Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1.1. Peta Wilayah UPT Puskesmas Kayon
2
ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti diare, DBD (demam
berdarah dengue), dan ISPA yang cenderung dipengaruhi oleh iklim dan akan
mewabah di musim musim tertentu.
3
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Laki-Laki Perempuan
4
Tabel 1.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas di Kelurahan Bukit Tunggal
tahun 2018
Jumlah Penduduk
No Kepadatan Kategori
(Jiwa)
1. 48.737 205,5 jiwa/km2 Kurang Padat
5
2. Anak Sekolah (5-9th) 4.715 9,7 %
3. Remaja (10-19th) 9.019 18,5 %
4. Usia 20-44 tahun 18.972 38,9 %
5. Usia 45-59 tahun 6.513 13,4 %
6. Usia 60-69 tahun 2.892 5,9 %
7. Usia 70-75 tahun 823 1,7 %
8. Usia >75 tahun 156 0,3 %
Jumlah 100 %
6
7. Bidan Swasta 25 0,46 %
8. TNI 580 10,76 %
9. POLRI 290 5,38 %
10. Pedagang Keliling 408 7,57 %
11. PRT 195 3,61 %
12. Pengacara 35 0,64 %
13. Notaris 17 0,31 %
14. Karyawan Perusahaan Swasta 383 7,10 %
15. Karyawan Perusahaan 64 1,18 %
Pemerintah
16. Pensiunan / Purnawirawan 395 7,32 %
17. Jasa Pengobatan Alternatif 24 0,44 %
Jumlah 5.389 100%
7
air ledeng, air dam baik, tidak berbau dan tidak berwarna.
Tabel 1.9 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon tahun
8
2020
Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di
wilayah kerja serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada
di masyarakat seperti rumah penduduk dan sekolah-sekolah.
1.2.2.Sarana Kesehatan
1) Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan pada tahun 2020 di
9
wilayah Puskesmas Kayon, antara lain :
a) Milik Pemerintah Kota Palangka Raya, yaitu :
a) 1 buah Puskesmas Induk Kayon.
b) 5 buah Puskesmas Pembantu
c) 20 buah Posyandu Balita
d) 12 buah Posyandu Lansia
e) 6 buah Posbindu
b) Milik swasta 15 buah, yaitu 15 buah praktek bidan mandiri.
2) Sarana Farmasi
Pelayanan kefarmasian merupakan proses kolaboratif yang bertujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan
masalah yang berhubungan dengan Kesehatan. Berikut kegiatan kefarmasian
dalam bentuk pelayanan.
a) Distribusi Obat dari Puskesmas ke Pustu
Adapun kebutuhan obat – obatan di UPT Puskesmas Kayon sudah
mencukupi sesuai kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan di masyarakat
adalah:
1. Penyuluhan PIO (Pemberian Informasi Obat)
2. Pengendalian Mutu Farmasi di Pustu
3. Pengendalian Mutu Farmasi di Posyandu Lansia
4. Pengambilan Vaksin ke IFK
5. Sarana Laboratorium
a) Puskesmas induk Kayon memiliki laboratorium kesehatan dasar.
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Kayon
sudah sesuai dengan Permenkes RI Nomor 37 Tahun 2012
meliputi pemeriksaan-pemeriksaan dasar yaitu : Hematologi,
Kimia klinik, Mikrobiologi, dan Urinalisa.
b) Puskesmas Pembantu yang berjumlah 2 buah belum memilki
laboratorium kesehatan dasar, namun apabila memerlukan
pemeriksaan laboratorium dapat diarahkan ke Puskesmas Induk.
3) Upaya Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan yang dikembangkan di Puskesmas Kayon Kota
10
Palangka Raya sesuai Permenkes No. 43 Tahun 2019 akan diuraikan sebagai
berikut.
- Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
- Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a) Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga ( PIS-PK)
Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga ( PIS-PK) adalah salah
satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan Kesehatan di wilayah kerja
dengan pendekatan keluarga. Kegiatan dilakukan dengan cukup baik
namun sebagian besar kegiatan tidak dilaksanakan kembali dikarenakan
Covid-19.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Pendampingan Kelas Ibu Hamil
b) Pemantauan Bumil Resti
c) Pemantauan Bufas Resti
d) Pemantauan Bayi Resti
e) Penyuluhan KB
f) Penyuluhan ASI Eksklusif
g) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah
h) Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal)
i) Supervisi ke Pustu
j) Supervisi ke PMB di Wilayah UPT Puskesmas Kayon
k) Penyuluhan Donor Darah
l) Penyuluhan Kanker Serviks dan Kanker Payudara
m) Pembinaan Kader Kesehatan tentang Program Kesehatan Reproduksi
dan Seksual bagi Catin
n) Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Catin
b) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuannya untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan melalu
upaya perbaikan gizi masyarakat.
11
Kegiatan yang dilakukan yaitu :
a) Pelayanan Posyandu Balita
b) Pemantauan Balita Berat Badan Kurang
c) Intervensi Balita dengan Status Gizi Bermasalah
d) Pemberian Vitamin A di TK
e) Pemberian Vitamin A di Posyandu
f) Penyuluhan STMB Stunting
g) Pemberian Tablet FE pada Remaja Putri
h) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi dann Balita di Posyandu
i) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
j) Penilaian Lulus ASI Eksklusif 6 Bulan
k) Surveilen Gizi di Posyandu
l) Surveilen Gizi di PMB
c) Imunisasi
Imunisasi merupaka program pencegahan penyakit menular yang
diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut resisten
terhadap penyakit tersebut.
Bentuk-bentuk kegiatan program imunisasi ialah:
a) Pelayanan imunisasi di Posyandu
b) Penyuluhan Imunisasi Lanjutan di Posyandu
c) Imunisasi BIAS/ Campak
d) Sweeping BIAS Campak
e) Imunisasi BIAS DT-TD
f) Sweeping BIAS DT-TD
g) Pembinaan dan Koordinasi ke Praktik Bidan dan Rumah Sakit Betang
Pambelum
h) Pembinaan dan Koordinasi di Pustu
i) Follow Up Drop Out Imunisasi
j) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
k) Pendampingan & Pemasangan Stiker Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
l) Pemetaan Bumil & Kantong Persalinan
12
m) Pendampingan Kelas Ibu Balita
n) Pendampingan Kelas Ibu Hamil
o) Pemantauan Bumil Risti
p) Pemantauan Bufas Risti
q) Pemantauan Neonatus Risti
r) Penyuluhan ASI Eksklusif di Posyandu
s) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah.
t) Pelacakan AMP (Audit Maternal Peritanal)
u) Supervisi dan Monitoring Bidan Pustu
v) Supervisi dan Monitoring BPM.
d) Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai kegiatan, beberapa
diantaranya ialah:
a) Penyehatan Air
b) Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman
c) Penyehatan Tempat Pembuangan Limbah
d) Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
e) Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
f) Klinik Sanitasi
g) Pengendalian Vektor
h) Inspeksi Keliling Depot Air Minum
i) Inspeksi Keliling TPM
j) Inspeksi TTU di Sekolah
k) Inspeksi TTU di Pasar
l) Penyuluhan STBM di Posbindu dan Posyandu
m) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
n) Advokasi ke RT, Lurah, Camat, dan Kuramil
e) Upaya Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukungoleh kebijakan public yang berwawasan
13
kesehatan
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a. Penyuluhan PHBS ke TK
b. Penyuluhan PHBS ke SD
c. Penyuluhan PHBS ke SMP dan SMA
d. Penyuluhan PHBS Rumah Tangga di Posyandu Balita dan Posbindu
e. Penyuluhan GERMAS SMP, SMA, Posyandu Balita, Lansia dan
Posbindu
f. Pembinaan Kantin Sehat
g. Sosialisasi Sismantik dan Memantau Kegiatan Sismantik
f) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya penegahan dan pemberantasan penyakit merupakan suatu usaha
untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas), kematian (mortalitas)
dan kecacatan Penduduk.
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan
beberapa kegiatan yaitu :
a) PMO TB Paru
b) Kontak Serumah TB Paru
c) Pelacakan Penderita TB Mangkir
d) Kunjungan Tatalaksana Pneumonia Balita
e) Kunjungan Tatalaksana Diare
f) Kunjungan Tatalaksana Campak
g) Kunjungan Tatalaksana Tipoid
h) Kunjungan Tatalaksana IMS
i) Kunjungan Rumah Pasien ODGJ
j) Pemeriksaan Berkala (Mobile VCT)
k) Penyuluhan DBD
l) Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di Sekolahdi Posyandu
m) Penyuluhan Kesehatan Jiwa
n) Penyuluhan Hepatitis di Posyandu
o) Posbindu di Sekolah
p) Pelayanan Posbindu di Masyarakat
14
q) Pemeberian Obat Cacing di Posyandu dan TK
r) PE Kasus Berdampak KLB/Wabah Penyakit Menular
s) Penyuluhan Keliling DBD
t) Follow Up IVA
u) Follow Up Kusta
v) Kontak Serumah Penderita Kusta
w) Follow Up Pasien Jiwa Post Pengobatan Rumah Sakit
x) Monev Perda KTR di SD dan TK
y) Verifikasi Alert SKDR Pustu
z) Penjamah Makanan
aa) Pendampingan Pasien ke Rumah Sakit
g) Upaya UKS-UKGS
Termasuk upaya preventif sebagai strategi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama anak-anak sekolah.
Upaya UKS – UKGS dilakukan melalui beberapa kegiatan yaitu:
a) Sikat Gigi Masal pada SD/MI
b) Sikat Gigi Masal pada TK/RA
c) Pembinaan UKS/ UKG
UKM Pengembangan
a) Upaya Kesehatan Lansia
Bertujuan untuk menyediakan pelayanan Kesehatan lanjut usia yang
bermutu dan berkesinambungan di puskesmas.
b) Upaya Kesehatan Pencegahan Penyakit Tidak Menular/ Prolanis
Kegiatan yang bersifat pencegahan dengan bentuk kegiatan scrining
dan olahraga.
c) Upaya Kesehatan Remaja (PKPR)
Bentuk pelayanan Kesehatan remaja ini diwujudkan dalam Penyuluhan
Kesehatan reproduksi remaja, konseling remaja dan penjaringan anak
sekolah.
d) Upaya Kesehatan Sekolah
Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan
15
sekolah. Bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kepada siswa,
penyehatan lingkungan, pembinaan sekolah sehat, dokter kecil, UKS/
UKGS
e) Upaya Kesehatan Olahraga
Bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui olahraga.
f) Upaya Kesehatan Kerja
Tujuannya merupakan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Beberapa kegiatan Upaya Kesehatan Kerja yaitu:
1. Pelayanan Kesehatan K3
2. Pembinaan Kader Post UKK
3. Pemantauan dan Pendataan Usaha Rumahan
g) Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji
Kegiatan ini merupakan syarat wajib pemeriksaan Kesehatan tingkat 1
di puskesmas untuk menilai status Calon Jemaah Haji.
B) Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Perorangan merupakan serangkaian kegiatan pelaanan
Kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pegurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan Kesehatan
perseorangan
a) Angka Kematian (Mortalitas)
b) Angka Kesakitan (Morbiditas)
4) Data Dasar Puskesmas
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan dari indikator kinerja SPM
dengan indikator per 100.000 penduduk. Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas
Kayon dapat dilihat pada tabel.
a) Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga medis di Puskesmas Kayon pada tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel 1.10 berikut ini.
Tabel 1.10 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Kayon Kota Palangka
Raya Pada Tahun 2020
16
Tenaga Rasio per Penduduk di Wilayah
Aktual
Medis 100.000 Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
1. Dokter 45 22 5
Umum
2. Dokter Gigi 13 6 2
Tabel 1.11 Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020
17
2. Perawat 18 9 4
Gigi
3. Bidan 120 58 23
Tabel 1.12 Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020
18
No. Jenis Target Rasio Rasio per 100.000 Jumlah
Tenaga Nasional per Penduduk di Wilayah Aktual
Medis 100.000 Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
Tenaga
1. 24 12 4
Kefarmasian
19
tenaga gizi per 100.000 penduduk.
e) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Kayon pada
tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.14 berikut ini.
Tabel 1.14 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Kayon Kota Palangka Raya Pada Tahun 2020
Tabel 1.15 Jumlah dan Rasio Tenaga Sanitasi di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020
20
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan sanitarian targetnya sebesar 18 atau 1 orang
sanitarian melayani 5.555 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 9 sanitarian.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah sanitarian di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 2 orang atau 1 orang sanitarian melayani 24.514 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target rasio
sanitarian per 100.000 penduduk.
Puskesmas Kayon merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah
kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut.
a) Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
a. Ruang Kepala Puskesmas m. Ruangan Farmasi
b. Ruang Administrasi Kantor n. Toilet
c. Ruangan Kesling dan Promkes o. Gudang
d. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut p. Pantry
e. Ruangan KIA dan KB
f. Ruangan Pemeriksaan Umum
g. Ruangan Tindakan
h. Ruangan Pendaftaran
i. Ruangan Laboratorium
j. Ruangan Tumbuh Kembang
k. Ruangan Poli Gizi/Penimbangan
l. Ruangan Imunisasi
21
Gambar 2.2 Denah Gedung Puskesmas Kayon
Tabel 1.16 Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Kayon Tahun 2018
Nama Sarana dan Kondisi
No Prasarana Keterangan Σ Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
22
1. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 1 1 - -
Induk Kesehatan
2. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 5 5 - -
Pembantu Kesehatan
3. Sepeda Motor Digunakan Tenaga 2 3 1 2
Kesehatan
4. Puskesmas Tempat Pelayanan 1 1 - -
Keliling Roda 4 Kesehatan
5. Rumah Dinas Dapat digunakan 4 4 - -
6. Mobil Ambulance Dapat digunakan 2 2 - -
Dari data di atas, maka sarana dan prasarana di Puskesmas Kayon termasuk
lengkap. Penggunaannya serta aplikasi di lapangan juga sesuai dengan keperluan
puskesmas.
1.2.4 Tenaga Kesehatan
Karyawan Puskesmas Kayon sebanyak 72 orang dengan distribusi sebagai
berikut ini.
Tabel 1.17 Jumlah Karyawan Puskesmas Kayon
1. Dokter Umum 5
2. Dokter Gigi 2
3. Perawat Umum 12
4. Perawat Gigi 4
5. Bidan 23
6. Gizi 1
7. Apoteker 2
8. Asisten Apoteker 2
9. Analis 2
10. Promkes 2
11. Sanitarian 2
23
12. Administrasi Umum 12
13. TKS IT 1
14. Cleaning Service 4
Total 72
Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kayon dari komposisi
tenaga kerjanya sudah lengkap karena sudah ada serta mampu untuk mencukupi
pelayanan dasar di Puskesmas.
Tabel 1.18 Jabatan Pegawai Puskesmas Kayon Tahun 2020
No
Nama Jabatan
.
1 dr. Hendy Fahlevi Diputra Kepala UPT Puskesmas Kayon
2. Nomi Norita, SKM Penanggung Jawab UKM Pokok/ Esensial
dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. dr. Elsa Marliska Penanggung Jawab UKM Pengembangan
4. drg. Wang Yenny Mariani Penanggung Jawab UKP Kefarmasian dan
Laboratorium
5. Priyatin Sakdiyah A.Md.Kep Penanggung Jawab Jejaringan Pelayanan
Kesehatan dan Jejaring Puskesmas
6. Masitoh, A.Md.KL Penanggung Jawab Mutu
2 Nomi Norita, SKM Promosi Kesehatan
3 Masitoh, A.Md.KL Kesehatan Lingkungan
4 Noor Izzati Rosana Kesehatan Ibu dan Anak
5 Asiwei E. Tigoi, SST, M.Kes Upaya Gizi
6 Sri Wulandari Tahan, S.Kep, Ners Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
7 Supratini, A.Md.Kep Perawatan Kesehatan Masyarakat
8 dr. Elsa Marliska Kesehatan Jiwa
9 Kristalili, S.Kep Kesehatan Haji
10 Ermayani, S.Tr.Keb Kesehatan Olahraga
11 Ermayani, S.Tr.Keb Kesehatan Kerja
12 Hertati Sinta, S.Tr.Keb PKPR
13 Martha, SKM Kesehatan Usia Lanjut
14 Sri Malayahati, AMKG Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
15 dr. Maryana L. Bumbungan Pemeriksaan Kesehatan Umum
24
16 Sri Wulandari Tahan, S.Kep, Ners Ruang Manajemen Terpadu Balita Sakit
17 Kristalili, S.Kep Ruang Tindakan
18 drg. Wang Yenny Mariani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
19 Asiwei E. Tigoi, SST, M.Kes Pemeriksaan KIA-KB
20 Anastasia Evi Wahyuni, A.Md. Gizi Gizi
21 Yunita, S.ST, M.Keb Imunisasi
22 Evlipina, S.Farm, APT Farmasi
23 Ririn Widayati Laboratorium
24 Yusmince Hatniaty, A.Md.Kep Ruang Pemeriksaan TB dan Kusta
25 Sih Winarti, A.Md.Keb Pustu Pondok Cahaya Mas
26 Rabiatul Adawiyah, A.Md. Keb Pustu Lestari
27 Ester Nivayanti, A.Md. Keb Pustu Komplek Pemda KM.7
28 Bertono, A.Md.Kep Pustu Komplek Pemda KM.10
29 Leolisa Agustina, S.ST Pustu Bumi Palangka II
Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang-
orang yang tepat dan sesuai dengan kompabilitas dan kompetensi per individu
direlasikan dengan pendidikannya.
25
Dana JKN bersumber dari DPA Murni dan DPA Perubahan yang digunakan
untuk Upaya Kesehatan Masyarakat, Operasional Puskesmas, dan Manajemen
Puskesmas
26
barang, dan kegiatan keuangan.
Hari dan jam pelayanan Puskesmas Kayon :
Puskesmas Kayon melakukan pelayanan setiap hari Senin sampai Sabtu.
Waktu Kerja Puskesmas Kayon tahun 2020 yaitu :
Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : Pukul 07.00 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.00 – 11.45 WIB
Waktu Pelayanan untuk loket pendaftaran Puskesmas Kayon tahun
2020 yaitu :
Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 11.00 WIB
Jumat : Pukul 07.30 – 10.00 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
e) Jaringan dan Jejaring Puskesmas
Puskesmas Kayon Mempunyai Jaringan Puskesmas, meliputi :
a. PUSTU ( Puskesmas Pembantu):
1) Lestari
Pustu Lestari merupakan jaringan UPT Puskesmas Kayon, berada di daerah
perumahan. Yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah Kelurahan Bukit Tunggal, beralamat di Jl. Lumba-Lumba no.47 C.
2) Pondok Cahaya Mas
Puskesmas Pembantu Pondok Cahaya Mas merupakan jaringan UPT
Puskesmas Kayon selain Pustu Lestari, terletak di pinggir salah satu jalan
protokol Palangka Raya. Beralamat lengkap di Jl. Rajawali Km. 4,5
No.122
3) KM 7
Puskesmas Pembantu KM7 merupakan jaringan UPT Puskesmas Kayon yang
terletak di Jl. Hiu Putih VII
4) Bumi Palangka II
Puskesmas Pembantu Bumi Palangka II merupakan jaringan UPT Puskesmas
Kayon yang terletak di Jl. Manyar III No. 04
5) Pemda KM 10
Puskesmas Pembantu Pemda KM 10 merupakan jaringan UPT Puskesmas
Kayon yang terletak di Jl. Merdeka
27
Puskesmas Kayon Mempunyai Jejaring, meliputi:
a. Pendidikan
1. TK/RA sebanyak 30 buah
2. SD sebanyak 15 buah
3. SMP sebanyak 6 buah
4. SMU sebanyak 3 buah
b. Pos Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Posyandu Balita sebanyak 20 buah
2. Posbindu sebanyak 6 buah
3. Posyandu Lansia sebanyak 12 buah
c. Praktik Mandiri Bidan sebanyak 15 buah
28
Dermatitis Kontak Alergi
Pebris
Mialgia
Gastritis
Gangguan Perkembangan dan Eropsi
Gigi
HHD
Hipertensi Esensial
ISPA
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
29
10 Pemakaian Obat Terbanyak
UPT PKM Kayon Tahun 2020
40,000
30,000
20,000
10,000
0
g ) g g -E et l ) g
m EX 2 m m in bl xo B6 m
00 -PL B1 50 00 m Ta r o in 4
5 B in b 5 ia ro
b m on
ol ON ita
m ta ilin Th po Am Vita isol
m R C c
ta LIV e(
V in ox
y Am e( dn
ase n / in am m x in P re
r i t o
Pa m m Vi A
rid eti
l
iv ta bala a t/ P y M
ul
ti co rb
M yan s ko
C A
a m
As
12,520
12,510
12,500
12,490
12,480
12,470
12,460
12,450
Kunjungan Pasien BPJS Kunjungan Pasien
Umum
30
Tabel 1.21. Hasil Kegiatan dan Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Kayon Tahun 2020
No Variabel Target Satuan Target Capaian Persentase Kinerja
Sasaran Cakupan
1 Penyehatan air Sarana 178 178 100% Tercapai
31
berbasis
masyarakat
(STBM)
14 Advokasi ke RT, RT, Lurah, Camat, 4 3 75% Belum
Lurah, Camat, dan Kuramil tercapai
dan Kuramil
32
yang dilakukan oleh Mahmudah pada tahun 2017 di Boyolali, ditemukan bahwa
Terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian infeksi
kecacingan pada anak sekolah dasar.5 Sedangkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sajida dkk pada tahun 2012 di Kota Medan, hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan
keluhan penyakit kulit.6 Berdasarkan penelitian diatas, ditemukan adanya
hubungan antara kesehatan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan
masyarakat.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di wilayah kerjanya,
Puskesmas Kayon telah merencanakan beberapa program dan upaya peningkatan
kesehatan lingkungan. Salah satunya adalah program klinik sanitasi, klinik
sanitasi adalah suatu sarana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
lingkungan dengan mengintegrasi pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
kuratif untuk pemberantasan penyakit melalui bimbingan, penyuluhan dan
bantuan teknis dari petugas Puskesmas. Klinik sanitasi juga mencerminkan upaya-
upaya kesehatan lingkungan utama yang dilakukan di Puskesmas, seperti inspeksi
kesehatan lingkungan hingga intervensi masalah kesehatan lingkungan. Model
kegiatan Klinik sanitasi) merupakan model inovatif program promosi kesehatan
untuk pemberantasan penyakit akibat faktor lingkungan.7
Manfaat klinik sanitasi di Puskesmas adalah menyadarkan masyarakat untuk
hidup sehat dan menurut Depkes RI (2004), bermanfaat untuk pemenuhan
kebutuhan sanitasi dasar di masyarakat, seperti meningkatkan kuantitas sarana air
bersih dan jamban keluarga di suatu wilayah.8 Kepemilikan sanitasi dasar menjadi
penting dalam mencegah penyakit diare. Menurut hasil penelitian Steven A Taosu
dan R Azizahdi (2013), bahwa salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya
diare adalah ketersediaan sanitasi dasar di rumah yang tidak memenuhi syarat
kesehatan, seperti saran air bersih, jamban dan saluran pembuangan air limbah.9
33
Tujuan penulisan status IKK ini adalah untuk menemukan alternatif
pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan capaian program klinik sanitasi di
wilayah kerja Puskesmas Kayon di tahun-tahun selanjutnya.
34