Materi Surveilance Si 25 Feb 22

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

SURVEILANS DAN

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
COVID-19

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI

Pelatihan NSI Angkatan 3


Bekasi, 25 Februari 2022
GAMBARAN PENANGANAN COVID-19
KABUPATEN BEKASI 23 FEBRUARI 2022

PPKM BOR
• LEVEL 3 • ICU Covid Terpakai : 28%
• R.Isolasi Terpakai : 53,5%
KASUS COVID-19
• Total Kasus Kumulatif : 75.286
• Konfirmasi Baru Hari Ini : 1.013
• Kasus Sembuh Hari Ini : 850 Positivity Rate
• Kasus Aktif Hari Ini : 15.924 22,32%
• Kasus Meninggal Bulan ini :1

Cakupan Vaksinasi
• Dosis 1 : 88,73%
• Dosis 2 : 74,04%
Rasio Kontak Erat : 1 : 2,26 • Dosis 3 : 3,48%

Vaksinasi Lansia
Test Rate : 7,7 / 1.000 penduduk per minggu • Dosis 1 :75,77%
• Dosis 2 : 60,11%
• Dosis 3 : 3,70%
Penambahan Kasus COVID-19 HARIAN
Kabupaten Bekasi 1-23 Februari 2022
1800

1617
1600
Penambahan Kasus Positif, Aktif, Sembuh, Meninggal COVID-19

1498
1478
1400 1314
1255 1272
1262
1200

1226
1052 1071
1000 976 1013
991
825 955 973 915 919
873 899
791 929 850
800 803 750
752 858
771 745 746 813 724
768 649 660 652
473
600 624 604
583 438 510 547
415
400 426 413 427
441 336 331 281
341
227 255 239
200 308 162
97 128
54 47 66 29 57 61
0 32
0 28
0 0 23
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 26
0 0 0 1
2/1/22 2/2/22 2/3/22 2/4/22 2/5/22 2/6/22 2/7/22 2/8/22 2/9/22 2/10/22 2/11/22 2/12/22 2/13/22 2/14/22 2/15/22 2/16/22 2/17/22 2/18/22 2/19/22 2/20/22 2/21/22 2/22/22 2/23/22

Kasus Positif Harian Kasus Aktif Harian Kasus Sembuh Harian Kasus Meninggal Harian
Distribusi SEBARAN Kasus aktif dan sembuh
COVID-19
4500
DI wilayah kecamatan Kabupaten Bekasi 1-23 3985
4000

3500
Februari 2022
3000

2500

2000

1505 1556
1500
1260 1266 1229
1103
1000 896
758 754 713
502 479 437
423 408 433 403 409
500 293 294 294 315
201 266
184 119 132
66 8 74 9 78 97 113 93 87 22 74 16
44 38 26 38 11 26 17 39
0

Kasus Aktif Kasus Sembuh


BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

TUJUAN kegiatan Surveilans


Memantau tren penularan COVID-19 pada tingkat nasional dan
global

Melakukan deteksi cepat pada wilayah tanpa transmisi virus dan


monitoring kasus pada wilayah dengan transmisi virus termasuk
pada populasi rentan

Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian


risiko tingkat nasional, regional, dan global

Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan


kesiapsiasiagaan dan respon pengendalian

Melakukan evaluasi terhadap dampak pandemi pada sistem


pelayanan kesehatan dan sosial

55
Peran Puskesmas dalam Penanganan COVID-19

PPKM Skala Mikro PUSKESMAS


Babinsa Prevensi Respon
Bhabinkamtibmas • Komunikasi risiko, • Tata laksana
Prevent– Detect - Respons termasuk sesuai kondisi
penyebarluasan • Melakukan
KIE COVID-19 rujukan
Wilayah kerja Puskesmas
• Pemantauan • Notifikasi kasus
tempat umum • PE dan
Posko Desa/Kel penelusuran
1
Deteksi kontak
• Surveilans ILI dan • Komunikasi risiko
pneumonia melalui SKDR • Pemantauan
Posko Desa/Kel • Surveilans aktif/ kesehatan kasus
2
pemantauan terhadap isolasi mandiri
kelompok berisiko • Menerapkan PPI
Testing, Tracing, Treatment • Pengambilan
• Membangun dan
Posko Desa/Kel 3
memperkuat jejaring spesimen
• vaksinasi
Posko Satgas desa/kelurahan: 3T Vaksinasi
• Pencegahan
• Penanganan
• Pembinaan
• Pendukung
BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DEFINISI OPERASIONAL (PMK 4641)


KASUS SUSPEK
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: KASUS KONFIRMASI
a. Orang yang memenuhi salah satu kriteria klinis covid-19
b. Seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable/konfirmasi COVID-19/kluster COVID-19 dan memenuhi adalah orang yang memenuhi salah satu kriteria
kriteria klinis pada huruf a berikut:
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaan Rapid Diagnostic Test Antigen
a. Seseorang dengan pemeriksaan laboratorium NAAT
(RDT-Ag) positif sesuai dengan penggunaan RDT-Ag pada kriteria positif.
wilayah A dan B, dan tidak memiliki gejala serta bukan merupakan b. Memenuhi kriteria kasus suspek atau kontak erat
kontak erat dan hasil pemeriksaan RDT-Ag positif di wilayah
sesuai penggunaan RDT- Ag pada kriteria wilayah B
dan C.
KASUS PROBABLE
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaan RDT-Ag
positif sesuai dengan penggunaan RDT-Ag pada
adalah kasus suspek yang meninggal dengan gambaran klinis kriteria wilayah C.
meyakinkan COVID-19 dan memiliki salah satu kriteria sebagai berikut:
a. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium (NAAT) atau RDT-Ag; atau
b. Hasil pemeriksaan laboratorium NAAT/RDT-Ag tidak memenuhi kriteria
kasus konfirmasi maupun bukan COVID-19 (discarded).
Ket: termasuk yang tidak ada hasil pemeriksaan lab. RT-PCR dengan alasan apapun.
KLASIFIKASI KASUS COVID-19

Ditetapkan berdasarkan kriteria klinis, kriteria


epidemiologis, dan kriteria pemeriksaan
penunjang sesuai dengan pedoman
pencegahan dan pengendalian COVID-19
yang ditetapkan oleh Menteri

KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) )

• Konfirmasi positif COVID-19


• SGTF/SNP-PCR mengarah ke Omicron

• Konfirmasi positif COVID-19


• Genome Sequencing (+) Omicron

SE NO HK.02.01/MENKES/18/2022 Tentang Pencegahan & Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron (B.1.1.529)
6
BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DEFINISI OPERASIONAL (2)


KONTAK ERAT
Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probabel atau dengan kasus terkonfirmasi
COVID-19 dan memenuhi salah satu kriteria berikut:

a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam radius 1 meter selama 15 menit atau lebih;
b. Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dll);
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD yang
sesuai standar; ATAU
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh
tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Untuk menemukan kontak erat:
a. Periode kontak pada kasus probabel atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik) dihitung sejak 2 hari
sebelum gejala timbul sampai 14 hari setelah gejala timbul (atau hingga kasus melakukan isolasi).
b. Periode kontak pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimtomatik) dihitung sejak 2 hari sebelum
pengambilan swab dengan hasil positif sampai 14 hari setelahnya (atau hingga kasus melakukan isolasi).

9
BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DEFINISI OPERASIONAL
DISCARDED

Yang dimaksud dengan Bukan COVID-19 (Discarded) adalah orang


yang memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium NAAT 2 kali negatif.
b. Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium RDT-Ag negatif diikuti NAAT 1 kali
negatif sesuai penggunaan RDT-Ag pada kriteria B.
c. Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium RDT-Ag 2 kali negatif sesuai
penggunaan RDT-Ag pada kriteria C.
d. Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan kontak erat DAN
hasil pemeriksaan RDT-Ag positif diikuti NAAT 1x negatif sesuai
penggunaan RDT-Ag pada kriteria A dan B.
e. Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan kontak erat DAN
hasil pemeriksaan RDT-Ag negatif. KEMATIAN

Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans


adalah kasus konfirmasi/ probable COVID-19 yang
meninggal. 10
PERAWATAN PASIEN COVID-19 BERDASARKAN DERAJAT

Triase Tanpa Gejala Ringan Sedang Berat


Gejala & Saturasi  95% Saturasi  93% Saturasi <93%
• Telemedicine Tanda Napas 12-20x/menit Napas cepat
• Faskes Asymptomatik Napas cepat
Demam, batuk, lemas, (dewasa > 30x/menit) (dewasa > 30x/menit)
Pasien nyeri otot

Memenuhi Memenuhi
kriteria rumah kriteria rumah
Lokasi Isolasi mandiri Isolasi mandiri Rumah Sakit Rumah Sakit
Rawat Isolasi terpusat (tidak Ruang isolasi Ruang ICU/HCU
memenuhi kriteria rumah)

Vitamin(C, D) Vitamin (C, D) Multivitamin (C, D, B1)


Obat simtomatik Obat simptomatik, Obat gejala,
Terapi Vitamin (C, D)
Antivirus (Favipiravir , komplikasi, komorbid komplikasi, komorbid
atau Molnupiravir,atau Antivirus (Favipiravir, Antivirus (Remdesivir
Nirmatevir/Ritonavir) atau Molnupiravir,atau atau, Favipiravir atau,
Nirmatevir/Ritonavir, Molnupiravir atau,
atau Remdesivir) Nirmatevir/Ritonavir,)
Antikoagulan Kortikosteroid
Oksigenasi Oksigenasi
Anti IL-6
RKMK tentang Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 di Fasyankes (Update)
SYARAT ISOLASI MANDIRI
Bagi Pasien COVID-19 tanpa gejala atau derajat ringan

SYARAT KLINIS
1. Usia <45 tahun
2. Tidak memiliki komorbid
3. Dapat mengakses telemedisin dan akses kesehatan lainnya
Pasien tidak ISOLASI
4. Berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diijinkan keluar
memenuhi TERPUSAT

SYARAT RUMAH
1. Dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik jika lantai terpisah Dipersiapkan pemerintah pusat,
2. Ada kamar mandi di dalam rumah pemerintah daerah, atau swasta
yang dikoordinasikan oleh
Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Dipantau oleh Tenaga Kesehatan


dan Satgas COVID-19

KEPMENKES NO. 4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, 8


dan isolasi dalam rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DEFINISI OPERASIONAL (3)


SELESAI ISOLASI
Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR
Kasus konfirmasi tanpa gejala dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis
(asimptomatik) konfirmasi.

Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR


kasus konfirmasi dengan gejala
dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah
ringan
tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.

Kasus probable/ kasus konfirmasi Dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah
dengan gejala berat/kritis minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan
pernapasan

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria selesai isolasi pada kasus probable/kasus konfirmasi dapat dilihat dalam
Bab Manajemen Klinis.

Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria
selesai isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan 13
pemantauan atau oleh DPJP.
KRITERIA SELESAI ISOLASI PASIEN OMICRON (B.1.1.529)
Algoritma Pasien Omicron (B.1.1.529) Isolasi Mandiri atau Isolasi Terpusat

• Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang


sudah mengalami perbaikan klinis pada
saat isoman/isoter dapat dilakukan
pemeriksaan NAAT termasuk pemeriksaan
RT-PCR pada hari ke-5 dan ke-6 dengan
selang waktu pemeriksaan 24 jam. Jika
hasil negatif atau Ct>35 2 kali berturut-turut,
maka dapat dinyatakan selesai
isolasi/sembuh.
• Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang
sudah mengalami perbaikan klinis pada
saat isoman/isoter akan tetapi tidak
dilakukan pemeriksaan NAAT termasuk
pemeriksaat RT-PCR pada hari ke-5 dan
ke-6 dengan selang waktu 24 jam, maka
pasien harus melakukan isolasi
sebagaimana ketentuan kriteria selesai
isolasi/sembuh.

13
MENINGKATKAN AKSES LAYANAN BAGI PASIEN COVID-19 MELALUI TELEMEDICINE
Telemedicine pada masa pandemi COVID-19

01.ANAMNESA 02. PEMERIKSAAN FISIK 03. ANJURAN/NASIHAT

Mencakup keluhan utama, keluhan Pemeriksaan fisik tertentuyang • Dilakukan berdasarkan hasil
penyerta, riwayat penyakit yang dilakukan melalui audiovisual. pemeriksaan penunjang dan/atau hasil
diderita saat ini, penyakit lainnya pemeriksaanfisik tertentu.
atau faktor risiko, informasi keluarga • Anjuran/nasihat dapat berupa
dan informasi terkait lainnya yang pemeriksaankesehatanlanjutan ke
ditanyakan oleh dokter kepada fasilitas pelayanankesehatan.
pasien/keluarga secara daring.

04. PENEGAKAN DIAGNOSIS 05. PENATALAKSANAAN 06. PENULISAN RESEP


DAN PENGOBATAN
Diberikan kepadapasien sesuai
Dilakukan berdasarkan hasil Dilakukan berdasarkan penegakan
dengandiagnosis.
anamnesa, pemeriksaan fisik diagnosis yang meliputi
KEGIATAN PELAYANAN TELEMEDICINE tertentu, atau pemeriksaan penatalaksanaan nonfarmakologi dan
penunjang. farmakologi, termasuk rujukan ke
1. Konsultasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) fasyankesutktindakan selanjutnya
2. Konsultasi Klinis
3. Pemeriksaan Penunjang 07. PENERBITAN SURATRUJUKAN
Untukpemeriksaan atau tindakan lebih lanjut ke laboratorium dan/ataufasilitas pelayanankesehatanlainnya sesuai hasil
4. Pelayanan Telefarmasi penatalaksanaanpasien.

- Yang dikembangkan oleh Fasyankes sendiri


MENGGUNAKANAPLIKASI: - Kementerian Kesehatan
- Kerjasama dengan pihak ketiga 15
Alur Pemeriksaan, Pelacakan,
Karantina dan Isolasi
Karantina Isolasi

Kontak erat/suspek Suspek yang memerlukan

Wajib dijalan- kan oleh yang tidak memerlukan perawatan perawatan RS/Terkonfirmasi COVID-19.
RS/

Jika exit test pada a) Suspek


Kriteria selesai dan sembuh hari ke-5 karantina negatif. Jika exit test pada hari ke-2 isolasi negatif
ATAU a) Terkonfirmasi
14 hari jika tidak dapat dilakukan Pasien asimtomatik: 10 hari
pemeriksaan NAAT dan RDT-Ag Pasien simptomatik:
Minimal 10 hari ditambah sekurang-kurangnya 3 hari bebas gejala.
Perawatan di RS dilakukan berdasarkan pertimbangan
DPJP.
ALUR ISOLASI TERPUSAT ATAU ISOLASI MANDIRI

14
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai