Mentahan e Commerce

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
E-Commerce pada Facebook atau sering disebut Facebook
Commerce (F-Commerce) saat ini sedang menjadi trend di dunia bisnis
online. Pengguna aktif akun Facebook yang saat ini lebih dari 800 juta di
dunia menjadikan Facebook mendominasi situs jejaring sosial
(www.valtech.co.uk, 2011). Hal ini tentu menjadi peluang yang baik bagi
organisasi atau perusahaan untuk menjadikan Facebook sebagai media E-
Commerce mereka. Transaksi melalui Facebook memberikan kemudahan
kepada pengguna untuk melihat katalog produk, membaca komentar,
membuat suatu pembelian dan masih tetap bisa berinteraksi dengan teman
mereka (www.verticalrain.com). Karena keunggulan ini, maka banyak
organisasi atau perusahaan sekarang beralih menggunakan Facebook
Commerce untuk mengembangkan bisnisnya. Namun demikian masih
banyak organisasi atau perusahaan yang belum sepenuhnya menggunakan
maksimal Jurnal Bianglala Informatika Vol. II No. 1 Maret 2014 2 semua
kelebihan yang dimiliki Facebook untuk E-Commerce.
2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan dan menjelaskan
setiap kelebihan dan keunggulan Facebook untuk E-Commerce secara
lebih detail yang tidak dimiliki social commerce lainnya.

LANDASAN TEORI
1. E-Commerce
Teknologi Internet memiliki pengaruh yang besar terhadap
perekonomian dunia. Internet telah membawa perekonomian dunia
memasuki suatu babak baru yaitu perekonomian digital atau lebih popular
dengan istilah digital economics. Banyak kegiatan perekonomian yang
dilakukan melalui media Internet, salah satunya yaitu bidang perdagangan
yang saat ini semakin banyak perusahaan atau organisasi bisnis yang
mengandalkan E-Commerce atau e-commerce sebagai media transaksi dan
promosi (Ustadiyanto, 2001).
Menurut Suyanto (2003), E-Commerce adalah suatu konsep baru
yang bisa yang digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada
World Wide Web di internet (Shim, Qureshi, Siegel, 2000) atau suatu
proses jual beli atau pertukaran produk, jasa juga informasi melalui
jaringan internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). Definisi lain E-
Commerce adalah suatu perubahan wajah bisnis yang menghasilkan
menajemen konsumen lebih baik, strategi baru pemasaran, ekspansi
jangkauan komoditi dan operasioperasi lain yang lebih efisien (Velpula,
Pakanati, & M, 2010).
Sedangkan Kalakota dan Whinston (1997) dalam (Hidayat, 2009)
dan Phan (1998) dalam (Chandra, Tjiptono, & Chandra, 2004)
mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, diantaranya :
a. Digital Communication Perspektif (perspektif komunikasi
digital), menjelaskan bahwa E-Commerce merupakan system
yang memungkinkan pengiriman informasi digital, produk, jasa
atau layanan dan pembayaran online.
b. Business Process Business (persepektif proses bisnis), E-
Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi
transaksi bisnis dan alur kerja perusahaan.
c. Service Perspektif (perspektif layanan), E-Commerce
merupakan satu alat yang dapat memenuhi keinginan
perusahaan, manajemen bahkan konsumen dalam memangkas
service cost ketika bermaksud meningkatkan mutu barang dan
meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.
d. On-line Purchasing Perpektif (perspektif pembelian online),
menjelaskan bahwa E-Commerce memungkinkan pembelian
dan penjualan produk dan informasi melalui Internet atau jasa
online lainnya.
e. Market-of-One Perpektif (perspektif pemasaran tunggal), E-
Commerce adalah sistem yang memungkinkan “customization”
produk dan jasa yang diadaptasikan pada kebutuhan setiap
konsumen secara efisien

E-Commerce secara tradisional dikenal sebagai komunitas yang


berbasis web. Menurut Zetlin dan Pfleging (2002) dalam (LAI, 2010)
diterangkan bahwa pemasaran online dikuasai oleh konsumen karena
sebagian besar kebutuhan konsumen disediakan oleh komunitas situs web.
Pemenuhan kebutuhan pada satu tempat memfasilitasi vendor untuk
mendapatkan penjualan yang lebih tinggi dan pada akhirnya banyak
anggota masyarakat yang mendapatkan diskon. Karena itu, komunikasi
berbasis web dikatakan secara substansial mempengaruhi hampir setiap
perusahaan yang menyediakan jasa atau memproduksi barang-barang
konsumsi.
E-Commerce memberikan manfaat bagi perusahaan dan pelanggan
atau konsumen. Menurut (Nugroho, 2006) diantara manfaat itu antara
lain :
a. Keuntungan bagi Perusahaan
1. Memperpendek jarak. Hanya dengan mengklik link-link yang ada
pada website, konsumen dapat menuju ke perusahaan dimana pun
berada.
2. Perluasan pasar, jangkauan pemasaran menjadi semakin lebih luas
karena tidak terbatas lagi dengan area geografis
3. Perluasan Jaringan Mitra Bisnis. Jurnal Bianglala Informatika Vol.
II No. 1 Maret 2014 3
4. Efisiensi, dengan E-Commerce perusahaan tidak membutuhkan
kantor dan toko yang besar, menghemat kertas untuk transaksi,
pencatatan-pencatatan, periklanan juga efisien dari sudut waktu
yang digunakan
b. Keuntungan bagi Konsumen
1. Efektif, konsumen dapat lebih cepat dan murah dalam
mendapatkan informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan.
2. Aman Secara Fisik. Dengan ECommerce konsumen dapat
melakukan transaksi dengan perasaan lebih aman karena tidak
perlu membawa uang tunai dalam bertransaksi.
3. Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi secara lebih
fleksibel dari berbagai tempat, baik dari rumah, kantor, warnet atau
tempat lainnya.
c. Keuntungan bagi Masyarakat Umum
1. Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan E-Commerce
memungkinkan konsumen tidak perlu melakukan perjalanan ke
toko, sehingga akan mengurangi tingkat polusi udara yang
diakibatkan oleh kendaraan.
2. Membuka Peluang Kerja Baru E-Commerce mencipatkan peluang
kerja baru seperti programmer web, perancang web, analis sistem
dan lain-lain.
3. Menguntungkan Dunia Akademis. E-Commerce menjadikan
tantangan baru bagi kiprah ilmuwan
4. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia.
5. E-Commerce menuntut orang harus bisa teknologi internet, pada
gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya.
E-Commerce secara tradisional dihubungkan dengan komunitas
berbasis web. E-Commerce menggambarkan pasar online yang
didorong kebutuhan konsumen dimana konsumen ini diatur pada
sebuah komunitas website, dimana didalamnya adalah tempat untuk
memudahkan perusahaan menjual produknya untuk meningkatkan
penjualan dan untuk masyarakat adalah adanya diskon. Oleh karena
itu, komunikasi berbasis web saat ini dianggap penting oleh
perusahaan yang menyediakan jasa dan memproduksi barangbarang
konsumsi. E-Commerce ini juga mengubah cara strategi sponsorship
dan iklaniklan pada masyarakat.
2. Jejaring Sosial Facebook
Salah satu bentuk komunitas untuk komunikasi online yang ampuh
saat ini adalah media sosial. Menurut Morrison dan Weaver (2008)
dalam (Jansen, Sobel, & Cook, 2011), media sosial atau jejaring sosial
adalah sebuah pengembangan bentuk kreasi informasi dan interaksi
yang mempunyai potensi signifikan untuk pemasaran. Sedangkan
media sosial oleh (LAI, 2010) didefinisikan sebagai sebuah grup pada
aplikasi berbasis Internet yang dikembangkan dengan dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0, dan mengijinkan kreasi juga perubahan konten
oleh pengguna (Kaplan dan Haenlein, 2010). Media sosial
menggunakan Internet dan berbasis teknologi web untuk merubah
siaran media monolog yaitu satu ke satu menjadi media dialog sosial,
seperti banyak ke banyak. Beberapa contoh Web 2.0 situs media sosial
antara lain blog, forum web, komunitas virtual dan jejaring sosial
(LAI, 2010).
Beberapa media sosial yang ada seperti Facebook, MySpace,
Twitter, Google+ dan lain sebagianya. Facebook menjadi salah satu
media sosial yang paling popular saat ini karena penggunanya yang
terus meningkat dari waktu ke waktu. Sampai September 2011,
diperkirakan pengguna aktif Facebook sudah lebih dari 800 juta
pengguna. Selain itu juga ditampilkan lima urutan terbesar pengguna
media sosial dimana Facebook menempati urutan pertama seperti
ditunjukkan pada grafik dibawah ini :

Pengguna Aktif Facebook (Sumber : www.altech.co.uk) Jurnal


Bianglala Informatika Vol. II No. 1 Maret 2014 4 Gambar 2.2 Urutan
Tertinggi Pengguna Media Sosial di AS Tahun 2010 ( Sumber :
www.verticalrail.com ) Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa
Facebook menempati urutan pertama untuk jumlah pengunjung media
sosial di Amerika Serikat kemudian diikuti dengan Youtube, MySpace,
Twitter dan Instagram.
Dari laporan eMarketer (www.popsurvey.com) pada tahun 2012
AS diperkirakan memiliki jumlah pengguna media sosial mencapai
49.9% dari total populasi, diikuti Kanada 49.3%, Korea Selatan 46.6%,
Australia 44.4%, dan Rusia 41.9%. Sedangkan berdasarkan jumlah
pengguna internet, tahun 2012 Brazil diperkirakan menjadi jumlah
pengguna media sosial tertinggi mencapai 87,6%.
Dan Indonesia menjadi negara kedua dengan persentase mencapai
87,5% pengguna jejaring sosial dari total pengakses internet. Ini berarti
bahwa dari total pengguna internet di Brasil dan Indonesia sebagian
besarnya adalah pengguna jejaring sosial.
Masih dari laporan eMarketer juga diprediksikan jumlah pengguna
jejaring sosial di masa depan, diperkirakan pada periode 2011-2014,
Indonesia akan memiliki pengguna jejaring sosial terbesar keempat di
dunia dengan jumlah mencapai 79,2 juta pada tahun 2014, meningkat
dari 34,4 juta pada tahun 2011. China masih akan memimpin dengan
414,5 juta (2014), disusul AS mencapai 170,7 juta (2014), dan India
dengan 129,3 juta (2014).
Melihat dari angka pertumbuhannya, Indonesia menjadi negara
kedua dengan pertumbuhan pengguna jejaring sosial terbesar di dunia.
Nomor satu adalah India, tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar
51.7%, sementara Indonesia mencapai 51.6%. China sendiri sebagai
negara terbesar pengguna jejaring sosial, tahun ini hanya mencatat
pertumbuhan sebesar 19,9%.
Facebook diperkirakan masih menjadi jejaring sosial yang paling
populer. Pada tahun 2012 ini diperkirakan jumlah pengguna mencapai
837,3 juta, mengalami peningkatan 27,4% dari tahun 2011. Tiga dari 5
besar pengguna Facebook, juga merupakan pasar terbesar di dunia,
yaitu: AS, India dan Brasil.

Anda mungkin juga menyukai