PROPOSAL BAB 1 DAN 2 Baru

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT


DI LINGKUNGAN SOREANG, KECAMATAN LAU,
KABUPATEN MAROS, PROVINSI
SULAWESI SELATAN

HIRAWATY

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang biasa digunakan oleh berbagai

etnik di Indonesia sebagai bahan obat guna mengobati berbagai penyakit atau

masalah gangguan kesehatan. Indonesia dikenal memiliki keanekaragam

tumbuhan sangat tinggi, yang telah tercatat sekitar 40.000 jenis tumbuhan. Di

antara jenis-jenis tumbuhan tersebut, 130 jenis di antaranya dimanfaatkan

masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional (Sapoetra 1992).

Banyaknya jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional

mampu memberikan referensi terhadap dunia pengobatan, apalagi dengan makin

gencarnya moto “back to nature” atau “kembali ke alam”. Pengobatan tradisional

awalnya dikenal oleh masyarakat dengan ramuan jamu-jamuan, sehingga sampai

saat ini jamu masih diyakini oleh masyarakat sebagai obat yang mampu untuk

mengobati berbagai jenis penyakit, bahkan saat telah dikembangkan dalam

perindustrian modern (Susilasanti & Syafah, 2017). Pengetahuan mengenai

tumbuhan obat memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada setiap wilayah.

Pengetahuan tersebut biasanya merupakan warisan secara turun-temurun

(Nisyapuri et al., 2018).

Masyarakat Indonesia telah dikenal lama dalam mempraktekkan

pengobatan macam-macam penyakit atau masalah gangguan kesehatan dengan

menggunakan anekaragam tumbuhan obat. Pengetahuan penduduk tentang

anekaragam jenis tumbuhan obat dan tata cara pengobatannya merupkan hasil
pewarisan antar generasi dan juga ditambah dari hasil pengalaman pribadi. Pada

dasarnya pengetahuan tradisional tentang jenis-jenis tumbuhan obat, bagian organ

tanaman, cara pengobatan, serta jenis penyakit yang dapat disembuhkan oleh

pengobatan tradisional merupakan kekayaan pengetahuan lokal yang perlu terus

digali, dikembangkan, dilestarikan, serta dioptimalkan guna kepentingan

kesehatan masyarakat umum di Indonesia (Nisyapuri et al., 2018).

Etnofarmasi merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan farmasi dan

budaya tertentu yang mengkarakterisasi penggunaan sediaan obat pada sejumlah

kelompok manusia. Ilmu etnofarmasi mencakup aspek botani, farmakologi,

fitokimia, galenika, penghantaran obat, toksikologi, klinis, farmasi

praktis/antropologi, sejarah, dan aspek penelitian tumbuhan obat lainnya pada

sistem kesehatan tradisional (Oktoba, 2018). Melalui studi ini, dimungkinkan

dilakukan penelusuran mengenai bahan-bahan obat tradisoinal, dan cara

penggunaannya sebagai penciri budaya dalam suatu komunitas tertentu

(Roudotuljannah & Azizah, 2019).

Penelitian etnofarmasi telah banyak dilakukan di berbagai wilayah di

Indonesia, salahsatunya yaitu di Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo, Provinsi

Sulawesi Selatan pada tahun 2020. Pada penelitian tersebut berhasil

mengidentifikasi sebanyak 33 famili dan 54 spesies tanaman etnofarmasi untuk

mengobati penyakit yang digunakan secara tunggal maupun dijadikan sebagai

ramuan disertai dengan jappi-jappi (Handayani et al., 2022).

Lingkungan Soreang adalah salahsatu lingkungan yang berada di

Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi


Selatan. Kelurahan Soreang terletak pada wilayah dataran rendah dengan

ketinggian 0-70 mdpl. Berdasarkan survei awal peneliti, lingkungan Soreang

memiliki persawahan yang hijau subur di sekitar perumahan warga. Tidak hanya

itu, juga memiliki berbagai jenis tumbuhan, termasuk tanaman obat dan rempah-

rempah. Pemanfaatan tumbuhan obat di daerah ini telah lama digunakan dari

zaman para leluhur hingga sekarang, namun dengan adanya kemajuan zaman,

masyarakat sudah kehilangan pedoman dalam penggunaan tumbuhan obat yang

ada di sekitarnya sehingga perlu dilakukan penelitian etnofarmasi untuk menggali

warisan budaya leluhur khususnya dalam pengembangan tumbuhan obat sebagai

obat tradisional.

Berdasarkan uraian di atas maka, pada penelitian ini akan dilakukan

penelitian seputar Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat di Lingkungan

Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat di

Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

Selatan?

2. Apa bagian tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat di

Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

Selatan?

3. Bagaimana cara penggunaan tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh

masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan?


4. Bagaimana cara pengolahan tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh

masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh

masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Untuk mengetahui bagian tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh

masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Untuk mengetahui cara penggunaan tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan

oleh masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan.

4. Untuk mengetahui cara pengolahan tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan

oleh masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data ilmiah bagi mahasiswa

atau peneliti lainnya tentang tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh

masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan.


2. Manfaat Praktis

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi tumbuhan berkhasiat obat bagi masyarakat di Lingkungan Soreang,

Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.


BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan

metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling

melalui wawancara semi terstruktur dengan mengajukan pertanyaan open-ended

interview. Data yang diperoleh diambil dari hasil wawancara langsung dari

masyarakat yang dipercaya, mengerti dan memahami penggunaan tumbuhan

berkhasiat obat di Lingkungan Soreang.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Soreang, Kelurahan Soreang,

Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah penduduk asli Lingkungan

Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan yang

memiliki pengetahuan tentang tumbuhan etnofarmasi.

2. Sampel

Informan atau responden yang dipilih diperoleh dari masyarakat yang

dipercaya dan memiliki pengetahuan serta pengalaman tentang tanaman obat,

yaitu dukun obat atau keturunannya, penyehat tradisional, dukun beranak, atau

tokoh adat/masyarakat di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten

Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.


Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :

a. Informan dipercaya oleh masyarakat dalam pengobatannya.

b. Informan ahli dalam pengobatan tradisional (dukun, tokoh adat, kepala

suku, tokoh masyarkat, dukun beranak).

c. Penduduk asli atau berdomisili minimal 5 tahun dan secara turun temurun

mempunyai pengetahuan dan menggunakan obat tradisional.

d. Mengetahui adat istiadat masyarakat setempat.

e. Mengetahui tumbuhan obat yang ada di wilayah tersebut.

Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu:

a. Informan menolak wawancara.

b. Informan bukan penduduk asli Lingkungan Soreang.

c. Tidak mengetahui dan tidak menggunakan obat tradisional.

d. Informan ahli tapi mengalami alzaimer atau (pikun).

D. Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dengan sumber data

yaitu informasi yang diperoleh dari informan mengenai sumber bahan alam

berupa tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan yang meliputi nama daerah,

manfaat atau jenis penyakit, bagian yang digunakan, cara pengolahan, cara

penggunaan beserta lama penggunaan.

Sumber bahan alam yang diambil datanya adalah sumber bahan alam yang

dinilai berguna dalam pengobatan. Sumber bahan alam tersebut diambil di sekitar

lokasi tempat tinggal warga digunakan untuk pengobatan di Lingkungan Soreang,


Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

Selatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tempat atau desa yang akan

dijadikan sebagai lokasi penelitian, melihat keseharian masyarakat di

lingkungan Soreang dan sekaligus penentuan responden yang mengetahui

tentang tumbuhan obat.

2. Tahap Observasi

Tahap observasi ini diperoleh informasi dari masyarakat lingkungan Soreang

terhadap orang-orang yang dipercaya, mengerti dan memahami penggunaan

tumbuhan berkhasiat obat.

3. Tahap Wawancara

Pengambilan informasi dilakukan dengan metode survei lewat wawancara

menggunakan kuesioner sehingga diperoleh data secara langsung dari

responden. Peneliti akan menggali informasi untuk mengetahui lebih jelas

tentang penggunaan tumbuhan yang berkhasiat obat di Lingkungan Soreang.

4. Dokumentasi Tumbuhan Obat

Pada tahap ini dilakukan pemotretan tumbuhan obat hasil wawancara dari

responden.

5. Identifikasi Tumbuhan Obat

Dari hasil informasi dan foto tanaman obat yang didapatkan, peneliti akan

mencocokkan tanaman obat dengan literatur. Yaitu dengan pedoman


Formularium obat herbal asli Indonesia, benda-benda tertulis seperti

dokumen-dokumen tertulis dan peraturan perundang-undangan yang terkait

dengan penelitian.

6. Teknik Analisa Data

Pengolahan data diuraikan secara deskriptif. Data yang diolah meliputi data

pendukung yakni nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Data

utama atau pokok meliputi nama jenis tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang

digunakan, manfaat atau jenis penyakit yang diobati, cara pengolahan, cara

penggunaan beserta lama penggunaan.

F. Tahap-Tahap Penelitian Dan Jadwalnya

Jenis Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb


Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 23 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
SKRIPSI
Penyusunan
Proposal
Ujian
Proposal
Periizinan
Penelitian
Pelaksaan
Penelitian
Ujian Hasil
Penelitian
Ujian
SKRIPSI
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. 2020. Statistik Kabupaten Maros. BPS

Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Handayani, V. (2022). Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Tradisional Pada

Masyarakat Di Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi

Selatan. As-Syifaa Jurnal Farmasi, 14(1), 7-13.

Nisyapuri, F. F., Iskandar, J., & Partasasmita, R. (2018). Studi Etnobotani

Tumbuhan Obat di Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Jurnal Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia,

4(2), 122–132.

Oktoba, Z. (2018). Studi etnofarmasi tanaman obat untuk perawatan dan

penumbuh rambut pada beberapa daerah di Indonesia. Jurnal Jamu

Indonesia, 3(3), 81–88.

Roudotuljannah, Y., & Azizah, N. (2019). Studi Etnofarmasi Tumbuhan yang

Berkhasiat Obat di Kampung Adat Cireundeu. Herbapharma: Journal of

Herbs and Pharmacological, 1(2), 44–51.

Sapoetra GK. 1992, Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta : Rineka Cipta.

Susilasanti, S., & Syafah, L. (2017). Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat

Obat Di Desa Aikmel Utara Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Akademi Farmasi Putera Indonesia

Malang.
LAMPIRAN
Skema Kerja Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Lingkungan

Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Alur Penelitian

Surat izin penelitian dari Universitas Pancasakti


Makassar

Surat izin ke Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau,


Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan

Wawancara dengan membagikan lembar


kuesioner kepada responden

Dokumentasi

Tabulasi penggunaan tumbuhan berkhasiat obat


yang digunakan oleh masyarakat

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran


Kuisioner Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Lingkungan Soreang,
Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

A. Identitas Informan
Jawaban diberi tanda centang ()
Informasi data pribadi bapak/ibu/saudara akan dirahasiakan
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin ☐ Laki-Laki ☐ Perempuan
4. Agama ☐ Islam ☐ Kristen
☐ Katolik ☐ Hindu
☐Budha ☐ Lainnya
5. Pendidikan Terakhir ☐Sd ☐ SMP
☐ SMA
☐D3 ☐ S1
☐ S2
☐Tidak bersekolah
6. Pekerjaan ☐ Wiraswasta
☐ Pegawai Negeri Sipil
☐ Ibu Rumah Tangga
☐ Mahasiswa
☐ Tenaga Kesehatan
☐ TNI/POLRI
☐ Tenaga Pendidik
☐ Tidak Bekerja
☐ Lainnya
7. Alamat
8. Suku
9. Asal Daerah
B. Penggunaan Obat Tradisional
1. Apakah anda memiliki ☐Ya

pengalaman ☐Tidak

menggunakan obat
tradisional
2. Nama tanaman (nama
daerah)
3. Nama tanaman (nama
Indonesia)
4. Penyakit yang diobati
5. Gejala penyakit

6. Khasiat/kegunaan
7. Bagian tumbuhan yang ☐ Akar ☐ Batang ☐

digunakan Daun
☐ Rimpang ☐ Bunga ☐
Buah
☐ Biji ☐ Lainnya.......... ☐
Getah
8. Usia tumbuhan ☐ Muda ☐ Tua
9. Cara memperoleh ☐ Pekarangan ☐ Dibeli
☐ Budidaya ☐Tumbuh Liar
☐ Lainnya............
10. Cara pengolahan ☐ Direbus ☐ Dibakar
☐ Ditumbuk ☐ Diseduh
☐ Lainnya........
11. Bentuk pengolahan ☐ Utuh ☐ Serbuk
☐ Dirajang Kasar ☐ Dirajang
Halus
☐ Lainnya...........
12. Cara penggunaan ☐ Ditempel Pada.........Selama........
☐ Dioles Pada............Selama............
☐ Diteteskan Di.........Selama........
☐ Dihirup Uapnya..........Selama.........
☐ Dimakan
☐ Diminum
☐ Lainnya.........
13. Aturan pakai Jumlah :
Frekuensi :
Sesudah Makan/Sebelum Makan
14. Lama pengobatan .............Hari/Minggu/Bulan
15. Efek samping (contoh : Tidak Ada/Ada
mual, pusing, muntah dll)

Soreang,.............2023
Informan Peneliti

(.....................) (HIRAWATY)
Peta Lokasi Wilayah

Anda mungkin juga menyukai