Bab 1 Revisi, 3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

REVISI

1. Urutkan Bab latar belakang:


BAB 1a. Introduction/ fenomena yg ada sesuai kasus yang
diambil ( ini sudah oke)
PENDAHULUANb. Justifikasi
a) Data internasional
b) Data nasional
c) Data penelitian terdahulu baik minimal 3
1.1 Latar Belakang penelitian yang mendukung
c. Kronologis sesuai judul yang diambil
Rendahnya pengetahuan pada ibud. post partum
Solusi usia
baik dari teorimuda tentang
maupun peneliti
2. Cek kata yang salah dan harus dicetak miring dan
perawatan tali pusat, terkadang bisa menyebabkan terjadinya
kapan meulis huruf infeksi padakecil
besar atau tali
3. Untuk manfaat cek ulang isi yang didalamnya
pusat setelah dilakukan pemberian tindakan perawatan
sesuaikan tali manfat
dengan pusat pada bayi. diambil
yang mau
4. Jangan lupa nanti klau menyimpan simpan di
Kesalahan yang diakibatkan berawal dari pengetahuan yang rendah
word 1997-2003, yang dimiliki
dan jadikan 1 file baik word atau
gabung dan nanti kirim tanpa pakai RAR.
oleh ibu post partum pada usia muda tentang perawatan tali pusat, disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain: tidak memiliki pengetahuan yang luas,

pengalaman, kepercayaan diri, serta rendahnya informasi dan edukasi yang

didapatkan oleh ibu post partum tentang perawatan tali pusat, dan didapatkan 50%

ibu usia muda yang rata - rata masih memiliki pengetahuan yang rendah terhadap

perawatan tali pusat. Sedangkan sering diketahui bahwa tali pusat bayi lebih

rentan terkena infeksi, dan adanya infeksi pada tali pusat disebabkan berawal

dari pengetahuan ibu yang rendah dan kesalahannya tindakan yang telah

dilakukan pada saat merawat tali pusat (Susilowati, 2012).

Perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan merawat dan

membersihkan tali pusat, dan usahakan tali pusat tetap dijaga dalam keadaan

kering dan bersih dengan bertujuan untuk melindungi supaya tidak terjadinya

infeksi. Perawatan tali pusat yang benar akan menimbulkan dampak positif yaitu

tali pusat akan lepas lebih cepat dan tanpa komplikasi, sedangkan dampak negatif

perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami infeksi tali

pusat (Sumaryani, 2011). Perawatan tali pusat sangatlah penting, walaupun

1
2

perawatan tali pusat sangatlah mudah, akan tetapi dibutuhkan juga pengetahuan

dan kepercayaan diri ibu terhadap perawatan tali pusat yang akan dilakukan pada

bayi, sehingga bertujuan bisa menghasilkan perawatan yang baik dan benar

(Pranowowati,2015).

Menurut World Health Organization (WHO) Pada tahun (2014)

menemukan ada sekitar 300.000 ibu yang memiliki pengetahuan yang rendah

terhadap perawatan tali pusat, selain itu didapatkan jumlah bayi yang mengalami

infeksi tali pusat sekitar 240.000. Negara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000

kematian bayi, di Negara Afrika maupun Asia Tenggara infeksi dan kematian bayi

bisa diakibatkan karena rendahnya pengetahuan ibu, kurangnya informasi dan

edukasi, serta peralatan perawatan tali pusat yang kurang bersih dan steril

(Astuti,2011).

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator

pembangunan kesehatan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional

2015-2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Survey penduduk antar

sensus pada tahun 2015 melaporkan AKB sebesar 22,23/1000 kelahiran hidup dan

pada tahun 2016 jumlah kematian bayi sebesar 32.007 jiwa dengan penyebab

kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah asfiksia, Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR), tetanus neonatorium (10%), masalah pemberian makan (10%), infeksi

(6,7%), gangguan hematologik (5%) dan lainlainnya (27 %) (WHO, 2015). Angka

Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tahun 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran

hidup dan angka kematian balita sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran hidup

(Kementerian Kesehatan RI., 2017).


3

Pada wilayah Kabupaten Malang, pada tahun 2017-2018 terdapat beberapa

kasus salah satunya yaitu, kasus infeksi tali pusat sekitar 6% serta yang

menyebabkan terjadinya infeksi pada bayi, infeksi tersebut diakibatkan karena

rendahnya pengetahuan ibu di usia muda Rendahnya pengetahuan yang dimilki

oleh ibu usia muda dikarenakan kurangnya edukasi yang didapatkan, motivasi,

pengalaman, serta kepercayaan diri ibu usia muda dalam merawat tali pusat, dari

hal tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami infeksi apabila pengetahuan ibu

salah dalam merawat tali pusat. Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi

sitemik pada bayi baru lahir, sekitar 23% sampai 91% tali pusat yang tidak

dirawat dengan baik menggunakan sabun ataupun antiseptic secara tidak steril

akan terinfeksi oleh kuman dan bakteri. Pada 72 jam pertama setelah kelahiran

kuman dapat menyebabkan postula, omphalitis, konjungtivitis atau infeksi pusat,

tanpa pengobatan dapat terjadi kematian dalam beberapa hari (Dinas Kesehatan

Kabupaten malang, 2018)..

Hasil penelitian yang didapatkan oleh Erfi (2010) yaitu sebanyak 18

responden (60%) ibu memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan tali pusat

dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 16 responden, sedangkan yang memiliki

pengetahuan kurang 13 orang (43,3%), berdasarkan sumber informasi melalui

media elektronik sebanyak 17 orang (56,7%), yang memiliki pengetahuan kurang

11 orang (36,7%), berdasarkan paritas primipara 20 orang (66,7%), yang memiliki

pengetahuan kurang 16 orang (53,3%).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Fadriyanti sholihah (2018)

dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang
4

perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di wilayah kerja pukesmas Bululawang

Kabupaten Malang”

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Eka Pratiwi Putri (2010)

dengan judul “Hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat

dengan tindakan perawatan tali pusat di Desa Gonilan Kartasura” Desain

penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di bidan-bidan

desa gonilan. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh

dengan jumlah responden 53 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan

kuesioner. Uji statistik koefisien korelasi Spearman Rank (ρ) dengan

menggunakan SPSS 16 didapat hasil koefisien korelasi (ρhitung) sebesar 0,397

dan p = 0,03 (p<0,05). Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan ρtabel pada

taraf signifikansi p<0,05 dengan N = 53 yaitu 0,273 setelah dibandingkan

ternyata hasil ρ hitung lebih besar dari ρtabel (0,397>0,273) artinya terdapat

korelasi dengan tingkat signifikansi 0,03 dimana p<0,05. Ada hubungan antara

pengetahuan tentang perawatan tali pusat dengan tindakan perawatan tali

pusat yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat,

maka semakin benar tindakan perawatan tali pusat yang dilakukan.

Perbedaan dengan penelitian di atas adalah peneliti ingin meneliti tentang

gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali

pusat pada bayi baru lahir.

Pemberian edukasi, bimbingan, informasi serta penyuluhan ataupun

pendidikan kesehatan kepada ibu post partum usia muda tentang perawatan tali

pusat yang baik dan benar merupakan salah satu upaya untuk menambahkan
5

pengetahuan ibu serta mengatasi dan mengurangi angka terjadinya infeksi pada

tali pusat yang diakibatkan berawal dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman

yang dimiliki oleh ibu post partum dalah hal merawat tali pusat pada bayi baru

lahir, dengan demikian berdasarkan kejadian tersebut maka dari itu sangatlah

penting dilakukan pemberian informasi terutama kepada ibu post partum usia

muda tentang perawatan tali pusat yang baik dan benar, dan dilakukan pemberian

penyuluhan serta edukasi kepada masyarakat juga dengan bertujuan untuk

menambahkan wawasan, pengetahuan dan informasi tentang perawatan tali pusat

(DepKes RI, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Maret

2020, hasil wawancara dengan bidan 25 ibu nifas yang melakukan kunjungan

ulang dan mengerti tentang perawatan tali pusat. Pengetahuan dan sikap ibu dalam

melakukan perawatan tali pusat masih banyak yang kurang tepat, hal ini

disebabkan karena ibu belum terpapar informasi bagaimana cara perawatan tali

pusat baik itu pada saat kehamilan, atau pada saat post partum, dan sebagaian

besar ibu merasa takut ketika melakukan perawatan tali pusat, sehingga ibu akan

meminta bantuan orang lain yaitu nenek bayi ataupun dukun paraji untuk

melakuikan perawatan tali pusat, sehingga di sini diperlukan kunjungan rumah

pada masa nifas oleh petugas ksehatan untuk memastikan perawatan tali pusat

dilakukan dengan benar.

Dari uraian di atas peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang Hubungan

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir

Di Pmb Mintiasih Poncokusumo Kabupaten Malang.

.
6

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang

Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir Di PMB Mintiasih Poncokusumo

Kabupaten Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang

perawatan tali pusat bayi baru lahir di PMB Mintiasih Poncokusumo

Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali

pusat di PMB Mintiasih Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.3.2.2 Mengidentifikasi sikap ibu nifas tentang perawatan tali pusat di

PMB Mintiasih Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.3.2.3 Menganalisa Hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang

perawatan tali pusat bayi baru lahir di PMB Mintiasih

Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan,

referensi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan pembaca mengenai

hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan tali pusat.
7

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi responden

Penelitian ini diharap dapat memberi masukan dalam

rangka meningkatkan ilmu Pengetahuan dan Sikap ibu Nifas

mengenai Perawatan Tali Pusat.

1.4.2.2 Bagi peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman serta wawasan dalam melakukan penelitian serta

sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama study.

1.4.2.3 Bagi tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan, khususnya

dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir..

1.4.2.4 Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini dimaksudkan sebagai tambahan informasi

atau materi bagi institusi pendidikan.

1.4.2.5 Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk

melakukan penelitian selanjutnya tentang hubungan

pengetahuan dan sikap ibu tentang perawatan tali pusat, dengan

penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap dengan

metode penelitian yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai