Proposal Pkwu Kelompok 4
Proposal Pkwu Kelompok 4
Proposal Pkwu Kelompok 4
Oleh:
KELOMPOK 4
• Handy Selo Septadea
• Muhammad Ramzy
• Ozora Edgina Shohan
• Qoriah Rina Zahmi
• Rabiah Al Adawiyah Sofi
• Rahmanu Salwa Rahima
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi, Misi dan Tujuan
1.3 Man faat
BAB II. Pra Produksi
2.1 Profil
2.2 Strategi Pemasaran
2.3 Potensi dan Segmentasi Pasar
2.4 Analisis Swot
BAB III. Produksi Produk
3.1. Alat dan Bahan
3.2. Cara Membuat
BAB IV. Keuangan
4.1 Harga Pokok Produksi
4.2 Harga per unit
4.3 Harga jual
BAB V. Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Lampiran Sketsa Produk
Lampiran Foto Produk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam suku dan bangsa dan
mempunyai keberagaman di beberapa sektor yang satu diantaranya ialah
keberagaman pada makanan ciri khas wilayahnya. Pada awalnya, kita cuman bisa
mendapati beberapa makanan ciri khas satu wilayah di tempat aslinya saja, tetapi
bersamaan dengan mengembangnya jaman dan teknologi yang ada, kita kita juga
bisa mendapati makanan ciri khas wilayah lain di berbagai tempat, bukan hanya di
wilayah aslinya saja. Sebagia contoh, makanan ciri khas wilayah Aceh seperti mie
aceh bisa kita dapatkan di beberapa wilayah bahkan juga sampai kemanca negara.
Oleh karena itu telah sepantasnya kita mensyukuri tiap apa yang diberi Tuhan
pada semua luapan nikmat yang tidak ada hentinya. Juga manusia dikasih anugerah
berbentuk akal pemikiran dan kekuatan untuk berpikir melewati makhluk
ciptaannya lainnya. Dengan akal itu, karena itu kita bisa manfaatkan bahan nabati
dan hewani jadi produk yang beragam macam yang satu diantaranya ialah produk
makanan khas daerah.
1.2 Tujuan
Usaha bisnis yang baik selalu memberi manfaat sebesar-besarnya dan seluas-
luasnya kepada berbagai pihak dan komunitas yang terdampak. Kami tidak hanya
ingin menjawab kebutuhan konsumen akan produk yang inovatif, kami juga ingin
memberikan manfaat kepada masyarakat payakumbuh. Filosofi kami, bisnis yang
memberi manfaat secara luas dan berkelanjutan. Menggunaan keterampilan yang
kreatif dan berkualitas serta mengutamakan kepuasan konsumen, sehingga usaha
ini dapat berkembang melalui evaluasi dan kritik masyarakat. Dengan begitu bisnis
makanan kami dapat bertahan dan mengikuti ekosistem bisnis yang ada.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan aktifitas bisnis atau perdagangan di Payakumbuh
2. Membuka lapangan pekerjaan
3. Membantu pertumbuhan ekonomi
4. Memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen terhadap makanan khas
daerah.
1.4 Kajian Teori
Mie merupakan bahan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat selain beras
sebagai bahan makanan pokok. Produk mie baik berupa mie basah, mie kering,
maupun mie instan kini sudah menjadi bahan makanan utama kedua di Indonesia.
Menurut hasil penelitian Asosiasi Mie Instan Dunia di Jepang, angka penjualan mie
instan dunia tahun 2012 mencapai 101.4 miliar porsi dan Indonesia menempati
konsumen terbesar kedua yaitu 14.1 miliar porsi setelah cina sebesar 44 miliar porsi
(Syelvia, 2013). Selama ini mie dibuat dari tepung gandum (terigu) yang
mengandung gluten. Menurut Badan Pusat Statistik (2013) jumlah impor gandum
tahun 2012 mencapai 7.1 juta ton meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
dimana jumlah impor gandum pada tahun 2011 mencapai 6.7 juta ton. Selama ini
mie dibuat dari tepung gandum (terigu) yang mengandung gluten. Tingginya angka
impor gandum menyebabkan semakin banyak devisa negara yang dikeluarkan
pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Selain itu kebiasaan impor
secara terus menerus akan mengancam ketahanan pangan Indonesia dalam jangka
panjang. Maka diperlukan adanya alternatif lain yang dapat mengurangi
penggunaan tepung terigu. Salah satunya pembuatan mie dengan berbagai
campuran tepung.
Salah satu produk mie berbahan dasar tepung beras yang cukup dikenal di daerah
Indonesia adalah kwetiau beras. Kwetiau menjadi
7
makanan yang cukup digemari karena memiliki tekstur yang halus dan lembut di
mulut, dapat memberikan kalori yang cukup bagi orang yang mengonsumsinya,
serta memiliki harga yang terjangkau (Meiliena dkk. 2016). Namun, kwetiau yang
terbuat dari tepung beras memiliki tekstur yang kurang kenyal dan memiliki nilai
gizi yang rendah. Hal ini disebabkan karena tepung beras mengandung amilosa
yang tinggi, sehingga cenderung menghasilkan konsistensi gel yang keras setelah
proses pemasakan (Mutters & Thompson 2009).
Salah satu cara untuk memperbaiki nilai gizi kwetiau dengan cara mengganti tepung
beras dengan menggunakan tepung jagung. Kwetiau jagung dimasak dengan
tambahan condiment berupa sayuran, telur, bakso dan potongan ayam.
BAB II
1. Bahan –Bahan
➢ Bahan utama
mie kuning basah 200g
bakso ayam 1kg
bawang putih 4siung
bawang merah 3butir
tomat 2buah
air 200ml
Royco Kaldu Sapi 2sdt
Toge 50g
Bango Kecap Manis 2sdm
Garam ½ sdm
gula pasir 1sdm
cuka masak ½ sdm
minyak sayur 1sdm
daun bawang 1batang
bawang merah goreng 1sdm
➢ Bahan acar
Mentimun 2buah
bawang merah 5siung
gula pasir 1sdt
cuka masak 1sdt
garam ½ sdt
➢ Bumbu halus
bawang merah 6siung
bawang putih 4siung
kapulaga 1buah
cabai merah besar 2buah
kunyit 2cm
jintan ¼ sdt
lada putih bubuk ½ sdt
2. Langkah-Langkah
Cara Membuat Mie Aceh:
Total Rp 81.000
➢ Biaya tetap
OBJEK Rp
Penyusutan alat 10.000
Tenaga kerja 10.000
Total 20.000
➢ Total biaya
Total biaya = biaya variabel + biaya tetap
= Rp 81.000 + Rp 20.000
= Rp 101.000
➢ BEP
BEP = Biaya Total / Jumlah Produksi
= Rp 101.000 / 8 porsi
= Rp 13.000
➢ Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = Jumlah Produksi x Harga
Produksi
Jumlah (porsi) Satuan (Rp) Total (Rp)
8 porsi 17.000 136.000
B. Saran
1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya
dengan matang dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat
berjalan dengan
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan
keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu
mengikuti trend dan selera konsumen agar pelanggan tidak mudah
bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan
masalah.
LAMPIRAN
LAMPIRAN ANGGOTA KELOMPOK
Handy Selo Septadea Muhammad Ramzy