Penggunaan Turunan Fungsi Dalam Ekonomi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI

1. Keuntungan Produsen
Dalam teori ekonomi, seorang produsen dianggap memproduksi barang-barang untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum. Karena keuntungan maksimum yang menjadi tujuannya, makai a akan
menentukan tingkat output (Q) yang dapat memberikan keuntungan maksimum. Posisi di mana output
yang dihasilkan telah memberikan keuntungan maksimum ini dikatakan sebagai posisi keseimbangan
(equilibrium). Disebut posisi keseimbangan karena pada posisi ini produsen tidak mempunyai
kecenderungan untuk mengubah jumlah output (dan harga outputnya). Bila ia mengubah jumlah
output yang baik itu ditambah atau dikurangi, maka keuntungan totalnya justru akan menurun.
Keuntungan merupakan selisih antara seluruh penerimaan dan ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan
oleh produsen, atau secara matematika dapat ditulis sebagai:

π=TR−TC

di mana:
π=keuntungan
TR = penerimaan
TC = biaya
Keuntungan yang diperoleh akan maksimum apabila dipenuhi syarat:
1) dx
=0
dQ

2) d2 π
<0
dQ 2

Syarat pertama diperlukan untuk mendapatkan titik ekstrim yang mungkin berupa titik maksimum
atau minimum atau mungkin juga titik belok. Dari turunan pertama yang disamakan dengan nol ini
kitab isa mencari nilai Q yaitu jumlah yang harus diproduksi agar keuntungan didapat maksimum.
Syarat kedua digunakan untuk membuktikan bahwa pada jumlah Q tersebut keuntungan memang
maksimum atau mungkin ada kemungkinan yang lain.
Syarat 1:

d π d (TR−TC )
= =0 atau
dQ dQ
d TR dTC
− =0
dQ dQ
dTR dTC
Padahal MR= dan MC=
dQ dQ
Maka MR−MC=0 atau MR=MC

Syarat 2:

2
d π
<0
dQ 2
dTR dT C
2 d( − )
d π dQ dQ
=
dQ
2
dQ
Jadi syarat kedua mengkehendaki agar:

dMR dMC dMR dMC


− <0 atau <
dQ dQ dQ dQ
Contoh:
Bila penerimaan total produsen ditunjukkan oleh persamaan TR=1000 – 4Q 2 dan biaya totalnya
ditunjukkan oleh persamaan TC = 50 + 20Q maka tentukan jumlah output yang harus di produksi agar
supaya produsen memperoleh keuntungan yang maksimum.

π=TR−TC

¿ 100 Q−4 Q2−( 50+20 Q )


2
¿ 100 Q−4 Q −50−20Q
2
¿ 80 Q−4 Q −50
π akan maksimum bila :
2
d π
1) =0=80−8 Q
dQ 2
8 Q=80
Q=10

d2 π
2) 2
<0
dQ

2
d πnilai Q, turunan keduanya selalu bernilai negatif. Jadi Q = 10 akan memberikan
Berapapun
=−8
keuntungan
dQ yang maksimum.
2

Jumlah tersebut di atas dapat juga dicari dengan cara sebagai berikut:
Keuntungan akan maksimum apabila:

1)

2)
Karena -8<0, maka syarat ke 2 ini dipenuhi.
Jadi keuntungan maksimum akan tercapai bila Q=10.
Sekarang, bagaimanakah gambar grafik yang melukiskan hubungan maksimum seperti diuraiakan di
atas? untuk menggambarkan grafiknya, harus diingat bahwa untuk menggambarkan hubungan MR
dan AR serta TR harus dibedakan menurut pasarnya, yaitu apakah pengusaha beroperasi pada pasar
persaingan sempurna atau pasar monopoli.
Pasar Monopoli
Grafik TR dan TC dapat dibuat dalam satu gambar, karena sumbu-sumbu yang digunakan sama, yaitu
sumbu horizontal untuk jumlah output yang di produksi san sumbu tegak untuk jumlah rupiah yang
dikeluarkan sebagai biaya atau yang diterima karena menjual barang. Perhatikan gambar berikut ini:

Karena π = TR-TC, maka gambar di atas dapat dicari dengan menggunakan kurva TR dengan kurva
TC secara vertikal. Keuntungan yang paling besar terjadi pada saat jumlah yang diproduksi sebesar
OQ1. Pada titik A dan B garis singgung di kurva TR dan Kurva TC mempunyai arah yang sama.
dT R
Padahal arah garis singgung di titik A adalah turunan pertamaTR atau dan ini tidak lain adalah
dQ
MR.
dT C
Demikian pula di titik B. Arah garis singgung merupakan turunan pertama TC atau dan ini
dQ
sama dengan MC. Karena kedua arah garis singgung tersebut sama, maka hal tersebut juga berarti
MR=MC. Jadi AB merupakan keuntungan maksimum yang diperoleh.
Keuntungan sebesar itu dapat juga ditunjukkan oleh grafik MC dan MR sebagai berikut:

Keadaan MR=MC terjadi pada saat kurva MC memotong kurva MR. Perpotongan antara MC dan MR
terjadi di dua tempat yaitu di titik C dan F, pada tingkat output Q1 dan Q2. Titik mana yang harus
dipilih? Untuk memilih titik mana yang akan digunakan, kita harus melihat syarat yang kedua. Dari
d MR d MC
grafik di atas, merupakan gradien fungsi MR dan merupakan gradien fungsi MC,
dQ dQ
sehingga di kedua titik yaitu di titik F dan C, gradien MR dan gradien MC yang memenuhi hubungan
pertidaksamaan di atas hanya terjadi di titik C.
Jadi jumlah output yang memberikan keuntungan yang maksimum adalah OQ1. Berapakah keuntungan
yang diperoleh? Pada tingkat output sebanyak OQ1, konsumen hanya bersedia membayar sebesar OP1
untuk setiap unitnya, sehingga penerimaan produsen dari penjualannya adalah:
TR=P.Q
= OP1 x OQ2 atau sama dengan segi empat OP1 AP1.
Biaya per unit yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut ditunjukkan oleh kurva biaya
rata-rata (AC). Pada jumlah output sebanyak QP 1, biaya rata-rata nya adalah Q1B atau OP2 dan jumlah
biaya tital adala OQ1 x OP2 atau luas segi empat OQ1BP2. Keuntungan yang diperoleh produsen adalah
luas segi empat OQ1OP2 atau sama dengan luas segi empat P2P1AB yaitu bagian yang di arsir.
Pasar Persaingan Sempurna
Seperti diketahui, dalam pasar persaingan sempurna kurva TR merupakan garis lurus. Dalam gambar
yang menyajikan kurva TR dapat pula digunakan untuk menggambarkan kurva TC, sehingga
gambarnya menjadi sebagai berikut ini:

Meskipun gambarnya berbeda dengan pasar monopoli, akan tetapi syarat keuntungan agar maksimum
tetap sama, yakni gradien TR harus sama dengan gradien TC. Pada gambar di atas, gradien TR sama
dengan gradien MR terjadi di dua tempat yaitu pada tingkat output OQ1 dan OQ2. Akan tetapi jika
diperhatikan, pada tingkat output sebesar OQ2 penerimaan total lebih kecil dari biaya total. Artinya,
pada tingkat output sebesar OQ2 produsen akan menderita kerugian yang maksimum. Produsen hanya
akan mendapatkan keuntungan yang maksimum jika output yang diproduksi adalah sebesar OQ1.
Hubungan antara MR dan MC dapat juga dilihat dalam grafik beriku ini:

Dalam pasar persaingan sempurna kurva permintaan yang merupakan garis horizontal itu berimpit
dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) dan penerimaan marginal (MR).
Keadaan MR=MC terjadi pada perpotongan antara kurva MR dan kurva MC. Pada diagram di atas
perpotongan terjadi di dua tempat yaitu di titik A dan B. Titik A adalah titik yang dipilih karena pada
dMR dM C
titik potong ini syarat < dipenuhi.
dQ dQ
dMR dMC
Pada titik B syarat kedua yaitu < tidak dipenuhi dan pada titik B ini jika diamati lebih
dQ dQ
lanjut ternyata biaya produksi rata-ratanya. Keadaan tersebut menunjukkan kerugian yang maksimum.
Jadi titik yang dipilih adalah titik A dan pada titik tersebut produsen akan memproduksi barang
sebayak OQ1. Biaya rata-rata yang harus dipikulnya adalah sebesar OP 2 per unitnya. Sehingga jika ia
memproduksi sebanyak OQ1 , biaya totalnya adalah OQ1 x OP2 atau sama dengan luas segi empat OQ1
x CP1. Keuntungan diperoleh adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total atau selisih
antara luas segi empat OQ1 AP1 dengan segi empat OQ1 CP2 atau sama dengan luas segi empat P2CAP1
yaitu bagian grafik yang diarsir.
2. Produksi Bersama (Joint Product)
Dalam proses produksi sering dijumpai sebuah perusahaan dapat menghasilkan lebih dari satu output.
Contoh klasik dari proses produksi semacam ini adalah peternakan domba. Dengan proses produksi
yang sama dapat menghasilkan daging domba dan bulu domba dalam proporsi yang tidak selalu sama.
Dalam hal ini perhatian kita akan mengarah pada biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh
produsen dalam proses produksinya. Tujuan kita adalah ingin mencari keuntungan maksimum yang
mungkin diperoleh produsen. Untuk mencapai tujuan tersebut ada dua informasi yang diperlukan
yaitu pendapatan total produsen dan biaya untuk memproduksi barang-barang tersebut.
Dalam kasus yang sederhana dimana hanya ada satu macam input yang digunakan untuk
menghasilkan dua macam ioutput, produsen menghadapi dua macam kurva permintaan. Misalkan
outputnya adalah barang A dan B, kemudian QA adalah jumlah barang A yang dihasilkan dan QB
adalah jumlah barang B yang dihasilkan. Fungsi permintaan yang dihadapi produsen adalah:

Biaya Bersama (Joint Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasikan kedua
macam barang dapat ditunjukkan oleh fungsi:
TC = g(QA ,QB) dimana TC merupakan biaya total yang dikeluarkan produsen.
Penerimaan total produsen merupakan jumlah penerimaan dari menjual barang A dan B atau
TR= PA QA+ PB QB dimana TR adalah penerimaan total.
Keuntungan (atau π) adalah TR-TC atau π= PA QA+ PBQB- g(QA ,QB)
Tujuan produsen di sini adalah mencari berapa tingkat output yang harus dihasilkan agar keuntungan
yang diperoleh maksimum. Agar supaya keuntungannya maksimum, maka ada dua syarat harus
dipenuhi.
Untuk lebih memahami masalah ini, berikut disajikan beberapa contoh
Contoh:
Misalkan fungsi permintaan untuk dua jenis barang yang dihadapi oleh produsen diyunjukkan oleh
persamaan:

Biaya total untuk produksi Bersama adalah

1 1
Dengan menyelesaikan kedua persamaan diatas secara serentak diperoleh Q A = dan QB = .
3 3
2 2
Kemudian bila hasil ini di substitusikan ke dalam fungsi permintaan diperoleh PA = dan PB = Dari
3 3
1 1
sini dapata dihitung biaya total yaitu TC = dan keuntungan π=
9 3
Untuk membuktikan bahwa keuntungan yang diperoleh adalah maksimum, digunakan syarat orde
kedua yaitu
2 2
∂ π ∂ π
2
=−2 2
=−2
∂Q x ∂Q B
Karena

Contoh:
Bila fungsi permintaan ditunjukkan oleh persamaan:

dan bila fungsi biaya Bersama adalah:

Syarat orde pertama:

Dari persamaan di atas, kemudian dapat dicari nilai Q A dan QB , yaitu:

Syarat orde kedua:


Maka untuk QA = 4 dan QB = 2, keuntungan maksimum, dan untuk QA = 4 dan QB = 2 maka PA = 24
dan PB = 30 dan besarnya keuntungan π = 112.

Anda mungkin juga menyukai