Template Dokumen Portofolio Ppds

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TEMPLATE DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI TAHAP 2 PPDS PERIODE

II TAHUN 2022

Mohon perhatian bagi peserta Seleksi Tahap 2 PPDS Periode II Tahun 2022
Universitas Sebelas Maret bahwa :
1. Seluruh Peserta Seleksi Tahap 2 PPDS Periode II Tahun 2022 wajib menyusun portofolio

dengan sistematika penulisan seperti dalam panduan di bawah ini di kertas folio bergaris
dengan tulisan tangan. Tidak ada batasan jumlah kata / halaman.
2. Portofolio scan pdf dan diupload melalui web spmb.uns.ac.id pada tanggal 23 November s/d 3

Desember 2022. Berkas Portofolio Asli dikumpulkan ketika Psikotes tanggal 3 Desember 2022.

3. Berkas asli persyaratan seleksi (yg diupload ketika mendaftar), sertifikat pelatihan, sertifikat

penghargaan yang dipunyai dll sebagai dokumen pendukung, dibawa pada saat wawancara.

Contoh Sistematika penulisan portofolio

PORTOFO
LIO

A. IDENTITAS

Nama (dengan gelar) : dr. Vidya Paramita Pas foto berwarna


Ukuran 4 X 6 cm
Program Studi Pilihan : Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi

Tempat / Tanggal Lahir/Umur : Bandar Lampung/ 6 September 1996/ 26 tahun

Alamat : Asia Tropis Blok AT 7 No 11, Harapan Indah, Bekasi 17124

Agama : Budha

Instansi Asal : RSUD Kemayoran

Nomor HP : 081282416288

Alamat e-mail : [email protected]

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

SD SD Tunas Karya 2 Lulus tahun 2008

SMP SMP BPK Penabur Harapan Indah Lulus tahun 2011

SMA SMA BPK Penabur Harapan Indah Lulus tahun 2014

PT / Universitas Universitas Atma Jaya Jakarta Lulus tahun 2020


C. RIWAYAT PEKERJAAN
Tuliskan pernah bekerja dimana, periode/waktunya dan dilampiri bukti pendukung lebih baik
Februari – Juni 2021 : RSUD Kemayoran
Juni – September 2021 : Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong II
September – November 2021 : Puskesmas Kelurahan Sumur Batu

D. ORGANISASI DAN KEPANITIAAN

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Pusat 2021 – sekarang

Asian Medical Students’ Association 2014 – 2017

Transfer Buku (NGO dengan tujuan untuk transfer ilmu) 2017 – 2018

LEBISABI MOVEMENT (NGO dengan visi untuk mengurangi polusi melalui tindakan kecil dan
mudah) 2020 – sekarang

E. SIMPOSIUM/WORKSHOP

COVID-19: Training for Healthcare Workers – Stanford University School of


Medicine 2022

PIK PDPI 2022: Strategy for Emerging Diseases: Key Role for Lung Health in
Conjunction with The 2nd Indonesian Chronic Lung Diseases International Meeting
(ICLIME) – 2022

PIR Malang 2022: Respiratory Diseases: Unfinished Battle – 2022

Modul Tanggap Pandemi COVID-19 (Kemenkes Indonesia) – 2021

Medical Thoracoscopy: Diagnostic and Therapeutic Approach from Infection to


Malignancy – 2022

Optimal Treatment for Asthma & COPD – 2022

RESPINA: Inhalation Therapy in Asthma Patients – 2022

SECURE (Symposium & Workshop of Current Updates in Respiratory Medicine):


Pre-Event Webinar – 2022

SECURE (Symposium & Workshop of Current Updates in Respiratory Medicine):


Main Event Webinar – 2022

SECURE (Symposium & Workshop of Current Updates in Respiratory Medicine):


Workshop – 2022

Basic Oncology Course: Diagnosis & Management of Lung Cancer – 2022


MEDSENSE Mini Workshop: Jurus Jitu Baca Foto Thorax – 2022

F. KARYA/PENGHARGAAN

Akademis:

Publikasi Ilmiah:

1. “Asthma and Fatty Acid Imbalance: Is the Omega-3 Supplement Beneficial in Asthma?”2022

2. “Efek Hepatoprotektif Ekstrak Likopen pada Mus musculus C57BL/6J yang Diinduksi D-
galaktosa dan AlCl3” – 2017

Non-akademis:

3rd RU Miss Earth Indonesia - 2020

Sebutkan karya / penghargaan yang diperoleh mulai saat pendidikan S1, dilampiri bukti pendukung

G. REFLEKSI DIRI

“We do not learn from experience, we learn from reflecting on experience”, salah satu pepatah oleh
John Dewey ini cukup menginspirasi saya. Setelah berbagai langkah, rintangan, dan pengalaman
hidup yang telah saya lewati, saya menyadari bahwa berbagai tahapan kehidupan tersebut baik yang
menyenangkan maupun yang sempat terasa sulit menjadi pengalaman berharga yang mengajarkan
saya untuk kembali merefleksikan diri, terus belajar, dan menjadi lebih baik lagi.

Saya merupakan tipe orang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, saya senang mencari tahu
dan belajar berbagai hal. Sedari kecil, saya memiliki ketertarikan mengenai bagaimana proses
pernapasan manusia bisa terjadi dengan begitu spontan. Ketika di sekolah, beberapa teman saya ada
yang memiliki penyakit asma sehingga sering tidak bisa mengikuti kegiatan olahraga di sekolah. Saat
itu, saya masih belum paham betul, “Apa itu asma?” “Mengapa kalau asma tidak boleh ikut
berolahraga?”

Rasa keingintahuan dan ketertarikan ini pun akhirnya mendorong saya untuk menempuh
pendidikan kedokteran. Memulai pendidikan kedokteran pada tahun 2014 dan memulai koas pada
tahun 2018, kecintaan saya terhadap ilmu paru pun semakin meningkat. Sayangnya, saat itu, di rumah
sakit pendidikan utama tempat saya koas, memang belum ada dokter spesialis paru sehingga kami
masih dibimbing oleh dokter spesialis penyakit dalam. Beruntungnya, saya mendapat setengah stase
di salah satu rumah sakit di Yogyakarta, dimana saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari
dokter spesialis paru. Saat itu, saya melihat bahwa ilmu paru sangat luas, terdiri dari ilmu klinis dan
tindakan yang sangat menarik untuk dipelajari.

Setelah lulus menjadi dokter, saya sempat mengikuti ajang duta lingkungan dan disana saya
banyak belajar mengenai kondisi polusi udara yang memerlukan perhatian khusus. Kondisi polusi ini
dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit paru.

Saya kemudian melanjutkan pengabdian sebagai dokter internship dan saat itu, kasus COVID-19
sempat melambung tinggi. Pada saat itu, saya sempat membantu warga yang terkena COVID untuk
berkonsultasi mengenai keluhannya, memberikan tujuan rujukan ke pusat isolasi atau rawat inap dan
pemberian obat serta vitamin yang tepat. Ucapan terima kasih dan senyum puas para pasien tersebut
sungguh memberikan saya semangat lebih untuk terus membantu dan membawa manfaat bagi orang
lain.

Terdapat pepatah yang mengatakan “Choose a job you love, and you will never have to work a day
in your life”. Dari cerita pengalaman senior, PPDS bukanlah proses yang mudah, dibutuhkan
kegigihan, perjuangan, dan kerja keras. Saya merasa ketertarikan saya terhadap ilmu pulmonologi
respirasi mendorong saya untuk mencintai berbagai proses yang saya jalani, dimulai dari proses
pembelajaran yang lebih komprehensif, hingga di masa saya bekerja kelak (apabila diizinkan untuk
menjadi dokter spesialis paru). Sehingga, meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada rintangan
yang terjadi, saya akan tetap bahagia dalam menjalaninya dengan sepenuh hati karena ini bukan
merupakan sebuah pekerjaan, melainkan passion dan kecintaan saya.

Uraian ringkas dari/mulai saat pendidikan S1 atau bekerja sampai memutuskan untuk mengambil
pendidikan dokter spesialis, termasuk motif, motivasi (internal dan eksternal), pendukung, dan
referensi terkait PPDS.

H. REKOMENDASI STUDI
Jelaskan siapa saja pemberi rekomendasi studi, dilampiri bukti pendukung
- Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K) – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
- IDI Cabang Jakarta Pusat

I. RENCANA KERJA SETELAH LULUS PENDIDIKAN

Dimana, alasannya apa, dan lain-lain

Setelah lulus pendidikan, dengan bertambahnya pengetahuan saya dan semakin besarnya
kepercayaan yang diberikan kepada saya dalam keilmuan pulmonologi dan kedokteran respirasi,
saya berharap akan menjadi lebih bermanfaat untuk pasien, dengan:

- Praktek sebagai dokter spesialis paru di daerah asal saya (Bekasi).

- Membimbing adik-adik koas di asal FK saya (karena belum ada dosen tetap dokter spesialis
paru).

- Berperan dalam berbagi informasi dan edukasi masyarakat umum melalui sosial media dan
webinar awam untuk tindakan preventif, monitoring, kedisiplinan terapi penyakit paru, dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan obat, terutama antibiotik (untuk penyakit
infeksi paru) yang tepat guna mendukung program G20 di bidang kesehatan, yaitu pencegahan
antimicrobial resistance.

LAMPIRAN

Bukti pendukung (foto, rekaman, sertifikat, rekomendasi, dll). Harus dibawa pada saat wawancara.

Anda mungkin juga menyukai