Makalah Kel8 BK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

“JENIS-JENIS FORMAT KEGIATAN BK”

Dosen Pengampu:

Drs. Taufik ,M.Pd,kons

KELOMPOK 8:

Mauly Izzati Nabila (21075025)

Nadia Adella (21005063)

Nadila Oktania Syahira (21005064)

MATA KULIAH UMUM

UNIVESITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
,Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bimbingan Konseling ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Drs. Taufik, M.Pd.,Kons. pada mata kuliah Bimbingan Konseling. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bimbingan Konseling bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Taufik, M.Pd.,Kons. selaku dosen
Bimbingan Konseling yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang Penulis tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................

1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................

1. Bentuk format kegiatan klasikal BK .............................................................................................

2. Bentuk format kegiatan kelompok BK .........................................................................................

3. Bentuk format kegiatan indiviudal BK .........................................................................................

4. Bentuk format kegiatan lapangan BK ...........................................................................................

5. Bentu format kegiatan jarak jauh BK ...........................................................................................

6. Bentuk format kegiatan kolaboratif BK ........................................................................................

BAB III PENUTUP. ........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................

3.2 Saran ...........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang professional, yang


menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang yang
meliputi unsur kognisi, afeksi, dan psikomotori. Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam
dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dan siswa.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh program yang
dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk format kegiatan
bimbingan dan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi
yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan dari bentuk format
kegiatan bimbingan dan konseling.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk format kegiatan klasikal BK?
2. Bagaimana bentuk format kegiatan kelompok BK?
3. Bagaimana bentuk format kegiatan individual BK?
4. Bagaimana bentuk format kegiatan lapangan BK?
5. Bagaimana bentuk format kegiatan jarak jauh BK?
6. Bagaimana bentuk format kegiatan kolaboratif BK?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah untuk mendeskripsikan.
1. Bentuk format kegiatan klasikal BK
2. Bentuk format kegiatan kelompok BK
3. Bentuk format kegiatan individual BK
4. Bentuk format kegiatan lapangan BK
5. Bentuk format kegiatan jarak jauh BK
6. Bentuk format kegiatan kolaboratif BK
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling


Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
klien dalam satu kelas. Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul didalam suatu kelas,
maka seorang konselor harus berperan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah
yang sedang terjadi tersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara
dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yang
dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing oleh seorang
konselor tersebut.

Menurut Santoso (2011:139) bimbingan kelas (klasikal) adalah program yang dirancang
menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas.
Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik.
Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming
(curah pendapat). Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain
sebagai berikut :
 Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli
 Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara
Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta didik dapat
menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di kelas.
 Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konseling melakukan tatap
muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana
belajar di kelas.
 Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya pencegahan,
penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan pikiran, perasaan,
dan kehendak serta prilaku peserta didik.
1. Pelaksanaan Bimbingan Klasikal bimbingan dan konseling
Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga memiliki
beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar
dan membimbing :
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau
menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang
dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi
yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan
konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek
perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau
konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang
memendirikan peserta didik atau konseli.
2. Langkah-langkah bimbingan klasikal Untuk dapat melaksanakan layanan
bimbingan klasikal secara baik, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :
a. Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan, menyiapkan
instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data, analisis data, dan
merumuskan pemahaman ).
b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan klasikal bagi
peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman peserta didik.
c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan bimbingan
klasikal ( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasidiskusi, atau ceramah-tugas-
diskusi ).
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara
tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi
layanannya disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang
optimal, sebab disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan
layanan bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh Koordinator
Bimbingan dan Konseling dan atau Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan bimbingan
klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk
mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan atau
perkembangan sikap dan prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas
perkembangan. Secara umum aspek yang dievaluasi meliputi : kesesuaian
program dalam pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-hambatan
yang dijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan
respon peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta
perubahan perkembangan peserta didik ( tugas-tugas perkembangan )
atau perkembangan belajar, pribadi, sosial, dan karirnya.
B. Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut.
Misalnya seorang konselor mengarahkan atau membimbing klien dalam sejumlah
kelompok, yang ketika ada permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara
kelompok, yang dibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional.
Prayitno (2008: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk
mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih
menekankan suatu upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok”.
1. Tujuan konseling kelompok meliputi:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
b. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
2. Unsur Konseling Kelompok Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa
unsur sehingga kegiatan tersebut disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur
yang ada dalam konseling kelompok yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam
rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok maupun
anggota kelompok yang lainnya.
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan
konseling kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau
psikolog yang profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses
kelompok dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran
masing-masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling
kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.
C. Format kegiatan individual bimbingan dan konseling
Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini, seorang konselor hanya
menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapi oleh seorang konselor tersebut, karena
dengan pormat laayanan individual inilah seorang konselor bisa memberikan masukan-
masukan, seperti memberikan masukan motivasi biar klien tersebut bisa mendiri.
Format layanan individual ini akan diaplikasikan kedalam layanan perorangan, yang
mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya diperlukan dengan cara bertatap
muka antara konselor dan klien.
Dan disinilah perlu pemahaman konselor tentang pemahaman individu kliennya, yang
mana Pemahaman individu merupakan awal dari kegiatan bimbingan dan konseling.
Tanpa adanya pemahaman terhadap individu, sangat sulit bagi Guru Pembimbing untuk
memberikan bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah bantuan dalam rangka
pengembangan pribadi.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka pelaksanaan
bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan tempramen
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas social
8. Hobi dan pengisian waktu luang
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa.
D. Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan. Misalnya : Seorang
konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan membina kliennya untuk
membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kliennya, ketika kliennya itu
berada diluar kelas atau diluar ruangan, konselor bisa menjumpai kliennya dilapangan
mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui dan diselesaikan.
Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita lakukan dengan cara
Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah yaitu disebut dengan PLBK
Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan,
keterampilan, dan sikap dari siswa atau klien tersebut. Dan disilah konselor atau guru
bisa memberikan bimbingan dan konselingnya pada siswa atau kliennya tersebut.
Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapat mencegah dan
mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam bersosialisasi pada teman, guru,
orang tua dan lain-lainnya, supaya anak tersebut dapat menjadi siswa yang suka
bersosialisasi pada dilinkungan sekolah, dirumah dan masyarakat sekitar.
E. Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling
Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak jauh, seperti surat dan
sarana elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan peminat terbanyak
diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan
konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik penghubung dalam
berkomunikasi adalah, seperti internet dan hp.
Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh orang dewasa, orang yang
berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Salah satu layanan Format kegiatan Jarak
Jauh bimbingan dan konseling sebagai alat komunikasi antara konselor dengan konseli
adalah sebagai berikut :
1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Videoconference Videoconference atau
konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference
dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference =
konferensi, maka video conference adalah konferensi video dimana data yang
ditransmisikan dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah
telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertemuan
ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa dua lokasi yang berebeda ( point to
point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan
konferensi (multi-point).
Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada masingmasing sekolah
disediakan sarana internet, komputer dengan camera (webcam) atau laptop sebagai
piranti utama untuk menjalankan program ini.
Melalui video conference ini antar kosnelor serta siswa/ konseli bisa bertatap muka
secara langsung walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa
diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk layanan
bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan konsultasi, layanan
informasi, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok, beserta
layanan lain yang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai
dengan kebutuhan konseli.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon
Pada prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah teelpon tidak
asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah menjamur ke
pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon
merupakan pelayanan komunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan
bimbingan dan konseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung
sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “ phone” artinya suara. Jadi
telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang semodern ini,
bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah telewicara dan
pengiriman pesan secaraa otomatis. Dan oleh sebab itu, Layanan Bimbingan dan
Konseling jarak jauh, bukan saja bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan
diminati oleh manusia seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya.

F. Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling


Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-
pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat
kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif dalam kamus bahasa indonesia sama dengan
kolaborasi.
Jadi Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen
yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung
dan tidak langsung yang menerima akibat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk format kegiatan bimbingan dan
konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda,
baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan
bimbingan dan konseling. Seperti yang telah dipaparkan diatas setiap format memiliki bentuk
yang berbeda-beda.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan & Konseling. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai