Isi Dokumen 1 21-22
Isi Dokumen 1 21-22
Isi Dokumen 1 21-22
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (Dasar PemikiranPenyusunan KTSP)
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.
Kurikulum mengarahkan seluruh bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya
tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan,
memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup dan urutan isi serta
proses pendidikan (Nana Saodih, 1999 ; 4)
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar serta tujuan yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah dan satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum 13 yang beragam mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan Kurikulum 13 yang beragam mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Adanya Perubahan penyelenggaraan pendidikan menjadi sesuatu yang
desentralistik, artinya pendidikan memberikan kewenangan kepada setiap Sekolah
1
maupun Madrasah untuk menyusun Kurikulum 13 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah
sekitar, dan juga lebih memberdayakan guru untuk membuat konsep pembelajaran
yang membumi sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah. Pemberdayaan guru dalam
Kurikulum 13 ini akan lebih baik, karena guru dituntut memiliki kemampuan
menyusun kurikulum dan harus memikirkan perencanaan penyampaian materi yang
tepat bagi siswanya.
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH yang beralamat Jalan Mayor Zen Lorong
Abadi Kel.SeiSelincahKec.Kalidoni Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Kekuatan MA Jam’iyatulKhairiyahadalah sebagai berikut :
1. Sekolah berada di lokasi yang setrategis,
2. Jumlah guru sebanyak 12 orang sehingga relatif memadai untuk
membimbing 3 rombongan belajar,
3. Kualifikasi guru 100 ℅ adalah lulusan S1, dan S2
4. Tenaga administrasi 2 orang,
5. Pesuruh sekolah 2 orang,
6. Tersedianya lapangan olahraga,
7. Ruang laboratorium bahasa dan IPA,Ruang Komputer, Ruang UKS, Kantin
dan Koperasi.
8. Ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran,
9. Masjid yang bersih,
10. Ruang Multi Media
Kelemahan MA Jam’iyatulKhairiyah yang perlu mendapat perhatian adalah ;
1. Ruang media dan labor masih belum memuaskan,
2. Partisipasi komite sekolah belum maksimal, dan
3. input siswa yang umumnya kompetensinya masih rendah.
Peluang MA Jam’iyatulKhairiyah
1. Perhatian pemerintah daerah terhadap pembiayaan pendidikan sudah
memadai,
2. Banyaknya perkantoran dan pertokoan termasuk perbankan yang dapat
dijadikan
2
3. sumber belajar,Sebagai sekolah sanggar.
Ancaman yang di hadapi MA Jam’iyatulKhairiyah
1. Lingkungan Kota dekat dengan ibu kota provinsi sehingga memungkinkan
terjadinya peredaran VCD porno, ineks, sabu-sabu dan obat-obatan terlarang
lainnya yang berpengaruh negatif terhadap siswa,
2. Banyaknya tempat hiburan malam dan rental-rental komputer atau warnet yang
juga dapat berpengaruh negatif bagi siswa
Berdasarkan analisa kondisi sekolah di atas, MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH
menyusun kurikulum untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, memahami dan
menghayati serta mengamalkan ajaran agamaislam.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat serta
kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai
dengn tingkat perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan potensi fhisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran
hidup sehat.
5. Meningkatkan kepekaan (Sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (Harmoni).
6. Hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain, dan
7. Membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Komponen Kurikulum 13 terdiri atas :
a) Tujuan pendidikan sekolah
b) Struktur dan muatan kurikulum
c) Kalender pendidikan
d) Silabus
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
f) Program Remedial dan Pengayaan
3
Berdasarkan UU No. 20/2003 pasal 38 (2) Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
4
menjadi desentralistik dalam upaya pemberdayaan daerah dan sekolah dalam
meningkatkan mutu secara berkelanjutan, terarah dan menyeluruh.
Ketiga : Perubahan pada abad ke-21 membawa implikasi yang besar dalam
bidang pendidikan, pengetahuan seseorang akan lebih cepat usang, tidak relevan
dan kehilangan nilai, jika hal ini tetap diharapkan untuk selalu mutakhir,
pengetahuan harus diperbaharui dengan cara yang baru
5
dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan standar Kompetensi Lulusan (SKL)
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup, termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan
pribadi, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat (long life education)
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang.
BAB II
KARAKTERISTIK MADRASAH
A. PROFIL MADRASAH
a. Pengertian Madrasah
Kata "madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata "keterangan tempat"
dari akar kata "darasa". Secara harfiah "madrasah" diartikan sebagai "tempat belajar
para pelajar",atau "tempat untuk memberikan pelajaran".
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata "madrasah" memiliki
arti "sekolah" kendati pada mulanya kata "sekolah" itu sendiri bukan berasal dari
bahasa Indonesia, melainkan dari Bahasa asing, yaitu school atau sekolah.
Sungguh pun secara teknis, yakni dalam proses belajar-mengajarnya secara
formal, madrasah tidak berbeda dengan sekolah, namun di Indonesia madrasah
7
tidak lantas dipahami sebagai sekolah, melainkan diberikonotasi yang lebih spesifik
lagi, yakni "Sekolah Agama", tempat di mana anak-anak didik memperoleh
pembelajaran tentang seluk-beluk agama dan keagamaan Islam.
Madrasah dan sekolah islam saat ini, dari segi substansi sama saja, karena
masing-masing mengajarkan agama dan Bahasa arab, sedangkan kurikulum lain
mengikuti standar nasional yang di tetapkan Badan Nasional Standar Pendidikan.
Dalam prakteknya memang ada madrasah yang di samping mengajarkan
ilmu-ilmu keagamaan , juga mengajarkan ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah-
sekolah umum. Selain itu ada madrasah yang hanya mengkhususkan diri pada
pelajaran ilmu-ilmu agama, yang biasa disebut Madrasah Diniyyah. Kenyataan
bahwa kata "madrasah" berasal dari bahasa Arab, dan tidak diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia, menyebabkan masyarakat lebih memahami "madrasah" sebagai
Lembaga pendidikan Islam, yakni "tempat untuk belajar agama" atau "tempat untuk
memberikan pelajaran agama dan keagamaan".
8
sekitar dasawarsa 1870-an bertujuan untuk menyiapkan calon pegawai
pemerintah kolonial, dengan maksud untuk melestarikan penjajahan. Dalam
lembaga pendidikan yang didirikan kolonial belanda itu, tidak diberikan
pelajaran agama samasekali. Karena itu tidak heran jika di kalangan kaum
pribumi, khususnya di jawa, ketika itu muncul resistensi yang kuat terhadap
sekolah, yang mereka pandang sebagai bagian integral dari rencana pemerintah
kolonial belanda untuk "membelandakan" anak-anak mereka.
c. Perkembangan Madrasah
9
Namun, upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan Pendidikan
umum itu di madrasah sejak awal perkembangannya telah mengalami kegagalan.
Sebab, penekanan pada ilmu-ilmu agama (al-'ulum al-dmiyyah) terutama pada
bidangfikih, tafsir, dan hadits, ternyata lebih dominan, sehingga ilmu-ilmu non-
agama khususnya ilmu-ilmu alam dan eksakta, tetap berada dalam posisi
pinggiran atau marjinal. Hal itu berbeda dengan madrasah di Indonesia yang
sejak awal pertumbuhannya telah dengan sadar menjatuhkan pilihan pada:
10
Pada era kolonialis Belanda, perkembangan madrasah dimulai reformasi
yang dilakukan masyarakat Muslim. Ada dua factor penting yang melatar
belakangi kemunculan madrasah. Pertama, adanya pandangan yang mengatakan
bahwa system pendidikan Islam tradisional dirasakan kurang bisa memenuhi
kebutuhan pragmatis masyarakat. Kedua, Belanda yang akan menimbulkan
pemikiran sekuler di masyarakat. Untuk menyeimbangkan perkembangan
sekulerisme, para reformis kemudian memasukkan pendidikan Islam dalam
persekolahan melalui pembangunan madrasah.
11
penyelenggara Pendidikan diakui oleh negara secara formal pada tahun 1950.
Undang-Undang No. 4 1950 tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di
sekolahpasal 10 menyatakan bahwa belajar di sekolah agama yang telah
Agama, sudah dianggap memenuhi kewajiban belajar. Untuk mendapat
pengakuan dari Departemen Agama, madrasah harus memberikan pelajaran
agama paling sedikit jam seminggu secara teratur disamping mata pelajaran
umum.
Jenjang Pendidikan dalam sistem madrasah terdiri dari tiga jenjang, yaitu :
12
f. Perkembangan madrasah pada masa ordebaru
B. ANALISIS KONTEKS
a. Analisis Konteks Madrasah
Kurikulum merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Secara sistem kurikulum terdiri dari berbagai komponen yang
13
saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebuat adalah tujuan,
materi, metode, dan evaluasi.
Dari keempat komponen kurikulum tersebut, tujuan atau kompetensi dasar
dijadikan fokus utama dalam pengembangan, artinya ketiga komponen lainnya
harus dikembangkan dengan mengacu pada komponen tujuan. Dalam
Kurikulum 13 guru harus memahami bagaimana mengembangkan kutikulum
yang sesuai dengan tingkat satuan pendidikan masing-masing. Artinya guru
harus dapat mengembangkan Silabus dan Rencana Program Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan hakikat Kurikulum 13.
a) Pengertian kurikulum
Pada awalnya istilah kurikulum (curriculum) digunakan dalam dunia
olahraga berasal darikata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Saat itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Istilah
kurikulum selanjutnya diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal
sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah.
Pengertian tersebut dianggap sudah tidak sesuai dengan
perkembangan kurikulum. Banyak pengertian kurikulum yang dikemukakan
oleh para ahli, tetapi dalam bahasan ini beberapa pendapat ahli yang
14
mengemukakan pengertian kurikulum di antaranya : Kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk kegiatan belajar, bagaimana mengembangan proses
belajar siswa dan bagaimana mengembangkan kemampuan siswa secara
individu (Hilda Taba, 1962); Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran
atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai
suatu tingkat tertentu atau untuk memperoleh ijazah (Robert Zais, 1976;7);
Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam
proses belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah rencana
pendidikan atau pembelajaran (Mc. Donald (1965;3); Kurikulum diartikan
sebagai semua kegiatan anak didik yang direncanakan dan disediakan oleh
sekolah (Beauchamp, 1964;4). Kegiatan yang dimaksud adalah seluruh
pengalaman siswa di sekolah, baik pengalaman intelektual, emosional, sosial,
maupun pengalaman lainnya.; Sekarang istilah kurikulum memiliki empat
dimensi pengertian, di mana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling
berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: (1) Kurikulum
sebagai suatu ide/gagasan, (2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang
sebenamya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3)
Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara
teoretis, dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis. (4) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Masih banyak pengertian kurikulum dikemukakan oleh para ahli
tetapi dalam modul ini diusahakan Anda dapat memahami dan
menyimpulkan dari pengertian tersebut sehingga secara implementasi Anda
tidak mendapat kesulitan dalam penerapan kurikulum di madrasah.
Kurikulum dapat dikatakan sebagai segala upaya sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman
sekolah/madrasah, maupun di luar sekolah/madrasah.
Kegiatan kurikulum dapat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Di dalam intrakurikuler guru
15
harus membuat perencanaan pembelajaran sehingga kegiatan belajar yang
dilaksanakan siswa dapat dilakukan secara sistematis dan sistemik. Salah
satu kewajiban dan tanggungjawab guru di madrasah adalah membuat
perencanaan pembelajaran. Menyusun perencanaan pembelajaran merupakan
kegiatan kurikulum secara operasional yang dilaksanakan oleh guru. Dengan
demikian kegiatan menyusun perencanaan pembelajaran merupakan bagian
dari kegiatan pengembangankurikulum.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-
komponen satu sama saling mempengaruhi. Komponen-komponen tersebut
membentuk suatu sistem yang memiliki keterkaitan dan ketergantungan antar
komponen
b) KomponenTujuan
Dalam Kurikulum 13 komponen tujuan pembelajaran juga akan
terlihat dari rumusan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD)
maupun indikator. Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil
yang ingin dicapai. Dalam rumusan tujuan kurikulum yang lebih umum erat
kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Bahkan,
dalam rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-
citakan. Misalnya, filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia
adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu
kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang pancasilais. Tetapi dalam
rumusan KD dan indikator harus bersifat operasional yang menggambarkan
hasil belajar yang sesuai dengan potensi siswa dan masyarakat.
c) Komponen Isi Materi Pelajaran
Komponenen Isi merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek bahan pelajaran baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
16
d) Komponen Metode/Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam
pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan gambaran proses
kegiatan belajar mengajar yang memiliki peran yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Tujuan yang harus dicapai
perlu didukung dengan strategi yang sesuai untuk mencapainya. Gambaran
pembelajaran yang akan ditempuh guru dan siswa akan terlihat dalam
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan
suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum
sampai pada tindakan. Selanjutnya strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
e) Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam pengembangan kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai
dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah
suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak, dan bagian-bagian mana
yang harus disempurnakan. Evaluasi merupakan komponen untuk melihat
efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang ditetapkan. Evaluasi yang baik haruslah memiliki alat
ukur yang tepat (valid), dapat dipercaya (reliable), dan memadai (adequate).
Pada pelaksanaannya evaluasi atau pengukuran ini dapat dilakukan dengan
cara tes tertulis (written test), tes lisan (oral test), ataupun tes praktik
(performance test).
17
C. Analisis Konteks dan Kebutuhan dalam Pengembangan Kurikulum 13
Dalam pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran
Kurikulum langkah pertama yang harus ditempuh adalah melakukan kajian
atau menganalisis konteks kurikulum, selanjutnya akan diuraikan dalam
bahasan ini bagaimana Anda dapat menganalisis berbagai konteks
Kurikulumsehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangankurikulum.
Kegiatan pengembangan Kurikulum harus dilakukan sesuai dengan
konsep pengembangan kurikulum yang meliputi kegiatan analisis, desain,
implelentasi dan evaluasi. Kegiatan analisis sangat diperlukan dalam
mengidentifikasi subtansi dan konteks yang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kurikulum. Kegiatan analisis yang harus dilakukan dalam
Kurikulum berkaitan dengan pengembangan silabus dan RPP adalah analisis
potensi yang dimiliki siswa dan pengembangan potensi lingkungan. Analisis
konteks yang perlu dilakukan adalah sebagaiberikut: :
1. Analisis kemampuan siswa, Analisis konteks yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa dan mengenal kemampuan
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, khususnya yang akan
diuraikan dalam bahasan modul ini adalah siswa pada tingkatan MA.
1.1.1 Analisis konteks kemampuan siswa berdasarkan tingkat usia MA
menunjukan kemampuan yang penting yang perlu dipahami oleh
unsur sekolah khususnya guru. Menurut Piaget dalam teori
perkembangan (cognitive developments) bahwa kemampuan berpikir
tingkat tinggi akan sesuai bila diterapkan/ditumbuh kembangkan pada
siswa
MA dalam rentang usia ini tingkat perkembangan kognitifnya
termasuk pada tahap formal operasional (formal operations), artinya
kemampuan memecahkan masalah secara strategis (systematic
problem-solving strategies) dapat diterapkan sesuai dengan tugas-
tugas perkembangannya. Aktivitas siswa harus mampu melakukan
berbagai kegiatan aktual di lingkungannya (di sekolah maupun di
masyarakat) seperti memecahkan masalah, berpikir kritis dan berpikir
18
kreatif. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah maupun
mengembangkan kemampuan kreativitas perlu menggunakan
pendekatan pembelajaran yang tepat, sistematis dan sistemik. Pada
usia ini merupakan masa yang strategis untuk menyeimbangkan dan
mengembangkan emosional, intelektual dan personal siswa.
Pengembangan kemampuan kognitif siswa dapat dilakukan dengan
kegiatan pembelajaran pemecahan masalah, inkuiri atau deskoveri,
kegiatan tersebut harus sudah dikuasai oleh siswa .
Oleh karena itu, siswa perlu dimotivasi untuk melakukan
pemecahan masalah maupun inkuiri. Untuk mendukung
pembelajaranya, guru apalagi siswa harus lebih memahami
kemampuan, minat dan kebutuhan siswa itu sendiri. Penentuan
masalah atau topik pada pemecahan masalah, inkuiri atau deskoveri
dapat berdasarkan pada kebutuhan dan minat siswa (Nasution S, 1993
:100). Tuntutan kemampuan berpikir dan kemampuan sosial pada
usia merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran.
Perkembangan kognitif pada masa operasional formal (formal
operational thought) yaitu siswa harus sudah mampu berpikir
hipotetis dan berpikir abstrak atau mampu memikirkan kemungkinan
sesuatu yang terjadi pada masa yang lalu, saat ini dan akan datang
secara abstrak. Di samping itu, dalam usia ini siswa harus sudah
mengembangkan kemampuan berpikir logis (logical thinking) yang
terdiri dari premis induktif dan deduktif. Siswa harus sudah dapat
menerapkan belajar berpikir mulai dari fakta ke teori atau belajar
mulai dari teori ke fakta. Apabila secara terus menerus dilakukan
maka siswa akan mampu menerapkan kegiatan berpikir tingkat tinggi
secara sistematis dan sistemik. Sistemik artinya berpikir secara
holistik, menyeluruh dan mendalam, sedangkan berpikir sistematis
berkenaan dengan cara berpikir logis dan teratur. Pembelajaran
kemampuan berpikir harus dimulai dari penanaman rasa ingin tahu
(curiosity) siswa, sehingga siswa merasa termotivasi untuk berpikir
19
dan mencari jawaban. Curiosity sebenarnya sudah ada sejak lahir
tetapi perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Tuntutan yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah
bagaimana guru dapat menanamkan rasa ingin tahu tersebut, sehingga
siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam
bentuk problematik, investigasi, inkuiri, daneksperimen.
Ada beberapa penekanan kemampuan kognitif esensial yang harus
muncul dalam usia ini, yaitu:
1) menerapkan dalam situasi yang abstrak;
2) mampu menggunakan berpikir ilmiah (using scientific reason);
3) mampu mengkombinasikan ide-ide ( skill fully combaning ideas).
Senantiasa dalam usia ini siswa belajar untuk mampu mengambil
keputusan dan mampu berpikir yang berorientasi ke masa depan. Siswa
ini sebagai individu yang sedang mengalami proses peralihan dari masa
anak-anak mencapai kedewasaan, remaja memiliki perkembangan yang
mengarah pada persiapannya memenuhi tuntutan dan harapan para orang
dewasa. Usia siswa menengah pertama umumnya sekitar 13 - 15 tahun,
dalam usia ini sering disebut sebagai masa remaja awal. Pada masa ini
perkembangannya sering ditandai dengan perubahan-perubahan fisik
yang disusul dengan perkembangan sosial, emosional, kognitif dan
moral. Dalam perkembangan fisik menunjukan adanya perubahan berat
dan tinggi badan hingga bentuk badan (proporasi tubuh). Kebanyakan
dalam usia ini perubahan sering dialami oleh siswa perempuan dari pada
siswa laki-laki. Demikian pula pada usia ini banyak terjadi perubahan
dari ciri-ciri seks primer, terutama didahului oleh siswa perempuan lalu
tahun kemudian disusul oleh siswa laki-laki. Perkembangan moral dalam
usia ini menurut Kohlberg masa peralihan dari convenstional morality
pada post-convenstional morality. Dalam post convetional morality ada
dua tahap pertama pertimbangan legalistik kontraktual (contractual
legalistic orientation), kedua pertimbangan kata hati (conscience
orientation). Pada tahap pertama pertimbangan baik buruk suatu sikap
20
lebih didasarkan pada penilaian atau persetujuan dari masyarakat,
sedangkan yang kedua lebih menekankan pada kata hati individu itu
sendiri. Perkembangan kebahasaan dalam usia ini sudah menunjukan
kemampuan berkomunikasi secara lancar menuju kesempurnaan secara
tertulis maupun secara lisan, sehingga ide atau gagasan yang dimiliki
siswa sudah dapat dikomunikasikan pada orang lain baik secara lisan
maupun tertulis. Penggunaan bahasa dalam pengertian abstrak sudah
mulai banyak digunakan, demikian pula sudah mulai banyak
menggunakan bahasa yang bersifat kompleks.
Di sini siswa harus mampu mewujudkan kemampuan berpikir dalam
bentuk kata-kata (bahasa) yang digunakan untuk mengekspresikan dan
menghargai makna sederhana maupun yang kompleks. Perkembangan
sosialnya menunjukan pada proses perkembangan mencari identitas diri
sehingga untuk mewujudkannya perlu bimbingan yang efektif dari para
pendidik.
Demikian pula dalam usia ini siswa memiliki dorongan yang kuat
untuk mewujudkan sikap mandiri tetapi tidak melepaskan motivasinya
untuk bersosialisasi. Siswa akan mudah memperoleh teman pergaulan
maupun menjalin teman relasi. Dalam pergaulan maupun dalam
lingkungan keluarga siswa sudah mampu membedakan tugas-tugas yang
seharusnya dilakukan berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemampuan
sosial merupakan kemampuan interpersonal yang berhubungan dengan
kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Di sini siswa
dapat mewujudkan kemampuan berpikir dalam bertindak secara cepat
dan tepat dalam merespon, menghargai dan bersikap dalam kelompok.
Keterampilan sosial atau interpersonal tidak boleh terabaikan dalam
pembelajaran, supaya siswa pintar secara kognitif maupun sosial, artinya
siswa pintar intelektual juga pintar bekerjasama dalam kelompok.
Menurut Havighurst bahwa dalam melihat kebutuhan anak yang harus
dimilikinya perlu ditinjau dari kemampuan dan tarap perkembangannya
disebut developmental task. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-
21
tugas perkembangan dalam priode perkembangan tertentu akan
membantu siswa itu sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan selanjutnya. Akan tetapi terjadi sebaliknya bila gagal
maka akan mencapai kegagalan dalam melaksanakan tugas berikutnya.
Siswa MTs termasuk pada usia masa remaja, ada beberapa rumusan tugas
perkembangan para remaja yaitu sebagai berikut :
1. mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa ;
2. mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif serta dinamis
terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
untuk kehidupan yang sehat ;
3. mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria dan wanita;
4. memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas;
5. mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderungan karir
dan apresiasi seni;
6. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk dan melanjutkan pelajaran dan atau
mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat;
7. mengenal gambaran dan dan mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi;
8. mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
pribadi dan anggotamasyarakat.
22
D. Analisis masyarakat dan orang tua siswa
Salah satu karakteristik Kurikulum adalah pertimbangan aspek
masyarakat yang harus masuk dalam penyusunan kurikulum. Masyarakat
merupakan tempat sosialisasi siswa sebagai individu juga sebagai mahluk
sosial. Masyarakat memiliki harapan-harapan terhadap dunia pendidikan,
seperti harapan agar anak-anaknya yang masuk lembaga pendidikan menjadi
individu yang mampu berkiprah di masyarakat regional, nasional maupun
internasional. Tentu pengembangan kemampuan yang dianggap perlu adalah
kemampuan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat global yang harus
memiliki kemampuan komunikasi (berbahasa), kemampuan IT, dan
kemampuan-kemampuan life skills yang sedang dibutuhkan di masyarakat.
Bahkan sangat diharapkan adanya pendidikan yang disesuaikan dengan
karakteristik bakat, minat dan potensi khusus siswa yang dikembangkan
secara optimal.
E. Analisis Madrasah
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki visi, misi
dan tujuan lembaga yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan
Kurikulum. Setiap lembaga pendidikan memiliki perbedaan yang bervariasi,
yang menunjukan kekuatan dan peluang masing-masing lembaga
pendidikan. Madrasyah merupakan salah satu konteks yang harus
dipertimbangkan dalam pengembangan Kurikulum khususnya dalam
penyusunan silabus dan RPP.
Sarana dan fasilitas yang dimiliki madrasah sebagai bahan
pertimbangan guru dalam mengembangkan RPP. Demikian pula dengan
SDM yang dimiliki madrasah yang bersangkutan. Bahkan setiap madrasah
harus memiliki harapan-harapan agar para siswanya dapat menjadi pelopor
dalam organisasi, atau menyiapkan pendidik, ulama zu’ama yang mampu
mengembangkan ilmu. Hal ini akan menuntut program Edalam Kurikulum
seperti pengembangan pendidikan kader kepemimpinan, kajian kitab
kuning, program mubaligh/mubalighah mungkin pula adanya program
kemuhamadiyahan.
23
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang berbasis islam
sehingga dalam pengembangan kurikulumnya harus mengembangkan
struktur dan muatan keagamaan dan kepasantrenan.
b. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah akan memiliki visi, misi yang berkaitan dengan
pendidikan maupun peta pembangunan daerah, sehingga hal ini menjadi
konteks yang perlu dipertimbangkan dalam Kurikulum 13. Analisis
pemerintah daerah seharusnya sudah dianalisis pada pengembangan
kurikulum dokumen 1, dalam konteks yang lebih luas dari pada silabus dan
perencanaan pembelajaran. Pola kehidupan masyarakat masing-masing
daerah akan berbeda seperti pola pertanian, industri, perdagangan, jasa,
parawisata, perkembunan dan sebagainya. Tentu hal ini harus
dipertimbangan dalam pengembangan kurikulum.
a) PerkembanganIPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian
penting dalam subtansi bahan ajar yang harus selalu dipertimbangkan dalam
Kurikulum 13. Perkembangan IPTEK akan selalu berkaitan dengan
pengembangan bahan ajar dalam kurikulum. Kurikulum tidak stagnan atau
pasif dalam menanggapi perkembangan IPTEK, sehingga dalam persiapan
maupun dalam pelaksanaan Kurikulum harus selalu memperhatikan
perkembangan IPTEK. Itu sebabnya kurikulum bersifat dinamis karena harus
selalu menanggapi perkembangan IPTEK.
b) PengembanganKurikulum 13
Kurikulum 13merupakan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan
potensi siswa dan potensi lingkungan. Salah satu karakteristik yang dimiliki
oleh Kurikulum 13 adalah membentuk kemampuan siswa berdasarkan
potensi yang dimiliki siswa. Kurikulum 13 diberlakukan berdasarkan
pemberlakuan peraturan dan undang-undang yang berkaitan dengan
pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut adanya upaya pembagian
kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan.
24
Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan
penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum. Indonesia memiliki suku, budaya dan potensi lingkungan yang
beraneka ragam sebagai kekayaan Negara yang memungkinkan menjadi
investasi yang sangat berharga, sehingga melalui pendidikan dapat dikaji dan
pelajari untuk ditumbuh-kembangkan.
Kurikulum 13 merupakan suatu kurikulum yang harus dikembangkan untuk
membentuk dan mengoptimalkan kemampuan para siswa berdasarkan
potensi yang dimilikinya serta sesuai dengan kebutuhan dan potensi
lingkungannya. Beberapa ciri Kurikulum 13 berbasis kompetensi adalah : 1)
kompetensi dirumuskan dan dijabarkan pada indikator secara spesifik,
mudah diukur, dipahami dan diamati, 2) kriteria pengukuran dijabarkan dari
kompetensi yang ditunjukan apada tingkat penguasaan, 3) proses dan
implementasi lebih mengutamakan pada pembentukan kemampuan proses
secara kontekstual, 4) kemajuan individual dalam kelompok selalu
diperhatikan, dan 5) program evaluasi lebih bersifat berjenjang dan
komprehensif.
c) Konsep-Konsep dalamKurikulum
Ada beberapa hal penting yang perlu dipahami dalam Kurikukulum :
1) Diversifikasi Kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan
pendalaman materi pembelajaran agar dapat melayani keberagaman dan
kebutuhan tingkat kemampuan peserta didik maupun kebutuhan daerah/local
dengan berbagai komleksitasnya.
2) Penetapan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dimaksudkan untuk
menetapkan ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai setelah siswa lulus.
3) Penetapan Standar Kompetensi (SK), dimaksudkan untuk menetapkan
ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai , diketahui, dilakukan, dan mahir
dilakukan oleh peserta pada setiap tingkatan secara maju dan berkelanjutan
sebagai upaya kendali dan jaminan mutu.
25
4) Pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dan Provinsi / Kabupaten/
Kota sebagai Daerah Otonomi merupakan pijakan utama untuk lebih
memberdayakan daerah dalam penyelenggaran pendidikan sesuai dengan
potensi daerah yang bersangkutan.
5) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
6) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.
7) Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangankarirpesertadidik.
8) Kurikulum untuk MI, MTs, MA dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan
hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
Pengembangan Kurikulum 13 harus berbasis pada pembentukan kemampuan
siswa.
26
Untuk menata koridor Kurikulum 13 tersebut di atas, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI),
yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 22 tahun 2006, yang mencakup komponen:
a) Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang
mencakup pengetahuan , keterampilan dan sikap yang harus dicapai,
diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan
dari suatu materi yang diajarkan.
b) Kompetensi Dasar (KD),merupakan penjabaran SK peserta didik yang
cakupan materinya lebih sempit disbanding dengan SK pesrta didik.
Pengembangan silabus dan RPP harus berorientasi pada Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar yang tetah ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam hal ini sangat dituntut
kemampuan guru untuk mengembangkan kurikulum dalam bentuk
pengembangan silabus dan rencana pembelajaran.
c) Pendidikan dan Kurikulum 13
Pengembangan KBK akan mengutamakan pada pencapaian kemampuan
siswa dengan indikator pencapaian yang jelas dan mudah dipahami.
Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu disusun desain pembelajaran
yang berorientasi pada hasil belajar siswa. Dalam proses
pembelajarannya menggunakan beberapa alternatif pendekatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih variatif. Untuk
mencapai hasil belajar tersebut perlu mengembangkan bahan ajar dan
sumber belajar yang komprehenship dan maksimal sesuai SKL, SK dan
KD yangakandicapai.
Lulusan madrasah arahnya akan ditentukan oleh SKL mupun visi, serta
misi madrasah yang bersangkutan. Selain mengacu pada SKL,
pengembangan SK peserta didik dalam suatu mata pelajaran juga
mengacu pada struktur keilmuan dan perkembangan peserta didik. Guru
tidak direpotkan lagi dengan penyusunan SKL, SK dan KD, karena
pengembangan SK dan KD telah dirumuskan dalam Standar Nasional
27
Pendidikan oleh para pakar mata pelajaran, pakar pendidikan dan pakar
psikologi perkembangan, dengan mengacu pada prinsip-prinsip
Pendidikan Berbasis Kompetensi.
Standar Kompetensi peserta didik dalam suatu mata pelajaran dijabarkan
dari Standar Kompetensi Lulusan, yakni kompetensi-kompetensi minimal
yang harus dikuasai lulusan madrasah. Secara umum kemampuan yang
dimiliki lulusan tersebut minimal memiliki pengetahuan,keterampilan
dan sikap sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki lulusan merupakan modal
utama untuk bersaing di tingkat regional, nasional maupun global.
Persaingan yang terjadi lebih menitik beratkan pada kompetitif yang
ditentukan oleh kemampuan SDM, sehingga harapan dan target setiap
lembaga pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang mampu
berkompetitif di tingkat regional, nasional dan global.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran, selanjutnya kemampuan melaksanakan,
mengelola proses pembelajaran maupun menilai hasil belajar.
Kurikulum 13 berbasis kompetensi memberikan kewenangan pada
sekolah maupun guru untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat
membentuk kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki siswa maupun sekolah. Sejalan dengan prinsip otonomi dalam
hal ini guru, perlu diberi keleluasaan dan difasilitasi untuk menyiapkan
silabus, perencanan pembelajaran yang memiliki karakteristik Kurikulum
13 berbasis pada pembentukan kemampuan siswa. Oleh karena
penyusunan silabus dan RPP harus berakar pada siswa dikelas dan
lingkungan madrasahnya.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan harus memiliki profil madrasah
sekurang-kurangnya memuat tujuan madrasah, visi, misi madrasah,
struktur kurikulum dan kompetensi lulusan. Rumusan tujuan pendidikan
dasar termasuk di dalamnya MI dan MTs dapat mengutip peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan
28
pada bab standar kompetensi lulusan dan tentang panduan pelaksanaan
Kurikulum 13 dari BNSP, serta tertuang dalam lampiran Permendiknas
nomor 23 tahun2006.
Di dalam SI dinyatakan bahwa : Kurikulum 13 yang berbasis
kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi yang telah dirumuskan
perlu dicapai siswa secara tuntas dengan mengoptimalkan potensi siswa
berdasarkan prinsip-prinsip belajar tuntas (mastery learning ). Dengan
demikian perencanaan pembelajaran Kurikulum berbasis kompetensi di
dalamnya harus menggambarkan prosedur dan isi pembelajaran yang
dapat melayani perbedaan siswa secaraindividu.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus berkaitan
dengan tuntutan SKL, SK dan KD. Oleh karena itu, organisasi kegiatan
pembelajaran, isi pembelajaran, dan sumber belajar perlu dikembangkan
semata-mata untuk membentuk kompetensi yang dimiliki siswa sesuai
standar yang telah ditentukan. Pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi menggunakan asumsi bahwa peserta didik yang akan belajar
telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal yang dibutuhkan
untuk menguasai komptensi tertentu. Itu sebabnya dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran guru perlu mengetahui
sejauhmana kemampuan awal yang sudah dimiliki siswa terkait dengan
kemampuan yang akan dipelajarinya.
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan pengembangan dari
kurikulum berbasis kompetensi. Program pembelajaran yang
dikembangkan senantiasa untuk menghasilkan kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik yang sesuai dengan potensinya
melalui sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar yang
dirumuskan secaratertulispadasilabusdanperencanaanpembelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar
minimum kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, sehingga
29
komponen materi bahan ajar dan proses pembelajaran harus
menggambarkan kompetensi yang akan dicapai, strategi atau proses yang
akan ditempuh, media atau sumber belajar yang mendukung serta sistem
penilaian yang akan diberikan. Sebagai panduan guru dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran yang berbasis kompetensi
harus berorientasi pada :
1) Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk setiap rumusan kompetensi
2) Isi pembelajaran berdasarkan pada kecakapan/keterampilan yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau mengerjakan sesuatu
pekerjaan.
3) Pengukuran kecakapan/keterampilan berdasarkan kemampuan yang
diperlihatkan.
4) Performasi siswa diukur dengan acuan patokan
5) Catatan lengkap kompetensi-kompetensi yang dikuasai dibuat untuk
setiap siswa
6) Bahan pelajaran berupa modul, handout, buku kerja, dan program
pembelajaran menggunakan buku cetak dan program kumputer.
7) Waktu belajar fleksibel
8) Kegiatan belajar selalu dimanfaatkan untuk umpan balik (Nana
syaodih, 2004 : 157)
30
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN DAN MOTTO
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH PALEMBANG
31
3. Menumbuhkan kembangkan bakat siswa sesuai dengan kemamapuan
yang di miliki
4. Menanamkan disiplin dan rasa kekeluargaan
D. MOTTO
1. Dengandisiplin dan kerjakeras,kita akan dapat meraih cita-cita
2. Disiplin di mulaihal yang paling kecil dan dirisendiri
3. Kerjakanlah apa yang dapat kamu kerjakan hari ini,jangan melihat hari
esok
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH PALEMBANG
32
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh dan
relevan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1, sebagai
berikut:
33
nepotisme.
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
dan teknologi pada MA JamiyatulKhairiyah
Ilmu Pengetahuan dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
3 dan Teknologi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri
Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
4 keindahan dan mengekspresikan keindahan
Estetika
serta harmoni mencakupapresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menimati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan, sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmoni.
5 Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan Kesehatan dan kesehatan pada MA JamiyatulKhairiyah
dimaksudkan untuk meningkatkan potennsi
fisik serta membudayakan sportivitas fisik
serta membudayakan sportivitas kesadaran
hidup sehatBudaya hidup sehat termasuk
kesadaran, bersikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
34
potensial untuk mewabah.
B. Struktur Kurikulum dan alokasi waktu MA Jami’atul Khairiyah
Struktur Kurikulum MA. Jami’atul Khoiriyahmeliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun
mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur Kurikulum disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut ;
1. Kurikulum MA Jami’atul Khairiyah Palembang kelas X, XI dan XII terdiri
atas 16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
2. Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada. Substandi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di
MAJami’atul Khairiyah difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
4. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
meksimal empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38
minggu
35
C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum MA Jami’atul Khairiyah meliputi sejumlah mata pelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X
sampai dengan kelas XII. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian dari muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum meliputi ;
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka Madrasah Aliyah Jami’atul Khoiriyah
dalam pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata pelajaran-mata pelajaran
sesuai dengan standar isi, dengan komponen mata pelajaran sebagai berikut :
36
1 Seni Budaya IPS/KEAGAMAAN
2 Pendidikan jasmani, olaheraga dan IPS/KEAGAMAAN
kesehatan
3 Prakarya dan kewirausahaan IPS/KEAGAMAAN
Kelompok C
1 Geografi IPS
2 Sejarah IPS
3 Sosiologi IPS
7 Ekonomi IPS
8 Tafsir-Ilmu Tafsir KEAGAMAAN
9 Hadits-Ilmu Hadits KEAGAMAAN
10 Fikih-Ushul Fikih KEAGAMAAN
11 Ilmu Kalam KEAGAMAAN
12 Bahasa Arab KEAGAMAAN
Struktur Kurikulum
Adapun Struktur Kurikulumyang ditempuh Madrasah
AliyahJami’atulKhairiyah menggunakan Kurikulum 2013. Untuk mencapai standar
mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional.
Struktur Kurikulum MA. Jami’atulKhairiyah dapat dilihat pada tabel
berikut :
Struktur Kurikulum Kelas X
Peminatan IPS
37
Komponen Semester / Alokasi waktu
38
٭Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Kelas XI
Peminatan IPS
39
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman minat٭ 4 4
Jumlah alokasi waktu perminggu 51 51
٭Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Kelas XII
Peminatan IPS
40
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman minat 4 4
Jumlah alokasi waktu perminggu 51 51
٭Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Keterangan :
o Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 Menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (Dua Semester) adalah 34 Minggu
o Penambahan jam untuk bahasa Indonesia dan matematika mengingat
pentingnya kedua pelajaran tersebut dalam melayani mata pelajaran lain. Untuk
Matematika selain hal tersebut juga karena input siswa yang kurang memadai,
maka perlu diperlukan waktu yang lebih dibandingkan pelajaran lain.
Di Madrasah Aliyah JamiyatulKhairiyahterdapat program intrakurikuler
seperti tabel tersebut dan juga ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program
pengembangan diri dan keterampilan. Waktu belajar di madrasasah Aliah
Jami’atulKhairiyahdimulai dari pukul 7.15 pagi hingga pukul 15.55 selama 6 hari
dari hari Sabtu hingga Senin. Pada jam 7.15 sd 11.15 waktu pengembangan diri
siswa sesuai bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pondok pesantrean
dan pada pukul 13.00 -15.55 mereka mengikuti sekolah umum setingkat SMA/MA.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
41
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan tidak terbatas pada mata
pelajaran Seni Budaya dan keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Melihat Kondisi dan budaya mayoritas orang tua siswa dan masyarakat
setempat yang tinggal di daerah yang religius, maka muatan lokal yang diangkat
dalam kurikulum Madrasah Aliyah adalah
Nahwu dan Sharaf serta praktek bahasa asing. Dengan adanya muatan lokal
seperti tersebut diatas diharapkan siswa mampu dan dapat mempraktekkan dan
memakai kaidah nahwu dan sharaf serta bisa mempraktekkan bahasa asing secara
baik.
3. Kegiatan Pengembangan Diri dan keterampilan
Kegiatan Pengembangan diri dan keterampilan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengskspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan pengembangan diri
ini di fasilitasi dan atau di bimbing oleh konselor, guru, pelatih dan tenaga
kependidikan dan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ektra Kurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik serta kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan diri dan keterampilan di Madrasah Aliyah Khiriyahadalah :
1. Kegiatan Terprogram, yaitu ;
1. 1. Bimbingan Konseling
Kegiatan Bimbingan Konseling yang dikembangkan pada Madrasah Aliyah
Jami’atulKhini meliputi:
42
a. Konseling Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi diri, sesuai dengan
kepribadian yang berakhlakul karimah.
b. Konseling Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan harmonis dengan anggota keluarga, teman sebaya dan
masyarakat secara luas, yang dapat mencerminkan ukhuwah islamiyah
c. Konseling Belajar , yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri serta mampu
mengembangkan potensi diri.
d. Konseling Karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai kemampuan dirinya, dalam rangka
mengambil keputusan karir di masa depan, sedangkan pengembangan diri
melalui bentuk kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1.2 Kegiatan Ektrakurikuler
Disediakan dan difasilitasi kegiatan ektrakurikuler yang meliputi :
Bimbingan Tahfidz ,Hadroh,danPencak Silat
(Jadwal Kegiatan Terlampir)
2. Kegiatan tidak terprogram :
a. Rutin :
Berdoa Sebelum memulai kegiatan, Upacara bendera, berdoa di akhir
pelajaran, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b Keteladanan :
Berpakaian rapi, datang tepat waktu, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain.
c. Pembiasaan :
Berdoa, Santun dalam berbicara/bertindak, Berpakaian sopan, Memberi salam
ketika masuk kelas, bersyukur, Saling menolong, Budaya antri.
d. Spontan :
Membiasakan mengucapkan salam, Sikap sopan santun, membuang sampah
pada tempatnya, menghargai pendapat orang lain, minta izin masuk/keluar
43
kelas, menolong orang lain, menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, konsultasi kepada guru pembimbing atau guru lain sesuai kebutuhan.
c. Terprogram :
Class metting, Hari besar Nasional, Rutin Pembiasaan.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolahan
program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu
menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban kerja pada sistem tersebut
sebagai berikut :
a. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara pleksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0% - 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan, pemanfaatan alokasi
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara
dengan 2 Jam tatap muka. Untuk kegiatan praktek di MA
Jami’atulKhoiriyah Palembang, misalnya pada kegiatan praktikum bahasa
Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam
pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada struktur Kurikulum.
Beban kegiatan belajar tatap muka keseluruhan adalah :
Minggu Jumlah
Satu Waktu
Jumlah jam Efektif Jam
Satuan Jam Pembelajaran
Kelas pembelajaran per Pertahun(
Pendidikan tatap per Tahun
perminggu Tahun @45
muka Ajaran
Ajaran menit)
MA X– 45 45 34– 38 1748-1840 1.165-
44
jam
pembelajaran
Jami’atulK
XII (69920- 1.227
hoiriyah
73600
Menit)
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar di madrasah Aliyah Jami’atul Khairiyah Palembang
menetapkan setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Madrasah Aliyah Jami’atulKhairiyah menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan kemampuam rata-rata
peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Madrasah Aliyah Jami’atulKhoriyah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
6. Standar Kompetensi Lulusan(SKL) MA. Jamiyatul Khairiyah
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran Islam
2. Mengembangkana diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan tanggung jawab atas perilaku, perbuatan
dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagamaan, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi
dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,kritis,
kreatif dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritisdan inovatif dalam pengambilan
keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
45
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisa gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisifasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara
demokrasi dalam wadah NKRI
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengekspresikan karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan
lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam
bahasa Indonesia, Inggris dan Arab
22. Mampu membaca Al Quran dengan tajwid yang benar
46
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran, yakni :
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknnologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya , dan
pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan untuk
mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan analisis peserta didik.
Pada satuanpendidikan MA, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan dan atau teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan.
Pada Satuan pendidikan Keagamaan, Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan
komunikasi serta muatan lokal yang sesuai.
4. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman
budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan bertujuan untuk
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportifitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
47
kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
untuk masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai
berikut :
48
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangan
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara, termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas prilaku,
perbuatan dan pekerjaan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Berkarya secara kreatif, baik individuan maupun kelompok
11. Menjaga kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani
12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan
dan memperkuat kepribadian
13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
15. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
49
6. Menunjukkan kemampuan menganalisa fenomena alam dan sosial sesuai
dengan kekhasan daerah masing-masing
7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan snatun melalui berbagai
cara, termasuk pemanfaatan teknologi informasi
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
11. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
4. Estetika
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2. Menunjukkan apresiasi terhadapkaryaseni
3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
4. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
50
- Memahami dan meyakini Al Quran sebagai wahyu Allah dan cara-cara
wahyu diturunkan
- Mengenal pokok-pokok isi Al Quran dan kemukjizatannya
- Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan Hadits, Sunnah, khabar
dan atsar. Mengenal macam-macam dan unsur-unsur hadits
- Menjelaskan kedudukan dan pungsi hadits dan mengenal beberapa
kitab kumpulan hadits
b. Kelas XI
- Mengidentifikasi kemurnian dan kesempurnan Al Quran
- Menerapakan prinsip-prinsip Al Quran sebagai sumber
- Mengenali nikmat Allah swt dan mensyukurinya
- Menerapkan Al Quran sebagai dasar kewajiban beribadah kepada
Allah
- Menerapkan ajaran Al Quran dan hadits tentang pola hidup sederhana
- Mengidentifikasi pokok-pokok kebijakan dan balasannya
c. Kelas XII
- Mengenal kewajiban berdakwah
- Menerapkan sikap bertanggung jawab, berlaku adil dan jujur terhadap
diri, keluarga dan masyarakat
- Memahami ajaran Al Quran dan Al Hadits tentang etika pergaulan,
kerja keras, pembangun pribadi dan masyarakat
2. Fiqih
a. Kelas XI
- Memahami ketentuan Islam tentang Jinayah dan Hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang hudud dan hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang hukum keluarga
- Memahami ketentuan Islam tentang waris
b. Kelas XII
- Memahami ketentuan Islam tentang Siyasah Syar’iyah
- Memahami ketentuan Islam tentang jihad
51
- Memahami Mazhab dalam Fikih Islam
3. Aqidah Akhlak
a. Kelas X
- Memahami dan meyakini makna hakiki aqidah Islam
- Menentukan hubungan fungsional antara aqidah dan akhlak
- Menerapkan hakekat makna aqidah dalam kehidupan sehari-hari
- Memahami dan meyakini hakekat iman kepada malaikat Allah
- Mampu menerapkan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari
- Mempercayai dan meyakini kebenaran kitab-kitab
b. Kelas XI
- Menjelaskan hakekat iman kepada rasul-rasul Allah dan hari akhir
- Mampu menerapkan akhlak terpuji
- Mempercayai dan meyakini hakekat iman kepada qadha dan qadar
- Mampu menerapkan akhlak terpuji dalam berbangsa dan bernegara serta
menghindari akhlak tercela
- Menjelaskan pengertian, ruangnlingkup dan sejarah ilmu kalam
sertaberbagai aliran
- Menjelaskan makna tasawwuf dan hubungannya dengan nakhlak serta
peranan nya dalam kehidupan modern
c. Kelas XII
- Mendefinisikan dan menerapkan masalah khalifah, majlis syura dan ahlul
halli wal aqdi
- Merumuskan dan mengidentifikasi konsep peradilan dalam Islam serta
permasalahannya
- Mendefinisikan dan menerapkan sumber hukum Islam dan permasalahannya
- Mendefenisikan dan mengidentifikasikan dasar hukum Islam
- Mengidentifikasikan kaidah hukum Islam
4. SKI
a. Kelas XII
- Mengenal proses masuknya Islam di Andalusia
52
- Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Daulah Umayyah II
di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan sosial
- Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kemunduran dan kehancuran
peradaban Islam di Andalusia
- Mengidentifikasi hikmah keruntuhan Daulah Umayyah II
- Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Daulah Muwahhidun
- Mengidentifikasi ilmuan, filosofi dan ulama pada masa Daulah
Muwahhidun
- Mengenal keadaan dunia Islam saat kedatangan penjajah
- Mengidentifikasi motivasi dan tujuan bangsa-bangsa Barat menjajah
negara-negara Islam
- Menceritakan dampak penjajahan bangsa Barat atas dunia Islam dalam
bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan
- Mengidentifikasi hikmah dari imperalisme bangsa Barat atas dunia Islam
- Mengenal beberapa gerakan pembaharuan Muhammad bin Abdul
Wahhab
- Menceritakan peranan Jamaluddin al Afghani di bidang politik
- Mengidentifikasi sikap intelektual dan anti imperialisme Jamaluddin al
Afghani
- Mengenal pemikiran pembaharuan Muhammad Abduh dan M. Rasyid
Ridho
- Mengenal konsep sekularisme
- Menceritakan reaksi Ulama atas ide sdekularisme
- Menerpkan hikmah dari sekularisme di Turki dalam sikap keseharian
- Mengenal pemikiran Muhammad Iqbal tentang dinamisme Islam, Filsafat
diri dan nasionalisme
- Mengidentifikasi waktu masuknya Islam di Indonesia
- Mengidentifikasi pengaruh Islam terhadap peradaban bangsa Indonesia
- Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Islam dalam islamisasi
- Mengenal peninggalan-peninggalan kerajaan Islam
- Mendiskripsikan hikmah keberadaan Islam di Indonesia
53
- Menceritakan peran ulama-ulama awal dalam penyebaran Islam di
Indonesia ;
a. Menceritakan contoh sikap, intelektual dan semangat keislaman para
ulama awal
b. Menceritakan peranan wali songo dalam pengembangan Islam
Indonesia
c. Menceritakan contoh sikap, intelektual dan semangat keislaman para
wali songo
d. Mengenal ide dasar pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim
Asy’ari
e. Menceritakan peranan K.H. hasyim Asy’ari dalam meraih dan
mempertahankan kemerdekaan
5. Hadits
a. Kelas XI
- Menjelaskan pengertian ilmu hadits, macam-macamnya, faedah
mempelajarinya dan menyebutkan penyusunnya
- Menjelaskan sejarah perkembangan hadits dari periode periwayatan
dengan lisan hingga penulisan dan pembukuan hadits
- Menjelaskan macam-macam cara penerimaan dan periwayatan hadits (
At Tahamul wal ada’ ) dan lafal-lafal yang digunakan untuk
meriwayatkan hadits ( Alfadzut Tahamul wal ada’ )
- Menjelaskan hadits mutawatir dan hadits Ahad
- Menjelaskan hadits shahih, hadits hasan dan hadits dhaif serta
klasifikasiinya
- Menjelaskan hadits qudsi
- Menjelaskan macam-macam kitab hadits
b. Kelas XII
- Memahami macam-macam hadits berdasarkan sifat sanadnya.
- Menjelaskan hadits maqbul dan hadits mardud
- Menjelaskan pengertian ilmu rijalul hadits dan al jarh dan al ta’dil
- Menjelaskan biografi singkat para pentakhrij atau periwayat hadits
54
6. Tafsir
a. Kelas XI
- Mendefinisikan tafsir dan ilmu tafsir
- Membedakan tafsir dan ilmu tafsir
- Mendeskripsikan sejarah tafsir pada masa nabi, sahabat, tabi’in dan
tadwin
- Mengenali macam-macam qiroat
- Memahami kaidah qiroat yang shahih
- Mengidentifikasi faedah beraneka ragam qiroat
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang makanan yang halal, sehat dan bergizi
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang minumam keras dan perbuatan keji
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang pendayagunaan akal pikiran dan ilmu
pengetahuan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang pemanfaatan alam semesta bagi
kesejahteraan hidup
- manusia
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang penyelesaian perselisihan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang taaruf dalam kehidupan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang kepemimpinan
b. Kelas XII
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang membina diri
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang membina masyarakat
- Medefinisikan tafsir bil ma’tsur dan birra’yi
- Mengidentifikasi contoh tafsir bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memahami cara penafsiran bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memahami cara penafsiran bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memehami asbabunnuzul Al Quran dan berbagai aspeknya
- Memahami dan menghayati kaidah-kaidah yang harus dikuasai mufassir
- Memahami macam-macam metode dalam penafsiran Al Quran
7. Ilmu Kalam
a. Kelas XII
55
- Menjelaskan pengertian Ilmu Kalam dan objek pembahasannya
- Menyebutkan nama-nama ilmu kalam dan sebab penamaannya
- Menjelaskan fungsi ilmu kalam
- Menjelaskan qidah pada masa nabi, sahabat dan para tabiin
- Menjelaskan faktor-faktor timbulnya aliran-aliran ilmu kalam
- Menjelaskan tokoh dan ajaran khawarij
- Menjelaskan tokoh ajaran aliran qadariyah dan jabariyah
- Menjelaskan tokoh aliran Murji’ah
- Menjelaskan tokoh aliran Mu’tazilah
- Menjelaskan tokoh aliran Asy’ariyah
- Menjelaskan tokoh aliran Maturidiyah
- Menjelaskan tokoh aliran Salafiah
-
b. Kelas XII
- Mendeskripsikan kejayaan dan kemunduran aliran Mu’tazilah
- Mendeskripsikan kejayaan aliran Asy’ariyah
- Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kejayaan dan kemunduran aliran
Mu’tazilah dan Asy’ariyah
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang kedudukan wahyu
dan akal
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan
kehendak, kekuasaan dan perbuatan Tuhan
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang kehendak,
kekuasaan dan perbuatan manusia
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan
kalamullah (Firman Allah)
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan sifat-
sifat dan dzat Tuhan
8. Pendidikan kewarganegaraan
a. Memahami hakikat bangsa dan NKRI
56
b. Menganalisa sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional
dan tindak anti korupsi
c. Menganalisa pola-pola dan partisifasi aktif dalam pemajuan, penghormatan
serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
d. Menganalisa peran dan hak warga negara dan sistem pemerintahan NKRI
e. Menganalisa budya politik, demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara,
f. keterbukaan dan keadilan di Indonesia
g. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
h. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945
i. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional
j. Menganalisis sistem internasional, timbunya konflim Internasional dan
mahkamah Internasional
9. Bahasa dan sastra Indonesia
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam penyampaian berita, laporan, saran,
berbicara,pidato, wawancara, diskusi, seminar dan pembacaan karya sastra
berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen dan novel
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presenrtasim hasil penelitian serta
mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
c. Membaca
Menggunakan bernbagai jenis bacaan untuk memahami wacana tulis teks non
sastra berbentuk grafik, diagram, artikel, tajuk rencana, teks pidato serta teks sastra
berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra dan
berbagai sastra Melayu Klasik
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato,
proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, persuasi, notula,
57
laporan, resensi, karya ilmiyah dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen,
drama, kritik dan essay
10. Bahasa Inggris
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional secara
formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive,
new item, report, analytic exposition, hortarary exposition, spoof, explanation dan
review dalam bentuk konteks kehidupan sehari-hari
b. Berbicara
Mengungkapkan makna wacana lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional secara formal maupun informal dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, new item, report, analytic, exposition, hortatary exposition,
spoof, expanation, discussion dan review dalm bentu konteks kehidupan sehari-
hari.
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional secara
formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive,
new item, report, analytic exposition, hortatary exposition, spoof, explanation,
discussion dan review dalam bentuk konteks kehidupan sehari-hari.
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, new item, report, analytic, exposition, hortatary
exposition, spoof, expanation, discussion dan review dalm bentu konteks
kehidupan sehari-hari.
11.Bahasa Arab
a. Kelas X
- Kosa kata :
Mampu mengungkapkan pendapat, perasaan dan pikiran secara tertulis dengan
menggunakan ungkapan komulatif, kosa kata dan struktur kalimat yang terpat
sesuai dengan tema
58
- Tata Bahasa/ struktur :
Mampu menerapkan struktur dan menentukan jabatan dalamkalimat sempurna
- Membaca :
Mampu membaca dan memahami berbagai tema dengan maknakata dan
kesimpulan yang tepat
- Berbicara :
Mampu melakukan tanya jawab dengan bahasa Arab,menggunakan unangkapan
khusus serta mampu mendeskripsikan nama benda dan tempat secara sederhana
sesuai dengan tema
- Menulis:
Mampu menyusun kata-kata yang yang diberikan secara acak menjadi kalimat dan
menyusun kalimat yang diberikan secara acak tersebut menjadi paragrap serta
mampu menyusun kalimat dengan struktur yang telah diajarkan.
b.Kelas XI
- Kosa Kata :
Mampu mengungkapkan pendapat, perasaan dan pikiran secara tertulis dengan
menggunakan ungkapan komulatif, kosa kata dan struktur kalimat yang terpat
sesuai dengan tema
- Tata Bahasa / Struktur :
Mampu menerapkan struktur dan menentukan jabatan dalam kalimat sempurna
- Membaca :
Mampu membaca dan memahami berbagai tema dengan makna kata dan
kesimpulan yang tepat
- Berbicara :
Mampu melakukan tanya jawab dengan bahasa Arab, menggunakan ungkapan
khusus serta mampu mendeskripsikan nama benda dan tempat secara sederhana
sesuai dengan tema
- Menulis :
Mampu menyusun kata-kata yang yang diberikan secara acak menjadi kalimat dan
menyusun kalimat yang diberikan secara acak tersebut menjadi paragrap serta
mampu menyusun kalimat dengan struktur yang telah diajarkan
59
12. Matematika
a. Program IPS
Memahami pernyataan dalam Matematika dan lingkarannya, menentukan
nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip
logika Matematika dalam pemecahan masalah.
Memehami konsep yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan
logaritma, fungsi aljabar sederhana, persamaan dan pertidak samaan
kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku
banyak, sistem persamaan liner, program liner, matriks, vektor,
transformasi geometri, barisan dan deret serta mampu menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
Memahami limit dan turunan dari fungsi aljabar serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah
Mengelola, menyajikan dan menafsirkan data dan memahami kaidah
pemecahan, permutasi, kombinasi dan peluang kejadian serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
13. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
- Mempraktekkan keterampilan permainan, olah raga dengan menggunakan
peraturan di dalamnya.
- Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
- Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani
serta aktivitas lainya.
- Mempraktekkan gerak ritmik dalam air seperti renang, permainan di air dan
keselamatan di air.
- Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung dan lain-lain.
- Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit
dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba dan HIV.
14. Sejarah
60
a. Kelas X
- Memahami ruang lingkuip ilmu sejarah
- Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah
- Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara pada masyarakat
Indonesia
- Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban
awal, asal usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara / Indonesia
b. Program IPS
Mengalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-
bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia.
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa negara
tradisonal, meliputi perkembangan budaya, agama dan sistem
pemerintahan masa Hindu-Budha, masa Islam, proses interaksi antara
tradisi lokal, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
Menganalisis kesejahteraan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh masa
kolonial Jepang yang meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial serta
politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial, ekonomi
dan politik.
Mengalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (revolusi
Prancis, Amerika dan Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi
dannpolitik di Indonesia.
Menganalisis prisrtiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuknya
NKRI dan lahirnya UUD 1945.
Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha, kerajaan-kerajaan Islam, pemerintahan kolonial
Belanda, Inggris, pemerintahan pendudukan Jepang, meliputi politik
Lahirnya Gerakan Pendidikan dan Nasionalisme), cita-cita terbentuknya
negara merdeka dan sebagainya.
Menganalisis perjuangan dalam pemerintahan kemerdekaan dan persatuan
NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa, antara lain peristiwa Andi Aziz,
RMS, PRRI dan gerakan G-30-S/PKI.
61
Mengalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi sampai
dengan masa orde baru dan masa reformasi, meliputi masa pemerintahan
Demokrasi terpimpin (Orla ; 1945 – 1967), masa Demokrasi Pancasila
(Orba ; 1967 – 1998) dan masa peralihan ke masa reformasi (1998 –
sekarang)
14. Geografi
Program IPS
- Menganalisis hakikat, objek, ruang lingkup, prinsif, konsep, aspek dan
pendekatan Geografi
- Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfir serta kaitanya dengan
kehidupan manusia
- Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari
- Menerapkan keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami
fenomena-fenomena geosfer
- Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai media informasi fenomena
geosfer
- Menjelaskan perkembangan wilayah.
15. Ekonomi
Program IPS
- Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi konsumen dan
produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan dan pasar.
- Memahami kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, PDB,
PDRB, PN, inflasi, konsumsi, investasi, uang dan perbankan.
- Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap
pembangunan ekonomi APBD dan APBN, perekonomian terbuka dan
mengenal modal.
- Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
- Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan
siklus akuntansi perusahaan dagang.
62
- Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional,
pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
16. Sosiologi
Program IPS
- Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat
- Menjelaskan berbagai perilaku menyimpang dan pembentukan kepribadian
- Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
dalam masyarakat
- Menjelaskan bentuk struktur sosial dan konsekwensinya terhadap konflik
dan mobilitas sosial
- Menganalisis kelompok sosial dalam mashyarakat multikultural
- Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat
- Menjelaskan peran dan fungsi lembaga sosial
- Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana
19. TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK)
- Memahamifungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi
dan komunikasi yang ditopang oleh cermat dan menghargai hak atas
kekayaan intelektual.
- Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan
pembuat presentase dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk
menghasilkan informasi.
- Memahami prinsip dasar internet dan menggunakannya untuk memperoleh
informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi.
63
Ketuntasan Belajar Minimal di Madrasah Jami’atulKhoiriyah tahun
pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil musyawarah Kepala Madrasah dengan Guru
Mata Pelajaran dan tenaga Kependidikan lainnya tanggal 10Juli 2021 telah
ditetapkan dengan memperhatikan:
a. Tingkat Esensial (Kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa
b. Tingkat Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator
pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
c. Tingkat Kemampuan (intake) rata-rata siswa di Madrasah dan
d. Ketersedian sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran
64
11 Geografi 74 75 77
12 Ekonomi 74 75 77
13 Sosiologi 74 75 77
65
yang meliputi penggunaan fasilitas belajar, laboraturium, perpustakaan,
buku pelajaran, buku referensi, dan buku-buku perpustakaan
b. Berhak mendapatkan layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran,
wali kelas, dan konselor bimbingan dan konseling.
c. Berhak mengikuti Ulangan, Remedial, Ujian, Kenaikan Kelas dan
Kelulusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Berkewajiban mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Tata krama dan tata tertib kehidupan sosial madrasah.
1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah, dan
guru serta dengan karyawan sekolah dan siapa saja ketika bertemu.
2. Saling menghormati sesama teman, menghargai perbedaan dalam
memilih teman belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah
maupun diluar sekolah, menghargai perbedaanras dan latar belakang
sosial budaya masing-masing.
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain dan hak
milik teman dan warga sekolah.
4. Berani menyampaikan sesuatu kenyataan.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan
orang lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih ketika memperoleh
bantuan dan jasa dari orang lain.
7. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur dilakukan dan meminta
maaf apabila melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada
orang lain.
8. Menggunakan bahasa yang sopan dan beradab.
3) Tata hubungan madrasah dengan wali dan masyarakat.
Hubungan MA Jami’atul Khoiriyahdengan wali dan masyarakat dilakukan
melaui Sticker, Brosur, Kalender, Poster, Dialog / pertemuan sekolah dengan
wali murid / masyarakat, Kunjungan ke rumah.
66
4) Tata tertib Asrama
Kewajiban Penghuni Asrama
a. Mematuhi semua peraturan yang ada;
b. Menjalankan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam jadwal waktu secara
tertib;
c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan jadwal (saat yang
ditentukan) serta tempat yang telah ditentukan;
d. Patuh dan tunduk kepada Bapak/Ibu asrama serta para pengawas yang
ditunjuk/dipilih;
e. Menjaga kebersihan di semua tempat dengan cara membuang sampah ke
tempat yang telah disediakan;
f. Ikut aktif menjaga ketenangan dan ketentraman, agar semua kegiatan yang
diprogramkan dapat berjalan semestinya, tertib dan lancar;
g. Menjaga nama baik korp dan menjunjung tinggi korp baik di dalam
maupun di luar asrama;
h. Ikut menjaga keutuhan dan keawetan peralatan dan perkakas milik asrama
yang dipercayakan kepada penghuni masing-masing;
i. Bertanggung jawab atas keutuhan, kebersihan, ketertiban tempat alat-alat
yang;dipergunakan serta mengatur kembali tempat dan alat-alat tersebut
seperti semula;
j. Berpakaian rapi dan sopan, baik di dalam maupun di luar asrama;
k. Melaporkan kejadian-kejadian yang membahayakan keamanan/keselamatan
bersama penghuni asrama.
Larangan bagi penghuni asrama
a. Tidak boleh berbuat sekehendaknya sendiri dimanapun ia berada;
b. Tidak boleh meninggalkan asrama tanpa melapor kepada bapak/Ibu asrama
atau pengawas;
c. Tidak boleh absent dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan tanpa seizin
Bapak/Ibu asrama;
d. Tidak boleh membuat gaduh atau menganggu ketenagan dan ketentraman
pada saat keiatan sedang berjalan;
67
e. Tidak boleh menerima tamu di luar jam berkunjung
Peraturan dan Tata Tertib khusus
a. Di ruang belajar
- Harus menjaga ketenangan ruangan;
- Belajar pada tempat yang telah ditentukan;
b. Di ruang pakaian
- Menjaga kebersihan ruangan;
- Menjaga ketertiban ruangan;
- Mengatur isi almari, menyusun pakaian dengan rapi, mengatur
sandal/sepatu pada tempatnya secara tertib.
c. Diruang makan
- Menjaga ketertiban dan kesopanan dalam makan;
- Duduk di tempat masing-masing;
- Menggunakan alat-alat makan di meja makan secra tetib dan sopan;
- Mengatur kembali kursi tanpa bersuara;
- Tidak boleh bergurau pada saat makan;
- Waktu makan harus berpakaian rapidan sopan.
d. Di kamar tidur
- Masuk dan kelua kamar tidur harus tetap tenang dan tidak gaduh;
- Pergi tidur tepat pada waktunya, sesuai dengan jadwal tidur;
- Dilarang meninggalkan kamar tidur sebelum usai waktu tidur.
e. Di kamar mandi
- Menunggu ketertiban di kamar mandi dan antri menunggu giliran secara
tertib.
- Diwaktu mandi harus hemat air dan waktu;
- Berlaku sopan dalam tindak dan berpakaian;
- Menjaga kebersihan bak mandi dan ruangan;
- Dilarang mencuci apapun di kamar mandi.
f. Di halaman atau di luar asrama
- Harus berpakaian rapi dan sopan;
- Menjaga keindahan, kerapihan tanaman di halaman asrama;
68
- Menjunjung tinggi dan membela korp.
3. Kenaikan Kelas dan kelulusan
Kenaikan kelas di MAJami’atulKhoiriyahdilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran, dengan kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia, berbudi pekerti yang baik yang ditandai dengan tidak
melakukan pelanggaran sampai batas tertentu.
b. Mengikuti seluruh ujian pada waktu yang ditentukan
c. Bisa Membaca Al Quran dengan baik
d. Bisa mempraktekkan bahasa Arab dan Inggris dengan baik
e. Aktif mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan ketidak hadirannya
tidak mencapai batas tertentu
f. Nilai mencukupi batas yang ditentukan (memenuhi KKM pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran)
Secara rinci batasan santri yang dinyatakan naik kelas atau lulus jika ;
KELAS KRITERIA
a. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
b. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6
c. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
d. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 18, izin 25 dan sakit 60
X ke XI MA
hari/tahun
(Selain IIK)
e. Nilai kurang (NK) maksimal 7 dari seluruh mata pelajaran
f. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
g. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
h. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
X ke XI IIKa. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik
69
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
g. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6
h. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
i. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 14, izin 20 dan sakit 60
hari/tahun
j. Nilai kurang (NK) maksimal 5 dari seluruh mata pelajaran
k. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
l. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
m. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
a. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
b. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6,5
c. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
XI ke XII
d. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 10, izin 15 dan sakit 30
Dan
hari/tahun
kelulusan
e. Nilai kurang (NK) maksimal 4 dari seluruh mata pelajaran
kls XII
f. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
g. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
h. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
(Sumber : Buku Panduan santri Pondok Pesantren Jami’atulKhoiriyah)
4. Mutasi
Bagi siswa yang ingin melakukan mutasi, baik pindah maupun masuk ke Madrasah
AliahJami’atul Khoiriyah Palembang diatur dengan persyaratan pindah/mutasi
dengan prinsip menajemen yang transparansi melalui suatu mekanisme yang
obyektif dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Mutasi Keluar
70
- Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
- Surat keterangan bersedia menerima mutasi/ada tempat dari sekolahyang ingin
dituju ( bagi siswa yang mutasi keluar)
b. Mutasi Masuk
- Memiliki surat pindah dari sekolah/madrasah asal
- Memiliki Laporan Hasil Belajar (Raport) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
- Menyerahkan foto copy Ijazah dan SKHUN SMP/Mts yang di legalisir
- Menyerahkan pas photo 3X4 6 Lembar
- Tertampung oleh daya tampung sekolah/madrasah
71
BAB V
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
TINGKAT MADRASAH ALIYAH
A. PENGETAHUAN AGAMA
A. AL-QUR’AN HADITS
A. 1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keoutentikan al-Qur’an sebagai
72
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini hadis shahih dan hasan sebagai
73
ansehari-hari
1.4. Menghayatinilai-
nilaiselektifterhadapmakanan
1.5. Menyadari pentingnya rasa syukur atas
nikmatAllah
B. AKIDAH AKHLAK
B.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
74
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati fungsi ilmu kalam dalam mempertahankan
ajaran agama yang dianutnya akidah
1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran
dalam ilmu kalam
1.3 Menghayati kewajiban menghindari perilaku dosa
besar
1.4 Menghayati akhlak (adab) yang baik dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan
menerima tamu
1.5 Menghayatikeutamaan sifat Fatimatuzzahra dan Uwes
al-Qarni
75
B.4. KELAS XI SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
76
Kompetensi inti Kompetensi dasar
C.FIKIH
C.1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kesempurnaan agama Islam melalui
ajaran agama yang dianutnya. komlpleksitas aturan fikih
1.2 Meyakini syariat Islam tentang kewajiban
penyelenggaraan jenazah
1.3 Meyakini kebenaran konsep zakat dalam menghilangkan
kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
1.4 Menghayati hikmah pelaksanaan perintah haji
1.5 Menghayati hikmah perintah kurban dan aqiqah
77
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini syariat Islam tentang hukum jinayat
ajaran agama yang dianutnya. 1.2. Meyakini syariat Islam tentang hukum hudud
1.3. Meyakini syariat Islam tentang hukum bughat
1.4. Meyakini kebenaran hukum peradilan Islam
1. Menghayati dan 1.1 Menerima kebenaran hukum Islam yang dihasilkan melalui
mengamalkan ajaran agama penerapan kaidah ushul fiqih
yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam kaidah ushul
fiqih
D. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
D.1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
78
Kompetensi inti Kompetensi dasar
periode Mekah.
1.4 Menghayati perilaku istiqamah perjuangan Rasulullah
SAW dalam berdakwah.
1.5 Menyadari pentingnya sikap Zuhud shahabat Zaid bin
Kharitsa sebagai implementasi dari nilai-nilai ahlakul
karimah.
1. Menerima dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim.
menjalankanajaran agama 1.2 Menghayati pola kepemimpinan Khulafaurrasyidin sebagai
79
Kompetensi inti Kompetensi dasar
80
Kompetensi inti Kompetensi dasar
E.BAHASA ARAB
E.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
Tarkib: النكرةوالمعرف^^^^^^^^^^ة(بألوالضمائرواإلض^^^^^^^^^^افةبمعنىالالم)؛
)المبتدأوالخبر(صفة)؛المبتدأ(ضمائر)والخبر(الفعاللمضارع
81
Kompetensi inti Kompetensi dasar
Tarkib: )معي؛مبتدأ(ضمائرالجمع/المصدر؛معانيحروفالجر؛ليسعندي
خبر(المضارع)؛العطف+
Tarkib: الجملةالفعلية؛
والفعاللثالثيالمزيدبحرفوبحرفينوبثالثةأحرف(استفعل)؛
^فعالألمر؛اسماالفاعلوالمفعواللثالثيوغيرالثالثي
82
Kompetensi inti Kompetensi dasar
^الفعاللمض^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ارعالمجزومبلموالالناهيةوالماألمر؛
الفعاللمبنيللمجهولونائبالفاعل
Tarkib: –مراجعةلمرفوعاتاألسماء–المفعواللمطلقوالمفعولألجله
مراجعةلسائرمنصوباتاألسماء
83
B.KELAS X SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati hikmah nasikh dan mansukh al
mengamalkan ajaran agama Qur’an.
yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai Qira’at al-Qur'an.
1.3 Menyadari nilai-nilai kaidah tafsir dalam
menafsirkan Al-Qur’an
1.4 Menghayati nilai-nilai metode tafsir Al-Qur’an
bil ma’tsur dan tafsir Al-Qur’anbir ra’yi.
a. Menghayati hikmah corak tafsir Al-
Qur’an; Tahlili (analitis),
maudu’i (tematik), Ijmali (global) dan
muqorrin (perbandingan)
84
Kompetensi inti Kompetensi dasar
yang dianutnya 1.2. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
makanan yang halal dan yang haram.
1.3. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
pola hidupsederhana dan perintahmenyantuni para
dhu’afa’.
1.4. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
pemanfaatan kekayaan alam.
1.5. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
ujian dan cobaan.
1.6. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
toleransi dan etika pergaulan.
85
Kompetensi inti Kompetensi dasar
yang dianutnya kepemimpinan.
1.3 Menghayatikandungan Al-Qur’an tentang Etos
kerja pribadi muslim seorang muslim.
1.4 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
penyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan
taaruf dalam kehidupan.
1.5 Menghayati kandunganAl-Qur’an tentang
potensi akal , ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
agama yang dianutnya 1.2 Meyakini keaslian hadis yang telah dibenarkan
oleh para ulama hadis dahulu dan
menjadikannya sebagai h}ujjah dalam
menentukan hukum syar’i sehari-hari.
1.3 Menerima pendapat-pendapat ulama terpercaya
dalam meneliti hadis yang dijadikan h}ujjah
sehari-hari.
1.4 Berkomitmen untuk menggunakan hadis sebagai
sumber ajaran agama Islam yang kedua.
86
Kompetensi inti Kompetensi dasar
muhadditsin dalam hal sikap jujur dan adil.
B.3.KELAS XI SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai mempelajari pembagian
mengamalkan ajaran hadis berdasarkan kuantitas sanad.
87
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1.7 Berkomitmen menjalankan perintah Allah.
88
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima kesempurnaan agama Islam melalui
ajaran agama yang dianutnya. komlpleksitas aturan fikih
1.2 Meyakini syariat Islam tentang kewajiban penyelenggaraan
jenazah
1.3 Meyakini kebenaran konsep zakat dalam menghilangkan
kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
1.4 Menghayati hikmah pelaksanaan perintah haji
1.5 Menghayati hikmah kurban dan aqiqah
1.6 Menyadari pentingnya proses penukilan hukum melalui
ushul fikih.
89
Kompetensi inti Kompetensi dasar
ajaran agama yang dianutnya. pembagian warisan dan wasiat
1.3 Meyakini kebenaran hukum Syar’i
1.4 Meyakini Allah memberi kewajiban sesuai dengan kadar
kemampuannya.
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kebenaran tahapan hukum dalam penentuan
ajaran agama yang dianutnya. hukum
1.2 Meyakini potensi ijtihad merupakan anugerah Allah
1.3 Meyakini potensi ijtihad yang dimiliki setiap orang
1.4 Menghayati adanya perbedaan sebagai sunnatullah
D. ILMU KALAM
D.1.KELAS X SEMESTER 1
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini prinsip-prinsip akidah Islam dalam
ajaran agama yang dianutnya kehidupan
1.2. Menghayati metode-metode peningkatan kualitas
akidah Islam dalam kehidupan
1.3. Menghayati nilai tauhid dengan benar
1.4. Menunjukkan sikap penolakan terhadap hal-hal yang
mengarah kepada perbuatan syirik dalam kehidupan
sehari-hari
1.5. Meyakini pentingnya keimanan yang kuat setelah
memahami ilmu kalam
D.2.KELAS X SEMESTER 2
90
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakinifenomena ketauhidan pada masa Nabi Adam As
ajaran agama yang dinutnya hingga masa Nabi Muhammad saw
1.2 Menolakbentuk penyimpangan umat-umat terdahulu dari
dakwah para Nabi
1.3 Menghayati perkembangan akidah pada masa Nabi
Muhammad saw dan masa sahabat
1.4 Menghayati faktor-faktor penyebab timbulnya aliran-aliran
ilmu kalam
1.5 Menerima fakta historis aliran Khawarij, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.6 Menerima fakta historisaliran Murji’ah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.7 Menerima fakta historisaliran Syi’ah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.8 Menerima fakta historisaliran Jabariyah dan Qadariyah,
tokoh-tokoh serta doktrin-doktrinnya
1.9 Menerima fakta historisaliran Mu’tazilah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.10Menghayati aliran Asy’ariyah, tokoh-tokoh dan doktrin-
doktrinnya
1.11Menghayati aliran Maturidiyah, tokoh-tokoh dan doktrin-
doktrinnya
1.12Menghayati perbedaan antara aliran-aliran ilmu kalam yang
satu dengan lainnya
D.3.KELAS XI SEMESTER 1
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengimani peristiwa Isra’ Mi’raj dan hikmahnya
ajaran agama yang dianutnya 1.2 Beriman kepada Hari Akhir
1.3 Mengimanitanda besar kiamat ( Dajjal, turunnya Nabi
Isa As, Ya’juz dan Ma’juz, Imam Mahdi) dan
hikmahnya
1.4 Menghayati perkembangan aliran Mu’tazilah dan
Asy’ariyah
1.5 Menghayatu peristiwa Mihnahdan perkembangan
91
Kompetensi inti Kompetensi dasar
pemikiran kalam setelah peristiwa mihnah
D.4.KELAS XI SEMESTER 2
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini peristiwa ba’ats, hasyr dan mauqif pada hari
ajaran agama yang dianutnya kiamat
1.2 Meyakini adanya pertanggung-jawaban amal perbuatan,
catatan amal perbuatan dan mizan
1.3 Meyakini adanya qishas, shirat dan syafa’at
1.4 Meyakini adanya surga dan neraka, haudhul maurud
dan kautsar
92
Kompetensi inti Kompetensi dasar
Nawawi al-Bantani, dan Syekh Ahmad Khatib as-
Sambasi
E. AKHLAK
E.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari nilai-nilai hak asasi manusia yang dilindungi Islam
ajaran yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai mujahadah an nafsi (kontrol diri),
musabaqah bil khairat, Etos kerja pribadi muslim, dinamis,
inovatif dan kreatif
1.3 Menyadari kewajiban menghindari riya’ takabbur, nifaq,
fasik, dan hasad
1.4 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji dalam adab mengundang
dan memenuhi undangan
1.5 Menghayati akhlak utama dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra,
Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra, dan Ali Bin Abi
Thalib ra
93
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati kedudukan nafsu, akal dan kalbu dalam diri
ajaran agama yang dianutnya manusia
1.2 Menghayati nilai-nilai syukur, dermawan, tawakal dan ikhlas
1.3 Menghayati kewajiban menghindari perilaku serakah, tama’,
bakhil, dan israf/tabdzir
1.4 Menghayati nilai-nilai adab dalam menuntut ilmu,
musyawarah dan salam
1.5 Menghayati pentingya akhlak mulia yang dicontohkan :
Luqman Hakim, Ashabul Kahfi dan Maryam
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji (hikmah, iffah,
ajaran agama yang dianutnya syaja’ah, dan ‘adalah)
1.2 Menyadari pentingnya meningkatkan kwalitas akhlak
1.3 Menghayati nilai-nilai akhlak dalam tasawuf yang
bersumber dari al Qur’an dan al Sunah
1.4 Menghayati nilai-nilai maqamat, dan al-ahwal dalam
tasawuf
1.5 Menyadari pentingnya nilai-nilai tasawuf yang
dicontohkan Hasan Basri, Rabi’ah Al-Adawiyah, Dzun
Nun Al-Misri, Al Ghazali, Abu Yazid al-Bustami, Al-
Hallaj, Muhy al-Din Ibn `Araby
1.6 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji kepada orang tua,
guru, orang yang lebih tua, teman sebaya, orang yang
lebih muda dan lawan jenis
94
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kewajiban manusia terhadap Allah dan Rasul-Nya
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai pemaaf, jujur ukhuwwah,
tasamuh,sabar, ridla, dan istiqamah (disiplin)
1.3 Menghayati nilai-nilai ilaturrahim dalam kehidupan sehari-
hari
1.4 Menyadari pentingya akhlak mulia yang
dicontohkan Umar bin Abdul Aziz dan
Salahuddin Al Ayyubi
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya muslim.
1.2 Menghayati nilai sejarah perkembagan Islam di Mekah.
1.3 Menghayati nilai sejarah perkembagan Islam di Madinah.
1.4 Menghayati nilai sejarah perkembangan Islam periode
Khulafaurrasyidin.
1.5 Mengambil ibrah dari kepemimpinan Rasulullah SAW baik
pada periode Mekah.
1.6 Mengambil ibrah dari kepemimpinan Rasulullah SAW baik
pada periode Madinah.
1.7 Mengambil ibrah dari kepemimpinan khulafa’urrasyidin.
1 Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya muslim.
1.2 Menghayati kepribadian utama dari Khalifah utama dari
95
Dinasti Umayah.
1.3 Mengambil ibrah dalam hal kepemimpinan dari Dinasti
Umayah.
1.4 Menghayati kepribadian mulia dari para Khalifah utama
Dinasti Abbasiyah sebagai contoh bagi generasi sekarang dan
akan datang.
1.5 Mengambil ibrah berbagai kemajuan dari Dinasti Abbasiyah
sebagai contoh bagi kepemipinan sekarang dan akan datang.
96
implementasi kewajiban berdakwah.
1.4 Menghayati semangat menuntut ilmu tokoh-
tokoh pembaharu dunia Islam.
1.5 Berkomitmen mewarisi semangat tajdid
(pembaharuan) dari para pembaharu.
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban.
ajaran agama yang dianutnya. 1.2. Menghayati nilai semangat berdakwah yang dilakukan
para muballigh di awal berkembangnya Islam di
Indonesia.
1.3. Menyadari pentingnya strategi pendekaan dakwah yang
dilakukan oleh Walisongo.
1.4. Berkomitmen mewarisi nilai semangat berdakwah para
muballig di awal berkembangnya Islam di Indonesia.
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya. muslim
1.2. Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh Islam
dari berbagai belahan dunia
1.3. Berkomitmen menerapkan strategi/pendekatan dakwah
sebagaimana diterapkan tokoh-tokoh dakwah Islam di
berbagai belahan dunia.
G. BAHASA ARAB
G.1.KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar
Tarkib: الفعاللماضيوالفعاللمضارعوالفاعاللمفردواأللوانللمذكروالمؤنث
G.2. KELAS X SEMESTER GENAP
97
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar
Tarkib: الجملةالفعليةوالجملةاالسميةالمفردوالجمع–ماوليسللنفي
G.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib الصفةالمشبهةواسمالتفضيلومعاني (ما)؛النعتمنالمنسوبإليهوالموصول–والمفعولبهالمقدم؛
:
ّ (إن
أن)والجملةاالسمية، ّ
G.4. KELAS XI SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib: أدواتالشرطغيرالجازمة(إذا–إن–من–ل ّما)أدواتالشرطالجازمة(من–إن)؛
المالجحودوحتىوصيغالمبالغة؛الحالمنالمفردوالجملةالفعلية
G.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib: ^ البالغةوموضوعها: المقدمة.1
البليغوالتمثيل: التشبيه.2
)personifikasi( ) واالستعارةالمكنيةmetafora( االستعارةالتصريحية.3
^االستعارةالتمثيليةواألمثال.4
.والمحلية،والسببيةوالمسببية، الجزيئةوالكلية: المجازالمرسلوعالقاته.5
98
Kompetensi inti Kompetensi dasar
KELAS XI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
99
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan
100
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran, yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Dalam menyusun kalender pendidikan, MAJami’atulKhairiyahmenyesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan
berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan oleh Kementerian agama.
A. Alokasi Waktu
Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 38 - 40 minggu efektif.
Jumlah minggu efektif ini termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri dari pekan ulangan tengah
semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester ganjil dan semester genap.
Waktu pembelajaran efektif tatap muka enam hari dalam seminggu, yaitu hari Sabtu
sampai dengan kamis mulai pukul 07.25 sampai dengan pukul 15.55 Pelaksanaan program
remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang semester. Kegiatan pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler, penguatan konsep, bimbingan karir, layanan klinik akademik, dan
rapat-rapat dewan pendidik dilaksanakan sore hari setelah jam pelajaran.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan MA Jami’atulKhoiriyah ditetapkan sebagai berikut:
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Tahunpelajaranbarudimulaimingguketigabulan Juli.
2. Waktu Pelajaran
Kegiatan belajar mengajar dimulai minggu ketiga bulan Juli dan diakhiri minggu terakhir
bulan Juni pada tahun berikutnya.
3. Pada awal minggu ketiga bulan Juli diadakan kegiatan MASTASA (Masa Masa Taaruf Santri
baru) selama 6 hari.
4. Kegiatan Ulangan Tengah Semester 1 (Mid Semester) dilaksanakan apabila proses
pembelajaran telah berjalan 8 atau 9 minggu, dan umumnya dilaksanakan pada minggu kedua
dibulan Oktober .
95
5. Ujian Semester Ganjil
Ujian Semester Ganjil dilaksanakan sekitar awal minggu kedua bulan Desember dan
menyesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kemenag dan Diknas Kabupaten
6. Ulangan Tengah Semester 2 (Mid Semester) kelas X – XI dilaksanakan sekitar minggu kedua
bulan April
7. Ujian Madrasah (UM) dilaksanakan pada awal dan akhir bulan April dan menyesuaikan
Edaran dari Dirjen Dikdasmen Jakarta.
8. Ulangan Tingkat kenaikkan kelas atau Semester Genap dilaksanakan setelah pembelajaran
berlangsung selama lima belas atau enam belas minggu efektif atau minggu pertama/kedua
bulan Juni, dan menyesuaikan dengan jadwal Ulangan Kenaikkan Kelas yang disusun oleh
Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
9. Libur akhir semester 1 dilaksanakan sekitar dua minggu, sedangkan libur akhir tahun atau
akhir semester 2 selama tiga minggu. Libur hari besar keagamaan dan libur nasional
disesuaikan dengan kalender dan peraturan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur khusus
berkaitan dengan kegiatan madrasah disesuaikan dengan kalender kegiatan madrasah
10. PPDB (Penerimaan Pesertadidik Baru) dilaksanakan mulai minggu ketiga bulan Juni atau
menunggu ijin dari Pemerintah Daerah.
11. Pembagian buku raport semester 1 dilaksanakan pada minggu terakhir bulan desember setelah
libur 1 minggu dari pelaksanaan semester 1 dan pembagian raport semester 2 dilaksanakan
sekitar minggu ketiga bulan Juni.
96
KALENDER KEGIATAN
MADRASAH ALIYAHJAMI’ATUL KHOIRIYAH
HBE= 17
JML.HB
AGUSTUS. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 1 8 15 22 29 5 11 TahunBaruHijriyah
Senin 2 9 16 23 30 5 17 HUT RI
Selasa 3 10 17 24 31 4
Rabu 4 11 18 25 3
Kamis 5 12 19 26 4
Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28 4
HBE= 25
JML.HB
SEPTEMBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 4
Senin 6 13 20 27 4
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 30 5
Jum'at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25 4
HBE= 26
JML.HB
OKTOBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 3 10 17 24 31 5 20 Maulid Nabi Muhammad Saw
Senin 4 11 18 25 4
Selasa 5 12 19 26 4
Rabu 6 13 20 27 3
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 5
HBE= 25
JML.HB
NOPEMBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 7 14 21 28 5 29-30 Pelaksanaan PAS
Senin 1 8 15 22 29 4
Selasa 2 9 16 23 30 4
Rabu 3 10 17 24 4
Kamis 4 11 18 25 4
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 4
HBE= 25
JML.HB
DESEMBER. 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 1-11 Pelaksanaan PAS
Senin 6 13 20 27 18 Pembagian Rapot Semester ganjil
Selasa 7 14 21 28 21-31 Libur semester ganjil
Rabu 1 8 15 22 29 25 Hari Natal
Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
HBE=
JML.HB
JANUARI. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 2 9 16 23 30 4 1 Tahun baru Masehi
Senin 3 10 17 24 31 4 3 HAB Kementerian Agama
Selasa 4 11 18 25 4 3 Awal Semester Genap
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 4
Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29 4
HBE=24
JML.HB
FEBRUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 6 13 20 27 4 1 Tahun baru Imlek
Senin 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 3
Rabu 2 9 16 23 4
Kamis 3 10 17 24 4
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 4
JML.HB
MARET. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 6 13 20 27 4 1 Isra’ mi’raj nabi Muhammad SAW
Senin 7 14 21 28 4 3 Hari Raya Nyepi
Selasa 1 8 15 22 29 4
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 4
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 4
JML.HB
APRIL. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 3 10 17 24 4 15 Wafat Isa almasih
Senin 4 11 18 25 4
Selasa 5 12 19 26 4
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 5
HBE=25
JML.HB
MEI. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 1 8 15 22 29 3 1 Hari buruh
Senin 2 9 16 23 30 5 3-4 HariayaIdulFithri 1443 H
Selasa 3 10 17 24 31 4 5-6 Cuti Bersama
Rabu 4 11 18 25 3 16 Hari Raya Waisak
Kamis 5 12 19 26 3 26 Hari Raya Waisak
Jum'at 6 13 20 27 30-31 Pelaksanaan PAT
Sabtu 7 14 21 28 3
JML.HB
JUNI.2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 1 Hari Lahir Pancasila
Senin 6 13 20 27 10 Hari Raya IdulAdha 1443 H
1–11
Selasa 7 14 21 28 Pelaksanaan PAT
Juni
Rabu 1 8 15 22 29 17 Pembagian Rapot
18
Juni
Kamis 2 9 16 23 30 Libur Akhir Tahun Pelajaran
– 11
Juli
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
HBE=
BAB VII
PENUTUP
Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan budaya dan
karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh
dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan
karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata –mata hanya dilakukan di madrasah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
pengembangan diri yang dilakukan kelas maupun di luar kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling terkecil seperti
keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar semua bisa berjalan dengan baik
maka perlu diformalkan dalam kurikulum MA Jam’iyatul Khairiyah.
MAJami’atulKhairiyahdiperuntukan kepada semua warga madrasah ,terutama peserta didik
, pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya madrasah dapat dilakukan oleh
madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik , penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah
pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan di MA Jami’atulKhairiyah, seperti
menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan penyusunan silabus,
keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan
merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya
penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun budaya
madrasah.
Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, tetap kami
harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.
192