Kelompok 7 melakukan kajian etnobotani tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Bojongrangkas. Habitus herba merupakan habitus yang paling dominan ditemukan. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 38 spesies yang berasal dari 23 famili, dimana famili Zingiberaceae memiliki persentase tertinggi. Terdapat gap antara pengetahuan masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta antara ketersediaan tumbuhan ob
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan18 halaman
Kelompok 7 melakukan kajian etnobotani tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Bojongrangkas. Habitus herba merupakan habitus yang paling dominan ditemukan. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 38 spesies yang berasal dari 23 famili, dimana famili Zingiberaceae memiliki persentase tertinggi. Terdapat gap antara pengetahuan masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta antara ketersediaan tumbuhan ob
Kelompok 7 melakukan kajian etnobotani tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Bojongrangkas. Habitus herba merupakan habitus yang paling dominan ditemukan. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 38 spesies yang berasal dari 23 famili, dimana famili Zingiberaceae memiliki persentase tertinggi. Terdapat gap antara pengetahuan masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta antara ketersediaan tumbuhan ob
Kelompok 7 melakukan kajian etnobotani tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Bojongrangkas. Habitus herba merupakan habitus yang paling dominan ditemukan. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 38 spesies yang berasal dari 23 famili, dimana famili Zingiberaceae memiliki persentase tertinggi. Terdapat gap antara pengetahuan masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta antara ketersediaan tumbuhan ob
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18
Kelompok 7
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN
OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA BOJONGRANGKAS KECAMATAN CIAMPEA
Anggota Kelompok 7
Fikri Ahmad Haidar Nurlhida (E34180038)
Anton Zunio Subrata (E34190006) Dewi Ria Rachmawati (E34190011) Putri Lintang Nur Kumala Dewi (E34190033) Riska Agustina Afilla (E34190062) Ruswan Fatkur Amir (E34190095) Ariq Mudhoffar Nadhif (E34190099) Outline : Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pendahuluan : Keanekaragaman Tumbuhan Obat Gap antara pengetahuan lokal Latar Belakang masyarakat dengan perkembangan Simpulan Tujuan ilmu pengetahuan Metode Gap ketersediaan tumbuhan obat dengan kecenderungan penyakit yang umum diderita Cara Pengelolaan Tumbuhan Obat Latar Belakang Etnofitomedika = pengetahuan lokal etnis tertentu <-> keanekaragaman spesies tumbuhan (seperti tumbuhan obat -> bahan pengobatan). Pengetahuan ini akan berkaitan dengan kelestarian tumbuhan obat tersebut. Desa Bojorangkas merupakan desa di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor sebagian masyarakatnya masih memilih pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan dan menjadikannya ramuan obat. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap jenis-jenis tumbuhan obat dan penggunaannya oleh masyarakat Desa Bojongrangkas. Tujuan Mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal di Desa Bojong Rangkas Menelaah pustaka terkait pemanfaatan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Bojongrangkas Menganalisis gap antara pengetahuan lokal masyarakat dengan perkembangan ilmu pengetahuan Menganalisis gap ketersediaan tumbuhan obat di Desa Bojongrangkas dengan kecenderungan penyakit yang umum diderita masyarakat. Metode Lokasi dan waktu praktikum : Analisis Data Desa Bojorangkas, Ciampea Fidelity level merupakan metode 19 September-2 Oktober 2022 dengan menghitung nilai untuk mengukur tingkat homogen terhadap informasi dari responden terhadap suatu jenis tumbuhan, Metode Pengumpulan data ragam pemanfaatan tertentu. Penentuan Responden Wawancara Observasi Studi Literatur Hasil & Pembahasan Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Responden 2. Umur Responden
3. Tingkat Pendidikan Responden
Hasil & Pembahasan Karakteristik Responden 4. Mata Pencaharian Responden 5. Sumber Pengetahuan Hasil & Pembahasan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat dipengaruhi oleh interaksi masyarakat dengan sumber daya alam, tradisi dan keanekaragaman hayati. Masyarakat mempunyai pengetahuan tersendiri dalam memanfaatkan tumbuhan obat, meliputi jenis tumbuhan, bagian yang dimanfaatkan, khasiat dan cara pengolahannya Hasil & Pembahasan Keanekaragaman Tumbuhan Jenis habitus yang mendominasi di Desa Bojongrangkas yaitu habitus herba. Hal ini dikarenakan habitus herba lebih mudah tumbuh dan sebagian dapat tumbuh secara alami. Sejalan dengan penelitian Riadi et al. (2019) yang menyatakan bahwa habitus tingkat herba lebih mudah tumbuh di berbagai habitat. Hal ini diakibatkan oleh habitus herba memiliki perkembangbiakan yang lebih cepat jika Komposisi tumbuhan obat berdasarkan habitus dibandingkan dengan habitus lainnya. Hasil & Pembahasan Keanekaragaman Tumbuhan
Persentase Famili yang ditemukan Komposisi bagian tumbuhan obat yang
digunakan Hasil & Pembahasan Keanekaragaman Tumbuhan
Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit
Hasil & Pembahasan Gap antara pengetahuan lokal masyarakat dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Masyarakat memiliki kepercayaan
dan preferensi berbeda terhadap pemanfaatan tumbuhan obat untuk penyakit tertentu.
Tumbuhan obat yang belum
dimanfaatkan: Melati Sukun Nilai Fidelity Level (FL) tertinggi beberapa spesies tumbuhan obat Hasil & Pembahasan Gap ketersediaan tumbuhan obat dengan kecenderungan penyakit yang umum diderita
Terdapat beberapa tumbuhan obat
yang tumbuh di sekitar lokasi namun belum dimanfaatkan oleh masyarakat seperti sukun (Artocarpus altitis) dan melati (Jasminum sambac). Hal tersebut menunjukkan gap antara ketersediaan tumbuhan obat dengan kecenderungan penyakit yang diderita.
Spesies tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan
Hasil & Pembahasan Cara Pengelolaan Tumbuhan Obat
Persentase cara pengolahan tumbuhan obat
Kesimpulan
Persentase habitus tertinggi di Desa Bojorangkas
63,5% dan habitus terkecil yaitu liana 9,5% Tumbuhan obat di Desa Bojorangkas terdapat 38 spesies yang berasal dari 23 famili Famili paling banyak ditemukan adalah Zingiberaceae sebesar 13.60% Hubungan ketersediaan tumbuhan obat dan kecenderungan penyakit mengalami gap karena masyarakat kurang memanfaatkan tumbuhan obat yang tersedia di lingkungan sekitar untuk dijadikan obat. Daftar Pustaka
Riadi R, Oramahi HA, dan Yusro F. 2019.
Pemanfaatan tumbuhan obat oleh suku Dayak Kanayatn di desa Mamek kecamatan Menyuke kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 7 (2) : 905 - 915. Thank you for listening!