Rangkuman Modul SKOM4101 Pengantar Ilmu Komunikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

Rangkuman Modul

SKOM4101/Pengantar Ilmu Komunikasi


1) Memahami Komunikasi
Sebagai makhluk individu, manusia memang memiliki kecenderungan untuk lebih memerhatikan
dirinya dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha untuk dapat
menyatu dan meneguhkan keberadaannya agar tidak tersisih dari lingkungan sosialnya. Pijakan hakikat
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial inilah yang kemudian mengantar pada kesadaran orang akan
hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai universalnya.
Persentuhan dirinya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial ini menjadi salah satu tanda
terjadinya komunikasi. Terbentuknya irisan antara makhluk individu dan makhluk sosial menciptakan suatu
proses yang kemudian jamak dipahami sebagai komunikasi antarmanusia. Pada umumnya, besar luas irisan
yang terwujud dari keberadaan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial inilah yang
mencerminkan berlangsungnya proses dan perilaku komunikasi manusia serta proses dan perilaku
komunikasi antarmanusia. Pada pengertian ini, semakin bear wilayah irisannya akan semakin besar pula
komunikasi yang dilakukan individu. Sebaliknya, semakin kecil luas irisannya, akan mencerminkan semakin
sedikitnya komunikasi yang dijalankan.
Tidak selamanya las irisan mencerminkan secara persis kuantitas dan kualitas proses dan perilaku
komunikasi yang dilakukan individu. Pertama, seseorang yang mutlak hadir sebagai makhluk individu tidak
berarti tidak melakukan komunikasi sama sekali. Kedua, tindakan komunikasi muncul akibat adanya aksi
dan reaksi manusia baik sebagai makhluk individu dan lebih-lebih lagi bila terkait dengan posisinya sebagai
makhluk sosial. Ketiga, tindakan komunikasi seseorang biasanya dilakukan dengan suatu motif dan berdasar
motif inilah cara dan wujud tindakan komunikasi yang dilakukan terlihat bentuknya.

Latihan
1) Berikan penjelasan tentang alasan manusia, sebagai makhluk individu, perlu melakukan tindakan
komunikasi!
Jawab:
Sebagai makhluk individu seseorang tetap butuh melakukan komunikasi. Persoalannya lebih terbaring
pada ketidakjelasan sook yang diajak berkomunikasi atau sosok yang biasanya dipandang sebagai
penerima pesan komunikasinya. Hal ini pula yang kemudian menjadi salah satu penyebab kurang
diperdalamnya studi ilmu komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi transendental dan komunikasi
intrapersonal. Penyebabnya, adalah:
1) bias individual atau bias personal cenderung mengaburkan esensi empirik suatu ilmu,
2) ada kemungkinan kedua jenis wilayah kajian yang ini dilakukan dan lebih diperdalam oleh disiplin
ilmu yang lain, dan
3) studi ilmu komunikasi kemudian lebih berfokus pada wilayah kajian lainnya, seperti komunikasi
antarpribadi atau interpersonal communication, komunikasi kelompok atau group communication,
komunikasi massa atau mass communication, media komunikasi, media massa tradisional, media massa
konvensional, dan media baru atau new media, serta berbagai ranah kajiannya yang lain berdasar cakupan
dampak dan perspektif dasar yang memperkaya studi ilmu komunikasi.
2) Wujud tindakan-tindakan komunikasi seperti apa saja yang dilakukan manusia dalam keberadaannya
sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk social?
Jawab:
Cara individu melakukan tindakan komunikasi kemudian berkembang sejalan dengan pertambahan usia,
perkembangan lingkungan yang dipelajarinya, serta perkembangan teknologi yang menyertai. Tindakan
komunikasi verbal dalam bentuk lisan yang berupa tangisan bayi berubah menjadi lebih bermakna ketika
tindakan komunikasi lisan ini menjadi kata- kata. Artinya, bayi atau anak-anak sudah mempelajari kata-
kata dan dengan kata-kata itulah tindakan komunikasinya berupaya diwujudkan. Lebih jauh lagi, tindakan
komunikasi verbal secara lisan ini pun berkembang saat anak- anak telah belajar menulis dan mampu
mewujudkan tindakan komunikasi verbalnya dalam bentuk tulisan. Tidak hanya itu, seiring dengan
pertumbuhan usia dan pengetahuan yang di dapatnya, individu pun kemudian dapat mewujudkan tindakan
komunikasinya secara nonverbal dalam bentuk gestura atau gerak tubuh (jabat tangan, gelengan, atau
anggukan, misalnya), tukar gambar bermakna, tingkah laku dan ekspresi, serta dalam bentuk tanda-tanda
yang lain, termasuk yang dipakai dalam penyandian atau pengiriman sandi (bubungan asap bagi suku
bangsa Indian dulu, luncuran kembang api bagi sebagian masyarakat Cina, serta titik dan garis sebagai
basis sandi morse contohnya).
3) Berikan tiga alasan mengapa luas irisan manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial
tidak identik dengan kuantitas dan kualitas tindakan komunikasi manusia!
Jawab:
Tidak selamanya luas irisan mencerminkan secara persis kuantitas dan kualitas proses dan perilaku
komunikasi yang dilakukan individu. Pertama, seseorang yang mutlak hadir sebagai makhluk individu
tidak berarti tidak melakukan komunikasi sama sekali. Kedua, tindakan komunikasi muncul akibat
adanya aksi dan reaksi manusia baik sebagai makhluk individu dan lebih-lebih lagi bila terkait dengan
posisinya sebagai makhluk sosial. Ketiga, tindakan komunikasi seseorang biasanya dilakukan dengan
suatu motif dan berdasar motif inilah cara dan wujud tindakan komunikasi yang dilakukan terlihat
bentuknya.
4) Apa saja yang menjadi faktor pendorong atau motif manusia dalam melakukan tindakan komunikasi?
Jawab:
Secara umum dapat ditegaskan bahwa manusia tidak mungkin dapat hidup normal tanpa komunikasi.
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia ini tidak terlepas dari hakekat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Komunikasi menjadi salah satu cara bagi individu untuk
menunjukkan eksistensi dirinya dan sebagai salah satu cara pula baginya untuk mask ke dalam

lingkungan sosialnya.
Komunikasi yang dilakukan individu secara perseorangan, antarpribadi, antara pribadi dan kelompok,
serta antara pribadi dan massa mewujud dalam berbagai tindakan komunikasi dari adanya aksi dan reaksi
yang dilakukan manusia.
5) Gambarkan tingkat proses komunikasi seperti yang dijelaskan McQuail!
Jawab:
Gambar piramida Level of communication process, menurut Mc.Quil, 2000: 10:
Few Cases

Society wide
(e.g. mass
communication)
Level of
communication
process

Institutional/organizational
(e.g. political system or
business firm)

Intergroup or association
(e.g. local community)

Intragroup (e.g. family)

Interpersonal (e.g. dyad, couple)

Intrapersonal (e.g. processing information)

Tes Formatif
1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam tindakan manusia sebagal makhluk individu adalah..
a. membaca buku
b. bernafas
c. belanja ke pasar
d. meminjam baju
2. Saat manusia hadir sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, hal apa yang tidak akan terjadi?
a. Manusia mempertimbangkan kehadiran individu lain di sekitarnya.
b. Manusia menunjukkan empati dan simpatinya.
c. Manusia melakukan transaksi informasi.
d. Tidak melakukan aktivitas komunikasi samasekali.
3. Tindakan komunikasi yang dilakukan seorang individu dengan individu lainnya disebut dengan
komunikasi...
a. kelompok
b. massa
c. antarindividu
d. intraindividu
4. Hal yang tidak termasuk dalam tindakan komunikasi nonverbal adalah…
a. tulisan
b. ekspresi
c. gesturs
d. tanda
5. Berikut yang termasuk dalam tindakan komunikasi antarmanusia yang dilakukan secara langsung
adalah…
a. membaca surat kabar
b. menonton televisi
c. berdialog tatap muka
d. mendengarkan radio

2) Manusia Berkomunikasi
Komunikasi tidak hanya dilakukan oleh manusia. Makhluk hidup yang lain pun berkomunikasi dengan
cara mereka sendiri dan tentunya hanya sangat bisa dipahami oleh mereka sendiri pula. Manusia hanya dapat
menduga, memperkirakan, dan mereka-reka komunikasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dengan
pijakan dugaan berdasar kerangka pengalaman dan latar pemikiran yang terjadi pada manusia.
Manusia dapat mencoba memahami komunikasi antara tumbuhan dan hewan, komunikasi antarhewan,
serta komunikasi antara manusia dan hewan. Manusia seringkali mendapat keuntungan tertentu dari komunikasi
hewn yang kemudian digunakannya untuk memperkirakan beberapa gejala alam. Kemampuan manusia
berkomunikasi dengan hewan kerap melahirkan sejumlah kekaguman di antara manusia.
Perilaku hewan sebagai bentuk komunikasi pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan insting dan
ekspresi mereka dalam rasa marah, takut, cinta kasih, kebersamaan, kepahlawanan, dan kesedihan. Komunikasi
yang dilakukan hewan dapat distrukturkan sat mereka berinteraksi dengan manusia karena manusialah yang
sebenarnya menata struktur komunikasi antara hewan dan manusia.
Manusia dikenal sebagai makhluk yang berdaya budi dan memiliki kemampuan untuk berbudi daya.
Kemampuan akal, budi, dan daya manusia inilah yang secara tidak langsung membangun peradaban komunikasi
manusia dan hal inilah yang membedakannya dengan komunikasi hewan. Dalam perkembangan sejarah
kehidupan manusia kemudian, manusia mampu berkomunikasi dengan berbagai bahasa yang rumit serta dengan
tanda-tanda yang kompleks. Kemampuan mencipta, menggunakan, dan mengartikan bahasa serta tanda-tanda
inilah yang membuat manusia begitu istimewa dalam berkomunikasi.
Bahasa, kata, dan kalimat ucap menjadi bahan dasar komunikasi yang berusaha dilakukan manusia.
Dalam perjalanan hidup manusia, komunikasi menjadi lebih kompleks dan banyak dijalankan tanpa manusia
sadar kalau dirinya sedang berkomunikasi. Tergantung pada kultur atau kebudayaan yang berlaku, terdapat
sejumlah manusia, komunitas, dan masyarakat yang cenderung bersikap dominan dalam melakukan komunikasi
sat mereka berkomunikasi secara aktif dan ekspresif.
Latihan
1) Berikan penjelasan dan contohnya tentang cara manusia memahami komunikasi yang dilakukan antara
tumbuhan dan hewan!
Jawab:
Komunikasi antara tumbuhan dan hewan secara sederhana dapat dicontohkan dari hubungan antara bunga
dan kupu-kupu. Dalam bahasa ilmu pengetahuan manusia, kupu-kupu menghisap madu yang ada di dalam
bunga dan pada gilirannya membantu perkembangbiakan tumbuhan itu. Motif dari tindakan komunikasi
tumbuhan dan hewan itu secara nonverbal adalah kehidupan, mempertahankan hidup, dan berkembang
biak. Namun perlu tetap diingat, bahasa komunikasi tumbuhan dan hewan yang demikian pada dasarnya
adalah bahasa komunikasi yang dipahami manusia dan berusaha diterapkan untuk memahami komunikasi
makhluk yang lain.
Hal yang sama sebenarnya juga dipakai manusia untuk memahami komunikasi yang dilakukan oleh hewan
dan antarhewan. Manusia menafsirkan perilaku hewan dan mencoba memaknai komunikasi antarhewan
dengan tetap beranjak pada hal-hal yang wajar terjadi pada komunikasi antarmanusia dan perilaku manusia.
Pijakan penafsiran manusia untuk memahami komunikasi hewan adalah pada perlindungan diri agar tetap
hidup, kerjasama antarhewan, dan aksi-reaksi bersifat refleks dari hewan-hewan itu. Sekali lagi, karena
sifatnya adalah penafsiran, maka kemungkinan antara benar dan tidaknya komunikasi hewan yang
berlangsung adalah satu berbanding satu.
Sebagai contoh, dua kucing yang diam dan bermalas-malasan tidur dapat ditafsirkan sebagai dua kucing
jinak yang bersyukur dan berterima kasih kepada manusia yang telah memelihara dan memberinya makan.
Di lain waktu, perilaku jinak kedua kucing itu bisa memberi petunjuk ya g salah manakala si pemilik
kucing lengah dan kedua kucingnya segera mencuri lauk di dapur atau di meja makan.
2) Manfaat apa yang diperoleh manusia dari pencermatannya terhadap tindakan komunikasi yang dilakukan
hewan?
Jawab:
Tidak bisa dipungkiri, manusia seringkali mendapat keuntungan tertentu dari komunikasi hewan. Disadari
atau tidak, dengan memperhatikan secara saksama tanda-tanda yang ditunjukkan hewan, manusia dapat
memperkirakan beberapa gejala alam. Masalahnya memang, bahasa komunikasi hewan ini tidak dapat
menjadi ukuran pasti selain sekadar sebagai pencermatan terhadap gejala umum.
Kerap pula kita dapati, dan ini sering menimbulkan kekaguman bagi kita, betapa manusia seperti dapat
berkomunikasi dengan hewan.
Tentu saja kita dapat lebih jauh menyoal, seperti benarkah terjadi komunikasi yang efektif antara hewan
dan manusia itu, tidakkah hewan itu melakukan aksinya karena faktor kebiasaan, tidakkah hewan itu
sebenarnya memiliki motif untuk mendapat upah, serta tidakkah hewan-hewan itu melakukan tindakannya
karena takut hukuman dari pelatih bila mereka enggan melakukannya.
Lebih tinggi dari pencermatan terhadap komunikasi hewan yang demikian, seorang peneliti pernah
mencoba mengkaji komunikasi hewan dengan melihat dominasi pelakunya. Singa dikenal sebagai raja
hutan. Dalam banyak cerita, suara aumannya tidak terlawan dan akan membuat hewan-hewan lain
ketakutan. Dominasi suara inilah yang, dalam bahasa manusia, memungkinkan singa mengkomunikasikan
kekuasaanya. "Peradaban" hutan yang demikian, hukum rimba yang sadar atau tidak sadar kerap ditiru
manusia, bolehlah kemudian bila disebut dengan "peradaban" dalam komunikasi hewan.
3) Buatlah enam buah contoh tentang komunikasi yang dilakukan manusia bersama hewan!
Jawab:
Sebagai contoh komunikasi yang dilakukan manusia bersama hewan, di antaranya:
a. Kepiting yang bergerak ke atas di pinggiran sungai menjadi peringatan dini bagi manusia akan
datangnya banjir. Naluri kepiting atau kemampuan penginderaan yang hanya dimiliki kepiting memberi
tanda tertentu kepada manusia. Artinya, jarak pergerakan ke atas kepiting tidak bisa merefleksikan
besarnya air banjir yang datang.
b. Hal yang mirip dilakukan oleh sejumlah primata yang bergerak ke luar dari hutan di lereng gunung.
Migrasi kera di lereng Merapi, sebagai contoh, membangkitkan kewaspadaan bagi penduduk di sekitar
lereng Merapi terhadap munculnya gejala-gejala vulkanik yang perlu disikapi. Kendati begitu,
kecepatan migrasi kera yang terlihat tidak serta merta mencerminkan secara persis besarnya letusan
vulkanik.
c. Perintah pelatih anjing pelacak, misalnya, dengan segera dilakukan oleh anjingnya.
d. Letusan cemeti pemain sirkus di kandang singa dengan segera dikuti loncatan singa itu menembus
lingkaran api.
e. Contoh yang lain lagi, tepukan pemain di pinggir kolam tiba-tiba dikuti oleh loncatan lumba-lumba dari
dalam kolam. Terlepas bahwa setelah perintahnya dituruti oleh hewan-hewan itu kemudian pelatih
member makanan tertentu sebagai upah pertunjukan anjing, singa, dan lumba-lumba, cukup jelas
kiranya bahwa jalinan komunikasi hewan dan manusia dapat dibiasakan dan terjadi karena keteraturan.
f. Komunikasi hewan yang menakjubkan, atau lebih tepatnya interaksi antarhewan yang kemudian kita
anggap sebagai komunikasi hewan, dapat dilihat pada kehidupan serangga. Prinsip komunikasi mereka
berupa reaksi atas stimulus yang mereka terima dari serangga lain. Kebiasaan genetik serangga sangat
memungkinkan mereka untuk memberi respons secara naluriah, tanp suatu proses belajar, tapa harus
dengan kesadaran, dan tanpa harus menerimanya sebagai proses kultural. Sekali satu serangga mendapat
makanan, serangga-serangga lain akan segera bekerjasama membawa makanan itu ke sebuah tempat.
Naluri semut dan lebah, misalnya, sangat elok dalam mempertunjukkan komunikasi antarserangga
untuk merespon segala hal yang terjadi di lingkungan mereka, termasuk dalam memberitakan sumber
makanan.
g. Perhatikan juga ayam betina yang mengeluarkan suara khas saat menemukan bahan makanan. Suara
khasnya memberi ransangan bagi anak- anak ayam untuk datang mendekat dan kemudian ikut mematuk
makanan itu. Hal yang sama juga dinampakkan burung yang datang ke sarang dengan membawa
makanan di paruh. Naluri "keibuan" burung itu seperti mencerminkan wujud komunikasi antara induk
dan anak, yang sebenarnya sama persis dengan komunikasi antara induk gajah dan anak gajah, induk
singa dan anak singa, induk itik dengan anak itik, namun bisa dikecualikan dari hewan-hewan pemakan
anaknya sendiri.
4) Berikan contoh-contoh masyarakat di beberapa negara yang tindakan komunikasi mereka dapat
dikategorikan aktif dan ekspresif!
Jawab:
Dikotomi muncul saat ada individu yang berkomunikasi secara aktif dan ekspresif, sedangkan di sisi lain
ada individu yang berkomunikasi seperlunya dan terbiasa menutup diri.
Pada tingkat negara, masyarakat India dikenal dominan dalam berbicara sementara masyarakat Tibet
cenderung diam. Selain itu, anggota masyarakat di negara-negara modern cenderung aktif berkomunikasi
untuk memberikan argumentasi, sementara masyarakat- masyarakat di sejumlah negara lainnya cenderung
meniadakan adu argumen dan memilih beradu secara fisik.
5) Jenis-jenis media sosial apa yang mencerminkan tindakan komunikasi manusia dengan berbasis pada
kemajuan teknologi?
Jawab:
Manusia modern memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan proses komunikasi yang mereka bangun. Dalam hal ini, orang yang
sedang melakukan dialog tulis lewat Yahoo Messenger beserta web-camnya serta mereka yang
menggunakan Skype adalah contoh-contoh dari mereka yang berkomunikasi dengan menggunakan
perangkat hasil kemajuan teknologi.
Tes Formatif
1. Manakah di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang tidak benar?
a. Manusia mengetahui secara persis komunikasi yang dilakukan hewan.
b. Manusia mampu memperkirakan komunikasi yang dilakukan hewan.
c. Manusia dapat berkomunikasi dengan hewan.
d. Manusia mendapatkan manfaat dari komunikasi yang dilakukan hewan
2. Motif utama komunikasi yang dilakukan hewan adalah...
a. menarik perhatian hewan yang berlainan jenis kelaminnya
b. saling memberi peringatan bila terjadi bahaya
c. mempertahankan hidup dan berkembang biak
d. mengembangkan kebudayan komunikasi di antara hewan
3. Dibandingkan dengan hewan, kelebihan komunikasi yang dilakukan manusia adalah...
a. tujuan komunikasi manusia adalah untuk mendominasi manusia lain
b. pesan yang disampaikan manusia dalam berkomunikasi lebih terstruktur
c. komunikasi yang dilakukan manusia bersifat dua arah
d. manusia dapat melakukan kegiatan komunikasi di mana pun
4. Persentuhan kehidupan manusia dengan komunikasi terjadi pada hal-hal berikut ini, kecuali…
a. seorang bapak yang memanggil anaknya
b. bayi yang menangis karena merasa tidak nyaman
c. seorang ibu yang menimang anaknya
d. semua jawaban di atas salah
5. Manakah di antara pernyataan-pernyataan berikut in yang menunjukkan hal yang tepat dalam komunikasi?
a. Manusia hanya dapat berkomunikasi dengan satu cara.
b. Manusia tidak dapat berkomunikasi bila tidak berhadapan muka.
c. Perkembangan teknologi hanya dimanfaatkan untuk komunikasi.
d. Perubahan wajah merupakan salah bentuk komunikasi.

3) Motif Manusia Berkomunikasi


Manusia melakukan tindakan komunikasi dilandasi oleh niatan atau motif tertentu. Motif atau alasan
orang dalam berkomunikasi secara tidak langsung juga menunjukkan fungi komunikasi pada umumnva.
Beberapa ahli menyebut fungi komunikasi dengan berbasis pada tujuan komunikasi yang mencakup fungsi
informasi, persuasi, edukasi, dan hiburan. Terdapat juga pengelompokan motif orang berkomunikasi dengan
berdasar pada eksistensi individu, relasi antarindividu, dan relasi antara individu dan lingkungan sosialnya.
Selain itu ada pengelompokan fungi komunikasi menjadi komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi
ritual, dan komunikasi instrumental. Ada juga yang mengelompokkan fungi komunikasi berdasar tujuan untuk
kepentingan psikis dan pengendalian lingkungan fisik serta berdasar motif individual dan motif sosial. Pada
dasarnya sejumlah fungsi in saling berkait, meskipun dalam suatu kegiatan komunikasi bisa jadi terdapat salah
satu fungsi yang dominan.
Fungi komunikasi sosial yang secara jelas menunjukkan bahwa motif manusia berkomunikasi adalah
untuk menunjukkan eksistensi diri dan sekaligus membina hubungan dengan manusia-manusia lain di sekitar
kehidupannya. Fungsi komunikasi ekspresif dapat dimaknai sebagai cara manusia dalam menunjukkan motif
individualnya agar hal yang ia sampaikan dapat diterima, dicerna, dan dipahami manusia lainnya. Fungsi
komunikasi ritual tidak terlepas dari tindakan kolektif
dalam menjalankan suatu proses atau tujuan yang biasanya telah berlangsung lama di lingkungan
kehidupan mereka. Fungi komunikasi instrumental lebih dikenal sebagai fungi formal dari kegiatan komunikasi
vaitu memberi informasi, memberi edukasi, membujuk, dan menghibur.
Latihan
1) Jelaskan tentang alasan manusia dalam melakukan komunikasi!
Jawab:
Motif atau alasan orang dalam berkomunikasi di atas secara tidak langsung juga menunjukkan fungi
komunikasi pada umumnya. Beberapa ahli menyebut fungi komunikasi dengan berbasis pada tujuan/alasan
komunikasi. Hal ini mencakup fungsi informasi, persuasi, edukasi, dan hiburan. Artinya, motif orang
berkomunikasi pun pada dasarnya adalah untuk memberikan dan mencari informasi, melakukan persuasi,
memberikan edukasi, serta mencari dan memberikan hiburan (Wright, 1986).
Pemahaman tentang motif orang berkomunikasi dan sekaligus pemahaman tentang fungi komunikasi telah
banyak dijelaskan oleh para ahli komunikasi. Di antaranya, fungi komunikasi sosial, komunikasi ekspresif,
komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental sebagai empat fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh
Gorden (Mulyana, 2005).
Terdapat juga penjelasan Seheidel (1976) tentang motif dasar manusia dalam berkomunikasi untuk
kepentingan psikis dan pengendalian lingkungan fisik. Sedikit mirip dengan pendapat Seheidel adalah
pengkategorian fungsi komunikasi menjadi fungi sosial dan fungi pengambilan keputusan yang dikemukakan
Verdeber (Mulyana, 2005), pengklasifikasian motif individual dan motif sosial seperti yang disampaian
Zimmerman, Owen, dan Seibert (Mulyana, 2005), serta pengidentifikasian fungsi informasi, persuasi,
edukasi, hiburan, dan pengawasan lingkungan (Wright, 1986).
Pada dasarnya sejumlah fungsi ini saling berkait, meskipun meskipun dalam suatu kegiatan komunikasi bisa
jadi terdapat salah satu fungi yang dominan.
Mulyana (2005) menjelaskan tentang empat fungi komunikasi dengan berdasar kerangka yang dikemukakan
Gorden. Pertama, fungi komunikasi sosial yang secara jelas menunjukkan bahwa motif manusia
berkomunikasi adalah untuk menunjukkan eksistensi diri dan sekaligus membina hubungan dengan manusia-
manusia lain di sekitar kehidupannya. Bila pada masa lalu manusia-manusia di sekitar lebih ditentukan oleh
batasan geografi sederhana (seperti RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, dan propinsi atau
blok, suburb, kota, dan negara bagian), maka pada masa sekarang lingkungan sekitar tak lagi harus dibatasi
pada hal-hal semacam itu. Artinya, batas lingkungan sekitar yang ada pada masa sekarang sejatinya lebih
ditentukan oleh makna kehadiran seseorang bagi orang-orang lainnya.
2) Berikan penjelasan tentang alasan atau motif manusia berkomunikasi dengan berdasar pada eksistensi
individu, relasi antarindividu, dan relasi antara individu dan lingkungan sosialnya!
Jawab:
Sejumlah ahli yang lain mengelompokkan motif orang berkomunikasi dengan berdasar pada eksistensi
individu, relasi antarindividu, dan relasi antara individu dan lingkungan sosialnya. Motif individu biasanya
terkait dengan kehendak untuk mengekspresikan identitas diri dan mencapai tujuan perseorangan tertentu.
Motif relasi antarindividu saat berkomunikasi diarahkan pada keinginan untuk membina hubungan dan
memberi makna pada hubungan itu. Sedangkan motif komunikasi berbasis relasi antara individu dan
lingkungan sosial mengarah pada pemaknaan isi komunikasi dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
3) Apakah yang dimaksud dengan motif komunikasi ritual? Berikan contohnya!
Jawab:
Salah satu dari empat fungsi komunikasi dengan berdasar kerangka yang dikemukakan oleh Gorden
(Mulyana, 2005) adalah fungsi atau motif komunikasi ritual.
Fungi dari komunikasi ritual ini tentu tidak terlepas dari tindakan kolektif dalam menjalankan suatu proses
atau tujuan yang biasanya telah berlangsung lama di lingkungan kehidupan mereka.
Dalam pelaksanaannya memang, komunikasi ritual dapat dilakukan secara individual meskipun semangat
untuk melakukan komunikasi ritual ini pada dasarnya terletak pada rasa kebersamaan anggota suatu
komunitas. Satu hal yang harus ditekankan dalam memahami fungi komunikasi ritual ini adalah bahwa
komunikasi ritual tidak harus selalu dikaitkan dengan pelaksanaan Kegiatan ritual agama.
Untuk membangkitkan dan mempertahankan nasionalisme dan rasa cinta tanah air di Indonesia, sebagai
misal, pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah diwajibkan mengikuti upacara bendera setiap hari
Senin. Hal yang sama dilakukan para pegawai kantor pemerintah dan karyawan perusahaan pada peringatan
hari-hari bear nasional seperti peringatan hari Kemerdekaan 17 Agustus dan hari Pahlawan 10 Nopember.
Pada kegiatan komunikasi ritual yang demikian tentu terlihat juga berjalannya pelaksanaan fungsi
komunikasi ekspresif, yakni ritual upacara bendera bersamaan dengan ekspresi kecintaan pada negara
Indonesia.
Perumpamaan lain dapat dilihat dari tindakan komunikasi yang bermacam-macam. Meniup lilin dan
menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" adalah contoh komunikasi ritual yang dijalankan sejumlah orang
saat ada di antara mereka yang mengekspresikan kebahagiaan di hari ulang tahun.
Di beberapa daerah ritual pernikahan lengkap tercermin dari berjalannya fungsi komunikasi atau motif orang
menjalankan komunikasi mulai dari kunjungan antarkeluarga untuk saling mengenal, mengajukan lamaran,
prosesi akad nikah, hingga ke pesta perayaan pernikahan.
Dalam kebudayaan Jawa, komunikasi ritual untuk kematian sescorang dilakukan keluarga yang berduka
dengan melakukan doa bersama tetangga, setidaknya untuk memperingati atau menandai geblag, sur tanah,
tiga hari, empat puluh hari, seratus hari, satu tahun, dua tahun, seribu hari, serta kol.
Pola dan prosesi komunikasi ritual kematian yang lain tentu dilakukan oleh masyarakat yang lain dengan
berdasar pada kebudayaan masing-masing. Sebagai contoh, untuk pemakaman anggota masyarakat yang
meninggal ratusan atau ribuan orang di Indonesia bisa jadi datang melayat dan mengantar hingga ke tempt
pemakaman, sementara di sejumlah negara di benua Eropa, Amerika, atau Australia, pemakaman mungkin
hanya dihadiri oleh belasan atau sejumlah saudara dan teman dekat.
Komunikasi ritual dalam kehidupan seseorang pada umumnya selalu terkait dengan siklus kehidupan
seseorang. Di luar ritual agama tertentu yang dianut oleh orang itu, komunikasi ritual yang diberlakukan
serta dilakukan sendiri olehnya pada umumnya bersangkutan dengan upacara kelahiran, upacara penanda
akil balik, acara-acara ulang tahun, upacara kelulusan sekolah, upacara pernikahan, upacara ulang tahun
pernikahan, serta upacara kematian. Bagi sejumlah orang tertentu berlaku pula upacara-upacara Khusus
padanya, seperti upacara pengambilan sumpah jabatan, upacara pengukuhan, upacara penobatan, dan upacara
pelepasan purnakarya. Bagi sejumlah orang lainnya lagi, upacara-upacara secara khusus bahkan menjadi
semacam kewajiban yang harus diikuti dan dilewati seperti upacara saat seseorang atau beberapa orang
memasuki kelompok tertentu, baik dalam bentuk upacara penerimaan siswa, upacara penerimaan taruna, atau
bahkan upacara kembalinya para pemberontak yang menyadari kesalahannya.
Tentu saja, komunikasi ritual yang paling jelas dan pada dasarya yang paling tidak pernah dipertanyakan
karena langsung dituruti dan diikuti adalah komunikasi ritual dengan berbasis ajaran agama. Dasar
keyakinan dalam melakukannya membuat komunikasi ritual agama menjadi sesuatu yang mutlak dijalankan.
Bagi pemeluk agama Islam, komunikasi ritual di antaranya dijumpai saat membaca doa, menjalankan salat,
menjalankan upacara haji, pengajian, memperingati hari-hari besar agama Islam, serta menyelenggarakan
istighosah. Pemeluk agama Katolik memanjatkan doa, mengikuti misa kebaktian, serta memperingati
rangkaian upacara perayaan Paskah dan Natal. Pemeluk agama Hindu bersembahyang di pura atau datang ke
Candi Prambanan pada saat-saat yang telah ditentukan dalam ajaran agama Hindu. Begitu pun dengan
pemeluk agama Budha yang datang ke Candi Borobudur atau pemeluk agama Protestan yang datang ke
gereja mereka.
Selain motif ritual, komunikasi menurut Gorden (Mulyana, 2005) juga mengandung motif eksistensi diri dan
sekaligus membina hubungan manusia-manusia lain di sekitar kehidupannya, motif ekspresif, dan motif
instrumental/motif formal.
4) Sebutkan empat fungi formal dari fungi komunikasi instrumental!
Jawab:
Para ahli komunikasi pada umumnya menyebut komunikasi instrumental ini dengan mencirikan pada tujuan-
tujuannya, seperti memberi informasi (komunikasi di platform QnA, seperti Quora, AskFM, Secreto, dsb.) ,
memberi edukasi (kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran, e.g. Sekolah, pelatihan,
kursus, dsb.) membujuk (komunikasi antara SPG dengan calon customer), dan menghibur (komunikasi
dalam pagelaran seni panggung, e.g. Standup Comedy, konser musik, pertunjukan sulap, dsb).
5) Berikan penjelasan tentang fungi persuasi dalam komunikasi!
Jawab:
Tujuan membujuk pada fungsi komunikasi instrumental dapat dipahami dari contoh-contoh berikut.
Seseorang yang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) mendatangi seseorang, menawarkan produk
tempatnya bekerja, meyakinkan orang itu tentang keuntungan dan kelebihan produk yang ditawarkannya,
serta membujuk orang itu untuk membeli. Dua orang dengan kewibawaannya masing-masing, misalnya
Soekarno dan Corry Aquino, berpidato dengan berapi-api agar masyarakat mau mengikuti seruannya untuk
melakukan gerakan massa. Ketrampilan komunikasi instrumental dengan tujuan membujuk ini semakin
banyak dibutuhkan dalam kegiatan bisnis, pemasaran, serta bimbingan dan konseling dan dipandang
dipandang sebagai ketrampilan yang banyak diperlukan untuk keberhasilan komunikasi.
Tes Formatif
1. Fungsi komunikasi dengan berbasis pada tujuan komunikasi adalah
a. afeksi, kognisi, konasi
b. koersi, koalisi, dan tindakan
c. edukasi, hiburan, persuasi, dan informasi
d. reteorika, persuasi
2. Pemaknaan isi komunikasi dalam kehidupan sosial yang lebih hum terkategori pada motif orang
berkomunikasi dengan berdasar pada,
a. motif kelompok
b. motif individu
c. relasi antarkelompok
d. relasi antara individu dan lingkungan sosial
3. Fungi komunikasi yang dikemukakan Gorden adalah fungi komunikasi....
a. sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental
b. persuasi, informasi, edukasi, dan hiburan
c. politik, komunikasi sosial, dan Komunikasi pembangunan
d. individu, dan komunikasi massa.
4. Tujuan atau motif orang berkomunikasi menurut Seheidel adalah untuk kepentingan...
a. pengendalian diri
b. psikis dan pengendalian lingkungan fisik
c. lingkungan hidup
d. masyarakat
5. Contoh dari penerapan fungsi komunikasi ekspresif atau motif berkomunikasi secara ekspresif adalah....
a. upacara bendera setiap hari Senin di sekolah-sekolah
b. gadis yang meniup lilin ulang tahunnya
c. upacara selamatan
d. pelawak yang melucu di panggung

4) Dinamika Ilmu Komunikasi


Eksistensi ilmu komunikasi banyak ditentukan oleh dinamika masyarakat dan kebutuhan yang sesuai
dengan jamannya. Kajian terhadap fenomena komunikasi mulai dilakukan dengan berfokus pada tradisi
perlawanan di Eropa, yang kemudian menyebar dan berkembang ke Amerika dan selanjutnya ikut
mempengaruhi perkembangan komunikasi yang terjadi di Indonesia. Sejumlah studi yang dilakukan dan
analisis yang diberikan mengantar pada pemahaman tentang adanya "motor penggerak" perkembangan
komunikasi dan ilmu komunikasi.
Tiga starter motor penggerak sehingga kemudian komunikasi menjadi mengemuka dan dibutuhkan
sesuai jamannya adalah upaya pemenuhan terhadap kebutuhan pemerintah, kebutuhan dunia industri dengan
arah utama pada usaha pengukuhan image, perluasan dan dominasi pasar, mempengaruhi target sasaran,
pengenalan produk-produk baru, keuntungan, serta kebutuhan untuk mewujudkan dan memantapkan diri
menjadi sebuah ilmu. Ketiga starter ini terjadi pula di Indonesia. Aktivitas lembaga pendidikan dan kajian
komunikasi dimulai kesatuan.
Perkembangan selanjutnya terjadi dengan mengikuti perkembangan dan dinamika lainnya, termasuk
dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi yang ditargetkan. Beragam kebijakan komunikasi
antarrezim tak bisa dilepaskan dari terapan-terapan komunikasi -dengan aktivitas keilmuannya- di bidang
jasa komunikasi beserta dengan ragam upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan dari dalam maupun
dari luar Indonesia.
Problem yang menghadang terletak pada upaya pemenuhan kebutuhan jasa komunikasi dan
kesanggupan lembaga pendidikan untuk mengkaji komunikasi. Hal ini terkait dengan sejumlah issue dalam
penelitian komunikasi seperti upaya untuk sekadar memenuhi kebutuhan biasanya melahirkan perhatian yang
bersifat temporer, munculnya sejumlah penelitian dengan metodologi yang cenderung mengikuti the
majority method, pemahaman metodologi yang tidak menyeluruh, orientasi praktis lebih dominan, serta
penelitian komunikasi yang acapkali hanya berhenti pada diselesaikannya laporan penelitian dan kurang
memperhatikan diseminasi hasil penelitian.
Peluang penelitian komunikasi bagi perkembangan dan pemantapan ilmu komunikasi selanjutnya dapat
dikategorikan menjadi government-sponsored research, industry-sponsored research, public service
research, dan academic research.
Latihan
1) Sebutkan dan jelaskan motor penggerak yang menyebabkan dinamika komunikasi dapat memenuhi
kebutuhan jamannya!
Jawab:
Terlepas dari besaran proporsi peran, secara umum terdapat tiga starter motor penggerak sehingga
kemudian komunikasi menjadi mengemuka dan dibutuhkan sesuai jamannya. Berikut ini, ketiga motor
penggerak tersebut:
a. Upaya pemenuhan terhadap kebutuhan pemerintah, baik di masa perang maupun masa damai serta
baik untuk melanggengkan kekuasaan ataupun untuk mewujudkan civil society yang kuat. Propaganda
yang dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet (dulu) serta Jepang ketika masuk menjajah Indonesia,
misalnya, secara tidak langsung memberi landasan untuk pertumbuhan kajian komunikasi dan
perkembangan ilmu komunikasi.
b. Kebutuhan dunia industri dengan arah utama pada usaha pengukuhan image, perluasan dan dominasi
pasar, mempengaruhi target sasaran, pengenalan produk-produk bar dan keuntungan serta kepentingan
sosial-ekonomi lainnya. Faktor ini membangkitkan kesadaran tentang perlunya pendalaman kajian
pada antara lain masalah periklanan (advertising) dan hubungan masyarakat (public relations).
c. Kebutuhan untuk mewujudkan dan memantapkan diri menjadi sebuah ilmu (Wimmer dan Dominick,
2002). Rangkaian penelitian, pengenalan metode penelitian khas komunikasi serta sejumlah kajian
filosofis dan etika menandai keberadaan faktor in dalam pengembangan komunikasi. Tidak dapat
dipungkiri, kontribusi bidang ilmu yang lain terhadap ilmu komunikasi sangatlah terlihat sehingga
kerap ilmu komunikasi tidak dipandang sebagai ilmu yang mandiri dan harus dipadankan dengan ilmu
yang lintas-disiplin dan multidisipliner.
2) Bagaimana dengan keberadaan motor penggerak dinamika komunikasi itu di Indonesia?
Jawab:
Dengan gradasi dan latar belakang yang lain, ketiga starter di atas terjadi pula di Indonesia. Aktivitas
lembaga pendidikan dan kajian komunikasi dimulai dengan arah untuk memenuhi kebutuhan pemerintah
saat Indonesia mengupayakan national building dan memperkuat persatuan dan kesatuan.
Perkembangan selanjutnya terjadi dengan mengikuti perkembangan dan dinamika lainnya, termasuk
dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi yang ditargetkan. Dalam hal ini keperluan
untuk memenuhi kebutuhan industri, perkembangan teknologi komunikasi, dan tantangan nyata terhadap
sebaran ideologi tertentu dapat disebutkan sebagai contoh.
Selain itu, beragam kebijakan komunikasi antarrezim tak bisa dilepaskan dari terapan-terapan komunikasi
-dengan aktivitas keilmuannya- di bidang jasa komunikasi beserta dengan ragam upaya untuk
menghadapi tantangan-tantangan dari dalam maupun dari luar Indonesia.
Pada satu sisi, faktor-faktor di atas membuat komunikasi dan ilmu komunikasi terangkat ke permukaan,
mendapatkan perhatian, diandalkan dan semakin melas digunakan. Akselerasi minat dan motivasi orang
terhadap kajian ilmu komunikasi dalam hal ini dapat dicerminkan sebagai bukti terhadap hal itu.
Di sisi yang lain, perhatian ini melahirkan konsekuensi logis untuk selalu melihat, melihat kembali, dan
terus melihat eksistensinya. Artinya, reorientasi dan rethinking of communication layak selalu
dipertimbangkan agar eksistensi ilmu komunikasi bersifat aktif dinamik dan tidak berialan di tempat.
3) Sebutkan dan jelaskan lima akibat negatif dari berlangsungnya motor penggerak dinamika komunikasi
itu!
Jawab:
Lima akibat negatif dari berlangsungnya motor penggerak dinamika komunikasi terkait dengan sejumlah
issue dalam penelitian komunikasi seperti:
a. upaya untuk sekadar memenuhi kebutuhan biasanya melahirkan perhatian yang bersifat temporer.
Mudahnya, unsur kesesaatan memang dapat menjadi solusi terhadap persoalan aktual, namun biasanya
gagal melahirkan kajian yang komprehensif.
b. munculnya sejumlah penelitian dengan metodologi yang cenderung mengikuti the majority method.
Contohnya tren metodologi penelitian di bidang komunikasi yang kerap (hanya mengikuti tren,
bahkan kewajiban) pada akhirnya tidak berhasil memberikan gambaran riil fenomena komunikasi
yang bermunculan di masyarakat.
c. pemahaman metodologi yang tidak menyeluruh akibat kecenderungan mengikuti tren metodologi di
atas membawa akibat tidak adanya kesepenuhan hati pada setiap penelitian di bidang komunikasi.
d. orientasi kepraktisan dalam penelitian di bidang komunikasi lebih dominan.
e. penelitian komunikasi yang acapkali hanya berhenti pada diselesaikannya laporan penelitian dan
kurang memperhatikan diseminasi hasil penelitian.
4) Sebutkan empat area penelitian untuk kepentingan dinamika komunikasi di masa depan!
Jawab:
Peluang penelitian komunikasi bagi perkembangan dan pemantapan ilmu komunikasi dapat dikategorikan
menjadi:
a. government-sponsored research. Penelitian atau kajian tentang hal ini pada umumnya berkait dengan
masalah seperti media regulation, media participation, political communication, health
communication, public opinion, media coverage, dan international communication. Sejumlah staf di
University of Tennessee membuat kategori lain untuk area penelitian pemerintah ini seperti public
information, campaigning, programming, legislative assistance, lobbying dan conflict negotiation
(Career Planning Staff of Career Services, 2005; dan Blood, 2002). Harus diakui, model penelitian
semacam in tidak akan bebas dari tuduhan tentang bias atau keberpihakan. Tuduhan teratas tentunya
berkaitan dengan hasil penelitian yang dicurigai sengaja "dimirip-miripkan" kemauan pemerintah atau
pro ke pemerintah.
b. industry-sponsored research. Ragam area penelitian komunikasi untuk hal ini di antaranya dapat
mengambil marketing communication, advertising, labor relations, IT-based office management,
internal and external public relations, media planning, creative writing and directing, audience
analysis dan public opinion. Hamparan lain dapat dicermati pada masalah media coverage evaluation
dan new media for business.
c. Public Service Research. Wilayah kajian yang bisa diperluas di antaranya komunikasi organisasi,
dissemination of information, development communication, interpersonal communication dan public
participation. Jenis penelitian yang demikian tidaklah berarti seratus persen bebas dari tuduhan.
Kompetitor industri tetap akan memaknainya dari sudut pandang lain, walaupun situasi seperti ini
secara tidak langsung juga memberi peluang dilakukannya penelitian lain atau penelitian lanjutan.
d. Academic Research. Wilayah penelitian untuk kepentingan akademik ini sangatlah luas dan memberi
peluang diterapkannya sejumlah metode khas ilmu komunikasi.
5) Apa perbedaan dan persamaan antra government-sponsored research dan industry-sponsored research?
Jawab:
Perbedaan dari kedua riset ini, tentu saja, ada pada pemberi sponsor untuk dilakukannya penelitian.
Sedangkan persamaan dua riset ini adalah keduanya rentan mendapatkan tuduhan tentang bias dan
keberpihakan.
Tes Formatif
1. Dinamika komunikasi dipengaruhi oleh penggerak yang berupa....
a. pemenuhan kebutuhan perang dan kebutuhan dalam masa damai
b. penelitian terapan dalam kajian ilmu komunikasi
c. menurunnya dinamika penelitian yang ada pada ilmu ekonomi
d. upaya memenuhi kebutuhan pemerintah, kebutuhan dunia industri, dan kebutuhan untuk memantapkan
ilmu komunikasi
2. Kebutuhan awal pemerintah yang mendorong berlangsungnya perkembangan komunikasi di Indonesia
pada dasarnya diarahkan untuk...
a. kemenangan partai politik tertentu
b. pembangunan karakter bangsa dan penguatan persatuan dan kesatuan
c. mempertahankan kekuasaan di lingkungan eksekutif
d. pengembangan program-program pembangunan
3. Beberapa kelemahan yang munch dan a namika komunikasi dengan berdasar pada kebutuhan adalah...
a. munculnya sejumlah penelitian dengan metodologi yang tidak mengikuti the majority method
b. keragaman dan kuantitas perhatian terakselerasi, tetapi gambaran utuh dalam mendapatkan hail
penelitian kadang-kadang tidak terpenuhi
c. pemahaman metodologi dilakukan secara menyeluruh
d. penelitian yang dilakukan tidak mengarah pada kepentingan praktis
4. Kehadiran. new media dapat membawa implikasi negatif pada perkembangan dinamika komunikasi,
salahsatunya dalam bentuk...
a. penelitian new media terabaikian
b. program pendidikan komunikasi yang selalu sesuai
c. berhentinya penelitian komunikasi pada media konvensional dan tradisional
d. tidak dihormatinya nilai-nilai hak asasi manusia
5. Penguatan ke depan komunikasi membutuhkan setidaknya empat hal, yaitu..
a. government-sponsored research, industry-sponsored research. public service research, dan academic
research
b. government-sponsored research, industry-sponsoredresearch, public service research, dan peneliti
c. peneliti, penelitian, laporan hail penelitian, dan penerapan hasil penelitian
d. pemerintah, pendidikan, peneliti, dan objek penelitian

5) Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Komunikasi


Berdasar pada tradisi perlawanan di Eropa, gen kelahiran ilmu komunikasi biasanya disangkutkan
pada teori evolusi Charles Darwin (Inggris), psikoanalisis Sigmund Freud (Austria), dan the Frankfurt sehool
- Karl Marx (Jerman). Pemikiran Darwin memberi landasan penting bagi studi komunikasi nonverbal
sebagai salah satu spesialisasi ilmu komunikasi. Pemikiran Freud dapat ditengarai dari berlakunya faktor-
faktor ketidaksadaran manusia (unconsciousness) dalam suatu proses komunikasi. Pemikiran Karl Marx
berpengaruh pada sudut pandang yang sangat berbeda dengan pengikut aliran empiris. Dengan kata lain,
pertumbuhan ilmu komunikasi sama sekali tak bisa dilepaskan dari pengaruh pemikiran tokoh-tokoh
intelektual yang notabene bukan ahli komunikasi dan pemikiran mereka menjadikan ilmu komunikasi mau
tidak mau bersifat multidisipliner.
Migrasi intelektual dari Eropa menandai migrasi tradisi keilmuan Eropa dalam perkembangan teori-
teori ilmu komunikasi di Amerika. Everett M. Rogers menyebut Wilbur Sehramm sebagai tokoh utama
perkembangan ilmu komunikasi di Amerika. Beberapa nama lain yang juga disebut Rogers adalah Harold D.
Laswell (analisis propaganda), Kurt Lewin (dinamika kelompok), Paul F. Lazarsfeld (efek komunikasi
massa), Carl I. Hovland (persuasi), Norbert Wiener (sibernetika) dan Claude E. Shannon (teori informasi).
The Chicago Sehool tercatat sebagai institusi berpengaruh yang mengantar pada pengakuan ilmu
komunikasi.
Perkembangan ilmu komunikasi di Amerika dipengaruhi tiga faktor. Pertama, pertumbuhan ilmu
komunikasi terkait dengan kebutuhan Amerika dalam merespon situasi dunia yang ada. Tipologi aksi-reaksi
ini sekaligus menjawab pertanyaan tentang kemanfaatan ilmu komunikasi yang mampu menjawab
permasalahan yang ada di dalam masyarakat, setidaknya hingga waktu itu. Kedua, ilmu komunikasi
berkembang atas dukungan ilmu-ilmu lain atau bahkan mata kajian salah satu atau beberapa bagian dari ilmu
komunikasi sangat dipengaruhi oleh studi yang dilakukan oleh ilmu-ilmu lain, seperti ilmu politik, psikologi,
sosiologi dan ekonomi. Ketiga, penemuan-penemuan teknologi yang mengangkut transmisi pesan di
dalamnya menjadi pelatuk dari hampir semua kajian ilmu komunikasi yang dominan di kemudian hari.
Penemuan radio, kamera, televisi, film membuka luas kebaruan-kebaruan penelitian ilmu
komunikasi yang terkait dengan sumber, pesan dan khalayak.
Terdapat delapan tradisi dalam perkembangan studi komunikasi yaitu the socio-psychological
tradition, the cybernetic tradition, the rheteorical tradition, the semiotic tradition, the socio-cultural tradition,
the critical tradition, the phenomenological tradition, dan the ethical tradition. Generalisasi keilmuan
komunikasi menuntun pada teori-teori umum yang telah banyak dikenal seperti model matematik Shannon
dan Weaver, Lasswell, Carroll, Sehramm, Berlo, Ross dan Sister Marie. Dalam komunikasi interpersonal,
Jude Burgoon menyodorkan the expectancy violations theory dan bersama Buller mengulas the interpersonal
deception theory, Altman dan Taylor mendiskusikan the social penetration theory, Berger dengan the
uncertainty reduction theory, Sherif dengan the social judgment theory, serta Festinger dengan the cognitive
dissonance theory-nya. Dalam komunikasi kelompok atau komunikasi public terdapat the. adaptive
structuration theory, the rheteoric theory dan dramatism.
Tebaran teori komunikasi dalam kenyataannya lebih dan sangat banyak didapatkan pada komunikasi
massa. Peta histeoris yang dikemukakan McLuhan dengan periodisasi tribal, abjad, mesin cetak, dan
elektronik yang mengantar pada paham bahwa media adalah pesan juga, dapat disebut member ketegasan
tentang sejumlah teori komunikasi massa. McQuail memberi banyak pengaruh pada perkembangan teori
komunikasi massa dalam kaitannya dengan media massa. Tak dapat dipisahkan di sini adalah teori uses and
gratification, teori agenda setting, teori cultivation, studi-studi cultural, dan semiotik yang semakin
memperkaya teori dalam lingkup komunikasi massa.
Atas dasar pendekatan objective dan interpretive, penelitian komunikasi dapat dikategorikan menjadi
penelitian empiris (empirical research) dan penelitian humanities. Penelitian empiris biasanya dilakukan
oleh ahli-ahli behavioral dengan pendekatan objective dan dilakukan melalui sejumlah experiment dan
survey. Penanganan data pada penelitian ini biasa dilakukan secara kuantitatif. Di lain sisi, penelitian
humanities dilakukan dengan melalui pendekatan interpretive oleh para rhethorician dengan melakukan
interpretasi tekstual (textual analysis dan ethnography) dengan penanganan data kualitatif.
Latihan
1) Jelaskan pengaruh pemikiran Sigmund Freud terhadap perkembangan ilmu komunikasi!
Jawab:
Pemikiran Sigmund Freud, seorang psikoanalis dari Austria, selain banyak dipakai ahli psikologi,
sosiologi, ilmu politik dan antropologi (meskipun dia bukan ahli ilmu sosial), juga berpengaruh pada
perkembangan ilmu komunikasi, Sumbangan pemikiran Freud dapat ditengarai dari berlakunya faktor-
faktor ketidaksadaran manusia (unconsciousness) dalam suatu proses komunikasi (Griffin, 2003; dan
Cohen, 1983). Di Amerika, pengikut pemikiran Freud mengembangkan ilmu komunikasi melalui studi
interaksional (interactional communication), yang kemudian mengantar the Palo Alto group pada diktum
"one cannot not communicate" (Watzlawick, Beavin dan Jackson, 1967), pergeseran paradigma (Griffin,
2003; dan Rogers, 1994), pemfokusan pada persoalan-persoalan komunikasi, dan adanya faktor-faktor
nonverbal, unintentional, paradox creating dan useful sebagai teknik terapi dalam komunikasi
antarmanusia (Rogers, 1994).
2) Jelaskan pengaruh pemikiran Karl Marx terhadap perkembangan ilmu komunikasi!
Jawab:
Buah pemikiran Karl Marx, yang memperdalam ilmu hukum dan filsafat serta pengkritik keras
kapitalisme, menjadi salah satu pusat kajian the Frankfurt Sehool (critical sehool). Dalam penelitian
komunikasi, pengikut aliran kritis ini memiliki sudut pandang yang sangat berbeda dengan pengikut
aliran empiris. Pengikut aliran kritis, melalui pandangan makro mereka, lebih mengkritisi persoalan
"siapa yang memiliki dan mengontrol media" dengan bersandar pada postulat bahwa media massa
dimanfaatkan untuk mengontrol masyarakat.
Sebaliknya pengikut aliran empiris lebih berfokus pada pandangan mikro tentang pengaruh media, atas
dasar pemikiran bahwa media masa mampu membenahi persoalan-persoalan sosial yang mengarah pada
suatu perubahan sosial (Rogers, 1994).
3) Hal apakah yang menjadi faktor berkembangnya ilmu komunikasi di Amerika?
Jawab:
Faktor yang membuat ilmu komunikasi berkembang di Amerika (ironisnya) adalah sosok Adolf Hitler.
Kekejian Hitler memaksa terjadinya migrasi intelektual ke benua Amerika, yang dalam catatan Heilbut
(1983) termasuk sekitar dua puluhan ahli yang nantinya meraih hadiah Nobel untuk berbagai bidang.
Migrasi intelektual ini menandai pula migrasi tradisi keilmuan Eropa dalam perkembangan teori-teori
ilmu komunikasi di Amerika.
Melalui tinjauannya, Rogers (1994) memasang nama Wilbur Sehramm, yang berlatar belakang
pendidikan sejarah, politik, dan literatur, sebagai tokoh utama perkembangan ilmu komunikasi di
Amerika. Beberapa nama lain yang juga disebut Rogers adalah Harold D. Laswell (analisis propaganda),
Kurt Lewin (dinamika kelompok), Paul F. Lazarsfeld (efek komunikasi massa), Carl I. Hovland
(persuasi), Norbert Wiener (sibernetika) dan Claude E. Shannon (teori informasi). Dalam hal ini the
Chicago Sehool tercatat sebagai institusi berpengaruh yang mengantar pada pengakuan ilmu komunikasi.
Patut dicatat di sini, empat nama pertama dari nama-nama lain yang disebutkan Rogers di atas justru
dipandang Sehramm sebagai tokoh pendiri ilmu komunikasi. Hal ini kemudian mengantar pada
perbedaan pendapat dalam pemitosan kelegendaan empat orang yang dipopulerkan Sehramm.
Seperti diungkapkan Berelson (1959), keempat tokoh pendiri itu dipandang kurang begitu memfokuskan
diri dalam penelitian-penelitian komunikasi. Rogers (1994) terhadap hal ini memiliki pandangan lain. la
beranggapan bahwa pemasangan keempat nama itu sebagai tokoh pendiri tidaklah sepenuhnya salah.
Laswell, Lewin, Lazarsfeld, dan Hovland, dari sisi sejarah memang terlihat memiliki peran dalam masa
awal perkembangan ilmu komunikasi, seperti halnya nama-nama lain semisal Wilbur Sehramm, Theodor
Adorno, Claude E. Shannon, Norbert Wiener, dan Robert K. Merton. Dalam pandangan Rogers, mereka
adalah tokoh-tokoh dengan sejumlah pemikiran yang terkait dengan komunikasi. Akan tetapi Rogers,
dengan mengadopsi Ben-David dan Collins (1966), juga menyarankan untuk melakukan pemilahan antara
the founders dan the forerunners untuk membedah penyederhanaan sejarah ilmu komunikasi.
4) Sebutkan tiga faktor yang memicu perkembangan ilmu komunikasi di Amerika!
Jawab:
Terlepas dari hal di atas, perkembangan ilmu komunikasi di Amerika pada waktu itu tak dapat terhindar
dari tiga faktor, yaitu:
a. Pertumbuhan ilmu komunikasi terkait dengan kebutuhan Amerika dalam merespons situasi dunia
yang ada. Perang Dunia secara tak langsung telah memaksa Amerika untuk memperhatikan masalah-
masalah yang terkait dengan informasi, propaganda, dan dinamika kelompok. Tipologi aksi-reaksi
ini sekaligus menjawab pertanyaan tentang kemanfaatan suatu ilmu: bahwa ilmu komunikasi mampu
menjawab permasalahan yang ada di dalam masyarakat, setidaknya hingga waktu itu.
b. Ilmu komunikasi berkembang atas dukungan ilmu-ilmu lain atau bahkan mata kajian salah satu atau
beberapa bagian dari ilmu komunikasi sangat dipengaruhi oleh studi yang dilakukan oleh ilmu-ilmu
lain, seperti ilmu politik, psikologi, sosiologi dan ekonomi. Gugatan bisa muncul di sini dalam
bentuk "bagaimana dengan kemandirian ilmu komunikasi?" dan "bagaimana ilmu komunikasi bisa
memperoleh karakter dan validitas keilmuannya?" Untuk menjawab kedua pertanyaan ini mau tidak
mau ilmu komunikasi harus berpaling pada sifat keilmuannya yang multidispliner namun dengan
fokus pencirian pada kajian pesan (message).
c. Penemuan-penemuan teknologi yang mengangkut transmisi pesan di dalamnya menjadi pelatuk dari
hampir semua kajian ilmu komunikasi yang dominan di kemudian hari. Penemuan radio, kamera,
televisi, film membuka luas kebaruan-kebaruan penelitian ilmu komunikasi yang terkait dengan
sumber, pesan dan khalayak. Dengan kata lain, setiap kali ada penemuan teknologi yang bersangkut-
paut dengan pesan, ilmu komunikasi, sebagai suatu buah, menjadi semakin terlihat keranumannya.
Selain itu, perkembangan ilmu komunikasi dari daratan Eropa ke sisi utara benua Amerika juga
mengantar pada dua catatan penting. Pertama, jika asal muasal studi ilmu komunikasi dikaitkan
dengan humanistic origins dalam bentuk aktivitas reteorika Socrates, Plato, Aristoteles, Cicero,
Plutarch dan Tacitus pada abad-abad sebelum Masehi, dan kemudian terjadi pencatatan sejarah pada
temuan mesin Gutenberg serta alur induk pemikiran Darwin, Freud dan Marx, maka akan terlihat
adanya satu rantai sejarah yang hilang. Kedua, secara matematis, terdapat dinamika studi komunikasi
yang tak tercatat dan terlacak setidaknya selama hampir 1.400 tahun. Terhadap hal ini, pelacakan
atas aktivitas komunikasi pada masa persebaran agama mungkin bisa dipakai sebagai cara untuk
memperpendek rantai sejarah yang terputus.
5) Sebutkan dan jelaskan delapan tradisi yang mempengaruhi perkembangan ilmu komunikasi!
Jawab:
Terdapat delapan tradisi dalam perkembangan studi komunikasi yaitu:
a. The socio-psychological tradition. Yang beranggapan bahwa proses komunikasi sebagai pengaruh dari
suatu hubungan interpersonal.
b. The cybernetic tradition, yang memandang komunikasi sebagai proses pentransmisian informasi.
c. the rheteorical tradition, yang menempatkan komunikasi sebagai aktivitas seni yang ditujukan kepada
publik.
d. The semiotic tradition, yang memandang komunikasi sebagai suatu proses pemaknaan bersama
simbol-simbol komunikasi.
e. The socio-cultural tradition, yang memaknasi proses komunikasi sebagai upaya penciptaan dan
pembentuk realitas sosial.
f. The critical tradition, yang menitikberatkan kritik kepada masyarakat ke dalam tiga bentuk:
penguasaan bahasa untuk menciptakan ketimpangan kekuasaan, peran negatif media massa untuk
keperluan represi, serta ketergantungan membuta pada metode ilmiah dan penerimaan hasil-hasil
ilmiahnya.
g. The phenomenological tradition, yang memaknai komunikasi sebagai bertemunya pengalaman pribadi
dan pengalaman orang lain melalui sebuah dialog.
h. The ethical tradition, yang memandang proses komunikasi dalam kaitaannya dengan tanggung jawab
etik manusia-manusia yang menginteraksikan karakter secara lugas dan menguntungkan.
Tes Formatif
1. Gen kelahiran komunikasi pada umumnya disangkutkan dengan tiga pemikir Eropa, yaitu....
A. Wilbur Sehramm, Everrett M. Rogers, dan Denis McQuail
B. Charles Darwin, Sigmund Freud, dan Karl Marx
C. Carl I. Hovland, Norbert Wiener, dan Claude E. Shannon
D. Berlo, Ross, dan Sister Marie
2. Diktum "one cannot not communicate" dikeluarkan oleh...
A. the Palo Alto group
B. the Frankfurt sehool
C. the Chicago sehool
D. Sigmund Freud
3. Tokoh-tokoh perkembangan ilmu komunikasi di Amerika yang dikenal dengan sibernetika adalah.
A. Wilbur Sehramm
B. Claude E. Shannon
C. Carl I. Hovland
D. Norbert Wiener
4. Perkembangan ilmu komunikasi di Amerika dipengaruhi oleh.
A. kebutuhan Amerika dalam merespon situasi dunia yang ada
B. dukungan ilmu-ilmu lain yang berpengaruh pada ilmu komunikasi
C. penemuan teknologi
D. semua jawaban benar
5. Dua nama yang berperan besar dalam perkembangan teori komunikasi massa adalah...
A. McLuhan dan McQuail
B. Burgoon dan Buller
C. Sherif dan Festinger
D. Freud dan Marx

6) Definisi Komunikasi
Keberagaman definisi komunikasi in membentang dari definisi yang dimunculkan oleh penganut
pendekatan positivistik hingga ke definisi dari pendukung pendekatan humanistik. Perbedaan definisi juga
muncul dari para ahli yang memandang komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai
interaksi, dan komunikasi sebagai cats Perbedaan lain muncul ketika sejumlah ahli menyoal tentang unsur
kesengajaan dalam menjalankan kegiatan komunikasi. Perbedaan definisi pun muncul karena perbedaan
fokus perhatian pada kegiatan komunikasi yang menggunakan dan yang tidak menggunakan massa. Dengan
kata lain, perbedaan definisi komunikasi terjadi dan akan selalu terjadi karena perkembangan teknologi
komunikasi, perkembangan keinterdisiplinan ilmu komunikasi, serta perubahan kebutuhan masyarakat pada
ilmu komunikasi.
Definisi-definisi komunikasi yang dimunculkan oleh proponen pendekatan positivistik cenderung
mengasumsikan komunikasi sebagai suatu proses liner atau mekanistik. Sebaliknya, pendukung pendekatan
humanistik mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional yang mengacu pada pemberian atau
penciptaan makna. Perbedaan definisi komunikasi juga diakibatkan oleh tiga dimensi konseptual yang kerap
dipakai yaitu derajat observasi atau level of observation, unsur kesengajaan atau intentionality, dan kriteria
normatif atau normative judgment. Disparitas definisi komunikasi kemungkinan juga muncul dari adanya
perbedaan tentang nilai yang harus ada dan tidak harus ada dalam suatu kegiatan komunikasi. Keragaman
definisi komunikasi dapat pula muncul karena adanya perbedaan kerangka pemahaman tentang komunikasi,
yaitu komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai
transaksi.
Latihan
1) Jelaskan tentang perbedaan definisi komunikasi yang diakibatkan oleh tiga dimensi konseptual!
Jawab:
Selain karena adanya perbedaan cara pendekatan (posivistik dan humansitik) dan perbedaan tentang
nilai yang harus ada dari suatu kegiatan komunikasi, perbedaan definisi komunikasi juga diakibatkan
oleh tiga dimensi konseptual yang kerap dipakai (Dance, 1970; serta Miller dan Nicholson, 1976).
Ketiga dimensi ini adalah derajat observasi atau level of observation, unsur kesengajaan atau
intentionality, dan kriteria normatif atau normative judgment (Dance, 1970; serta Littlejohn dan Foss,
2008).
Suatu definisi komunikasi bisa jadi mencakup suatu proses komunikasi yang terlalu abstrak pada derajat
observasi atau cakupannya. Di sisi lain, suatu definisi komunikasi mungkin justru terlalu sempit atau
terlalu terbatas cakupannya karena hanya berfokus pada alat-alat komunikasi. Begitu pun, suatu definisi
bisa jadi tersusun karena memandang komunikasi sebagai suatu proses yang sengaja dilakukan untuk
tujuan tertentu (menghibur, membujuk, atau memberi informasi, sebagai contoh), namun dapat juga
tersusun karena memandang proses komunikasi sebagai sesuatu yang terjadi tapa disertai dengan unsur
kesengajaan. Secara sederhana, definisi yang demikian biasanya diperoleh dari suatu fenomena
komunikasi yang terjadi secara alamiah atau bahkan secara kebetulan.
2) Jelaskan dan berikan contoh tentang komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai
interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Jawab:
Dengan mengutip pendapat Wenburg, Wilmot, Sereno, dan Bodaken tentang kerangka pemahaman ini,
Mulyana (2005) lebih lanjut menjelaskan bahwa komunikasi sebagai tindakan satu arah sebenarnya
tidak terlalu cocok untuk proses komunikasi tatap muka (face to face communication), terlalu
berorientasi pada sumber atau penyampai pesan/source) yang aktif, dan tidak selalu sesuai dengan
perkembangan teknologi komunikasi yang semakin memungkinkan orang untuk berkomunikasi secara
interaktif. Konsekuensi dari pemahaman yang demikian akan menempatkan komunikasi sebagai suatu
tindakan yang disengaja, bersifat persuasif, dan efektif.
Komunikasi sebagai interaksi dipahami sebagai suatu kegiatan komunikasi dalam proses aksi dan reaksi
atau dalam beberapa hal sebagai proses sebab dan akibat. Dalam pemahaman komunikasi yang
demikian maka kegiatan komunikasi biasanya dimulai dengan pengiriman pesan dari penyampai atau
sumber, dilanjutkan dengan penerimaan pesan dan reaksi atas pesan yang diterima oleh penerima pesan
atau sasaran, yang kemudian bisa dilanjutkan lagi dengan pengiriman pesan baru atau pesan lanjutan
dari pengirim pertama sebagai reaksi balik atas reaksi yang diberikan oleh penerima pesan, dan
demikian pula seterusnya. Catatan yang perlu diberikan dari pemahaman komunikasi yang demikian
adalah terjadinya proses komunikasi yang lebih dinamis namun dalam sekuen atau urutan yang tidak
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang sama.
Hal yang lebih terlihat adalah tata urutan dari aksi mendapat reaksi, reaksi menjelma sebagai aksi yang
kemudian mendapat reaksi lanjut, reaksi lanjut menjelma sebagai aksi yang kembali mendapat reaksi.
Sedangkan komunikasi sebagai transaksi sebagai transaksi menekankan pada sifat spontan, terus
menerus, dan bersamaan dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan. Aksi dan reaksi yang bersifat
dinamis dalam pengiriman dan penerimaan pesan inilah yang menjadikannya bersifat transaksional.
Ketika seseorang menyapa, umpamanya, pada saat itu juga dia sudah memperhatikan dan mengartikan
segala hal yang ada pada diri orang yang disapanya. Artinya, si penyapa tidak hanya menunggu jawaban
orang yang disapanya, melainkan secara spontan dan simultan dia langsung melakukan proses encoding
dan decoding (penyandian dan penguraian sandi) secara bersamaan terhadap segala bentuk yang ada
pada diri orang yang disapanya. Dalam komunikasi tatap muka, segala hal baik yang disengaja atau
tidak serta yang dapat diamati langsung atau tidak pada dasarya sudah mengkomunikasikan sesuatu
secara transaksional.
3) Jelaskan perbedaan definisi komunikasi yang disebabkan oleh perkembangan ilmu komunikasi dengan
mengingat ilmu komunikasi sebagai ilmu multidisiplin dan lints disiplin!
Jawab:
Perbedaan definisi komunikasi di antaranya juga disebabkan oleh perkembangan ilmu komunikasi itu
sendiri. Dengan mengingat ilmu komunikasi sebagai ilmu multidisiplin dan lintas disiplin, segala bentuk
kontak antarilmu dan antra ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu lainnya dipastikan akan melahirkan
pemahaman-pemahaman baru tentang komunikasi. Hal inilah yang kemudian melahirkan perubahan,
perkembangan, dan perbedaan definisi tentang komunikasi. Sebagai misal, persentuhan ilmu
komunikasi dan ilmu politik yang kemudian menghasilkan berbagai definisi komunikasi dengan tekanan
pada persuasi. Selain itu, penggunaan ilmu komunikasi dan ilmu pendidikan yang memunculkan
berbagai definisi komunikasi bersendi pemberian informasi dan edukasi.
Dalam contoh lain, pemanfaatan bersama ilmu komunikasi dan ilmu ekonomi sangat banyak melahirkan
definisi komunikasi dengan fokusnya pada masalah pemasaran dan manajemen.
4) Bagaimana definisi komunikasi Harold Laswell? Jelaskan tentang komponen-komponen dasar yang ada
di dalam suatu proses komunikasi!
Jawab:
Definisi komunikasi Harold Laswell (1960) mengarahkan untuk menjawab pertanyaan "Who? Savs
What? In which channel? To whom? With what effect?" agar pemahaman komunikasi dapat diperoleh
dengan jelas (Ross, 1983; Burgoon, 1974). Jawaban-jawaban atas pertanyaan dalam definisi Laswell ini
pada dasarnya menunjuk pada elemen-elemen atau komponen-komponen dasar yang ada di dalam suatu
proses komunikasi. Dari jawaban itu akan diperoleh source (sender, encoder, communicator, speaker,
originator, sumber atau penyampai pesan), message (pesan atau isi pesan verbal dan nonverbal), media
(saluran, tatap muka, dengan media penyampaian pesan cetak atau elektronik atau media bar), receiver
(destination, decoder, audience, listener, interpreter, communicate, atau penerima pesan), serta
behavior and attitude changes (efek perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku).
5) Buatlah suatu definisi komunikasi yang Anda anggap dapat mewakili berbagai komunikasi yang ada!
Jawab:
Terlepas dari banyaknya definisi dan perbedaan-perbedaan yang ada, satu pemahaman umum tentang
pengertian komunikasi dapat ditalisimpulkan dengan tetap menekankan pada komunikasi sebagai suatu
proses. Dalam hal ini, komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses penyusunan, penyampaian,
penerimaan, dan pengolahan pesan yang berlangsung dari sumber pesan ke penerima pesan untuk tujuan
tertentu. Definisi ini tidak membatasi pada proses penyampaian dan penerimaan pesan belaka, namun
memasukkan pula proses penyusunan (sebelum terjadi proses penyampaian) dan proses pengolahan atau
pengelolaan pesan (yang mencakup keseluruhan proses dari saat penyusunan, penyampaian, dan
penerimaan).
Sedangkan tujuan tertentu di dalam definisi in lebih mengarah pada terciptanya makna, baik yang
diperoleh oleh pengirim pesan ataupun penerima pesan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, dan
bahkan bila kemudian makna itu juga diperoleh oleh manusia-manusia lain yang tidak terlibat dalam
kegiatan komunikasi itu secara langsung.
Hal yang perlu dipahami dari bermacam-macam definisi komunikasi ini adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi adalah suatu proses dinamis.
b. Komunikasi biasanya dilakukan dengam tujuan tertentu.
c. Pesan adalah hal utama dalam tindakan komunikasi.
d. Komunikasi bisa melalui tatap muka atau dengan media.
e. Komunikasi terjadi berdasar piramida proses komunikasi (berapa invidividu/kelompok tetap terkait
dengan proses dinamis, ritmis dan repititif kegiatan komunikasi).
f. Komunikasi bersifat simbolis (verbal maupun nonverbal).
g. Komunikasi bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang berbeda (teknologi).

Tes Formatif
1) Dimensi konseptual yang menyebabkan munculnya perbedaan definisi komunikasi adalah…
A. intentionality
B. normative judgment
C. level of observation
D. semua jawaban di atas benar
2) Perbedaan definisi komunikasi dapat pula disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali...
A. perkembangan teknologi komunikasi
B. tiga dimensi konseptual
C. intervensi ilmu-ilmu lainnya
D. ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin dan lintas disiplin
3) Definisi komunikasi Alex Gode "proses yang membuat sesuatu dari awalnya dimiliki seseorang menjadi
dimiliki dua atau banyak orang adalah...
A. menekankan unsur kesengajaan
B. mengurangi kepemilikan atas informasi
C. menambah kepemilikan atas informasi
D. tidak mengurangi kepemilikan atas informasi
4) Definisi komunikasi Gerald R. Miller "situasi yang memungkinkan sumber menstransmisikan pesan
kepada penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima" adalah...
A. tidak memasukkan unsur kesengajaan
B. tidak memiliki tujuan yang jelas
C. mempertimbangkan tujuan untuk perubahan perilaku
D. mengurangi kepemilikan atas informasi
5) Tidak termasuk dalam definisi komunikasi Harold Laswell adalah?
A. what the noise
B. says
C. in which channel
D. to whom

7) Proses Komunikasi
Elemen-elemen atau komponen dalam proses komunikasi adalah source (sender, encoder,
communicator, speaker, originator, sumber atau penyampai pesan), message (pesan atau isi pesan verbal dan
nonverbal), media (saluran, tatap muka, dengan media penyampaian pesan cetak atau elektronik atau media
bar), receiver (destination, decoder, audience, listener, interpreter, communicate, atau penerima pesan), serta
behavior and attitude changes (efek perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku), noise (gangguan dalam
komunikasi seperti suara, gambar, transmisi, psikis, indra manusia), serta feedback (umpan balik).
Proses dalam komunikasi massa melibatkan penyusunan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan
pesan. Proses komunikasi massa juga melibatkan berbagai komponen seperti sumber, pesan, media,
penerima, efek, umpan balik, dan gangguan. Bentuk-bentuk komunikasi massa dapat berupa orasi atau pidato
atau sajian seseorang di depan massa, pertunjukan seni budaya dengan media rakyat, serta sajian informasi
atau isi pesan tertentu dengan menggunakan media massa.
Komunikasi dalam organisasi dimaksudkan agar di dalam organisasi anggota-anggotanya dapat
menentukan tujuan, mendistribusikan peran Komunikasi organisasi mencakup sejumlah proses komunikasi
dalam menetapkan arah atau tujuan organisasi, pengumpulan dan persebaran informasi ke dan dari
pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta koordinasi dan kolaborasi proses kerja organisasi yang
dapat terjadi secara vertikal, horizontal, diagonal, zigzag, melingkar, dan tidak beraturan.
Proses komunikasi yang berlangsung di dalam kelompok memiliki peran penting pada kehidupan
dan dinamika kelompok ini. Artinya, hubungan antaranggota kelompok dalam menumbuhkan,
mempertahankan, serta mengubah wujud kelompok sangatlah ditentukan oleh keberhasilan anggota
kelompok dalam melakukan proses komunikasi. Proses komunikasi ini pun menjadi bagian yang substansial
dalam hubungan antara suatu kelompok dan kelompok lain.
Keberhasilan dan kegagalan hubungan antarkelompok -baik kelompok sejenis maupun kelompok
yang berbeda- sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka menjalin komunikasi. Proses komunikasi dalam
pembuatan keputusan untuk kelompok dan antarkelompok biasanya terjadi dan kemudian mewujud dalam
bentuk konsensus, kompromi, pilihan mayoritas, keputusan pimpinan, dan arbitrasi.
Komunikasi antarindividu terjadi sat individu berhadapan dengan pesan-pesan terlihat (visual),
terdengar (auditory), terraba (tactile), tercium (olfactory), dan terkecap (gustatory). Individu menampakkan
aksi sat individu memulai komunikasi verbal dan nonverbal. Sedangkan individu berinteraksi ketika individu
terlibat dalam pertukaran pesan dengan pihak lain. Reaksi, aksi, dan interaksi ini sangat penting dalam
melakukan interpretasi, pengembangan pengetahuan, pengembangan diri, ekspresi diri, dan refleksi diri.
Latihan
1) Jelaskan pengertian komunikasi sebagai suatu proses!
Jawab:
Secara sederhana, definisi komunikasi sebagai proses menitikberatkan pada serangkaian kegiatan
mencakup penyusunan, pengiriman, penerimaan, dan pengolahan pesan. Sepertinya, pemahaman tentang
cakupan dan elemen-elemen komunikasi di atas dapat dengan mudah untuk diterima. Orang akan segera
mengenali cakupan prosesnya. Mereka juga akan dengan cepat menentukan jenis-jenis elemennya saat
kegiatan komunikasi berlangsung. Namun demikian, dengan memahami bahwa kegiatan komunikasi pada
dasarnya bersifat kompleks, masing-masing cakupan dan elemen ini membutuhkan pemahaman yang lebih
mendalam agar komunikasi dapat berlangsung seperti yang diharapkan dan tidak menimbulkan
kesalahpahaman (misunderstood) atau kegagalan komunikasi (miscommunication).
Sebagai gambaran adalah betapa mudahnya sebuah kalimat tanya sederhana dan tanpa intensi negatif,
seperti "dimana kamu memasang kawat gigimu?" dijawab oleh lawan bicara dengan jawaban yang penuh
intensi negatif dan respon verbal berlebihan seperti "kalau memang ingin pasang juga, tanpa maksud
mengolok, 'kan Anda tinggal cari informasi di internet!"
2) Uraikan dan jelaskan elemen-elemen komunikasi dalam suatu proses!
Jawab:
Dalam cakupan proses ini beberapa elemen atau komponen komunikasi kemudian dapat didentifikasi yakni
source (sender, encoder, communicator, speaker, originator, sumber atau penyampai pesan), message
(pesan atau isi pesan verbal dan nonverbal), media (saluran, tatap muka, dengan media penyampaian pesan
cetak atau elektronik atau media baru), receiver (destination, decoder, audience, listener, interpreter,
communicate, atau penerima pesan), serta behavior and attitude changes (efek perubahan pengetahuan,
sikap, dan perilaku), noise (gangguan dalam komunikasi seperti suara, gambar, transmisi, psikis, indra
manusia), serta feedback (umpan balik).
3) Apakah yang dimaksud dengan kesalahpahaman atau kegagalan dalam suatu proses komunikasi?
Jawab:
Kesalahpahaman atau kegagalan dalam suatu proses komunikasi dapat dilihat dari efeknya. Efek
merupakan akibat yang muncul setelah pesan diterima dan diolah oleh penerima pesan. Secara umum
dipahami jenis, besar, dan tingkat efek sangat tergantung pada kekuatan pesan, kemampuan sumber
mengirimkan pesan, ketepatan media atau saluran yang dipakai, serta keterpengaruhan penerima pesan dari
isi pesan yang diterimanya. Efek dapat muncul dalam bentuk positif seperti meningkatnya pengetahuan,
keyakinan, dan persetujuan dalam diri penerima pesan serta dalam bentuk negatif seperti tindakan anarkis
serta penolakan.
Jika efek yang diinginkan ternyata melenceng dari yang direncanakan (entah karena faktor teknis maupun
nonteknis), disitulah komunikasi bisa dikatakan telah gagal.
4) Berikan uraian tentang proses komunikasi yang terjadi dalam komunikasi massal!
Jawab:
Sama seperti komunikasi lainnya, proses dalam komunikasi massa melibatkan penyusunan, penyampaian,
penerimaan, dan pengolahan pesan. Proses komunikasi massa juga melibatkan berbagai komponen seperti
sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik, dan gangguan. Dalam hal ini, bentuk-bentuk
komunikasi massa dapat berupa orasi atau pidato atau sajian sescorang di depan massa (sekumpulan orang
banyak yang hampir muskil didentifikasi latar belakang demografis dan jumlahnya), pertunjukan seni
budaya dengan media rakyat (ludruk, ketoprak, lenong, dan wayang, sebagai contoh), serta sajian informasi
atau isi pesan tertentu dengan menggunakan media massa seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan
media baru (Grenville, 2012; dan Campbell, Martin, dan Fabos, 2011).
5) Berikan uraian ringkas tentang proses komunikasi yang terjadi dalam kelompok!
Jawab:
Pada umumnya kelompok tercipta dari hubungan dan kesepakatan dua atau beberapa orang yang
mempunyai pemikiran serta kepentingan yang sejalan. Terbentuknya kelompok ini pun biasanya mengikuti
perkembangan usia seseorang -dari anak-anak hingga menjadi dewasa atau bahkan orang tua- dan sangat
mungkin untuk selalu tumbuh, berubah, dan berkembang.
Richard W. Budd, seperti dikutip Ruben dan Stewart (1998) mengkategorikan fase-fase dalam
perkembangan kelompok ini menjadi fase penentuan orientasi, fase terjadinya konflik, fase pemunculan,
serta fase penguatan.
Sebagai unsur penting bagi keberadaan suatu kelompok atau dalam hubungan antarkelompok, proses
komunikasi yang ada tentunya tetap mencakup pada proses penyusunan, pengiriman, penerimaan, dan
pengolahan pesan yang bersentuhan dengan elemen-elemen di dalam kegiatan komunikasi.
Proses komunikasi dalam pembuatan keputusan untuk kelompok dan antarkelompok biasanya terjadi dan
kemudian mewujud dalam bentuk:
a. Konsensus, yakni persetujuan yang diperoleh dari semua anggota kelompok.
b. Kompromi, yakni persetujuan hasil negosiasi dengan dasar memberi dan menerima yang harus diterima
meskipun belum tentu memuaskan semua.
c. Pilihan mayoritas, yakni keputusan yang diambil karena didukung oleh suara terbanyak secara
matematik dalam kelompok.
d. Keputusan pimpinan, yakni keputusan oleh pemimpin pilihan kelompok, meskipun posisi pimpinan ini
tidak terlalu terikat ketat pada struktur formal.
e. Arbitrasi, yakni persetujuan dari hail negosiasi formal antarkelompok.
Tes Formatif
1) Komunikator sebagai elemen komunikasi sering disebut juga dengan hal-hal berikut, kecuali..
A. decoder
B. sender
C. speaker
D. originator
2) Dari elemen-elemen komunikasi di bawah ini sebutkan elemen komunikasi yang tidak dikategorikan
sebagai penerima pesan.....
A. audience
B. receiver
C. destination
D. encoder
3) Bentuk-bentuk kegiatan komunikasi yang dikategorikan sebagai komunikasi massa adalah…
A. rapat terbatas di lingkungan suatu perusahaan
B. seorang gadis yang menelpon pacarnya
C. pidato calon bupati di hadapan banyak orang di suatu lapangan
D. dialog anggota pendaki gunung saat beristirahat
4) Komunikasi organisasi dapat berlangsung secara....
A. horizontal
B. zigzag
C. melingkar
D. semua jawaban di atas benar
5) Pesan yang tercium oleh seseorang saat melakukan komunikasi antarindividu disebut dengan...
A. tactile
B. gustatory
C. olfactory
D. auditory

8) Elemen-Elemen Komunikasi
Setiap kegiatan komunikasi, selalu tidak bisa dilepaskan dari hal-hal yang berada di luar kegiatan
komunikasi itu sendiri. Konteks ini dapat berupa lingkungan sosial, lingkungan budaya, lingkungan
ekonomi, lingkungan politik, serta bahkan lingkungan alam sekitarnya. Pertama, lingkungan-lingkungan itu
mempengaruhi proses kegiatan komunikasi dan menentukan cara manusia berkomunikasi. Kedua, hal-hal
yang ada di dalam berbagai lingkungan itu dapat menimbulkan gangguan pada proses
berlangsungnyakomunikasi.
Dalam lingkungan sosial yang berbeda-beda, berlangsungnya kegiatan komunikasi akan sangat
ditentukan oleh latar belakang demografis dari orang-orang yang berada dalam kegiatan komunikasi serta
oleh orang-orang yang ada di luar kegiatan komunikasi itu. Hal yang berbeda juga terlihat dalam kegiatan
komunikasi dengan lingkungan budaya tertentu. Lingkungan ekonomi dan lingkungan politik pun member
warna yang berbeda terhadap kegiatan komunikasi.
Lingkungan alam ikut menjadi penentu kegiatan komunikasi di antara penduduknya. Sebagian
orang berpandangan, jarak antarrumah penduduk yang berjauhan cenderung akan membuat komunikasi
penduduk di wilayah ini dilakukan dengan volume suara yang keras.
Gangguan terhadap suatu kegiatan komunikasi dapat terjadi kapan saja dan berasal dari berbagai
sumber. Komunikator yang tidak siap dengan materinya, panitia yang salah prediksi dalam menyediakan
jumlah kursi, audiens yang bercakap-cakap sendiri, udara panas di dalam ruangan yang menyebabkan peserta
rapat merasa tidak nyaman, rasa kantuk yang muncul karena hal yang dibicarakan tidak menarik, suara
berdengung pengeras suara, terlalu banyak lawakan dalam suatu ceramah atau penyuluhan, sinyal satelit
yang lemah, pulsa habis, kekuatan baterai melemah, serta ancaman dari penguasa oteoriter terhadap pekerja
media yang berusaha menyampaikan fakta ke masyarakat merupakan contoh-contoh gangguan yang bisa
muncul dalam berbagai kegiatan komunikasi.
Proses kegiatan komunikasi dimulai sat seseorang atau beberapa orang bertindak sebagai
komunikator dan bermaksud menyampaikan suatu ide, gagasan, perintah, penolakan, pertanyaan, atau
simbol-simbol dengan harapan agar hal-hal itu dapat diketahui dan dipahami oleh orang-orang yang
diajaknya berkomunikasi. Proses komunikasi akan berbeda-beda wujudnya bila ditinjau dari sudut kegiatan
komunikasi antarindividu, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.
Latihan
1) Berikan penjelasan anda tentang komunikator sebagai elemen komunikasi!
Jawab:
Secara sederhana, proses kegiatan komunikasi dimulai saat seseorang atau beberapa orang bertindak
sebagai komunikator dan bermaksud menyampaikan suatu ide, gagasan, perintah, penolakan. pertanyaan,
atau simbol-simbol dengan harapan agar hal-hal itu dapat diketahui dan dipahami oleh orang-orang yang
diajaknya berkomunikasi. Pertanyaan yang bisa diajukan tentunya, siapa (dan apa) komunikator itu,
mengapa dia menjadi komunikator, kapan dia menjadi komunikator, di mana dia menjadi komunikator,
serta bagaimana dia menjadi komunikator.
Siapa pun dapat menjadi komunikator dan komunikator dapat diposisikan sebagai sumber pesan.
Contohnya, saat bayi mulai menangis karena merasa tidak nyaman, maka bay itulah komunikatornya. Saat
ibu bayi kemudian datang dan kemudian berbicara menghibur (dalam kenyataannya seperti mengajak
berbicara, walaupun lebih terlihat sebagai berbicara sendiri), maka ibu itulah komunikatornya.
Alasan seseorang menjadi komunikator dapat dikaitkan dengan tujuan orang itu melakukan kegiatan
komunikasi. Seseorang dapat menjadi komunikator dengan tujuan untuk memberi informasi dan,
sebaliknya, untuk mencari informasi. Seseorang bisa menjadi komunikator karena dia ingin mempengaruhi
orang lain. Seseorang dapat pula menjadi komunikator karena berkehendak mendidik orang lain dan,
sebaliknya, berkehendak memperoleh didikan dari orang lain. Selain itu, seseorang berposisi sebagai
komunikator saat dia menghibur, dihibur, atau saling menghibur. Saat seseorang atau beberapa orang
berusaha mencapai tujuan komunikasinya itulah dia atau mereka menjadi komunikator, terlepas dari tempat
tertentu sat dia atau mereka member informasi, mempengaruhi, mendidik, dan menghibur.
Karakter seseorang memiliki pengaruh dalam cara dia menjalankan posisinya sebagai komunikator.
2) Dalam bentuk apa saja pesan dapat disampaikan komunikator kepada komunikan?
Jawab:
Wujud pesan dapat dihadirkan dalam bentuk tulisan, gambar, suara, simbol, pesan nonverbal lain, atau
gabungan dari dua atau lebih wujud pesan ini. Kemajuan teknologi memungkinkan hadirnya pesan dalam
bentuk tulisan (berita surat kabar, buku, surat, surat elektronik/surel, huruf, kata, kalimat, paragraf, serta
telegram misalnya), gambar (foto, lukisan, gambar bergerak), suara (dari penyiar radio, suara pembicara,
suara guru, suara anak, lagu, serta sound effect contohnya), simbol (asap, lampu lalu lintas, dan susunan
batu umpamanya), pesan nonverbal (contohnya anggukan, gelengan, angkat bahu, wajah ketakutan), atau
gabungan dari beberapa wujud yang telah disebutkan tadi (misalnya film layar lebar, berita di televisi, dan
acara-acara di televisi).
Wujud-wujud pesan ini dapat dihasilkan oleh satu orang komunikator (isi surat elektronik, makalah
pembicara, atau penjelasan kepala sekolah, contohnya) atau perwujudan dari karya kolektif (berita surat
kabar pada dasarya merupakan hasil penyusunan informasi oleh sejumlah wartawan, editor, dan lay-outer;
film yang diputar di bioskup pada galibnya merupakan karya gabungan dari penulis naskah, penulis
skenario, juru kamera, editor suara dan gambar, sutradara, artis, dan mash banyak lagi; serta acara lawak di
televisi yang mewujud dari karya para artis lawak, penata panggung, pengarah acara, dan beberapa unsur
lainnya).
3) Uraikan tentang gangguan yang sering muncul dalam tindakan komunikasi antarindividu!
Jawab:
Gangguan yang sering muncul dalam tindakan komunikasi antarindividu paling jelas terlihat dan berasal
justru bukan dari lingkungan. Kalau gangguan lingkungan cenderung bersifat gangguan-gangguan teknis
cenderung terasakan secara langsung dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan. Sebagai contoh, kegiatan
komunikasi di dalam kelas saat seorang guru menjelaskan sejarah perjuangan bangsa akan terganggu bila
murid-muridnya ramai dan tidak mendengarkan. Contoh lain, seorang yang sedang belajar dengan
membaca buku (ini pun kegiatan komunikasi secara tidak langsung antara penulis buku dan pembacanya),
komunikasinya bisa terganggu bila tiba-tiba seseorang masuk ke kamar dan mengajaknya berbicara tentang
sesuatu. Gangguan bisa pula muncul pada orang itu, jika secara tak sengaja ada cicak yang bergerak di
dinding di depannya dan orang itu mengalihkan perhatiannya dari buku ke gerakan cicak saat melahap
seekor nyamuk. Perhatikan juga jamaah masjid yang sedang hening, tekun, dan cermat mendengarkan
ceramah dari seorang ustad lalu tiba-tiba terperanjat kaget saat pengeras suara mendadak berdengung.
Pendek kata, gangguan terhadap suatu kegiatan komunikasi dapat terjadi kapan saja dan berasal dari
berbagai sumber. Komunikator yang tidak siap dengan materinya, panitia yang salah prediksi dalam
menyediakan jumlah kursi, audiens yang bercakap-cakap sendiri, udara panas di dalam ruangan yang
menyebabkan peserta rapat merasa tidak nyaman, rasa kantuk yang muncul karena hal yang dibicarakan
tidak menarik, suara berdengung pengeras suara, terlalu banyak lawakan dalam suatu ceramah atau
penyuluhan (menjadi menarik, tetapi belum tentu mendukung tujuan komunikasi yang sesungguhnya),
sinyal satelit yang lemah, pulsa habis, kekuatan baterai melemah, serta ancaman dari penguasa oteoriter
terhadap pekerja media yang berusaha menyampaikan fakta ke masyarakat merupakan contoh-contoh
gangguan yang bisa muncul dalam berbagai kegiatan komunikasi.
4) Uraikan tentang efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media komunikasi massa!
Jawab:
Respons oleh penerima pesan yang ditujukan kepada sumber pesan dikenal dengam umpan balik atau
feedback, sedangkan segala perubahan atau bahkan berubah yang terjadi pada penerima pesan dikenal
sebagai efek, dampak, atau akibat.
Dengan melihat pada kenyataan tentang berbagai kegiatan komunikasi yang berlangsung, penerima pesan
dapat ditinjau dari sisi jumlahnya. Penerima pesan bisa satu orang, beberapa orang secara terpisah,
beberapa orang dalam suatu kelompok, serta banyak orang yang tidak mungkin dihitung jumlahnya. Dalam
hal seseorang menerima telepon maka penerima telepon itulah yang secara tunggal menjadi penerima
pesannya. Jika kemudian penerima telepon itu dengan sengaja mengubah cara menerima telepon -menjadi
speaker out model, sebagai contoh- maka beberapa orang dalam kelompok yang ikut mendengarkan
menjadi pencrima pesannya.
Percakapan dua orang dengan volume suara yang keras dapat menyebabkan sejumlah orang yang tidak
saling kenal ikut mendengarkan suara mereka. Siaran pertandingan sepak bola di televisi atau siaran pidato
Kemenangan presiden terpilih tentu dimaksudkan untuk menjangkau penerima pesan dalam jumlah yang
banyak, nyaris tidak memungkinkan untuk dihitung, serta berada pada posisi yang tidak dalam satu tempat.
Dalam perkembangannya, studi atau penelitian tentang dampak dari kegiatan komunikasi ini banyak
mewarnai pemahaman tentang teori dan ilmu komunikasi.
5) Mengapa perkembangan media baru perlu disikapi bagi kepentingan komunikan?
Jawab:
Dalam banyak hal, saluran komunikasi disepadankan dengan media massa seperti surat kabar, radio,
televisi, dan media baru. Surat kabar menjadi medium atau perantara atau saluran penyampaian pesan dari
komunikator kepada pembaca. Begitu pun dengan radio, televisi, dan situs di internet. Tentu saja masing-
masing media ini menjadi saluran informasi tertentu untuk publik tertentu karena masing-masing memiliki
karakter tersendiri dalam menjangkau publiknya. Terlepas dari kenyataan bahwa suatu media cenderung
ditinggalkan karena hadirnya media jenis baru seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, pada
umumnya manusia melakukan kegiatan komunikasi dengan tidak tergantung pada satu jenis saluran
komunikasi.
Namun demikian, ada yang berpandangan bahwa saluran komunikasi tidak selalu harus dikaitkan dengan
wujud medium atau alat yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi. Dalam pengertian ini, saluran
komunikasi tidak harus berbentuk surat kabar, majalah, tabloid, buletin, media internal, buku, novel,
televisi, radio, fixed-line phone, mobile phone, smart phone, internet, CD atau DVD game, atau surat.
Beberapa orang menyebutkan forum diskusi, kotak pos, SMS, arisan warga, huruf braille, komunikasi
antarpersonal, dan bahkan dining gua pun sebagai saluran komunikasi.
Dengan kata lain, sepanjang menjadi suatu penghubung antara pengirim penerima pesan, maka hal ini
dapat disebut sebagai saluran komunikasi. Melalui saluran komunikasi inilah, pesan dari pengirim
ditujukan ke penerima pesan. Secara mendasar, indra manusialah yang bersentuhan langsung dengan pesan
yang datang. Pesan dalam bentuk suara akan diterima telinga, dalam bentuk cahaya dan visual diterima
mata, dalam bentuk audiovisual diterima mata dan telinga, dalam bentuk bau-bauan diterima hidung, dalam
bentuk sentuhan dicerna indra peraba, dan dalam bentuk rasa diterima oleh lidah. Rangsangan yang
diterima indra manusia inilah yang selanjutnya "diproses" penerima pesan dengan mengaitkannya pada
pengalaman dan referensi mereka.
Tes Formatif
1) Hal yang dimaksud dengan konteks dalam suatu proses komunikasi adalah...
A. Kondisi yang mempengaruhi suatu proses komunikasi
B. kondisi yang mendasari suatu proses komunikasi
C. kondisi yang turut menentukan efektivitas dan keberhasilan komunikasi
D. semua jawaban di atas benar
2) Manakah di antara penyataan berikut yang kurang tepat?
A. Lingkungan sosial berpengaruh terhadap proses kegiatan komunikasi
B. Hal-hal yang ada di dalam lingkungan dapat menimbulkan gangguan pada proses komunikasi.
C. Proses komunikasi dapat terbebas dari konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
D. Konteks budaya memiliki pengaruh pada proses komunikasi yang berlangsung.
3) Lingkungan politik dapat berpongaruh terhadap hal -hal di bawah ini...
A. sistem komunikasi yang berlaku di suatu negara
B. sistem pers yang berlaku di suatu negara
C. sistem penyiaran yang berlaku di suatu negara
D. semua jawaban di atas salah
4) Gangguan terhadap proses komunikasi dapat bersumber dari...
A. semua elemen komunikasi yang ada
B. hanya dari elemen-elemen komunikasi tertentu
C. saluran penyampaian pesan
D. kondisi audience
5) Resistensi audience terhadap pesan yang datang dapat mewujud dalam bentuk umpan balik yang...
A tertunda
B. langsung
C. kedua jawaban di atas benar
D. kedua jawaban di atas salah

9) Model-Model dan Teori Komunikasi


Model dapat dipahami sebagai penyederhanaan dari suatu teori. Dengan pengertian ini, maka model-
model komunikasi pada dasarnya merupakan cerminan dari teori-teori komunikasi yang ada. Teori sendiri
sering diartikan sebagai generalisasi yang abstrak tentang fenomena.
Teori merangkum berbagai peristiwa yang kemudian diungkapkan dalam satu pernyataan yang dapat
diterima kebenarannya. Ketujuh tradisi yang berpengaruh pada terbentuknya model dan teori komunikasi
adalah the rheteorical tradition, the semiotic tradition, the phenomenological tradition, the cybernetic
tradition, the socio-psychological tradition, the socio-cultural tradition, the critical tradition.
Ahli komunikasi lain menyampaikan perlunya mempertimbangkan the ethical tradition, the feminist
tradition, serta the specific traditions dalam membicarakan teori komunikasi.
Latihan
1) Apa yang disebut dengan model dan teori?
Jawab:
Dalam banyak hal, model dapat dipahami sebagai penyederhanaan dari suatu teori. Dengan pengertian
ini maka model-model komunikasi pada dasarnya merupakan cerminan dari teori-teori komunikasi yang
ada. Sebagai cara untuk menyederhanakan pemahaman, model-model komunikasi mewakili berbagai
atau rangkaian teori komunikasi yang telah dikembangkan para ahli dan peneliti dalam ilmu
komunikasi.
Teori sendiri sering diartikan sebagai generalisasi yang abstrak tentang fenomena. Teori merangkum
berbagai peristiwa yang kemudian diungkapkan dalam satu pernyataan yang dapat diterima
kebenarannya.
2) Jelaskan tentang pengaruh kedelapan tradisi dalam komunikasi terhadap pembentukan model-model
komunikasi!
Jawab:
Secara umum dan dengan pemahaman yang paling mendasar, teori-teori komunikasi terbangun dari
tujuh tradisi yang membangun kerangka pengorganisasian berbagai konsep dalam teori komunikasi.
Ketujuh tradisi yang dimaksud adalah (Craig dan Muller, 2007):
1. the rheteorical tradition,
2. the semiotic tradition,
3. the phenomenological tradition,
4. the cybernetic tradition,
5. the socio-psychological tradition,
6. the socio-cultural tradition,
7. the critical tradition.
Griffin (2011) dengan rasionalisasinya memetakan ketujuh tradisi ini dengan menempatkannya antara
rentang wilayah objektif dan interpretif.
Lebih lanjut Griffin, dengan mengutip "Credo for Communication Ethics" yang dikeluarkan oleh The
National Communication Association, menambahkan the ethical tradition sebagai tradisi kedelapan
untuk melengkapi ketujuh tradisi yang memiliki akar mendalam dalam membangun teori-teori
komunikasi. Namun demikian, sejumlah tradisi di atas pun bukan tidak mungkin akan selalu
berkembang dan diperdebatkan. Sejumlah ahli, misalnya, menyoal tentang perlu tidaknya memasukkan
the feminist tradition serta the specific traditions yang membedakan kajian komunikasi di negara-negara
barat dan di negara-negara Asia.
3) Berikan contoh model komunikasi yang disampaikan Shannon dan Weaver!
Jawab:
Terlepas dari berbagai macam teori-teori komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi
organisasi, maupun komunikasi massa, masyarakat awam biasanya lebih mengenali beberapa
teori/model tertentu seperti model Lasswell, model Sehramm, model matematik, model Osgood, model
simetrik Newcomb, model Westley-MacLean, dan model Gerbner.
Di bawah ini adalah Model Matematik Shannon dan Weaver (Griffin, 2011: 24), memberi inspirasi
pada perkembangan beberapa model komunikasi lainnya.
Information Destination
Transmitter Receiver
Source

Messages signal Received Messages


Signal

Noice Source

Dalam pemahaman Shanon dan Weaver, komunikasi adalah proses transmisi pesan dari sender kepada
receiver. Seperti Laswell, dua ilmuwan ini juga merumuskan beberapa elemen penting dari komunikasi.
Menurut Shanon dan Weaver, ada setidaknya enam elemen penting dalam komunikasi, yaitu pengirim
(sender), transmitter, pesan, pengiriman pesan, dan penerima pesan (receiver). Kelima elemen tersebut
ada dalam sebuah channel tertentu.
Hal yang membedakan antara Formula Laswell dengan Model Linear Shanon dan Weaver adalah pada
proses pengiriman pesan. Lasswell tidak membahas mengenai bagaimana pesan tersebut dikirimkan dari
sender kepada receiver melalui medium tertentu. Shanon dan Weaver lebih memperhatikan proses ini.
Menurut dua ilmuwan ini, selalu ada noise dalam proses transmisi pesan, baik disebabkan oleh
gangguan kebahasaan, fisik, ataupun psikologis dari kedua belah pihak. Gangguan ini yang
menyebabkan pesan dari sender tidak sepenuhnya ditangkap oleh receiver. Selalu ada perbedaan antara
pesan yang dikirim dengan pesan yang diterima. Faktor inilah yang sedikit banyak akan mempengaruhi
tercapai tidaknya fungsi komunikasi.
4) Gambarkan model komunikasi yang diberikan oleh Gerbner!
Jawab:
No. Model Verbal Area Penelitian
1 Seseorang Penelitian komunikator dan audiens
2 Mmersepsi peristiwa Penelitian dan teori tentang persepsi
3 Dan bereaksi Pengukuran efektifitas
4 Dalam suatu situasi Penelitian tentang latar belakang fisik dan sosial
5 Melalui sejumlah makna Investigasi tentang saluran, media, dan kontrol fasilitas
6 Yang memungkinkan tersedianya bahan Administrasi, distribusi,, kebebasan, akses pada bahan
7 Dalam berbagai bentuk Struktur, organisasi, gaya, pola
8 Dan konteks Studi tentang latar komunikasi, sekuen
9 Untuk menyampaikan isi pesan Analisis isi, studi tentang makna
10 Dari berbagai konsekuensi Studi tentang perubahan secara menyeluruh

5) Jelaskan model komunikasi Aristoteles!


Jawab:
Model Aristoteles, juga dikenal sebagai model reteorika, model ini berpijak pada proses komunikasi
publik yang memasukkan unsur persuasi dengan bersandar pada etos (mirip dengan kredibilitas
pembicara), logos (logika atau argumen dalam pembicaraan), dan pathos (emosi khalayak yang
direkayasa). Dengan mengadopsi model yang disusun Michael Burgoon, model Aristoteles inI
dibagankan Mulyana (2001: 135) sebagai berikut:
Setting
Pembicara Pesan Pendengar

Setting

Tes Formatif
1) Tidak termasuk dalam tujuh tradisi utama dalam ilmu komunikasi adalah...
A. the crbernetic tradition
B. the feminist tradition
C. the semiotic tradition
D. the rheteorical tradition
2) Menempatkan persepsi dan interpretasi pengalaman subjektif orang sebagai hal yang utama dalam
komunikasi muncul dari...
A. the cybernetic tradition
B. the rheteorical tradition
C. the phenomenological tradition
D. the socio cultural tradition
3) Tidak termasuk dalam unsur yang dikemukakan Laswell dalam teorinya adalah....
A. says what
B. in which channel
C. with what effect
D. what noise
4) Ahli komunikasi yang menyebutkan bahwa model Shannon dan Weaver tidaklah dimaksudkan untuk
komunikasi antarmanusia adalah...
A. Sehramm
B. Osgood
C. Berlo
D. Newcomb
5) Unsur persuasi etos, logos, dan pathos mendasari model proses komunikasi publik yang dikemukakan...
A. Berlo
B. Laswell
C. Aristoteles
D. Wetley-MacLea

10) Fungi Komunikasi


Terdapat tiga kerangka besar untuk memahami komunikasi, yaitu komunikasi sebagai tindakan satu
arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Pemahaman awal yang muncul
mengenai komunikasi adalah sebagai tindakan satu arah. Dalam kerangka ini, komunikasi dipahami sebagai
suatu proses linear yang dimulai dari sumber (source-sender-komunikator-pengirim) dan berakhir pada
penerima (receiver-audiens-khalayak-komunikan-sasaran-tujuan).
Dalam kerangka komunikasi sebagai interaksi, komunikasi tidak hanya dipahami sebagai proses linear
yang berorientasi pada sumber. Sebagai sebuah interaksi, feedback dari receiver juga menjadi elemen
penting dalam komunikasi. Dalam kerangka komunikasi sebagai transaksi, pemahaman mengenai
komunikasi lebih menyeluruh. Jika dalam dua kerangka sebelumnya yang menjadi perhatian adalah sender
dan receiver, kerangka ketiga ini memperhatikan aspek pesannya.
Komunikasi sebagai transaksi menekankan pada aspek verbal dan nonverbal pesan. Empat fungi
populer mengenai komunikasi, yaitu fungi informasi (to inform), fungsi persuasi (to persuade) atau
meyakinkan, fungsi pendidikan (to educate), dan fungsi hiburan (to entertain). Keempat fungi ini sangat
berkaitan eat dengan beragam pemahaman dan definisi mengenai komunikasi. Selain itu, ada pula yang
iengidentifikasi fungsi komunikasi menjadi (1) komunikasi sosial, (2) komunikasi ekspresif, (3) komunikasi
instrumental, dan (4) komunikasi ritual.
Latihan
1. Jelaskan tentang tiga kerangka besar dalam memahami fungsi komunikasi!
Jawab:
Tiga kerangka besar dalam memahami komunikasi bagi pembelajar awal adalah mengenai fungsi
komunikasi, teknik komunikasi, dan juga bentuk media komunikasi.
Pertama, pada pembahasan mengenai fungi komunikasi. Perlunya memahami alasan komunikasi menjadi
elemen dasar dalam kehidupan sosial. Mengapa pula komunikasi menjadi elemen penting yang harus ada
dalam kehidupan manusia. Jika tidak ada komunikasi, maka kehidupan manusia tidak dapat eksis. Untuk
memahami fungi komunikasi, langkah awal yang harus dipahami adalah definisi komunikasi. Seperti telah
dibahas sebelumnya, pemahaman mengenai definisi komunikasi (yang tidak tunggal) bukanlah concern
utama dalam kajian ini. Pemahaman mengenai definisi komunikasi hanya menjadi pengantar untuk
memetakan beragam fungsi yang ditawarkan oleh komunikasi. Berbagai perspektif yang mempengaruhi ilmu
komunikasi membuat fungsi komunikasi menjadi beragam.
Kedua, pembahasan mengenai teknik komunikasi akan membawa pembelajar untuk memahami berbagai
bentuk komunikasi, seperti komunikasi lisan, tertulis, melalui audio, video, dan bentuk lainnya. Di bagian in
juga akan dikenalkan dengan berbagai level komunikasi, mulai dari komunikasi interpersonal, kelompok,
hingga komunikasi massa. Selain itu, teknik komunikasi juga terkait dengan media komunikasi yang
digunakan (poin ketiga). Teknik komunikasi sangat berguna untuk menentukan strategi yang tepat dalam
berkomunikasi.
Ketiga, pembahasan mengenai media komunikasi akan mengenalkan berbagai bentuk media, mulai dari
media tradisional hingga media baru (new media). Penekanannya bukan pada tinjauan sejarah dari berbagai
bentuk media tersebut tetapi lebih pada karakter dari masing-masing bentuk media.
2. Apa yang disebut dengan fungi instrumental komunikasi?
Jawab:
Fungsi Instrumental Komunikasi mempunyai beberapa tujuan umum yaitu fungsi informasi (to inform),
fungsi persuasi (to persuade) atau meyakinkan, fungsi pendidikan (to educate), dan fungsi hiburan (to
entertain). Keempat fungi ini sangat berkaitan erat dengan beragam pemahaman dan definisi mengenai
komunikasi.
3. Apakan yang dimaksud dengan fungi komunikasi sebagai transaksi?
Jawab:
Dalam kerangka komunikasi sebagai transaksi, pemahaman mengenai komunikasi lebih menyeluruh. Jika
dalam dua kerangka sebelumnya yang menjadi perhatian adalah sender dan receiver, kerangka ketiga ini
memperhatikan aspek pesannya. Komunikasi sebagai transaksi menekankan pada aspek verbal dan
nonverbal pesan. Pemahaman atas pesan oleh receiver menjadi elemen penting dalam komunikasi.
Berikut beberapa definisi yang menjelaskan pemahaman ini (Mulyana, 2005):
 John R Wenburg dan William W. Wilmot menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu usaha untuk
memperoleh makna.
 Donald Byker dan Loren J. Anderson menyatakan bahwa komunikasi (manusia) adalah berbagai informasi
antara dua orang atau lebih.
 William I. Gorden menyatakan komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi
dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson menyebutkan komunikasi sebagai proses memahami dan berbagi
makna. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss mendefinisikan komunikasi sebagai proses pembentukan makna
diantara dua orang atau lebih. Dari pemahaman ini, fungsi komunikasi berkembang menjadi pemaknaan
bersama atas suatu pesan.
4. Fungsi-fungsi komunikasi apa yang terkategori sebagai fungsi instrumental?
Jawab:
Fungi instrumental komunikasi mencakup keempat fungi populer komunikasi yang telah dibahas
sebelumnya, yaitu:
a. To Inform. Komunikasi merupakan instrumen untuk menyampaikan sesuatu. Fungsi ini merupakan fungsi
mendasar dari komunikasi, baik dari pandangan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah,
interaksional, ataupun transaksional. Fungi menginformasikan sesuatu melekat ke dalam berbagai bentuk
pemahaman komunikasi tersebut.
b. To Persuade. Komunikasi dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengubah pendapat, pemikiran,
bahkan tingkah laku orang lain, sesuat dengan apa yang dikehendaki oleh komunikator. Asumsi dasar dari
fungsi ini adalah pemahaman bahwa komunikasi merupakan tindakan satu arah. Sumber (sender)
mempunyai oteoritas penuh untuk menyampaikan pesannya kepada penerima (receiver), dengan asumsi
bahwa apa yang disampaikan oleh sender secara penuh dapat ditangkap oleh receiver. Hanya saja,
pendapat ini mendapat tantangan dari perspektif yang menganggap bahwa audiens tidak sepenuhnya
pasif. Ada gangguan (noise) yang sangat mungkin mengurangi muatan pesan yang disampaikan oleh
sender. Sehingga, fungsi komunikasi sebagai alat persuasi berjalan pada kadar yang terbatas. Tidak seta
merta dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi orang lain. Perlu ada pemahaman yang baik
mengenai berbagai elemen untuk mengoptimalkan fungsi ini.
c. To Entertain (menghibur). Fungsi in merupakan salah satu fungi yang membuat komunikasi menjadi
elemen penting dalam kehidupan sosial. Seperti telah banyak disinggung sebelumnya, manusia
menggunakan komunikasi untuk "melawan ketidakpastian" dari lingkungan. Dalam keadaan tidak pasti
tersebut, manusia akan tertekan dan sulit menemukan kebahagiaan. Dengan berkomunikasi,
ketidakpastian tersebut akan mampu diminimalisir sedemikian rupa. Sehingga, pada level tertentu
manusia dapat meraih kebahagiaan. Fungsi hiburan ini juga terkait dengan fungsi ekspresif yang telah
dijelaskan sebelumnya. Bagaimana komunikasi "mempermainkan lambang dan simbol" untuk
menyatakan perasaan, sangat mendukung manusia meraih kebahagiaan.
5. Jelaskan tentang fungi persuasi dan fungi informasi!
Jawab:
Fungsi Persuasi; komunikasi dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengubah pendapat, pemikiran,
bahkan tingkah laku orang lain, sesuat dengan apa yang dikehendaki oleh komunikator. Asumsi dasar dari
fungsi ini adalah pemahaman bahwa komunikasi merupakan tindakan satu arah. Sumber (sender)
mempunyai oteoritas penuh untuk menyampaikan pesannya kepada penerima (receiver), dengan asumsi
bahwa apa yang disampaikan oleh sender secara penuh dapat ditangkap oleh receiver. Hanya saja, pendapat
ini mendapat tantangan dari perspektif yang menganggap bahwa audiens tidak sepenuhnya pasif. Ada
gangguan (noise) yang sangat mungkin mengurangi muatan pesan yang disampaikan oleh sender. Sehingga,
fungsi komunikasi sebagai alt persuasi berjalan pada kadar yang terbatas. Tidak seta merta dengan
komunikasi kita dapat mempengaruhi orang lain. Perlu ada pemahaman yang baik mengenai berbagai
elemen untuk mengoptimalkan fungsi ini.
Fungsi Informasi; komunikasi merupakan instrumen untuk menyampaikan sesuatu. Fungsi ini merupakan
fungsi mendasar dari komunikasi, baik dari pandangan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah,
interaksional, ataupun transaksional. Fungi menginformasikan sesuatu melekat ke dalam berbagai bentuk
pemahaman komunikasi tersebut.
Tes Formatif
1) Tindakan komunikasi yang menyebabkan orang lain berubah sikap dan tingkah lakunya menunjukkan
fungi komunikasi...
A. informasi
B. edukasi
C. hiburan
D. persuasi
2) Fungsi hiburan dalam tindakan komunikasi terlihat dari hal berikut...
A. seorang anak yang sedang membaca buku pelajaran
B. majikan yang sedang memarahi karyawannya
C. keluarga yang menonton acara musik di televisi
D. ibu yang menjelaskan cara masak kepada putrinya
3) k, persuasi, hiburan, dan edukasi terkategori dalam fungi komunikasi...
A. instrumental
B. ritual
C. sosial
D. ekspresif
4) Fungi komunikasi ekspresif dapat dilihat pada ...
A. seorang anak yang menyanyi di panggung gembira
B. seorang bapak yang memarahi anaknya
C. seorang ibu yang membujuk bayinya yang menangis
D. tidak ada jawaban yang benar
5) Fungsi komunikasi ritual dapat dilihat dari contoh berikut ini, kecuali...
A. seorang gadis yang meniup lilin ulang tahun ketujuh belas
B. tradisi yang dijalankan sehari sebelum seorang gadis mengakhiri masa lajangnya
C. upacara bendera setiap hari senin di halaman sekolah
D. semua jawaban di atas benar

11) Teknik-Teknik Komunikasi


Tidak ada teknik komunikasi khusus dalam konteks komunikasi intrapersonal. Pemilihan teknik
komunikasi dalam komunikasi internasional dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk menginformasikan,
mempersuasi, mengedukasi, atau menghibur. Hal yang sama berlaku juga untuk komunikasi kelompok,
komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.
Terdapat empat bidang memerlukan kompetensi dalam berkomunikasi, yaitu jurnalistik, media
hiburan, periklanan (advertising), dan public relations, Jurnalistik merupakan teknik untuk memberitakan
informasi faktual atau biasa disebut dengan berita (news).
Teknik komunikasi dalam bidang jurnalistik menjadi salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh
pembelajar ilmu komunikasi termasuk teknik menulis. Masing-masing media, termasuk media hiburan,
memerlukan penguasaan teknik yang berbeda. Secara garis besar, ada dua teknik komunikasi yang perlu
dikuasai untuk mampu mengelola pesan dalam berbagai media hiburan tersebut. Teknik-teknik persuasi
melalui permainan lambang dan simbol, dengan kemampuan storytelling yang kuat akan mampu
menghasilkan sebuah pesan iklan yang efektif.
Dalam public relations, teknik komunikasi disesuaikan dengan publiknya, yaitu publik eksternal dan
publik internal. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga keberlangsungan sebuah institusi melalui berbagai
strategi komunikasi, baik yang ditujukan untuk publik internal.
Latihan
1) Jelaskan tentang teknik komunikasi yang diperlukan untuk membujuk orang!
Jawab:
Ketika seseorang ingin membujuk orang lain teknik yang digunakan adalah teknik persuasif yang
memerlukan komunikasi lebih intensif. Mungkin dengan menggunakan media audiovisual dapat meraih
perhatian lebih dari target pesan. Dengan demikian, tujuan untuk membujuk orang lain dapat tercapai.
2) Ketrampilan apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan teknik penulisan dalam penulisan berita?
Jawab:
Teknik komunikasi dalam menulia berita (bidang jurnalistik) menjadi salah satu teknik dasar yang harus
dikuasai oleh pembelajar ilmu komunikasi. Lebih mendasar lagi adalah teknik menulis. Bagaimana
merumuskan merumuskan gagasan-gagasan ataupun melaporkan peristiwa ke dalam suatu tulisan yang
mudah dipahami pembaca, Dengan menguasai teknik ini maka seorang pembelajar komunikasi akan
mampu menjadi seorang komunikator yang kompeten.
3) Bidang komunikasi apa saja yang kompetensi pekerjanya membutuhkan penguasaan atas teknik-teknik
komunikasi yang berbeda?
Jawab:
Bidang yang membutuhkan penguasaan teknik-teknik komunikasi berbeda adalah bidang public relations.
Dalam public relation (Hubungan Masyarakat), komunikasi tidak hanya diarahkan untuk masyarakat
(publik eksternal), tetapi juga individu-individu yang ada dalam korporasi tersebut (publik internal). Tujuan
utamanya adalah untuk menjaga keberlangsungan sebuah institusi melalui berbagai strategi komunikasi,
baik yang ditujukan untuk publik internal maupun publik eksternal.
Dalam komunikasi dengan publik internal, seorang PR harus memahami berbagai konteks komunikasi,
mulai komunikasi interpersonal, kelompok, hingga komunikasi organisasi. Aktivitas PR terhadap publik
internal lebih kuat pada bentuk komunikasi organisasi. Bagaimana menjalin komunikasi yang harmonis
antarpekerja menjadi fungsi strategis PR.
Sedangkan dalam komunikasi dengan publik eksternal, relasi dengan media massa harus dimiliki oleh
seorang PR. Berbagai karakteristik media harus dikenali dengan sebaik-baiknya. Fungsinya adalah untuk
menentukan medium yang tepat dalam menyampaikan pesannya. Ketepatan sasaran menjadi isu strategis
yang harus diperhatikan. Selain itu, kemampuan dalam komunikasi publik, baik dengan teknik reteorika
ataupun naratif juga harus dimiliki oleh seorang PR.
4) Dapatkah teknik komunikasi tertentu diterapkan pada semua bentuk kegiatan komunikasi?
Jawab:
Tidak bisa, masing-masing bentuk komunikasi didasarkan pada konteks partisipan komunikasi yang terlibat
(komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi publik, dan komunikasi massa) masing-masing konteks komunikasi ini mempunyai karakter
dan bentuk komunikasi pang berbeda. Dengan demikian, teknik-teknik komunikasi yang dipergunakan juga
akan berbeda.
Selain berdasar konteks, untuk memahami teknik komunikasi yang tepat, kita perlu mengenal beberapa
bentuk komunikasi berdasarkan sarana yang digunakan. Semua hal itu semata agar tujuan awal kegiatan
komunikasi bisa tercapai.
5) Mengapa teknik komunikasi perlu dipelajari secara khusus?
Jawab:
Sebab agar tujuan awal kegiatan komunikasi bisa tercapai sebuah kegiatan komunikasi harus melalui
proses perencanaan dan pemahaman atas konteks partisipannya. Masing-masing konteks komunikasi ini
mempunyai karakter dan bentuk komunikasi yang berbeda. Dengan demikian, teknik-teknik komunikasi
yang dipergunakan juga akan berbeda.
Tes Formatif
1) Teknik komunikasi khusus tidak diperlukan dalam komunikasi...
A. interpersonal
B. intrapersonal
C. kelompok
D. organisasi
2) Pemilihan atas teknik komunikasi tertentu sangat perlu disesuaikan dengan...
A. jenis kebutuhan tindakan komunikasi yang dilakukan
B. tujuan dilakukannya tindakan komunikasi
C. audiens yang menjadi penerima pesan
D. semua jawaban di atas benar
3) Empat bidang yang membutuhkan kompetensi akan teknik-teknik komunikasi tertentu adalah hal-hal
berikut ini, kecuali...
A. advertising
B. public relations
C. entertainment industry
D. intrapersonal
4) Dunia periklanan membutuhkan kompetensi atas dasar teknik komunikasi yang pada dasarnya diarahkan
untuk...
A. menghibur
B. membujuk
C. memberi informasi
D. mendidik
5) pada pemerintah dan investor pada dasarya diarahkan untuk publik.
A. eksternal
B. internal
C. ekternal dan internal
D. tidak ada jawaban yang benar

12) Media Komunikasi


Rogers membagi perkembangan komunikasi menjadi empat era, yaitu era komunikasi tulisan, era
komunikasi cetakan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif. Pada perkembangan selanjutnya,
manusia diduga mulai mengenal tulisan pada tahun 4000 SM. Bangsa Sumeria disebut sebagai bangsa
pertama yang mampu menulis. Media tulisan pada saat itu adalah lembaran tanah liat. Era komunikasi
tulisan berakhir pada sat penemuan mesin cetak oleh Gutenberg. Penemuan teknologi cetak in diiringi oleh
perkembangan berbagai bentuk media cetak. Perkembangan selanjutnya dipicu penemuan telegraf oleh
Samuel Morse, telepon, radio, dan televisi.
Terdapat empat pola komunikasi berdasarkan jumlah partisipannya, yaitu one to one
communications, one to many communications, many to one communications, dan many to many
communications. Masing-masing pola tersebut memerlukan media komunikasi yang berbeda. Pola pertama
(one to one) identik dengan komunikasi interpersonal, ataupun komunikasi kelompok dalam pengertian
terbatas. Media komunikasi yang paling primitif dari model ini adalah komunikasi tatap muka (face to face
communication). Pola kedua (one to many) identik dengan komunikasi publik dan komunikasi massa.
Model in menunjukkan hanya ada satu komunikator yang menyampaikan pesannya kepada sejumlah
komunikan. Pola ketiga (many to one) merupakan bentuk komunikasi dari berbagai sumber pesan kepada
satu penerima yang sama. Bentuk komunikasi ini muncul dengan adanya teknologi komunikasi yang
memungkinkan setiap orang mengirimkan pesan yang berbeda kepada sejumlah penerima berbeda. Pola
keempat (many 10 many) juga muncul seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
dimana banvak sumber danat mengirimkan kepada many) juga muncul seling dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, dimana banyak sumber dapat mengirimkan kepada sejumlah khalayak
yang sama.
Dalam pembahasan mengenai jenis komunikasi penulis memetakannya menjadi tiga jenis, yaitu
media tradisional, media konvensional, dan media bar. Ketiga jenis media ini sangat berkaitan dengan
perkembangan teknologi yang sebelumnya telah dijelaskan.
Perbedaan mendasar dari ketiga jenis media tersebut ada pada sifat interaksi antara komunikator
(sender) dengan komunikan (receiver). Selain itu, perbedaan juga ada pada sifat kehadiran dari partisipan
komunikasi (baik sender maupun receiver) dan juga kemampuan dalam menembus rang dan waktu.
Media konvensional sering disebut dengan old media. Sebutan ini merupakan hail dari perbandingan
dengan new media. Old media merujuk pada media-media yang hadir di era telekomunikasi (teknologi
satelit), yang didukung oleh teknologi satelit. Sedangkan new media merupakan hail dari perkembangan
teknologi internet. Perbedaan mendasar kedua jenis media ini adalah pada proses produksi, distribusi dan
penerimaan pesan. Sifat interaktif pada new media menjadi ciri khas yang membedakannya dengan media
lain. Berikut deskripsi lebih lengkap dari ketiga jenis media tersebut.
Terdapat tiga perbedaan perbedaan dalam komunikasi manusia yang disebabkan oleh keberadaan
teknologi baru (new media), yaitu interactivity yang mengandung dua pengertian, pertama adanya
teknologi yang mampu memberi respon terhadap penggunanya (Interaktivitas antara manusia dengan
mesin), kedua interaktivitas antara pengguna dengan pengguna lainnya. De-Massified dengan kontrol
terhadap sistem komunikasi terletak pada pengguna dan bukan pada produser media tersebut.
Asynchronous, yakni new media mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan waktu dengan pengguna.
Latihan
1) Sebutkan berbagai jenis media komunikasi yang termasuk dalam komunikasi tradisional!
Jawab:
Secara garis besar, media tradisional ada pada ruang dan waktu tertentu. Media ini mengikat suatu
komunitas tertentu. Pada saat komunikasi berlangsung, partisipan komunikasi harus hadir pada ruang dan
waktu yang bersamaan. Kehadiran fisik (komunikasi langsung-tatap muka) menjadi syarat mutiak
terjadinya komunikasi. Selain itu, komunikasi tradisional bersifat satu arah. Polanya cenderung one to
many. Kompetensi komunikator menjadi penentu keberhasilan komunikasi.
Karakter utama dari media ini adalah kehadirian fisik dari para partisipannya. Ciri dari setiap media
tradisional adalah partisipasi warga, melalui keterlibatan fisik atau psikis. Media tradisional tidak hanya
sebagai objek hiburan (spectacle) dalam fungi pragmatis untuk kepentingan sesaat, tetapi dimaksudkan
untuk memelihara keberadaan dan identitas suatu masyarakat. Budaya tradisional pada hakikatnya
berfungsi dalam memelihara solidaritas suatu masyarakat budaya, karenanya bersifat eksklusif. Setiap
masyarakat budaya memiliki mitos yang khas yang menjadi perekat kelompok/komunitas (Siregar, 2006).
Beberapa contoh bentuk media tradisional antara lain upacara adat (mulai dari peringatan kelahiran,
perkawinan, hingga kematian) yang bentuknya berbeda antara komunitas budaya tertentu dengan
komunitas budaya lainnya, Media-media ini digunakan oleh komunitas untuk senantiasa menjaga nilai dan
norma yang hidup di dalamnya. Fungsi komunikasinya beragam, mulai komunikasi sosial, komunikasi
ritual, hingga komunikasi instrumental. Berbagai tujuan komunikasi dapat dicapai dengan bentuk media
ini. Bagaimana suatu kelompok memahami kehidupan dan menunjukkan eksistensinya dapat dilihat dari
bagaimana mereka berkomunikasi melalui rangkaian upacara adat tersebut.
Bentuk media tradisional berikutnya adalah kesenian rakyat, mulai dari tari, sastra, seni pertunjukan, dan
berbagai bentuk seni lainnya. Melalui media ini, fungsi komunikasi yang ditonjolkan adalah fungsi ekspresi
sekaligus hiburan. Apa yang sebenarnya dirasakan ataupun dipahami oleh suatu komunitas tercermin dalam
pesan-pesan melalui media seni ini. Selain itu, media tersebut juga berfungsi untuk mensosialisasikan nilai
dan norma yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, fungsi edukasi dan internalisasi
nilai-nilai dapat dicapai melalui media ini.
2) Sebutkan jenis media komunikasi yang dikategorikan sebagai media komunikasi konvensional!
Jawab:
Media konvensional adalah jenis media komunikasi yang tidak lagi terikat dalam ruang kelompok atau
komunitas tertentu. Sifatnya cenderung massif. Media yang masuk dalam kategori konvensional adalah
media yang mucul pada era telekomunikasi, mulai dari telegraf, telepon, televisi, dan juga radio. Selain itu,
media konvensional juga mencakup media yang muncul pada era komunikasi cetak, yaitu berbagai bentuk
media cetak.
Untuk memahami lebih lanjut, media konvensional dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. media telekomunikasi (telegraf, telepon, dan perkembangan dari media ini). Jenis media ini
diperuntukkan bagi komunikasi interpersonal ataupun kelompok dalam pengertian terbatas. Pada
perkembangan selanjutnya, dengan ditemukannya telepon seluler, fitur komunikasi tulisan kembali
muncul dan semakin menarik. Kehadiran SMS, MMS, hingga video call memungkinkan bentuk
komunikasi yang semakin beragam. Perkembangan media telekomunikasi ini juga erat kaitannya
dengan perkembangan media baru.
b. media cetak. Jenis media ini hadir seiring perkembangan mesin cetak. Mulai dari cetak manual hingga
cetak digital. Mulai dari cetak hitam putih hingga berwarna. Semuanya mendorong beragam jenis media
cetak yang muncul. Mulai dari surat kabar, majalah, tabloid, dan berbagai jenis media cetak lainnya,
Semuanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu menyebarkan pesan yang cenderung seragam kepada
khalayak dalam jumlah besar.
c. media penyiaran (televisi dan radio). Dua bentuk media yang masuk dalam jenis media in adalah radio
dan televisi. Radio merupakan media audio sedangkan televisi merupakan media audio visual.
Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti telah dipaparkan
sebelumnya, jenis media ini sulit untuk didokumentasikan. Sifatnya adalah sekali tayang dan hilang. Hal
ini berbeda dengan media cetak yang pesannya dapat diserap berkali-kali. Media penyiaran hanya
menyampaikan pesannya dalam waktu tertentu saja.
3) Mengapa perkembangan media baru perlu disikapi secara bijak?
Jawab:
Perkembangan media baru dalam konteks mempelajari ilmu komunikasi perlu disikapi secara bijak sebab
limu komunikasi adalah ilmu yang dinamis dan strategis. Ilmu ini menjadi dinamis karena fenomena yang
menjadi objek kajiannya berkembang dengan begitu cepat. Mengutip kembali apa yang disampaikan oleh
Wilbur Sehramm, komunikasi adalah elemen dasar yang membentuk kehidupan sosial. Dengan demikian,
tidak mungkin manusia mampu bertahan hidup tapa komunikasi. Apalagi didukung dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang melaju dengan kecepatan penuh. Fenomena komunikasi menjadi
semakin komplek dan beragam.
Dinamisasi inilah yang membuat Ilmu Komunikasi semakin lama semakin kuat. Meskipun tidak ada
kesepakatan tunggal mengenai definisi komunikasi, ada persamaan kata bahwa fenomena komunikasi itu
nyata dan berada di sekitar kita. Dalam setiap lini kehidupan, ada tindakan komunikasi di dalamnya. Baik
komunikasi langsung maupun komunikasi yang termediasi. Hal ini menguatkan bahwa ilmu komunikasi
adalah ilmu yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Keberadaan fenomena komunikasi yang ada di
mana-mana, membuat keilmuannya menjadi strategis. Bukan hanya tataran teoritis maupun filosofis yang
membuat ilmu ini menarik, tetapi justru pada sifat terapannya yang berimbang dengan karakter teoritisnya.
Kedua hal tersebut harus berjalan seimbang. Pemahaman teoritis mampu menjadi dasar untuk dapat
menciptakan tindakan-tindakan komunikasi strategis. Dengan demikian, proses komunikasi tersebut dapat
berjalan efektif.
4) Sebutkan tiga karakter khusus dari media baru!
Jawab:
Ada beberapa key term (McLuhan, 1999) yang dapat membantu kita memahami karakter 'new media'.
Pertama digitality, dimana seluruh proses media diubah dalam bentuk digital. Kedua, interactivity merujuk
kepada adanya kesempatan dimana teks dalam 'new media' mampu memberikan users untuk 'write back
into text'. Ada komunikasi yang berjalan dua arah (two ways communications). Ketiga, dispersal yang
merujuk pada adanya desentralisasi proses produksi dan distribusi pesan. Disini juga menumbuhkan
keaktifan individu (highly individuated).
5) Bagaimana efek yang ditimbulkan dari penggunaan media komunikasi?
Jawab:
Penggunaan media komunikasi, yang senantiasa berkembang, memberikan efek atau mempengaruhi
perubahan bentuk komunikasi, tidak serta merta meniadakan media ataupun bentuk komunikasi yang
sebelumnya berkembang. Bentuk media tersebut tidak saling meniadakan melainkan saling melengkapi.
Hal ini dapat terlihat dari semakin beragamnya media komunikasi kita sat ini, mulai media cetak,
telekomunikasi, hingga media interaktif. Masing-masing bentuk media tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam menyampaikan pesannya. Dengan demikian, pemahaman terhadap karakter dari masing-
masing jenis media pda gilirannya menjadi penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
Tes Formatif
1) Jenis media komunikasi terdapat pada kategori komunikasi berikut ini kecuali..
A. media tradisional
B. media konvensional
C. media baru
D. tidak ada jawaban yang benar
2) Pembagian era perkembangan komunikasi yang berpengaruh pada penggunaan media komunikasi
dilakukan Rogers menjadi...
A. era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif
B. era komunikasi tulisan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif
C. era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, dan era komunikasi interaktif
D. era komunikasi cetakan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif
3) Pola one to many pada dasarnya identik dengan jenis komunikasi.....
A. publik
B. interpersonal
C. massa
D. publik dan massa
4) Berikut in jenis-jenis media massa konvensional, kecuali…
A. film
B. kentungan
C. radio
D. surat kabar
5) Penciri new media dalam komunikasi manusia terdapat pada hal-hal berikut ini...
A. interactivity, de-massified, dan synchronous
B. interactivity, massive, dan asynchronous
C. interactivity, de-massified, dan aysnchronous
D. interaction, de-massified, synchronous

13) Komunikasi Verbal


Praktik komunikasi verbal kerap terjadi ketika kita secara langsung bertatap muka dengan orang lain
(face to face communication). Dalam tataran komunikasi interpersonal, komunikasi verbal berperan penting
dalam menunjang proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan. Sebagai sebuah
proses yang bersifat transaksional, pesan-pesan verbal yang dikirimkan oleh komunikator dan komunikan
memungkinkan interaksi yang terjadi di antara merek cenderung menjadi lebih dinamis. Akan tetapi, hal ini
tidak berarti bahwa proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan akan selalu berjalan
lancar dan bebas kendala.
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata sebagai basis isi
pesannya. Secara umum, komunikasi verbal dibagi menjadi dua jenis, yakni komunikasi verbal secara lisan
dan tulisan. Komunikasi verbal secara lisan adalah bentuk komunikasi yang mentransmisikan pesan dalam
bentuk kata-kata dan diucapkan lewat suara yang dikeluarkan dari mulut komunikator. Komunikasi verbal
secara lisan sendiri dapat dibagi menjadi dua bentuk, komunikasi verbal yang terkatakan dengan jelas
(spoken) komunikasi verbal yang tidak terkatakan dengan jelas (unspoken).
Komunikasi verbal yang terkatakan dengan jelas (spoken) misalnya dijumpai ketika kita berbincang-
bincang dengan orang lain. Adapun komunikasi verbal yang tidak terkatakan dengan jelas (unspoken)
misalnya dilakukan oleh bayi melalui tangisannya atau bahkan orang dewasa melalui tawanya.
Dalam komunikasi verbal melalui tulisan, seorang komunikator mengirimkan pesan-pesan verbal
secara tertulis kepada komunikan. Tidak hanya kesalahan penulisan saja yang memungkinkan pesan verbal
yang kita sampaikan dimaknai secara berbeda oleh orang lain. Acap kali sebuah materi tertulis yang sama
akan dimaknai secara berbeda oleh setiap orang yang membacanya. Maksud dari pesan verbal tertulis yang
dikirimkan oleh seorang komunikator belum tentu akan dimaknai secara persis sama oleh komunikan yang
menerima dan membaca pesan tersebut. Dalam pesan yangbersifat informatif, pesan verbal yang
ditransmisikan berisi informasi bailk yang bersifat naratif atau deskriptif tentang sesuatu. Selain pesan yang
bersifat informatif, pesan verbal juga sangat menunjang transmisi pesan yang bersifat persuasif. Dalam pesan
yang bersifat persuasif, pesan verbal yang ditransmisikan berisi ajakan, bujukan, atau rayuan bagi
komunikan untuk melakukan sesuatu. Komunikasi verbal juga berperan penting dalam mendukung transmisi
pesan yang bersifat argumentatif. Dalam pesan yang bersifat argumentatif, pesan yang ditransmisikan berisi
tentang argumen atau pendapat seseorang tentang suatu isu. Pesan yang bersifat argumentatif contohnya
adalah pesan yang disampaikan ketika para calon presiden terlibat dalam sebuah forum debat. Pesan yang
bersifat eksplanatif mentransmisikan pesan yang berisi penjelasan tentang sesuatu.
Fungi bahasa dalam kehidupan manusia pada dasarnya dibagi menjadi tiga yaitu fungi identifikasi,
fungsi pendukung interaksi, serta fungsi penyampai informasi. Fungsi identifikasi rat kaitannya dengan
fungsi penamaan terhadap seseorang, suatu objek, atau tindakan tertentu. Fungi interaksi sosial dikaitkan
dengan upaya untuk melakukan komunikasi efektif. Fungsi penyampai atau transmisi informasi menunjuk
bahwa pesan dapat dimengerti jika disampaikan dengan menggunakan bahasa yang kita kuasal.
Latihan
1) Apakah basis untuk melakukan kegiatan komunikasi verbal?
Jawab:
Basis untuk melakukan kegiatan komunikasi verbal dalam tataran komunikasi interpersonal, komunikasi
verbal berperan penting dalam menunjang proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dan
komunikan. Sebagai sebuah proses yang bersifat transaksional, pesan-pesan verbal yang dikirimkan oleh
komunikator dan komunikan memungkinkan interaksi yang terjadi di antara mereka cenderung menjadi
lebih dinamis. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa proses komunikasi yang terjadi antara komunikator
dan komunikan akan selalu berjalan lancar dan bebas kendala. Dalam beberapa kondisi, sering dijumpai
praktik komunikasi yang tidak berjalan lancar, khususnya ketika komunikator dan komunikan memaknai
suatu pesan verbal secara berbeda.
2) Jelaskan tentang makna komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari manusia!
Jawab:
Makna komunikasi verbal baik secara lisan maupun tertulis berperan penting dalam mendukung interaksi
sosial manusia sehari-hari. Ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain, mereka memerlukan bahasa
verbal sebagai cara untuk melakukan pertukaran informasi.
Dilihat dari sifatnya, pesan verbal yang ditransmisikan dapat bersifat informatif, persuasif, argumentatif,
atau eksplanatif. Dalam pesan yang bersifat informatif, pesan verbal yang ditransmisikan berisi informasi
baik yang bersifat naratif atau deskriptif tentang sesuatu. Kata-kata sebagai basis isi pesan dalam
komunikasi verbal berperan penting dalam praktik komunikasi yang terjadi. Bayangkan jika sebuah
informasi tidak disampaikan dengan menggunakan kata-kata melainkan menggunakan simbol atau kode-
kode tertentu yang sulit dipahami, maka informasi tersebut tidak akan dapat dimaknai secara jelas oleh
komunikan.
Sebagai contoh, ketika kita menanyakan lokasi suatu tempat kepada orang lain, akan lebih mudah jika
orang tersebut menunjukkan arah menuju lokasi tersebut dengan menggunakan pesan-pesan verbal. Dengan
menggunakan pesan verbal, arah yang harus kita lalui untuk sampai di lokasi tersebut akan lebih jelas
dibandingkan jika dia menggunakan kode-kode tertentu untuk berkomunikasi dengan kita. Melalui
komunikasi verbal yang dilakukan oleh orang tersebut, kita akan tahu apakah kita harus pergi ke utara,
selatan, timur, atau barat untuk mencapai lokasi yang kita tuju.
Selain pesan yang bersifat informatif, pesan verbal juga sangat menunjang transmisi pesan yang bersifat
persuasif. Komunikasi verbal juga berperan penting dalam mendukung transmisi pesan yang bersitat
argumentatif. Pesan yang bersifat eksplanatif juga dapat tersampaikan dengan baik melalui komunikasi
verbal. Pesan yang bersifat eksplanatif mentransmisikan pesan yang berisi penjelasan tentang sesuatu.
Pesan yang bersifat eksplanatif juga dapat disampaikan dengan baik melalui komunikasi verbal.
Komunikasi verbal, baik secara lisan maupun tertulis keduanya berperan penting dalam mendukung
kelancaran aktivitas komunikasi manusia sehari-hari. Meski dapat saling berdiri sendiri, sering kali
penyampaian pesan verbal yang memadukan pesan verbal lisan dan tertulis dapat lebih jelas
menyampaikan maksud yang ingin dikomunikasikan oleh komunikator.
3) Jelaskan tentang fungi bahasa dalam komunikasi verbal?
Jawab:
Bahasa punya arti penting dalam proses komunikasi manusia. Agar proses komunikasi tersebut dapat
berjalan dengan lancar, bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yakni bahasa berfungsi agar kita dapat
mengenali dunia yang kita tinggali, bahasa berfungsi agar kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di
sekitar kita, serta fungsi bahasa sebagai pencipta keseimbangan, keteraturan, serta harmoni dalam
kehidupan kita.
4) Jelaskan masing-masing dari tiga fungsi bahasa dalam kehidupan manusia!
Jawab:
Bahasa memiliki tiga fungsi yaitu:
a. Sebagai alat agar kita dapat mengenali dunia yang kita tinggali, melalui informasi yang disampaikan
dalam berbagai bahasa. Kita mampu mengenali berbagai kisah, cerita, serta dongeng dari berbagai
daerah melalui buku-buku cerita yang kita baca. Kita mampu mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi di berbagai belahan dunia secara cepat melalui media televisi, radio, serta internet. Seluruh
informasi tersebut disampaikan dalam bahasa yang kita pahami sehingga kita dapat mengenali dunia
yang kita tinggali.
b. Selain berfungsi agar kita dapat mengenal dunia yang kita tinggali, bahasa juga berfungsi agar kita
dapat berkomunikasi dengan orang lain di sekitar kita. Kita dapat menyampaikan gagasan,
memengaruhi orang lain, mencapai tujuan, serta mengendalikan suatu kondisi dengan menggunakan
bahasa. Seorang karyawan dapat menyampaikan aspirasi pada atasannya dengan menggunakan bahasa
yang dipahami oleh atasan tersebut. Scorang kandidat calon pemimpin daerah dapat memengaruhi
pandangan masyarakat terhadap suatu isu dengan menggunakan bahasa yang akrab dan dapat dipahami
oleh masyarakat tersebut. Begitu pula, seorang guru dapat meminta murid-muridnya untuk tidak
membuat kegaduhan di kelas dengan menggunakan bahasa yang dipahami oleh murid-murid tersebut.
Semakin mirip bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di antara komunikator dan komunikan,
semakin bear kemungkinan proses komunikasi yang terjadi di antara keduanya berjalan lancar.
Sebaliknya, semakin berbeda bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, semakin besar
kemungkinan gagalnya proses komunikasi antara kedua pihak.
c. Fungi bahasa sebagai pencipta keseimbangan, keteraturan, serta harmoni dalam kehidupan berkaitan
erat dengan kompetensi berbahasa seseorang. Semakin baik kemampuan berbahasa seseorang, semakin
baik pula kemampuannya mengatur dan menyusun kata-kata yang disampaikan. Orang yang memiliki
kemampuan berbahasa dengan baik akan mengatur tata bahasanya dengan baik pula ketika
berkomunikasi dengan orang lain. Semakin baik tata bahasa dan cara seseorang berkomunikasi, semakin
besar kemungkinan tujuannya akan tercapai.
5) Jelaskan peran komunikasi verbal dalam fungsi persuasif!
Jawab:
Selain pesan yang bersifat informatif, pesan verbal juga sangat menunjang transmisi pesan yang bersifat
persuasif. Dalam pesan yang bersifat persuasif, pesan verbal yang ditransmisikan berisi ajakan, bujukan,
atau rayan bagi komunikan untuk melakukan sesuatu. Persuasi kepada orang lain memang tidak hanya
dapat dilakukan dengan menggunakan komunikasi verbal saja. Acap kali komunikasi nonverbal digunakan
untuk mendukung kelancaran upaya persuasi yang dilakukan. Akan tetapi, peran komunikasi verbal dalam
pesan yang bersifat persuasif sangat penting untuk menyampaikan secara persis ajakan yang ingin
ditujukan kepada komunikan.
Mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu tentu harus disampaikan dengan jelas. Melalui pesan verbal,
kita dapat menjelaskan ajakan kita secara detail dan tepat pada seseorang. Jika dalam menyampaikan
ajakan kepada orang lain tidak disampaikan secara jelas, mustahil rasanya dia akan mengikuti ajakan kita.
Merumuskan pesan verbal untuk menyampaikan pesan yang bersifat persuasif harus dilakukan dengan
saksama. Agar dapat menyampaikan pesan persuasif secara efektif, seorang komunikator harus
merumuskan isi pesan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik audiens yang diajak berkomunikasi.
Untuk pesan yang bersifat persuasif, umumnya audiens lebih menyukai pesan yang terkesan halus dan
tidak memaksa.
Sebagai contoh, ketika seorang laki-laki ingin mengajak seorang perempuan untuk pergi makan malam
bersama, ajakan tersebut akan lebih jelas disampaikan jika ia menggunakan pesan-pesan verbal kepada
perempuan tersebut. Selain itu, kemungkinan diterimanya ajakan tersebut akan lebih bear jika sang laki-
lakimenggunakan pesan-pesan verbal yang halus dan sopan ketika menyampaikan ajakannya kepada sang
perempuan.
Tes Formatif
1) Basis dari komunikasi verbal adalah ....
A. kata-Kata
B. kekuasaan
C. kredibilitas komunikator
D. aliran pesan
2) Tindakan komunikasi verbal dapat dikatakan..
A. selalu dapat berjalan lancar
B. selalu berlangsung tapa hambatan
C. selalu lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi nonverbal
D. tidak ada jawaban yang benar
3) Komunikasi verbal dapat dibagi menjadi komunikasi...
A. tulisan dan gambar
B. lisan terucap, lisan tak terucap, dan tulisan
C. lisan terucap dan tulisan tak nampak
D. semua jawaban di atas benar
4) Pesan yang ditransmisikan dalam bentuk naratif dan deskriptif pada komunikasi verbal menunjukkan sifat
komunikasi verbal yang ....
A. persuasif
B. argumentatif
C. informatif
D. eksplanatif
5) Tidak termasuk dalam fungi bahasa pada kchidupan manusia adalah fungsi..
A. identifikasi
B. kompensasi
C. penyampai informasi
D. interaksi

14) Komunikasi Nonverbal


secara nonverbal, seseorang dapat menggunakan dua saluran, yakni saluran yang kelihat dan
saluran parabahasa. Saluran yang kelihatan adalah saluran komunikasi yang dapat dilihat secara langsung
oleh mata kita. Sedangkan saluran parabahasa merupakan saluran yang berkaitan dengan selain ucapan yang
dapat dipahami oleh seseorang. Saluran parabahasa atau yang disebut juga dengan vocalica meliputi nada,
keras lembutnya suara, mutu suara, kecepatan bicara, intonasi, dan bentuk ucapan.
Komunikasi nonverbal hadir dalam proses komunikasi kita melalui berbagai bentuk. Secara umum
bentuk-bentuk tersebut ditampilkan sebagai tanda, kode, dan simbol. Tanda merupakan pengidentifikasi atau
penama yang menunjukkan adanya hubungan antara tanda dengan objek yang ditandai. Kode merupakan
sistem dan susunan yang mengorganisasikan tanda. Secara sederhana, kode dapat dipahami sebagai aturan
dan cara manusia mengombinasikan relasi antar tanda.
Simbol merupakan suatu objek yang tersusun atas objek yang lain. Simbol digunakan untuk
mengartikan sesuatu. Misalnya, bendera merah putih sebagai simbol negara Indonesia.
Arti penting komunikasi nonverbal dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk pengomunikasian
emosi, agar terlihat secara nyata, sebagai wujud kegiatan komunikasi yang tidak terhindari. Adapun ciri-ciri
pesan nonverbal tersebut antara lain adanya ambiguitas tanda yang digunakan untuk berkomunikasi, bersifat
spontan dan tidak disadari, menggunakan banyak saluran dalam menyampaikan pesannya, merupakan
penanda batas budaya, merupakan proses komunikasi yang rumit, namun dapat dipelajari.
Fungi pesan nonverbal adalah fungi regulasi, fungsi interpersonal, fungsi emblematis, fungsi
ilustrasi, fungsi adaptasi, fungi pengulangan, fungsi penyela, fungsi melengkapi, fungsi menekankan, dan
fungsi mempertentangkan. Fungi regulasi dimaksudkan untuk mempermudah komunikan
menginterpretasikan makna dari suatu pesan verbal yang disampaikan. Fungi interpersonal komunikasi
nonverbal dapat membantu kita untuk menyatakan sikap dan emosi kita terhadap sesuatu. Fungi emblematis
menjelaskan bahwa untuk menyampaikan sebuah pesan verbal, pesan nonverbal dapat digunakan melalui
isyarat atau gerakan tubuh tertentu. Fungi ilustrasi memberikan suatu informasi pada orang lain dengan
pesan nonverbal melalui gerakan tangan. Fungsi adaptasi merupakan fungi untuk menyesuaikan berbagai
pesan baik verbal maupun nonverbal. Fungsi pengulangan rat kaitannya dengan peran pesan nonverbal
dalam mendukung pesan verbal yang kita sampaikan. Fungsi menyisip atau menyela berkaitan dengan peran
pesan nonverbal sebagai pengganti pesan verbal. Fungsi melengkapi berfungsi untuk melengkapi makna
yang sudah disampaikan secara verbal. Fungsi menekankan erat kaitannya dengan peran pesan nonverbal
dalam mendukung pesan verbal yang kita sampaikan. Fungsi in disebut juga dengan accenting-calling.
Fungsi mempertentangkan erat kaitannya dengan peran pesan nonverbal yang dapat mempertentangkan
pesan verbal yang disampaikan.
Klasifikasi pesan nonverbal yang dilakukan oleh para tokoh tersebut meski memiliki sejumlah
perbedaan namun secara umum memiliki akar yang sama yakni pesan nonverbal yang disampaikan secara
fisik dan nonfisik. Pesan nonverbal yang bersifat nonfisik melibatkan konteks sosio kultural yang ada di
sekitar komunikator dan komunikan. Secara umum pesan nonverbal dapat dibagi menjadi pesan nonverbal
dalam bentuk kinesik, proksemik, dan paralinguistik,. Pesan nonverbal dalam bentuk kinesik merupakan
pesan nonverbal berupa gerakan angeola tubuh. Pesan nonverbal dalam bentuk proksemik diungkapkan
dalam bentuk jarak antara komunikator dan komunikan. Sedangkan pesan nonverbal paralinguistik atau
parabahasa merupakan pesan nonverbal yang menggunakan variasi vokal slain ucapan. Adapun yang
termasuk pesan nonverbal dalam bentuk kinesik vaitu ekspresi wajah, kontak mata, bibir dan senyuman,
sentuhan, ciuman, gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan kaki, postur tubuh dan penampilan, serta sikap
diam.
Latihan
1) Apa yang membedakan antara komunikasi verbal dan komunikas nonverbal?
Jawab:
Berbeda dengan komunikasi verbal yang disampaikan melalui bahasa, komunikasi nonverbal disampaikan
dengan menggunakan bahasa yang lebih abstrak. Komunikasi verbal berkaitan erat dengan komunikasi
nonverbal. Komunikasi nonverbal bahkan tidak dapat dipisahkan dari komunikasi verbal karena sifatmya
yang dapat mendukung, menyubstitusi, atau bahkan kontradiktif dengan komunikasi verbal. Seseorang
yang berkomunikasi secara verbal acap kali diperkuat dengan komunikasi nonverbal misalnya melalui
gerakan tubuh atau isyarat- isyarat tertentu. pesan-pesan dalam bentuk nonverbal untuk memperjelas
maksud yang ingin disampaikan.
Secara singkat, perbedaan antara pesan verbal dan nonverbal dapat dipetakan melalui tabel berikut ini:
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal
Pesan disampaikan dalam bentuk kata Pesan tidak disampaikan dalam bentuk kata
Pesan yang disampaikan terstruktur Pesan yang disampaikan tidak terstruktur
Pesan yang dikirimkan cenderung disadari Pesan yang dikirimkan sering tidak
oleh komunikator disadari oleh komunikator
Ciri pesan terpisah Ciri pesan bersinambungan
Kaku dan tidak luwes Luwes

2) Sebutkan dua saluran yang dipakai manusia dalam menjalankan komunikasi nonverbal!
Jawab:
Untuk berkomunikasi secara nonverbal, seseorang dapat menggunakan dua saluran, yakni saluran yang
kelihatan dan saluran parabahasa. Saluran yang kelihatan adalah saluran komunikasi yang dapat dilihat
secara langsung oleh mata kita. Saluran yang kelihatan mencakup perilaku ekspresif seperti ekspresi wajah,
isyarat, gestur, dan penampilan. Sedangkan saluran parabahasa merupakan saluran yang berkaitan dengan
aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami oleh seseorang. Saluran parabahasa atau yang disebut juga
dengan vocalica meliputi nada, keras lembutnya suara, mutu suara, kecepatan bicara, intonasi, dan bentuk
ucapan.
3) Sebutkan dan jelaskan tiga bentuk yang dipakai manusia dalam menjalankan komunikasi nonverbal!
Jawab:
Komunikasi nonverbal hadir dalam proses komunikasi kita melalui berbagai bentuk. Secara umum, bentuk-
bentuk tersebut ditampilkan sebagai tanda, kode, dan simbol.
o Tanda, merupakan pengidentifikasi atau penama yang menunjukkan adanya hubungan antara tanda
dengan objek yang ditandai
o Kode, merupakan sistem dan susunan yang mengorganisasikan tanda. Secara sederhana, kode dapat
dipahami sebagai aturan dan cara manusia mengombinasikan relasi antar tanda.
o Simbol, merupakan suatu objek yang tersusun atas objek yang lain. Simbol digunakan untuk
mengartikan sesuatu. Misalnya, bendera merah putih sebagai simbol negara Indonesia.
4) Jelaskan arti penting komunikasi nonverbal dalam kehidupan manusia!
Jawab:
Komunikasi Nonverbal dalam kehidupan sehari sangat penting, sebab seperti diketahui bersama, pesan
verbal yang sama dapat dimaknai secara berbeda oleh dua orang yang memiliki perbedaan latar belakang
kultural. Uniknya, hal ini dapat tetap terjadi bahkan ketika dua orang yang berkomunikasi tersebut berasal
dari kebudayaan yang sama. Sebuah pesan verbal dapat dimaknai secara berbeda oleh dua orang yang
bahkan memiliki persamaan latar belakang sosio- kultural. Artinya, bahasa verbal saja rupanya tidak cukup
kuat untuk mewakili keberadaan berbagai konsep dalam kehidupan sehingga diperlukan pesan-pesan dalam
bentuk nonverbal untuk memperjelas maksud yang ingin disampaikan.
Kehadiran pesan nonverbal dalam proses komunikasi memungkinkan komunikan untuk menginterpretasi
makna secara lebih mudah. Dalam suatu proses komunikasi, pesan nonverbal dapat berperan sebagai
pelengkap utama dari pesan verbal, sebagai pengganti (menyubstitusi) pesan verbal, atau bahkan
mempertentangkan antara pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan.
5) Jelaskan fungsi emblematis dan rungsi ilustrasi dalam komunikasi nonverbal!
Jawab:
Selain memiliki fungsi regulasi (untuk mempermudah komunikan menginterpretasikan makna sari suatu
pesan verbal), fungsi interpersonal (membantu pernyataan sikap emosi terhadap sesuatu. e.g. tatapan
lembut), fungsi adaptasi (menyesuaikam pesan verbal. e.g. reflek badan ketika grogi), fungsi pengulangan
(atas pesan verbal), fungsi melengkapi (memberikan ilustrasi terhadap pesan verbal), fungsi menekankan
(e.g. raut wajah yang sedih), dan fungsi mempertentangkan (pesan verbal dapat menjadi bertentangan
maknanya jika diikuti oleh pesan nonverbal yang berbeda) pesan nonverbal juga memiliki fungsi
emblematis serta fungsi ilustratif.
Fungsi emblematis menjelaskan bahwa untuk menyampaikan sebuah pesan verbal, pesan nonverbal dapat
digunakan melalui isyarat atau gerakan tubuh tertentu. Dalam komunikasi nonverbal terdapat tiga bentuk
emblem, yaitu emblem yang merupakan terjemahan langsung dari pesan verbal, emblem diketahui oleh
sebagian bear anggota suatu kelompok sosial, dan emblem yang memiliki pengaruh dan dampak tertentu
pada komunikan. Contoh fungi emblematis pesan nonverbal misalnya ketika kita meminta orang lain untuk
diam maka kita akan mengacungkan jari telunjuk kita di depan hidung dan mulut. Contoh lain, ketika kita
menempelkan jemari kita di jendela mobil ketika ada seorang pengamen yang menghampiri mobil kita
maka pengamen tersebut akan memahami bahwa kita bermaksud mengatakan "tidak" atau menolak
memberikan uang kepada pengamen tersebut meski secara verbal kita tidak mengatakannya secara
langsung.
Sedangkan Fungi ilustrasi memberikan suatu informasi pada orang lain dengan pesan nonverbal melalui
gerakan tangan. Sesuai dengan fungsi ini, komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk menerjemahkan
pesan yang sulit, melukiskan materi yang disampaikan kepada komunikan, serta membantu komunikan
agar lebih mudah menerjemahkan sebuah pesan. Fungi ilustrasi juga menjelaskan bahwa pesan nonverbal
dapat digunakan untuk mengindikasikan ukuran, bentuk, dan jarak. Sebagai contoh, ketika kita sedang
menjelaskan tentang ukuran sebuah benda sering kita tidak hanya menyebutkan ukurannya secara verbal
saja namun juga menggunakan bukaan tangan untuk memberikan gambaran ukuran aktualnya.
Tes Formatif
1) Saluran komunikasi nonverbal yang berkaitan dengan aspek suara selain ucapan disebut dengan ....
A. Saluran yang kelihatan
B. Saluran parabahasa
C. Saluran komunikasi
D. Saluran peribahasa
2) Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal dapat hadir seperti di bawah ini.
kecuali..
A. simbol
B. tanda
C. kode
D. kata
3) Hal-hal berikut yang menjadi ciri komunikasi nonverbal adalah...
A. tidak bersifat spontan
B. hanya ada satu saluran yang digunakan
C. tidak dapat dipelajari
D. menjadi penanda batas budaya
4) Fungi komunikasi nonverbal yang cenderung untuk menunjukkan sikap dan emosi kita disebut dengan
fungsi ....
A. emblematis
B. ilustrasi
C. interpersonal
D. pengulangan
5) Termasuk dalam bentuk komunikasi nonverbal kinesik adalah . ...
A. jarak antara komunikator dan komunikan
B. kontak mata
C. variasi vokal selain ucapan
D. penjelasan dengan kata-kata

15) Komunikasi Antarmanusia


Komunikasi antarmanusia (interpersonal communication) atau dikenal pula sebagai komunikasi
antarpribadi merupakan bentuk komunikasi yang terjadi di antara manusia (antara individu satu dan
lainnya). Bentuk komunikasi ini umumnya terjadi dalam sifatnya privat dan melibatkan pertemuan tatap
muka secara langsung. Dapat dikatakan komunikasi antarmanusia merupakan bentuk komunikasi yang
paling sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Komunikasi antarmanusia berperan penting dalam menyeimbangkan dinamika relasi ini.
Ciri-ciri komunikasi interpersonal antara lain bersifat spontan dan kerap terjadi secara kebetulan,
tidak memiliki identitas keanggotaan yang jelas, dan sering pula terjadi sebagai sebuah aktivitas yang
sambil lalu. Meski komunikasi antarmanusia secara umum merupakan proses komunikasi antar-individu,
namun terdapat bentuk khusus dari komunikasi antarmanusia yaitu komunikasi diadik (dyadic
communication). Komunikasi diadik merupakan bentuk komunikasi antarmanusia yang melibatkan hanya
dua orang partisipan saja dan terdapat kedekatan emosional di antara keduanya. Ciri-ciri komunikasi diadik
adalah para partisipan komunikasi berada dalam jarak yang dekat, seta mereka saling mengirimkan dan
menerima pesan baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal secara spontan dan simultan.
Keakraban dalam proses komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut
adalah kesadaran dan pengungkapan diri partisipan-partisipan komunikasi yang terlibat. Seseorang baru
dapat mengungkapkan dirinya ketika orang tersebut telah mengenali dirinya sendiri. Kesadaran diri
berkaitan dengan cara sescorang mengenali dan memaknai dirinya. Salah satu cara untuk menjelaskan
kesadaran diri seseorang dapat dilihat melalui Jendela Johari (Johari Window). Jendela Johari terdiri dari
empat rang yang menampilkan diri (self) secara berbeda, yaitu Daerah Terbuka (open self), Daerah Buta
(blind sel), Daerah Gelap (unknown sel), dan Daerah Tertutup (hidden self). Kemampuan berkomunikasi
secara efektif merupakan kunci bagi Kesuksesan interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap orang.
Beberapa faktor yang mempengaruni kelancaran proses komunikasi antarmanusia, yaitu komunikan,
persepsi, nilai, emosi, peran, dan tatanan interaksi.
Latihan
1) Jelaskan pengertian Anda tentang, komunikasi antarmanusia!
Jawab:
Secara umum, komunikasi antarmanusia (interpersonal communication) merupakan proses kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ciri-ciri komunikasi interpersonal antara lain bersifat spontan dan kerap
terjadi secara kebetulan, tidak memiliki identitas keanggotaan yang jelas, dan sering pula terjadi sebagai
sebuah aktivitas yang sambil lalu.
Komunikasi antarmanusia (interpersonal communication) atau dikenal pula sebagai komunikasi
antarpribadi merupakan bentuk komunikasi yang terjadi di antara manusia (antara individu satu dan
lainnya). Bentuk komunikasi in umumnya terjadi dalam setting privat dan melibatkan pertemuan tatap
muka secara langsung. Dapat dikatakan komunikasi antarmanusia merupakan bentuk komunikasi yang
paling sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari kita berkomunikasi dengan keluarga,
kekasih, teman, dosen, tetangga, bahkan tidak jarang secara insidental kita berkomunikasi juga dengan
orang yang baru saja atau bahkan tidak kita kenal sebelumnya.
2) Sebutkan dan berikan contoh ciri-ciri komunikasi antarpersonal!
Jawab:
Ciri-ciri komunikasi interpersonal antara lain:
o bersifat spontan dan kerap terjadi secara kebetulan
o tidak memiliki identitas keanggotaan yang jelas, dan
o sering pula terjadi sebagai sebuah aktivitas yang sambil lalu.
Meski komunikasi antarmanusia secara umum merupakan proses komunikasi antar-individu, namun
terdapat bentuk khusus dari komunikasi antarmanusia, yaitu komunikasi diadik (dyadic communication).
Komunikasi diadik merupakan bentuk komunikasi antarmanusia yang melibatkan hanya dua orang
partisipan saja dan terdapat kedekatan emosional di antara keduanya.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah para partisipan komunikasi berada dalam jarak yang dekat, serta mereka
saling mengirimkan dan menerima pesan baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal secara spontan dan
simultan.
3) Apa yang, dimaksud dengan kesadaran dan pengungkapan diri dalam komunikasi antarmanusia?
Jawab:
Kesadaran dan pengungkapan diri dalam komunikasi antarmanusia adalah salah satu faktor yang mendasari
timbulnya keakraban dalam proses komunikasi. Manusia merasa akrab dengan orang-orang yang dikenal
dan mengenalnya. Dalam hubungan yang akrab, setiap pihak memahami konsep dirinya sendiri dan
dituntut untuk mengungkapkan dirinya kepada pihak lain. Seseorang baru dapat mengungkapkan dirinya
ketika orang tersebut telah mengenali dirinya sendiri. Kesadaran diri berkaitan dengan cara seseorang
mengenali dan memaknai dirinya. Dalam mengenali dirinya, seseorang dapat melakukan komunikasi
intrapersonal dan mendengarkan pendapat orang lain tentang dirinya.
4) Jelaskan penpertian anda tentang, Jendela Johari!
Jawab:
Salah satu cara menjelaskan diri seseorang dapat dilihat melalui Jendela Johari ( Johari Window). Jendela
Johari terdiri dari empat ruang yang menampilkan diri (self) secara berbeda, yaitu:
a. Daerah Terbuka (Open Self); merupakan daerah yang berisi berbagai informasi yang diketahui oleh diri
kita dan orang lain. Bentuk informasinya sendiri dapat beragam meski didominasi oleh informasi yang
bersifat mum seperti nama, usia, jenis kelamin, agama, atau latar belakang pendidikan. Besarnya daerah
terbuka antara satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda-beda tergantung tingkat kenyamanan
yang dirasakan orang tersebut. Kita dapat membuka lebar-lebar daerah terbuka ini pada sejumlah orang
yang membuat kita nyaman dan tidak membukanya selebar itu pada orang lain yang tidak membuat kita
nyaman.
b. Daerah buta; berisi informasi tentang diri kita yang tidak diketahui oleh diri kita, namun diketahui oleh
orang lain. Bentuk informasi di daerah buta ini umumnya berupa kebiasaan-kebiasaan yang tidak kita
sadari namun disadari oleh orang lain. Banyak orang yang bersikap defensif terhadap informasi
mengenai daarah butanya karena mereka menganggapnya sebagai aib atau kebiasaan buruk yang
membuat mereka malu dan memperburuk citra dirinya.
c. Daerah Gelap (Unknown Self); berisi informasi tentang diri kita yang tidak diketahui oleh diri kita dan
orang lain. Informasi yang ada di daerah gelap cenderung berada di alam bawah sadar dan diperlukan
perlakuan (treatment) atau kondisi-kondisi tertentu untuk dapat mengungkapnya.
d. Daerah Tertutup (Hidden Self); berisi informasi tentang diri sendiri dan orang lain yang kita ketahui,
namun tidak diketahui oleh orang lain. Informasi yang ada di daerah tertutup ini cenderung bersifat
rahasia sehingga tidak disampaikan kepada orang lain.
5) Sebutkan cara-cara yang dapat digunakan untuk melancarkan komunikasi antarmanusia!
Jawab:
Kelancaran proses berkomunikasi tidak dapat terjadi hanya melalui usaha yang dilakukan oleh komunikator
dalam menyusun dan menyampaikan pesan. Komunikan juga berperan penting dalam kelancaran proses
komunikasi, Salah satu kompetensi yang harus dimiliki baik oleh komunikator dan komunikan adalah
kompetensi untuk dapat mendengarkan (listening) dengan baik.
Mendengarkan (listening) berbeda dengan konsep mendengar (hearing). Meski terlihat serupa namun
kedua konsep tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Mendengar (hearing) merupakan proses
fisiologis ketika telinga kita memperoleh suatu stimulus berupa suara. Sedangkan mendengarkan (listening)
merupakan merupakan proses aktif ketika telinga kita memperoleh stimulus berupa suara dan memproses
stimulus tersebut.
Praktik mendengarkan sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan tujuannya, yaitu:
a. Mendengarkan untuk kesenangan; merupakan praktik kita mendengarkan suara-suara yang dapat
menyenangkan perasaan kita. Praktek mendengarkan jenis ini biasanya berperan sebagai wujud
relaksasi atau pengisi waktu luang seseorang. Mendengar untuk kesenangan juga merupakan praktek
mendengarkan yang paling sering terjadi. Contoh dari praktek mendengarkan jenis ini adalah ketika kita
mendengarkan musik yang kita sukai.
b. Mendengarkan untuk informasi. Praktek mendengarkan yang kedua adalah mendengar untuk
memperoleh informasi. Kita kerap mendengar berita yang menyiarkan berbagai informasi dari seluruh
dunia. Ketika kita mengakses berita tersebut maka kita sedang mendengarkan pesan yang disampaikan
oleh komunikator guna memenuhi kebutuhan informasi kita.
c. Mendengarkan untuk membantu. Praktik mendengarkan yang ketiga adalah mendengarkan untuk
membantu. Mendengarkan untuk membantu merupakan aktivitas yang sering dijumpai dalam kehidupan
sosial manusia. Contoh mendengarkan untuk membantu misalnya ketika kita mendengarkan cerita yang
disampaikan oleh sahabat kita kemudian membantunya mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang
dihadapinya.
Tes Formatif
1) Komunikasi antarmanusia sering juga dikenali dengan komunikasi...
A. antarindividu
B. antarbangsa
C. intrapersonal
D. antarpribadi
2) Di bawah ini yang tidak termasuk sebagai ciri-ciri komunikasi antarindividu adalah...
A. bersifat spontan
B. memiliki identitas keanggotaan yang jelas
C. menjadi aktivitas yang cenderung tidak disadari dan dilakukan sambil lalu
D. tidak memiliki pengaruh pada orang lain
3) Bentuk komunikasi antarmanusia yang melibatkan hanya dua orang partisipan saja dan terdapat kedekatan
emosional di antara keduanya disebut dengan komunikasi...
A. didaktik
B. diadik
C. emosional
D. transendental
4) Tidak termasuk rang dalam Jendela Johari adalah daerah.....
A. tertutup
B. terbuka
C. buta
D. terang
5) Faktor-faktor berikut berpengaruh
pada kelancaran komunikasi antarmanusia, kecuali...
A. nilai
B. emosi
C. persepsi
D. media

16) Komunikasi Kelompok dan Komunikasi Organisasi


Prasyarat terjadinya kelompok yang juga menjadi prasyarat terjadinya komunikasi kelompok
adalah setiap anggota di dalam kelompok harus saling terhubung satu sama lain, memiliki tujuan yang
sama, terdapat aturan dan struktur yang terorganisir di dalam kelompok tersebut. Meski tidak dinyatakan
secara formal, namun terdapat seperangkat aturan dan struktur yang terbentuk secara natural yang bersifat
mengikat bagi para anggota kelompok.
Komunikasi kelompok secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses penyampaian informasi di
antara anggota kelompok secara bertatap muka. Hal yang dikomunikasikan dalam suatu kelompok dapat
beragam meski umumnya hal yang dikomunikasikan berkaitan dengan proses pengambilan keputusan
(decision making process). Proses komunikasi kelompok tidak dapat berjalan lancar apabila hanya
didominasi anggota-anggota tertentu saja dan mengabaikan pendapat anggota lainnya. Apabila hal tersebut
sampai terjadi, bukan tidak mungkin rasa kebersamaan (sense of belonging) di antara anggota kelompok
tersebut akan luntur.
Terdapat empat tipe kelompok yang dapat kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Keempat
tipe tersebut adalah kelompok primer dan sekunder, kelompok keanggotaan dan rujukan, kelompok
deskriptif dan preskriptif, serta in group dan out group. Kelompok primer adalah kelompok yang terbentuk
dengan dilandasi oleh hubungan emosional, personal, dan keakraban yang dalam di antara anggota
kelompoknya. Dalam kelompok sekunder, individu-individu ber-kelompok namun tidak didasari pada
hubungan emosional yang akrab atau kedekatan personal seperti yang ditunjukkan dalam kelompok primer.
Kelompok keanggotaan (membership group) adalah kelompok yang para anggotanya secara fisik dan
administratif tercatat sebagai anggota dalam kelompok tersebut. Kelompok rujukan (reference group)
adalah kelompok yang menjadi rujukan bagi diri kita untuk menilai diri sendiri dan membentuk sikap kita.
Kelompok rujukan berperan sebagai standar kita dalam berperilaku karena kita membandingkan diri kita
dengan perilaku anggota kelompok tersebut. In-group merupakan kelompok yang kita ikuti baik bersifat
primer maupun sekunder.
Sahabat-sahabat dekat kita merupakan in-group primer kita. Sementara serikat pekerja yang kita
ikuti merupakan in-group sekunder. Out-group merupakan kelompok yang dikuti oleh orang lain. Orang-
orang yang tidak bergabung dengan kelompok yang kita ikuti akan kita anggap sebagai out-group, begitu
pula sebaliknya. Kelompok deskriptif adalah kelompok yang proses pembentukannya terjadi secara
alamiah.
Sedangkan kelompok preskriptif merupakan kelompok yang harus menempuh berbagai langkah
agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan. Kelompok deskriptif dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan
tujuan, ukuran, dan pola komunikasi yang dijalankan. Ketiga jenis kelompok deskriptif tersebut, yaitu
kelompok tugas, kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar.
Terdapat tiga pengaruh kelompok terhadap perilaku komunikasi. Ketiga pengaruh tersebut, yaitu
konformitas, fasilitasi sosial, dan polarisasi. Konformitas adalah perubahan perilaku, sudut pandang, atau
kepercayaan sesuai dengan norma kelompok sebagai akibat dari adanya tekanan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Fasilitasi sosial menunjukkan adanya kelancaran atau peningkatan kualitas kerja
karena pengaruh kelompok. Polarisasi menunjukkan kecenderungan adanya perubahan posisi sescorang ke
arah yang lebih ekstrem.
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses komunikasi yang terjadi di
dalam organisasi. Kompleksitas komunikasi yang ada di dalam sebuah organisasi ditentukan oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah jumlah anggota yang bergabung di dalam organisasi tersebut. Proses
komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi dapat bersifat formal maupun informal. Dimensi
komunikasi organisasi juga dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan partisipan komunikasi yang terlibat.
Kedua dimensi komunikasi organisasi tersebut, yaitu komunikasi internal dan eksternal.
Terdapat empat pendekatan yang mampu menyelisik kinerja organisasi dan menganalisis peran
komunikasi organisasi di dalamnya.
Keempat pendekatan tersebut adalah pendekatan ilmiah, pendekatan hubungan interpersonal,
pendekatan sistem, dan pendekatan kultural. Pendekatan ilmiah dalam mengkaji organisasi beranggapan
bahwa untuk meningkatkan performa dan produktivitas, sebuah organisasi harus menggunakan metode-
metode ilmiah sebagai panduannya. Pendekatan hubungan interpersonal dalam mengkaji organisasi
beranggapan bahwa kepuasan kerja anggota kelompok berbanding lurus dengan produktivitas bekerjanya.
Pendekatan sistem merupakan paduan dari pendekatan antarmanusia Pendekatan kultural berkaitan dengan
aspek perilaku, peran, nilai, dan tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
Terdapat lima struktur jaringan komunikasi yang berkembang dalam organisasi, yaitu lingkaran,
roda, rantai, Y, dan semua saluran. Struktur lingkaran menempatkan anggota yang terlibat sebagai
partisipan komunikasi berada dalam posisi yang sejajar. Struktur roda memiliki seorang pemimpin yang
diletakkan di posisi sentral. Dalam struktur Y terdapat dua orang pemimpin yang dapat menerima dan
mengirimkan pesan pada seluruh anggota organisasi. Struktur rantai memiliki kemiripan dengan struktur
lingkaran. Perbedaannya, dalam struktur rantai seluruh anggota dapat saling berkomunikasi dengan kedua
orang di sisinya kecuali kedua anggota yang terletak di batas paling ujung struktur yang hanya bisa
berkomunikasi dengan satu anggota saja.
Struktur semua saluran dikenal juga dengan nama struktur bintang. Struktur semua saluran ini
mirip dengan struktur lingkaran yang telah kita bahas sebelumnya. Dalam struktur semua saluran, setiap
anggota dapat berkomunikasi secara bebas dengan anggota lain sehingga mereka memiliki kekuatan yang
sama untuk saling mempengaruhi sat sama lain.
Latihan
1) Apa yang dimaksud dengan pengertian komunikasi kelompok?
Jawab:
Komunikasi kelompok secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses penyampaian informasi di antara
anggota kelompok secara bertatap muka. Hal yang dikomunikasikan dalam suatu kelompok dapat
beragam meski umumnya hal yang dikomunikasikan berkaitan dengan proses pengambilan keputusan
(decision making process). Hal yang perlu ditekankan bagi kesuksesan komunikasi kelompok adalah
adanya ruang yang memungkinkan setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi dalam proses
komunikasi yang terjadi. Untuk dapat menjadi sebuah kelompok, setiap anggotanya harus saling
terhubung dan dapat menjadi komunikator sekaligus komunikan pada sat yang sama. Artinya, proses
komunikasi kelompok tidak dapat berjalan lancar apabila hanya didominasi anggota-anggota tertentu saja
dan mengabaikan pendapat anggota lainnya,
Apabila hal tersebut sampai terjadi, bukan tidak mungkin rasa kebersamaan (sense of belonging) di antara
anggota kelompok tersebut akan luntur. Terbentuknya sebuah kelompok sering terjadi tapa disadari atau
direncanakan sebelumnya oleh para anggota kelompok yang terlibat.
Bergabungnya seseorang ke dalam sebuah kelompok umumnya didasarkan pada beberapa pertimbangan,
salah satunya karena terdapat persamaan tujuan atau karakteristik di antara anggota kelompok dan
dirinya. Contoh yang paling sering kita jumpai adalah kelompok-kelompok pertemanan di bangku
sekolah. Siswa yang merasa akrab dengan sejumlah temannya acap kali membentuk kelompok
pertemanan yang kemudian membedakan dirinya dengan kelompok pertemanan yang lain.
2) Perbedaan apa yang ada antara komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi?
Jawab:
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses komunikasi yang terjadi di dalam
organisasi. Kompleksitas komunikasi yang ada di dalam sebuah organisasi ditentukan oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah jumlah anggota yang bergabung di dalam organisasi tersebut. Semakin
banyak jumlah anggota dalam suatu organisasi maka proses komunikasinya cenderung akan semakin
kompleks.
Secara sederhana komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi relatif sama. Perbedaan fundamental
hanya pada syarat definisinya. Pada organisasi kata kuncinya adalah keberadaan sistem, tujuan,
pembagian tugas, dan struktur yang jelas, sedangkan pada kelompok tidak ada keharusnya elemen-elemen
tersebut.
3) Jelaskan tentang prasyarat terjadinya komunikasi kelompok!
Jawab:
Prasyarat sekumpulan individu layak disebut sebagai sebuah kelompok, antara lain:
a. Setiap anggota di dalam kelompok harus saling terhubung satu sama lain. Artinya setiap anggota
kelompok harus saling mengenal dan relasi dalam kelompok tersebut harus dapat memungkinkan
mereka untuk saling bertukar peran sebagai komunikator dan komunikan. Umpan balik dalam
berkomunikasi juga menjadi poin yang penting agar keseimbangan di dalam kelompok tersebut dapat
tercapai.
b. Untuk dapat menjadi sebuah kelompok, kumpulan individu tersebut juga harus memiliki tujuan yang
sama. Tujuan di sini dimaknai pula sebagai alasan yang serupa sehingga dapat menyebabkan anggota
kelompok saling berinteraksi.
c. Terdapat aturan dan struktur yang terorganisir di dalam kelompok tersebut. Meski tidak dinyatakan
secara formal, namun terdapat seperangkat aturan dan struktur yang terbentuk secara natural yang
bersifat mengikat bagi para anggota kelompok.
Mengacu pada prasyarat tersebut maka salah satu poin penting dalam sebuah kelompok adalah adanya
rasa kebersamaan (sense of belonging) di antara anggota kelompok tersebut. Oleh karena itu, kita tidak
bisa menganggap bahwa kelompok hanya sebatas sejumlah orang yang berkumpul saja. Orang-orang
yang berkumpul di pusat perbelanjaan, berkumpul di stasiun, atau berbelanja di pasar tidak dapat disebut
sebagai sebuah kelompok karena tidak ada rasa kebersamaan di antara mereka. Sekumpulan orang yang
berkumpul di ruang-ruang publik tersebut disebut sebagai kumpulan atau agregat.
4) Jelaskan beberapa bentuk komunikasi dalam komunikasi organisasi!
Jawab:
Bentuk komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi dapat bersifat formal maupun informal.
Komunikasi yang bersifat formal adalah aktivitas komunikasi yang berorientasi pada kepentingan
organisasi. Komunikasi formal antara lain dapat berbentuk memo, laporan, arsip kebijakan, rilis media,
hingga surat-surat resmi yang berkaitan dengan aktivitas operasional organisasi.
Selain komunikasi yang bersifat formal, proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi juga dapat
bersifat informal. Komunikasi informal dalam organisasi adalah aktivitas komunikasi yang terjadi di
antara para anggota organisasi dan tidak berorientasi pada kepentingan organisasi. Komunikasi informal
ini misalnya berupa perbincangan antarkaryawan yang dilakukan pada jam istirahat.
Selain komunikasi formal dan informal, dimensi komunikasi organisasi juga dibagi menjadi dua jenis
sesuai dengan partisipan komunikasi yang terlibat. Kedua dimensi komunikasi organisasi tersebut yaitu
komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal merupakan aktivitas komunikasi yang terjadi di
dalam organisasi. Komunikasi internal ini dapat berbentuk vertikal dan horizontal. Komunikasi internal
yang berbentuk vertikal merupakan proses komunikasi yang bersifat lurus baik dari atasan ke bawahan
(top down communication) maupun dari bawahan ke atasan (bottom up). Proses komunikasi dari atasan ke
bawahan misalnya ditunjukkan oleh manajer yang memerintahkan karyawannya untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan proses komunikasi dari bawahan ke atasan misalnya ditunjukkan oleh karyawan yang
menyampaikan aspirasinya kepada sang manajer. Komunikasi organisasi dalam bentuk vertikal ini
cenderung bersifat formal dan kaku.
Selain komunikasi internal yang berbentuk vertikal, terdapat pula komunikasi organisasi yang berbentuk
horizontal. Komunikasi organisasi horizontal atau dikenal juga sebagai komunikasi organisasi lateral
merupakan proses komunikasi yang bersifat sejajar dari sesama karyawan, sesama manajer, atau sesama
dewan direksi. Komunikasi organisasi horizontal terjadi di antara anggota organisasi yang memiliki
kesetaraan kedudukan, baik yang berasal dari divisi yang sama atau berlainan. Komunikasi organisasi
horizontal tidak hanya efektif bag anggota organisasi untuk mengembangkan kemampuan dan performa
kinerjanya saja, namun juga dapat memenuhi kebutuhan interaksi sosial anggota organisasi. Lebih jauh
lagi, komunikasi organisasi horizontal yang harmonis dapat mencegah konflik internal dalam organisasi
tersebut. Dibandingkan dengan komunikasi organisasi yang bersifat vertikal, komunikasi organisasi
dalam bentuk horizontal cenderung lebih informal dan santai.
5) Apa yang dimaksud dengan kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif?
Jawab:
Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif merupakan tipe kelompok yang diklasifikasikan menurut
proses terbentuknya. Kelompok deskriptif adalah kelompok yang proses pembentukannya terjadi secara
alamiah. Sedangkan kelompok preskriptif merupakan kelompok yang harus menempuh berbagai langkah
agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan. Kelompok deskriptif dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan
tujuan, ukuran, dan pola komunikasi yang dijalankan. Ketiga jenis kelompok deskriptif tersebut, yaitu:
o Kelompok tugas. Kelompok tugas merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya sebuah
permasalahan yang harus dipecahkan bersama oleh para anggota kelompok. Contoh dari kelompok
tugas antara lain tim kuasa hukum yang menangani sebuah kasus yang sama atau tim dokter yang
merawat seorang pasien yang menderita komplikasi penyakit.
o Kelompok pertemuan. Kelompok pertemuan merupakan kelompok yang menekankan diri setiap
anggota sebagai pusat acara atau kegiatan. Dalam kelompok kecil setiap anggota kelompok dapat
saling belajar dan bertukar pengetahuan. Seluruh anggota kelompok memiliki sesuatu untuk
diajarkan dan dipelajari. Contoh dari kelompok pertemuan misalnya dapat dilihat dalam acara-
acara diskusi.
o Kelompok penyadar. Kelompok penyadar merupakan kelompok yang cenderung bersifat terapis
dan terbentuk untuk mengubah aspek-aspek tertentu dari seseorang. Sebagai contoh kelompok
terapi kepribadian yang bertujuan untuk mengubah kepribadian seseorang menjadi lebih baik.
Tes Formatif
1) Tipe kelompok sebagai basis berlangsungnya kegiatan komunikasi kelompok terdapat di bawah ini,
kecuali kelompok...
A. deskriptif dan kelompok preskriptif
B. elit dan kelompok pinggir
C. primer dan kelompok sekunder
D. keanggotaan dan kelompok rujukan
2) Pengaruh kelompok dalam perilaku komunikasi manusia adalah hal-hal berikut, kecuali...
A. kontroversi
B. konformitas
C. polarisasi
D. fasilitasi sosial
3) Empat pendekatan yang digunakan untuk menganalisis komunikasi organisasi, adalah kecuali
pendekatan...
A. kultural
B. ilmiah
C. nonsistem
D. hubungan interpersonal
4) Kepuasan kerja anggota kelompok berbanding lurus dengan produktivitas bekerjanya merupakan dasar
dari pendekatan dalam menganalisis komunikasi organisasi yang terkategori pada pendekatan...
A. sistem
B. kultural
C. ilmiah
D. hubungan interpersonal
5) Struktur jaringan komunikasi yang memiliki kemiripan dengan struktur lingkaran adalah struktur...
A. rantai dan struktur semua saluran
B. rantai
C. semua saluran
D. Y

17) Komunikasi Massa


Komunikasi massa secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi dengan
menggunakan media massa sebagai media perantaranya. Dalam komunikasi massa terdapat lima variabel
yang sangat berpengaruh terhadap kinerja media. Kelima variabel tersebut yaitu sumber, audiens, pesan,
proses, dan konteks.
Konteks dalam komunikasi massa dipahami sebagai kondisi sosial yang terjadi dan saling
berpengaruh terhadap kinerja media massa.
Konteks sosial dapat berupa kondisi sosial ekonomi, politik, atau isu-isu yang berkembang di
masyarakat. Konteks sosial tersebut berpengaruh terhadap pemberitaan yang akan diangkat oleh media,
sebaliknya pemberitaan media juga dapat memengaruhi konteks sosial masyarakat.
Lima karakteristik komunikasi massa yang diturunkan dari pengertian tentang variabel komunikasi
massa adalah komunikator
bersifat profesional, pesan disampaikan secara cepat dan berkelanjutan kepada audiens yang luas
dan heterogen, proses komunikasi yang terjadi bersifat searah, pesan yang disampaikan bersifat umum dan
tidak ditujukan kepada perorangan secara khusus, dan disampaikan secara masif dan serempak pada
seluruh audiens. Bentuk-bentuk media massa antara lain buku, surat kabar, majalah, tabloid, televisi, radio,
film, kaset, piringan hitam, compact disc, dan digital video disc.
Rekam jejak perkembangan media massa di Indonesia diawali pada pertengahan abad ke-18 ketika
masa kolonial Belanda di Indonesia. Kala itu pihak Belanda mulai menerbitkan surat kabar di Indonesia
meski mash mengekang kinerja dan pertumbuhan pers. Surat kabar pertama yang terbit di Indonesia adalah
Bataviase Nouvelles pada tahun 1744, disusul kemudian Bataviasehe
Courant pada tahun 1817, dan Bataviasehe Advertentieblad pada tahun 1827. Media massa
elektronik di Indonesia pertama kali beroperasi pada tahun 1911 ketika Angkatan Laut Kerajaan Belanda
mengoperasikan fasilitas radio komunikasi di Pulau Sabang untuk mengatur jalur lalu lintas kapal. Pada
tahun 1925, Belanda mulai mendirikan Radio Batavia Vereniging yang menyiarkan musik-musik Eropa.
Pada bulan Agustus 1962, Televisi Republik Indonesia (TVRI) lahir dan beroperasi untuk pertama kalinya.
Kala itu
TVRI hanya menyiarkan acara Asean Games ke-4 yang diadakan di Jakarta, namun sejak bulan
November 1962 TVRI mulai mengudara secara reguler setiap hari.
Latihan
1) Jelaskan tentang pengertian komunikasi massa!
Jawab:
Komunikasi massa secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi dengan menggunakan
media masa sebagai media perantaranya. Komunikator mengirimkan pesan melalui media massa sehingga
audiens dapat menerima pesan tersebut. Dalam komunikasi massa terdapat lima variabel yang sangat
berpengaruh terhadap kinerja media. Kelima variabel tersebut yaitu sumber, audiens, pesan, proses, dan
konteks. Sumber dalam komunikasi massa adalah komunikator yang menyusun, mengirimkan pesan, dan
mengeluarkan biaya untuk mentransmisikan pesan tersebut kepada audiens. Komunikator dalam
komunikasi massa merupakan lembaga atau organisasi yang memiliki kepentingan untuk menyampaikan
suatu informasi kepada audiens.
Komunikasi massa tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi dari sumber kepada audiens saja.
Komunikasi massa memiliki seperangkat fungsi yang semakin menegaskan arti pentingnya dalam
kehidupan kita.
Fungi komunikasi massa dirumuskan secara beragam oleh para tokoh komunikasi. Meski diterjemahkan
dalam bahasa penyampaian yang berbeda namun pada dasarnya pendapat-pendapat tersebut bermuara pada
gagasan yang sama.
2) Seberapa penting media massa dalam mendukung kesuksesan komunikasi massa?
Jawab:
Media massa sangat penting dalam mendukung kesuksesan komunikasi massa sebab proses dalam
komunikasi massa terdiri dari proses mengalirnya pesan dan proses seleksi. Dalam komunikasi massa,
pesan yang ditransmisikan mengalir melalui proses yang bersifat satu arah dari sumber ke audiens.
Media massa menyampaikan pesan kepada audiens tapa audiens dapat memberikan umpan balik (feedback)
kepada media. Kalaupun audiens memberikan umpan balik misalnya melalui forum opini atau surat
pembaca, prosesnya cenderung tertunda (tidak langsung) dan membutuhkan waktu yang lama. Ditinjau dari
proses seleksinya, komunikasi massa juga merupakan proses dua arah. Baik media massa maupun audiens
secara aktif melakukan seleksi. Media menyeleksi target audiens yang mereka sasar serta pesan yang akan
mereka sampaikan. Di sisi lain, di tengah kepungan media massa audiens secara aktif menyeleksi media
yang akan mereka akses.
Berkaca dari karakteristik tersebut, media massa memainkan peran yang sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat.
3) Jelaskan tentang lima karakteristik komunikasi massa!
Jawab:
Secara ringkas karakteristik komunikasi massa, antara lain:
1. komunikator bersifat profesional;
2. pesan disampaikan secara cepat dan berkelanjutan;
3. pesan disampaikan kepada audiens yang luas dan heterogen;
4. proses komunikasi yang terjadi bersifat searah;
5. pesan yang disampaikan bersifat umum dan tidak ditujukan kepada perorangan secara khusus;
6. disampaikan secara masif dan serempak pada seluruh audiensi
4) Jelaskan tentang masing-masing fungi dalam komunikasi massa!
Jawab:
Fungsi komunikasi massa antara lain:
a. Informasi (to Inform); Komunikasi masa berfungsi untuk menyampaikan berbagai informasi kepada
audiens. Fungi informasi memungkinkan audiens mengetahui peristiwa yang terjadi di berbagai belahan
dunia sehingga dapat membuatnya tetap terhubung dengan dunia luar.
b. Persuasi (to Persuade); Komunikasi massa berfungsi untuk membujuk audiens melakukan sesuatu.
Tindakan yang diharapkan bisa berupa perubahan sosial, dukungan dan penolakan terhadap suatu isu,
atau perilaku pembelian (purchasing behavior).
c. Hiburan (to Entertain); Komunikasi massa berfungsi untuk menghibur audiens melalui pesan-pesan
yang disampaikannya. Untuk menjalankan fungi hiburan media massa perlu mengirimkan pesan yang
bersifat menghibur dan menyenangkan bagi audiens.
d. Edukasi (to Educate); Komunikasi massa berfungsi untuk mendidik audiens melalui konten pesannya
yang dapat memperkaya pengetahuan. Komunikasi mungkinkan kita untuk mengenal dan mengetahui
berbagai informasi dari mana pun. Informasi-informasi tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan
dorong perkembangan intelektualitas audiens.
e. Transmisi Budaya (Transmission of The Culture); Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan
warisan seni dan kebudayaan dari satu generasi ke generasi lainnya. Dengan mentransmisikannya
kepada generasi yang lebih muda maka eksistensi kebudayaan yang telah ada sejak dulu dapat tetap
terjaga kelestariannya.
5) Berikan contoh dan jelaskan setidaknya tiga media komunikasi massa!
Jawab:
Media komunikasi massa, di antaranya:
a. Buku; mungkin merupakan salah satu bentuk media massa yang terhitung eksklusif. Di antara berbagai
bentuk media massa lainnya, harga buku relatif lebih mahal dan pesan yang disampaikan cenderung
lebih berbobot.
b. Surat Kabar; Salah satu media massa yang paling populer adalah surat kabar. Hal ini wajar mengingat
surat kabar merupakan produk media massa yang paling tua dan sudah diakses sejak berabad-abad lalu.
Meski menjadi salah satu bentuk media massa, namun sifat masif surat kabar tidaklah se-masif media
massa elektronik. Surat kabar memiliki daya jangkau audiens yang lebih terbatas arena adanya
keterbatasan geografis dalam proses distribusi surat kabar kepada audiensnya.
c. Majalah dan Tabloid; Perbedaan yang paling nyata terlihat antara majalah dan tabloid dapat dilihat dari
penampilan fisiknya baik bahan material kertasnya, jenis informasi yang disampaikan, atau ukurannya.
Meski demikian, baik majalah maupun tabloid sama-sama dapat bersifat umum atau khusus. Majalah
dan tabloid yang bersifat umum menyampaikan informasi yang lebih general dan menyasar target
audiens yang luas. Sedangkan majalah dan tabloid yang bersifat khusus menyampaikan informasi dan
menyasar target audiens yang lebih spesifik.
d. Televisi; merupakan media massa elektronik yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
keluarga di Indonesia. Meski penetrasi pengguna internet terus mengalami peningkatan, namun audiens
televisi tidak mengalami penurunan jumlah. Masih rendahnya sumber daya manusia dan keterbatasan
fasilitas internet di beberapa daerah menjadikan televisi masih menjadi media massa nomor satu yang
diakses oleh mayoritas audiens Indonesia.
e. Radio; merupakan media massa elektronik yang pernah mendominasi sistem komunikasi massa audiens.
Sebelum kehadiran televisi, radio menjadi media massa yang paling sering diakses oleh audiens. Cara
mereka mengakses radio pun mirip dengan cara mengakses televisi. Jika sekarang seluruh anggota
keluarga berkumpul untuk bersama-sama menyaksikan program yang ditayangkan di televisi, maka
dulu mereka berkumpul untuk mendengarkan program siaran yang disiarkan oleh radio.
f. Kaset, Piringan Hitam, dan Compact Disc; merupakan media massa yang dekat dengan kehidupan kita.
Kita mungkin pernah mendengarkan lagu-lagu klasik melalui piringan hitam, menyimpan hasil rekaman
suara di kaset, atau menonton film yang disimpan di dalam kepingan compact disc. Piringan hitam,
kaset, dan compact disc pada dasarnya merupakan media massa yang memiliki kemiripan manfaat satu
sama lain. Pada masanya piringan hitam pernah menjadi media masa yang populer khususnya sebagai
penyimpan lagu atau musik karya para musisi agar dapat didengarkan oleh audiensnya di rumah
g. Film; Banyak dari kita yang mungkin adalah seorang penikmat film dan selalu mengikuti perkembangan
industri perfilman. Film merupakan media massa yang menyampaikan pesannya melalui cerita dalam
film itu. Meski tidak selalu menghibur, namun sesuai dengan fungi komunikasi massa, film dapat
menjalankan fungi hiburan secara optimal. Di samping menjalankan fungsi hiburan, film juga dapat
menjalankan fungsi informasi, persuasi, atau transmisi kebudayaan tergantung pada genre dan tema
cerita dalam film tersebut.
Tes Formatif
1) Variabel penting dalam komunikasi massa adalah seperti di bawah ini, kecuali...
A. sumber dan audiens
B. sumber, kekuasaan, kredibilitas, proses, dan konteks
C. pesan dan proses
D. sumber dan konteks
2) Konteks sosial yang berpengaruh pada komunikasi massa di antaranya adalah...
A. kondisi sosial, ekonomi, dan politik
B. latar belakang demografis audiens
C. latar belakang pendidikan komunikator
D. lingkungan
3) Berikut karakteristik yang ada di dalam komunikasi massa, kecuali...
A. proses komunikasi yang terjadi bersifat satu arah
B. pesan disampaikan kepada audiens yang las dan heterogen
C. disampaikan secara masif dan serentak
D. efeknya selalu bersifat langsung
4) Bentuk-bentuk media yang ada di bawah in merupakan komunikasi massa, kecuali...
A. surat
B. surat kabar
C. radio
D. film
5) Jenis media komunikasi massa pertama yang berkembang di Indonesia adalah...
A. radio
B. surat kabar
C. televisi
D. film

18) Komunikasi Tradisional


Budaya dan kebudayaan merupakan unsur penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat. Budaya dianggap sebagai tonggak penopang tegaknya sebuah peradaban. Faktor-faktor
ekologis dan kondisi masyarakat di setiap masa mempengaruhi produk budaya yang meroka hasilkan.
Komunikasi dan budaya memiliki kaitan yang sangat erat. Eratnya kaitan antara komunikasi dan budaya
telah melahirkan sebuah kajian yaitu komunikasi budaya (cultural communication). Proses komunikasi
yang terjadi akan selalu melibatkan unsur-unsur budaya dalam prosesnya. Unsur budaya tersebut dapat
berupa pesan yang dikirimkan atau media komunikasi yang digunakan oleh komunikator dan komunikan.
Arti penting komunikasi dan budaya dicerminkan dari peran komunikasi sebagai cara untuk
mentransmisikan pesan budaya sehingga memungkinkan suatu kebudayaan dapat tumbuh, berkembang,
disosialisasikan, dilestarikan, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sebaliknya,
budaya acap kali menjadi landasan atau konteks dan konten pesan yang ditukarkan dalam proses
komunikasi sescorang. Kebudayaan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kebudayaan tinggi (high context
culture) dan kebudayaan rendah (low context culture). Kebudayaan tinggi (high context culture) merujuk
pada produk-produk budaya yang dianggap memiliki nilai seni yang tinggi.
Budaya tinggi dianggap sebagai budaya yang eksklusif dan hanya dapat dinikmati oleh kaum
terdidik dan bangsawan. Kebudayaan rendah (low context culture) merujuk pada produk-produk budaya
yang dianggap instan, tidak estetis, dan mudah ditiru. Produk budaya rendah cenderung lebih mudah
dipahami karena tidak menggunakan banyak simbol, dan bersifat massive. Budaya massa atau disebut juga
sebagai budaya populer (pop culture) merupakan contoh dari budaya rendah karena dianggap sebagai
rekayasa kebudayaan tinggi yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas bawah yang bersifat dangkal,
egosentris, berorientasi pada kepentingan pasar, dan populis.
Komunikasi tradisional merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan
dengan menggunakan media tradisional yang telah lama digunakan masyarakat sebelum tersentuh oleh
modernitas. Proses komunikasi ini merupakan komunikasi yang bersifat asli karena berasal dari suku asli di
masyarakat (tribal) yang berkomunikasi secara lisan (oral) dan melalui tanda-tanda, gambar, atau visual
(scribal). Komunikasi tradisional berperan penting untuk mempererat persahabatan dan kekerabatan dalam
masyarakat.
Media komunikasi tradisional yang ada di tiap daerah sangat beragam dan memiliki ciri khasnya
masing-masing. Perbedaan tingkat peradaban masyarakat di satu daerah dan daerah lain juga menentukan
jenis-jenis media komunikasi tradisional yang digunakan.
Latihan
1) Jelaskan tentang pengertian budaya!
Jawab:
Menurut asal katanya, kata "budaya" berasal dari dua kata yaitu "budi" dan "daya". "Budi" dimaknai
sebagai kehalusan jiwa, sedangkan "daya" dimaknai sebagai hasil karya pemikiran manusia. Singkatnya,
"budaya" dimaknai sebagai hasil karya yang berasal dari kehalusan jiwa manusia. Mengacu pada definisi
tersebut maka sesungguhnya tidak ada budaya atau kebudayaan yang buruk karena pada dasarnya
dihasilkan dari itikad baik dan kehalusan jiwa.
Meski terdengar serupa, tapi konsep antara "budaya" dan "kebudayaan" sebenarnya memiliki arti yang
berbeda. Budaya merupakan cara hidup dan berperilaku yang didasarkan pada norma dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Norma dan nilai tersebut telah disepakati bersama oleh masyarakat dan
bertujuan untuk mengatur kehidupan bersama sebagai sebuah entitas. Kebudayaan merupakan bentuk
pelembagaan dari cara hidup dan berperilaku yang telah disepakati tersebut. Dengan adanya budaya dan
kebudayaan diharapkan keharmonisan hidup bersama dalam masyarakat dapat tercapai.
2) Mengapa proses komunikasi berkait dengan budaya yang berlaku pada suatu masyarakat?
Jawab:
Komunikasi dan budaya memiliki kaitan yang sangat erat. Eratnya kaitan antara komunikasi dan budaya
telah melahirkan sebuah kajian yaitu komunikasi budaya (cultural communication). Proses komunikasi
yang terjadi akan selalu melibatkan unsur-unsur budaya dalam prosesnya. Unsur budaya tersebut dapat
berupa pesan yang dikirimkan atau media komunikasi yang digunakan oleh komunikator dan komunikan.
Arti penting komunikasi dan budaya dicerminkan dari peran komunikasi sebagai cara untuk
mentransmisikan pesan budaya sehingga memungkinkan suatu kebudayaan dapat tumbuh, berkembang,
disosialisasikan, dilestarikan, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sebaliknya,
budaya sering menjadi landasan atau konteks dan konten pesan yang ditukarkan dalam proses komunikasi
seseorang. Dalam berkomunikasi disadari atau tidak acap kali seseorang akan menampilkan identitas
budayanya melalui cara berkomunikasinya. Ketika kita bertemu dengan orang yang berasal dari daerah
yang sama dengan kita, kita cenderung akan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah asal kita
agar dapat menciptakan suasana yang lebih akrab. Bahasa daerah yang kita gunakan tersebut dapat
menunjukkan identitas suku bangsa kita kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan
konteks kultural, komunikasi berperan penting dalam proses pembentukan identitas kebudayaan
masyarakat.
3) Jelaskan peran komunikasi tradisional dalam pelestarian kebudayaan daerah!
Jawab:
Dalam pelestarian kebudayaan daerah komunikasi tradisional berperan dalam proses penyampaian pesan
dari komunikator ke komunikan dengan menggunakan media tradisional yang telah lama digunakan
masyarakat sebelum tersentuh oleh modernitas. Proses komunikasi ini merupakan komunikasi yang bersifat
asli karena berasal dari suku asli di masyarakat (tribal) yang berkomunikasi secara lisan (oral) dan melalui
tanda-tanda, gambar, atau visual (scribal).
Dalam kehidupan masyarakat di masa lampau, komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kebudayaan mereka. Berbagai tradisi, peraturan, upacara adat, dan ritual tradisional disampaikan kepada
generasi- generasi berikutnya melalui komunikasi. Sebagai bagian dari tradisi, praktik komunikasi
tradisional mampu menunjukkan perbedaan kebudayaan yang dimiliki oleh satu daerah dan daerah lain.
Tidak jarang perbedaan kebudayaan tersebut akhirnya menjadi sebuah ciri unik yang membentuk karakter
budaya suatu masyarakat.
Komunikasi tradisional juga berperan penting untuk mempererat persahabatan dan kekerabatan dalam
masyarakat. Prinsip-prinsip kearifan lokal dalam komunikasi tradisional mendorong setiap anggota
masyarakatnya untuk saling bekerja sama, bersahabat, dan menjaga keharmonisan hidup yang akhirnya
dapat menumbuhkan rasa keterikatan di antara mereka. Di masa lampau, keterikatan yang terbentuk
melalui praktik komunikasi tradisional ini bermanfaat untuk mengimbangi tekanan yang datang dari luar
suku bangsa mereka.
Arti penting komunikasi tradisional tidak hanya dirasakan di masa lampau saja. Di era modern seperti saat
ini pun arti penting komunikasi tradisional dapat kita rasakan hampir di segala bidang. Di bidang sosial
budaya, praktik komunikasi tradisional yang terjaga dari masa ke masa dapat mengukuhkan karakter dan
kepribadian kita. Ini menjadi dasar bagi kita untuk bersikap dan berperilaku tidak hanya dalam kehidupan
kita sehari-hari namun juga dalam pergaulan di berbagai forum internasional.
Di bidang ekonomi, eksotisme komunikasi tradisional Indonesia jelas menjadi komoditas yang patut
diperhitungkan. Hingga saat in mash banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tidak
hanya untuk menikmati keindahan panorama alamnya namun juga untuk mempelajari keagungan seni dan
budaya sebagai warisan nenek moyang yang terjaga orisinalitasnya melalui komunikasi tradisional antar
generasi. Arti penting komunikasi tradisional juga kian terasa ketika nilai-nilai luhur seperti penghormatan
terhadap nenek moyang, kekerabatan, kebersamaan, dan musyawarah mufakat mash diadopsi oleh
masyarakat modern sebagai panduan kita berperilaku saat ini.
4) Sebutkan dan berikan contoh komunikasi tradisional yang ada di Indonesia!
Jawab:
Berikut ini beberapa contoh komunikasi tradisional yang ada di Indonesia:
a. Lambang Isyarat; Sejak zaman dahulu manusia telah menggunakan isyarat sebagai cara mereka
berkomunikasi. Lewat isyarat-isyarat nonverbal seperti gerak tubuh, wajah, dan tangan para partisipan
komunikasi saling bertukar pesan satu sama lain. Mereka juga membaca tanda-tanda alam sebagai
lambang yang menandakan sesuatu. Sebagai contoh, para pelaut pergi berlayar dengan lebih dahulu
memperhatikan rasi bintang dan gerakan air laut sebagai bahan pertimbangannya tentang kondisi lautan
yang akan diarunginya.
b. Simbol; merupakan suatu objek yang tersusun atas objek yang lain dan dapat digunakan untuk
mengartikan sesuatu. Simbol dalam masyarakat tradisional misalnya berupa penyerahan mahkota
sebagai simbol pergantian takhta di kerajaan.
c. Gerakan; Dalam komunikasi tradisional gerakan yang digunakan untuk menyampaikan pesan misalnya
ditampilkan melalui tarian daerah. Banyak tarian daerah yang sebenarnya menceritakan tentang suatu
kisah.
d. Bunyi-bunyian; Aktivitas komunikasi tradisional juga dilakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian
yang dihasilkan dari media-media komunikasi tradisional kala itu.
5) Sebutkan dan berikan contoh penggunaan media komunikasi tradisional yang ada di Indonesia!
Jawab:
Berikut ini contoh penggunaan media komunikasi tradisional yang ada di Indonesia:
o Kentungan; merupakan media komunikasi tradisional yang digunakan untuk memanggil rakyat ketika
raja ingin menyampaikan pengumuman atau perintah.
o Kulkul; merupakan media komunikasi tradisional yang berasal dari Bali yangmemiliki fungsi yang
mirip dengan kentungan.
o Seni Drama dan Tari; Masyarakat di masa lampau sering berkomunikasi dengan menggunakan tarian
sebagian media komunikasinya. Konten pesan disampaikan melalui gerakan tarian yang dilakukan oleh
sang penari. Selain gerakan tarian, sering pertunjukan ini dilengkapi dengan drama yang dimainkan oleh
para penari tersebut.
o Cerita Rakyat; merupakan cerita asli yang diciptakan, tumbuh, dan berkembang di masyarakat. Terdapat
beberapa jenis cerita rakyat sesuai dengan konten yang disampaikan seperti mitos, legenda, dan
dongeng.
o Upacara adat atau dikenal juga sebagai ritual adat merupakan rangkaian tindakan yang ditata oleh
sistem adat suatu masyarakat dan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tengah
masyarakat tersebut.
o Wayang; merupakan media komunikasi tradisional yang digunakan sebagai media hiburan dan
informasi (pendidikan) kepada masyarakat.
o Lagu Daerah; adalah lagu yang diciptakan, tumbuh, dan berkembang di kalangan masyarakat. Sebagai
media komunikasi tradisional, pesan media disampaikan melalui lirik-lirik lagu yang biasanya
menggunakan bahasa daerah setempat.
o Burung Merpati; merupakan media komunikasi tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat
ketika peradaban manusia sudah memasuki era tulisan. Masyarakat di masa lampau akan mengirimkan
surat kepada orang yang dituju dengan mengikatkan surat tersebut di kaki burung merpati yang telah
dilatih sebelumnya.
o Beduk; alam komunikasi tradisional, beduk berfungsi sebagai media komunikasi yang menandakan
waktu sembahyang bagi umat muslim.
o Lonceng; Fungsi lonceng sangat mirip dengan fungi kentungan dalam kehidupan masyarakat di masa
lampau.
o Api dan Asap; merupakan media komunikasi tradisional yang populer digunakan oleh suku Indian di
masa lalu. Asap yang dikeluarkan dari api dapat digunakan untuk mengirimkan informasi kepada orang
lain, namun sayangnya hingga saat ini tidak ada panduan baku tentang kode-kode asap sehingga tidak
semua orang dapat memahami maksud dari pesan komunikasi yang disampaikan melalui kepulan asap.
o Prasasti; merupakan piagam tertulis pada batu yang mengisahkan kisah, pujian, atau sejarah kejayaan
suatu kerajaan di masa lalu. Prasasti merupakan sumber dokumen tertulis yang orisinal karena ditulis
langsung oleh orang-orang yang hidup di masa lalu.
o Daun Lontar; merupakan daun dari pohon siwalan yang dikeringkan dan biasa digunakan untuk menulis
naskah. Sebelum kehadiran kertas sebagai sebuah media tulis, daun lontar lebih dulu digunakan oleh
masyarakat di masa lalu sebagai media komunikasi.

Tes Formatif
1) Komunikasi tradisional dapat dicirikan dari hal-hal berikut in kecuali ...
A. biasanya menggunakan media komunikasi tradisional
B. tidak bisa diselenggarakan dalam balutan modernitas
C. terkait dengan budaya dan keberadaan masyarakat sat komunikasi tradisional dipertunjukkan
D. terdapat di banyak tempat, komunitas, dan masyarakat
2) Terkategori sebagai komunikasi tradisional yang ada di Indonesia adalah...
A. pertunjukan wayang orang
B. pertunjukan film keliling
C. pertunjukan drama
D. tidak ada komunikasi tradisional
3) Bentuk-bentuk di bawah in digunakan dalam komunikasi tradisional, kecuali...
A. gerakan
B. simbol
C. jaringan maya
D. cerita rakyat secara lisan
4) Folklore yang mencampurkan bentuk lisan dan nonlisan dalam pesan komunikasinya disebut dengan
folklore…
A. verbal
B. nonverbal
C. sebagian lisan
D. tulisan
5) Media komunikasi tradisional yang dikenal di Indonesia antara lain ..
A. kentungan
B. seni tari tradisional
C. kulkul
D. penyandian dengan suara jarak jauh

19) Komunikasi Antarbudaya dan Komunikasi Lintas Budaya


Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi
heterofilus (heterophilus communication) yang wajar terjadi di era globalisasi seperti sat ini. Komunikasi
heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan
satu sama lain. Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang
sama-sama melibatkan setidaknya dua latar belakang budaya yang berbeda di antara komunikator dan
komunikan yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Komunikasi antarbudaya (intercultural
communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang
terjadi di antra individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis dalam
kajian in adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Komunikasi lintas budaya
(cross cultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada perbandingan praktik-
praktik komunikasi yang terjadi di berbagai budaya.
Arti penting komunikasi antarbudaya dan lintas budaya masa kini semakin ditegaskan ole
beberapa faktor yaitu mobilitas manusia, ketergantungan ekonomi, kerja sama antarnegara dalam berbagai
bidang, perkembangan teknologi komunikasi, kesejahteraan politik dan pola imigrasi. Hakikat komunikasi
antarbudaya tidak bisa dilepaskan dari pemahaman terhadap makna "budaya" sebagai kata kuncinya.
Meskipun budaya dapat mengakar kuat dan menjadi identitas masyarakat, pada hakikatnya
budaya merupakan hal yang fluid, dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, serta dapat
dinegosiasikan (negotiable).
Perubahan tersebut memungkinkan budaya untuk diproduksi dan direproduksi sebagai hasil dari
proses enkulturasi dan akulturasi budaya.
Enkulturasi merupakan proses transmisi budaya dari satu generasi ke generasi lainnya. Akulturasi
atau dikenal juga dengan asimilasi merupakan proses modifikasi budaya dari kultur-kultur yang berbeda.
Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda,
antara kelompok agama yang berbeda, antara negara-negara yang berbeda, antara subkultur vane berbeda
antara subkultur dan kultur yang dominan, serta antara jenis kelamin yang berbeda. Teori-teori yang
menjadi prinsip-prinsip yang menunjang kelancaran proses komunikasi antarbudaya di antara individu
adalah relativitas bahasa (linguistic relativism), representasi budaya melalui bahasa, pengurangan
ketidakpastian (uncertainty reduction), kesadaran diri dan perbedaan budaya (mindfulness and cultural
diversity), serta interaksi dan perbedaan budaya (interaction and cultural diversity).
Komunikasi lintas budaya merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada perbandingan
praktik komunikasi yang sama dalam budaya-budaya yang berbeda. Salah satu dimensi yang digunakan
untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan tersebut dalam level kultural dan individual adalah dimenasi
individual dan kolektif (individualism-collectivism). Meski budaya individualistik dan kolektivistik
memiliki sejumlah perbedaan, namun kedua budaya tersebut juga memiliki persamaan khususnya dari
sudut pandang budaya yang mempengaruhi proses komunikasi mereka. Budaya memiliki pengaruh yang
bear baik bagi budaya individualistik maupun kolektivistik yang sama-sama dipengaruhi oleh kerangka
budaya yang menyebabkan mereka dapat mengidentifikasi orang-orang yang ada dalam ingroup dan
outgroup mereka. Perbandingan antra budaya individualistik dan kolektivistik juga dapat dilihat dalam
peran individu dalam budaya vertikal dan horizontal. Budaya horizontal (horizontal cultures) merupakan
budaya yang bersifat sejajar di antara orang-orang yang memiliki posisi yang setara. Budaya vertikal
(vertical cultures) merupakan budaya yang bersifat dari atas ke bawah, dari orang yang memiliki posisi
lebih tinggi kepada orang yang posisinya lebih rendah.
Latihan
1) Apa yang dimaksud dengan komunikasi heterofilus?
Jawab:
Komunikasi heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang
memiliki perbedaan satu sama lain. Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan
bentuk komunikasi yang sama-sama melibatkan setidaknya dua latar belakang budaya yang berbeda di
antara komunikator dan komunikan yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Meski terdengar
memiliki kemiripan, namun makna di antara kedua konsep tersebut rupanya memiliki perbedaan yang
cukup signifikan.
2) Berikan pengertian tentang komunikasi antarbudaya!
Jawab:
Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus
pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan
latar belakang kultural. Kajian ini mencoba untuk melihat praktik komunikasi interpersonal yang terjadi
di antara partisipan komunikasi sebagai bentuk representasi kultural mereka. Unit analisis dalam kajian
ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka (Gudykunst, 2002).
3) Berikan pengertian tentang komunikasi lintas budaya!
Jawab:
Komunikasi lintas budaya (cross cultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus
pada perbandingan praktik-praktik komunikasi yang terjadi di berbagai budaya. Apabila fokus kajian
komunikasi antarbudaya menekankan pada paparan eksplanatif mengenai praktik komunikasi
interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang berbeda budaya, maka fokus kajian
komunikasi lintas budaya menekankan pada perbandingan praktik komunikasi yang sama dalam budaya
masing-masing (Gudykunst dan Lee, 2002).
Perbedaan fokus kajian antara komunikasi antarbudaya dan lintas budaya misalnya tercermin dari praktik
komunikasi antara mahasiswa Amerika dan mahasiswa Indonesia tentang cara anak-anak di negara
masing-masing mengidentifikasi dan mengkomunikasikan identitas dirinya kepada orang lain. Dalam
kajian komunikasi antarbudaya pembahasan akan difokuskan pada praktik komunikasi interpersonal yang
terjadi di antara mahasiswa Amerika dan Indonesia tersebut, sedangkan dalam kajian komunikasi lintas
budaya pembahasan akan difokuskan pada perbandingan cara anak-anak di negara masing-masing
mengkomunikasikan identitas dirinya kepada orang lain.
4) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi arti penting komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas
budaya?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi arti penting komunikasi antarbudaya dan lintas, di antaranya:
o Mobilitas Manusia (Human Mobility). Perkembangan industri transportasi telah memberikan dampak
yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tingginya tingkat mobilitas manusia saat ini tidak bisa
dilepaskan dari berbagai faktor khususnya ekonomi. Perkembangan industri di pasar global
mendorong manusia untuk melakukan perjalanan-perjalanan bisnis guna melihat potensi dan peluang
ekonomi yang ada. terjangkau.
o Ketergantungan Ekonomi (Economical Dependency). Terbukanya hubungan antarbangsa
memungkinkan satu negara dan negara lain menjalin kerja sama khususnya di bidang ekonomi.
Perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang menuntut mereka untuk lebih agresif mencuri
perhatian para investor dari negara-negara maju agar bersedia menjalin kerja sama dalam sektor
perekonomian. Kehidupan ekonomi negara yang sangat dipengaruhi oleh kerja sama tersebut
kemudian bergantung pada kemampuan negara-negara tersebut untuk berkomunikasi secara efektif di
tengah perbedaan kultur di antara mereka.
o Kerja Sama Antarnegara dalam Berbagai Bidang; tidak hanya dilakukan dalam bidang ekonomi saja.
Bidang-bidang lain seperti bidang keamanan, kesehatan, dan sosio- kultural juga menjadi bidang yang
tidak bisa diabaikan. Dalam bidang keamanan, arti penting komunikasi antarbudaya dan lintas budaya
misalnya terasa dalam jaringan polisi internasional (international police) yang dalam upaya menjaga
keamanan dunia mengharuskan mereka untuk dapat saling bekerja sama di tengah perbedaan budaya
yang mereka miliki. Dalam bidang sosio-kultural, arti penting komunikasi antarbudaya dan lintas
budaya misalnya dapat dilihat dari semakin banyaknya forum-forum diskusi internasional yang tidak
hanya membahas suatu isu dari sudut pandangan ilmiah saja, namun juga diikuti oleh berbagai
aktivitas budaya seperti field trip atau malam kebudayaan yang dikuti oleh para peserta dari berbagai
negara.
o Perkembangan Teknologi Komunikasi, memungkinkan kita untuk terhubung dengan dunia luar
melalui berbagai media komunikasi. Dengan menggunakan hampir seluruh media di berbagai lini, kita
dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia dalam waktu
singkat. Kita dapat berdialog dengan kerabat yang tinggal di negara berbeda dengan menggunakan
telepon, media-media sosial, dan berbagai layanan aplikasi diskusi (chatting). Kita dapat mengetahui
peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia dalam waktu singkat melalui berita yang
kita akses di televisi, radio, dan internet. Kita juga dapat menikmati produk budaya dari negara lain
misalnya melalui film dan musik. Dalam level ekstrem, produk-produk budaya dari suatu negara justru
dapat menjadi tren dan mewabah di negara-negara lainnya. Misalnya, gelombang budaya Korea (K-
Pop) yang tengah populer di kalangan kaum muda saat ini. Sederhananya, perkembangan teknologi
komunikasi berperan penting dalam membawa kultur luar mask ke rumah kita.
o Pola Imigrasi (Human Immigration Pattern) Praktik imigrasi sebenarnya bukanlah hal bar dalam
kehidupan kita. Sebaran ragam suku bangsa di dunia pada awalnya juga dipengaruhi oleh praktik
imigrasi yang dilakukan ole nenek moyangnya di masa lampau. Akan tetapi, pertimbangan ekonomi
mendorong pola imigrasi yang terjadi di masa kini menjadi lebih signifikan. Saat ini semakin banyak
orang yang berpindah domisilinya karena berbagai alasan, salah satunya karena faktor tuntutan
pekerjaan. Peningkatan pola imigrasi in diindikasikan melalui semakin banyaknya sekolah-sekolah
internasional yang didirikan di berbagai daerah dan disi oleh murid-murid yang berasal dari berbagai
latar belakang kultural. Pola imigrasi in memungkinkan setiap individu yang terlibat untuk melakukan
praktik komunikasi antarbudaya dan lints budaya sejak usia dini.
o Kesejahteraan Politik (Political Welfare) Hubungan kerja sama ekonomi antarnegara rupanya
bukanlah satu- satunya faktor yang mempengaruhi iklim hubungan internasional dunia. Kesejahteraan
politik suatu negara rupanya turut berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan politik di negara
lain. Sebagai contoh, kekacauan politik yang terjadi di daerah Timur Tengah tidak hanya berpengaruh
terhadap tingkat keamanan dan kondisi sosial masyarakat Timur Tengah saja, melainkan berpengaruh
juga terhadap kondisi ekonomi negara-negara lainnya. Kekacauan politik di daerah Timur Tengah
jelas berpengaruh terhadap harga minyak yang dikonsumsi oleh hampir seluruh negara di dunia. Bagi
negara-negara yang menjadi konsumen minyak Timur Tengah hal ini tentu berpengaruh terhadap
kondisi perekonomiannya karena harus memperbesar anggaran pendapatan dan belanja negara.
Isu-isu global seolah menjadi pintu bagi terbukanya sistem komunikasi yang lebih luas dan
memungkinkan budaya-budaya dari berbagai negara saling bersinggungan. Komunikasi antarbudaya dan
lintas budaya kemudian semakin nyata arti pentingna dalam kehidupan kita guna meminimalisir dampak-
dampak negatif yang mungkin terjadi dari persinggungan budaya tersebut.
5) Berikan contoh-contoh dari komunikasi antarbudaya!
Jawab:
Berikut ini bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya:
o Komunikasi antara Suku Bangsa yang Berbeda, merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara
individu-individu yang memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda. Istilah lain untuk bentuk
komunikasi ini adalah komunikasi antaretnis. Contoh bentuk komunikasi ini misalnya proses
komunikasi yang terjadi antara orang Jawa dan orang Batak.
o Komunikasi antara Kelompok Agama yang Berbeda, merupakan proses komunikasi yang terjadi di
antara individu-individu yang menganut agama yang berbeda. Agama merupakan hal yang bersifat
personal sementara isu-isu keagamaan menjadi isu yang sensitif bagi masyarakat. Tidak jarang
pemberitaan mengenai konflik-konflik keagamaan diangkat ke permukaanoleh media massa. Contoh
bentuk komunikasi ini misalnya proses komunikasi yang terjadi antara pemeluk agama Islam dan
pemeluk agama Kristen.
o Komunikasi antara Negara-Negara yang Berbeda, merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara
individu-individu yang berasal dari negara yang berbeda. Istilah lain untuk bentuk komunikasi ini
adalah komunikasi internasional (international communication). Contoh bentuk komunikasi ini
misalnya proses komunikasi yang terjadi antara negara Indonesia dan Singapura.
o Komunikasi antara subkultur yang berbeda, merupakan yang proses komunikasi yang terjadi di antara
individu-individu yang memiliki subkultur sal yang berbeda. Subkultur adalah kelompok-kelompok
kecil yang tinggal dan berinteraksi dalam sebuah kultur yang dominan. Subkultur dapat dikategorikan
secara beragam, seperti wilayah geografis, kebangsaan, kondisi hidup, atau pekerjaan. Sebuah
subkultur sering mengembangkan subbahasanya sendiri sebagai cara untuk mempermudah proses
komunikasi dengan anggota subkulturnya. Contoh bentuk komunikasi in misalnya proses komunikasi
yang terjadi antara guru dan jurnalis, pedagang dan polisi, atau antara fotografer dan modelnya.
o Komunikasi antara Subkultur dan Kultur yang Dominan, merupakan proses komunikasi yang terjadi di
antara individu yang berasal dari sebuah subkultur dengan individu yang berasal dari kultur
dominannya. Contoh bentuk komunikasi ini misalnya proses komunikasi yang terjadì antara kaum
homoseksual dan kaum heteroseksual.
o Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda. Proses komunikasi antra laki-laki dan perempuan
merupakan proses komunikasi yang termasuk dalam bentuk ini.

Tes Formatif
1) Pernyataan tentang komunikasi heterofilus di bawah ini benar, kecuali,
A. merupakan proses komunikasi antarindividu yang memiliki perbedaan satu sama lain
B. muncul dalam bentuk komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya
C. merupakan proses komunikasi antarindividu yang memiliki perbedaan tetapi dengan komunikator
dan komunikan yang selalu sama
D. mencerminkan kaitan antara komunikasi dan budaya dalam suatu proses komunikasi
2) Kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-
individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural adalah komunikasi…
A. antarbudaya
B. lintas budaya
C. internasional
D. pembangunan
3) Kajian komunikasi yang berfokus pada perbandingan praktik-praktik komunikasi yang terjadi di berbagai
budaya adalah komunikasi...
A. pembangunan
B. internasional
C. lintas budaya
D. antarbudaya
4) Faktor-faktor yang menegaskan arti penting komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya
adalah sebagai berikut, kecuali…
A. mortalitas penduduk
B. mobilitas manusia
C. perkembangan teknologi komunikasi
D. ketergantungan ekonomi
5) Produksi dan reproduksi budaya dapat dilakukan melalui ...
A. hanya dengan enkulturasi
B. hanya dengan akulturasi
C. enkulturasi dan akulturasi
D. tidak ada jawaban yang benar

20) Komunikasi Internasional dan Komunikasi Pembangunan


Komunikasi internasional (international communication) merupakan kajian komunikasi yang
mempelajari proses komunikasi massa di antara beberapa negara yang memiliki perbedaan latar belakang
sosio kultural.
Perbedaan latar belakang sosio kultural tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya, tingkat
kesejahteraan ekonomi, bahasa, dan lain-lain.
Dalam komunikasi internasional unit analisis kajiannya tidak berada dalam level interpersonal
melainkan kemasyarakatan (societal) dan berfokus pada interaksi antara dua atau lebih negara yang
terhubung melalui proses komunikasi massa.
Komunikasi pembangunan (development communication) merupakan kajian komunikasi yang
mempelajari perubahan sosial masyarakat yang terjadi sebagai akibat dari pengaruh komunikasi yang
berkaitan tentang isu-isu pembangunan. Meski hingga saat ini belum ada definisi yang rigid tentang konsep
pembangunan, namun pada dasarnya konsep pembangunan selalu berakar pada dua hal yaitu kekuatan
(power) dan kontrol (control). Pembangunan secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses partisipatif
masyarakat dalam mencapai perubahan sosial yang lebih baik. Dalam proses partisipatif tersebut
masyarakat tidak hanya memiliki kekuatan saja namun memiliki kontrol terhadap lingkungan sekitarnya.
Bentuk komunikasi pembangunan yang cenderung lebih berorientasi pada proses perubahan sosial
yang terjadi di tengah masyarakat jelas berbeda dengan bentuk-bentuk komunikasi internasional.
Komunikasi internasional yang terjadi di antara berbagai negara sejatinya dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk aktivitas seperti diplomasi internasional, kehumasan internasional, propaganda internasional, dan
lain-lain.
Untuk mengkaji komunikasi pembangunan terdapat tiga buah perspektif yang dapat digunakan
yaitu perspektif sistem, perspektif institusi media, dan perspektif pesan. Perspektif sistem merupakan
perspektif yang mengkaji peran media dalam mempengaruhi proses pembangunan. Paradigma dominan
atau dikenal pula dengan nama paradigma liberal atau modernistik merupakan paradigma yang
menekankan fokus utamanya pada individu. Paradigma dependensia atau dikenal pula dengan nama
paradigma kritis merupakan paradigma yang menentang gagasan dalam paradigma dominan. Fokus utama
paradigma dependensia ditekankan pada relasi kekuasaan yang ada. Paradigma "tanpa paradigma"
merupakan paradigma yang berdiri di antara paradigma dominan dan dependensia. Fokus paradigma ini
terletak pada cara agar komunikasi pembangunan dapat berjalan sebagai hal yang terpenting sehingga
orientasinya terletak pada hal-hal yang bersifat langsung. Perspektif institusi media menekankan pada
peran media dalam proses pembangunan. Perspektif pesan menekankan pada konten media sebagai unsur
yang penting dalam membantu proses pembangunan. Pesan media dianggap memiliki kemampuan untuk
mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam proses pembangunan.
Latihan
1) Apa pengertian yang bisa diberikan secara ringkas tentang komunikasi internasional?
Jawab:
Komunikasi internasional (international communication) merupakan kajian komunikasi yang mempelajari
proses komunikasi massa di antara beberapa negara yang memiliki perbedaan latar belakang sosio kultural.
Perbedaan latar belakang sosio kultural tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya, tingkat
kesejahteraan ekonomi, bahasa, dan lain-lain. Dalam komunikasi internasional unit analisis kajiannya tidak
berada dalam level interpersonal melainkan kemasyarakatan (societal) dan berfokus pada interaksi antara
dua atau lebih negara yang terhubung melalui proses komunikasi massa.
2) Bentuk relasi seperti apa yang tercakup di dalam komunikasi pembangunan?
Jawab:
Bentuk relasi dalam komunikasi pembangunan cenderung lebih berorientasi pada proses perubahan sosial
yang terjadi di tengah masyarakat jelas berbeda dengan bentuk-bentuk komunikasi internasional.
Komunikasi internasional yang terjadi di antara berbagai negara sejatinya dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk aktivitas seperti diplomasi internasional, kehumasan internasional, propaganda internasional, dan
lain-lain. Komunikator yang terlibat dalam proses komunikasi dapat berasal dari negara atau organisasi
baik yang bersifat profit maupun nonprofit. Komunikator yang berasal dari negara merupakan perwakilan
resmi kenegaraan seperti duta bear dan diplomat, sedangkan komunikator yang berasal dari organisasi
misalnya wakil dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau perusahaan. Dilihat dari ruang lingkupnya,
proses komunikasi internasional yang dilakukan secara resmi oleh negara biasanya membahas isu-isu
ekonomi, sosial, politik, dan keamanan negara yang biasanya dilakukan secara interpersonal dan dalam
skala kecil, misalnya ketika jamun makan malam kenegaraan. Sementara itu, proses komunikasi
internasional yang dilakukan oleh organisasi biasanya dilakukan dengan pembahasan is yang lebih spesifik.
3) Berikan penjelasan tentang komunikasi pembangunan!
Jawab:
Komunikasi pembangunan (development communication) merupakan kajian komunikasi yang mempelajari
perubahan sosial masyarakat yang terjadi sebagai akibat dari pengaruh komunikasi yang berkaitan tentang
isu-isu pembangunan (Melkote, 2002). Dalam mempelajari komunikasi pembangunan sangat penting bagi
kita untuk lebih dahulu memahami makna dari konsep pembangunan. Meski hingga sat ini belum ada
definisi yang rigid tentang konsep pembangunan, namun pada dasarnya konsep pembangunan selalu
berakar pada dua hal, yaitu kekuatan (power) dan kontrol (control).
Pembangunan secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses partisipatif masyarakat dalam mencapai
perubahan sosial yang lebih baik. Dalam proses partisipatif tersebut masyarakat tidak hanya memiliki
kekuatan saja namun memiliki kontrol terhadap lingkungan sekitarnya. Komunikasi pembangunan sebagai
sebuah kajian berdiri pada posisi yang netral dan tidak menunjukkan keberpihakan. Kaitan antara
pembangunan dan komunikasi didasarkan pada pemikiran bahwa pembangunan tidak akan terjadi tapa
diikuti dengan adanya perubahan sistem (Snyder, 2002).
Di sinilah peran komunikasi sebagai diseminator informasi karena proses pembangunan tidak akan dapat
berjalan tapa adanya informasi yang cukup.
4) Bagaimana peran media massa dalam pembangunan?
Jawab:
Peran media dengan proses pembangunan dipandang dapat berjalan dalam tiga kemungkinan.
Kemungkinan pertama, media dianggap dapat memperkuat proses pembangunan, misalnya dengan
menggunakan media rakyat. Media rakyat dapat digunakan sebagai saluran masyarakat berkomunikasi
dengan pemerintah dan sebaliknya pemerintah pada masyarakat sehingga proses pembangunan dapat
berjalan harmonis. Kemungkinan kedua, media dianggap tidak berkaitan dengan proses pembangunan.
Dalam kemungkinan ini, media tidak berperan sebagai penghubung informasi pembangunan, berdiri
sendiri, dan tidak berkaitan dengan pihak manapun. Kemungkinan ketiga, media dianggap memperlambat
pembangunan. Dalam kemungkinan ini media cenderung destruktif terhadap proses pembangunan yang
berjalan.
5) Sebutkan dan jelaskan perspektif-perspektif komunikasi dalam komunikasi pembangunan!
Jawab:
Terdapat tiga buah perspektif yang digunakan untuk mengkaji komunikasi pembangunan, yaitu:
a. Perspektif Sistem; merupakan perspektif yang mengkaji peran media dalam mempengaruhi proses
pembangunan. Dalam perspektif ini, komunikasi pembangunan dianggap sebagai sebuah sistem yang
terdiri dari empat elemen yaitu media, negara, masyarakat, dan pasar, keempat elemen tersebut harus
dapat berinteraksi secara ideal sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai. Dalam perspektif ini
terdapat tiga paradigma yang menjadi kerangka pembangunan negara, yaitu:
oParadigma dominan, atau dikenal pula dengan nama paradigma liberal atau modernistik merupakan
paradigma yang menekankan fokus utamanya pada individu. Paradigma ini beranggapan bahwa model
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di dunia Barat dapat diaplikasikan di negara-negara lain. Selain itu,
paradigma ini juga menganggap bahwa adanya teknologi modern merupakan unsur penting dalam
proses pembangunan. Arti penting media dalam paradigma in adalah anggapan bahwa media memiliki
kekuatan untuk mengontrol opini, sikap, dan perilaku masyarakat sehingga dapat mendukung
pembangunan. Dalam paradigma ini media berperan sebagai corong pemerintah untuk menyampaikan
berbagai informasi pembangunan kepada masyarakat. Paradigma in banyak dianut oleh negara-negara
maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
oParadigma dependensia, atau dikenal pula dengan nama paradigma kritis merupakan paradigma yang
menentang gagasan dalam paradigma dominan. Fokus utama paradigma dependensia ditekankan pada
relasi kekuasaan yang ada. Paradigma ini beranggapan bahwa peningkatan kualitas hidup individu
tidak akan tercapai jika mash berada di bawah kekuasaan yang dominan dan oteoriter sehingga mereka
harus bersikap kritis terhadap dominasi tersebul. Dalam paradigma ini media berperan sebagai pihak
netral yang menyalurkan arus informasi dari masyarakat ke pemerintah dan sebaliknya dapat berjalan
dengan seimbang. Paradigma ini banyak dianut oleh negara-negara yang kurang berkembang seperti
Indonesia.
oParadigma "tanpa paradigma"/alternatif; merupakan paradigma yang berdiri antara paradigma
dominan dan dependensia. Fokus paradigma ini terletak pada cara agar komunikasi pembangunan
dapat berjalan sebagai hal yang terpenting sehingga orientasinya terletak pada hal-hal yang bersifat
langsung. Paradigma in memprioritaskan kebebasan personal dan komunal untuk mengekspresikan
dirinya dipandang sebagai tujuan dari pembangunan. Dalam paradigma ini media berperan sebagai
pihak netral yang menyalurkan arus informasi dari masyarakat ke pemerintah dan sebaliknya dapat
berjalan denpan seimbang. Paradigma ini banyak dianut oleh negara-negara yang kurang berkerbang
seperti negara-negara di benua Afrika.
b. Perspektif Institusi Media; Dalam komunikasi pembangunan, peran media dengan proses pembangunan
dipandang dapat berjalan dalam tiga kemungkinan (media sebagai unsur memperkuat, media sebagai
unsur yang tidak berkaitan, dan media sebagai penghambat pembangunan)
c. Perspektif Pesan; menekankan pada konten media sebagai unsur yang penting dalam membantu proses
pembangunan. Pesan media dianggap memiliki kemampuan untuk mengajak masyarakat turut
berpartisipasi dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, pesan tersebut harus dikemas dengan cara
yang tepat sehingga masyarakat tergerak untuk berpartisipasi.
Tes Formatif
1) Pernyataan di bawah ini benar, kecuali komunikasi internasional...
A. dapat berlangsung antarpemerintah beda negara
B. tidak dapat berlangsung antarpebisnis beda negara
C. hanya dapat berlangsung antarmasyarakat beda negara
D. dapat berlangsung antarorganisasi beda negara.
2) Komunikasi internasional diperlukan untuk ....
A. membina hubungan antarnegara yang memiliki perbedaan sosio-kultural.
B. memperkuat persatuan militer di antara dua negara
C. menjamin perdamaian internasional
D. memelihara persahabatan antarnegara
3) Dua konsep yang selalu ada dalam pembangunan yang digunakan untuk memahami komunikasi
pembangunan adalah...
A. kekuatan dan kontrol
B. partisipasi dan kekuatan
C. penolakan dan penerimaan
D. keberhasilan dan kegagalan
4) Tidak termasuk dalam perspektif yang digunakan untuk mengkaji komunikasi pembangunan adalah
perspektif...
A. pesan
B. institusi media
C. sistem
D. media dominan
5) Paradigma komunikasi pembangunan yang menckankan pada kekuatan individu adalah paradigma...
A. dependensia
B. dominan
C. alternatif
D. strukturalis

21) Metode-Metode dalam Penelitian Komunikasi


Metode survei bukanlah sebuah metode yang sempurna dan bebas dari kritik. Seperti halnya
metode yang lain, metode survei memiliki kemampuan atau daya kejar serta keterbatasan kemampuan
untuk menghadapi permasalahan yang Survei merupakan aktivitas penelitian dengan cara mengumpulkan
data dari suatu satuan sampel sebagai bagian dari populasi atau orang. Bentuk-bentuk pengumpulan data
secara terstruktur atau sistematik menjadi pencirian kedua dari suatu survei. Secara sederhana, data
terstruktur ini tersusun dari sekumpulanvinformasi pada variabel yang sama dari dua atau lebih kasus atau
unit analisis (unit of analysis) yang diteliti. Dalam hal seperti ini data terstruktur dapat berwujud matriks
atau tabulasi slang (crosstabulation) antara variabel dan kasus. Penelitian survei juga diarahfungsikan untuk
menggambarkan karakter dari data sistematik yang diperoleh,vmengetahui penyebab-penyebab
terjadinyavfenomena dan menggambarkan mengapa itu bisa terjadi.
Kritik umum terhadap metode survei ditujukan pada daya kejar penelitiannya yang berkutat pada
isi pikiran responden (respondent) atauvorang yang diteliti. Terlepas dari jenis penelitiannya yang
deskriptif, eksploratif atau eksplanatif, metode survei dipandang akan selalu berhadapan dengan
keterbatasan isi pikiran atau pendapat orang akan suatu hal. Dalam hal ini tak bisa dipungkiri bahwa
ingatan orang memiliki keterbatasan dan pendapat orang tidaklah imun dari kcadaan aktual, kepentingan
pribadi serta pengaruh situasionalnya.
Bila metode survei berkait dengan jawaban responden (berdasar hal yang ada dalam pikiran
mereka), maka metode analisis diterapkan pada isi pesan (yang biasanya ada di dalam media massa).
Secara tegas terlihat bedanya, antara jawaban manusia -baik diucapkan langsung oleh mereka atau dari
jawaban di dalam kuesioner- dan jawaban yang diklasifikasi atau dikategorisasikan sendiri oleh peneliti
dari hal yang manifes ada di dalam isi pesan. Secara ekstrem dapat pula dinyatakan bahwa, metode
penelitian survei cenderung bersentuhan dengan pikiran orang, sedangkan metode analisis isi harus
diterapkan pada isi pesan yang disajikan oleh atau dalam suatu media.
Berdasar pemahaman seperti di atas itulah kemudian metode analisis isi dikenal sebagai sebuah
metode penelitian yang sistematik, objektif, dan cenderung kuantitatif dengan fokus pada isi pesan di media
massa.
Karakter sistematik metode analisis isi tercermin dari pemberlakuan prosedur yang sama untuk
semua isi (content) yang dianalisis, penggunaan kategori, kelas, dan klasifikasi yang diatur dan
dipersiapkan sedemikian rupa untuk "memotret" isi pesan yang dianalisis, serta sistematika analisis yang
menuju pada upaya pemecahan research question atau hipotesis. Objektivitas metode analisis isi dicapai
dari level prosedur yang diterapkan yang mampu memberi hasil sama bila dilakukan oleh peneliti yang
berbeda. Sedangkan sifat kuantitatif lebih dikaitkan pada dasar analisis dengan hasil perhitungan atau
bilangan, yang biasanya dilakukan dengan melihat frekuensi pemunculan, durasi pemunculan, atau luas
pemunculan di dalam isi pesan yang ada di media massa yang diteliti.
Latihan
1) Buatlah pemilahan metode-metode penelitian komunikasi berdasar pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif!
Jawab:
Pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif digunakan dalam berbagai penelitian tentang fenomena
komunikasi. Sejumlah metode pun kerap diterapkan oleh para peneliti fenomena komunikasi mulai dari
metode survei, metode analisis isi, metode analisis jaringan, metode eksperimental, semiotik, studi kasus,
etnografi, analisis wacana, focus group discussion, hingga metode-metode lain yang terus berkembang.
Dua jenis metode yang paling kerap digunakan dalam periode awal perkembangan ilmu komunikasi dan
yang hingga kini mash sering digunakan adalah metode survei dan metode analisis isi.
2) Dua jenis metode apa yang paling sering digunakan dalam penelitian terhadap fenomena komunikasi?
Jawab:
Dua jenis metode yang paling kerap digunakan dalam periode awal perkembangan ilmu komunikasi dan
yang hingga kini mash sering digunakan adalah metode survei dan metode analisis isi. Berikut ini
penjelasan masing-masingnya.
Metode Survey. Dalam ilmu sosial, Catherine Marsh menyatakan bahwa survei dipahami tidak sekadar
sebagai suatu aktivitas observasi dengan teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi, tetapi juga
mencakup aktivitas yang berkaitan dengan bentuk-bentuk pengumpulan data dan metode analisisnya.
Dalam hal ini, pengumpulan informasi, menurut Marsh, bisa dilakukan dengan penyebaran kuesioner
(questionnaire), wawancara mendalam (in-depth interviews), analisis isi (content analysis), jajak pendapat
(polling) dan melalui telepon (Vaus, 1991).
Bila pernyataan Marsh ini dicermati, maka analisis isi hanya diposisikan sebagai suatu teknik pengumpulan
informasi (tentang isi media) dan tidak sebagai sebuah metode penelitian khas komunikasi. Dengan kata
lain, metode penelitian survei lebih luas cakupannya dari sekadar analisis isi karena survei mencakup
pengumpulan informasi (salah satunya melalui teknik analisis isi), bentuk-bentuk pengumpulan data dan
metode analisis.
Bagan Cakupan Penelitian Survei Berger (2000) menyebut empat butir penting suatu kegiatan penelitian
survei. Keempat butir penting ini adalah penelitian survei:
a. dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang di antaranya adalah data sosial, ekonomi,
psikis, teknik dan budaya;
b. didasari oleh proses pencarian informasi pada orang yang diberi sejumlah pertanyaan;
c. dilakukan terhadap sampel yang representatif;
d. didasari asumsi bahwa informasi yang diperoleh dari sampel adalah valid untuk menggambarkan
keseluruhan populasi,
Metode Analisis Isi. Bila metode survei berkait dengan jawaban responden (berdasar hal yang ada dalam
pikiran mereka), maka metode analisis diterapkan pada isi pesan (yang biasanya ada di dalam media
massa). Secara tegas terlihat bedanya, antara jawaban manusia -baik diucapkan langsung oleh mereka atau
dari jawaban di dalam kuesioner- dan jawaban yang diklasifikasi atau dikategorisasikan sendiri oleh
peneliti dari hal yang manifes ada di dalam isi pesan. Secara ekstrem dapat pula dinyatakan bahwa, metode
penelitian survei cenderung bersentuhan dengan pikiran orang, sedangkan metode analisis isi harus
diterapkan pada isi pesan yang disajikan oleh atau dalam suatu media.Penegasan terhadap isi pesan ini
perlu dilakukan karena daya jangkau dari metode ini memang hanya pada hal-hal yang secara manifes
ditunjukkan di dalam isi pesan.
Berdasar pemahaman seperti di atas itulah kemudian metode analisis isi dikenal sebagai sebuah metode
penelitian yang sistematik, objektif, dan cenderung kuantitatif dengan fokus pada isi pesan di media massa
(Wimmer dan Dominick, 1997; McQuail, 1992; Stempel III dan Westley, 1981; serta Kerlinger, 1986).
Karakter sistematik metode analisis isi tercermin dari pemberlakuan prosedur yang sama untuk semua isi
(content) yang dianalisis, penggunaan kategori, kelas, dan klasifikasi yang diatur dan dipersiapkan
sedemikian rupa untuk "memotret" isi pesan yang dianalisis, serta sistematika analisis yang menuju pada
upaya pemecahan research question atau hipotesis. Jika di dalam penelitian survei, kuesioner atau guide
interview digunakan untuk melakukan sistematisasi maka lembar kode (coding sheet) yang digunakan
dalam penelitian bermetode analisis isi. Lebih jauh, sifat sistematik in harus pula ditunjukkan dari
pemilihan isi pesan yang akan dianalisis yang harus didasari aturan yang eksplisit dan konsisten, dilakukan
dengan prosedur pengambilan sampel, dan melekatnya peluang yang sama bagi semua isi pesan untuk
diikutkan dalam analisis.
3) Jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan metode survei untuk penelitian komunikasi!
Jawab:
Berikut ini kelebihan dan kekurangan metode survei untuk penelitian komunikasi:
Kritik umum terhadap metode survei ditujukan pada daya kejar penelitiannya yang berkutat pada isi pikiran
responden (respondent) atau orang yang diteliti. Terlepas dari jenis penelitiannya yang deskriptif,
eksploratif atau eksplanatif, metode survei dipandang akan selalu berhadapan dengan keterbatasan isi
pikiran atau pendapat orang akan suatu hal (Cres well, 2008; dan Nardi, 2002). Dalam hal ini tak bisa
dipungkiri bahwa ingatan orang memiliki keterbatasan dan pendapat orang tidaklah imun dari keadaan
aktual, kepentingan pribadi serta pengaruh situasionalnya.
Vaus (1991) mengklasifikasikan kritik terhadap metode survei berdasar kritik filosofis, kritik teknik dan
kritik politis. Terlepas dari pengategorian itu, kritik terhadap metode survei biasanya mencakup hal-hal
berikut ini:
a. survei tidaklah memadai untuk dipakai menetapkan hubungan kausal antarvariabel.
b. metode survei biasanya hanya melihat aspek-aspek tertentu dari atribut atau keyakinan atau tindakan
orang tapa melihat konteks lebih luas yang terjadi.
c. lebih pada alasan sistematika dan cakupannya, survei dipandang terlalu terpaku pada kepentingan ilmiah
yang berfokus pada pengujian hipotesis dan signifikansi yang harus dilakukan secara kaku.
d. terdapat sejumlah hal yang pada dasarnya tidak dapat diukur dalam penelitian survei.
e. survei dipandang terlalu bersandar pada perhitungan statistik.
f. penelitian survei tidak memadai kemampuannya untuk mendapatkan aspek-aspek bermakna dari suatu
tindakan sosial, proses komunikasi atau transaksi informasi.
g. penelitian survei secara intrinsik bersifat manipulatif yang tidak akan dapat seratus persen imun dari
kekuatan pemakai, pemilik dan penguasa pengetahuan serta tidak mungkin pula secara mutlak terbebas
dari kemungkinan penyalahgunaannya.
h. penelitian survei dikritik karena cenderung memandang tindakan manusia lebih ditentukan oleh faktor
atau kekuatan eksternal dan mengabaikan adanya pengaruh dari kesadaran, tujuan, nilai-nilai dari
tindakan manusia.
i. penelitian survei dikritik karena dianggap terlalu kaku berpegang pada kuesioner yang disusun secara
terstruktur sementara menurut para pengkritik struktur kuesioner pada dasarnya sangatlah terbatas.
j. pengkritik survei memandang bahwa penelitian survei terlalu mengacu pada pengumpulan informasi
tentang fakta dan mengolahnya secara statistik, namun tidak memberi sumbangan pada pengembangan
nilai-nilai teoritik.
k. penelitian survei juga kerap dikritik dari kemampuannya saat aktivitas penelitian dilakukan (dipandang
hanya dapat berjalan dengan baik pada masyarakat yang telah memiliki kultur penelitian yang baik dan
yang menyadari bahwa hasil penelitian nantinya akan memiliki manfaat bagi kehidupan mereka).
Berdasarkan kritik-kritik yang disajikan sebelumnya, kekurangan yang ada dalam metode survei
barangkali sudah bisa didentifikasi. Tiga klasifikasi kekurangan bisa dibuat dari sebelas kritik di atas, yaitu:
o keterbatasan internal metode dalam kaitannya dengan hubungan antarvariabel, sistematika, penggunaan
statistik dan keterbatasan kuesioner.
o keterbatasan eksternal metode survei karena harus berhubungan dengan keterbatasan responden.
o keterbatasan dalam pelaksanaan penggunaan metode survei untuk melakukan penelitian.
Sebaliknya, penelitian survei pun memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, khususnya bila dibandingkan
metode demi metode. Secara umum kelebihan metode survei terletak pada pemakaiannya yang sudah
jamak dikenal. Bahkan dapat dikatakan, peneliti atau mahasiswa atau pelajar biasanya mengawali
pengetahuan dan pengalaman penelitiannya dengan metode survei ini. Khususnya dalam ilmu sosial, tanpa
harus membuat klaim bahwa metode survei adalah yang paling terkenal, metode survei kerap dijadikan
landasan untuk pemahaman lebih jauh tentang metode-metode lainnya.
Secara khusus, metode survei memiliki kelebihan dalam lama waktu proses penelitian, utamanya bila
dibandingkan dengan metode khas komunikasi lainnya: analisis isi (content analysis) dan etnografi
(ethnography) komunikasi. Metode survei memiliki kelebihan dalam cakupan kasus yang diobservasinya
jika dibandingkan dengan studi kasus (case study). Metode survei memiliki kelebihan dalam kesederhanaan
pencarian relasi antarresponden dibandingkan dengan analisis jaringan (network analysis).
4) Jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan metode analisis isi!
Jawab:
Kelebihan dan keterbatasan metode analis isi dapat dilacak dari perbedaan dan persamaan penelitian yang
menggunakan metode analisis isi dan metode survei di bawah ini:
a. Penelitian dengan metode analisis isi praktis hanya terjalin dalam hubungan antara peneliti dan objek
nonmanusia yang ditelitinya. Secara jelas terlihat dalam bentuk hubungan antara peneliti (manusia) dan
data-data terdokumentasi (nonmanusia) seperti hasil clipping dan bentuk rekaman elektronik atau
magnetik lainnya.
b. Penelitian dengan metode analisis isi bisa dilakukan oleh peneliti di tempat kerjanya berada. Peneliti
tidak harus turun ke lapangan karena semua bahan penelitian dapat dihadirkan atau dikumpulkan di
tempat peneliti.
c. Dengan pertimbangan tempat penelitian yang demikian, penelitian dengan metode analisis isi memiliki
keleluasaan waktu dalam pengerjaannya. Penelitian bisa dilakukan berdasar pengelolaan waktu yang
ditentukan sendiri oleh peneliti. Hal ini berbeda dengan penelitian bermetode survei yang waktu
penelitiannya sedikit atau banyak dipengaruhi oleh penyelesaian responden terhadap kuesioner atau
ketersediaan waktu yang dimiliki oleh orang yang akan diwawancarai.
d. Penelitian metode analisis isi hanya berkait dengan data terdokumentasi yang secara eksplisit terekam
indera manusia. Data yang demikian cenderung tidak akan berubah dan imun terhadap intervensi
peneliti. Tentunya hal ini berbeda dengan penelitian bermetode survei yang jawaban responden akan
lebih ditentukan oleh hal-hal yang ada di pikirannya, situasi di sekitarnya, dan bahkan kondisi dirinya
pada saat menjawab wawancara atau pertanyaan -pertanyaan di dalam kuesioner.
Setidaknya, empat pencirian di atas telah secara jelas menunjukkan kelebihan atau keleluasaan metode
analisis isi dibandingkan dengan metode survei.
Tidak terbatas pada keempat hal itu, terdapat hal-hal lain yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi situasi
operasional aktivitas penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, yaitu:
a. metode analisis isi pada dasarnya dapat memupus hambatan psikis bagi peneliti yang memiliki kesulitan
dalam menjalin hubungan interpersonal atau dalam melakukan kontak sosial dengan orang-orang baru.
b. Dari sisi biaya, penelitian dengan metode analisis isi pada umumnya dapat dilakukan dengan jauh lebih
hemat.
5) Hambatan apa yang sering ditemui peneliti saat melakukan penelitian dengan metode analisis isi?
Jawab:
Hambatan yang sering ditemui oleh peneliti ketika menggunakan metode analisis isi dapat didentifikasi
pada persoalan-persoalan berikut ini:
a. Manifes dan eksplisit "words". Lantaran metode analisis isi hanya menjangkau isi pesan atau isi media,
maka hal-hal yang manifes atau eksplisit di dalam pesan atau media itu saja yang sebenarnya dapat
terjangkau. Tentu saja hal ini menjadi sangat tergantung pada bentuk kata-kata atau hal-hal eksplisit itu
dihadirkan di dalam media atau di dalam dokumen. Kata "pengeroyokan" harus ditangkap dan dimaknai
sebagai "pengeroyokan" oleh peneliti tanpa peneliti boleh membuat interpretasi tentang siapa yang
benar dan siapa yang bersalah di dalam pengeroyokan itu.
Simplifikasi terhadap hal-hal semacam inilah yang membuat hasil penelitian dengan metode analisis isi
kadang-kadang berujung pada simpulan yang tidak sepenuhnya tepat. Tentu saja kesalahan tidak
terletak pada peneliti karena dia sebenarnya hanya berurusan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat
yang dihadapinya (sesuai karakter metode analisis isi). Dalam hal ini, hal-hal kurang akurat yang
disajikan media massalah yang sebenarnya harus lebih ditempatkan sebagai penyebab munculnya hasil
penelitian yang kurang tepat.
b. Jebakan landasan sampling. Secara ideal, penelitian sebaiknya dilakukan terhadap seluruh objek yang
harus dicermati. Model sensus semacam ini akan memberi gambaran atau potret utuh tentang hal-hal
yang dieksplorasi peneliti. Keseluruhan objek yang dimaksud dalam penelitian analisis isi adalah
seluruh item berita atau acara (untuk kasus tertentu seandainya penelitian mencoba menyidik kasus
khusus), yang ada di seluruh media massa yang menyajikannya, dan yang ada di sepanjang waktu saat
kasus itu menjadi atau berada dalam liputan media massa.
Bila terkait dengan kajian terhadap dokumen, keseluruhan objek mencakup keseluruhan dokumen
terekam (cetak, magnetik, elektronik) yang tersimpan di ruang data suatu institusi dan yang ada di
sepanjang waktu sejak institusi itu berdiri. Dalam kenyataannya, tentu sulit sekali dan akan menyita
banyak waktu bila semua itu harus diteliti. Terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel ini
memberi indikasi tentang perlunya penentuan sampel dilakukan dengan penyeragaman cara, namun
lebih ke kasus per kasus. Pada tahap tertentu, pengambilan sampel dengan berdasar pada judul tidak
akan menimbulkan masalah, sedangkan untuk kasus lain yang diteliti hal yang sama tidak dapat
dilakukan.
Artinya, kepekaan peneliti dalam langkah pengambilan sampel agar kajian yang dilakukan dapat
menjawab research question-nya secara memadai sangatlah diperlukan. Kepekaan ini dapat diperoleh
dari pengalaman penelitian, dari ketelitian rinci pada setiap tahap penelitian, dan dari daya imajinasi
tentang hal yang mungkin dan tidak mungkin dari setiap keputusannya.
c. Kategori dan kelas. Rancangan penelitian dengan metode analisis isi sangat memengaruhi ketajaman
analisis yang dilakukan oleh peneliti. Rancangan sederhana, di satu sisi, memudahkan pelaksanaan
penelitian, namun di sisi lain nantinya hanya melahirkan analisis yang dangkal atau kalau tidak malah
menyesatkan. Dalam hal ini, rancangan yang lebih kompleks dan rinci mungkin dapat menjadi solusi
dari kedangkalan analisis yang bakal dihasilkan.
Namun demikian, patut dicatat bahwa kualitas analisis tidaklah semata-mata tergantung pada
kesederhanaan atau kompleksitas rancangan penelitian. Pertama, sederhana atau kompleksnya
rancangan penelitian lebih dipengaruhi oleh research question, proses teorisasi, dan proses empirisasi
rancangan penelitian. Bila ketiga hal itu dilakukan dengan matang maka analisisnya pun diperkirakan
dapat baik karena dilakukan atas dasar yang baik. Kedua, ketajaman analisis dipengaruhi oleh
kemampuan peneliti dalam "mendialogkan" tiga hal, yaitu data yang diperolehnya dari aktivitas
penelitian, acuan teoritik yang dipakainya, dan prediksi-prediksi yang dikembangkannya. Dengan kata
lain, kompleksitas atau rincian rancangan penelitian pada dasarnya hanya salah satu prasyarat untuk
dapat menghasilkan analisis yang tajam.
d. Keterbatasan umum. Seperti ditegaskan Wimmer dan Dominick (1997), analisis isi sama sekali tidak
dapat dipakai untuk melihat efek isi pesan terhadap masyarakat. Terbaik yang bisa dikatakan hanyalah,
hasil penelitian analisis isi dapat dipakai sebatas untuk memberi landasan bagi penelitian lebih jauh
tentang efek media, efek isi media, atau efek isi pesan.
Tes Formatif
1) Penelitian dengan metode survei
A. dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kecuali data ekonomi
B. didasari proses pencarian informasi pada orang yang diberi sejumlah pernyataan
C. tidak boleh dilakukan dengan hanya mengambil sampel
D. boleh dilakukan dengan sampel tetapi dianggap tidak valid untuk menggambarkan keseluruhan
populasi
2) Bila penelitian survei dilakukan terhadap satu kasus dengan sejumlah variabel, maka penelitian ini disebut
dengan penelitian bermetode...
A. eksperimen
B. analisis isi
C. studi kasus
D. analisis jaringan
3) Dasar klasifikasi kritik terhadap metode survei yang dilakukan Vaus adalah...
A. kritik sejarah, kritik teknik, dan kritik politis
B. kritis metode, kritik teknik, dan kritik filosofis
C. kritik teknik, kritik filosofis, dan kritik sejarah
D. kritik teknik, kritik politis, dan kritik filosofis
4) Ciri khas mendasar metode analisis isi adalah...
A. sistematik, subjektif, dan kualitatif
B. kuantitatif, objektif, dan sistematik
C. objektif, kualitatif, dan sistematik
D. tidak ada jawaban yang benar
5) Tokoh yang dipandang sangat berpengaruh dalam pengakuan terhadap metode analisis isi adalah ...
A. Berelson
B. Hovland
C. Sehramm
D. Sigmund Freud

22) Bidang dan Isu-Isu Penelitian Komunikasi


"Pagar" wilayah kajian komunikasi perlu dikenali dengan baik. Hal ini didasari alasan bahwa
pada dasarya ilmu komunikasi adalah ilmu yang interdisipliner dan ilmu yang multidisplin. Pembatasan
dapat dilakukan dengan melihat objek kajian berupa elemen-elemen komunikasi, kejelasan tentang adanya
transaksi informasi, cakupan serta besaran tindakan komunikasi yang berlangsung, pada konten berbagai
media komunikasi yang ada, pada institusi dan kebijakan komunikasinya, serta pada perkembangan
dinamis teknologi informasi dan komunikasi.
Latihan
1) Bagaimana caranya agar suatu penelitian dapat dikategorikan sebagai penelitian komunikasi?
Jawab:
Guna mengidentifikasi sebuah penelitian dapat dikategorikan sebagai penelitian komunikasi harus dikenali
dulu dengan baik "pagar" wilayah kajian komunikasi. Penelitian komunikasi, seperti halnya penelitian-
penelitian lain, selalu dimulai dari permasalahan yang muncul pada suatu fenomena. "Pagar" yang
membuat sebuah penelitan dikategorikan sebagai penelitian komunikasi meliputi:
a. Hal-hal yang dikaji, yakni elemen-elemen komunikasi (komunikator, pesan, saluran, komunikan, efek,
umpan balik, dan gangguan).
b. Kejelasan tentang adanya transaksi informasi yang notabene menjadi penciri dari suatu proses
komunikasi (transaksi informasi antarindividu, antara satu orang dengan beberapa atau bahkan banyak
orang, atau transaksi informasi yang terjadi dalam suatu kelompok atau suatu organisasi).
c. "Pagar" ketiga penelitian komunikasi dapat ditilik dari cakupan serta besaran tindakan komunikasi yang
berlangsung (cakupan komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok,
komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi antarbudaya, komunikasi lintasbudaya,
komunikasi internasional, atau komunikasi pembangunan).
d. dilakukan terhadap konten berbagai media komunikasi yang ada (media massa elektronik, media
konvensional atau media internal perusahaan).
e. Institusi dan kebijakan komunikasinya.
f. perkembangan dinamis teknologi informasi dan komunikasi.
2) Jelaskan tentang penelitian komunikasi dengan berdasar pada komponen atau elemen komunikasi!
Jawab:
Bidang penelitian ilmu komunikasi haruslah mengkaji elemen-elemen komunikasi. Elemen-elemen
komunikasi yang ada adalah komunikator, pesan, saluran, komunikan, efek, umpan balik, dan gangguan.
Dengan berfokus pada permasalahan-permasalahan yang ada pada salah satu atau beberapa elemen
komunikasi ini, maka penelitian yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai penelitian komunikasi.
Sebagai contoh, sejauh mana efek yang terjadi dari penayangan film-film Korea di televisi terhadap
perubahan gaya hidup remaja di kota Jakarta? Contoh lain, bagaimana Kantor Berita Antara mengelola lalu
lintas data pemberitaan internasional? Dua contoh ini secara jelas menunjukkan kajian penelitian
komunikasi pada efek suatu pesan dan pengelolaan institusi komunikasi terhadap pesan komunikasi.
3) Jelaskan tentang penelitian komunikasi dengan berdasar pada terjadinya transaksi informasi!
Jawab:
Penelitian komunikasi dapat diperoleh dari kejelasan tentang adanya transaksi informasi yang notabene
menjadi penciri dari suatu proses komunikasi. Transaksi informasi ini dapat berlangsung antarindividu,
antara satu orang dengan beberapa atau bahkan banyak orang, atau transaksi informasi yang terjadi dalam
suatu kelompok atau suatu organisasi. Lebih jauh lagi, transaksi informasi ini akan berkait dengan fungsi
komunikasi, teknik komunikasi, bentuk komunikasi, serta media yang digunakan dalam suatu kegiatan
komunikasi. Sebagai contoh, seberapa efektif seorang komunikator dapat mempersuasi orang lain dengan
aktivitas public speaking yang dilakukannya? Berikutnya, bagaimana stigma kesukuan melemahkan
komunikasi sosial yang terjadi di antara orang dari berbagai suku?
4) Jelaskan tentang penelitian komunikasi dengan berdasar pada besaran atau cakupan dari tindakan
komunikasi yang berlangsung!
Jawab:
Penelitian komunikasi dapat ditilik dari cakupan serta besaran tindakan komunikasi yang berlangsung. Hal
ini secara jelas menunjukkan lapangan kajian dan isu penelitian yang dapat terjadi dalam komunikasi
intrapersonal, komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,
komunikasi antarbudaya, komunikasi lintasbudaya, komunikasi internasional, dan komunikasi
pembangunan. Pemagaran yang sama menghasilkan lapangan kajian dan isi penelitian di antaranya tentang
komunikasi sosial, komunikasi politik, psikologi komunikasi, hukum dan etika komunikasi, komunikasi
bisnis, komunikasi pemasaran, komunikasi lingkungan, serta komunikasi kesehatan.
5) Jelaskan tentang perkembangan penelitian komunikasi dengan hadirnya media baru!
Jawab:
Perkembangan dinamis teknologi informasi dan komunikasi secara tegas memperluas dan menunjukkan
area penelitian komunikasi yang lain memalui media baru. Terlepas dari kecenderungan tentang banyaknya
peneliti yang kemudian memfokuskan pada permasalahan-permasalahan aktual dari hadirnya teknologi
komunikasi dan informasi, pada dasarnya perkembangan teknologi ini dapat juga diperluas wilayah
permasalahannya bila dikaitkan dengan berbagai permasalahan mendasar dalam kehidupan manusia.
Sebagai contoh, bagaimana perubahan relasi relasi yang terjadi terjadi dalam hubungan antara
perkembangan teknologi komunikasi dan penghormatan terhadap nilai-nilai di dalam hak-hak asasi
manusia?
Tes Formatif
1) Terkategori sebagai penelitian komunikasi adalah...
A. pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat penghasilan
B. efek psikis yang dialami sandera dalam kasus pembajakan pesawat
C. liputan media massa terhadap kasus pembajakan kapal
D. remaja kota dan permasalahan identitas diri
2) Hal-hal berikut terkategori sebagai penelitian komunikasi, kecuali...
A. kredibilitas komunikator dan keberhasilan program penyuluhan
pupuk
B. perbedaan liputan lima surat kabar terhadap kasus bencana alam
C. representasi metroseksual dalam iklan "X" di media "Y".
D. solidaritas sosial suku "Z" dalam penanganan kasus kesehatan
3) Penelitian komunikasi dapat dicirikan dari hal-hal berikut, kecuali...
A. elemen-elemen komunikasi yang dijadikan kajian
B. transaksi informasi yang menjadi permasalahan penelitian
C. konten media yang diteliti
D. tingkat pemahaman remaja putri terhadap kesehatan reproduksi
4) Kehadiran media baru....
A. memberi pengaruh yang signifikan dalam penelitian komunikasi terkini
B. tidak banyak berpengaruh pada penelitian komunikasi kontemporer
C. tidak pernah digunakan sebagai dasar dalam penelitian komunikasi
D. tidak ada hubungannya dengan penelitian komunikasi
5) Pernyataan di bawah ini benar, kecuali...
A. fenomena komunikasi selalu terpisah dari fenomena sosial lainnya
B. fenomena komunikasi dapat terkait dengan permasalahan yang terjadi pada salah satu atau beberapa
komponen komunikasi
C. pencirian terhadap fenomena komunikasi dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidak adanya
transaksi informasi
D. penelitian komunikasi tidak dapat dilakukan tapa bantuan ilmu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai