Sap Pemilihan KB
Sap Pemilihan KB
Sap Pemilihan KB
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan WUS mampu memahami dan mengerti
tentang KB.
Tujuan khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, ibu diharapkan :
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB
3. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masingmasing
alat kontrasepsi.
4. Dapat menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi
akseptor KB
B. Materi
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara
dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB
C. Metode
● Ceramah/Diskusi
● Tanya jawab
D. Media
● Lembar balik
● Leaflet
● memberi salam
● memperkenalkan diri
● menjelaskan tujuan
penyuluhan
● menyampaikan materi
yang akan di bahas.
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3 10 menit Evaluasi :
● Memberikan
pertanyaan kepada
responden.
● Memberikan apresiasi
Mengucapkan salam
F. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi proses
Evaluasi yang dapat ditunjukan oleh para peserta selama penyuluhan :
b. Evaluasi akhir
Menanyakan kepada sasaran :
1. Apa pengertian dari keluarga berencana?
2. Sebutkan minimal 5 jenis KB ?
3. Menyebutkan Keuntungan dan kerugian dari beberapa jenis Kb
4. Menjelaskan efek samping dari berberapa jenis Kb
JAWABAN :
1. Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Agarmendapat hal tersebut, maka dibuatlah beberapacara atau alternatif
untuk mencegah ataupunmenunda kehamilan. (Sulistyawati, Ari , 2011)
2. Jenis-jenis Kb
● Kb hormonal : pil, suntik, implant
● MKJP : implant, IUD
● Kontrasepsi mantap : tubektomi dan vasektomi
3. Keuntungan dan kerugian dari beberapa jenis kb
a. KB suntik :
Keuntungan : Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mengganggu produksi
ASI Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
Kerugian : Kesuburan lama kembali Tidak melindungi dari PMS berat badan
bertambah dan sering merasa pusing.
b. KB PIL
KEUNTUNGAN : Mengurangi perdarahan saat menstruasi Mengurangi gejala
PMS Membuat siklus haid lebih teratur Meningkatkan kepadatan tulang
Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke, salphingi
s,rema
KEKURANGAN : Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung
Peningkatan berat badan Dapat mengganggu produksi ASI Tidak mengurangi
risiko infeksi menular seksual
c. IMPLANT
Keuntungan Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006)
adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu:
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d)Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
KERUGIAN : a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih. b.
Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant. c. Lebih mahal. d. Sering timbul perubahan pola haid. e. Akseptor tidak
dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
d. IUD :
Keuntungan : perlindungan jangka panjang bisa sampai 8 tahun, tidak
mengganggu pemberian asi, kesuburan dapat segera kembali.
Kekurangan : siklus ,haid terganggu, nyeri haid dan darah bertambah banyak.
4. Efek samping ber kb
● Efek Samping Pil KB:
Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
Peningkatan berat badan
Dapat mengganggu produksi ASI
Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
Rasa mual
Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
Gairah seks menurun
● Efek samping kb suntik
Rasa mual
Peningkatan berat badan
Gairah seks menurun
Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali
Sakit kepala
Jerawatan
● Efek Samping implan:
Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam
Menstruasi tidak teratur
Peningkatan berat badan
Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas
● Efek Samping IUD:
Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur
Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)
Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD
LAMPIRAN MATERI
A. KB PIL
1) Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan
sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara
pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang
ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah
kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara
pencegah kehamilan yang lain.
2) Jenis-jenis KB Pil
a) Pil gabungan atau kombinasi Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu
hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja
kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum
secara teratur.
b) Pil khusus – Progestin (pil mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin
sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah
mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan
endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang
telah dibuahi.
4) Kekurangan Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan
penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak disarankan
penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang menderita penyumbatan
pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain, penyakit darah tinggi,
diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun
Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a. Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
b. Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat minum
Pil KB tersebut,
c. Mengalami sakit kepala ringan,
d. Terjadi nyeri payudara,
e. Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri saat
berhubungan badan,
f. Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
5) Kontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita
yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui
vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas,
eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
6) Efek Samping Pemakaian Pil Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa
perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat,
penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat
badan.
7) Cara Pemakaian Pil KB :
a. Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil saat
haid yaitu mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid. Bila
dimulai pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan intim,
gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
b. Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap harinya
pada jam yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum
tidur atau setelah makan malam).
c. Jika lupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat teringat
dan minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1 hari (24 jam)
maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya minum pil. Namun
jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan lanjutkan minum pil sesuai
harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan dengan
kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
Contoh :
a. Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malam. Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru
teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB yang terlupa.
Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
b. Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka
minum ke dua pil sekaligus.
c. Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3 maka
buang ke dua pil, dan jam 9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB sesuai
harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7 hari ke depan gunakan
kondom agar tidak terjadi kehamilan.
d. Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari
kedepan libur/ tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi
haid, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis. Setelah libur 7 hari, baik
haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister yang
baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan blister
yang baru maka haid tidak akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan hormon
estrogen dan progesteron pada pil KB. Hentikan pil KB maka dalam beberapa
hari akan terjadi haid.
e. Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya
dari 21 pil lainnya, sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan hanya
tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak memiliki efek pengobatan. Saat minum
pil plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan disediakan pil
plasebo hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak lupa, tinggal
menyambung dengan pil berikutnya.
f. Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron, tidak
mengandung estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena
tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu kualitas maupun
kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
g. Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
1) Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang
lebih dulu)
2) 3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
3) Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui,
yakinkan dulu bahwa tidak hamil, baru mulai minum pil KB
h. Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
1) Mulai pada 7 hari pertama keguguran
2) Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau
spermisida) selama 7 hari pertama.
B. KB Suntik
Pengertian Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan
ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya
yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus
diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan saat ibu dalam
keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan
KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis-jenis KB suntik Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di
Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate.
Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung :Medroxy progesterone acetate
50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
b) Waktu pemberian dan dosis Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan
5 mg estradiol varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
c) Efek samping Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan
d) Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh padahubungan sex,
tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat kecil, klien
tidak perlu menyimpan obat suntik.
e) Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit
kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan,
anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara lembek dan galaktorea, penyakit
troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
f) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat diberikan
dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7
siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan,
kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta
belum haid suntikan pertama dapat diberikan sutnikan kombinasi, pasca keguguran ;
suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari, bila sebelumnya
juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan
asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila
diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu
sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid
cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).
C. Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk
tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
D. Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA) dalm air, tiap vial
berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate), tiap vial berisi 1 ml
suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
E. Waktu pemberian dan dosis Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan
harus lama pada otot bokong musculus gluteus agak dalam.
F. Efektifitas Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur.
G. Keuntungan : Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak
mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan
seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di dapat pengaruh sampingan dari
pemakaian esterogen.
H. Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik tromboplebitis,
system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur, selaput kulit dan
lendir bercak merah / jerawat, gastro intestinal mual, payudara lembek dan galaktorea,
perubahan warna kulit di tempat suntikan
I. Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp / sesudah asi
berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal ibu tidak hamil /
belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak
pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam masa interval
diberikan pada hari 1-5 haid
J. Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan tidak terjadi
setakan lh (lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone
eksogenneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari
pada kelenjar hipofise, (menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga tidak terjadi
ovulasi), sekunder ; mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi,
menghambat trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium menjadi tidak
sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
C. Implant
1) Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang
korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
2) Jenis Implant Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun. 4) Mekanisme Kerja Cara kerja implant
yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang dikeluarkan
setiap harinya sebanyak 80 mg.
d. Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah : a. Dapat
menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi. b. Mengentalkan
lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa. c. Menipiskan endometrium
sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
e. Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada : a.
Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum. b. Perempuan pada usia
reproduksi (20–30 tahun). c. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang
memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka
panjang. d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi. e. Perempuan
pasca persalinan. f. Perempuan pasca keguguran. g. Perempuan yang tidak
menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi. h. Perempuan yang tidak boleh
menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. i. Perempuan
yang sering lupa menggunakan pil.
f. Kontraindikasi Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi
implant adalah sebagai berikut : a) Perempuan hamil atau diduga hamil. b)
Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya. c)
Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi. d)
Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara. e) Perempuan dengan
benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
g. Keuntungan Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006)
adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu: a) Daya guna tinggi b) Perlindungan
jangka panjang (sampai 5 tahun). c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat
setelah pencabutan. d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam. e) Bebas dari
pengaruh estrogen. f) Tidak mengganggu kegiatan senggama. g) Tidak
mengganggu ASI. h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. i)
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
h. Keuntungan non kontrasepsi yaitu : a) Mengurangi nyeri haid. b) Mengurangi
jumlah darah haid c) Mengurangi/memperbaiki anemia. d) Melindungi terjadinya
kanker endometrium. e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara. f)
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul. g) Menurunkan
angka kejadian endometriosis.
i. Kerugian Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah: a.
Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih. b. Petugas medis
memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant. c. Lebih
mahal. d. Sering timbul perubahan pola haid. e. Akseptor tidak dapat
menghentikan implant sekehendaknya sendiri. f. Beberapa wanita mungkin segan
untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya. g. Implant kadang-kadang
dapat terlihat orang lain.
4. IUD
1. Pengertian IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama
periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya
adalah spiral.
2. Jenis-jenis IUD di Indonesia
a. Copper-T IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini
mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T
yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah
selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang
tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi.Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping
hormonal dan amenorhea.
b. Copper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200
mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.
3. Cara Kerja a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii b)
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri c) IUD bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
4. Efektifitas IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap
hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan
Copper T 200 (CuT200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun .
Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama
pemakaian.
5. Indikasi Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu
mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah: a) Usia
reproduktif b) Keadaan nulipara c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka
panjang d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi e)
Setelah melahirkan dan tidak menyusui f) Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi g) Risiko rendah dari IMS h) Tidak menghendaki metoda
hormonal i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari j) Tidak
menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama k) Perokok l) Gemuk ataupun
kurus
6. Waktu Pemasangan Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat : a) 2 sampai 4
hari setelah melahirkan b) 40 hari setelah melahirkan c) Setelah terjadinya keguguran
d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid e) Menggantikan
metode KB lainnya
7. Waktu pemeriksaan Diri a) 1 bulan pasca pemasangan b) 3 bulan kemudian c) Setiap
6 bulan berikutnya d) Bila terlambat haid 1 minggu e) Perdarahan banyak atau
keluhan istimewa lainnya
8. Keluhan-keluhan pemakai IUD Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah
terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya
berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam
jumlah banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada
perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih
sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama
1-2 hari.Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang
terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian
bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang
merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini
akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul
selama pemakaian IUD.
5. Kontrasepsi Mantap
1) Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
2) Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika
salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat
kontrasepsi yang konvensional.
3) Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil
sekali.
4) Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari
akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi
adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak
yang hidup harus 3 atau lebih.