Tugas 2 Ilham Santoso - Sosio Antropologi Derajat Kesehatan Masyarakat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

DI SUSUN OLEH:

NAMA
NAM A : ILHAM SANTOSO

NIM : 220 30 450 10 53


53

PRODI : ADMINISTRASI KESEHATAN (E)

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN

KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 202 2/2 023


DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Derajat kesehatan masyarakat merupakan tolak ukur yang digunakan dalam


pencapaian keberhasilan program dengan berbagai upaya berkesinambungan
berkesinambungan,,
terpadudan lintas sektor dalam rangka pelaksanaan kebijakan pembangunan di
bidang
kesehatan.. Derajat kesehatan masyarakat dimaksud adalah meningkatnya umur
kesehatan
harapan hidup
hidup,, menurunnya angka kematian bayibayi,, ibu dan anak
anak,, menurunnya
angka kesakitan maupun angka kecacatan dan ketergantungan serta
meningkatnya statusgizi masyarakat
masyarakat.. ( Beaglehola
Beaglehola,2
,2 00 3) .

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat komplek yang


saling berkaitan dengan masalah lain diluar kesehatan itu sendiri
sendiri..
Pemecahan masalah kesehatan masyarakat
masyarakat,, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri
sendiri,, tetapi harus
dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah
“ sehatsakit
sehatsakit”” atau kesehatan tersebut
tersebut.. Banyak faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan
kesehatan,, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat
masyarakat,,
untuk itu Hendrik L. Blum menyatakan ada 4 faktor yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor lingkungan
lingkungan,, faktor
perilaku,, faktor pelayanan kesehatan dan faktor
perilaku keturunan.. Keempat
keturunan
faktor tersebut disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan,,
kesehatan
juga saling berpengaruh satu sama lainnyalainnya.. Status kesehatan akan
tercapai secara optimal
optimal,, bilamana keempat faktor tersebut secara bersama
- sama m empunyai
kondisi yang optimal pula
pula.. ( Beaglehola
Beaglehola,, 20 0 3) .

1. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap
rangsangan yang berkaitan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan lingkungan. Menurut Notoatmodjo dalam
Dwi (2010), rangsangan yang terkait dengan perilaku kesehatan
terdiri dari 4 unsur, yaitu: sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan lingkungan.
Menurut Nasrul (1998) perilaku kesehatan terhadap sakit dan
penyakit sesuai dengan tingkat- tingkat pemberian pelayanan
kesehatan yang menyeluruh atau sesuai dengan tingkat pencegahan
penyakit, yaitu:
1. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior)
Contoh:
Ibu-ibu memasak makanan yang bervitamin dan bergizi untuk
keluarga.
2. Perilaku pencegahan penyakit (healt prevention
behavior) Contoh:
Melaksanakan 3 M (menimbun, menanam, ,menguras)
untuk mencegah penyakit demam berdarah
3. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking
behavior) Contoh:

Berobat ke puskesmas, rumah sakit, dan dokter praktik

4. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation


behavior) Contoh:
Seorang penderita hepatitis melakukan diet dengan tidak
makan makanan mengandung lemak.

2. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya statu kesehatan yang optimum pula
(Notoatmodjo dalam Ricky, 2005). Sedangkan kesehatan lingkungan
menurut WHO adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan
perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan/ akan
menimbulkan hal- hal yang merugikan perkembangan fisiknya,
kesehatannya maupun kelangsungan hidupnya.
Kesehatan lingkungan mencakup aspek yang sangat luas yang
meliputi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Pentingnya
lingkungan yang sehat akan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi (Ricky, 2005):
1. Masalahperumahan
Rumah bagi manusia mempunyai arti, yaitu: Sebagai
tempat untuk melepaskanlelah, beristirahat setelah penat
melaksanakan kewajiban sehari- hari Sebagai tempatuntuk
melindungi diri dari bahaya yang datang
mengancam.
2. Pembuangan kotoran manusia (tinja)
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau
zat yang tidak dipakailagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh.
3. Penyediaan air bersih

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang


sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau
masyarakat, yakni mempunyai
peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit,
khususnya yang berhubungandengan air, dan berperan
dalam meningkatkan standar atau
taraf/kualitashidupmasyarakat

3.Pelayanan Kesehatan

Sesorang apabila menderita penyakit atau mersakan suatu


kelainan pada bagian tubuhnya akan berusaha dan bertindak untuk
mngetahui penyebabnya dan upaya penyembuhannya. Banyak upaya
untuk melakukannya, antara lain dengan cara mencari pengobatan ke
pelayanan kesehatan yang tersedia baik milik pemerinta maupun swasta.
Tindakan percarian pengobatan oleh seseorang erat kaitannya
dengan persepsi seseorang tentang pelayanan kesehatan tersebut.
Apabila persepsi seseorang terhadap pelayanan kesehatan yang ada
itu baik maka dia akan memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut
dan dengan segera menkonsultasikan penyakitnya.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang di selenggarakan


sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan beraneka ragam karena


semua ini di tentukanoleh:
1. Pengoganisasian pelayanan, yaitu apakah dilakukan sendiri atau
bersama-sama dalamsuatuorganisasi.
2 . Ruang lingkup kegiatan, yaitu apakah hanya mencakup kegiatan
pemeliharaan kegiatan, peningkatan kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegah penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan
kesehatan atau kombinasi dari padanya.
3 . Sasaran pelayanan kesehatan, yaitu apakah untuk
perseorangan, kelompok ataupununtuk masyarakat secara keseluruhan
(Tri,2013).

Kebutuhan seseorang terhadap pelayanan kesehatan adalah


yang obyektif, karena mrupakan wujud dari masalah- masalah
kesehatan yang ada di msyarakat yang tercermin dari gambaran
pola penyakit. Dengan demikian untuk menentukan perkembangan
kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan dapat mengacu pada
perkembangan pola penyakit di masyarakat.

Adapun tuntutan kesehatan adalah suatu yang obyektif, oleh


karena itu pemenuhan terhadap tuntutan kesehatan sedikit
pengaruhnya terhadap perubahan derajat
kesehatan, karena sifat yang obyektif, maka tuntutan terhadap
kesehatan sangat di pengaruhi oleh status sosial masyarakat itu sendiri.

Untuk dapat menyelenggarakan kesehatan dengan baik maka


banyak hal yang perlu di perhatikan di antaranya adalah kesesuaian
dengan kebutuhan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan secara
umum di pengaruhi oleh besar kecilnya kebutuhan dan tuntutan dari
masyarakat yang sebenarnya merupakan gambaran dari maslah
kesehatan yang di hadapi masyarakat tersebut.

Departemen of health education end welfare , USA, menguraikan


faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan
kesehatan, yaitu:

1. Faktor regional dan residence


2. Faktor dari sistem pelayanan kesehatan yang bersangkutan,
yaitu tipe dari organisasi, kelengkapan program kesehatan,
tersedianya tenaga dan fasilitas medis, teraturnya pelayanan,
hubungan antara dokter/ tenaga kesehatan lainnya dengan
penderita dan adanya asuransi kesehatan
3. Faktor adanya fasilitas kesehatan
4. Faktor-faktor dari konsumen yang menggunakan pelayanan
kesehatan

4. Genetika Atau Keturunan

Factor genetic berpengaruh hanya 5 persen terhadap status


kesehatan. Genetic biasanya di kaitkan dengan adanya kemiripan anak-
anak dengan orang tuanya dalam hal bentuk tubuh, proposi tubuh dan
percepatan perkembangan. Diamsusikan bahwa selain aktifitas nyata
dari lingkungan yang menentukan pertumbuhan, kemiripan ini
mencerminkan pengaruh gen yang di kontribusi oleh orang tuanya
kepada keturunannya secara biologis (Nasrul, 1998).

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan

perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang


lain. Pengaruhnya pada status
kesehatanperorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi.
Untuk itu perlu
dilakukankonseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan
masyarakat atau keluarga, faktorgenetik perlu mendapat perhatian
dibidang pencegahan penyakit.
Misalnya seoranganak yang lahir dari orangtua penderita
diabetas melitus akan mempunyai resiko lebihtinggi dibandingkan
anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM.

Anda mungkin juga menyukai