Bab 1 Revisi, 3
Bab 1 Revisi, 3
Bab 1 Revisi, 3
oleh beberapa faktor antara lain: tidak memiliki pengetahuan yang luas,
didapatkan oleh ibu post partum tentang perawatan tali pusat, dan didapatkan 50%
ibu usia muda yang rata - rata masih memiliki pengetahuan yang rendah terhadap
perawatan tali pusat. Sedangkan sering diketahui bahwa tali pusat bayi lebih
rentan terkena infeksi, dan adanya infeksi pada tali pusat disebabkan berawal
dari pengetahuan ibu yang rendah dan kesalahannya tindakan yang telah
membersihkan tali pusat, dan usahakan tali pusat tetap dijaga dalam keadaan
kering dan bersih dengan bertujuan untuk melindungi supaya tidak terjadinya
infeksi. Perawatan tali pusat yang benar akan menimbulkan dampak positif yaitu
tali pusat akan lepas lebih cepat dan tanpa komplikasi, sedangkan dampak negatif
perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami infeksi tali
1
2
perawatan tali pusat sangatlah mudah, akan tetapi dibutuhkan juga pengetahuan
dan kepercayaan diri ibu terhadap perawatan tali pusat yang akan dilakukan pada
bayi, sehingga bertujuan bisa menghasilkan perawatan yang baik dan benar
(Pranowowati,2015).
menemukan ada sekitar 300.000 ibu yang memiliki pengetahuan yang rendah
terhadap perawatan tali pusat, selain itu didapatkan jumlah bayi yang mengalami
infeksi tali pusat sekitar 240.000. Negara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000
kematian bayi, di Negara Afrika maupun Asia Tenggara infeksi dan kematian bayi
edukasi, serta peralatan perawatan tali pusat yang kurang bersih dan steril
(Astuti,2011).
sensus pada tahun 2015 melaporkan AKB sebesar 22,23/1000 kelahiran hidup dan
pada tahun 2016 jumlah kematian bayi sebesar 32.007 jiwa dengan penyebab
kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah asfiksia, Berat Bayi Lahir Rendah
(6,7%), gangguan hematologik (5%) dan lainlainnya (27 %) (WHO, 2015). Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tahun 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran
hidup dan angka kematian balita sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran hidup
kasus salah satunya yaitu, kasus infeksi tali pusat sekitar 6% serta yang
oleh ibu usia muda dikarenakan kurangnya edukasi yang didapatkan, motivasi,
pengalaman, serta kepercayaan diri ibu usia muda dalam merawat tali pusat, dari
hal tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami infeksi apabila pengetahuan ibu
salah dalam merawat tali pusat. Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi
sitemik pada bayi baru lahir, sekitar 23% sampai 91% tali pusat yang tidak
dirawat dengan baik menggunakan sabun ataupun antiseptic secara tidak steril
akan terinfeksi oleh kuman dan bakteri. Pada 72 jam pertama setelah kelahiran
tanpa pengobatan dapat terjadi kematian dalam beberapa hari (Dinas Kesehatan
responden (60%) ibu memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan tali pusat
dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang
4
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di wilayah kerja pukesmas Bululawang
Kabupaten Malang”
dengan judul “Hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat
dan p = 0,03 (p<0,05). Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan ρtabel pada
ternyata hasil ρ hitung lebih besar dari ρtabel (0,397>0,273) artinya terdapat
korelasi dengan tingkat signifikansi 0,03 dimana p<0,05. Ada hubungan antara
pusat yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat,
gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali
pendidikan kesehatan kepada ibu post partum usia muda tentang perawatan tali
pusat yang baik dan benar merupakan salah satu upaya untuk menambahkan
5
pengetahuan ibu serta mengatasi dan mengurangi angka terjadinya infeksi pada
tali pusat yang diakibatkan berawal dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman
yang dimiliki oleh ibu post partum dalah hal merawat tali pusat pada bayi baru
lahir, dengan demikian berdasarkan kejadian tersebut maka dari itu sangatlah
penting dilakukan pemberian informasi terutama kepada ibu post partum usia
muda tentang perawatan tali pusat yang baik dan benar, dan dilakukan pemberian
2020, hasil wawancara dengan bidan 25 ibu nifas yang melakukan kunjungan
ulang dan mengerti tentang perawatan tali pusat. Pengetahuan dan sikap ibu dalam
melakukan perawatan tali pusat masih banyak yang kurang tepat, hal ini
disebabkan karena ibu belum terpapar informasi bagaimana cara perawatan tali
pusat baik itu pada saat kehamilan, atau pada saat post partum, dan sebagaian
besar ibu merasa takut ketika melakukan perawatan tali pusat, sehingga ibu akan
meminta bantuan orang lain yaitu nenek bayi ataupun dukun paraji untuk
pada masa nifas oleh petugas ksehatan untuk memastikan perawatan tali pusat
Dari uraian di atas peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir
.
6
Kabupaten Malang?
Kabupaten Malang.
1.4.1 Teoritis
hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan tali pusat.
7
1.4.2 Praktis
metode penelitian yang berbeda