RINANDA FLORINA 044451704 B.Indo Tugas 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

NAMA TUTOR : VITA IKA SARI (01000639)

DISUSUN OLEH :
NAMA : RINANDA FLORINA

NIM : 044451704

PRODI : ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA PANGKALPINANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyusun tugas 2 Bahasa Indonesia dengan judul E-learning pada Masa Pandemi Covid-19
ini dengan baik. Tugas ini saya buat untuk memberikan gambaran mengenai kelangsungan
pendidikan di masa pandemi Covid-19. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini dapat
dijadikan acuan maupun pengetahuan tentang perbaikan sistem pembelajaran yang
dilakukan dalam jaringan.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
penyempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Masalah......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal tahun 2020, dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya mengalami situasi
diluar kendali diakibatkan oleh menyebarluasnya wabah Covid-19 di hampir seluruh
penjuru dunia. Berbagai aspek kehidupan ikut terkena imbas dari pandemi ini dikarenakan
diterapkannya berbagai protokol kesehatan yang mengharuskan sebagian besar orang
harus tetap berada dirumah dan menghentikan sementara kegiatan sosialnya.

Lembaga pendidikan formal adalah salah satu aspek yang diharuskan cepat tanggap dalam
merespon situasi wabah ini. Semaksimal mungkin lembaga pendidikan harus mampu
mencegah penyebaran virus ini di lingkungan pendidikannya masing-masing. Pola
pembelajaran konvensional yang sudah berlangsung dengan pembiasaan tatap muka, untuk
kemudian dirubah menjadi pola belajar mengajar jarak jauh tanpa adanya tatap muka
secara langsung dan digantikan dengan tatap muka serta diskusi secara online dengan
memanfaatkan teknologi, tentu banyak menghadapi kendala ketercapaian penyebaran dan
pemahaman terkait materi ajar.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
 Apa itu pembelajaran dalam jaringan?
 Mengapa pembelajaran dalam jaringan dilakukan?
 Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan?
 Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara
online?
 Bagaimana solusi atas kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang
dilakukan secara online?

1.3 Tujuan Masalah


1
Tujuan dalam penyusunan meliputi sebagai berikut:
 Untuk mengenali apa itu pembelajaran dalam jaringan
 Untuk mengetahui penyebab pembelajaran dilakukan secara online
 Untuk mengenali proses pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan
 Untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yang
dilakukan secara online
 Untuk mengetahui solusi atas kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
yang dilakukan secara online

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran dalam Jaringan

Teknologi dan informasi yang berkembang begitu cepat merambah kedalam berbagai
aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Perkembangan ini merupakan suatu
upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju
perbaikan kualitas pendidikan, salah satunya melalui e-learning.

E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk
belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning
telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan
untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain: on
line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.

Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu pada kelas tradisional


pendidik dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu
pengetahuan kepada peserta didiknya. Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning fokus
utamanya adalah peserta didik. Sehingga peserta didik belajar secara mandiri pada waktu
tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-
learning akan memaksa peserta didik memainkan peranan yang lebih aktif dalam
pembelajarannya. Peserta didik membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha,
dan inisiatif sendiri.

2.2 Alasan Pembelajaran dalam Jaringan Dilakukan

Wabah Covid-19 membawa dampak besar terhadap beberapa sektor, salah satunya
sektor pendidikan. Sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, hampir seluruh
negara menerapkan berbagai kebijakan, salah satunya memberlakukan social
distancing.

Pemerintah Indonesia sendiri memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),


dimana mengharuskan segala aktivitas dikerjakan di dalam rumah. Mulai dari aktivitas
3
pekerjaan sampai aktivitas pembelajaran pun dilakukan di rumah, dengan maksud untuk
mengurangi interaksi antar manusia dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Berdasarkan kebijakan tersebut maka dengan terpaksa kegiatan pembelajaran
dilaksanakan pembelajaran dalam jaringan.

Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar diharapkan


dapat meningkatkan daya serap dari peserta didik atas materi yang diajarkan,
meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik, meningkatkan kemampuan belajar
mandiri peserta didik, meningkatkan kualitas materi pendidikan dan pelatihan,
meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi
dan memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan internet
yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.

2.3 Proses Pembelajaran yang Dilakukan dalam Jaringan

Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous.
Synchronous berarti pada waktu yang sama, sedangkan asynchronous berarti tidak
pada waktu bersamaan.

Proses pembelajaran synchronous terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta
didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara
online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi
secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau
komentar secara langsung ataupun melalui chat window. Synchronous training merupakan
gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik
terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual
classroom.

Sedangkan dalam proses pembelajaran asynchronous, peserta didik dapat mengambil


waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi. Asynchronous training
popular dalam e-learning karena peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran
dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dan

4
menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran
dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi, permainan edukatif, tes, kuis dan pengumpulan
tugas.
2.4 Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran yang dilakukan secara
Online

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negeri Bandung, menunjukkan faktor
penghambat pembelajaran dalam jaringan yang paling banyak dialami responden selama
perkuliahan dalam jaringan, yakni kuota internet yang terbatas sebanyak 21,5%, jaringan
yang tidak stabil sebanyak 23,4%, dan tugas yang menumpuk sebanyak 30,6%.

Ada banyak jumlah teknologi yang tersedia untuk pembelajaran online tetapi kadang-
kadang mereka menciptakan banyak kesulitan. Kesulitan dan masalah ini terkait dengan
berbagai teknologi modern mulai dari kesalahan pengunduhan, masalah penginstalan,
masalah log in, masalah audio dan video, dan sebagainya.

Pembelajaran online memiliki begitu banyak waktu dan fleksibilitas sehingga peserta didik
tidak pernah menemukan waktu untuk melakukannya. Perhatian pribadi juga merupakan
masalah besar yang dihadapi pembelajaran online. Peserta didik ingin dua arah interaksi
yang terkadang sulit untuk diterapkan.

Terkadang, konten online semuanya teoretis dan tidak membiarkan peserta didik berlatih
dan belajar secara efektif. Konten kursus yang biasa-biasa saja juga merupakan masalah
utama. Peserta didik merasa kurangnya komunitas, masalah teknis, dan kesulitan dalam
pemahaman tujuan instruksional adalah hambatan utama untuk pembelajaran online
(Song et al., 2004).

Dalam sebuah penelitian, peserta didik ditemukan tidak cukup siap untuk
menyeimbangkan pekerjaan, keluarga dan kehidupan sosial mereka dengan kehidupan
belajar mereka secara online. Peserta didik juga ditemukan kurang siap untuk beberapa
kompetensi e-learning dan kompetensi tipe akademik (Parkes et al., 2014).

Selain itu, pendidik terhambat oleh kompetensi dan masalah operasional dalam
penyampaian materi e-learning, seperti kurangnya pelatihan, mempertahankan
5
keterlibatan peserta didik, serta beban kerja mengajar yang lebih tinggi. Selanjutnya, dalam
pengaturan mengajar dari rumah juga menjadi kekhawatiran pendidik.

2.5 Solusi atas Kendala yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran yang Dilakukan secara
Online

Untuk meminimalisir hambatan atau kendala dalam pembelajaran online, beberapa


solusi yang dapat diterapkan diantaranya:

a. Pendidik hendaknya menyiapkan materi pembelajaran semenarik mungkin. Materi


pelajaran yang disajikan dalam slide powerpoint disertai dengan video pembelajaran
akan terasa lebih hidup oleh mahasiswa maupun siswa.

b. Mengenai keterbatasan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, pendidik


dapat menggunakan platform dengan pengoperasian yang lebih sederhana, seperti
penggunaan WhatsApp. Namun, pendidik harus secara bertahap meningkatkan
kemampuan mereka, misalnya dengan mengikuti workshop terkait, mengikuti video
tutorial di aplikasi YouTube yang menyajikan banyak kegunaan aplikasi pembelajaran,
langkah-langkah penggunaannya, dan cara menghasilkan video pembelajaran
sehingga bisa meningkatkan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Pendidik juga dapat secara proaktif menghubungi peserta didik yang kurang aktif
dalam mengikuti pembelajaran online, dan secara pribadi menghubungi orang tua
peserta didik yang bersangkutan. Jika kondisi memungkinkan, dosen maupun guru
dapat melakukan kunjungan rumah peserta didik yang bersangkutan.

d. Pendidik dapat meminta orang tua peserta didik untuk mendampingi peserta didik
dalam pembelajaran online, jika diketahui peserta didik pada dasarnya malas.
Selanjutnya, bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat, menggunakan
perangkat secara bergiliran dengan orang tua mereka, atau yang tidak memiliki akses
jaringan internet, sebaiknya tetap mengerjakan tugas secara manual. Intinya tetap
belajar dan tetap di rumah. Alternatif lain, peserta didik dengan masalah koneksi
internet dapat diatasi dengan bergabung dengan anggota keluarga lain, atau dengan
menghemat penggunaan data, yaitu menghubungkan hanya saat diperlukan.

e. Peserta didik dapat mengikuti program pendidikan melalui siaran televisi yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan

6
stasiun televisi untuk memfasilitasi dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19.

f. Semua orang tua peserta didik diharapkan dapat memotivasi dan membantu peserta
didik yang kurang memperhatikan tugas dari pendidik, orang tua dapat meminta
bantuan pendidik, khususnya wali kelas untuk menginformasikan kemajuan belajar
peserta didik melalui grup WhatsApp yang terdiri dari orang tua dan pendidik.

g. Pendidik dapat meminta mahasiswa maupun siswa aktif menginformasikan tugas


yang belum mereka selesaikan.

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa pembelajaran online dapat berjalan sesuai


dengan kondisi yang dialami dengan berbagai permasalahan yang muncul baik yang
sederhana maupun yang kompleks. Setiap permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan
dengan menghadirkan berbagai solusi dari dosen maupun guru sehingga pembelajaran di
tengah pandemi Covid-19 tetap berjalan. Diakui dalam praktik pembelajaran online ini
yang lebih dominan adalah penugasan, bukan penjelasan materi.

Pada prinsipnya pembelajaran online selama pandemi Covid-19 harus memperhatikan


poin-poin berikut :
a. Aman
Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pendidik di seluruh dunia yang berusaha untuk
mengurangi gangguan dan kerugian dalam pembelajaran.
b. Realistis
Pendidik harus memiliki harapan yang realistis tentang apa yang dapat dicapai dengan
pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional untuk menilai
konsekuensi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
c. Sederhana
Pembelajaran online tidak membebani peserta didik dengan tugas yang memberatkan.
d. Bermakna
Pembelajaran online seharusnya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan bahan ajar.
e. Aplikatif
Materi ajar yang disampaikan hendaknya difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup,
khususnya tentang pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, serta penyuluhan
7
tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Nadiem Makarim (Mendikbud, 2020) bahwa prinsip
kebijakan pendidikan selama pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada
umumnya, serta mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dan
kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan.

8
BAB III

PENUTUP

Pelaksanaan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19 sebagai bagian dari


pembelajaran jarak jauh memiliki berbagai permasalahan. Masalah tersebut dialami oleh
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Permasalahan yang dihadapi pendidik
antara lain lemahnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, dan terbatasnya
akses pengawasan terhadap peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik
berupa ketidakaktifan dalam mengikuti perkuliahan atau pembelajaran, keterbatasan
sarana penunjang, dan akses jaringan internet. Permasalahan yang dihadapi orang tua
peserta didik berupa keterbatasan waktu dalam mendampingi anaknya selama
pembelajaran online. Berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan
beberapa strategi yang disebutkan dalam makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/biblio/article/view/4656/4431

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/3438/269

https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/viewFile/4/3

https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://jurnal.ar-

raniry.ac.id/index.php/circuit/article/viewFile/310/286

https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/138/105

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Daring_untuk_Pendidikan_Teo/

iuz4D wAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover

https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0047239520934018

https://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/download/1011/408/

https://jurnal.stkipmb.ac.id/index.php/jelita/article/view/74/5

10

Anda mungkin juga menyukai