Modul Ajar Identitas Diri
Modul Ajar Identitas Diri
Modul Ajar Identitas Diri
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji
masyarakat. Di samping itu peserta didik mampu mengenal identitas diri, menjelaskan tindakan
sosial, menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosialdalam mewujudkan tertib
sosial, dan memahami berbagai ragam gejala sosial yang ada di masyarakat multikultural melalui
konsep-konsep dasar sosiologi.
Tujuan Pembelajaran
Fase : E-2
Domain Konten : Mengenal identitas diri
Konsep Dasar : Identitas diri
Tujuan Pembelajaran :
Mengenali dan mengidentifikasi identitas diri dalam masyarakat. Secara individual atau
berkelompok melaporkan hasil penelitian sederhana mengenai identitas diri secara kreatif
dalam pergaulan di masyarakat.
Identitas diri juga merupakan suatu kesadaran dan kesinambungan diri dalam
mengenali dan menerima kekhasan pribadi, peran, komitmen, orientasi dan tujuan
hidup sehingga individu tersebut mampu berperilaku sesuai kebutuhan dirinya dan
harapan masyarakat. Demikian Bernstein da et al, (1994) mendefinisikan self‐
identity sebagai sebuah penilaian terintegrasi seorang individu terhadap citra
dirinya sendiri sebagai seseorang yang unik, yang membedakan dirinya dengan
orang lain.
Fearon (dalam Mulyono, 2007) menyimpulkan tiga pengertian dasar yang sering
digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan identitas diri di antaranya,
Keanggotaan dalam sebuah komunitas yang menyebabkan seseorang merasa
terlibat, termotivasi, berkomitmen dan menjadikannya rujukan atau pertimbangan
dalam memilih dan memutuskan sesuatu berdasarkan hal yang normatif.
Terbentuknya identitas diri pada dasarnya dipengaruhi secara intensif oleh
interaksi seseorang dengan lingkungan sosial. Identitas diri yang digunakan
seseorang untuk menjelaskan tentang diri biasanya juga berisikan identitas sosial.
Identitas diri juga merujuk pada konsep abstrak dan relatif dan jangka panjang
yang ada dalam pikiran seseorang tentang siapa dirinya, menunjukkan eksistensi
dan keberhargaan serta membuat dirinya menjadi “seseorang”. Karena itu identitas
diri biasanya juga berisi harga diri seseorang/self esteem. Konsep ini menunjukkan
bahwa identitas diri merupakan sesuatu yang berperan sebagai motivator perilaku
dan menyebabkan keterlibatan emosional yang mendalam dengan individu
tentang apa yang dianggapnya sebagai identitas diri.
Identitas diri bukan hanya terdiri sesuatu yang ‘terbentuk’ tapi juga termasuk juga
potensi dan status bawaan sejak lahir, misalnya jenis kelamin dan keturunan
Adapun aspek identitas diri menurut Marcia (1966) mencakup 4 konsep status
identitas di antaranya,
1. Achievement Identity. Seorang individu dikatakan telah memiliki identitas, jika
dirinya telah mengalami krisis dan ia dengan penuh tekad mampu
menghadapinya dengan baik. Justru dengan adanya krisis akan mendorong
dirinya untuk membuktikan bahwa dirinya mampu menyelesaikannya dengan
baik. Walaupun kenyataannya ia harus mengalami kegagalan, tetapi bukanlah
akhir dari upaya untuk mewujudkan protes dirinya.
2. Foreclosure Identity. Identitas itu ditandai dengan tidak adanya suatu krisis,
tetapi ia memiliki komitmen atau tekad. Sehingga individu sering kali berangan‐
angan tentang apa yang ingin dicapai dalam hidupnya, tetapi sering kali tidak
sesuai dengan kenyataan yang dihadapinya. Akibatnya, ketika individu
dihadapkan pada masalah realitas, tidak mampu menghadapi dengan baik.
Bahkan kadang‐kadang melakukan mekanisme pertahanan diri seperti;
rasionalisasi, regresi pembentukan reaksi dan sebagainya.
3. Moratorium Identity. Identitas ini ditandai dengan adanya krisis, tetapi ia tidak
memiliki kemauan kuat (tekad) untuk menyelesaikannya masalah krisis
tersebut. Ada dua kemungkinan tipe individu ini di antaranya, individu yang
menyadari adanya suatu krisis yang harus diselesaikan, tetapi ia tidak mau
menyelesaikannya. Orang yang memang tidak menyadari tugasnya, namun
juga tidak memiliki komitmen.
4. Diffusion Identity. Orang tipe ini, yaitu orang mengalami kebingungan dalam
mencapai identitas. Ia tidak memiliki krisis dan juga tidak memiliki tekad untuk
menyelesaikannya (Marcia, 1966).
2. KEPRIBADIAN
Link Media Ajar
Video :
https://www.youtube.com/watch?v=J37RdKaF4g8
Podcast: https://open.spotify.com/episode/3jOalD7wKdfh6pU2s0H9qt?
si=e9MbqtQsT6aAdHI3CbLfOg&utm_source=copy-link
3. STATUS DAN PERAN
Video:
https://youtu.be/68FxmhaHB24
Podcast: https://open.spotify.com/episode/0hSlZzMqeg2c1fklBLUBzP?
si=aRe38C5WRgO6ccQJWA1jtA&utm_source=copy-link
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertanyaan Pemantik
PERTEMUAN KE-1
KEGIATAN PERETEMUAN
PEMBELAJARAN
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan orientasi
pengauatan kompetensi siswa.
3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang meliputi;
penjelasan singkat materi, analisis gambar/artikel/video
tentang identitas diri dan kerja mandiri untuk pendalaman
pemahaman dan analisis konsep pada materi.
Proses Asesmen
Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelas
Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi
pembelajaran tentang identitas diri.
Guru memberikan penilaian dan umpan balik hasil kerja mandiri tentang identitas diri
berdasarkan analisis konteks pada materi ajar.
https://asset.kompas.com/crops/-pYnYf46vNl-_cO861vprBkG7BU=/0x0:0x0/750x500/data/
photo/2016/08/02/0929541reBPK-Penabur-2p.jpg
https://d18nu206jtfjv5.cloudfront.net/wp-content/uploads/2020/05/photo_2020-05-27_14-57-
08.jpg
2 Marcia
5 Jenkis
6 Wendt
7 Taylor
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal : 100
Skor minimal : 25
Proses Asesmen
Guru melakukan pengamatan proses pembelajaran berlangsung dengan melihat tingkat
partisipasi siswa
Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran sebelum pembelajaran berakhir
Guru mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mengetahui tingkat ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran di akhir pemberian materi
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana peran kalian disekolah sebagai peserta didik?
2. Interaksi sosial yang bagaimana peran anda sebagai peserta didik di sekolah?
PERTEMUAN KE-2
KEGIATAN PERTEMUAN
PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan orientasi
pengauatan kompetensi siswa.
3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang meliputi;
penjelasan singkat materi, analisis gambar/artikel/video
tentang status dan peran untuk pendalaman pemahaman
dan analisis konsep pada materi.
Asesmen Formatif
Kelas : ………….
Nama Kelompok : …………..
Jml. Anggota Kelompok : ……..
Catatan
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
Khusus
1 Penguasaan materi