Kelompok 2 - Tugas Makalah Sistem Reproduksi
Kelompok 2 - Tugas Makalah Sistem Reproduksi
Kelompok 2 - Tugas Makalah Sistem Reproduksi
Kep
Tugas : Ilmu Biomedik Dasar
MAKALAH
SISTEM PERKEMIHAN
Oleh :
Kelompok 2
Kelas A2/2022
Mirna (NH0122057)
Muthiara Leonny Tuwatanassy (NH0122061)
Mutia Dahlilat (NH0122062)
Nurfadillah (NH0122072)
Rahma Karim (NH0122077)
Rani Anisa Lanma (NH0122079)
Sri Handayani (NH0122093)
Syamsinar (NH0122095)
Wafiqah Amelia.S (NH0122099)
Zalikha Izna Inayah (NH0122106)
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyampaikan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Biologi Laut dengan judul “Sistem Reproduksi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................
1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II Pembahasan................................................................................................6
C. Sistem Kerja.................................................................................................12
D. Penyakit.......................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem reproduksi manusia?
2. Apa saja nama organ yang ada pada sistem reproduksi manusia?
4
3. Bagaimana sistem kerja pada reproduksi manusia?
4. Sebutkan macam-macam penyakit yang ada pada sistem reproduksi
manusia!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem reproduksi manusia
2. Untuk mengetahui nama organ yang ada pada sistem reproduksi manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja pada reproduksi manusia
4. Untuk mengetahui macam-macam penyakit yang ada pada sistem reproduksi
manusia
5
BAB II PEMBAHASAN
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis
yang merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia,
kedua organ ini berada di luar perut. Letak testis yang berada di luar perut
memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu
7
tertentu untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3 o C lebih rendah dari suhu
tubuh normal yaitu 37o C.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:
1. Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan (testosteron). Testis
berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
2. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis
memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis
sperma disimpan hingga matang.
3. Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari
epididimis. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara epididimis
dengan kantong sperma.
4. Kelenjar bulburetra adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa
lendir dan dialirkan ke uretra.
5. Kelenjar prostat adalah kelenjar seukuran kacang kenari yang
terletak di dalam panggul, tepatnya bawah kandung kemih. Berfungsi
untuk menghasilkan cairan yang bersifat asam.
6. Kantung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing yang
terdapat di dalam tubuh manusia. Fungsi kandung kemih ini
menampung urine yang diproduksi oleh ginjal.
7. Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai
saluran pipa atau tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine
dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.
8. Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma.
9. Kelenjar ejakulatori memilki peran penting saat ejakulasi terjadi
yakni mengeluarkan sperma serta sekresi dari vesikula seminalis untuk
kemudian menuju ke uretra.
10. Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi
adalah hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan sperma ke dalam rahim wanita.
11. Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh
melalui penis.
12. Kepala penis bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya
cairan semen dan urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat
ujungujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.
13. Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan
mengatur suhu testis.
8
b. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita
Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu
vagina dan uterus. Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat
pada rahim melalui leher rahim, sementara rahim melekat pada ovarium
melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel
telur, yang melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa
pembuahan ini disebut fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot.
Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot
membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan
menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di
dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah
sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur
ini akan keluar bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini
disebut menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri
atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran
kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di
bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena
tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang
gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir
yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu
bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora,
merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut
labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke
9
vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora
dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong,
penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat
sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan
berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan
merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar
dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat
melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada
bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis
yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda
setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan
sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian
terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga
berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan
berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak,
elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka
saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar
dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi
hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan
berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9
cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi
saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.
Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi
janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga
dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
• Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang
berhubungan dengan rongga perut.
• Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi
mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
10
• Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas
lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung
telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian
bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah
dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak,
akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi
terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang
+10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui
fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim
sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke
dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai
dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk
menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium.
C. Sistem Kerja
1. Reproduksi laki-laki
Semua sistem reproduksi berkembang semenjak anak laki- laki masih
berada di dalam kandungan ibunya. Dengan adanya enzim dan hormon
maka setiap bagian dari sistem reproduksi pria akan mulai terbentuk pada
janin yang masih berusia 2 bulan. Pada saat mengalami pubertas maka
sistem reproduksi pria secara penuh akan mengalami proses pendewasaan
sampai seluruhnya aktif.
2. Reproduksi perempuan
Alat reproduksi wanita akan matang dan berfungsi secara normal
biasanya pada saat wanita tersebut masuk akil baligh yaitu pada umur
sekitar 8 hingga 12 tahun. Apabila wanita mengalami haid untuk pertama
kalinya maka tubuhnya sudah mengalami proses produksi sel telur yang
dapat dibuahi oleh sperma pria. Pembuahan itu bisa menyebabkan
terjadinya kehamilan.
11
D. Penyakit
Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-
tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun
dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut
dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin
untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan
pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan
uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus
herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan
peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat
menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil.
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli.
5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi
pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.
Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
7. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak
ada sama sekali.
12
8. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya
terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas
diketahui.
9. Hernia inguinalis
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
10. Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan
banyak kematian pada pria usia lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan
cara generative atau seksual.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi
para pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang
reproduksi yang dialami manusia, dan berbagai macam penyakit yang bisa
terjangkit pada sistem reproduksi. Kami mengetahui bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya.
Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami
harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi
pengetahuan yang benar kepada pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
16