Aplikasi Pengukuran Lingkungan Bisnis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI PENGUKURAN LINGKUNGAN BISNIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah “Manajemen Strategi” yang Dibina oleh:
Moh. Erfan Arif, S.E., M.M.
.

Disusun Oleh:

Alya Salsabila Putri 195020201111079


Chika Felsia Genira 195020201111078
Indra Ferdynan Pamungkas 195020207111100

KELAS BG
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji syukur
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya sehingga
makalah tentang “Aplikasi Pengukuran Lingkungan Bisnis” dapat diselesaikan dengan baik.

Kami berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta
menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang aplikasi pengukuran pada
lingkungan bisnis. Dalam pembuatan makalah ini kami masih menyadari adanya banyak
kekurangan dan masih membutuhkan kritik dan saran.

Gresik, 13 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii

Bab I: Pendahuluan …………………………………………………………….. 1

Latar Belakang …………………………………………………………………. 1

Rumusan Masalah …………………………………………………………….. 1

Bab II: Pembahasan ……………………………………………………………. 2

External Factor Evaluation Matrix ……………………………………………… 2

Competitive Profile Matrix ……………………………………………………….. 4

Internal Factor Evaluation Matrix ……………………………………………….. 8

Daftar Pustaka …………………………………………………………………… 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam sebuah perusahaan memiliki sebuah lingkungan dan budaya yang dapat
memengaruhi kondisi dari perusahaan tersebut. Lingkungan sendiri terdiri dari dua unsur, yakni
internal dan eksternal. Selain itu tiap-tiap organisasi juga memiliki budaya kerja yang berbeda
yang dapat menentukan ciri khas dari setiap organisasi tersebut. Secara keseluruhan, lingkungan
dan budaya kerja memberikan dampak yang terasa bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Setiap faktor lingkungan tersebut, dapat memberikan dampak yang signifikan bagi
perusahaan, baik itu dalam segi persaingan, keunggulan kompetitif, dan produktivitas dari dalam
perusahaan itu sendiri. Didalam analisa unsur lingkungan eksternal dan internal terdapat
pengukuran yang dapat menjadi tolak ukur kelemahan-kelebihan, evaluasi, perbandingan, dan
koreksi didalam suatu perusahaan.

Pengukuran-pengukuran tersebut seperti Matriks Evaluasi Eksternal (EFE), Matriks


Profil Persaingan (CPM), dan Matriks Evaluasi Internal (IFE) yang dapat menggambarkan suatu
kondisi dari setiap-setiap unsur yang ada. Metodologi sistematis yang diaplikasikan dalam
pengukuran ini berguna untuk memformulasi dan memilih strategi alternatif secara efektif.

2. Rumusan Masalah

Terdapat berbagai rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Apa itu Matriks Evaluasi Eksternal (External Factor Evaluation Matrix/EFE)?


2. Apa itu Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix/CPM)?
3. Apa itu Matriks Evaluasi Internal (Internal Factor Evaluation Matrix/IFE)?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. The External Factor Evaluation Matrix

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) memungkinkan ahli strategi untuk meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan,
hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:

a. Sebutkan 20 faktor eksternal utama yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal,
termasuk peluang dan ancaman yang memengaruhi perusahaan dan industrinya. Buat
daftar peluang terlebih dahulu dan kemudian ancamannya. Buat sespesifik mungkin,
gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif jika memungkinkan.
b. Tetapkan untuk setiap faktor bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting). Bobot tersebut menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut
untuk sukses dalam industri perusahaan. Peluang sering kali mendapat bobot yang lebih
tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman dapat menerima bobot yang tinggi jika sangat
parah atau mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan
sukses dengan pesaing yang tidak berhasil atau dengan mendiskusikan faktor dan
mencapai konsensus kelompok. Jumlah semua bobot yang ditetapkan ke faktor harus
sama dengan 1.0.
c. Tetapkan peringkat antara 1 dan 4 untuk setiap faktor eksternal kunci untuk menunjukkan
seberapa efektif strategi perusahaan saat ini menanggapi faktor tersebut, di mana 4 =
tanggapan lebih tinggi, 3 = tanggapan di atas rata-rata, 2 = tanggapan rata-rata, dan 1 =
responnya buruk. Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan. Dengan
demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan, sedangkan bobot pada Langkah 2
berbasis industri. Penting untuk dicatat bahwa baik ancaman maupun peluang dapat
menerima 1, 2, 3, atau 4.
d. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor tertimbang.
e. Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan skor total tertimbang
untuk organisasi.

2
Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang termasuk dalam Matriks EFE, total
skor tertimbang tertinggi untuk organisasi adalah 4,0 dan total skor tertimbang serendah
mungkin adalah 1,0. Total skor tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total skor tertimbang 4,0
menunjukkan bahwa organisasi merespons dengan cara yang luar biasa terhadap peluang dan
ancaman yang ada di industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif
memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan potensi efek merugikan dari ancaman
eksternal. Skor total 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang
atau menghindari ancaman eksternal.

Contoh Matriks EFE diberikan pada Tabel 7-9 untuk kompleks bioskop 10 teater lokal.
Perhatikan tabel bahwa faktor terpenting untuk sukses dalam bisnis ini adalah "Tren ke arah
makan sehat yang mengikis penjualan konsesi" seperti yang ditunjukkan oleh bobot 0,12.
Perhatikan juga bahwa bioskop lokal sangat baik dalam menangani dua faktor, "Universitas TDB
berkembang 6 persen setiap tahun" dan "Tren ke arah penjualan konsesi makan sehat yang
mengikis." Mungkin bioskop memasang pamflet di kampus dan juga menambahkan yogurt dan
minuman sehat ke menu konsesinya.

3
Perhatikan bahwa Anda mungkin memiliki 1, 2, 3, atau 4 di mana saja di kolom Peringkat.
Amati juga bahwa faktor-faktor tersebut dinyatakan dalam istilah kuantitatif sejauh mungkin,
daripada dinyatakan dalam istilah yang tidak jelas. Hitung faktor sebanyak mungkin dalam
menyusun Matriks EFE. Perhatikan juga bahwa semua faktor "dapat ditindaklanjuti" alih-alih
menjadi sesuatu seperti "Perekonomian sedang buruk". Terakhir, perhatikan bahwa total skor
tertimbang 2,58 di atas rata-rata (titik tengah) 2,5, jadi bisnis bioskop ini berjalan cukup baik,
memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman yang dihadapi perusahaan.

Namun, pasti ada ruang untuk peningkatan, karena skor tertimbang total tertinggi adalah 4,0.
Seperti yang ditunjukkan oleh peringkat 1, bisnis ini perlu lebih memanfaatkan peluang "Dua
lingkungan baru yang berkembang [dekat]" dan ancaman "film yang disewa dari ... Time
Warner". Perhatikan juga bahwa ada banyak faktor berbasis persentase di antara kelompok
tersebut. Bersikaplah kuantitatif sejauh mungkin. Perhatikan juga bahwa peringkatnya berkisar
dari 1 hingga 4 baik untuk peluang maupun ancaman.

2. Competitive Profile Matrix

CPM atau Matriks Profil Kompetitif adalah sebuah alat manajemen strategi yang tepat
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan
posisi strategis produk atau jasa yang ditawarkan. CPM menunjukkan gambaran yang jelas
tentang titik kuat dan titik lemah relatif produk atau jasa terhadap pesaing. Penilaian CPM
diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan yang diperhatikan konsumen, dimana setiap
faktor penentu keberhasilan yang diukur digunakan skala pengukuran yang sama sehingga
diperoleh komparasi diantara seluruh faktor penentu keberhasilan yang dinilai.

Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor
internal. Hal ini berbeda dengan penilaian kondisi internal dan eksternal perusahaan melalui
Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya masing-
masing faktor internal dan eksternal saja.

A. Komponen Competitive Profile Matrix


1. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Succes Factor)

4
Critical Success Factors atau faktor penentu keberhasilan merupakan faktor-faktor
terpenting yang mempengaruhi keberhasilan organisasi. Faktor-faktor tersebut diambil
setelah dilakukan analisis yang mendalam mengenai kondisi eksternal dan lingkungan
internal perusahaan. Ini dilakukan karena dalam lingkungan eksternal dan internal, banyak
faktor yang secara nyata memberikan dampak baik dan buruk bagi perusahaan.

Critical Success Factors yang memiliki peringkat lebih tinggi dibanding pesaingnya
menunjukkan bahwa strategi perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut
telah berhasil dengan baik, atau dalam kata lain merupakan kekuatan perusahaan. Sedangkan
peringkat yang lebih rendah berarti startegi perusahaan dalam mendukung faktor-faktor
tersebut masih kurang, atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.

2. Peringkat (Rating)

Rating atau peringkat dalam CPM menunjukkan tanggapan atau respons perusahaan
terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan. Rating tertinggi menunjukkan bahwa
perusahaan dengan baik mampu mesrespons faktor penentu keberhasilan dan hal ini
menunjukkan kekuatan utama perusahaan. Kisaran peringkat diberikan antara 1,0 – 4,0 dan
dapat diterapkan pada setiap faktor. Ada beberapa poin penting yang terkait dengan
pemberian rating di CPM, antara lain:

a. Rating akan diterapkan ke setiap critical success factor.


b. Respon perusahaan yang kurang terhadap critical success factor diwakili oleh 1. Hal
ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan utama perusahaan.
c. Respon rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh 2. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan minor perusahaan.
d. Respon diatas rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh 3. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan minor perusahaan.
e. Respon perusahaan yang superior terhadap critical success factor diwakili oleh 4. Hal
ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan utama perusahaan.
3. Bobot (Weighted)

Bobot dalam CPM menunjukkan kepentingan relatif dari faktor untuk menjadi penentu
kesuksesan perusahaan dalam industri. Bobot berkisar dari 0,0 yang berarti tidak penting dan

5
1,0 yang berarti penting. Jumlah dari semua bobot dari faktor-faktor yang dianalisis harus
sama dengan 1,0.

4. Nilai Tertimbang (Weighted Score)

Nilai tertimbang adalah hasil yang dicapai setelah masing-masing bobot masing-masing
faktor dengan peringkatnya.

5. Jumlah Nilai Tertimbang (Total Weighted Score)

Jumlah semua nilai tertimbang adalah sama dengan total nilai tertimbang. Nilai akhir dari
jumlah nilai tertimbang harus berada di antara rentang 1.0 (rendah) untuk 4.0 (tinggi). Rata-
rata total nilai tertimbang untuk CPM adalah 2,5, dimana setiap perusahaan dengan total nilai
tertimbang berada di bawah 2,5 dapat dikatakan dalam posisi yang lemah. Perusahaan
dengan total nilai tertimbang lebih tinggi adalah 2,5 maka dianggap memiliki posisi yang
kuat. Perusahaan dengan jumlah nilai tertimbang yang paling tinggi dianggap sebagai
pemenang di antara para pesaing.

B. Manfaat CPM
 Mencari dan mengidentifikasikan critical success factor
 Mengidentifikasi pesaing langsung/pesaing utama
 Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan
perusahaan/organisasi serta pesaing
 Faktor yang sama digunakan untuk membandingkan perusahaan. Ini membuat
perbandingan lebih akurat
 Analisis menampilkan informasi pada sebuah matriks, yang memudahkan untuk
membandingkan perusahaan secara visual
 Hasil dari matriks memudahkan pengambilan keputusan. Perusahaan dapat dengan
mudah menentukan area mana yang harus mereka tingkatkan, memperbaiki kelemahan
yang ada, serta strategi seperti apa yang harus dilakukan.

C. Contoh CPM

6
Seperti yang sudah tertera pada tabel, bahwa terdapat 3 perusahaan. Dalam contoh
matriks di atas, faktor penentu keberhasilan yang paling tinggi adalah dari iklan dan
ekspansi global dengan bobot (weight) penilaian sebesar 0,20. Kemudian faktor penting
yang berikutnya adalah dari aspek kondisi keuangan (financial position) dengan bobot
0,15. Lalu untuk kualitas produk, daya saing harga, manajemen, dan loyalitas pelanggan
dengan bobot masing-masing 0,10. Dan yang terakhir ada dari faktor pangsa pasar yang
memiliki bobot hanya sebesar 0,05 saja.

Dengan melihat tabel CPM di atas, Company 2 memiliki peringkat yang tinggi
untuk iklan yakni peringkat 4 dengan skor 0,80. Menyusul dari Company 3 dengan
peringkat 3 dan skor 0,60 serta Company 1 hanya mendapat peringkat 1 dengan skor 0,20
saja. Untuk faktor ekspansi global, Company 1 memimpin dengan peringkat 4 dan skor
0,80, lalu disusul oleh Company 3 dengan peringkat 2 dan skor 0,40, dan Company 2
dengan peringkat 1 dan skor 0,20. Sedangkan untuk faktor keuangan, Company 1 masih
menjadi yang terbaik dengan peringkat 4 dan skor 0,60, Company 3 dengan peringkat 3
dan skor 0,45, serta Company 2 dengan peringkat 2 dan dengan perolehan skor 0,30 saja.

Berdasarkan perhitungan jumlah nilai tertimbang (total weighted score),


Company 1 menjadi perusahaan yang paling baik dengan nilai total sebesar 3,15. Disusul
Company 2 sebesar 2,50, dan Company 3 sebesar 2,20. Dapat kita ambil contoh dari
Company 1 beberapa kekuatan yakni dari kualitas produk, manajemen, kondisi financial,
kesetiaan pelanggan, daya saing harga, dan ekspansi global. Company 1 juga memiliki

7
kelemahan yaitu pada iklan dan pangsa pasar. Sehingga perusahaan dapat memperbaiki
kelemahan yang ada serta membuat srategi agar kelemahan tersebut bisa meningkat
menjadi yang lebih baik serta mempertahankan kekuatan yang ada.

3. The Internal Factor Evaluation Matrix

Langkah ringkasan dalam melakukan audit manajemen strategis internal adalah


membangun Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE). Alat perumusan strategi ini merangkum
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama di area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara area
tersebut. Penilaian intuitif diperlukan dalam mengembangkan Matriks IFE, jadi penampilan
pendekatan ilmiah tidak boleh diartikan sebagai teknik yang sangat kuat. Pemahaman
menyeluruh tentang faktor-faktor yang dimasukkan lebih penting daripada angka sebenarnya.
Mirip dengan Matriks EFE dan Matriks Profil Kompetitif (CPM), Matriks IFE dapat
dikembangkan dalam lima langkah:

a. Buat daftar faktor internal utama seperti yang diidentifikasi dalam proses audit internal.
Gunakan total 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan. Buat daftar kekuatan
terlebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buat sespesifik mungkin, gunakan persentase,
rasio, dan angka komparatif. Sertakan faktor yang dapat ditindaklanjuti yang dapat
memberikan wawasan tentang strategi untuk dikejar. Jadilah divisi yang mungkin, karena
data yang terkonsolidasi seringkali tidak mengungkapkan atau berguna dalam
memutuskan di antara strategi seperti yang mendasari data segmen atau divisi.
b. Tetapkan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semua penting) untuk
setiap faktor. Bobot yang diberikan ke faktor tertentu menunjukkan kepentingan relatif
dari faktor tersebut untuk sukses dalam industri perusahaan. Terlepas dari apakah faktor
kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh
terbesar pada kinerja organisasi harus diberi bobot tertinggi. Jumlah semua bobot harus
sama dengan 1.0.
c. Tetapkan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor
tersebut mewakili kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2),
kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan bahwa

8
kekuatan harus menerima peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus menerima peringkat 1
atau 2. Dengan demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan, sedangkan bobot pada
langkah 2 berbasis industri.
d. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor tertimbang
untuk setiap variabel.
e. Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan skor total tertimbang
untuk organisasi.

Terlepas dari berapa banyak faktor yang termasuk dalam Matriks IFE, skor tertimbang total
dapat berkisar dari yang rendah 1,0 hingga yang tertinggi 4,0, dengan skor rata-rata 2,5. Total
skor tertimbang jauh di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan
skor secara signifikan di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE,
Matriks IFE harus mencakup 20 faktor kunci. Jumlah faktor tidak berpengaruh pada kisaran skor
tertimbang total karena bobot selalu berjumlah 1,0.

Ketika faktor internal utama adalah kekuatan dan kelemahan, faktor tersebut dapat
dimasukkan dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot serta peringkat ditetapkan untuk setiap
pernyataan. Jadilah sekuantitatif mungkin saat menyatakan faktor-faktor. Gunakan jumlah uang,
persentase, angka, dan rasio sejauh mungkin.

9
Contoh Matriks IFE disediakan di Tabel 6-8 untuk toko komputer eceran. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa dua faktor terpenting untuk berhasil dalam bisnis toko komputer ritel adalah
"Pendapatan dari perbaikan / layanan di toko" dan "Semangat karyawan". Perhatikan bahwa toko
melakukan yang terbaik dalam jumlah "Pembelian pelanggan rata-rata" dan "Dukungan teknis di
toko". Toko sedang mengalami masalah besar dengan karpet, kamar mandi, cat, dan prosedur
pembayarannya. Perhatikan juga bahwa matriks berisi data kuantitatif yang substansial daripada
pernyataan yang tidak jelas; ini luar biasa. Secara keseluruhan, toko ini menerima skor
tertimbang total 2,5, yang pada skala 1 hingga 4 tepat rata-rata / setengah jalan, yang
menunjukkan pasti ada ruang untuk peningkatan dalam operasi, strategi, kebijakan, dan prosedur
toko.

Matriks IFE memberikan informasi penting untuk perumusan strategi. Misalnya, toko
komputer retail ini mungkin ingin mempekerjakan kasir lain dan memperbaiki masalah karpet,
cat, dan kamar mandi. Selain itu, toko mungkin ingin meningkatkan iklan untuk perbaikan /
jasanya, karena itu adalah faktor yang sangat penting (bobot 0,15) untuk berhasil dalam bisnis
ini.

10
Matriks IFE aktual untuk Forjas Taurus S.A. disediakan pada Tabel 6-9. Berkantor pusat di
Porto Alegre, Brasil, Taurus memproduksi dan menjual pistol militer dan sipil, senapan mesin
ringan, senapan, amunisi, rompi antipeluru, helm sepeda motor, dan banyak lagi. Perhatikan
bahwa total skor tertimbang 2,53 hampir tidak di atas rata-rata 2,50. Perhatikan juga, bahwa
faktor terpenting dalam industri (Bobot = 0,09) adalah harga, dan Taurus sangat baik (Peringkat
= 4) dalam menjual senjata api dengan harga rendah.

Dalam perusahaan multidivisional, setiap divisi otonom atau unit bisnis strategis harus
menyusun Matriks IFE. Matriks divisi kemudian dapat diintegrasikan untuk mengembangkan
Matriks IFE perusahaan secara keseluruhan. Jadilah divisi sebanyak mungkin saat
mengembangkan Matriks IFE perusahaan. Selain itu, dalam mengembangkan Matriks IFE,
jangan izinkan lebih dari 30 persen faktor kunci menjadi rasio keuangan, karena rasio keuangan
umumnya merupakan hasil dari banyak faktor, sehingga sulit untuk mengetahui strategi tertentu
apa yang harus dipertimbangkan berdasarkan keuangan rasio.

11
DAFTAR PUSTAKA

Badowi, Mochamad. 2018. COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM).


https://www.mochamadbadowi.com/news/competitive-profile-matrix-cpm.html. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2021.

David, Fred R. dan David, Forest R. 2017. Strategic Management: A Competitive Advantage
Approach, Concepts and Cases, 16th Edition. United States. Pearson Education.

Harisudin, Mohd. 2011. Competitive Profile Matrix Sebagai Alat Analisis Strategi Pemasaran
Produk Atau Jasa. Sepa. 7(2): 82-83. https://studylibid.com/doc/1167297/competitive-
profile-matrix-sebagai-alat-analisis-strategi....Diakses pada tanggal 13 Maret 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai