Dokumen PAI
Dokumen PAI
Dokumen PAI
Disusun Oleh :
Xll MIPA 2
SMA PEMUDA BANJARAN KAB.BANDUNG
JLN.SINDANG PANON
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan
Rahmat-Nya Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang
mencakup Pembaharuan islam
Kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman
dalam mempelajari agama islam terutama pada bidang studi pendidikan
agama islam. Dan kami selaku penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang ada pada makalah kami ini oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca khususnya pada dosen
bidang studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah (Karya
tulis) pada waktu mendatang. Untuk itu kami selaku penulis
mengucapkan
Terima Kasih
25 Agustus 2022
2
Daftar Isi
Halaman Judul...................................................................................1
Kata pengantar................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................. 3
BAB l.................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................7
1.3 Tujuan............................................................................................7
BAB II....................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................8
2.1 Pengertian Mawaris......................................................................8
2.2 Sebab - Sebab Dan Halangan Mawaris.......................................8
2.3 Rukun Dan Syarat Mawaris.........................................................12
2.4 Manfaat Hukum Waris.................................................................14
2.5 Cara Pembagian Mawaris...........................................................15
BAB III..................................................................................................18
PENUTUP............................................................................................18
Kesimpulan.........................................................................................18
Daftar Pustaka....................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
”Orang islam tidak dapat mewarisi harta orang kafir dan orang
kafirpun tidak dapat mewarisi harta orang islam”
2. Perbudakan
Perbudakan secara bahasa berarti penghambaan dan sesuatu
yang lemah. Sedangkan secara istilah, perbudakan memiliki arti
kelemahan-yang bersifat hukum- yang menguasai seseorang
akibat kekufuran. Syar’i menghukum orang semacam ini dengan
tidak menerima segala perbuatannya karena kekufurannya
kepada Allah, bukan karena ketidakcakapannya dalam
bertindak, seperti anak kecil (orang yang belum dewasa) dan
orang gila.[4]
Perbudakan dianggap sebagai penghalang waris mewarisi
ditinjau dari dua sisi, yaitu budak tidak dapat mewarisi harta
peninggalan dari ahli warisnya dan tidak dapat pula
mewariskan harta untuk ahli warisnya. Sebab, ketika ia
mewarisi harta peninggalan dari ahli warisnya, maka yang
memiliki warisan tersebut adalah tuannya,
11
sedangkan budak tersebut merupakan orang asing (bukan
anggota keluarga tuannya).
3. Pembunuhan
Pembunuhan ialah kesengajaan seseorang mengambil nyawa
secara langsung atau tidak langsung. Para ulama fiqih telah
bersepakat bahwa pembunuhan merupakan salah satu
pemnghalang dalam hukum waris. Dengan demikian, seorang
pembunuh tidak bisa mewarisi harta peninggalan orang yang
dibunuhnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw
َ لَي
ٌ ْس لِقَاتِ ٍل ِمي َْر
) اث (رواه ابن ماجة
12
2. Orang yang berharga ( al-wârits ), yaitu orang yang bertalian dengan
mayit dengan salah satu dari beberapa sebab yang menjadikan ia bisa.
3. Harta warisan ( al-maurûts ), yakni harta warisan yang ditinggalkan
mayit setelah kematiannya.
13
14
15
ِ َان َواَأْل ْق َربُونَ ِم َّما قَ َّل ِم ْنهُ َأوْ َكثُ َر ن
َصيبًا َّم ْفرُوضً ا ِ َصيبٌ ِّم َّما تَرَكَ ْال َوالِد
ِ َان َواَأْل ْق َربُونَ َولِلنِّ َسا ِء ن
ِ َصيبٌ ِّم َّما تَرَكَ ْال َوالِد ِ لِّلرِّ َج
ِ ال ن
Artinya: “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-
bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari
harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan.”
Kewajiban menaati hukum waris ini juga dijelaskan dalam ayat lain,
sehingga umat Islam tidak diperbolehkan membuat peraturan sendiri
dalam pembagian harta waris.
ِ ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا اَأْل ْنهَا ُر خَ الِ ِدينَ فِيهَا َو َذلِكَ ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم * َو َم ْن يَع
ُْص هللاَ َو َرسُولَه ٍ ِت ْلكَ ُحدُو ُد هللاِ َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرسُولَهُ يُ ْد ِخ ْلهُ َجنَّا
ٌَويَتَ َع َّد ُحدُو َدهُ يُ ْد ِخ ْلهُ نَارً ا خَ الِدًا فِيهَا َولَهُ َع َذابٌ ُم ِهين
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Meyakini bahwa hukum waris merupakan ketetapan Allah Swt. yang
paling lengkap dijelaskan oleh al-Qur’an dan hadis Rasulullah Saw.
Hukum untuk mempelajari ilmu waris adalah fardzu kifayah, karena itu
setiap muslim harus ada yang mempelajarinya. Meninggalkan keturunan
dalam keadaan berkecukupan lebih baik dari pada meninggalkannya
dalam keadaan miskin, karena Islam memerintahkannya. Seseorang
sebelum meninggal sebaiknya berwasiat, yaitu pesan seseorang ketika
masih hidup agar hartanya disampaikan kepada orang tertentu atau tujuan
lain, yang harus dilaksanakan setelah orang yang berwasiat itu
meninggal.
Ketentuan-ketentuan tentang warisan adalah yang paling lengkap
diuraikan secara rinci dalam al-Qur’an terutama mengenai ketentuan
pembagian harta warisan (furudul muqaddarah). Hal Persoalan ilmu
mawaris dan hukum mempelajarinya perlu mendapat perhatian yang
serius dari kaum muslimin. Orang yang memperoleh harta warisan dari
orang yang meninggal dunia
18
karena empat sebab, yaitu; sebab nasab hakiki, sebab nasab hukmi, sebab
pernikahan dan sebab hubungan agama. Hal-hal yang perlu diselesaikan
sebelum dilakukan pembagian waris.
19
Daftar Pustaka
• Buku Pi kelas 12
• https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F
%2F4.bp.blogspot.com%2F-rsrdCIJ3RBQ%2FXJnGEjmMFGI
%2FAAAAAAAARus
%2FOCvibg63sA4uct9ebQnabcyKMqLtH1pHgCLcBGAs
%2Fs1600%2Fbagan_ahli_waris.png&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fwww.mikirbae.com%2F2019%2F03%2Fmeraih-berkah-dengan-
mawaris.html&tbnid=j7dXwZB_6BuhEM&vet=1&docid=OGCOfbXuhF
qGqM&w=741&h=569&itg=1&source=sh%2Fx%2Fim
•https://text-id.123dokcom/document/4zpxd4l7q-manfaat-hukum-waris-
islam.html
20