Pedoman Medsos 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

PEDOMAN
PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
NOMOR IMI-0002.HH.01.01 TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penggunaan media sosial telah membentuk cara baru dalam berkomunikasi,


berinteraksi, dan berkolaborasi. Sebagai sarana komunikasi dua arah, media
sosial menawarkan cara yang lebih cepat dan efisien bagi siapa saja untuk
berpartisipasi dalam pertukaran informasi secara daring lewat penyajian
konten yang inovatif.
Dalam ranah komunikasi publik, media sosial memungkinkan keterlibatan
publik yang sederhana yang kuat, membangun kepercayaan publik, dan
memberikan wawasan yang berguna terkait sentimen publik untuk membantu
menginformasikan keputusan pemerintah dan kebijakan publik salah satunya
dapat dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi untuk meraih
kedekatan, keterikatan dan dukungan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, guna mewujudkan tata kelola komunikasi publik di
bidang keimigrasian perlu menetapkan pedoman media sosial Direktorat
Jenderal Imigrasi.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan media
sosial di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
b. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan media sosial
yang efektif, efisien, jelas, dan terarah sesuai dengan tata kelola
komunikasi publik yang baik.
-2-
3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pemanfaatan, pembuatan konten, distribusi


kontenserta monitoring dan evaluasi media sosial.

4. Pengertian

a. Media Sosial adalah alat pendukung komunikasi berbasis internet untuk


berinteraksi dengan masyarakat berupa Facebook, Instagram, Twitter,
YouTube, TikTok dan lain- lain;
b. Admin adalah satu orang atau lebih yang bertugas untuk mengelola dan
mengoperasikan Media Sosial seluruh kegiatan administratif pada
platform media sosial;
c. Supervisor adalah pejabat yang memiliki fungsi pengawasan terhadap admin;
d. Warganet adalah seseorang yang terlibat dalam aktivitas dan interaksi
dalam komunikasi dunia maya atau internet pada umumnya;
e. Key Opinion Leaders (KOL) adalah orang-orang atau akun-akun yang
memiliki pengikut atau audiens yang cukup banyak pada media sosial
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengikut media
sosialnya misalnya artis, selebgram, blogger, youtuber, dan lain-lain;
f. Mido adalah singkatan dari Imigrasi Indonesia, sebutan untuk Admin
Media Sosial di Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat
Jenderal Imigrasi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keimigrasian;
g. Sahabat Mido adalah sebutan untuk warganet yang berinteraksi pada akun
media sosial Direktorat Jenderal Imigrasi dan UPT Keimigrasian;
h. Meme adalah gambar yang disertai tulisan untuk mewakili ekspresi
darisuatu perasaan dan tujuan pembuatnya;
i. Hashtag adalah tagar (#) atau kata-kata yang dalam media sosial
digunakan sebagai kategori suatu topik tertentu sebagai sarana
kampanye slogan/moto dan cara untuk memudahkan pencarian konten
dengan topik tertentu; dan
j. Caption adalah penjelasan yang disisipkan pada sebuah kiriman media
sosial sebagai informasi atau keterangan lebih lengkap yang disertakan
bersama kiriman gambar atau video pada Media Sosial.

BAB II
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL

1. Media sosial merupakan sarana untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan


strategi komunikasi Direktorat Jenderal Imigrasi, yaitu:
a. Membangun kepercayaan publik melalui komunikasi publik yang terjalin dua arah;
-3-
b. Memberikan wawasan dan informasi tentang program layanan dan
kebijakan keimigrasian;
c. Membuka kesempatan bagi publik untuk berpartisipasi dalam
memberikan masukan terhadap program layanan dan kebijakan
keimigrasian;
d. Meningkatkan kesadaran, keterikatan dan interaksi antara Direktorat
Jenderal Imigrasi dan masyarakat;
e. Membentuk citra Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai instansi
pemerintah yangprofesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif;
f. Membangun kepuasan masyarakat terhadap pelayanan keimigrasian; dan
g. Menjalin kolaborasi antara Direktorat Jenderal Imigrasi, UPT
Keimigrasian, Kementerian/Lembaga terkait, dan Key Opinion Leader
(KOL) media sosial dalam mencapai tujuan bersama.
2. Untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan strategi komunikasi, agar
mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
a. Pengelola Media Sosial
1) Pengelola atau selanjutnya disebut admin media sosial ditunjuk oleh
Kepala UPT Keimigrasian;
2) Admin berada di bawah pengawasan:
a) Kepala Bidang/Kepala Seksi/Kepala Subseksi di bidang komunikasi
untuk yang berada di kantor imigrasi; atau
b) Kepala Bagian/Kepala Subbagian Tata Usaha untuk yang berada di
rumah detensi imigrasi.
3) Admin dapat berjumlah 1 (satu) orang atau lebih dengan
menyesuaikan jumlah kapasistas SDM yang ada;
4) Admin bertugas merencanakan, memproduksi, mempublikasikan dan
mengevaluasi konten media sosial serta memantau linimasa atau
pesan untuk merespon interaksi dengan warganet;
5) Ketika berkomunikasi dengan warganet, Admin wajib menyebut dirinya
sebagai “Mido” untuk penyeragaman persona;
6) Admin juga dapat berinteraksi dengan admin instansi pemerintah/swasta di
wilayahkerja masing-masing;
7) Admin secara aktif menambah wawasan dan pengetahuan dengan
informasi terbaru dan memperluas jaringan dengan pihak lain;
8) Admin merencanakan Key Performance Indicator (KPI) berdasarkan
instrumen data yang disediakan masing-masing media sosial seperti
engagement, reach, activity, sentimen, dan impresi; dan
9) Admin berfokus meningkatkan reach, followers organik dan engagement.
b. Audiens
-4-
1) Akun media sosial UPT Keimigrasian berinteraksi dengan warganet di
wilayah kerjanya masing-masing;
2) Admin memetakan warganet sesuai dengan kanal media sosial yang ada;
3) Admin wajib menggunakan sapaan “sahabat mido” ketika berinteraksi
dengan warganet;
4) Interaksi diperbolehkan dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan bahasa warganet setempat.
a) Strategi
Dalam mengoptimalisasi pengelolaan media sosial, perlu
dipersiapkan strategi, diantaranya dengan menggunakan pemilihan
persona, gaya bahasa, katakunci, konten, skema warna, jenis huruf,
caption, hashtag, dan template sesuai dengan target audiens.

Instagram Twitter Facebook Youtube


Persona Mido
Gaya Bahasa Informal
Skema Warna (Lampiran No. 1)
Jenis Huruf Fira Sans (Lampiran No. 2)
Hashtag #imigrasiindonesia
#infoimigrasi
(dipakai #indonesiaimmigration
menyesuaika #Mpaspor
n dengan #Bikinpaspormakinmud
konten) ah #PasporSimpatik
#EVisaIndonesia
(Lampiran No. 3)

c. Saluran Media Sosial


1) Menggunakan kanal Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok dan YouTube;
2) Memberikan penamaan akun dengan format imigrasi (nama kantor
Imigrasi) dan rudenim (nama Rumah Detensi). Contoh : imigrasi_jambi /
rudenim_makassar;
3) Mencantumkan informasi situs UPT setempat sebagai rujukan
informasi pada profilmedia sosial;
4) Wajib menggunakan akun instansi (professional account) dan bukan
akun pribadi (personal account);
5) Akun bersifat terbuka (tidak dikunci baik profil, kolom komentar dan
direct message) sehingga bisa memudahkan warganet untuk
berinteraksi; dan
-5-
6) Wajib mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA) atau
pengamanan berlapis terhadap akun media sosial.

BAB III
PEMBUATAN KONTEN MEDIA SOSIAL

1. Tampilan media sosial wajib mengikuti template (Lampiran No. 4) Direktorat


Jenderal Imigrasi;
2. Menggunakan logo Imigrasi dengan menambahkan nama UPT Keimigrasian
di bawah logo, namun diperbolehkan menggunakan logo predikat Wilayah
Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani bagi yang telah
mendapat predikat tersebut;
3. Menyampaikan konten yang memuat nilai informasi, edukasi, inspirasi, promosi dan
hiburan;
4. Konten harus relevan dengan pembahasan, menarik dan sesuai dengan
kebutuhan target audiens;
5. Materi informasi bisa berupa foto dokumentasi, foto kutipan, poster, infografis,
meme, iklan layanan masyarakat, videografis, film pendek, video slideshow,
video reportase, komik, humor ringan, kuis trivia, talkshow;
6. Unggah konten terbaru sesegera mungkin;
7. Unggah foto kegiatan yang bermuatan kegiatan aktif dan bukan foto-foto
selfie/foto grup;
8. Tidak ada penulisan Bapak/Ibu dalam teks/caption, tetapi langsung jabatan
dan nama, seperti contoh: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo;
9. Setiap konten yang diunggah harus mendapat persetujuan pejabat supervisor media
sosial;
10. Tidak diizinkan memuat foto Kepala UPT Keimigrasian untuk publikasi
ucapan hari-hari tertentu seperti hari nasional, keagamaan, atau hari jadi;
11. Tidak diizinkan mengunggah konten kegiatan internal seperti rapat, apel,
olahraga, ucapan ulang tahun, kelahiran, kematian dan lainnya yang tidak
terkait dengan pelayanan publik, kecuali yang terkait dengan Zona Integritas
(ZI), Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM);
12. UPT Keimigrasian wajib menunggu konten dari Direktorat Jenderal Imigrasi
untuk muatan konten tentang peraturan dan kebijakan (Peraturan perundang-
undangan/ Naskah Dinas);
13. Selanjutnya, UPT Keimigrasian diperbolehkan membuat kreasi konten yang
bervariasi (foto, video, infografis), selama materinya sesuai dengan regulasi
yang berlaku; dan
-6-
14. Untuk konten non-regulasi, UPT tidak diwajibkan mengunggah ulang konten Ditjen
Imigrasi.

BAB IV
DISTRIBUSI KONTEN MEDIA SOSIAL

1. Distribusi

a. Admin menyusun perencanaan, jadwal, waktu dan frekuensi konten


setiap bulan untuk mempermudah distribusi konten;
b. Admin dapat memperluas jangkauan untuk penambahan follower organik
melalui optimalisasi penggunaan hashtag, pencantuman lokasi, caption
dan penjaringan follower pemohon secara langsung;
c. Admin dapat melakukan kolaborasi dan kerja sama dalam penyebaran
konten dengan instansi lain dan Key Opinion Leader (KOL); dan
d. Admin dapat mengunggah maksimal 3 (tiga) konten setiap hari dengan
jeda antar konten minimal 4 (empat) jam.

2. Etika

a. Admin bertanggungjawab untuk memverifikasi kebenaran setiap


informasi yangdiberikan;
b. Admin menghindari konten yang bermuatan isu sensitif terkait SARA,
hoaks, berita palsu, pornografi, pelecehan dan ujaran kebencian;
c. Setiap unggahan hendaknya tidak bermuatan hal-hal yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan norma yang
berlaku di masyarakat;
d. Admin tidak diperkenankan mengunggah informasi internal/atensi
pimpinan yangbersifat rahasia atau konten yang bersifat personal;
e. Untuk materi pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian tidak
menyebutkan data pribadi dengan menyamarkan wajah serta
menggunakan inisial nama; dan
f. Admin menghindari perdebatan dengan warganet.
g. Admin harus memberikan respon terhadap komentar/mention pada
konten yangmenyebutkan nama UPT Imigrasi terkait.

3. Penanganan Media Sosial

a. Setiap pertanyaan baik permohonan informasi maupun pengaduan


harus direspon pada jam kerja dan paling lama 1 x 24 jam dari
pertanyaan/pengaduan yang masuk;
b. Melakukan penanganan pengaduan masyarakat melalui Direct Message (DM);
c. Apabila ada kesalahan dalam penyampaian informasi, Admin harus
-7-
segera melakukan perbaikan/revisi/ralat;
d. Dalam hal tidak dapat dilakukan perbaikan/revisi/ralat, admin segera
menyampaikan pernyataan maaf dan klarifikasi kesalahan tersebut;
e. Dalam merespon warganet, Admin harus berkoordinasi dengan supervisor; dan

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI MEDIA SOSIAL

1. Admin melakukan pemantauan harian dan audit media sosial secara berkala;
2. Admin menganalisis insight (engagement, reach, activity, sentimen, dan impresi); dan
3. Membuat laporan Media Sosial bulanan dan tahunan untuk kemudian
dilaporkan kepada Kepala UPT untuk mengetahui sejauh mana target yang
telah dicapai.

BAB VI
PENUTUP

Pedoman ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 13 Juni 2022

Plt. DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

Prof. Dr. WIDODO EKATJAHJANA, S.H, M. Hum.


NIP. 197105011993031001

Tembusan:
1.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2.Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3.Sekretaris Jenderal;
4.Inspektur Jenderal;
5.Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi;
6.A r s i p ------------------------------------------------------------------------------.
-8-
LAMPIRAN
Pedoman Direktur Jenderal Imigrasi
Nomor : IMI-0002.HH.01.01 TAHUN 2022
Tangga; : 13 Juni 2022

1. SKEMA WARNA

2. JENIS HURUF

FIRA SANS FAMILY FONT


Dapat diunduh pada link berikut:
https://fonts.google.com/specimen/Fira+San
s#stan

3. LIST HASHTAG

PRIMARY
HASHTAG

#direktoratjenderalimigrasi #imigrasiindonesia #infoimigrasi


#indonesiaimmigration
-9-
SECONDARY

HASHTAG

#RudenimRamahH #deportasi #kesehatandet


AM #gakkum eni
#rumahdetensiimi #registrasideteni #pengamanan
grasi#rudenim #perawatandeteni deteni
#deteni CAMPAIGN HASHTAG
#EazyPassport #PasporSimpatik

4. TEMPLATE

Plt. DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

Prof. Dr. WIDODO EKATJAHJANA, S.H, M. Hum.


NIP. 197105011993031001

Anda mungkin juga menyukai