Tugas Ibu Lusi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Bab I Latar Belakang

Latar Belakang Sehat adalah sebuah kondisi maksimal, baik dari fisik, mental dan sosial sehingga dapat melakukan suatu
aktifitas yang menghasilkan sesuatu. Kondisi tubuh yang sehat pada manusia dapat kita lihat dari kebugaran tubuh. Dalam sebuah
lingkungan masyarakat terkadang mengalami beberapa masalah kesehatan, baik yang muda, tua, wanita maupun pria. Kesehatan
dapat diartikan sebuah investasi penting untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama
selain pendidikan dan pendapatankesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan
gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup
Defenisi
Kesehatan Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau
komunitas.Sedangkan Menurut WHO (1947), kesehatan suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan
fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan, disamping itu juga mampu produktif.
Indikator Sehat Berikut ini adalah indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat: Indikator menurut sistem
kesehatan nasional atau 12 indikator menurut H.L.Blum
1) Life span Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian
masyarakat yang bukan karena mati tua.
2) Disease or Infirmity Yaitu keadaan sakit atau catat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat .
3) Discomfort or illnes Yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan, maupun sosial dari dirinya.
4) Disability or incapacity Yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan
peranan sosialnya karena sakit.
5) Participation in healthy care Yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu
dalam keadaan sehat.
6) Healthy behaviour Yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan kesehatan.
7) Ecologic behavior Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, SDA, dan ekosistem
8) Social behavior Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas, dan bangsanya.
9) Interpesonal elationshif Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya.
10) Reserver or positive health Yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam
menghadapi tekanan-tekanan somatik, kejiwaan dan sosial.
11) External satisfaction Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi :
rumah,sekolah,pekerjaan,rekreasi,transportasi, dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
12) Internal satisfaction Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.
Indikator sehat menurut WHO :
1) Indikator yang berhubungan dengan keadaan status kesehatan masyarakat, meliputi :
(1) Indikato komprehensif, angka kematian kasar/CDR (crue date rate) menurun, rasio angka kematian (mortalitas)
proposional menurun, dan usia harapan hidup meningkat (life expectency rate)
(2) Indikator spesifik, angkat kematian ibu dan anak menurun, angkat kematian karena penyakit menular menurun, dan
angka kelahiran menurun.
2) Indikator pelayanan kesehatan
(1)Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbangan
(2)Distribusi tenanga kesehatan merata
(3)Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
(4)Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan, diantaranya : RS, Puskesmas, rumah bersalin, poli klinik dan
pelayanan kesehatan lainnya.
Karateristik dan Perilaku Sehat Berikut adalah karateristik sehat:

1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat.


2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya pengangkatan kesehatan (Health Promotion),
pencegahan penyakit (Health Prevention), penyembuhan penyakit (Curative Health), dan pemulihan kesehatan
( Rehabilitatif Health), terutama untuk ibu dan anak.
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan di
manfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau
komunitas. Sedangkan kesehatan suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
bukan semata-mata bebas dari ppenyakit atau kelemahan, disamping itu juga mampu produktif.
Saran Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti tentang pengertian kesehatan, indicator sehat,
karkteristik dan perilaku sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperatan Komunitas Pengantar dan Teori.Jakarta: Salemba Medika Mubarak, Wahid
Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Komunitas Teori dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika Sumijatun, dkk. 2005. Konsep Dasar
Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
TELAAH JURNAL
STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN MASALAH KESEHATAN
ISPA
DIKELURAHAN BAROMBONG KECAMATAN TAMALATE
KOTA MAKASSAR
1
Trimaya Cahya Mulat, 2
Suprapto
ABSTRACT
Latar belakang;tujuan pembangunan nasional dibidang kesehatan adalah mewujudkan
kesejahteraan rakyat untuk mencapai hidup sehat bagi penduduk guna mewujudkan kesehatan
masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
dengan masalah kesehatan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah keperawatan
dengan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber
informasi. Hasil penelitian setelah di lakukan asuhan keperawatan terdapat masalah kesehatan akibat
kondisi lingkungan yang tidak sehat serta kurang pengetahuan, didapatkan gambaran bahwa dalam
menentukan suatu rencana kedepan, sangat tergantung pada sumber daya yang ada dalam keluarga,
baik sumber daya finansial maupun sumber daya manusia dan kesadaran tentang pentingnya
kesehatan pada setiap anggota keluarga perlu ditanamkan, pentingnya personal hygiene serta
kesehatan lingkungan yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan. Disamping itu kita tetap
memberi motivasi pada keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. berusaha
menerapkan pengetahuan yang diperolehnya baik secara verbal, sikap dan psikomator.
PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan nasional dibidang kesehatan adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat untuk mencapai hidup
sehat bagi penduduk guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program Pembangunan Naisonal secara berkelanjutan,
terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dengan tujuan
diselenggarakan Pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Mubarak W Iqbal,2005). Menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan yang sempurna, baik fisik, mental
maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat (Notoatmojdo,2005). Pembangunan kesehatan menuju
Indonesia sehat 2010 Indonesia mempunyai visi dan misi agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
dimana visi Indonesia sehatat 2020 yaitu lingkungan yang diharapkan kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya sumber air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan
pemukiman yang sehat dan terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong-menolong dengan memelihara
nilainilai budaya bangsa dan diupayakan suatu sistem Article History: Received September 2018 Desember, 2018
Published online Key Words: Kesehatan, keluarga,Ispa Trimaya Cahya Mulat,et all, Studi Kasus Pada Pasien Dengan
Masalah Kesehatan Ispa Dikelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar 1385 Page pencapaian
pemerataan, berperilaku sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata , serta berada dalam derajat kesehatan yang
optimal (Mubarak W Iqbal, 2005) Di Indonesia, jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) sangat tinggi dan selalu menempati urutan teratas dari sepuluh penyakit terbanyak. ISPA
merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi
dimana jumlah tiap tahunnya kejadian ISPA di Indonesia 150.000 kasus atau seorang balita
meninggal tiap lima menitnya dan setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap
tahunnya 40%-60% dari kunjungan dipuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian
yang disebabkanoleh ISPA mencakup 20%-30% (http:// library.usu.ac.id/fkm/fkm-rasmaliah9.pdf.)
Penyakit yang membutuhkan penanganan yang berkelanjutan dari upaya mewujudkan lingkungan
dan perilaku yang sehat adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), karena timbulnya penyakit
ini sangat tergantung dari kebiasaan individu dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Salah
satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian
bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara
berkembang maupun dinegara maju.
Kajian Teori
Konsep Dasar Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam suatau rumah tangga , berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Nasrul, 1998 ). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). Friedman (1998)
mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno, 2004)
Konsep Dasar Medis ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan terbatas
pada struktur-struktur saluran napas termasuk rongga hidung, faring, dan laring (Corwin Eli Zabeth.J, 2000). Infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah beserta
adneksanya mulai dari hidung, tenggorokan dan paru-paru (Sjaifoellah Noer, buku ajar Ilmu Penyakit Dalam ).
Infeksi pernafasan akut paling banyak menyerang bayi dan anak-anak dan paling banyak menyebabkan kesakitan dan
merupakan penyebab utama kematian pada bayi dan balita (Sjaifoellah Noer, buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ) ISPA
sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernafasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi
Saluran Pernafasan Akut. ISPA meliputi saluran pernafasan bagian atas dan bagian
bawah(http://library.usu.ac.id/fkm/fkmrasmaliah9.pdf
Metode Penelitian

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Penelitian studi kasus di batasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,
aktivitas atau individu. Metode dalam penyusunan studi kasus ini adalah deskriptif yang merupakan
suatu bentuk studi kasus dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam suatu kasus dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan serta menjabarkan tindakan asuhan keperawatan yang
diberikan pada keluarga dengan lansia hipertensi dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi (Nursalam, 2015). Subjek studi kasus dalam studi kasus ini
adalah pada keluarga yang memilik anggota keluarga lansia dan mengalami penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA) Kelurahan, Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Fokus studi
kasus adalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada keluarga yang menderita penyakit ISPA di
Kelurahan, Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar dengan melakukan asuhan keperawatan
mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Hasil dan Pembahasan
Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar dalam proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan
sistematis dari keluarga melalui pengamatan (observasi), wawancara (interview), studi dokumentasi
dan pemeriksaan fisik (freadman, 1998). Masalah kesehatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Berdasarkan teori gejala atau manifestasi klinis pada penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
ditemukan bahwa gejala utama yang sering ditemukan adalah demam, batuk, beringus.Dalam
pengkajian didapatkan data batuk dan beringus, berdasarkan data/kasus yang ada tidak didapat
adanya kesenjangan karena tiga gejala utama pada teori ditemukan pula pada kasus meskipun yang
menonjol adalah batuk dan beringus. Trimaya Cahya Mulat,et all, Studi Kasus Pada Pasien Dengan
Masalah Kesehatan Ispa Dikelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar 1386 Page
Diagnosa Dalam konsep asuhan keperawatan keluarga, diagnosa asuhan keperawatan ditegakkan
berdasarkan PES (problem, etiologi dan symptom), dan untuk menentukan prioritas masalah dari
suatau masalah, sebelumnya dilakukan scoring untuk menentukan masalah keperawatan yang utama
dan membutuhkan penanganan segera.
Pada pengkajian, masalah keperawatan yang muncul ialah;
1)Terjadinya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) berhubungan dengan,
2) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan disebabkan karena kurang
pengetahuan tentang masalah yang dialami,
3)Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi ISPA
disebabkan karena ketidaktahuan keluarga dalam mengatasinya,
4)Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. Tidak terjadi kesenjangan antara
teori d an kasus yang ditemukan dilapangan.
Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga yang diterapkan sesuai dengan diagnose keperawatan (teori) meliputi:
1)Berpusat pada tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang
dihadapi,
2) Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematik yang telah dipelajari dengan pikiran yang
logis,
3)Rencana perawatan keluarga berhubungan dengan masalah yang ada,
4)Berkaitan dengan masalah kesehatan dan keperawatan yang didentifikasi,
5) Rencana perawatan merupakan cara untuk mencapai tujuan.
Implementasi Keperawatan
Pada implementasi pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan keluarga dilakukan berdasarkan pada
rencana tindakan yang telah disusun oleh penulis yang mengarah kepada tercapainya tujuan asuhan
keperawatan keluarga , yaitu berupa respon secara verbal,sikap dan psikomotor. Semua tindakan yang
direncanakan pada keluarga untuk menjadi skala prioritas dilaksanakan secara keseluruhan dan
berkesinambungan dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keluarga prioritas tindakan yang harus
dilakukan.
Evaluasi Keperawatan
Setelah melakukan asuhan keperawatan keluarga selama tiga hari pada keluarga yang mengalami
penyakit ISPA, maka penulis kemudian melakukan evaluasi dari setiap masalah dan dari hasil
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan.
Adapun hasil yang dicapai berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Masalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
a. Keluarga sudah mengetahui dan mengenal tentang penyakit ISPA dan penyebabnya.
b. Keluarga sudah membawa anaknya kepuskesmas dan diberi obat Paracetamol.
2. Masalah personal hygiene
a. Keluarga mendapatkan pengetahuan tentang personal hygiene
b. Keluarga dapat menyebutkan pengertian kesehatan dan manfaat dari
kebersihan diri
c. Keluarga dapat menyebutkan dampak yang timbul bila kebersihan diri kurang
d. Kuku nampak pendek dan bersih
3. Masalah kesehatan lingkungan rumah
a. Keluarga mendapat pengetahuan tentang kesehatan lingkungan rumah
b. Keluarga dapat menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan rumah dan berusaha
selalu membersihkan rumahnya
c. Keluarga membersihkan rumahnya
DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan Keterampilan Dalam Penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Anak.
Jakarta,:10,1991:. Corwin Elisabeth J, 2000. Buku Saku Patofisiologi, EGC: Jakarta Departemen
Kesehatan RI, 1999, Pembangunan Nasional Di Bidang Kesehatan, Balai Pustaka, Jakarta. Efendi Nasrul,
1998, Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta Friednam. M. M (2001), Keperawatan Keluarga
Teori Dan Praktek, (edisi 3), Penerbit Buku Kedokteran, EGC H. M. Sjaifollah Noer, 1996, Buku AJAR
Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Jilid I, FKUI, Jakarta.Kus Irianto, 2004, Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia, Irama Widya, Jakarta Mubarak, W. Iqbal. dkk. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1.
Penerbit CV. Sagung Seto: Jakarta Mubarak, W.Iqbal.dkk.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 2.
Penerbit CV. Sagung Seto: Jakarta Notoadmodjo. Soekidjo, Dr.Prof,. (2005). Promosi Kesehatan Teori
Dan Aplikasi. Jakarta. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,(2007), Data Pola Penyakit
Penyakit Penyebab Kematian Bayi di Indonesia Hasil SKRT 1995&SURKESNAS 2001. SP2PT, (2016),
Data Insiden ISPA, Puskesmas Barombong, Makassar. Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan
Keluarga.EGC, Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai