RINANDA FLORINA 044451704 B.Indo Tugas 2
RINANDA FLORINA 044451704 B.Indo Tugas 2
RINANDA FLORINA 044451704 B.Indo Tugas 2
DISUSUN OLEH :
NAMA : RINANDA FLORINA
NIM : 044451704
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyusun tugas 2 Bahasa Indonesia dengan judul E-learning pada Masa Pandemi Covid-19
ini dengan baik. Tugas ini saya buat untuk memberikan gambaran mengenai kelangsungan
pendidikan di masa pandemi Covid-19. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini dapat
dijadikan acuan maupun pengetahuan tentang perbaikan sistem pembelajaran yang
dilakukan dalam jaringan.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
penyempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Awal tahun 2020, dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya mengalami situasi
diluar kendali diakibatkan oleh menyebarluasnya wabah Covid-19 di hampir seluruh
penjuru dunia. Berbagai aspek kehidupan ikut terkena imbas dari pandemi ini dikarenakan
diterapkannya berbagai protokol kesehatan yang mengharuskan sebagian besar orang
harus tetap berada dirumah dan menghentikan sementara kegiatan sosialnya.
Lembaga pendidikan formal adalah salah satu aspek yang diharuskan cepat tanggap dalam
merespon situasi wabah ini. Semaksimal mungkin lembaga pendidikan harus mampu
mencegah penyebaran virus ini di lingkungan pendidikannya masing-masing. Pola
pembelajaran konvensional yang sudah berlangsung dengan pembiasaan tatap muka, untuk
kemudian dirubah menjadi pola belajar mengajar jarak jauh tanpa adanya tatap muka
secara langsung dan digantikan dengan tatap muka serta diskusi secara online dengan
memanfaatkan teknologi, tentu banyak menghadapi kendala ketercapaian penyebaran dan
pemahaman terkait materi ajar.
Permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Apa itu pembelajaran dalam jaringan?
Mengapa pembelajaran dalam jaringan dilakukan?
Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan?
Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara
online?
Bagaimana solusi atas kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang
dilakukan secara online?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi dan informasi yang berkembang begitu cepat merambah kedalam berbagai
aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Perkembangan ini merupakan suatu
upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju
perbaikan kualitas pendidikan, salah satunya melalui e-learning.
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk
belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning
telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan
untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain: on
line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Wabah Covid-19 membawa dampak besar terhadap beberapa sektor, salah satunya
sektor pendidikan. Sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, hampir seluruh
negara menerapkan berbagai kebijakan, salah satunya memberlakukan social
distancing.
Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous.
Synchronous berarti pada waktu yang sama, sedangkan asynchronous berarti tidak
pada waktu bersamaan.
Proses pembelajaran synchronous terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta
didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara
online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi
secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau
komentar secara langsung ataupun melalui chat window. Synchronous training merupakan
gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik
terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual
classroom.
4
menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran
dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi, permainan edukatif, tes, kuis dan pengumpulan
tugas.
2.4 Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran yang dilakukan secara
Online
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negeri Bandung, menunjukkan faktor
penghambat pembelajaran dalam jaringan yang paling banyak dialami responden selama
perkuliahan dalam jaringan, yakni kuota internet yang terbatas sebanyak 21,5%, jaringan
yang tidak stabil sebanyak 23,4%, dan tugas yang menumpuk sebanyak 30,6%.
Ada banyak jumlah teknologi yang tersedia untuk pembelajaran online tetapi kadang-
kadang mereka menciptakan banyak kesulitan. Kesulitan dan masalah ini terkait dengan
berbagai teknologi modern mulai dari kesalahan pengunduhan, masalah penginstalan,
masalah log in, masalah audio dan video, dan sebagainya.
Pembelajaran online memiliki begitu banyak waktu dan fleksibilitas sehingga peserta didik
tidak pernah menemukan waktu untuk melakukannya. Perhatian pribadi juga merupakan
masalah besar yang dihadapi pembelajaran online. Peserta didik ingin dua arah interaksi
yang terkadang sulit untuk diterapkan.
Terkadang, konten online semuanya teoretis dan tidak membiarkan peserta didik berlatih
dan belajar secara efektif. Konten kursus yang biasa-biasa saja juga merupakan masalah
utama. Peserta didik merasa kurangnya komunitas, masalah teknis, dan kesulitan dalam
pemahaman tujuan instruksional adalah hambatan utama untuk pembelajaran online
(Song et al., 2004).
Dalam sebuah penelitian, peserta didik ditemukan tidak cukup siap untuk
menyeimbangkan pekerjaan, keluarga dan kehidupan sosial mereka dengan kehidupan
belajar mereka secara online. Peserta didik juga ditemukan kurang siap untuk beberapa
kompetensi e-learning dan kompetensi tipe akademik (Parkes et al., 2014).
Selain itu, pendidik terhambat oleh kompetensi dan masalah operasional dalam
penyampaian materi e-learning, seperti kurangnya pelatihan, mempertahankan
5
keterlibatan peserta didik, serta beban kerja mengajar yang lebih tinggi. Selanjutnya, dalam
pengaturan mengajar dari rumah juga menjadi kekhawatiran pendidik.
2.5 Solusi atas Kendala yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran yang Dilakukan secara
Online
c. Pendidik juga dapat secara proaktif menghubungi peserta didik yang kurang aktif
dalam mengikuti pembelajaran online, dan secara pribadi menghubungi orang tua
peserta didik yang bersangkutan. Jika kondisi memungkinkan, dosen maupun guru
dapat melakukan kunjungan rumah peserta didik yang bersangkutan.
d. Pendidik dapat meminta orang tua peserta didik untuk mendampingi peserta didik
dalam pembelajaran online, jika diketahui peserta didik pada dasarnya malas.
Selanjutnya, bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat, menggunakan
perangkat secara bergiliran dengan orang tua mereka, atau yang tidak memiliki akses
jaringan internet, sebaiknya tetap mengerjakan tugas secara manual. Intinya tetap
belajar dan tetap di rumah. Alternatif lain, peserta didik dengan masalah koneksi
internet dapat diatasi dengan bergabung dengan anggota keluarga lain, atau dengan
menghemat penggunaan data, yaitu menghubungkan hanya saat diperlukan.
e. Peserta didik dapat mengikuti program pendidikan melalui siaran televisi yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan
6
stasiun televisi untuk memfasilitasi dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19.
f. Semua orang tua peserta didik diharapkan dapat memotivasi dan membantu peserta
didik yang kurang memperhatikan tugas dari pendidik, orang tua dapat meminta
bantuan pendidik, khususnya wali kelas untuk menginformasikan kemajuan belajar
peserta didik melalui grup WhatsApp yang terdiri dari orang tua dan pendidik.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Nadiem Makarim (Mendikbud, 2020) bahwa prinsip
kebijakan pendidikan selama pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada
umumnya, serta mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dan
kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan.
8
BAB III
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/biblio/article/view/4656/4431
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/3438/269
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/viewFile/4/3
https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/circuit/article/viewFile/310/286
https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/138/105
https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Daring_untuk_Pendidikan_Teo/
iuz4D wAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0047239520934018
https://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/download/1011/408/
https://jurnal.stkipmb.ac.id/index.php/jelita/article/view/74/5
10