Pembahasan 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang
pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di
muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua
didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan
tugas sekolah atau perguruan tinggi(Lestari, 2017). Sedangkan Badan Standarisasi Nasional
(BSN) menulis bahwa sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat
berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung
unsur kekinian dan bersifat ilmiah(Ali, 2015).
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan
dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan yang ditulis dalam
bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi memang dituntut untuk berisi hal-hal yang
menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah
yang sangat terbatas, dan akibatnya hanya kalangan yang sangat terbatas saja yang dapat
membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut
untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit, suatu jurnal
memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk suatu artikel terbatas. Jurnal
yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan karyawan)
serta mahasiswa di fakultas tersebut sehingga hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk
artikel di jurnal akan memiliki pembaca yang jauh lebih banyak daripada laporan penelitian
teknis resmi. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan
memberikan dampak akademis yang lebih cepat dan luas daripada laporan teknis resmi.

A. CIRI POKOK
Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa
topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis
memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis
karangan ilmiah memiliki ciri atau karakter seperti berikut. Secara umum, ciriciri makalah
terletak pada sifat keilmuannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat
objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria ini,
baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas,
kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian
pembahasannya.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan
menjadi tiga macam: makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah
deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang
disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah
yang dibahas. Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada
kajian teoritis yang digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis
makalah yang paling banyak digunakan.
B. ISI DAN SISTEMATIKA
Secara garis besar makalah terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian Awal :
a) Halaman Sampul
b) Daftar Isi
c) Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti :
a) Pendahuluan
b) Pembahasan
c) Penutup
Bagian Akhir
a) Daftar Pustaka
b) Lampiran (jika ada)

C. ISI BAGIAN AWAL


Halaman Sampul : Jumlah halaman makalah maksimal 20 halaman. Hal-hal yang harus
ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya
makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan
atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas suatu
matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi
nama lembaga (perguruan tinggi, fakultas, dan Program Studi), nama kota, serta bulan
dan tahun.

Daftar Isi : Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar
isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan
bagianbagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui daftar isi akan dapat
diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika
panjang makalah lebih dari 15 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan:
bagian makalah yang diberi judul ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal
kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan judul sub
bagian yang dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah.
Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antarbab
2 spasi.

Daftar Tabel dan Gambar : Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk
memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah.
Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara seperti berikut. Identitas tabel
dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika jumlah tabel
dan gambar lebih dari satu, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan
secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat satu tabel atau gambar,
sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
D. ISI BAGIAN INTI

Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan
topik-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang dapat digunakan dalam
menulis makalah. Ketiga sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
(1) Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab).
(2) Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad.
(3) Penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad.

a) Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah,
masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
(1) Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai sub
bagian.Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat
dijumpai judul sub bagian seperti berikut.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah atau Topik Bahasan
1.3. Tujuan
(2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai sub
bagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-sub bagian dalam bagian
pendahuluan.Untuk menandai pergantian unsur (misalnya, untuk membedakan antara
paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian
paragraf.
b) Latar Belakang
Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan makalah adalah
hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa
paparan teoritis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat
pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau
topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut
memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
a) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau
teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya
diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut
dapat terjadi;
b) Dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam
makalah;
c) Dimulai dengan suatu kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan,
selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau
topik yang akan dibahas dalam makalah.
c) Masalah atau Topik Pembahasan
Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau
topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud adalah
apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada
persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang
memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih
lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam
penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini
tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali
harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah
diawali dengan penentuan masalah atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan
penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan
makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya,
topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum, sehingga perlu dilakukan
spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah seringkali didasarkan
pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan
dan kesempatan.
d) Tujuan Penulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah
pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan
penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca
makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan
kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam
pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan
makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.
e) Teks Utama
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan
makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan
cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama
yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan
menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan, serta
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak
selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah
penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar.
Hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu
apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya).
Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik beserta subtopiknya
dapat dikemukakan seperti berikut.
1. Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang
bersifat kompleks/umum, atau sebaliknya.
2. Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan
perbandingan.
3. Gunakan teknik diagram dan klasifikasi.
4. Gunakan teknik pemberian contoh.
f) Penutup
Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
berikut.
1. Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan,
tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum
cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang
dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2. Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.

E. Isi Bagian Akhir


a) Daftar Pustaka
Penjelasan tentang penulisan daftar rujukan dapat diperiksa pada Teknik
Penulisan dalam pedoman ini. Daftar pustaka minimal terdiri dari lima referensi
yang bias dipertanggungjawabkan.
b) Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan
dalam proses penulisan makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa data (baik
yang berupa angka-angka ataupun yang berupa deskripsi verbal) dan yang
dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah.
Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.

Anda mungkin juga menyukai