05 BAB II - To

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Online shop (Olshop)


1. Pengertian Online shop (Olshop)
Perkembangan teknologi dalam bidang informasi dan
telekomunikasi yang ditandai dengan hadirnya internet. Jaringan
internet sukses dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada
tahun 1969 oleh US. Departement of Defense dalam proyek
ARPANet (Advanced Research Project Network). Di Indonesia,
jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di
Universitas Indonesia, yakni UINet oleh Dr. Joseph F.P.
Luhukay mahasiswa program doctor filsafat ilmu komputer di
Amerika Serikat.
Internet adalah jaringan luas dari komputer yang disebut
world wide network selain itu, internet dipahami secara umum
sebagai komunikasi virtual (maya/cyberspace) melalui media
komputer dan saluran telepon. Internet saat ini banyak
digunakan baik individu maupun institusi pemerintah dan
swasta. Penggunaan internet mempunyai beberapa tujuan, salah
satunya yaitu untuk promosi atau iklan. 1
Belanja online atau E-Commerce adalah sebuah proses
transaksi yang dilakukan melalui media atau perantara yaitu
berupa situs-situs jual beli online ataupun jejaring sosial yang
menyediakan barang atau jasa yang diperjualbelikan. Kini
belanja online telah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian
orang, dikarenakan kemudahan yang diberikan, orang-orang
banyak beranggapan bahwa belanja online adalah salah satu
sarana untuk mencari barang-barang yang diperlukan seperti
kebutuhan sehari-hari, hobi, dan sebagainya. Belanja online juga
dapat diartikan sebagai keinginan konsumen untuk
membelanjakan uangnya untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan di toko online. Proses tersebut dapat dilakukan
dengan cara memesan barang yang diinginkan melalui vendor
atau produsen serta reseller dengan menggunakan internet.
Selanjutnya melakukan pembayaran dengan cara mentransfer
via bank, e-bank, ataupun COD (Cash on Delivery).

1
Dwi Suwiknyo, BOS (Bisnis Online Syariah), (Yogyakata: Trust
Media, 2009), 1-2.

11
Electronic Commerce selanjutnya disebut dengan istilah
E-commerce atau e-business adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis.2
E-commerce merupakan suatu perkembangan baru yang pesat
dalam dunia bisnis. Hal ini terutaman disebabkan oleh pesatnya
pencapaian teknologi informasi yaitu internet. Internet
merupakan jaringan komputer yang sangat besar yang terbentuk
dari jaringan-jaringan kecil yang ada di sleuruh dunia yang
saling terhubung satu sama lain. Dalam salah satu fungsinya
internet merupakan salah satu infrastruktur utama e-commerce.
E-commerce adalah model bisnis yang menekankan
pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat
paperless, melalui Elektronic Data Interchange (EDI), e-mail,
elektronic bulletin boards, elektronic funds transfer dan
teknologi lainnya berbasis jaringan. Perkembangan yang pesat
dalam model bisnis ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama
yaitu pertama, faktor pasar dan ekonomi seperti kompetesi yang
semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang
regional dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah
besar. Kedua, faktor sosial dan lingkungan seperti perubahan
karakteristik angkatan kerja, deregulasi, pemerintah, kesadaran
dan tuntutan akan praktek etis, kesadaran akan tanggung jawab
sosial perusahaan dan perubahan politik. Ketiga, faktor
teknologi yang meliputi situs hidup produk dan teknoogi,
inovasi yang muncul setiap saat. Information overloud dan
berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.3
Electronic Commerce merupakan transaksi perdagangan
yang melibatkan individu-individu dan organisasi-organisasi
atau badan, berdasarkan pada proses dan transmisi data digital,
termasuk teks, suara atau jaringan tertutup seperti American On
Line (AOL) yang mempunyai jalur ke jaringan terbuka.
Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan
terhadap sektor aktivitas bisnis yang selama ini dijalankandi
dunia nyata. Perubahan tersebut ditandai dengan adanya
sejumlah upaya dari sektor aktivitas bisnis yang semula berbasis

2
Raynond McLeod dan Jr.,George P. Schell, Sistem Informasi
Manajemen Edisi 10, (Yogyakarta: Salemba Empat, 2009), 59.
3
Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2004), 220-221.
12
di dunia nyata (real), kemudian mengembangkannya ke dunia
maya (virtual).
Penggunaan internet dalam electronic commerce ini
memberikan dampak yang sangat positif yakni dalam kecepatan
dan kemudahan serta kecanggihan dalam melakukan interaksi
global tanpa batasan tempat dan waktu yang kini menjadi hal
yang biasa. Transaksi bisnis yang lebih praktis tanpa perlu
kertas dan pena, perjanjian face to face (bertemu secara
langsung) pelaku bisnis kini diperlukan lagi, sehingga dapat
dikatakan perdagangan elektronik (e-commerce) ini menjadi
penggerak ekonomi baru dalam bidang teknologi khususnya di
Indonesia.
Implikasi dari pengembangan ini dirasa ada posisi positif
dan negatif. Aspek positifnya bahwa dengan perdagangan di
internet melalui jaringan online, telah meningkatkan peranan
dan fungsi perdagangan sekaligus memberikan kemudahan dan
efisiensi. Aspek negatif dari pengembangan ini adalah berkaitan
dengan persoalan keamanan dalam bertransaksi dengan
menggunakan media e-commerce dan secara yuridis terkait pula
dengan jaminan kepastian hukum (legal certainty).4
Pemasaran lewat media sosial adalah cara yang luar biasa
bagi bisnis untuk menjaga hubungan yang baik dengan
pelanggan lama dan untuk merayu pelanggan baru. Pemasaran
media sosial memberi kekuatan untuk mengubah kehidupan
bisnis online yang sedang berjalan saat ini dan kebahagiaan
tergantung pada konten yang di update dan bagaimana
mengaturnya, serta memaksimalkan profil pemasaran di media
sosial terutama beberapa sosial media yang banyak dijumpai
untuk bisnis online salah satunya yaitu facebook, instagram,
twiter dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi tujuan maka harus memahami
permainan terlebih dahulu langkah yang harus diambil dari
proses pada gambar di bawah yang dapat membantu dalam
menganalisis sebuah perusahaan dalam bisnis online,
diantaranya:
a. Dapat membedakan antara media yang diperoleh, dimiliki
dan berbayar.
b. Kenali bentuk media sosial yang paling umum.

4
Abdul Halim B. & Teguh Prasetyo, Bisnis E-commerce Studi Sistem
Keamanan dan Hukum di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 2-3.
13
c. Pegang apa yang membuat media sosial efektif dan
implikasinya bagi bisnis.
d. Identifikasi tujuan SMM (Social Media Marketing) yang
berbeda dan jelaskan bagaimana mengaturnya.5

Dalam Sosial Media Marketing (SMM) akan dijelaskan 4


tahap proses seperti terdapat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1
Proses SMM (Sosial Media Marketing)

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa ada


empat hal terpenting dalam online shop (olshop) terutama
dalam proses Sosial Media Marketing (SMM) yang sangat
mempengaruhi jual beli online dalam berbagai bidang yang
sudah dikelola.
Goals (Tujuan) Sejak awal, penting untuk mengetahui
manfaat SEO (Search Engine Optimization). Mereka akan
menjadi pendorong utama saat Anda menavigasi pengembangan
strategi SEO (Search Engine Optimization) dan harus
memutuskan dan menetapkan sasaran yang jelas dan realistis
untuk sasaran SEO (Search Engine Optimization) Anda.

5
Mochamad Iwan, “Instagram sebagai Pendekatan Model Bisnis
Canvas dengan Analisis SWOT,” Jurnal Manajemen bisnis ICT: 4-5.
14
On-Page Otomasi berurusan dengan konten, teknis dari
berbagai elemen dan memastikan mesin pencari dengan mudah
membaca dan memahami situs web. Ini menavigasi halaman
situs anda untuk mengindeks dengan benar.
Off-Page ini mengacu pada tehnik yang digunakan untuk
mempengaruhi situs web dalam hasil penelusuran yang tidak
dapat dikelola oleh pengoptimalan laman pada situs anda.
Proses ini dilakukan berulang-ulang yang berfokus pada otoritas
situs web, sebagaimana ditentukan oleh situs web lain tentang
anda. Sederhananya, ini tentang membangun jejak digital
kredibilitas online produktif yang akan datang.
Analisis ini adalah proses siklus. Sekarang dapat melihat
tahap data dibelakang dan menganilisisnya, dan menentukan
penyesuaian yang diperlukan ke depan. Ini akan membantu
mengubah sasaran sesuai dengan tujuan dan perubahan
tambahan.
2. Model Bisnis Online
Adapun model-model bisnis online dapat dikategorikan
menjadi sembilan model bisnis yaitu6
Tabel 2.1
Model Bisnis Online
Model Bisnis Online Keterangan
Virtual Storefront menjual produk fisik atau jasa secara
online, sedangkan pengirimannya
menggunakan sarana-sarana
tradisional.
Marketplace memusatkan informasi mengenai
Concentrator produk dan jasa dari beberapa
produsen pada satu titik sentral.
Information menyediakan infromasi mengenai
Brokerme produk, harga dan ketersediaannya dan
terkadang menyediakan fasilitas
transaksi.
Transaction Broker pembeli dapat mengamati berbagai
tarif dan syarat pembelian, namun
aktivitas bisnis utamanya adalah
menfasilitasi transaksi.

6
Muhammad, Etika Bisnis Islami, 220-221.
15
Electronic menyediakan suasana seperti tempat
Clearinghouses lelang produk, dimana harga dan
ketersediaan selalu berubah tergantung
pada reaksi konsumen.
Reverse Auction konsumen mengajukan tawaran
kepada berbagai penjual untuk
membeli barang atau jasa dengan
harga yang dispesifikasi oleh pembeli.
Digital Product menjual dan mengirim perangkat
Delivery lunat, multimedia dan produk digiital
lainnya lewat internet.
Content Provider memperoleh pendapatan melalui
penyediaan kontan. Pendapatan dapat
dihasilkan dari biaya langgganan atau
biaya akses.
Online service menyediakan layanan dan dukungan
provider bagi para pemakai perangkat lunak
dan keras.

3. Tujuan Aplikasi bisnis Online


Aplikasi bisnis online dalam hal ini mempunyai beberapa
tujuan diantaranya sebagai berikut:
a. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau
transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet
dan interface-nya menggunakan web browser.
b. Menjadikan portal e-commerce/electronic shop tidak
sekadar portal belanja, akan tetapi menjadi tempat
berkumpulnya komunitas dengan membangun basis
komunitas, membangun konsep pasar bukan sekadar tempat
jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product
review, dan konsultasi).
c. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi
konsepsi pelayanan konvensional dan virtual diantaranya
responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis,
informatif dan komunikatif.
d. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang
dinamis.
e. Model pembayaran yaitu menggunakan kartu kredit atau
transfer

16
4. Dalil Al-Qur’an dan Hadist diperbolehkannya Bisnis Online
shop (Olshop)
Prinsip segala sesuatu yang melekat pada setiap akad
yang berhubungan dengan bidang bisnis termasuk bisnis online,
baik berupa syarat/pra syarat atau yang laiinya, tidak
bertentangan dengan asas-asas syariah. Asas dalam akad yang
dimaksud adalah asas ibahah/boleh (mabda’ al-ibahah), asas
kebebasan berakad (mabda’ hurriyah at-ta’aqud), asas
konsensualisme / kesepakatan (mabda’ ar-radha’iyyah), asas
keseimbangan (mabda’ al-maslahah), asas kemaslahatan
(mabda’ al-maslahah), asas amanah (mabda’al-amanah), dan
asas keadilan (mabda’ al-adalah).
Asas ibahah merupakan asas umum dalam muamalah.
Sebagaimana dikatakan dalam kaidah,”al-ashlu fil-mu’amalati
‘ibahatu illa an-yadulla dalilun’ala tahrimiha.” Artinya bahwa
hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Kaidah ,”al-ashlu fil-asyya al-ibahah”, dirujukkan dalam
Al-Qur’an dan Hadist. Seperti dalam Qs. Al-Jatsiyah [45] ayat
12, yang berbunyi:

         

     


Artinya: “Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu
supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan
seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia
-Nya dan Mudah-mudahan kamu bersyukur.”

Qs. Al-An’am [6] ayat 146, berbunyi:

         

        

          

 
17
Artinya: “Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan
segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan
domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari
kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di
punggung keduanya atau yang di perut besar dan
usus atau yang bercampur dengan tulang.
Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan
kedurhakaan mereka; dan Sesungguhnya Kami
adalah Maha benar.”

Qs. Al-A’raf [7] ayat 30, berbunyi:

        

       


Artinya: “Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi
telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya
mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung
(mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa
mereka mendapat petunjuk.”

Dan Qs Al-Maidah [5] ayat 5, yang berbunyi:

         

       

       

      

         

   


18
Artinya: “Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik.
makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al
kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal
(pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan mangawini)
wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-
wanita yang beriman dan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara orang-orang yang
diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah
membayar mas kawin mereka dengan maksud
menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan
tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-
orang merugi.”

Berdasarkan asas ibahah tersebut, siapa saja boleh dan


bebas membuat akad bisnis online jenis apapun tanpa terikat
dengan nama-nama akad yang sudah ada dan memasukkan
khausul apa saja sejauh tidak berakibat memakan harta sesama
dengan jalan yang bathil atau tidak bertentangan dengan asas
yang lain. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari proses risiko
terjadinya pelanggaran atas ketentuan syariah.
Pemberlakuan falsafah dan asas dapat menjadi rujukan
dalam realita pembuatan akad bisnis online yang dijalankan
sehingga dapat berjalan secara harmoni yakni tidak teralu kaku
dan tidak terlalu bebas. Adapun asas kebebasan membuat akad
dalam bisnis berdasarkan dalil-dalil berikut ini:
Tabel 2.2
Dalil Akad dalam Bisnis
Dalil Keterangan
Qs. Al-Maidah [5] ayat 1 “Wahai orang-orang yang beriman,
penuhilah akad-akad (perjanjian-
perjanjian).”
Hadist Nabi SAW. “Orang-orang muslim senantiasa setia
kepada syarat-syarat (janji-janji)
mereka.” [HR. Hakim dari sahabat Abu
Hurairah]
Hadist Nabi SAW. “Barang siapa yang menjual pohon
kurma yang sudah dikawinkan, maka
buahnya adalah untuk penjual (tidak
19
ikut terjual), kecuali apabila pembeli
mensyaratkan lain.”[HR.Bukhari]
Kaidah hukum Islam “Pada asasnya akad itu adalah
kesepakatan para pihak dan akibat
hukumnya adalah apa yang mereka
tetapkan atas diri mereka melalui
janji.”

Asas Konsensualisme atau kesepakatan untuk terciptanya


suatu akad bisnis online cukup tercapainya kata sepakat antara
para pihak tanpa dipengaruhi formalitas tertentu. Hal ini sesuai
dengan dalil dan kaidah sebagaimana dalam Qs. An-Nisa [4]
ayat 4 dan 29 berbuyi:

          

    


Artinya: “berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang
kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan, kemudian jika mereka menyerahkan
kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan
senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian
itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik
akibatnya.”

Dan Qs. An-Nisa [4] ayat 29

       

           

     


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu

20
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”

Berlandaskan hadist Nabi SAW,”Sesungguhnya jual beli


itu berdasarkan kata sepakat.”[HR. Ibnu Hibban dan Ibnu
Majjah] dan kaidah hukum Islam,”al-ashlu fil-‘uqud ridha
muta’aqidayni.” Pada asas ini akad bisnis online adalah
kesepakatan kedua belah pihak sehingga akibat hukumnya
adalah apa yang mereka tetapkan melalui janji. Namun tidak
diperbolehkan membuat kesepakatan yang melanggar ketentuan
syariah. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah ra,”kullu
syarthin laisa fi kitabillahi ta’ala fahuwa bathilun wa inkana
mi’ata syarthin”, yang artinya setiap syarat (ikatan janji) yang
tidak sesuai dengan kitab Allah adalah bathil meskipun seratus
macam syarat.
Untuk merealisasikan janji yang bersifat mengikat
tersebuut, asas amanah atau kepercayaan (trust) sangat penting
dalam pembuatan kontrak bisnis. Walau demikian, asas
keseimbangan senantiasa ditegakkan, meskipun secara factual
jarang terjadi keseimbangan antara pihak yang bertransaksi.
Setiap akad di dalamnya bertujuan untuk mencapai
kemaslahatan semua pihak. Semua asas akan terwujud apabila
dapat menjunjung tinggi asas keadilan. Keadialan merupakan
tujuan yang hendak dicapai oleh semua hukum yang
diperintahkan oleh Allah SWT,”Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat dengan taqwa.” [Qs. Al-Ma’idah [5] : 8]
Pada prinsipnya berusaha dan berikhtiar mencari rezeki
itu wajib, agama tidaklah mewajibkan memilih suatu bidang
usaha dan pekerjaan. Setiap orang dapat memilih usaha dan
pekerjaan sesuai dengan bakat, ketrampilan, dan faktor
lingkungan masing-masing. Salah satu faktor yang dapat dipilih
adalah berdagang menurut tuntunan syariat Allah SWT. dan
Rasul-Nya. Pada prinsipnya, hukum jual beli/ dagang dalam
Islam adalah halal. Prinsip hukum ini ditegaskan dalam Al-
Qur’an dan Sunnah serta Ijma ulama. Dalam Al-Qur’an
diterangkan oleh Allah SWT. yang berbunyi:

     

21
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.” [Q.S. Al-Baqarah [2]: 275]7

Rifa’ah bin Raff mendefinisikan dalam sebuah hadist:


‫ﻞﹸ‬‫ﻤ‬‫ ﻋ‬:‫? ﻗﹶﺎﻝﹶ‬‫ﺐ‬‫ﺐﹺ ﺃﹶﻃﹾﻴ‬‫ ﺍﹶﻟﹾﻜﹶﺴ‬‫ ﺃﹶﻱ‬:‫ﻞﹶ‬‫ﺌ‬‫ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳ‬‫ﺒﹺﻲ‬‫ﺃﹶﻥﱠ ﺍﹶﻟﻨ‬
(‫ﻢ‬‫ﺎﻛ‬‫ ﺍﹶﻟﹾﺤ‬‫ﻪ‬‫ﺤ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ ﻭ‬،‫ﺍﺭ‬‫ﺰ‬‫ ﺍﹶﻟﹾﺒ‬‫ﺍﻩ‬‫ﻭ‬‫ﻭﺭﹴ )ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻊﹴ ﻣ‬‫ﻴ‬‫ﻛﹸﻞﱡ ﺑ‬‫ ﻭ‬,‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﻞﹺ ﺑﹺﻴ‬‫ﺟ‬‫ﺍﹶﻟﺮ‬
Artinya: “Bahwa Nabi SAW. Ditanyai,“Mata pencaharian
apakah yang paling baik?.” Jawabnya: "Seseorang
dengan tangan-tangannya dan setiap jual-beli yang
bersih." [HR. Al-Bazzar]8

Para ulama sepakat mengenai kebolehan berjual-beli


(dagang), sebagai perkara yang telah dipraktikkan sejak zaman
Nabi SAW. hingga masa kini. Dan jual beli online khususnya
diperbolehkan asal tidak melanggar aturan atau ketetapan Allah
SWT yang mana dapat dijadikan pijakan dalam
mengembangkan bisnis di bidang online.

B. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“strategos” (stratus: militer dan ag : memimpin), yang artinya
“generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral
perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang.
Definisi tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli bernama
Clauswitz. Ia menyatakan bahwa strategi merupakan seni
pertempuran untuk memenangkan perang. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan dalam
kancah peperangan. Istilah strategi digunakan pertama kali di
dunia militer.
Secara umum, George Steiner mendefinisikan strategi
sebagai cara mencapai tujuan. Strategi merupakan rencana
jangka panjang untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri atas
aktifitas-aktifitas penting yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.9
7
Nana Herdiana A, Manajemen Bisnis Syariah & Kewirausahaan,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), 252.
8
Nana Herdiana A, Manajemen Bisnis Syariah & Kewirausahaan, 252.
9
Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV. Pustaka Setia), 2.
22
Manajemen Strategi adalah suatu rencana yang disusun
dan dikelola dengan mempertimbangkan berbagai sisi dengan
tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak
positif bagi organisasi tersebut secara jangka panjang. Salah satu
fokus kajian dalam manajemen strategi ingin memberikan
dampak penerapan konsep strategi kepada perusahaan secara
jangka panjang atau sustainable termasuk dari segi profit yang
stabil. Profit yang stabil dipengaruhi oleh stabilitas penjualan
yang terus mengalami pertumbuhan (constant growth).10
Oxford Pocket Dictionary memberikan definisi strategi
yaitu seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan,
kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana
tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan
sebagainya.
Alfred Chandler mendefinisiskan strategi sebagai sasaran
dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan
serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
sasaran dan tujuan itu.
Kenneth Andrew memberi definisi strategi sebagai pola,
metode, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-
rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan
dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang
akan dianut oleh perusahaan dan akan menjadi jenis apa
perusahaan ini.11
Sedangkan Chandra mendefinisikan strategi pemasaran
merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan
pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap
produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi
kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan
pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.12

10
Irham Fahmi, Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi, (Bandung:
CV. Alfabeta), 2.
11
Siti Khotijah, Smart Strategy of “Marketing” Persaingan Pasar
Modal, (Bandung: CV. Alfabeta), 6.
12
Dimas Hendika Wibowo, dkk, “Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo),” Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) 29, No.1 (2015): 61.
23
Tidak menutup mata suatu perusahaan atau organisasi
yang lemah dalam strategi baik dalam hal financial atau
manajerial, maka kondisi kolaps akan terjadi mungkin lebih
parah perusahaan tersebut akan jatuh. Strategi kadang identik
dengan siasat untuk mengatasi masalah yang hadir bukan
sebaliknya untuk lari dari kenyataan, strategi biasanya lahir
karena:
a. Kondisi terjepit dalam mengambil keputusan.
b. Tuntutan yang harus dijawab secepat mungkin.
c. Jalan atau cara yang memang harus ditempuh guna
mempertahankan suatu kondisi minimal survive terhadap
goncangan.13

Pengertian strategi berbeda dengan taktik. Strategi adalah


mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things),
sedangkan taktik adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan,
maka strategi memiliki beberapa sifat :
a. Menyatu (unified), yaitu menyatukan bagian-bagian dalam
perusahaan.
b. Menyeluruh (comprehensif), yaitu mencakup seluruh aspek
dalam perusahaan.
c. Integral (integrated), yaitu seluruh strategi akan sesuai
dengan seluruh tingkatan perusahaan, bisnis, dan
fungsional. 14

Proses manajemen strategi adalah cara yang akan


dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan
juga membuat keputusan-keputusan strategik. Keputusan
strategik adalah juga alat untuk mencapai tujuan. Keputusan ini
meliputi definisi bisnis, produk yang dibuat, pasar yang
dilayani, fungsi-fungsi yang dilaksanakan dan kebijaksanaan
kebijaksanaan utama yang diperlukan perusahaan untuk
melaksanakan keputusan-keputusan tadi agar tujuan perusahaan
dapat dicapai.

13
Dimas Hendika Wibowo, dkk, “Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo),” Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) 29, No.1: 7.
14
Y. Sri Susilo, “Strategi Bertahan Industri Makanan Skala Kecil Pasca
Kenaikan Harga Pangan dan Energi di Kota Yogyakarta”, EKUITAS14, No. 2
(2010): 443.
24
Manajemen strategik adalah suatu proses kombinasi
antara tiga aktivitas, yaitu analisis strategi, perumusan strategi
dan aplikasi strategik. Manajemen strategik adalah individu-
individu yang bertanggung jawab secara keseluruhan daripada
organisasi atau bertanggung jawab merumuskan satu tugas
utama dari divisi-divisi. 15
Strategi (strategy) adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi
geografis, deversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan
joint venture.
Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya
perusahaaan dlam jumlah yang besar. Selain itu, strategi
mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang,
khususnya untuk lima tahun dan berorientasi ke masa depan.
Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan
multidimensi serta perlu mempertimbangkan factor-faktor
eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.16
Manajemen strategi merupakan suatu rencana yang
disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi
dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan
dampak positif bagi organisasi tersebut secara jangka panjang.
Salah satu fokus kajian dalam manajemen strategi ingin
memberikan dampak penerapan konsep strategi kepada
perusahaan secara jangka panjang atau sustainable termasuk
dari segi profit yang stabil. Profit yang stabil dipengaruhi oleh
stabilitas penjualan yang terus mengalami pertumbuhan
(constant growth).17
2. Ruang Lingkup Manajemen Strategi
Secara umum ruang lingkup kajian manajemen strategis
sangat luas baik dari segi internal dan eksternal. Namun secara
umum, ruang lingkup kajian manajemen strategi bergerak atas
dasar pemahaman di bawah ini, yaitu:

15
Akdon, Strategic Management for Educational Management,
(Bandung: Alfabeta, 2006), 6-7.
16
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep Edisi 10, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), 16-17.
17
Irham Fahmi, Manajemen Strategis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2017),
2.
25
a. Mengkaji dan menganalisis dampak penerapan manajemen
strategi kepada internal perusahaan khususnya pada
perbaikan yang bersifat sustainable (berkelanjutan).
b. Menempatkan konstruksi manajemen strategi sebagai dasar
pondasi perusahaan dalam memutuskan setiap keputusan,
khususnya keputusan yang berhubungan dengan profit dan
ekspansi perusahaan. Artinya, fokus kerja dalam pencapaian
kedua sisi tersebut mengacu kepada konstruksi manajemen
strategi.
c. Menjadikan ilmu manajemen strategi sebagai base thinking
dalam membangun berbagai rencana termasuk produksi,
pemasaran, personalia, dan keuangan. 18
3. Tipe-tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan
berdasarkan tiga tipe yaitu strategi manajemen, sebagai strategi
investasi dan strategi bisnis. Berikut ulasannya yaitu:
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat
dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan
strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan
sebagainya.
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada
investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan
strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha
mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali suatu devisi baru atau strategi
divestasi dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut sebagai strategi
bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada
fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang
berhubungan dengan keuangan.

18
Irham Fahmi, Manajemen Strategis, 2.
26
4. Manfaat Manajemen Strategi
Manfaat manajemen strategi ini digunakan untuk
memantau keadaan strategi yang digunakan dalam bisnis sedang
berjalan dan dapat memberikan value kepada perusahaan atau
bisnis yang dijalaninya saat ini.

Tabel 2.3
Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen dapat melatih setiap orang dan organisasi untuk


berfikir secara antisipatif dan proaktif.
Proses penyusunan manajemen strategi mendorong terjadinya
komunikasi yang sangat dibutuhkan dalam organisasi.
Mendorong lahirnya komitmen manajerial
Proses tersebut melahirkan pemberdayaan staf
Organisasi yang menerapkan manajemen strategi, menunjukkan
kinerja finansial yang lebih baik. 19

Dalam perencanan strategi (strategi planning) di masa


yang lalu dilakukan sebagai bagian dari manajemen strategi,
sehingga pernah ada adagium, “if you fail to plan, you plan to
fail” (jika Anda gagal merencanakan, maka Anda
merencanakan untuk gagal). Demikian halnya dalam
manajemen strategi. Jika organisasi gagal menjalankan proses
manajemen strategi, maka organisasi dapat terperangkap dalam
rutinitas dan terjebak dalam keputusan-keputusan yang hanya
bermanfaat dalam jangka pendek.20

5. Penyusunan Strategi (Rencana) Pemasaran


Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan
prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi
segmentasi pasar, strategi penentuan pasar sasaran, dan strategi
penentuan posisi pasar. Ketiga strategi tersebut adalah kunci di
dalam manajemen pemasaran:
a. Strategi Segmentasi Pasar Segmentasi. Pasar adalah proses
membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-

19
Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Management “Back
to Basic Approach”, (Jakarta: Gramedia, 2003), 12.
20
Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Management “Back
to Basic Approach”, 13.
27
beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun,
perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran
pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain segmentasi
pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap
pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda.
Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen
dalam sub kelompok di pasar produk, sehingga para
pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan
strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan.
b. Strategi Penentuan Pasar Sasaran. Yaitu pemilihan besar
atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu
perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian
besar perusahaan memasuki sebuah pasar baru dengan
melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti berhasil,
maka mereka menambah segmen dan kemudian
memperluas secara vertikal atau secara horizontal. Dalam
menelaah pasar sasaran harus mengevaluasi dengan
menelaah tiga faktor:
1) Ukuran dan pertumbuhan segmen
2) Kemenarikan struktural segmen
3) Sasaran dan sumber daya
c. Strategi Penentuan Pasar Sasaran. Penentuan posisi pasar
(positioning) adalah strategi untuk merebut posisi dibenak
konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana
membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi
pelanggan.

Menurut Philip Kotler, positioning adalah aktifitas


mendesain citra dan memposisikan diri di benak konsumen.
Sedangkan bagi Yoram Wind, positioning adalah bagaimana
mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak
pelanggan. 21

6. Strategi Persaingan
Menurut Michael Porter mengemukakan bahwa analisis
pesaing dalam memahami apa yang ada pada benak perusahaan
dengan memetakan ide tersembunyi mereka untuk masa yang

21
Dimas Hendika Wibowo, dkk, “Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo),” Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) 29, No.1: 61.
28
akan datang. Analisis pesaing berusaha memahami perilaku
pesaing dalam jangka panjang. Hal ini meliputi diantaranya: 22

Tabel 2.4
Strategi Persaingan

Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki


perusahaan pesaing.
Alasan pelanggan menggunakan produk yang kita hasilkan serta
alasan pelanggan menggunakan produk yang dihasilkan pesaing.
Dapat melakukan komunikasi terhadap faktor-faktor keunggulan
kompetitif (kompetitif advantage) secara efektif dengan
pelanggan yang potensial.
Menyebabkan kita berfikir kreatif dan inovatif untuk melakukan
perubahan guna meningkatkan nilai produk yang kita hasilkan.
Mengetahui beberapa kategori keinginan pelanggan yang tidak
terpenuhi.

7. Mengembangkan Produk Bernilai Strategi


Sebuah produk dapat disebut bernilai strategi jika produk
tersebut diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: langka
bahan bakunya, sulit untuk ditiru, memiliki nilai saing di pasar,
dibuat oleh orang memiliki keahlian tinggi, dan sepanjang masa
dimiliki oleh konsumen.
Pada prinsipnya produk yang bernilai strategis selalu
dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi.
Mereka yang memiliki kompetensi tinggi sering disebut sebagai
orang genius atau brilliant. Ada istilah yang berlaku di dunia
bisnis yaitu,”Dalam pasar yang kacaulah ada peluang untuk
menjadi kaya.”23
8. Strategi Mencari dan Mempertahankan Pelanggan
Wirausahan mengetahui bahwa salah satu cara terbaik
untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru
adalah dengan menyajikan pelayanan yang baik yang tidak
tertandingi pesaing. Untuk menciptakan pelayanan dan
kepuasan pelanggan hal yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut: dengarkan dan perhatikan pelanggan, tetapkan

22
Sudaryono, Pengantar Bisnis Teori dan Contoh Kasus, (Yogyakarta:
CV. Andi Offset, 2015), 204-205.
23
Sudaryono, Pengantar Bisnis Teori dan Contoh Kasus, 9.
29
pelayanan terbaik, tetapkan ukuran dan kinerja standar, berikan
pelindung pada hak-hak karyawan, latih karyawan untuk
memberikan pelayanan istimewa, dan berikan hadiah bagi
pelayanan terbaik.
Eddy Soeryanto mendefinisikan strategi adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan atau
pengusaha untuk mencapai tujuan. Kadangkala langkah yang
harus dilakukan sulit, tetapi ada pula yang relatif mudah.
Berbagai strategi untuk dapat menarik pelanggan antara lain:

Tabel 2.5
Strategi Menarik Customer
a. Membuat inovasi produk b. Fokus pada satu produk
baru atau tampil beda dan sehingga spesialisasi dapat
mengikuti trend. dicapai.
c. Desain yang menarik d. Pilih produk yang di
sehingga menciptakan kesan tempat tersebut belum ada.
mewah. Bila sudah ada pikirkan
kekhasan, cara penyajian
atau pelayanannya.
e. Harga yang terjangkau f. Buat standar operasi yang
sehingga dapat dibeli oleh sederhana namun jelas.
semua kalangan.
g. Memberikan potongan bila h. Tentukan target pasar ydan
membeli dengan jumlah sesuaikan dengan
minimum tertentu. lingkungan.
i. Berikan servis sesuai yang j. Tentukan lokasi dan jam
dijanjikan atau sesuai buka usaha dengan tepat.
keinginan pelanggan.
k. Lakukan penjualan yang l. Kepuasan pelanggan harus
tingkat keramaiannya tinggi. dinomorsatukan.
m. Ikuti berbagai pameran n. Usahakan agar pelayanan
untuk memperluas jaringan menggunakan prinsip
atau komunitas. tanpa komplain (zero
complain).

Tabel 2.6
Strategi Mempertahankan Customer
Mengelola atau Misalnya dengan meningkatakan
memelihara tingkat kualitas produk, manfaat produk,
30
kepuasan merancang ulang produk, serta
konsumen. menyediakan layanan khusus konsumen.
Menyederhanakan Misalnya dengan pengiriman cepat,
proses pembelian. menawarkan berbagai variasi produk
yang dapat dipilih dengan mudah,
memudahkan pembelian dengan sistem
keagenan atau melalui suatu distributor
khusus yang bergerak di bidang tersebut,
serta menjamin perlindungan terhadap
kerusakan dan perbaikan produk.
Menambah daya Misalnya dengan mengembangkan
tarik produk perluasan merek, menawarkan produk
sehingga konsumen dengan berbagai merek, menurunkan
tidak beralih ke harga, serta menambah daya tarik
merek lain. produk.

Setiap bisnis, baik yang sudah lama maupun yang masih


baru, perlu mendapatkan pelanggan baru untuk
perkembangannya. Untuk memperoleh pelanggan baru,
perusahaan dapat menerapkan strategi sebagai berikut:
a. Mengambil posisi berhadapan langsung dengan pesaing
(head to head positioning). Misalnya dengan
mengembangkan karakteristik khusus pada produk
sehingga produk tersebut memiliki kelebihan disbanding
produk pesaing, menurunkan harga, meningkatkan
promosi melalui bauran promosi yang efektif.
b. Mengambil posisi yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing (differentiated positioning). Misalnya dengan
merancang dan mempromosikan manfaat tertentu yang
tidak dimiliki produk pesaing atau tidak disediakan oleh
pesaing, menggunakan jalur distribusi, kemasan, sistem
pelayanan, harga yang spesifik dan berbeda (dengan
menerapkan harga yang building, yang mana harga yang
ditawarkan dengan tarif khusus bagi pelanggan yang
membeli dalam jumlah besar untuk produk utama.24
9. Strategi Bisnis Menurut Islam
Islam menyadari benar bahwa perkembangan teknologi
yang berimbas pada sistem perdagangan merupakan suatu

24
Sudaryono, Pengantar Bisnis Teori dan Contoh Kasus, 206-208.
31
keniscayaan, karena itu pilihan dalam penggunaan sistem
perdagangan diserahkan kepada umatnya dengan syarat
semuanya harus tetap berada dalam koridor syariah. Perlu
diingat bahwa kehidupan dunia bagi umat Islam tidak bisa
dipisahkan dari akhirat, sehingga apa yang dilakukan di dunia
harus dipertanggung jawabkan untuk kehidupan akhirat, tidak
terkecuali aktivitas mu’amalah.
Semua aktivitas kehidupan perlu dilakukan berdasarkan
perencanaan yang baik. Islam agama yang memberikan sintesis
dan rencana yang dapat direalisasikan melalui rangsangan dan
bimbingan. Perencanaan tidak lain memanfaatkan “Karunia
Allah SWT” secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu,
dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai
kehidupan yang berubah-ubah. Dalam arti lebih luas,
perencanaan menyangkut persiapan menyusun rancangan untuk
setiap kegiatan ekonomi. Konsep modern tentang perencanaan,
yang harus dipahami dalam arti terbatas, diakui dalam Islam.
Karena perencanaan seperti itu mencakup pemanfaatan sumber
yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa ta‟ala dengan sebaik-
baiknya untuk kehidupan dan kesenangan manusia.25
Meski belum diperoleh bukti adanya sesuatu pembahasan
sistematik tentang masalah tersebut, namun berbagai perintah
dalam Al-Quran dan Sunnah menegaskannya. Dalam Al-Quran
tercantum pada QS.Al-Jumu’ah ayat10 berbunyi:

        

      


Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.” (Q.S Jumu’ah:10).26

Berdasarkan ayat ini dapat dijelaskan makna dalam


kata,“carilah karunia Allah SWT”, yang digunakan di dalamnya

25
Muhammad Dwi Mulia, Strategi Pemasaran dalam Islam, (Majalah
Pengusaha Muslim, 2013), 1.
26
Al-Qur’an, Jumu’ah Ayat 10, Al Qur’an dan Terjemahannya,
(Kudus: Mubarokatan Toyyibah, 2008), 304.
32
dimaksudkan untuk segala usaha halal yang melibatkan orang
untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, pelaksanaan
rencana pemasaran dalam Islam, kita tergantung pada prinsip
syarikat (kerjasama) yang telah diakui secara universal. Hal ini
berarti pelaksanaan perencanaan dilaksanakan melalui
partisipasi sektor pemerintah dan swasta atas dasar kemitraan.
Yakni terlaksana melalui prinsip abadi mudharabah, yakni
tenaga kerja dan pemilik modal dapat disatukan sebagai mitra.
Dalam arti, dengan mempraktekkan prinsip mudharabah dan
dengan mengkombinasikan berbagai unit produksi, proyek
industri, perdagangan dan pertanian dalam kerangka
perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip tersebut.
Pendapatan yang dihasilkan oleh usaha seperti itu dapat dibagi
secara sebanding setelah dikurangi segala pengeluaran yang sah.
Dalam sistem perencanaan Islam, kemungkinan rugi sangat
kecil karena merupakan hasil kerjasama antara sektor
pemerintahan dan swasta. Investasi yang sehat akan mendorong
kelancaran arus kemajuan ekonomi menjadi lebih banyak.
Dalam kegiatan pemasaran, tentu lebih dahulu menyusun
perencanaan strategis untuk memberi arah terhadap kegiatan
perusahaan yang menyeluruh, yang harus didukung rencana
pelaksanaan lebih rinci di bidang-bidang kegiatan perusahaan.
Dalam Islam, bukanlah suatu larangan bila seorang hamba
mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam
usahanya. Namun dengan syarat, rencana itu tidak bertentangan
dengan ajaran (syariat) Islam. Ditandaskan dalam Al-Quran :

        


Artinya : “Atau Apakah manusia akan mendapat segala yang
dicita-citakannya? (Tidak), Maka hanya bagi Allah
kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (QS. An
Najm:24-25).27

Dari kedua ayat tersebut, bila dihubungkan dengan strategi


pemasaran, kegiatan strategi (rencana) pemasaran merupakan
suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan atau mencapai
sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk mencapai
keberhasilan. Dan sudah menjadi sunnatullah bahwa apa pun

27
Al-Qur’an, An Najm Ayat 24-25, Al Qur’an dan Terjemahannya,
125.
33
yang sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya, ada pada
ketentuan Tuhan (Allah). Dalam pelaksanaan suatu perencanaan
dalam Islam haruslah bergerak ke arah suatu sintesis yang wajar
antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial melalui
penetapan kebijaksanaan yang pragmatik, namun konsisten
dengan jiwa Islam yang tidak terlepas dengan tuntunan Al-
Qur’an dan Hadis, juga sesuai dengan kode etik ekonomi Islam.

C. Pendekatan Metode Business Model Canvas (BMC)


1. Pengertian BMC
Metode kanvas sudah lama diterapkan oleh berbagai
perusahaan, baik oleh produsen langsung maupun oleh pihak
distributor itu sendiri. Pada 1985, masih sedikit persahaan yang
bekerja sama dengan distributor lokal.28
Wheelen dan Hunger mendefinisikan model bisnis
sebagai,”… metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan uang dilingkungan bisnis dimana perusahaan
beroperasi.”
Sedangkan Rappa memberikan definisi
sebagai,”…metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat
bertahan.” Model bisnis adalah metode atau cara menciptakan
nilai. 29
Business Model Canvas (BMC) pertama kali
dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya
yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku
Business Model Generation ini, Alexander Osterwalder
mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk
mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam
sebuah model bisnis secara sederhana dan mudah dimengerti.
Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen yang
disebut sebagai 9 building block.
Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat (tools)
yang digunakan untuk mensederhanakan konsep model bisnis
yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah

28
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2014), 2.
29
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 6.
34
organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan
memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematis.30
Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian
Business Model Canvas adalah sebuah management startegi
bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan,
mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis
menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas,
sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana.
Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis
menuju elemen penting berikutnya.
Sementara itu, apabila dikaitkan dengan suatu strategi,
maka model bisnis ini dijelaskan sebagai “gambaran hubungan
antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan,
serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan
menciptakan nilai., yang membuat perusahaan mampu
menghsilkan laba.”31

Gambar 2.2
Proses Business Model Canvas

30
Fanda Lyta Suzanayanti, Business Rental Development Strategy with
Modeling Business – Canvas Model (Strategi Pengembangan Bisnis Rental
dengan Pemodelan Business Model Canvas), Jurnal Magister Electrical
Engineering, ICT Business Management, Mercu Buana University, Jakarta,
Indonesia, (2017).
31
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 6.
35
2. Faktor Model Bisnis
Model bisnis yang digunakan organisasi ini, akan
menghasilkan nilai. Oleh sebab itu, sebuah model bisnis akan
mempunyai beberapa faktor diantaranya:
a. Siapa yang dilayani.
b. Apa yang ditawarkan.
c. Bagaimana cara menghasilkan produk.
d. Bagaimana cara menghasilkan laba.
e. Bagaimana perusahaan membedakan dirinya secara strategis
dengan pesaing.
Faktor yang terakhir sangat memungkinkan perusahaan-
perusahaan yang menjalankan bisnis di industri yang sama
mempunyai model bisnis yang sama pula. Dengan demikian,
persaingan akan menjadi luar biasa ketatnya, tentu saja ini akan
mengakibatkan perusahaan terjebak dalam persaingan harga
yang tidak masuk akal. 32
3. Keunggulan
Keunggulan metode ini yaitu produk yang dipesan
konsumen bisa langsung dikirimkan tidak sampai 24 jam.
Pemilik toko selalu mendapatkan kunjungan rutin oleh
wiraniaga, sehingga tidak khawatir pasokan barang menipis.
Kanvas menjadi lebih fleksibel jika wilaah pelanggan jauh dan
hanya bisa dicapai dengan mobil. Namun tidak begitu halnya
dengan kota besar, karena cara kanvas sudah banyak
ditinggalkan lantaran terhambat masalah kemacetan.33
4. Kelemahan
Kelemahan metode ini yaitu penyebaran (spreading) tidak
bisa dilakukan secara detail. Penyebabnya tidak semua wilayah
memiliki jalan yang baik dan bisa dimasuki oleh armada
kanvas.
5. Elemen Bisnis Model Canvas
Osterwalder dan Pigneur menawarkan sebuah metode yang
nantinya disebut dengan model bisnis kanvas. Mereka
menggambarkan kanvas tersebut sebagai selembar kertas bagi
seorang penulis, kanvas bagi seorang pelukis, atau layar
komputer bagi seorang desainer. Kanvas ciptaan Osterwalder
dan Pigneur ini digunakan untuk memvisualisasikan gagasan,
logika berfikir, atau kerangka kerja para desainer. Dalam hal ini

32
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 7.
33
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 3.
36
desainer adalah pelaku bisnis. Wirausaha, dan para manajer di
organisasi bisnis ataupun organisasi nirlaba.
Khusus yang berkaitan dengan wirausaha, bisnis model
kanvas ini sudah digunakan dibeberapa Universitas dalam mata
kuliah Kewirausahaan. Mereka juga sudah menjalankan praktik
bisnis ini secara nyata. Mereka juga harus mengetahui
pelanggan yang akan dibidik, pengelolaan pelanggan, saluran
yang dibutuhkan dalam menyebarkan produk, biaya-biaya yang
harus dikeluarkan, dan perkiraan pemasukan apa saja yang akan
mengalir ke kas kecil (petty cash) bisnis mahasiswa.34
Bisnis model kanvas ini akan sangat bermanfaat untuk
memetakan kembali apa saja yang ada pada usaha tersebut ke
dalam Sembilan elemen penting. Untuk memudahkan
penggunaanya, dibawah ini disajikan gambar bisnis model
kanvas, diantaranya yaitu:

Gambar 2.3
Kerangka Business Model Canvas

Ada Sembilan elemen dalam bisnis kanvas, berikut ini


perinciannya:

34
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 12-13.
37
a. Segmen Pelanggan (Customer Segments)
Segmen pelanggan adalah pihak tertentu yang
menggunakan jasa atau produk dari organisasi sesuai
dengan kebutuhannya. Merekalah yang berkontribusi dalam
memberikan penghasilan bagi organisasi. Umumnya,
pelanggan adalah pihak yang membayar langsung atas jasa
barang yang dibelikan.
b. Proposisi Nilai (Value Propositions)
Merupakan suatu keunikan yang menentukan apakah
suatu produk atau jasa pantas dipilih oleh pelanggan.
Proposisi nilai memberikan penawaran untuk memecahkan
masalah pelanggan atau memenuhi keinginan pelanggan
semaksimal mungkin. Keunikan yang ditonjolkan ini
haruslah sesuatu yang berbeda dibanding milik pesaing,
sekaligus sesuatu yang betul-betul didambakan segmen
pelanggan.
c. Saluran (Channels)
Saluran (channel) adalah elemen yang menyatakan
bagaimana organisasi berkomunikasi dengan segmen
pelanggannya dan menyampaikan proposisi nilainya.
Komunikasi, distribusi, dan saluran penjualan adalah
faktor-faktor yang memungkinkan perusahaan berinteraksi
dengan pelanggan. Saluran menggambarkan interaksi
dengan pealanggan. Saluran meliputi cara-cara
meningkatkan kesadaran (awareness), memudahkan
pelanggan membeli produk atau jasa, menyampaikan
produk atau jasa, dan memberikan layanan penjualan.
d. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)
Pembinaan hubungan dengan pelanggan bertujuan
untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan
pelanggan lama, dan menawarkan produk dan jasa lama
atau baru kepada pelanggan.
e. Aliran Dana Masuk (Revenue Streams)
Aliran dana masuk (revenue stream) menggambarkan
bagaimana organisasi memperoleh uang dari setiap segmen
pelanggan. Aliran dana inilah yang memungkinkan
organisasi tetap hidup. Pada intinya, ada dua pendapat yaitu
yang bersifat transaksional dan yang berbentuk
pengulangan.

38
f. Sumber Daya Kunci (Key Resources)
Sumber daya kunci menggambarkan asset-aset
terpenting yang menentukan keberhasilan pengoperasian
model bisnis. Aset-aset berharga inilah yang
memungkinkan organisasi mewujudkan proposisi nilai
yang dijanjikan kepada pelanggan dengan baik. Sumber
daya ini dapat berupa sumber daya fisik. (bangunan,
kendaraan, dan peralatan), uang, sumber daya intelektual
(merek, hak cipta, hak paten, dan basis data pelanggan),
serta sumber daya manusia.
g. Aktivitas Kunci (Key Activities)
Aktivitas kunci adalah kegiatan yang menentukan
keberhasilan suatu model bisnis. Seperti halnya sumber
daya kunci, kegiatan ini berpera penting dalam
mewujudkan proposisi nilai. Tidak semua kegiatan perlu
dikategorikan dalam sumber daya kunci ini, melainkan
hanya untuk kegiatan-kegiatan kunci yang betul-betul
menunjang keberhasilan organisasi dalam mengantarkan
proposisi nilainya ke pelanggan.
h. Mitra Kunci (Key Partnerships)
Mitra kunci merupakan mitra kerja sama
pengoperasian oganisasi. Organisasi membutuhkan
kemitraan ini untuk berbagai tujuan umumnya adalah
penghematan karena tidak tercapainya skala ekonomi dan
mengurangi risiko dalam memperoleh sumber daya.
i. Struktur Biaya (Cost Structure)
Struktur biaya (cost structure) menggambarkan semua
biaya yang muncul setelah dioperasikannya model bisnis
ini. Semua upaya untuk mewujudkan proposisi nilai
melalui channel yang tepat, key resource, dan key activity
yang andal membutuhkan biaya. Struktur biaya dipengaruhi
strategi yang dipilih oleh perusahaan, apakah
mengutamakan biaya rendah atau manfaat istimewa.35

D. Hasil Penelitian Terdahulu


Sebelumnya, peneliti sudah menemukan beberapa penelitian
yang mengandung tema yang mirip mengenai, Analisis Aplikasi
Sistem E-commerce dalam Upaya Pengembangan Strategi
Pemasaran (Studi Kasus pada Toko Baju Jelita Kudus), sebagai

35
Frans M. Royan, Bisnis Model Canvas Distributor, 12-16.
39
acuan dan perbandingan, peneliti telah menemukan hasil penelitian
yang terkait dengan tema dari beberapa jurnal penelitian,
diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Niken Indriany dan Ratih
Indriyani, dengan judul,” Analisis Pengembangan Bisnis
Dengan Pendekatan Business Model Canvas Pada UD. Moga
Jaya Surabaya”, dengan tujuan untuk mengetahui apakah
analisis pengembangan bisnis dengan pendekatan Business
Model Canvas ini mempunyai pengaruh dalam pengembangan
strategi pemasaran atau tidak.
Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
tujuan dan hasil yang akan dicapai. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem online
shop (olshop) dalam pengembangan strategi dengan
menggunakan metode business model canvas. Kemudian hasil
yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis dan aplikasi strategi dengan business model canvas
apakah mempunyai peran dalam upaya pengembangan strategi
pemasaran online pada Toko Baju Jelita Kudus. Sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Niken Indriany dan Ratih
Indriyani, adalah ingin mengetahui bagaimana pengaruhnya
analisis pengembangan bisnis dengan menggunakan metode
business model canvas pada UD. Moga Jaya yang ada di
Surabaya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Iwan, dengan
judul,” Instagram sebagai Pendekatan Model Bisnis Canvas
dengan Analisis SWOT”, dengan tujuan untuk mengetahui
apakah penggunaan instagram sebagai pendekatan Business
Model Canvas yang menggunakan analisis SWOT ini sesuai
dengan yang diinginkan atau tidak.
Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
tujuan dan hasil yang akan dicapai. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem online
shop (olshop) dalam pengembangan strategi dengan
menggunakan metode business model canvas. Kemudian hasil
yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis dan aplikasi strategi dengan business model canvas
apakah mempunyai peran dalam upaya pengembangan strategi
pemasaran online pada Toko Baju Jelita Kudus. Sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Iwan, adalah
ingin mengetahui dengan jelas tentang instagram digunakan
40
sebagai pendekatan model bisnis canvas melalui analisis
SWOT.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Setiawan dan Marheni
Eka, dengan judul,”Analisis Bisnis Model Pada Driverbdg
Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas”, dengan
tujuan untuk mengetahui apakah bagaimana analisis bisnis
dengan menggunakan pendekatan business model canvas pada
driverdbg sesuai dengan analisis yang ditawarkan atau tidak.
Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
tujuan dan hasil yang akan dicapai. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem online
shop (olshop) dalam pengembangan strategi dengan
menggunakan metode business model canvas. Kemudian hasil
yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis dan aplikasi strategi dengan business model canvas
(BMC) apakah mempunyai peran dalam upaya pengembangan
strategi pemasaran online pada Toko Baju Jelita Kudus.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Aditya
Setiawan dan Marheni Eka, adalah ingin mengetahui dengan
jelas tentang analisis bisnis dengan menggunakan pendekatan
business model canvas pada bisnis driverdbg.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Rainaldo M., Wibawa BM., dan
Rahmawati Y., dengan judul,” Analisis Business Model Canvas
Pada Operator Jasa Online Ride-Sharing (Studi Kasus Uber di
Indonesia)”, dengan tujuan untuk mengetahui bagiamana
analisis business model canvas pada operator Jasa Online Ride-
Sharing yang ada pada kasus di Indonesia saat ini dapat
menimbulkan dampak yang sesuai atau tidak.
Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
tujuan dan hasil yang akan dicapai. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem online
shop (olshop) dalam pengembangan strategi dengan
menggunakan metode business model canvas. Kemudian hasil
yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis dan aplikasi strategi dengan business model canvas
(BMC) apakah mempunyai peran dalam upaya pengembangan
strategi pemasaran online pada Toko Baju Jelita Kudus.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rainaldo M,
Wibawa BM dan Rahmawati Y, adalah ingin mengetahui
dengan jelas mengenai analisis business model canvas dalam

41
penggunaan operator jasa online ride-sharing yang ada pada
kasus uber di Indonesia.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Chitrani Nurindraty
Ari Darmawan, dengan judul,”Analisis Strategi Model
Business Pada Produk Industri Pariwisata Dengan Pendakat
Model Canvas (Studi Pada Batik Tulis Tresna Art Kota
Bangkalan)”, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
analisis strategi model business pada produk industry
pariwisata batik tulis tresna art ini sesuai dengan metode yang
sudah ada atau tidak.
Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
tujuan dan hasil yang akan dicapai. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem online
shop (olshop) dalam pengembangan strategi dengan
menggunakan metode business model canvas. Kemudian hasil
yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis dan aplikasi strategi dengan business model canvas
apakah mempunyai peran dalam upaya pengembangan strategi
pemasaran online pada Toko Baju Jelita Kudus. Sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Chitrani Nurindraty Ari
Darmawan, adalah ingin mengetahui dengan jelas tentang
analisis strategi model business pada produk industri pariwisata
batik tulis tresna art yang ada di kota Bangkalan.
Adapun ringkasan yang dapat dilihat pada tabel mengenai
perbedaan dan persamaan pada penelitian terdahulu dan
penelitian ini, pada tabel 2.7.

42
Tabel 2.7
Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Persamaan Perbedaan


Penelitian
1. Niken Analisis Metode Persamaan Perbedaan
Indriany Pengembangan penelitian penelitian ini penelitian ini
dan Ratih Bisnis Dengan Kualiatatif. adalah sama- adalah untuk
Indriyani Pendekatan sama mengetahui
Business Model menggunakan perkembangan
Canvas Pada metode bisnis pada
UD. Moga Jaya penelitian usaha dagang
Surabaya kualitatif. yang dikelola
dan penelitian
yang saya
lakukan adalah
untuk
mengetahui
aplikasi sistem
online shop
(olshop) dalam
pengembangan
strategi dengan
menggunakan
metode business
model canvas.

2. Mochamad Instagram Metodologi Persamaan Perbedaan


Iwan sebagai yang didesain penelitian ini penelitian ini
Pendekatan dangan adalah sama- yaitu mengacu
Model Bisnis variable dan sama pada analisis
Canvas dengan indikator yang menggunakan SWOT dan
Analisis SWOT akan metode penelitian yaitu
digunakan penelitian langsung
analisis. kualitatif dan menggunakan
memakai analisi BMC.
bisnis online
shop (olshop)
pada
instagram.

3. Aditya Analisis Bisnis Metode Persamaan Perbedaan


Setiawan Model Pada analisis data penelitian ini penelitian ini
dan Driverbdg lapangan. adalah sama- adalah
Maharani Menggunakan sama penelitian dalam
Eka Pendekatan menggunakan bidang
Business Model metode penyewaan
Canvas penelitian mobil
(Business kualitatif dan Driverbdg dan

43
Model Analysis menggunakan peneliti saya
Of Driverbdg analisis BMC. dalam bidang
Using Business fashion.
Model Canvas)

4. Rinaldo M, Analisis Metode desain Persamaan Perbedaan


Wibawa Business Model riset penelitian ini penelitian ini
BM, dan Canvas Pada eksploratif. adalah sama- adalah
Rahmawati Operator Jasa sama menggunakan
Y. Online Ride- menggunakan perator jasa
Sharing (Studi metode online ride-
Kasus Uber di penelitian sharing dan
Indonesia) kualitatif. saya
menggunakan
online shop
secara umum.

5. Chitrani Analisis Strategi Metode Persamaan Perbedaan


Nurindraty Model Pada deskriptif penelitian ini penelitian ini
dan Ari Produk Industri analisis BMC. adalah sama- adalah
Darmawan Praiwisata sama menggunakan
Dengan menggunakan industri
Pendekatan metode pariwisata batik
Model Canvas penelitian tulis dan
(Studi Pada kualitatif. penelitian saya
Batik Tulis pada toko baju
Tresna Art Kota online.
Bangkalan)

E. Kerangka Berfikir
Peneliti akan mengidentifikasi elemen-elemen yang terdapat
pada Business Model Canvas (BMC) untuk mengetahui Toko Jelita
Kudus saat ini terutama dalam bidang penjualan bisnis online shop
(olshop). Setelah mengidentifikasi bisnis online shop dengan
menggunakan melihat perkembangan strategi promosi bisnis,
peneliti akan menganalisa dengan menggunakan pendekatan BMC
melalui Sembilan elemen yang sudah ada. BMC disini mempunyai
tujuan untuk menganalisa bagaimana proses bisnis online di Toko
Jelita Kudus dengan menggunakan strategi promosi yang baik dan
benar sehingga menghasilkan profit yang baik.

44
Gambar 2.4
Kerangka Berfikir

45

Anda mungkin juga menyukai