Implikasi Elearning
Implikasi Elearning
Implikasi Elearning
Disusun Oleh:
Nama
NIM
JURUSAN
FAKULTAS
UNIVERSITAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan ridho Allah SWT dalam
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen
pengampu yang membimbing dalam mengerjakan tugas makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu dalam berbagai hal. Harapan penulis,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya materi yang membahas tentang “Implikasi Media
Pembelajaran E-Learning pada Masa Pandemi Covid-19”.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pembelajaran e-learning sebagai pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika”. Fokus utama adalah proses belajarnya (learning)
bukan pada “e” (electronic), karena perangkat elektronik hanya berperan sebagai
alat bantu saja (Darmawan, 2014). Kecenderungan untuk mengembangkan e-
learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga
pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di
bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang
telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya
menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat
dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya,
masyarakat yang berada di kabupaten telah dapat menggunakan fasilitas internet.
Salah satu Tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia adalah bagaimana
menyediakan suatu sistem pendidikan yang dapat menampung besarnya peserta
didik dan mampu melakukan akselerasi pendidikan dengan kualitas pendidikan
yang baik bagi upaya untuk membentuk insan kamil yang kuat dan cerdas
(Silahudin, 2015).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Pembelajaran dimana bahan ajarnya (kontennya) disampaikan melalui
media elektronik. Dalam hal ini bentuk bahan ajarnya berupa konten digital
3. Pembelajaran yang prosesnya didukung oleh sebuah sistem dan aplikasi
elektronik.
Jadi, dapat dikatakan bahwa e-learning merupakan sebuah perubahan
paradigma strategi pembelajarran yang dikembangkan dari pembelajaran berpusat
kepada pengajar (teacher centered) menjadi pembelajaran berpusat kepada peserta
didik (student centered). Strategi pembelajaran tersebut dapat dilakukan seiring
dengan perkembangan teknologi informasi.
4
d. Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan
pendidikan.
2. Dari Sudut Dosen, e-learning banyak memberikan manfaat bagi dosen,
terutama yang berkaitan dengan:
a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuan yang terjadi
b. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan
wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak
c. Mengontrol kegiatan belajar mahasiswa
d. Mengecek apakah mahasiswa telah mengerjakan soal-soal latihan setelah
mempelajari topik tertentu
e. Memeriksa jawaban mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada
mahasiswa
Ada beberapa faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran jarak
jauh dengan menggunakan e-learning, diantaranya:
1. Fakta belajar di masa pandemi
2. Keterampilan literasi digital guru
3. Tingkat adaptasi siswa terhadap pembelajaran
4. Kecukupan perangkat
5. Koneksi internet
6. Biaya pembelajaran
7. Tingkat kenyamanan aplikasi
8. Komitmen (Rizaldi,2020).
5
pengetahuan teknologi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kegiatan
pembelajaran.
Keunggulan dari media pembelajaran E-Learning ini yaitu peserta didik
dapat berinteraksi dengan pendidik maupun teman-temannya dan dapat
mengakses sendiri bahan belajarnya secara terbuka dan lebih luas (Yazdi, 2012).
Peserta didik dapat berkomunikasi dengan pendidik kapan saja, dapat melalui
grup belajar online maupun secara personal chat. Begitu juga dengan sebaliknya.
Kegiatan pembelajaran menjadi sangat fleksibel atau dapat dilakukan kapan pun
dan dimanapun, karena disesuaikan dengan ketersedian waktu peserta didik
dengan pendidiknya.
Kelemahan dari media pembelajaran E-Learning yaitu jaringan internet
yang kapasitasnya kurang optimal, sehingga sulitnya dan terbatasnya peserta didik
maupun pendidik untuk mengakses atau mengikuti kegiatan pembelajaran. Masih
banyak peserta didik yang belum memiliki fasilitas kegiatan pembelajaran yang
cukup memadai, seperti laptop maupun handphone yang masih jadul atau tidak
dapat mengakses teknologi masa kini, sehingga dapat menghambat proses belajar
mengajar. Peserta didik dan pendidik masih kurang memahami bagaimana konsep
media pembelajaran E-Learning ini, sehingga peserta didik dan pendidik merasa
kesulitan dalam melaksanakan atau mengaplikasikan media pembelajaran berbasis
ELearning ke dalam proses pembelajaran (Rahayu, 2017).
Dengan adanya media pembelajaran E-Learning peserta didik akan
menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat memanfaatkan
kemampuan atau perkembangan teknologi secara maksimal untuk mengakses
informasi yang dibutuhkan. Peserta didik akan lebih menekankan suatu
kompetensi dan juga memiliki motivasi yang besar untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, sehingga peserta didik mempunyai tuntutan lebih besar untuk
kegiatan pembelajaran dalam mendapatkan bahan materi atau informasi yang
dibutuhkan (Suharyanto, 2016).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keunggulan dari media pembelajaran E-Learning ini yaitu peserta didik
dapat berinteraksi dengan pendidik maupun teman-temannya dan dapat
mengakses sendiri bahan belajarnya secara terbuka dan lebih luas (Yazdi, 2012).
Peserta didik dapat berkomunikasi dengan pendidik kapan saja, dapat melalui
grup belajar online maupun secara personal chat. Begitu juga dengan sebaliknya.
Kegiatan pembelajaran menjadi sangat fleksibel atau dapat dilakukan kapan pun
dan dimanapun, karena disesuaikan dengan ketersedian waktu peserta didik
dengan pendidiknya.
Kelemahan dari media pembelajaran E-Learning yaitu jaringan internet
yang kapasitasnya kurang optimal, sehingga sulitnya dan terbatasnya peserta didik
maupun pendidik untuk mengakses atau mengikuti kegiatan pembelajaran. Masih
banyak peserta didik yang belum memiliki fasilitas kegiatan pembelajaran yang
cukup memadai, seperti laptop maupun handphone yang masih jadul atau tidak
dapat mengakses teknologi masa kini, sehingga dapat menghambat proses belajar
mengajar. Peserta didik dan pendidik masih kurang memahami bagaimana konsep
media pembelajaran E-Learning ini, sehingga peserta didik dan pendidik merasa
kesulitan dalam melaksanakan atau mengaplikasikan media pembelajaran berbasis
ELearning ke dalam proses pembelajaran (Rahayu, 2017).
3.2 Saran
Penulis tentunya menyadari jika makalah yang dibuat masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
memperbaiki makalah tentunya dengan berpedoman pada sumber yang valid.
7
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, S.E., Muhtarom, T., & Lukitoaji, B. D. (2020). The Level Of Self-
Regulated Learning And Self-Awareness In Science Learning In The Covid-
19 Pandemic Era. Indonesian Journal of Science Education. 9(4): 512-520
Agung Basuki, Sistem Pendidikan bagi Generasi Z (Gen Z), Jurnal Lingkar
Widyaiswara, Edisi 7, Nomor 1, Tahun 2020, 43.
Darmawan. (2014). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Hanum, N. S. (2013). Keefektifan E-Learning sebagai media pembelajarn (studi
evaluasi model pembelajarn E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra
Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(1), 90–102.
https://doi.org/10.21831/jpv.v3i1.1584
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi
dan Ilmu Sosial, 10(1).
Joi L. Moore, E-Learning, Online Learning, and Distance Learning Environments:
Are They The Same?, Elsevier, Internet and Higher Education Vol.14
Tahun 2011, hlm 129–135.
Mohammad Yazdi. (2012). E-learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis teknologi Informasi. Jurnal Ilmua Foristek, 2 (1)(1), 143–152.
Nadiroh, dkk, Merdeka Belajar dalam Mencapai Indonesia Maju 2045, (Jakarta:
UNJ Press, 2020), 51.
Rizaldi, Dedi Riyan., & Fatimah, Ziadatul. (2020). How the Distance Learning
can be a Solution during the Covid-19 Pandemic. International Journal of
Asian Education. 1(3): 117-124
Ruth Calvin Clark, Richard E. Mayer, E-learning and the Science of Instruction,
(San Fransisco: Pfeiffer, 2003), hlm 13-14.
Rahayu, F. S., Budiyanto, D., & Palyama, D. (2017). Analisiis Penerimaan E-
learning Menggunakn Technology Acceptance Model (Tam) (Studi Kasus:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta). Jurnal Terapan Teknologi Informasi,
1(2), 87–98. https://doi.org/10.21460/jutei.2017.12.20
8
Silahudin. (2015). Penerapan E-LEARNING dalam Inovasi Pendidikan. Jurnal
Ilmiah CIRCUIT. 1(1): 48-59
Wijaya, Reni., Lukman, Mustika., & Yadewani, Dorris. (2020). Dampak Pandemi
Covid19 Terhadap Pemanfaatan E Learning. Jurnal Dimensi. 9(2): 307-322
Suharyanto, & Mailangkay, adele B. L. (2016). Penerapan E-learning Sebaagai
Alat Bantu Mengajr dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Ilmiah Widya, 3, 17–
21. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2016.02.001
Zahrotunnimah, Z. (2020). Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam
Pencegahan Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. Jurnal
Sosial Dan Budaya Syar-I. 7(3): 247-260