Preview
Preview
Preview
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar
dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai
satu kesatuan.
dilihat dari bagian kesatu Pasal 15 ayat (2) dan (3) dan bagian kedua Pasal 37 ayat (2)
dan (3), yang berbunyi: Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2)
Urusan Pemerintahan Wajib Provinsi adalah yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (3) meliputi: pekerjaan umum,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Urusan wajib sebagaimana dimaksud
dalam pasal 37 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Kabupaten/ Kota adalah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 37
ayat (3) meliputi: pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib
yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM bidang Cipta
Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan AparaturNegara telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 30 Tahun
2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan PembinaanReformasi Birokrasi
pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini,reformasi birokrasi pada
pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap
dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuanpemerintah daerah.Permen ini
memberikan panduan dan kejelasan mengenaimekanisme serta prosedur dalam rangka
pengusulan, penetapan, dan pembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah
daerah.Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
telahdimulai sejak tahun 2005.Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga)
pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dandisesuaikan
dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu
:
a. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen
perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi
manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;
b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan olehK/L dan Pemda;
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan
Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Perangkat Daerah.
Susunan struktur organisasi Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Paser yang
berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yaitu :
Gambar 6.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Paser
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman terdiri atas:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat terdiri dari;
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Bina Jasa Konstruksi terdiri dari:
a. Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi; dan
b. Seksi Pemberdayaan Jasa Konstruksi;
4. Bidang Tata Ruang terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Tata Ruang; dan
b. Seksi Pengawasan dan Pemanfaatan Ruang.
5. Bidang Bina Marga terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan;
Berikut adalah gambar 6.2 bagan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Paser.
Gambar 6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Paser
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman terdiri atas:
LAPORAN AKHIR 6 - 10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Berikut adalah gambar 6.3 bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Paser.
LAPORAN AKHIR 6 - 11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.3 Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser
LAPORAN AKHIR 6 - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
LAPORAN AKHIR 6 - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.4 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Paser
KEPALA DINAS
Dra. Hadijah
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19610725 198302 2 002
SEKRETARIS
KEPALA SEKSI
PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN
Suba'i, SP
Penata Muda Tingkat I (III/b)
NIP. 19650601 199503 1 001
LAPORAN AKHIR 6 - 14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Tabel 6.1
Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta Karya
Kabupaten Paser
URUSAN
Ruang Terbuka
Pengembagan
Persampahan
Pengendalian
Perencanaan
Permukiman
Tata Ruang
Air Limbah
LEMBAGA
Bangunan
Air Minum
Penataan
Domestik
Drainase
Gedung
Hijau
1. Badan Perencanaan, Penelitian, dan
Pembangunan Daerah
2. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman
3. Dinas Lingkungan Hidup
4. Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini
menguraikan analisis potensi dan permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten Paser
yang menangani bidang Cipta Karya.
LAPORAN AKHIR 6 - 15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
LAPORAN AKHIR 6 - 16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
2. Masih terdapatnya pejabat struktural yang belum dibekali dengan program pendidikan
dan pelatihan yang sangat penting untuk mendukung terhadap pelaksanaan tugas dalam
jabatan-jabatan struktural yang diamanatkan kepada mereka.
Kondisi mutasi personil yang baru saja dijalankan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Paser sebagai akibat penataan organisasi perangkat daerah pasca
pemberlakuan PP No. 18 tahun 2016 telah menjadi penyebab belum terpenuhinya hak
pengembangan kapasitas pada personil-personil pejabat struktural tersebut di atas.
LAPORAN AKHIR 6 - 17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Tabel 6.3
Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Aspek
Strategi Rencana Aksi
Kelembagaan
Mendorong koordinasi fasilitasi Semua instansi yang menjadi
penyusunan RPIJM melalui sektor Satgas RPIJM ikut berperan aktif
keciptakaryaan. dalam koordinasi.
Melengkapi usulan dengan readiness Melakukan penyusunan dokumen
criteria agar dapat menyerap anggaran perencanaan yang belum disusun.
APBN yang lebih banyak.
Menguatkan koordinasi antar instansi Koordinasi yang melibatkan
yang terkait keciptakaryaan untuk stakeholder yang terkait
Organisasi mencapai tujuan MDG’s dengan keciptakaryaan.
menghilangkan ego pribadi.
Mendorong komitmen yang kuat dari Peningkatan Tupoksi tugas dan
pimpinan Dinas Pekerjaan Umum dan tanggung jawab untuk Bidang
Bappeda untuk diteruskan kepada Cipta Karya, terutama untuk Seksi
pihak-pihak lain yang terlibat dalam berkaitan dengan pelaksanaan
penyusunan RPIJM RPIJM ini.
Menjadwalkan pertemuan koordinasi Turut serta secara aktif dalam
secara berkala. koordinasi
Penegasan kembali terhadap SK. Menindak lanjuti keikutsertaan
Satgas RPIJM siapa saja yang terlibatsiapa saja yang terlibat sesuai
dalam penyusunan. dengan jabatan dalam kedinasan
Tata Laksana yang disebutkan di SK. Satgas
RPIJM
Memaksimalkan usulan program pada Usulan disertai dengan readiness
kawasan strategis kabupaten criteria
Peningkatan kapasitas dan kesadaran Peningkatan kualitas SDM
akan pentingnya sistem kearsipan dan terdapat beberapa pelatihan
pendokumentasian
Sumber Daya Memanfaatkan semaksimal mungkin Peran aktif anggota Satgas dalam
Manusia tenaga dan anggaran yang tersedia proses penyusunan dokumen
dalam proses fasilitasi penyusunan RPIJM
RPIJM
Harus mampu menganalisis untuk Peningkatan kualitas SDM terdapat
LAPORAN AKHIR 6 - 18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Aspek
Strategi Rencana Aksi
Kelembagaan
dijadikan usulan progam pada beberapa pelatihan
kawasan-kawasan yang rawan air,
sanitasi dan kawasan kumuh di
kawasan strategis.
Kerangka Regulasi dalam hal ini berarti arah regulasi dan/atau kebutuhan regulasi
yang bentuknya dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat.
Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku
penyelenggara pembangunan serta masyarakat termasuk swasta dalam rangka
pembangunan di bidang Cipta karya. Kerangka Regulasi juga disusun sebagai instrumen
untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan merniliki dampak besar
terhadap pencapaian sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada Undang-
Undang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan
antara lain:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
- Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam
penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan
sanitasi dasar bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan
sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber
pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
- Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara
pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
- Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum
untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.
LAPORAN AKHIR 6 - 19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
LAPORAN AKHIR 6 - 20