RENSTRA
RENSTRA
RENSTRA
PENDAHULUAN
3|Page
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
kedepan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah secara tertulis mengamanatkan kepada setiap Satuan Perangkat Kerja
Daerah untuk dapat menyusun Rencana Strategis.
Renstra-OPD, disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah
serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat
indikatif, memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Bab III pasal 3 ayat (3) huruf (f)
menyatakan bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tengah
OPD tipe B, Melaksanakan Fungsi Penunjang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sebagai
acuan makro dalam pembinaan dan manajamen aparatur sipil negara antara lain menyatakan
bahwa :
1. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara didasarkan pada perbandingan
antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan
yang baik.
4|Page
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2026
mengamanatkan agar disusun suatu road map reformasi birokrasi setiap lima tahunan.
Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 telah memperhatikan RPJMN, nawa cita,
masukan dari para pakar, pemerhati masalah birokrasi, para praktisi yang berasal dari
berbagai kementerian, lembaga dan pemerintah daerah serta tentu saja telah memperhatikan
berbagai capaian perkembangan reformasi birokrasi.
6|Page
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2026 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4019);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
7|Page
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Tahun 2000-2020 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2008 Nomor 8);
17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
18. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tengah.
19. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor : 86 Tahun 2016 tentang Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Dan Perangkat Daerah Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
20. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor : 113 Tahun 2016 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Program Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan dari Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021 – 2026 untuk menjadi tolak ukur penyusunan program,
kegiatan dan anggaran sehingga menghasilkan output yang jelas dalam pelaksanan tugas
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk program-
program kegiatan pembangunan yang relevan dengan situasi, kondisi, permasalahan dan
potensi yang ada mulai tahun 2021 sampai dengan 2026.
BAB I Pendahuluan
Memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta
sistematika penulisan yang menguraikan pokok bahasan dalam penulisan
rencana strategis, serta susunan garis besar isi dokumen;
BAB III Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan BPSDM
Provinsi Sulawesi Tengah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
9|Page
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
terpilih, Renstra Kementerian/Lembaga terkait, Renstra Perangkat Daerah
terkait di Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
10 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
11 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis pada Sekretariat, Bidang Penjamin
Mutu, Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang
Pengembangan Integritas, dan Bidang Pengembangan Kompetensi
Fungsional;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis
pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang Pengembangan
Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas, dan Bidang
Pengembangan Kompetensi Fungsional;
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang
Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas,
dan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya
a. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi
pada Sub Bagian Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Sekretariat;
2. Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
b. Kepala Bidang Sertifikasi dan Pengelolaan Kelembagaan
12 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
mempunyai tugas meiakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Sub
Bidang Sertifikasi Kompetensi, Sub Bidang Pengelolaan Kelembagaan dan
Tenaga Pengembang Kompetensi, dan Sub Bidang Pengelolaan Sumber
Belajar dan Kerjasama
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Sertifikasi
Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
2. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Sertifikasi Kompetensi
dan Pengelolaan Kelembagaan
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
c. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Sub bidang
Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan Administrasi, Sub
bidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi, dan Sub
bidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi Perangkat
Daerah Penunjang.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Teknis dan Fungsional menyelenggarakan fungsi
1. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Pengembangan Kompetensi Teknis;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pengembangan
Kompetensi Teknis;
13 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
d. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional
mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada
Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Pemerintah Daerah Bagi Jabatan
Pimpinan Tinggi dan Kepemimpinan Tingkat Menengah, Sub Bidang
Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Tingkat Dasar dan Prajabatan,
dan Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Manajerial menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pengembangan
Kompetensi Manajerial dan Fungsional;
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
14 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Lebih lanjut berdasarkan
Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, organisasi
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari :
a. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
2. Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset
c. Bidang Sertifikasi dan Pengelolaan Kelembagaan
1. Sub Bidang Sertifikasi Kompetensi
2. Sub Bidang Pengelolaan Kelembagaan dan Tenaga Pengembang
Kompetensi
3. Sub Bidang Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama
d. Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis
1. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan
Administrasi
2. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
3. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Perangkat Daerah Penunjang
e. Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial
1. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Pemerintah Daerah Bagi
Jabatan Pimpinan Tinggi dan Kepemimpinan Tingkat Menengah
2. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Tingkat Dasar
dan Prajabatan
3. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional
15 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Adapun struktur organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada gambar bagan
organisasi berikut :
Gambar 2.1.
Bagan Organisasi BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
16 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Pegawai Negeri Sipil (PNS) BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
secara keseluruhan berjumlah 99 (Sembilan puluh sembilan) orang yang
memiliki kompetensi dibidang kediklatan atau yang menunjang kegiatan
kediklatan. Adapun rincian PNS BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah tersebut
adalah sebagai berikut :
JUMLAH
NO. JABATAN/ESELON %
ORANG
1. Eselon II 1
Eselon III 4
Eselon IV 11
Widyaiswara 18
Staf/Pelaksana 64
JUMLAH 99
Tabel 2.2
Keadaan PNS BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Menurut Golongan Kepangkatan
JUMLAH
NO. Golongan Kepangkatan %
ORANG
1. Golongan IV
Golongan III
Golongan II
Golongan I
17 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
JUMLAH
Tabel 2.3
Keadaan PNS BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Menurut Golongan Kepangkatan
JUMLAH
NO. Golongan Kepangkatan %
ORANG
Diploma IV
SLTA Sederajat
JUMLAH
Tabel 2.4
Keadaan PNS BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Menurut Tingkat Pendidikan Penjenjangan
18 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
JUMLAH
NO. Golongan Kepangkatan %
ORANG
Diklatpim II (SPAMEN)
Diklatpim I (SPATI)
JUMLAH
Tabel 2.5
Keadaan PNS BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Menurut Jenis Kelamin
JUMLAH
NO. Golongan Kepangkatan %
ORANG
1. Laki-laki
Perempuan
JUMLAH
Tabel 2.6
Keadaan PNS BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Menurut Kompetensi Bidang Kediklatan
19 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Kediklatan ORANG
1. Sertifikat MOT 10
Sertifikat TOC 40
Sertifikat TOT 18
JUMLAH 68
Mesin Kantor
- 1 Unit Mesin Generator Listrik 700 KvA
- 1 Unit Mesin Generator Listrik 20 KvA
- 7 Unit Mesin Absensi Finger Print
- 1 Unit Mesin Pel Lantai
21 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
No Jenis Aset Bergerak Jumlah
1 Kendaraan Dinas / Operasional
a. Kendaraan Roda 4
- Kendaraan Dinas Pejabat Struktural 4
- Kendaraan Operasional Tamu 1
- Kendaraan Operasional Angkutan 1
Barang
b. Kendaraan Roda 2
- Kendaraan Roda 2 Operasional 17
2 Peralatan dan Mesin Kantor
a. Peralatan Kantor
- Komputer Desktop 50
- Laptop 25
- Printer 27
- Scaner 3
- Proyektor 25
- Meja Belajar 115
- Kursi Belajar 491
b. Mesin Kantor
- Mesin Generator Listrik 1
- Mesin Absensi 7
22 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Tabel 2.3
Kinerja BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Periode 2017-2021
23 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Indikator Kinerja sesuai Target
Target Target Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke
No. Tugas dan Fungsi Indikator
NSPK IKK
Perangkat Daerah Lainnya (SPM) 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
Indikator Kegiatan
Persentase Tingkat
Layanan Sertifikasi dan - - 10,00% 15,00% 22,00% - - 0,00% 15,00% 22,00% - - 0,00 1,00 1,00
Uji Kompetensi
Pemerintahan
Jumlah ASN yang memiliki
Sertifikasi kompetensi
40 120 30
penyelenggara - - - - - - 60 Orang - - - 0,75 0,5
Orang Orang Orang
pemerintahan di Provinsi
Sulawesi Tengah
Nilai Grade Akreditas
Grade Grade Grade Grade Grade Grade Grade Grade Grade Grade
Penyelenggaraan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
"B" "B" "B" "B" "B" "B" "B" "B" "B" "B"
Pelatihan
Jumlah Jenis Pelatihan 4 Jenis 4 Jenis 4 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis
yang Terakreditasi 0,75 0,75 0,75 0,6 0,6
Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Jumlah Jenis Pelatihan 9 Jenis 12 Jenis 12 Jenis 14 Jenis 14 Jenis 9 Jenis 11 Jenis 12 Jenis 7 Jenis 8 Jenis
yang diselenggarakan 1,00 0,92 1,00 0,50 0,57
Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Persentase Layanan
Pengelolaan Pelatihan
25,00% 25,00% 30,00% 40,00% 50,00% 10,00% 10,00% 50,00% 100,00% 100,00% 0,40 0,40 1,67 2,50 2,00
Berbasis Tekhnologi
Informasi
Persentase Pemenuhan
Kompetensi Tenaga 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Pengajar
Persentase Pemenuhan
Kompetensi Tenaga 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Pengelola Pelatihan
Indeks Kepuasan Peserta
75 75 80 85 90 78,3 81,2 82,6 90,7 90,1 1,04 1,08 1,03 1,07 1,00
Pelatihan (IKP)
Jumlah Kerja Sama
14 14 13 14 15 14 14 14 14 15
Penyelenggaraan 1,00 1,00 1,08 1,00 1,00
MoU MoU MoU MoU MoU MoU MoU MoU MoU MoU
Pelatihan
24 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Indikator Kinerja sesuai Target
Target Target Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke
No. Tugas dan Fungsi Indikator
NSPK IKK
Perangkat Daerah Lainnya (SPM) 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
Prestasi Rata-Rata
80 80 85 87,5 90 205 725 241 2059 17,27%
Peserta Pelatihan
Persentase Penerapan
- - - 40,00% 50,00% - - - 0,00% 50,00% - - - 0,00 1,00
Hasil Pelatihan
Jumlah Aparatur yang
Mengikuti Pengembangan
60 60 80 120 160 50 30 65 30 30
Kompetensi Teknis 0,83 0,50 0,81 0,25 0,19
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Urusan Pilihan
Pemerintahan
Jumlah Aparatur yang
Mengikuti Pengembangan
200 303 93 200 240 333 254 53 85
Kompetensi Teknis - 1,67 0,84 0,57 0,43 -
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Urusan Wajib
Pemerintahan
Jumlah Aparatur yang
Mengikuti Pengembangan
60 93 120 130 140 50 53 133 55
Kompetensi Teknis - 0,83 0,57 1,11 0,42 -
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Urusan Penunjang
Pemerintahan
Persentase Pejabat yang
memiliki Kompetensi
55,77% 65,38% 71,15% 75,00% 86,54% 51,92% 59,62% 67,31% 75,00% 82,67% 0,93 0,91 0,95 1,00 0,93
Kepemimpinan Nasional
Tk. II
Persentase Pejabat
Administrator yang
51,19% 56,31% 61,43% 68,26% 78,59% 50,51% 64,51% 73,04% 77,13% 82,59% 0,99 1,15 1,19 1,13 1,05
Memiliki Kompetensi
Kepemimpinan Tkt. III
Jumlah Pejabat Daerah
345 345
yang Mendapatkan
- - Anggota - - - - Anggota - - - - 1,00 - -
Pelatihan Orientasi
DPRD DPRD
Khusus
25 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Indikator Kinerja sesuai Target
Target Target Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke
No. Tugas dan Fungsi Indikator
NSPK IKK
Perangkat Daerah Lainnya (SPM) 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
Persentase Pejabat
Pengawas yang Memiliki
44,61% 48,02% 54,85% 57,76% 62,56% 41,28% 46,09% 47,77% 49,58% 52,71% 0,93 0,96 0,87 0,86 0,84
Kompetensi
Kepemimpinan Tkt. IV
Persentase Kelulusan
Pelatihan Dasar Bagi 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
CPNS
Persentase Jabatan
Fungsional yang
Mengikuti Pengembangan 0,94% 3,12% 5,11% 6,77% 8,72% 0,94% 3,51% 4,91% 5,53% 0,00% 1,00 1,13 0,96 0,82 0,00
Kompetensi Jabatan
Fungsional
26 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Tabel 2.4
Anggaran dan Realiasasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
ANGGARAN PADA TAHUN REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN TAHUN RATA-RATA PERTUMBUHAN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 ANGGARAN REALISASI
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Program Pelayanan
1.265.696.850 2.050.652.100 1.705.314.796 1.654.858.508 - - 1.190.133.148 1.901.537.287 1.571.119.655 1.578.373.548 - 0,94 0,93 0,92 0,95 1.669.130.564 1.560.290.910
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana
4.253.153.831 15.447.587.004 27.104.967.146 1.459.300.409 - - 4.165.568.180 8.769.580.258 26.617.064.803 1.426.553.760 - 0,98 0,57 0,98 0,98 12.066.252.098 10.244.691.750
dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
991.985.600 607.377.900 867.280.000 452.671.000 - - 923.965.200 576.691.400 740.195.223 442.392.300 - 0,93 0,95 0,85 0,98 729.828.625 670.811.031
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Sertifikasi Kompetensi
dan Pengelolaan Kelembagaan 475.941.000 641.226.100 1.103.050.000 472.437.400 - - 454.303.300 514.904.443 968.587.206 450.943.262 - 0,95 0,80 0,88 0,95 673.163.625 597.184.553
Program Pengembangan
2.093.705.296 1.679.675.596 1.123.616.000 553.597.919 - - 1.987.264.685 1.522.009.796 1.011.699.313 373.644.519 - 0,95 0,91 0,90 0,67 1.362.648.703 1.223.654.578
Kompetensi Teknis
Program Pengembangan
Kompetensi Manajerial dan 5.683.911.125 11.835.303.300 5.434.220.970 1.788.569.100 - - 4.238.029.725 9.836.566.100 5.011.797.800 1.613.514.050 - 0,75 0,83 0,92 0,90 6.185.501.124 5.174.976.919
Fungsional
Program penunjang urusan
- - - - 14.742.476.975 - - - - - 13.235.798.833 0,90
pemerintahan Daerah Provinsi
Program Pengembangan
- - - - 7.549.748.675 - - - - - 6.344.053.609 0,84
Sumber Daya Manusia
JUMLAH 14.841.843.702 32.614.922.000 37.726.501.520 6.470.484.336 22.292.225.650 - 13.017.076.115 23.432.981.676 36.201.839.878 5.945.418.503 19.579.852.442 0,89 0,72 0,96 0,87 0,88 22.789.195.442 19.635.433.723
27 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Dari penyajian tabel 2.3 diatas terdapat beberapa kesenjangan/gap pelayanan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah antara
yang direncanakan dengan yang dapat direalisasikan. Kesenjangan tersebut disebabkan
beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami dan Likuivaksi yang terjadi pada
tanggal 28 September Tahun 2018 di Kota Palu, Kab. Sigi, Donggala dan Parigi
Moutong. Bencana tersebut menyebabkan pembatalan semua kegiatan pelatihan
yang sedang dan akan dilaksanaan BPSDM di sisa tahun tersebut. Dampak lain
dari bencana tersebut adalah rusaknya sarana dan prasarana Gedung Kantor dan
Asrama BPSDM sehingga di Tahun 2019 sebagian alokasi anggaran diarahkan
untuk perbaikan dan pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor dan
Asrama BPSDM.
b. Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 membuat BPSDM tidak dapat
melaksanakan pelatihan dengan metode klasikal (tatap muka) sehingga BPSDM
harus melakukan inovasi dan penyesuaian metode pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan merubah pola pembelajaran menjadi full
distance learning atau Blended Learning. Penyesuaian tersebut membutuhkan
waktu 4 bulan terhitung dari bulan Mei hingga Agustus dan BPSDM baru dapat
melaksanakan pelatihan pada bulan September 2020. Dalam pelaksanaannya
metode Distance Learning dan Blended Learning masih memiliki banyak
kelemahan terutama pada variasi jenis pelatihan yang dapat dilaksanakan,
sehingga beberapa pelatihan tidak dapat dilaksanakan dengan metode tersebut.
Hal ini berdampak hingga tahun 2021.
Berdasarkan tabel 2.4 diatas, Tahun 2019 adalah tahun terbaik jika dilihat dari
capaian realisasi anggaan 96% dan tahun 2018 adalah yang terburuk dengan capaian
realisasi sebesar 72%. Jika dilihat dari rata-rata capaian realisasi anggaran BPSDM
periode 2017-2021 hanya sebesar 86,44%, jauh dibawah target sebesar 93,00%. Hal
tersebut merupakan konsekuensi dari faktor-faktor yang ada pada penjelasan tabel 2.3
sebelumnya.
28 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
memberikan penguatan peran dan fungsi kelembagaan kediklatan di tingkat provinsi.
Namun sebagaimana Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun
2015 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah,
penguatan lembaga diklat di provinsi bagi lembaga yang telah terakreditasi.
Penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014 juga memberikan tanggungjawab yang
lebih besar kepada Pemerintah Provinsi dari pada sebelumnya, antara lain berkurangnya
jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dari semula
sebanyak 12.881 orang menjadi 11.925 orang yang merupakan PNS Pemerintahn
Provinsi Sulawesi Tengah. Hal-hal tersebut merupakan tantangan dan peluang bagi
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah kedepannya.
2.4.1. Strength
Berdasarkan hasil analisa terhadap kekuatan-kekuatan internal
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah, berikut keuatan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pembangunan dan pengembangan sumber daya Aparatur di
Provinsi Sulawesi Tengah :
1. Akreditasi Penyelenggaraan Diklat untuk, Diklat Kepemimpinan Tingkat
III, IV dan Prajabatan/LATSAR
2. SDM penyelenggara Diklat yang telah mengikuti diklat Training Of
Course, Training Of Fasilitator, dan Management Of Trainer;
3. Sarana dan Prasaran pembelajaran yang representative yang mendukung
proses belajar-mengajar
4. Jumlah tenaga pengajar / Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sulawesi
Tengah yang memadai
5. Layanan system kepegawaian yang sudah terintegrasi sehingga mendukung
adanya percepatan penyampaian informasi kediklatan.
2.4.2. Weakness
Berdasarkan Hasil Analisis terhadap kelemahan yang terdaoat pada
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
yang paling berpengaruh adalah :
29 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
1. Belum maksimalnya peran Lembaga Sertifikasi Profesi pada Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi tengah
untuk dapat melakukan sertifikasi kepada seluruh pegawai Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota di
wilayah-nya.
2. Kemampuan Organisasi belum efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
3. Belum tersedianya kurikulum , silabi, dan modul pendidikan dan pelatihan
kompetensi Teknis dan Fungsional yang sesuai kebutuhan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah
4. Jumlah pegawai administrasi BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah dirasa
masih kurang ideal jika dibandingkan dengan beban kerja organisasi.
2.4.3. Opportunities
Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan eksternal, peluang-
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
yang paling berpengaruh adalah :
1. Regulasi kewenangan penyelenggaraan Diklat kepada Pemerintah Provinsi.
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
memeberikan kewenangan yang luas kepada lembaga diklat di tingkat
provinsi, terutama untuk diklat manajerial. Hal ini tentu meberi peluang
bagi BPSD Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyelenggaran diklat bagi
ASN Kabupaten/Kota dan ASN instansi diluar Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Regulasi yang menetapkan bahwa setiap tahun Aparatur Sipil Negara wajib
mendapatkan pelatihan guna meningkatkan kompetensinya. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri, pasal 203 dan 204, seluruh kepala daerah berhak mendapatkan
pengembangan komptensi, 20 jam pelajaran per ASN pertahun.
3. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengembangan kapasitas Aparatur
Sipil Negara. Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah yang
telah terakreditasi, BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah berpeluang untuk
melakukan kerjasama kediklatan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan
30 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
kementerian/lembaga baik yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah maupun diluar Provinsi Sulawesi Tengah.
4. Kemajuan teknologi informasi atau e-government dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Penggunaan teknologi informasi dapat dimanfaatkan
BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah baik sebagai sarana penyebar luasan
informasi kediklatan maupun sebagai sarana kegiatan pembelajaran diklat.
5. Masih terdapat program/kegiatan pengembangan SDM / Diklat / Bimtek di
organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah. Program dan kegiatan dalam rangka pengembangan SDM Aparatur
saat ini selain dilasanakan oleh BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah juga
masih banyak berada pada masing-masing organisasi perangkat daerah. Hal
ini merupakan peluang bagi BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah Sebagai
lembaga di daerah yang memiliki tugas dan fungsi menyelenggarakan
kediklatan dan membina pelaksanaan diklat di daerah. Dengan telah
dibentuknya BPSDM di tingkat provinsi kiranya diklat yang dilaksanakan
oleh masing-masing organisasi perangkat daerah perlu ditinjau kembali
untuk dapat diarahkan pelaksanaannya ataupun difasilitasi oleh BPSDM
Provinsi Sulawesi Tengah.
2.4.4. Treaths
Tantangan (treaths) bagi organiasi adalah faktor eksternal yang tidak
dalam kewenangan dan mempengaruhi dalam pencapaian visi dan pelaksanaan
misi. Berdasarkan analisis yang dilakukan tantangan yang mempengaruhi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tengah dalam
pencapaian visi adalah :
1. Terbatasnya regulasi Norma Stadar Prosedur dan Kriteria pengembagan
SDM. Dalam pelaksanaan diklat PNS, norma standar dan prosedur yang
ada saat ini berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Aparatur
Sipil Negara, untuk diklat manajerial masih menggunakan peraturan yang
lama yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS serta beberapa Peraturan Kepala
LAN, sedangkan penetapan/pengaturan norma standard an prosedur diklat
fungsional dan teknis dirasakan masih kurang. Hal ini menjadi tantangan
31 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
dalam pelaksanaan diklat agar lebih berkualitas yang sesuai tuntutan
perkembangan kebutuhan birokrasi yang profesional.
2. Belum menjadi kebutuhan bagi aparatur terhadap pendidikan dan pelatihan.
Diklat saat ini belum menjadi syarat utama dalam pengembangan karir
ASN, terutama pada jabatan struktural. Pola karir yang ada juga belum
melihat latar belakang pendidikan dan kediklatan yang dipunyai ASN
sebagai persyaratan untuk menduduki jabatan tertentu.
3. Belum adanya standar kompetensi yang ditetapkan pada seluruh jabatan
(JFT dan Non JFT)
4. Keterbatasan Anggaran untuk menyelenggarakan pengembangan
kompetensi
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Sebagaimana diketahui, pelayanan public yang lebih cepat, lebih murah, lebih
mudah dan lebih baik serta menyelesaikan permasalahan, tata kelola dan akuntabilitas
pemerintahan, dan kapasitas, kapabilitas dan keahlian teknis sumber daya ASN belum
memadai merupakan tuntutan masyarakat sekaligus sebagai isu strategis dalam
Perubahan RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 – 2026 . Berdasarkan isu-isu
strategis tersebut, agenda reformasi birokrasi menjadi salah satu penopang utama
32 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
berhasil tidaknya upaya perbaikan layanan public dalam rangka peningkatan kinerja
dan penyelenggaraan birokrasi yang lebih akuntabel.
Permasalahan yang terjadi dalam pelayanan public berhubungan dengan
pelaksanaan reformasi birokrasi Provinsi Sulawesi Tengah selama ini yang harus terus
diperbaiki gina meningkatkan efisiensi, efektivitas dan transparansi serta pembenahan
budaya kerja yang mengutamakan kompetensi, profesionalisme, dan kemampuan
menyelesaikan permasalahan daerah bagi seluruh pegawai dilingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota. Pengelolaan
kompetensi Aparatur oleh BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu
kunci keberhasilan dalam memperbaiki penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang mensejahterakan.
Gamabaran umum profile pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, per
31 Desember 2020 ( https://bkd.sultengprov.go.id/index.php/informasi-kepegawaian-
bkd/ ), jumlah keseluruhan pegawai Provinsi Sulawesi Tengah berjumlah 11.925 orang
dengan komposisi sebagai berikut :
a. Berdasarkan Komposisi Jabatan
Dari total pegawai Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, dapat dikelompokan
berdasarkan komposisi jabatannya, yaitu fungsional, eselon dan staf, sebagai
berikut
Tabel 3.1
Persebaran Pegawai Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Jabatan
No. JABATAN JUMLAH PEGAWAI
1 Struktural 1108
2 Fungsional 6171
3 Pelaksana 4646
Total 11.925
b. Berdasarkan Pendidikan :
Dari jumlah pegawai Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, rekapitulasi jumlah
pegawai berdasarkan usia pegawai per 31 Desember 2020, dapat dilihat
sebagaiman ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel 3.2
Persebaran Pegawai Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Pendidikan
33 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
No. PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI
1 SD 41
2 SMP 75
3 SMA / SMK 2072
4 DI 23
5 D II 20
6 D III 753
7 S1 / D IV 7255
8 S2 1656
9 S3 30
Total 11.925
Berdasarkan data table diatas menggambarkan bahwa masih sangat banyak pejabat
struktural yang belum mengikuti diklat penjenjangan (PIM III dan IV) di lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, bahkan pada kelompok jabatan pengawas
(Eselon IV) terdapat 61,62% pejabat yang telah menduduki jabatan pengawas yang
belum mengikuti diklat PIM IV.
35 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Rujukan utama untuk memahami kondisi ideal tentang bagaiman pengelolaan
SDM Aparatur Pemerintah Daerah adalah dengan merujuk pada Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang diselaraskan dengan kondisi
dan tantangan riil yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dewasa ini
atau sekurang-kurangnya dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dijelaskan dalam
tabel 3.1 di atas.
Gambar 3.2
Kondisi Ideal Penyelenggaraan Layanan BPSDM
36 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki (calon) pegawai dalam rekrutmen, pengakatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan yang sejalan dengan tata kelola pemerintahan
yang baik. Permasalahan dimaksud menjadi permasalahan daerah yang dipengaruhi
oleh kinerja sektor atau bidang urusan yang bertanggung jawab terhadap aspek
profesionalisme dan kualitas layanan public dimana BPSDMD Provinsi Sulawesi
Tengah berada disektor tersebut. Upaya yang dilakukan oleh BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah selama ini dinilai kurang terstruktur dan sistematis sehingga dalam
pengembangan potensi SDM Apartur yang ada belum memberikan pengaruh yang
signifikan bagi peningkatan kinerja birokrasi pemerintah daerah.
Setiap hambatan dalam mengembangkan potensi pegawai harus diminimalisir
dengan mengetahui permasalahan-permasalahan yang membebani pencapaian kinerja
BPSDM. Rangkaian permasalahan tersebut nantinya akan menjadi sebuah kerangka
dasar dalam penentuan perencanaan kebijakan BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah.
Jika disimpulkan masalah pokok BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 –
2026 adalah “Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah belum sepenuhnya dapat mewujudkan layanan publik
yang berkualitas dan dapat memberi solusi bagi permasalahan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah”.
Permasalahan pokok tersebut selaras dengan permasalahan daerah yang dipotret
dalam RPJMD dalam konteks integritas aparatur dan isu strategis dalam konteks
reformasi birokrasi ditempatkan sebagai jalan utama untuk mewujudkan pelayanan
pemerintah yang lebih optimal. Permasalahan pokok tersebut muncul karena adanya
berbagai indikasi permasalahan yang ada di setiap unit kerja di BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah, merujuk pada kerangka analisis sebagaimana penjelasan berikut.
1. Layanan Pengembangan Kompetensi SDM Aparatur Belum Menjangkau
Seluruh Kebutuhan SDM Aparatur
Untuk memberikan pelayanan dalam hal pengembangan SDM, pegawai
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah tidak hanya memerlukan sebuah integritas
melainkan juga kompetensi serta profesionalisme dalam melaksanakan kewajiban
sesuai tugas pokok dan fungsi. Dalam hal ini, aparatur BPSDM memberikan suatu
kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan dalam hal
pengembangan SDM. Namum dalam pelaksanaannya BPSDMD Provinsi Sulawesi
37 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Tengah belum dapat melakukan pelayanan pengembangan SDM di Provinsi
Sulawesi Tengah secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Sumber Daya Manusia
Permasalahan SDM pada BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah dilihat dari segi
kualitas dan kuantitas sebagai berikut :
- Kualitas
Pengembangan kualitas ASN pada dasarnya bertujuan untuk memastikan
dan memelihara kemampuan pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang
diprasyaratkan agar dapat memberikan kontribusi optimal bagi organisasi.
Dari segi kualitas ASN BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah menghadapi
masalah pada sektor kompetensi teknis administrasi keuangan. Untuk sektor
kompetensi penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur ASN
penyelenggara dan Widyaiswara telah cukup memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan.
- Kuantitas
Dilihat dari sisi kuantitas, berdasarkan data Pegawai BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah memiliki PNS sejumlah 90 orang yaitu Pejabat Struktural
16 orang dan tenaga staf pelaksana adalah 53 orang yang terbagi di 3
Bidang dan Sekretariat dan JFT Widyaiswara berjumlah 18 Orang. Jumlah
ini dinilai belum ideal dengan beban kerja BPSDMD Provinsi Sulawesi
Tengah khususnya di sektor administrasi keuangan, perencanaan, analis
kepegawaian dan Pengelolaan Kelembagaan.
Jika melihat jumlah pegawai BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah dan
dibandingkan dengan jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah yang berjumlah 11.925 tersebut tidak ideal dengan
cakupan pelayanan yang harus dilayani. BPSDMD Provinsi Sulawesi
Tengah pada waktu yang akan datang setidaknya harus memiliki 30 Orang
Widyaiswara dan 90 orang staf pelaksana agar pelayanan dalam hal
pengembangan sumber daya aparatur dapat lebih optimal. Analisis beban
kerja dalam hal ini penting sebagai langkah pertama dalam upaya
pengembangan SDM Aparatur. Tanpa adanya mapping awal kebutuhan
pegawai pada suatu organisasi dapat menimbulkan kendala baru yang dapat
38 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
menyebabkan tidak optimalnya penataan SDM aparatur dilingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Pelaksanaan Pengembangan SDM
Aparatur yang belum efisien dan efektif salah satu factor utamanya adalah
ketidaksesuaian antara ketersediaan sumber daya aparatur, baik kualitas
maupun kuantitas dengan kebutuhan organisasi BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah.
b. Metode/Tata Laksana Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Metode pelaksanaan pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi kesuksesan dalam meningkatkan kompetensi peserta diklat.
Penerapan teknologi pendidikan yang dilaksanakan BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah dinilai belum optimal. Metode yang digunakan dalam
pengembangan SDM Aparatur yang dilaksanakan BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah harus lebih ditingkatkan, bervariasi dan menarik sehingga
dapat meningkatkan minat dan keaktifan peserta diklat. Metode dalam
pelatihan dan pengembangan SDM secara garis besar dapat diklasifikasikan
dengan menggunakan dua dasar ukuran yaitu berdasarkan tempat
berlangsungnya program kediklatan dan berdasarkan sasaran kemampuan
peserta didik.
c. Anggaran
Mengingat tingginya kebutuhan anggaran dalam mewujudkan penyediaan
layanan pendidikan dan pelatihan aparatur serta terbatasnya anggaran yang
dapat dialokasikan untuk keperluan tersebut, maka BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah seyogyanya diberikan keleluasaan untuk mampu mencari
sumber-sumber pembiayaan alternative untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan dan pelatihan serta biaya operasional Gedung Asrama. Dari segi
pendanaan, anggaran BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019
sebesar Rp. 37.726.501.520,- dari APBD murni sebesar Rp. 32.585.001.520,-
dan Rp. 5.141.500.000 merupakan post berhadapan kontribusi diklat
Kepemimpinan PNS Kabupaten / Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Dari
anggaran Rp. 32.585.001.520,- APBD Murni Rp. 27.104.967.146,- digunakan
untuk pembangunan gedung kantor dan kelas BPSDM dan Rp. 1705.314.796,-
digunakan untuk kebutuhan operasional rutin kantor, Rp. 388.052.608,-
digunakan untuk peningkatan kapasitas tenaga JFT Widyaiswara, Rp.
39 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
867.280.000,- digunakan untuk Perencanaan, monitoring, evaluasi dan
penatausahaan keuangan BPSDM, Rp. 1.103.050.000,- digunakan untuk
pengembangan kelembagaan dan sertifikasi kompetensi, dan untuk
pembiayaan pengembangan kompetensi SDM Aparatur sebesar Rp.
6.557.836.970 yang terbagi untuk pengembangan kompetensi teknis Rp.
1.123.616.000,- dan pengembangan kompetensi manajerial dan fungsional Rp.
5.434.220.970,-.
d. Segmen Market
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah merupakan badan teknis daerah yang
memiliki tugas fungsi bidang pendidikan dan pelatihan aparatur daerah
Provinsi Sulawesi Tengah. Segmen market pengembangan kompetensi yang
ada baru dilaksanakan oleh PNS saja. Mengingat bahwa sebagian tugas-tugas
BPSDMD Provinsi Sulaesi Tengah dilaksanakan oleh pegawai Non- PNS
dilingkungan Provinsi Sulawesi Tengah maka dipandang perlu untuk
mengembangkan kompetensi pegawai Non PNS dilingkungan Provinsi
Sulawesi Tengah. Hal ini tentunya dilakukan untuk menciptakan pegawai PNS
maupun Non PNS yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk
melaksanakan beban pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Program
Aparatur Birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki peran strategis
dalam menentukan kesuksesan pelayanan public di Provinsi Sulawesi Tengah.
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah sebagai instansi pemerintah yang
bertanggungjawab dalam pengembangan SDM Aparatur harus memiliki data
base, standar kompetensi untuk mengetahui gap kompetensi agar memiliki
need assessment yang tepat sasaran sehingga dalam merumuskan program-
program kediklatan BPSDM sesuai dengan kebutuhan riil kompetensi.
Saat ini Program-program yang dirumuskan maupun dilaksanakan dirasa
belum bersifat strategis dan prioritas sesuai dengan kebutuhan kompetensi
daerah sehingga perlu dirancang kembali serta diberikan perhatian khusus
untuk melaksanakan Analisis Kebutuhan Diklat yang menyeluruh di
lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
40 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Dengan analisis permasalahan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Permasalahan “Layanan pengembangan kompetensi SDM Aparatur belum
menjangkau seluruh kebutuhan SDM Aparatur” dipicu oleh beberapa akar
masalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya proses pemetaan kebutuhan dan target rekrutmen peserta
diklat;
b. Belum terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi
c. Belum optimalnya kerjasama dalam pengembangan SDM Aparatur
d. Belum ada standar kompetensi yang ditetapkan pada seluruh jabatan (JFT
dan Non JFT)
2. Dukungan Kelembagaan dan Peningkatan Mutu Penyelenggaraan
Pengembangan Kompetensi
Secara umum, kapasitas kelembagaan BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. Berbagai permasalahan
kelembagaan yang penting untuk diperhatikan diantaranya adalah belum
optimalnya peran dan fungsi BPSDM sebagai lembaga pemerintah bidang
pengembangan SDM Aparatur dalam mengelola kepegawaian, termasuk keuang,
struktur organisasi serta kualitas dan kuantitas SDM pengelolanya. Secara umum
permasalahan kelembagaan dapat dianalisa sebagai berikut :
2.1. Permasalahan kelembagaan
Salah satu agenda utama BPSDM adalah mewujudkan pegawai yang
memiliki 3 (tiga) kompetensi utama, yaitu : manajerial, teknis fungsional
dan sosio kultural. Namun dalam pelaksanaannya, BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah menghadapi tantangan dalam mewujudkan agenda
utamanya. Struktur kelembagaan BPSDM yang dijalani saat ini belum
secara spesifik menggambarkan sektor stategis yang harus dikembangkan
oleh BPSDM. Salah satunya adalah untuk kompetensi sosio kultural yang
tidak memiliki tempat khusus dalam struktur yang ada. Hal tersebut
menjadi tantangan dalam pengembangan SDM Aparatur.
Masalah lainnya yang dihadapi dalam pengembangan pegawai adalah
kurang optimalnya secretariat pegawai dalam pengelolaan database dan
standar kompetensi pegawai. Banyak kegiatan pengembangan pegawai
yang orientasinya tidak berdasarkan pada need assessment sehingga
41 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
menyebabkan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
BPSDM yang tidak tepat sasaran.
Pengembangan kepegawaian merupakan urusan pemeritahan fungsi
penunjang. Upaya untuk mengefektifkan pengembangan sumber daya
Aparatur Daerah Provinsi Sulawesi Tengah juga dirasa belum optimal yang
disebabkan antara lain karena :
a. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran
b. Belum berkembangnya jejaring kerjasama pengembangan diklat
yang efektif
c. Belum adanya instrument penjamin mutu dalam pelaksanaan diklat
khususnya pengembangan kompetensi teknis, fungsional dan sosio
kultural
d. Belum optimalnya struktur kelembagaan dalam mengakomodasi
kebutuhan kompetensi Sosio Kultural
e. Belum optimalnya evaluasi pasca diklat yang akan menggambarkan
pengaruh diklat terhadap peningkatan kinerja birokrasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan
“Dukungan Kelembagaan dan Peningkatan mutu Penyelenggaraan
Pengembangan Kompetensi belum optimal” dipicu oleh beberapa akar
permasalahan sebagai berikut :
1. Manajemen mutu penyelenggaraan diklat masih perlu ditingkatkan;
2. Belum adanya pedoman teknis pelaksanaan standarisasi pengembangan
sumber belajar berbasis teknologi informasi dan Knowledge Management;
3. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan diklat
4. Belum optimalnya pendayagunaan alumni diklat
5. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi diklat
6. Belum optimalnya prosedur kebijakan teknis dan pelaksanaan
standarisasi mutu serta
7. Belum optimalnya evaluasi pasca diklat yang menjadi alat ukur
keberhasilan program diklat.
42 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Selanjutnya identifikasi permasalahan urusan penunjang pendidikan dan pelatihan
BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah dapat dipetakan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.4
Pemetaan Permasalah BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
Permasalahan Pokok :
Layanan Pengembangan Kompetensi SDM Aparatur belum menjangkau seluruh
kebutuhan SDM Aparatur
No. Masalah Akar Masalah
1. 1. Layanan Informasi 1. Belum optimalnya pengelolaan
Pelatihan BPSDM layanan informasi Kediklatan pada
belum maksimal Website BPSDM
43 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
3. Pengembangan 1. Kebutuhan akan kompetensi teknis pada
Kompetensi Teknis semua OPD belum terpetakan
yang sesuai
2. Kualitas dan Kuantitas SDM BPSDM
kebutuhan belum
untuk melaksanakan Pengembangan
optimal
Kompetensi Teknis belum ideal
45 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
kerjasama antar Kompetensi Jabatan di Provinsi Sulawesi
OPD yang memiliki Tengah
kewenangan dalam
2. Belum ada data jumlah dan jenis jabatan
bidang manajemen
fungsional peralihan dari jabatan
ASN struktural
Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2021 – 2026 dan
mengacu kepada tugas dan fungsinya, maka BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
sebagai salah satu perangkat daerah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kewajiban
untuk turut serta mewujudkan Visi dan Misi Gubernur, terutama Misi ke-2:
“Mewujudkan Reformasi Birokrasi, Supermasi Hukum dan Penegakkan Nilai –
Nilai kemanusiaan dan HAM”, dengan tujuan “Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good Governance and Clean Goverment)”. Dari
tujuan dalam misi Dua tersebut diturunkan kembali menjadi 2 sasaran strategis yaitu
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Berkualitas (Akuntabel, Inovatif, Efisien, dan
Transparan)” dan “Terwujudnya Penegakan Supremasi Hukum dan HAM”.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
menurut tugas dan fungsinya berada pada Misi ke-2 dengan sasaran strategis
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Berkualitas (Akuntabel, Inovatif, Efisien, dan
46 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Transparan) dengan Indikator Sasaran Strategis yaitu “Indeks Profesionalitas ASN”.
Dalam mewujudkan Indikator Sasaran Strategis Misi 2 Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia tidak sendiri tetapi bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah. Indikator Indeks Profesionalitas ASN ini dimaksudkan
untuk meningkatkan produktivitas dan integritas Aparatur dalam mewujudkan tata
kelola pemeritahan dan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan serta Sulawesi
Tengah sebagai ruang pembelajaran bagi aparatur Negara untuk menumbuh
kembangkan kemampuannya. Birokrasi di Sulawesi Tengah harus menjadi wahan
pengembangan diri para aparatur Negara agar semakin prodiktif, professional, melayani
dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Aparatur Negara juga tidak hanya mampu
bekerja secara efektif dan berintegrasi, namun juga mampu mewujudkan tata
pemerintahan kolaboratif, inklusif dan terbuka. Masyarakat tidak hanya menjadi
penerima manfaat, namun juga dilibatkan dalam proses penyusunan hingga
implementasi dan evaluasi kebijakan. Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan
dan akuntabel hanya akan tercapai manakala didukung sumber daya aparatur yang
professional, kelembagaan yang tepat fungsi dan ukuran, system kerja yang jelas dan
terukur, kebijakan penganggaran yang efisien serta pemanfaatan teknologi informasi
untuk mencapai pelayanan prima.
Dalam hal pencapaian peningkatan Indeks Profesionalitas ASN Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berkontribusi
dalam pemenuhan kompetensi teknis aparatur pemerintah dengan melakukan
pengembangan kompetensi berupa pelatihan, workshop, dan bimbingan teknis bagi
ASN Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, akan dihadapkan dengan faktor-faktor
penghambat maupun pendukung pencapaian Sasaran Strategis RPJMD, yang akan
diuraikan pada tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5
Telaah Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur
Faktor Faktor
No Visi dan Misi Tupoksi PD
Penghambat Pendorong
Gerak Cepat Menuju Sulteng Lebih
Sejahtera dan Lebih Maju
Mewujudkan Reformasi Birokrasi, Urusan Standar Kompetensi Akreditasi “B”
Supermasi Hukum dan Penegakkan Pendidikan dan Jabatan (SKJ) Provinsi Lembaga Pelatihan
Nilai-Nilai kemanusiaan dan HAM Pelatihan Sulawesi Tengah dari LAN RI
47 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Aparatur belum ada
Jumlah SDM BPSDM Adaptasi yang cepat
tidak sebanding dengan kondisi
dengan beban kerja pandemi melalui
metode Distance
Learning dan Blended
Learning
Regulasi mengenai Efisiensi Biaya
Pelatihan Aparatur Pelatihan melalui
sering berubah-ubah Flexible Learning
Dukungan Anggaran Implementasi
untuk Peningkatan Teknologi Informasi
SDM Aparatur masih melalui Aplikasi
minim Sistem Informasi
Pelatihan yang
terintegrasi.
Manajemen Regulasi Pembentukan
kepegawaian belum Lembaga “ASN
sepenuhnya Coporate University”
berdasarkan
Kompetensi dan
Kualifikasi
49 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
5. Menyelenggarakan standardisasi kompetensi bidang pemerintahan dalam
negeri;
6. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi bidang pemerintahan dalam negeri;
7. Melaksanakan pengembangan kompetensi di bidang pemerintahan dalam
negeri berdasarkan kebutuhan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintahan
daerah;
8. Menjadikan pengembangan kompetensi sebagai unsur utama dalam
penempatan aparatur sesuai dengan sistem merit;
9. Mendorong pengalokasian waktu bagi SDM Aparatur untuk mengembangkan
diri diantaranya mengikuti pengembangan kompetensi antara 15 hari sampai
dengan 30 hari dalam satu tahun;
10. Melakukan uji kompetensi, sertifikasi, lisensi di lingkungan Kemendagri dan
Pemda;
11. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah baik dalam maupun luar negeri guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pengembangan kompetensi SDM Aparatur.
Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri dilaksanakan melalui 1 Program dan 6
Kegiatan, yaitu:
1. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan Dalam
Negeri. Dengan sasaran program yaitu meningkatnya kompetensi aparatur
Kemendagri dan Pemerintah Daerah serta meningkatnya kualitas dan kuantitas
penyelenggaraan pengembangan SDM aparatur Pemerintahan Dalam Negeri.
Adapun Indikator Kegiatan Program (IKP) lingkup BPSDM yaitu:
a) Peningkatan Kompetensi Aparatur Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah Melalui Pengembangan Kapasitas Sumber
DayaManusia;
b) Peningkatan jumlah partisipan pengembangan kompetensi aparatur
Kementerian Dalam Negeri;
c) Peningkatan k ualitas dan k uantitas Penyelenggaraan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan
Daerah.
50 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
2. Program ini dijabarkan ke dalam 6 Kegiatan, yaitu:
a) Kegiatan Standardisasi dan Sertifikasi dengan sasaran kegiatan yaitu
terselenggaranya standardisasi dan sertifikasi.
b) Kegiatan Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri dengan
sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pengembangan kompetensi
pemerintahan dalam negeri.
c) Kegiatan Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen
Kepemimpinan dengan sasaran kegiatan yaitu terselenggarnya
pengembangan kompetensi kepamongprajaan dan manajemen
kepemimpinan.
d) Kegiatan Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis dengan
sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pengembangan kompetensi
fungsional dan teknis
e) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Regional dengan sasaran kegiatan yaitu
terselenggaranya pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia
lingkup pusat diklat kemendagri regional
f) Kegiatan dukungan manajemen dan teknis Lainnya dengan sasaran
kegiatan yaitu meningkatnya Dukungan pelayanan teknis dan administratif
di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
3. Menyelenggarakan pengembangan kompetensi sumber daya manusia aparatur
pemerintahan dalam negeri, melalui :
a) Penyusunan kebijakan teknis, dan rencana Pusat Pengembangan
Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri dengan melakukan penyusunan
NSPK dan perangkat pembelajaran bidang Politik dan PUM, Pemerintahan
Desa, Otonomi Daerah, Pembangunan Pembangunan Daerah, Keuangan
Daerah, Administrasi Kependudukan dan Administrasi Kewilayahan;
b) Fasilitasi koordinasi pelaksanaan pengembangan kompetensi Kementerian
Dalam Negeri dan pemerintahan daerah:
c) Pengembangan kompetensi bagi pejabat pada Kementerian Dalam Negeri
dan pemerintahan daerah yang membidangi pemerintahan dalam negeri
d) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
kompetensi Kementerian Dalam Negeri dan pemerintahan daerah di bidang
pemerintahan dalam negeri;
51 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
e) Pelaksanaan pengembangan kompetensi manajemen bagi pejabat pimpinan
daerah
4. Menyelenggarakan pengembangan kompetensi kepamongprajaan dan
manajemen kepemimpinan, melalui :
a) Penyusunan kebijakan teknis, dan rencana Pusat Pengembangan
Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan dengan
melakukan penyusunan NSPK dan perangkat pembelajaran;
b) Fasilitasi Koordinasi pelaksanaan pengembangan kompetensi
kepamongprajaan dan manajemen kepemimpinan;
c) Pengembangan sumber daya manusia bidang kepamongprajaan,
kepemimpinan dan prajabatan serta administrasi dan manajemen;
d) Pengembangan kompetensi kepamongprajaan dan manajemen
kepemimpinan;
e) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
kompetensi kepamongprajaan dan manajemen kepemimpinan;
5. Menyelenggarakan Kegiatan Pengembangan Kompetensi Fungsional dan
Teknis, melalui strategi:
a) Penyusunan kebijakan teknis dan rencana Pusat Pengembangan
Kompetensi Fungsional dan Teknis, dengan melakukan Penyusunan NSPK
dan perangkat pembelajaran pengembangan kompetensi jabatan fungsional
Kementerian Dalam Negeri, administrasi jabatan fungsional serta teknis
dan fungsional binaan Kementerian/Lembaga;
b) Fasilitasi koordinasi pengembangan kompetensi jabatan fungsional dan
teknis binaan Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian/Lembaga
terkait;
c) Pelaksanaan pengembangan pengembangan kompetensi jabatan fungsional
binaan Kementerian Dalam Negeri, administrasi jabatan fungsional,
pengembangan kompetensi teknis dan fungsional binaan
Kementerian/Kelembagaan terkait;
d) Pembinaan,pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
kompetensi fungsional dan teknis binaan Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian/Lembaga terkait
52 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
6. Menyelenggarakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional dalam
peningkatan aparatur yang kompeten dan professional, melalui strategi:
a) Pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaran pengembangan sumber
daya manusia pemerintahan dalam negeri di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan pemerintahan daerah, dalam rangkasinergitas
penyelenggaraan pengembangan kompetensi pemerintahan dalam negeri
yang berbasis kompetensi, kualifikasi, kinerja, dan kebutuhan institusi;
b) Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pemerintahandalam
negeri, agar terwujudnya aparatur sipil negara yang kompeten dan
profesional melalui pengembangan kompetensi pemerintahan dalam negeri
sesuai dengan bidang tugasnya
3.4. Telaah Rencana Tataruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian KLHS tidak berkorelasi secara langsung
dengan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah.
53 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Terdapat 33 (tiga puluh tiga) program prioritas Gubernur Sulawesi Tenah
yang harus dapat terwujud didalam sisa masa pemerintahan Gubernur selama
3 tahun ini. Dalam hal ini BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai
kewajiban dan memberikan kontribusi pencapaian program-program
Gubernur melalui peningkatan kompetensi SDM Aparatur didalam
menunjang pencapaian program-program tersebut.
2. Sertifikasi Pegawai
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menyebutkan bahwa untuk mewujudkan pegawai yang berkemampuan
melaksanakan tugas secara professional dan bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan maka dibutuhkan
sertifikasi kompetensi jabatan. Dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tersebut dalam rangka
mewujudkan ASN Sulawesi Tengah yang memiliki integritas, kompetensi dan
profesionalisme yang tinggi dalam memberikan pelayanan prima bagi
masyarakat.
3. Knowledge Management
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 14 Tahun 2011 telah diatur mengenai pelaksanaan
program manajemen pengetahuan (Knowledge Management). Bahwa dalam
rangka pelestarian asset berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
operasional dan manajerial yang dimiliki pegawai dilingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah perlu adanya manajemen pengetahuan. Knowledge
Management sebagai upaya terstruktur dan sistematis dalam mengembangkan
dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi peningkatan kinerja organisasi. Kebijakan yang
dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mewujudkan pelaksanaan
manajemen pengetahuan adalah dengan mengintegrasikan asset pengetahuan
yang tersebar di berbagai OPD dan BUMD kedalam suatu system manajemen
pengetahuan untuk dapat dimanfaatkan diseluruh lingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah.
54 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Berdasarkan kajian diatas serta permasalahan-permasalahan yang telah
dirumuskan sebelumnya, kemudian dapat diuraikan beberapa isu strategis yang menjadi
factor paling menentukan dalam melaksanakan pembangunan jangka menengah
sebagaimana tertuang dalam RENSTRA ini. Identifikasi dan perumusan isu-isu
strategis telah diuji dengan beberapa tolok ukur, diantaranya : aktualitas (seberapa besar
isu menjadi pusat penyelesaian), kekhalayakan (seberapa besar dampak yang
ditimbulkan apabila tidak diselesaikan), problematic (seberapa kompleks isu tersebut
membutuhkan upaya penyelesaian), dan layak (seberapa sesuai isu tersebut dengan
tugas pokok dan fungsi).
Dari hasil pembobotan terhadap isu-isu tersebut, maka dipilihlah isu-isu strategis
sebagai berikut :
1. Belum semua SDM BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai
kompetensi yang cukup, berintegritas, professional dan mumpuni dalam
memberikan pelayanan prima;
2. Belum seluruh SDM BPSDM mendapat kesempatan untuk mengikuti
pengembangan kompetensi dan atau tugas belajar;
3. Ketersediaan SDM Aparatur di BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah belum
ideal yang menghambat peningkatan kinerja organisasi
4. Masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan dan kompetensi antara
aparatur sehingga diperlukan upaya untuk peningkatan kompetensi agar
menghasilkan kinerja yang optimal
5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran dan belum terintegrasinya system informasi kediklatan dengan
system informasi kepegawaian
6. Belum optimalnya pendayagunaan alumni diklat sesuai dengan kompetensinya
dalam proses pembelajaran sehingga mampu menguatkan integritas alumni;
7. Belum adanya kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
standarisasi penjaminan mutu, pengelolaan teknologi kediklatan, dan analisa
kesenjangan kompetensi ASN Provinsi Sulawesi Tengah
8. Belum optimalnya proses pemetaan kebutuhan diklat dan target rekrutmen
peserta diklat yang akurat
9. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi diklat
55 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
10.Belum adanya evaluasi mengenai dampak program diklat terhadap
peningkatan kinerja birokrasi sehingga BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
memiliki indikator keberhasilan pembangunan SDM Aparatur yang lebih
akurat
11.Sedikitnya pegawai yang memiliki sertifikasi kompetensi akibat dari belum
adanya peraturan yang mewajibkan jabatan fungsional untuk mempunyai
sertikat kompetensi dan belum adanya kompensasi positif kepada pegawai
yang memiliki Sertifikasi Kompetensi
12.Belum adanya pedoman teknis pelaksanaan standarisasi, pengembangan
sumber belajar, taknologi informasi dan knowledge management
13.Belum adanya standar kompetensi yang ditetapkan pada seluruh jabatan (JFT
dan Non JFT)
14.Belum terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi pada BPSDMD Provinsi
Sulawesi Tengah untuk dapat memberikan sertifikasi kepada seluruh pegawai
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
15.Belum idealnya dukungan anggaran untuk pengembangan kompetensi sumber
daya Aparatur Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
16.Belum optimalnya peningkatan kapasitas tata laksana penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi setiap unit kerja BPSDM; dan
17.Budaya organisasi (BPSDMD) belum dikelola secara optimal untuk
menghasilka layanan unggul.
56 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
BAB IV
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu hasilyang akan dicapai secara
nyata oleh BPSDM dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik
dan terukur dalam waktu lima tahun yang akan dialokasikan secara tahunan
melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan dalam rencana kerja tahunan.
Adapun sasaran yang akan dicapai oleh BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah Tahun
2021-2026 merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Mengacu pada tugas dan fungsi BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah serta visi, misi
pembangunan daerah Sulawesi Tengah, maka BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah
sudah menetapkan 3 (tiga) sasaran, diantaranya sebagai berikut :
57 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
A. Terlaksananya Percepatan Peningkatan Kualitas dan Mutu Kelembagaan
BPSDM
Tabel 4.1a
Tujuan dan Sasaran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
No Tujuan Sasaran Tujuan Indikator Tujuan / Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun ke :
Sasaran Satuan 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Mewujudkan Indeks Sistem Merit Poin 150 160 200 250 280 300
Tata Kelola (Nilai Aspek
Pemerintahan Peningkatan
yang Baik dan Kompetensi)
Bersih (Good Meningkatnya Persentase Hasil % 60 65 70 75 80 85
Governance Sumber Daya Audit Mutu Internal
and Clean Pelatihan yang dan Eksternal yang
Government) Modern dan ditindaklanjuti
Melalui Profesional
Peningkatan Meningkatnya Persentase ASN yang % 6,69 3,38 5,33 7,70 6,00 6,30
Kompetensi Kompetensi Memiliki Sertifikat
ASN ASN Provinsi Kompetensi dan
Sulawesi Tengah STTPL
Tabel 4.1b
Formula Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
59 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BPSDM
Berdasarkan isu strategis, hasil analisis SWOT dan Faktor Penentu Keberhasilan
(Critical Sukses Faktor), maka disusunlah Strategi dan arah Kebijakan BPSDM Provinsi
Sulawesi Tengah, sebagai berikut :
Strategi 1 : Peningkatan Kualitas Kelembagaan BPSDM
Strategi 2 : Penerapan ASN Corporate University (ASN CorpU) di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
Strategi 3 : Costumize Design Pengembangan Kompetensi Aparatur
60 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
5.1. Arah Kebijakan
Arah Kebijakan jangka menengah disusun berdasarkan turunan dari Strategi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu :
1. Peningkatan Kualitas dan Mutu Kelembagaan BPSDM, dengan indikator sasaran
“Jumlah Akreditasi Program Pengembangan Kompetensi” dan “Grade Akreditasi
Lembaga”. diturunkan kedalam 5 (lima) arah kebijakan :
a) Peningkatan Tenaga Pengembang Kompetensi
b) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Proses Pembelajaran
c) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembelajaran
d) Kerja Kolaboratif Bersama OPD Provinsi Sulawesi Tengah
e) Pengembangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) BPSDM
2. Penerapan ASN Corporate University (ASN CorpU) di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah, dengna indikator sasaran “Rata-Rata Lama Pegawai
Mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan” dan “Jumlah Jenis Sertifikasi Kompetensi”.
diturunkan ke dalam 3 (tiga) arah kebijakan :
a) Menyusun Road Map ASN CorpU Provinsi Sulawesi Tengah
b) Optimalisasi Lembaga Sertifikasi Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri
(LSP-PDN)
c) Pengembangan Tempat Uji Kompetensi
61 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan Tata 1.1 Terlaksananya 1.1.1 Peningkatan Kualitas 1.1.1.1 Peningkatan Tenaga
Kelola pemerintahan Percepatan Kelembagaan BPSDM Pengembang Kompetensi
yang berkualitas Peningkatan 1.1.1.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi
(Akuntabel, Inovatif, Kualitas dan dalam Proses Pembelajaran
efisien dan transparan) Mutu 1.1.1.3 Peningkatan Sarana dan
melalui Manajemen Kelembagaan Prasarana Pembelajaran
ASN 1.1.1.4 Kerja Kolaboratif Bersama OPD
Provinsi Sulawesi Tengah
1.1.1.5 Pengembangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) BPSDM
1.2 Terwujudnya 1.2.1 Penerapan ASN Corporate 1.2.1.1 Menyusun Road Map ASN CorpU
ASN CORPU University (ASN CorpU) di Provinsi Sulawesi Tengah
PROVINSI Lingkungan Pemerintah 1.2.1.2 Optimalisasi Lembaga Sertifikasi
SULAWESI Provinsi Sulawesi Tengah Penyelenggara Pemerintahan
TENGAH Dalam Negeri (LSP-PDN)
1.2.1.3 Pengembangan Tempat Uji
Kompetensi
1.2.1.4 Pengembangan Tempat Uji
Kompetensi
1.3 Terlaksananya 1.3.1 Costumize Design 1.3.1.1 Implementasi Program ASN Pintar
Percepatan Pengembangan Kompetensi (Smart Class ASN Sulteng)
Pengembangan Aparatur 1.3.1.2 Pengembangan Kompetensi
Kompetensi SDM Dengan Pola Flexible Learning
Aparatur Daerah 1.3.1.3 Pengembangan Sumber Belajar
(E-Library & Micro Learning)
1.3.1.4 Metode Pengembangan
Kompetensi 10 : 20 : 70
1.3.1.5 Metode Pembelajaran Jarak Jauh
dan Bleded Learning
BAB VI
RENCANA PROGRAM DA KEGIATAN SERTA PENDANAAN
62 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Rencana program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra ini meliputi program,
kegiatan, dan sub kegiatan strategis di luar fixed cost. Program, kegiatan, dan sub kegiatan
strategis yaitu program, kegiatan, dan sub kegiatna utama yang berfungsi untuk mencapai
tujuan dan sasaran Renstra beserta target-targetnya. Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 90 Tahun 2019 memiliki 2 Program, 9 Kegiatan, dan 35 Sub Kegiatan, yaitu :
1. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Pemerintahan Provinsi
2. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Adapun kegiatan utama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah meliputi :
a. Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis :
i. Pelatihan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa
ii. Pelatihan Teknis Penilaian Barang Milik Daerah Dasar
iii. Pelatihan Teknis Penilaian Barang Milik Daerah Lanjutan
iv. Pelatihan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah
v. Pelatihan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah
vi. Pelatihan Teknis Kemandirian Fiskal Pemerintah Daerah
vii. Pelatihan Teknis Peningkatan PAD dari Pemanfaatan Barang Milik Daerah
viii. Pelatihan Teknis Penatausahaan Keuangan Pemerintah Desa
b. Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan :
i. Pengembangan kapasitas tenaga pengembang kompetensi
ii. Pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintahan Dalam Negeri
iii. Uji Kompetensi Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri
iv. Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang dan Jasa
v. Rancang bangun pelatihan manajerial, teknis dan sosiokultural
vi. Penyusunan Modul dan Kurikulum Pengembangan Kompetensi
vii. Pembuatan Design ASN Corpu
viii. Pengelolaan Sistem Informasi Pelatihan
ix. Pengelolaan Sistem E-Library
x. Pengelolaan Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Sulteng
xi. Penjaminan Mutu Pelaksanaan Pelatihan Manajerial, Teknis, Fungsional
xii. Akreditasi Program Pelatihan Manajerial dan Teknis
xiii. Pameran Inovasi.
63 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
c. Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional :
i. Pelatihan Kepemimpinan Nasional
ii. Pelatihan Kepemimpinan Administrator
iii. Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
iv. Pelatihan Dasar CPNS
v. Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional P2UPD
vi. Pelatihan Penyusunan Angka Kredit Jabatan Fungsional P2UP
vii. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional P2UPD
viii. Pelatihan Kepamongprajaan bagi Camat
ix. Capacity Building bagi Jabatan Pimpinan Tinggi
x. Leadership Development Class
d. Sekretariat :
i. Forum OPD
ii. Rapat Koordinasi Pengembangan Kompetensi Provinsi Sulawesi Tengah
iii. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Laporan Kinerja
iv. Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Laporan Keuangan
v. Pengelolaan Pendapatan BPSDM
vi. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
vii. Penataan Gedung dan Fasilitas Kantor
viii. Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai
ix. Pengelolaan Informasi, Dokumentasi dan Publikasi BPSDM
x. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor.
Rencana Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan, indikator kinerja, dan pendanaan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
64 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
65 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 202 1 – 2026
Tabel 6.1
Program Kerja, Indikator dan Target
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja Pada
Data Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode Renstra
TUJUAN,SASARAN,
TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pada Awal Tahun
PROGRAM DAN
Perencanaan TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
KEGIATAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,0
19.228 21.455 20.728 21.077 22.937 23.027
Mewujudkan Terlaksananya Jumlah Akreditasi
Tata Kelola Percepatan Program
3 Program 3 Prog 4 Prog 5 Prog 6 Prog 7 Prog 8 Prog 8 Prog
pemerintahan Peningkatan Pengembangan
yang Kualitas dan Kompetensi
berkualitas Mutu Grade Akreditasi
(Akuntabel, Kelembagaan Lembaga Grade
B B Grade B Grade B Grade B Grade B Grade A Grade A Grade
Inovatif, efisien Pengembangan Akreditasi
dan transparan) Kompetensi
melalui Terwujudnya Rata-Rata Lama
Manajemen ASN CORPU Pegawai Mendapatkan Jam
8,75 17,8 JP 14,0 JP 16 JP 20 JP 22 JP 24 JP 24 JP
ASN PROVINSI Pendidikan dan Pelajaran
SULAWESI Pelatihan
TENGAH Jumlah Jenis Jenis
1 1 Jenis 2 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 4 Jenis 5 Jenis 5 Jenis
Sertifikasi Kompetensi Sertifikasi
Terlaksananya Persentase ASN yang
Percepatan mengikuti pendidikan 10,91 % 17,6 % 21,0 % 25,3 % 30,9 % 37,4 % 46,3 % 46,30 %
Pengembangan dan pelatihan formal
Kompetensi Jumlah Program
SDM Aparatur Pengembangan Jenis
8,00 8 Jenis 14 Jenis 15 Jenis 16 Jenis 17 Jenis 20 Jenis 20 Jenis
Daerah Kompetensi yang Pelatihan
dilaksanakan
69 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja Pada
Data Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode Renstra
TUJUAN,SASARAN,
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pada Awal Tahun
PROGRAM DAN
Perencanaan TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
KEGIATAN
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,0
Penyusunan Standar Perangkat -Dokumen Penyusunan
Pembelajaran Pemerintahan Standar Perangkat
Dalam Negeri Kompetensi Pembelajaran
Teknisumum, Inti, dan Pilihan Pengembangan Kompetensi
bagi Jabatan Administrasi Teknis Provinsi Sulawesi
- Dokumen 1 Dok 50 1 Dok 50 2 Dok 65 3 Dok 75 3 Dok 75 3 Dok 75 13 Dok 390,0
Penyelenggara Urusan Tengah
Pemerintahan Konkuren,
Perangkat Daerah Penunjang,
dan Urusan Pemerintahan
Umum
Penyelenggaraan JUMLAH ALUMNI
Pengembangan Kompetensi Pengembangan Kompetensi 205 Alumni 35 Alumni 93 60 Alumni 195 150 Alumni 525 240 Alumni 699 270 Alumni 840 330 Alumni 957 1290 Alumni 3.309,0
Teknis Umum, Inti, dan Pilihan Teknis Umum
Bagi Jabatan Administrasi JUMLAH ALUMNI
Penyelenggara Urusan Pengembangan Kompetensi 725 Alumni 35 Alumni 93 30 Alumni 90 150 Alumni 444 150 Alumni 420 210 Alumni 720 330 Alumni 873 1630 Alumni 2.640,0
Pemerintahan Konkuren, Teknis Inti
Perangkat Daerah Penunjang, JUMLAH ALUMNI
dan Urusan Pemerintahan Pengembangan Kompetensi 241 Alumni 90 Alumni 596 150 Alumni 700 120 Alumni 315 150 Alumni 390 150 Alumni 375 240 Alumni 600 1141 Alumni 2.975,5
Umum Teknis Pilihan
Pembinaan, Pengoordinasian, Dokumen Hasil Monitoring,
Fasilitasi, Pemantauan, Evaluasi dan Kajian Hasil
Evaluasi, dan Pelaporan Penerapan Pengembangan
Pengembangan Kompetensi Kompetensi Teknis
Teknis Umum, Inti, dan Pilihan PROVINSI Sulawesi
Bagi Jabatan Administrasi Tengah - Dokumen 1 Dok 86,3 1 Dok 95 2 Dok 104,5 3 Dok 115,0 3 Dok 126,5 3 Dok 139,0 13 Dok 666,3
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Konkruen,
Perangkat Daerah Penunjang
dan Urusan Pemerintahan
Umum
Sertifikasi, Kelembagaan, Rasio Keberhasilan
Pengembangan Kompetensi Sertifikasi Kompetensi ,
Manajerial dan Fungsional Kelembagaan serta
100 % 100 % 4.862,3 100 % 6.151,0 100 % 4.458,5 100 % 4.479,1 100 % 5.507,1 100 % 4.674,4 100 % 30.132,5
Pengembangan
Kompetensi Manajerial
dan Fungsional
70 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja Pada
Data Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode Renstra
TUJUAN,SASARAN,
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pada Awal Tahun
PROGRAM DAN
Perencanaan TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
KEGIATAN
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,0
Penyusunan Kebijakan Teknis '-Dokumen Analisis
dan Rencana Sertifikasi Kebutuhan Kompetensi
Kompetensi, Manajerial, Jabatan
Pengelolaan Kelembagaan, Fungsional dan Kompetensi
Tenaga Pengembang Pemerintahan - Dokumen 1 Dok 104 1 Dok 75 1 Dok 75 1 Dok 75 1 Dok 75 1 Dok 75 06 Dok 479,0
Kompetensi, Sumber Belajar,
Kerjasama, Pengembangan
Kompetensi Pimpinan Daerah,
Jabatan Pimpinan Tinggi,
Pengelolaan Lembaga Cakupan Layanan
Sertifikasi Penyelenggara Lembaga Sertifikasi
22 % 100 % 34,3 100 % 34,3 100 % 50 100 % 50 100 % 50 100 % 50 100 % 268,6
Pemerintahan Dalam Pemerintahan Dalam
Negeri Provins Negeri
Pelaksanaan Sertifikasi Persentase Pejabat
Kompetensi di Lingkungan Pimpinan Tinggi yang
Memiliki Sertifikasi 0,00 % 0 % - 57,7 % 165 100 % 121 100 % - 100 5 - 100 % 55 100 % 341,0
Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota Kompetensi Pemerintahan
Persentase Pejabat
Administrator yang Memiliki
10,20 % 10,2 % 90,0 20,4 % 90,0 40,7 % 180 60,9 % 180 81,2 % 180 89,8 % 180 99,96 % 900,0
Sertifikasi Kompetensi
Pemerintahan
Persentase Pejabat
Pengawas yang Memiliki
0,072202166 Sertifikasi Kompetensi - % 0 % - 7,22 % 180 21,7 % 360 36,1 % 360 43,3 % 180 50,5 % 180 158,8 % 1.260,0
Pemerintahan
Jumlah Pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi - Kegiatan 0 Kegiatan - 1 Kegiatan 90 1 Kegiatan 90 1 Kegiatan 90 1 Kegiatan 90 1 Kegiatan 90 5,0 Keg 450,0
Jabatan Fungsional
Pengelolaan Kelembagaan, Proses Akreditasi
Tenaga Pengembang Kelembagaan dan Program
100 % 100 % 84,6 100 % 287 100 % 150 100 % 80 100 % 350 100 % 150 100 % 1.101,6
Kompetensi, dan Sumber Pengembangan Kompetensi
Belajar
Persentase Pemenuhan
100 % 100 % 454,2 100 % 522,4 100 % 600,7 100 % 690 100 % 794 100 % 794 100 % 3.855,3
Kompetensi Widyaiswara
Persentase Pemenuhan
Kompetensi Pengelola dan
100 % 100 % 50 100 % 57 100 % 66 100 % 76 100 % 87 100 % 87 100 % 423,0
Pelaksana Pelatihan
Aparatur
71 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja Pada
Data Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode Renstra
TUJUAN,SASARAN,
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pada Awal Tahun
PROGRAM DAN
Perencanaan TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
KEGIATAN
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,0
Indeks Kepuasan
Pengguna Jasa Layanan Indeks
75 75 Poin - 75 Poin 1,5 77,5 Poin 2 77,5 Poin 3,0 80 Poin 4,0 80 Poin 5,0 80 Poin 15,5
Pengembangan Kompetensi Poin
Keberhasilan pekerjaan dapat dilihat dengan indikator kinerja sebagai alat ukur yang
digunakan untuk menilai dalam tingkatan kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, maupun tahap pasca kegiatan. Agar suatu kegiatan dapat dinyatakan berjalan
secara efektif, efesien maka ditetapkan pengukuran kinerja sebagai alat bantu mempertajam
dalam peningkatan kinerja.
Indikator kinerja utama BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah yang akan dicapai dalam lima
tahun sebagai komitmen mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2018-2023 dapat dilihat pada tebel berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Untuk mencapai target indikator pada tabel 7.1 diatas Badan Pegembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah merencanakan program pelatihan yang
memperhatikan hak ASN akan 20 jam pembelajaran per tahun per orang. Mengingat hal tersebut
mustahil dilaksanakan secara serentak, metode yang digunakanpun berubah menjadi pelatihan
non klasikal (tidak semua di kelas), melainkan bisa melalui benchmarking/studi tiru, magang,
coaching dan sebagainya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang saat
ini.
74 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Secara bertahap BPSDM akan dikembangkan sebagai Corporate University Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai command learning center yang membantu peningkatan
kompetensi ASN di masing-masing perangkat daerah di Sulawesi Tengah, agar kebutuhan
masing-masing perangkat daerah dapat terakomodir dan mempunyai peluang dalam peningkatan
kapasitas pegawainya serta memberikan solusi pengembangan peningkatan kapasitas dengan
berbagai cara, kurikulum, modul dan sebagainya.
75 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
BAB VIII
PENUTUP
Renstra BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026 merupakan upaya yang
dilakukan oleh perangkat daerah dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada di
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Target pengembangan SDM Pegawai Pemerintah di
Sulawesi Tengah agar meningkat secara kemampuan, kompetensi dan kinerja pegawai agar
dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat.
Dalam mencapai keberhasilan terhadap tujuan dan sasaran tersebut, BPSDM tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi perlu kolaborasi dan kerjasama dukungan dari semua pihak agar
tercapai pegwai-pegawai yang profesional.
Renstra BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026 memuat tujuan, sasaran,
strategi, program, kegiatan, dan sub kegiatan BPSDM dalam menyelenggarakan visi misi selama
lima tahun kedepan. Sasaran utama dari Renstra ini BPSDM kedepan selaku instansi lembaga
yang memberikan solusi dan mencetak tenaga-tenaga profesional dan kompeten dengan
meningkatkan melalui managemen corpu dalam menopang dan merencanakan, menyelesaikan
segala permsalahan dan tuntutan masyarakat sesuai zaman.
76 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6
Dalam rangka menjaga keberlangsungan pembangunan diperlukan adanya pedoman
sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja pada setiap tahunnya dengan menerapkan
berbagai pendekatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sampai tercapainya isu-isu
strategis tahun berikutnya dengan memprioritaskan kegiatan agar terwujudnya perencanaan
yang berkualitas.
Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra ini sangat
tergantung pada seluruh peran pemangku kepentingan. Untuk itu agar kita semua bersama-sama
mengawal dan mewujudkan tujuan dari Rencana Strategis ini agar sejalan dengan Visi Misi
Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah.
Dra. NOVALINA,. MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19690927 198811 2 001
77 | P a g e
RENSTRA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021 – 202 6