Laporan Praktikum Manajemen Ternak Perah Kel 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN TERNAK PERAH

Oleh :
Kelompok : Dua (2)
Nama Anggota : 1. Emzelina Sary Damanik (E1C020022)
2. Erma Ide Elismawati (E1C020036)
3. Fendrizal Akbar (E1C020026)
4. M. Anton Kurniawan (E1C020030)
5. M. Rezki (E1C020034)
6. Reihan Ardianto (E1C020028)
7. Rizky Aprilianti Ossa (E1C020032)
8. Yulia Tri Lestari (E1C020038)
Dosen Pembimbing : 1. Endang Sulistyowati, Prof. Dr, Ir, M.Sc
2. Tris Akbarillah, Ir, MP
Asisten Praktikum :1. Ferten Bele Aknes Kenebi (E1C018010)

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peternakan di Indonesia umumnya berbasis peternakan rakyat skala kecil dan
sambilan, termasuk di antaranya adalah peternakan sapi perah. Air susu untuk konsumsi
manusia diperoleh dari hewan ternak bahkan sebagian besar persediaan air susu berasal dari
sapi perah. Konsumen air susu dinilai cukup potensial apabila dilihat dari besarnya jumlah air
susu yang masih diimpor untuk mencukupi konsumsi dalam negeri, oleh karena itu
peternakan sapi perah perlu dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi permintaan pasar.
Dunia peternakan merupakan salah satu penunjang pangan manusia, salah satunya
ternak perah dengan komoditasnya yang paling umum yaitu sapi perah. Sapi perah
merupakan hewan ternak yang sudah sejak zaman dahulu sapi perah sengaja dipelihara untuk
diambil susunya. Susu adalah cairan putih yang berasal dari ambing sapi perah untuk
dikonsumsi anak sapi ataupun manusia. Sapi perah dikembangkan di Indonesia adalah yang
berkemampuan hidup, produksi dan bereproduksi yang baik pada daerah dengan kelembapan
relatif dan suhu udara harian yang relatif rendah.
Produktivitas sapi perah dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi fisiologis ternak
tersebut. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi yaitu suhu mikro, makro, kelembapan dan
radiasi matahari. Kondisi fisiologis pada sapi perah dapat dilihat dari denyut nadi, frekuensi
nafas dan suhu tubuhnya. Tujuan dari praktikum Produksi Ternak Perah yaitu praktikan
mengetahui anatomi dan fisiologi ambing, proses biosintesis susu dan milk letdown,
mengetahui kualitas susu segar berdasarkan parameter berat jenis dan uji alkohol, memahami
manajemen pemeliharaan sapi perah dari kegiatan sanitasi, pemberian pakan, pemerahan,
pengukuran fisiologi ternak dan lingkungan, perkandangan dan recording bagi sapi perah.
Manfaat yang diperoleh yaitu praktikan mampu menerapkan manajemen pemeliharaan sapi
perah dasar yang baik dan benar.
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu,tenaga kerja dan
kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia,
95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Salah satu usaha guna pemenuan komoditi
susu yang terus dikembangkan oleh peternak adalah pemeliharaan sapi perah. Sapi perah
merupakan salah satu penghasil protein hewani yang sangat penting. Usaha ternak sapi perah
di Indonesia baru dimulai pada abad ke-17 bersamaan dengan masuknya belanda ke
Indonesia, pada waktu itu orang belanda merasa berkepentingan mandatangkan sapi perah,
agar dapat memperoleh produksi susu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada waktu itu
bangsa sapi tipe perah yang didatangkan adalah Friesian Holstein (FH) dari negeri Belanda,
maka tidak mengherankan populasi bangsa sapi perah di Indonsia sebagian besar adalah
Friesian Holstein. Setiap suatu usaha pasti berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan,
keuntungan dapat diperoleh bila besanya pemasukan (input) dari usaha tersebut harus lebih
besar daripada pengeluarannya. Usaha akan berjalan dengan baik bila persiapan dilakukan
secara matang. Faktor yangakan menjadi penghambat perlu diketahui dan dicari informasi
pemecahannya,sekaligus faktor pendukung yang ada dimanfaatkan secara maksimal. Selain
itu, informasi prospek pemasaran susu sapi termasuk hal penting untuk diketahui.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui manajemen ternak perah.
2. Mengetahui dan melihat secara langsung proses pemerahan susu pada sapi perah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan


dibandingkan ternak lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan
ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Di negara-negara maju, sapi perah dipelihara dalam populasi tertinggi,
karena merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi bangsa. Sapi perah
menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan
bahan makanan lain (Shiddieqy. 2007).
Sapi perah adalah salah satu hewan ternak penghasil susu. Tingginya produksi
susu sapi yang dihasilkan mampu menyuplai sebagian besar kebutuhan susu di dunia
dibanding jenis hewan ternak penghasil susu yang lain seperti kambing, domba dan
kerbau, maka dari itu sapi perah mempunyai kontribusi besar terhadap pemenuhan
kebutuhan susu yang terus meningkat dari tahun ketahun. Kebutuhan susu dari tahun ke
tahun meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dunia. Peningkatan
konsumsi susu juga terjadi di Indonesia (Prabowo, 2010).
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai gizi tinggi
menjelaskan, susu kambing adalah susu yang di peroleh dari hasil pemerahan satu ekor
kambing perah atau lebih, dilakukan secara teratur dan hasilnya berupa susu segar
murni tanpa campuran, tidak dikurangi dan ditambah suatu apapun (Sarwono.2007).
BAB III
METODELOGI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Manajemen Bibit
1) Bibit yang dipelihara : Bangsa Friesian Holstein (FH).
Jumlah ekor laktasi : Sebelas (11) ekor.
Jumlah betina kering :
Jumlah jantan / betina : 30 ekor

2) Ciri-ciri kualitatif dan kuantitatif


(pola)

3) Ukuran sapi yang diamati


 Tinggi badan
 Lingkar dada
 Panjang badan
 Berat badan
4) Umur sapi yang diamati +
Recording/gigi
5) Periode laktasi (I, II, III, IV)
6) Produksi susu (liter/hari)

Manajemen Reproduksi
1) Lama siklus produksi
2) Lama masa laktasi
3) Jenis perkawinan
4) Jumlah S/C IB sampai bunting
5) Masa kosong (hari)
6) Masa kering (hari)

Manajemen Pakan
1) Jenis dan jumlah pakan yang diberikan, hijauan
dan konsentrat yang diberikan perhari
2) Waktu pemberian pakan dan banyaknya
pakan yang diberikan perekor/hari
3) Pakan diperoleh dari
4) Pakan tambahan yang diberikan
5) Biaya pakan/ekor/hari

Manajemen Produksi Susu


1) Langkah-langkah sebelum dan sesudah
pemerahan
2) Total produksi susu/hari
Penerimaan/hari
3) Uji susu yang dilakukan
4) Pengolahan susu

Manajemen Perkandangan
1) Ukuran kandang
2) Ukuran tempat pakan
3) Bahan kandang
 Lantai
 Atap
 Ukuran ventilasi

4) Sumber air
Ukuran bak air
Biaya/bulan
5) Listrik
Watt listrik
Biaya listrik/bulan
6) Tempat pembuangan feses
Letak tempat pembuangan feses
Ukuran tempat pembuangan feses
7) Pembuatan kompos
8) Model kendang:
Ventilasi
Tempat pakan
Tempat minum
Tempat pembuangan kotoran atau
feses
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, H. S. 2010. Susu Berkualitas Untuk Produk Berkualitas. Makalah disajikan
pada Seminar Healthy Milk for Body and Money diselenggaran Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Surabaya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai