Makalah Cara Membaca Puisi
Makalah Cara Membaca Puisi
Makalah Cara Membaca Puisi
MAKALAH
Oleh :
ARONI
NPM : 1611100036
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpaham rahmat, taufik dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan dan profesi
keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada tehnik
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I PENDAHALUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Kemampuan Membaca Puisi.................................................. 3
B. Membaca Puisi dengan Lafal yang Benar.............................. 10
C. Membaca Puisi dengan Intonasi yang Indah.......................... 15
D. Membacakan Puisi dengan Ekspresi yang Benar................... 18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita,
membaca buku komik, membaca buku pelajaran atau membaca puisi. Tanpa
memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, akan mengalami kesulitan
dikemudian hari. Di sekolah dasar tidak hanya dilakukan dengan menggunakan
bahan ajar non sastra, tetapi injuga dengan sastra.
Anak-anak secara umum menyukai karya sastra, terbukti mereka suka
mendengarkan dongeng-dongeng atau cerita rakyat dan mendengarkan puisi. Dalam
hal ini diharapkan, dengan membaca sastra dapat menumbuhkan minat baca anak dan
mampu mengembangkan kemampuan berbahasa. Tetapi anak SD mulai dini harus
belajar cara untuk membaca puisi. Dalam hal ini membaca puisi tidak sama dengan
membaca biasa.
Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan apresiasi puisi. Secara tidak
langsung, bahwa dalam puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami,
menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis,
dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai
bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, dan gaya bahasa.
Ketika membaca puisi, sebaiknya dipahami dahulu isi puisi dengan baik. Hal
tersebut penting agar cara membaca benar. Maksudnya, cara membaca harus sesuai
dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis puisi. Apabila langsung
membaca puisi tanpa memahami isinya terlebih dahulu, mungkin anda bisa salah
membacanya. Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan anda baca dengan
gembira atau puisi tentang kemarahan dibaca sambil tertawa-tawa. Pasti akan
terdengar aneh bukan? Oleh karena itu, memahami isi puisi sebelum membacanya
tidak boleh dilupakan.
Pembaca puisi juga dapat berani menatap penonton dan mengatur ekspresi
yang tidak berlebihan. Selain itu, pembaca puisi harus memperhatikan pula irama
serta mimik. Mimik merupakan petunjuk apapun seaseorang sudah benar dapat
menjiwai atau meresapkan puisi itu. Harmonisasi antara mimik dan isi (maksud)
puisi merupaka puncak keberhasilan dalam membaca pusi. Ingatlah tidak setiap puisi
1
dapat dibaca (dilisankan) tanpa menepatkan tanda tafsir pengucapan terlebih dahulu.
Adakalanya anda menemui deretan baris atau bait yang satu dan yang lain
mempunyai kjalinan pengucapan atau ada pula yang secara tertulis, terpisah,
sehingga perlu jeda. Bila anda kurang tepat dalam memberi jeda, akan dapat
mengaburkan maknanya. Seseorang penyair mempunyai beberapa kiat agar puisinya
daoat dicerna atau dinikmati pembaca.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana Kemampuan Membaca Puisi yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat memahami Kemampuan Membaca Puisi yang baik dan benar
2. Agar dapat mempraktikkan membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
dengan benar
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Membaca
a. Pengertian membaca
suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar
makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan ditangkap
atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.3
3
Hodgson, dalam Tarigan, Ibid., 7.
3
menjadi bunyi yang bermakna.4 Membaca dapat pula dianggap sebagai
suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat
bagi kita bahwa membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut
dengan bahasa. Oleh karena itu maka para siswa haruslah dibantu untuk
kerongkongan kita. Kita membaca lebih cepat kalau kita tahu bagaimana
penting sekali diingat agar setiap kesulitan yang berkenaan dengan bunyi,
urutan bunyi, intonasi, atau jeda haruslah dijelaskan sebelum para siswa
4
Anderson, dalam Tarigan, Ibid., 7.
5
Finochiaro and Bonomo, dalam Tarigan, Ibid., 9.
6
Lado dalam Tarigan, ibid.
4
b. Tujuan membaca
baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang
merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh
tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk
classifi).
5
7.Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading
to compare or contrast).7
2.Korelasi aksara beserta tanda baca dengan unsur linguistik yang formal
hubungan itu jelas sekali terlihat terjadi antara unsure-unsur dan pola-
pola tersebut diatas kertas dan unsur unsur bahasa yang formal. Sesuai
6
hakikatnya sifat ketrampilan itu akan selalu mengalami perubahan-
bab, atau buku. Unsur itu dapat pula berupa unsuyang paling dasar,
kata-kata tersebut.8
Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:
7
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem / grafem, kata, frase, pola
klause, kalimat).
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini
mencakup:
9
Ibid., 13.
8
2. Guru dapat membantu para siswa untuk memahami makna
dikemukakan di atas,
2. Puisi
a. Pengertian puisi
Puisi adalah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat
Adapula yang mengatakan puisi adalah karangan bahasa yang khas yang
terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna yang
ditafsirkan secara estetik. Puisi juga dapat disebut karya seni yang puitis
10
Finocchiaro and Bonomo, dalam Tarigan Ibid,17.
9
b. Unsur - unsur puisi
antara lain :
1. Richards mengatakan bahwa unsur puisi terdiridari (a) hakikat puisi, yang
melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada (tone), serta (b)
metode puisi, yang meliputi diksi imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan
rima.
2. Waluyo yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau
yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang
tentang
unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya
(a) sifat puisi, (b) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika,
(c) bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (d) isi: narasi, emosi,
dan tema.
4.Dick Hartoko, menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik
atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi
lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah
11
(c) bahasa kiasan, (d) simbol, (e) bunyi, (f) ritme, (g) bentuk
11
http:endonesa.wordpress.com.
10
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi
meliputi tema, nada, rasa, amanat, diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme
dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat
dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan
amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret,
c. Struktur puisi
puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
2. Diksi
puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit katakata
11
register ( ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu),
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan
(visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat
4. Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
melambangkan
bumi,
kehidupan, dll.
makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas.
12
repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire,
persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
/ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (b) bentuk
sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan (c)
puisi.
1. Tema / makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap
13
kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi
psikologisnya.
puisinya.
3. Membaca Puisi
1960, istilah ini di bawa ke Indonesia oleh W.S Rendra yang merupakan
14
Membaca puisi adalah upaya menyampaikan isi, perasaan,
pikiran yang terkandung dalam puisi kepada orang lain agar mereka
samping itu, baca puisi juga upaya untuk menggugah rasa seni dan
upaya untuk menyampaikan isi atau pesan yang terkandung dalam puisi
atau cara membaca puisi yang baik. Pengertian teknik cara membaca
puisi yang baik tidak hanya dilihat dari segi vokalnya saja, tidak dapat
dilihat dari segi ekspresinya dalam penampilan. Dari sini jelas, bahwa
15
3. Penampilan: seorang pembaca puisi yang baik tidak hanya dilihat
dari cara dia membaca puisi, namun juga dapat dilihat dari cara
gerak dan olah tubuh mengikuti alur puisi yang sedang dibaca.
16
c. Persiapan membaca puisi
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki bakat dan suara yang bagus.
1.Ekspresi
2.Suara
3.Penampilan
17
e. Pembelajaran membaca puisi di MI
membaca puisi.
12
http://teoripembelajaran.blogspot.com
18
B. Teknik Pemodelan
guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan
guru harus mempersiapkan alat -- alat yang digunakan dalam pemodelan tersebut.
menyeluruh.
19
3. Kelebihan dan kelemahan teknik pemodelan
Kelebihan Kelemahan
pembelajaran adalah :
pemodelan
e. kesimpulan.
20
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
modelkan
pemodelan.
bersifat abstrak untuk itu perlu diberi peragaan supaya pembelajaran itu bersifat
dari yang mudah ke yang sukar, dari hal yang dekat ke yang jauh, dari yang
sederhana ke yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahui, dari yang
pemodelan merupakan pilihan yang tepat dan efektif dalam membaca puisi.
apresiasinya.
21
6. Materi membaca puisi di MI kelas IV
Materi puisi di kelas IV sebenarnya masih sangat sederhana dan mendasar yaitu
kembali puisi dengan bahasa yang baik, dan membaca puisi dengan lafal, artikulasi
dan intonasi yang benar. Secara umum materi puisi dan Bahasa Indonesia pada
umumnya disajikan secara tematik sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Membaca memberikan guru suatu cara yang cepat untuk mengevaluasi kemajuan
ketrampilan membaca. Dari kegiatan ini guru akan mengetahui pemahaman siswa
tentang pemenggalan kata, frasa, dan untuk menemukan kebutuhan pengajaran yang
spesifik.
2. Membaca nyaring memberikan latihan berkomunikasi lisan untuk pembaca, dan bagi
pendengar berfungsi untuk meningkatkan keterampilan menyimaknya.
3. Membaca nyaring juga bisa melatih siswa untuk mendramatisasikan puisi atau cerita dan
memerankan pelaku yang terdapat dalam cerita.
4. Lafal adalah pengucapan kata yang tepat dan jelas.
5. Ekspresi berkaitan dengan mimik muka dan gerak tubuh. Untuk bisa berekspresi dengan
tepat, maka sebelumnya Anda harus memahami dan menghayati isi puisi yang akan
dibacakan.
6. Jika Anda ingin mampu membacakan puisi dengan ekspresi yang benar, maka Anda
harus menghayati isi puisi kemudian menafsirkan isi puisi tersebut ke dalam mimik
muka dan gerak tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu memahami aneka macam mimik
muka dan gerak tubuh yang menggambarkan perasaan tertentu.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak kekurangan
dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat disusun
setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang ingin
disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi.Dalam kesempatan ini kami
selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik dan pengayaan yang
bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan dari teori yang akan kami
tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.
23
DAFTAR PUSTAKA
24