Makalah Motivasi Kerja Dan Sikap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ETIKA DAN PROFESI GURU

“MOTIVASI KERJA DAN SIKAP/SIFAT GURU”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Susilawati, M.Pd

PENYUSUN

KELOMPOK 8

YENSI AFRIZA (21591241)

WIDIA AGUSTIA (21591241)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Kata Pengantar

Alhamdulillah Kami Panjatkan Atas Kehadiran Allah SWT, atas taufik dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Motivasi Kerja dan Sikap/Sifat Guru”
Sholawat dan salam atas junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
seberkas cahaya terang dan menghantarkan kita pada kerangka pembelajaran hidup yang
memiliki makna sosial yang tinggi. Penilaian makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah etika dan profesi guru.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki, maka kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran positif yang dapat membantu memperbaiki hasil makalah ini. Besar harapan
kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

Curup, 19 November 2022

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Motivasi Kerja..........................................................................................................................3
B. Motivasi Kerja Guru..................................................................................................................5
C. Sikap/sifat Guru........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................................................11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan bernegara, karena hanya
melalui pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada
pembangunan. Sumber daya manusia yang handal merupakan modal dasar pembangunan
negara agar dapat tetap eksis dalam era globalisasi yang penuh persaingan.
Guru memiliki peran penting dalam pendidikan, bahkan sumber daya pendidikan lain
yang memadai sering kali kurang. Berarti apabila tidak disertai dengan kualitas guru yang
memadai, dengan kata lain guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas
layanan dan hasil pendidikan.
Guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan keprofesionalan yang sangat tinggi dari
guru tersebut. Setiap gagasan ataupun ide, dalam membimbing anak didik serta dalam
melaksanakan segala tugas-tugasnya dengan baik, dari sana kita bisa menilai guru tersebut
memiliki pengalaman yang cukup dan bisa dikatakan guru tersebut merupakan guru yang
profesional jika mampu memperlihatkan kinerja yang baik dan menghasilkan produk (anak
didik) yang mampu mengharumkan nama sekolah dalam mengikuti lomba-lomba yang
mengandalkan kecerdasan1.
Dalam aktivitas pendidikan guru memegang peranan penting dalam proses kemajuan
pendidikan. Guru sebagai salah satu elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di
sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan
sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan
peserta didik tidak berkualitas. Bahkan, telah berkembang kesadaran publik bahwa tidak ada
guru, tidak ada pendidikan formal. Tidak ada pendidikan yang bermutu, tanpa kehadiran guru
yang profesional dengan jumlah yang mencukup 2. Guru merupakan salah satu faktor utama
bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas

1
Sukarana. 2015. Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Ditinjau dari Status Sertifikasi pada Guru-Guru Se-Kecamatan
Abang Tahun Pembelajaran 2013/2014. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi Pendidikan Dasar. Vol 5.
2
Maulana. 2020. Pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Pada MTSN di Kecamatan Bontotiro
Kabupaten Bulukumba. Jurnal Idaarah. Vol IV, No.1.

1
saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Maka dari itu setiap guru
harus mempunyai motivasi serta guru juga harus memiliki sifat/sikap untuk memajukan
peserta didik yang diajarkan demi mencapai suatu tujuan yang di inginkan dalam proses
belajar mengajar karena motivasi kerja guru sangat penting bagi kinerja dan keberhasilan dari
setiap sistem pendidikan yang di rencanakan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah motivasi kerja guru?
2. Bagaimanakah motivasi kerja guru?
3. Bagaimanakah sikap/sifat guru?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas diperoleh tujuan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui motivasi kerja
2. Untuk mengetahui motivasi kerja guru
3. Untuk mengetahui sikap/sifat guru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti dorongan dalam istilah bahasa
Inggrisnya disebut “motivation”. Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu usaha
menimbulkan dorongan motif pada individu atau kelompok agar bertindak3.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Robbins dalam Riduwan (2010: 147) berpendapat
bahwa motivasi kerja guru diukur dalam dua dimensi, yaitu motivasi eksternal dan motivasi
internal. Motivasi eksternal meliputi: hubungan antarpribadi, penggajian atau honorarium,
supervisi kepala sekolah, dan kondisi kerja. Motivasi internal meliputi: dorongan untuk
bekerja, kemajuan dalam karier, pengakuan yang diperoleh, rasa tanggung jawab dalam
pekerjaan, minat terhadap tugas, dan dorongan untuk berprestasi.
Pandangan kerja dan bekerja dewasa ini, bukanlah seperti pandangan konservatif yang
menyatakan bahwa kerja jasmaniah adalah bentuk hukuman sehingga tidak disukai orang.
Akan tetapi dewasa ini, kerja dan bekerja sudah menjadi kebutuhan. Menurut Mangkunegara
(2011: 93) motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu. Guru yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi
akan setantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala jenis permasalahan yang dihadapi
dengan harapan mencapai hasil yang lebih baik.

2. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Heidjrachman, pada garis besarnya motivasi yang diberikan oleh pimpinan
terhadap bawahannya dapat digolongkan atas dua jenis yaitu:
a. Motivasi Positif

3
Moh Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

3
Motivasi positif ini adalah proses mempengaruhi orang lain agar orang lain
menjelaskan sesuatu yang kita inginkan dengan cara kemungkinan untuk
mendapatkan hadiah. Motivasi positif ini meliputi:
1) Penghargaan pekerjaan
2) Informasi
3) Pemberian perhatian yang tulus sebagai seorang individu
4) Menimbulkan persaingan.
5) Kebanggaan.
6) Partisipasi
Faktor motivasi positif yang patut dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:
1) Penempatan pegawai yang sesuai dengan keahliannya
2) Kesempatan untuk maju
3) Lingkungan fisik
4) Kompensasi dan intensif
5) Keamanan pegawai yang sesuai dengan keahliannya

b. Motivasi Negatif

Motivasi negatif ini adalah kebalikan dari motivasi positif. Motivasi yang negatif
diperlukan agar berusaha untuk menghindarinya, sehingga akan menimbulkan dorongan
didalam diri individu tersebut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Tetapi pemberian
motivasi yang negatif hendaknya harus wajar dan tepat, sebab jika diberikan secara
berlebihan akan menimbulkan kebencian dan dendam dalam hal ini akan merusak moral
kerja individu tersebut4.

3. Pengaruh Motivasi Kerja


Motivasi memiliki pengaruh bagi seseorang dalam melakukan beberapa hal. Pengaruh
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi, maka tidak akan
timbul suatu perbuatan, contohnya belajar bagi siswa.

4
Abdurrahim. 2021. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Guru IPS di SMP. Jurnal Pendidikan
dan Dakwah. Vol.3, No.2.

4
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Motivasi mengarahkan perbuatan menuju
pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan.
Motivasi intrinsik dalam bekerja menjadi kebanggaan pada dirinya. Maka dari itu,
motivasi kerja tidak hanya memiliki kepentingan dalam bidang ekonomis sajak, melainkan
juga untuk memenuhi kebutuhan psikis untuk melakukan perkerjaan secara aktif. Motivasi
kerja memiliki kaitan yag erat dengan prestasi kerja. Semakin tinggi motivasi yang
dilakukan oleh seseorang maka pekerjaan yang dilakukannyapun semakin baik, yang hasil
akhirnya akan memperoleh hasil yang baik pula5.

B. Motivasi Kerja Guru


1. Pengertian Motivasi Kerja Guru
Menurut Mangkunegara (2011: 93) mendefinisikan motivasi merupakan dorongan yang
timbul pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu 6. Guru yang
mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan senantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala
jenis permasalahan yang dihadapi dengan harapan mencapai hasil yang lebih baik. Indikator
motivasi kerja guru yaitu:
a) Kebutuhan akan berprestasi,
b) Peluang untuk berkembang,
c) Kebanggaan terhadap pekerjaan sendiri,
d) Kebutuhan akan pengakuan.
e) Gaji yang diterima.
Motivasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan dan mengarahkan kegiatan
individu dalam mencapai tujuan organisasi. Motivasi kerja guru sangat dipengaruhi oleh
faktor internal atau diri sendiri dan faktor eksternal seperti teman guru, penghargaan.
menurut Sardiman (2010, p. 89) mengelompokkan motivasi menjadi dua bagian7 yaitu:

5
Gardjito. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol 13. No.1.
6
Ardiana. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK di Kota Madiun. Jurnal
Akuntansi dan Pajak. Vol.17, No.02.
7
Amalda. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Guru, Disiplin Kerja Guru, dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Volume 6, No 1, (hal 11-21).

5
1) Motivasi instrinsik, yaitu motifmotif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan teori motivasi instrinsik menjelaskan kesadaran tentang
keingintahuan, memahami lingkungan, kesadaran eksistensi diri dan kesadaran tentang
merealisasikan kemampuan;
2) motivasi ekstrinsik, yaitu motifmotif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dalam dunia pendidikan dapat dilakukan oleh
guru. Guru harus mengambil keputusan tentang apa yang harus diajarkan.
Guru yang memiliki motivasi kerja tinggi, akan melakukan lebih dari sekedar rutinitasnya
dalam mengajar sehingga produktivitas sekolah akan meningkat. Motivasi kerja merupakan
kesedian untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.
Guru yang memiliki motivasi kerja tinggi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
tugasnya. Tidak adanya tanggung jawab menunjukkan lemahnya motivasi kerja. Guru yang
bertanggung jawab adalah yang melaksanakan kewajiban dengan dedikasi, amanah, tuntas,
dan tanpa pamrih, guru yang memiliki motivasi tinggi akan disiplin menjalankan tugas.
Tidak adanya kedisiplinan menandakan lemahnya motivasi kerja. Seorang guru yang
berdisiplin adalah yang mengutamakan tugas, menjaga ketepatan waktu, mengakui
kesalahan, dan tidak perlu selalu diawasi, guru yang bermotivasi tinggi juga berorientasi
kepada prestasi. Tidak adanya orientasi prestasi merupakan karakteristik orang yang lemah
motivasi kerjanya. Guru yang berorientasi prestasi menyenangi tugas mengajar, ingin
meningkatkan diri, berusaha meraih kemajuan, proaktif menjalankan tugas, dan tidak mudah
menyerah dengan kurangnya dukungan pimpinan.

2. Fungsi Motivasi Kerja Guru


Perlu ditingkatkannya motivasi kerja pada diri seornag individu. Tanpa adanya motivasi
maka seseorang tidak akan mampu mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Menurut M.
Ngalim Purwanto fungsi motivasi ada tiga yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi itu berfungsi sebagai
penggerak atau sebagai motor yang memberikan energy (kekuatan) kepada seseorang
untuk melakukan suatu tugas.

6
b. Motivasi itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah suatu perwujudan suatu tujuan
atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh
untuk mencapai tujuan itu. Makin jellas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan
yang harus ditempuh.
c. Motivasi menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan yang
harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Fungsi motivasi kerja guru yaitu sebagai penggerak yang mendorong guru untuk
melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan, menentukan arah perbuatan sesuai dengan
rangkaian tujuan yang telah dirumuskan, dan menyeleksi perbuatan dengan menyisihkan
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dalam penyelesaian pekerjaan. Motivasi kerja
guru berfungsi untuk mendorong guru sehingga timbul suatu perbuatan seperti
mengerjakan pekerjaan secara berkala. Sebagai pengarah dan penggerak dalam
pencapaian tujuan yaitu terselesaikannya pekerjaan. Apabila fungsi tersebut sudah
berjalan akan menentukan cepat atau lambatnya suatu peneyelesaian pekerjaan.

3. Proses Motivasi Kerja Guru


Proses terjadinya motivasi menurut Zainun adalah disebabkan adanya kebutuhan
yang mendasar dan untuk memenuhi kebutuhan timbullah dorongan untuk berperilaku.
Jika seseorang sedang mengalami motivasi atau sedang memperoleh dorongan , maka
orang itu sedang mengalami hal yang tidak seimbang.
Dalam diri manusia untuk berbagai kebutuhan tidak akan pernah puas dalam
memenuhi kebutuhannya, maka dari itu proses motivasi akan terus berlangsung selama
manusia ingin memenuhi kebutuhan tersebut. Motivasi ini muncul karena adanya
dinamika proses untuk mendorong terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Jangka waktu yang tertentu akan timbul kebutuhan lagi untuk dipenuhi. Apabila
suatu kebutuhan yang sama timbul berulang-ulang dengan berlangsungnya waktu maka
yang berlaku adalah proses motivasi sebagaimana gambar proses motivasi diatas, namun
jika setiap kali timbul kebutuhan baru, tetapi kebutuhan tersebut termasuk kedalam
jenjang golongan yang lebih tinggi tingkatnya, maka hal ini disebut jenjang kebutuhan
maslow.

7
4. Faktor yang mempengaruhi motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja berasal dari dalam individu
(internal) dan organisasi (eksternal). Begitu pula dengan motivasi kerja guru faktor dari
dalam individu meliputi kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap
(attitudes), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Faktor dari organisasi (ekstern)
meliputi: pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja
(co-workers), pengawasan (supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job
itself).

C. Sikap/sifat Guru
Sikap mempunyai arti yang sangat penting dalam tataran kehidupan manusia. Hemisevis
dan Hodzic (2011) menjelaskan sikap sebagai faktor yang ada dalam diri individu, hal ini
yang dapat menyebabkan kecenderungan untuk berbuat untuk tingkah laku tertentu, terhadap
objek yang dihadapi, dalam hal ini sebagai objek peserta didik, sedangkan subyeknya guru.
Guru sepatutnya menjadi sosok panutan peserta didik Sehingga patut ditiru sikap dan tingkah
lakunya, dibanding sosok yang lain seperti artis8.
Seorang guru harus memiliki sifat dan kepribadian yang positif, karena dalam
pelaksanaan pendidikan, sikap ataupun sifat guru menjadi patokan penilaian seseorang
terhadap kepribadian guru dalam mendidik. bila seorang guru melakukan suatu sikap/sifat
dan perbuatan yang baik maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut memiliki kepribadian
yang baik. Sebaliknya bila guru tersebut melakukan suatu sikap dan perbuatan yang tidak
baik maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut tidak memiliki kepribadian yang baik.
Dengan kata lain, baik tidaknya citra seorang guru ditentukan oleh kepribadiannya agar
menjadi guru yang profesional.
Guru memiliki tugas untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki
masyarakat. Gurulah yang telah menanamkan pada anak didiknya akhlak yang baik dalam
pembelajaran dan diterapkan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu guru
memiliki kesempatan untuk memperbaiki keburukan yang ada pada anak didik agar anak
didiknya berada di jalan yang benar.
8
Alam. 2020. Analisis Perbandingan Motivasi, Sikap dan Kinerja Guru Produktif Bidang Konstruksi Properti Pada
SMK Negeri di Kota Makassar.

8
Menurut M. Ngalim Purwanto terdapat 10 sikap dan sifat-sifat guru yang baik, yaitu:
1. Adil.
2. Percaya suka kepada muridnya.
3. Sabar dan rela berkorban.
4. Memiliki kewibawaan terhadap anak-anak.
5. Penggembira.
6. Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya.
7. Bersikap baik terhadap masyarakat.
8. Menguasai mata pelajaran.
9. Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya.
10. Berpengatahuan luas

Selain itu, untuk menjadi guru profesional Gilbert H. Hunt dalam M. Syahran Jailani
mengemukakan sifat-sifat baik yang harus dimiliki oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sifat antusias dan stimulatif.
2. Mendorong siswa untuk maju dan memiliki pribadi yang hangat.
3. Berorientasi pada tugas.
4. Pekerja keras dan toleransi.
5. Sopan, bijaksana dan bisa dipercaya.
6. Fleksibel dan mudah meyesuaikan diri.
7. Demokratis dan penuh harapan.
8. Tidak mencari reputasi pribadi.
9. Bertanggung jawab terhadap kegiatan siswa dan memiliki pendengaran yang baik.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi kerja guru merupakan sebuah dorongan yang menggerakan dan mempengaruhi
guru untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan demi kemajuan pendidikan, dan adapun motivasi kerja guru yaitu salah
satunya bukan hanya karena nilai (uang) melainkan mencerdaskan peserta didik agar dapat
berkembang dan mencapai sesuatu yang diinginkan.
Motivasi kerja guru itu tidak hanya semata-mata karena nilai (uang) melainkan yaitu
karena hal lain seperti: ingin mencerdaskan peserta didik, memenuhi kebutuhan mereka,
karena adanya pengetahuan, kemudian karena cita-cita, hal tersubutlah yang memotivasi guru
dalam melalukan proses belajarar mengajar terhadap peserta didik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini ada kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini
dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua dan
semoga bermanfaat.

10
Daftar Pustaka

Abdurrahim. 2021. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Guru IPS di
SMP. Jurnal Pendidikan dan Dakwah. Vol.3, No.2.

Alam. 2020. Analisis Perbandingan Motivasi, Sikap dan Kinerja Guru Produktif Bidang
Konstruksi Properti Pada SMK Negeri di Kota Makassar.

Amalda. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Guru, Disiplin Kerja Guru, dan Kedisiplinan Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. Vol 6,
No 1, (hal 11-21).

Ardiana. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK di Kota
Madiun. Jurnal Akuntansi dan Pajak. Vol.17, No.02.

Gardjito. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 13. No.1.

Maulana. 2020. Pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Pada MTSN di
Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Jurnal Idaarah. Vol IV, No.1.

Sukarana. 2015. Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Ditinjau dari Status Sertifikasi pada Guru-
Guru Se-Kecamatan Abang Tahun Pembelajaran 2013/2014. Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar. Vol 5.

11

Anda mungkin juga menyukai