Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi analisis kesehatan kerja yang mencakup dasar hukum, tujuan, faktor yang mempengaruhi produktivitas, jenis pelayanan kesehatan kerja, bahaya paparan kimia, dan bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi analisis kesehatan kerja yang mencakup dasar hukum, tujuan, faktor yang mempengaruhi produktivitas, jenis pelayanan kesehatan kerja, bahaya paparan kimia, dan bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi analisis kesehatan kerja yang mencakup dasar hukum, tujuan, faktor yang mempengaruhi produktivitas, jenis pelayanan kesehatan kerja, bahaya paparan kimia, dan bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi analisis kesehatan kerja yang mencakup dasar hukum, tujuan, faktor yang mempengaruhi produktivitas, jenis pelayanan kesehatan kerja, bahaya paparan kimia, dan bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5
KISI KISI ANAKISIS KESEHATAN KERJA (AKK)
1. Dasar Hukum Pelanayanan Kesehatan Kerja
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No. 03/MEN/1982 - Undang-undang No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Kerja - PP No 88 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Penyakit, Peningkatan Penyakit, Penanganan Penyakit, & Pemulihan Kesahatan. 2. Tujuan pelayanan kesehatan kerja - Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja - Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja. - Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja. - Memberi pengobatan, perawatan dan rehabilitasi bagi tenaga kerja 3. Upaya pak tanggung jawab siapa BELOM ADA JAWABAN. GADA DIPPT😊 4. Faktor yg mempengaruhi produktivitas a. Beban kerja - Beban Fisik - Beban Mental b. Lingkungan Kerja - Fisik - Kimia - Biologi - Ergonomi - Psikologi c. Kapasistas Kerja - Keterampilan - Status Kesehatan - Usia - Jenis Kelamin - Ukuran tubuh 5. Jenis pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitative a. Preventif. Yaitu usaha pencegahan suatu penyakit b. Kuratif. Suatu upaya kesehatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan c. Rehabilitative. Adalah pemulihan pada pasien jika sudah mengalami kejadian atau terkena kecacatan penyakit. 6. Bahaya pajanan kimia a. Pra Konsepsi - Penurunan Libido - Merusak sel telur - Merusak sperma b. Selama Kehamilan - Kerusakan janin - Lahir cacat - Abortus spontan c. Setelah Kehamilan Pertumbuhan anak terganggu akibat bahan kimia yang terbawa oleh orang tuanya melalui pakaian, rambut, ASI dll. 7. Bentuk pelayanan kesehatan reproduksi untuk ibu hamil a. Sebelum Hamil : Gizi Pekerja b. Hamil : Gizi Pekerja & Konseling c. Bersalin : Persalinan di Faskes oleh Nakes d. Nifas : KB Pasca salinan & ASI Eksklusif 8. Bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dengan tingkat2 bahayanya (tinggi, sedang) a. Pemeriksaan kesehatan awal - Tenaga kerja berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya - Tidak menderita penyakit menular - Kondisi calon pekerja sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan b. Pemeriksaan kesehatan berkala - Menjaga dan mempertahankan kondisi kesehatan tenaga kerja - Menemukan gangguan kesehatan secara dini dan pengobatan secara dini - Menemukan gangguan kesehatan akibat pekerjaan secara dini dan menghindarkan cacat tubuh akibat pajanan pekerjaan c. Pemeriksaan kesehatan khusus - Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan lebih dari 2 minggu - enaga kerja yang terdapat dugaan kuat mengalami gangguan akibat pekerjaan 9. Bentuk pelaporan pelayanan kesehatan kerja 1. Jumlah kunjungan pasien yang berobat - Kunjungan baru - Kunjungan lama (ulang) - Diagnosa penyakit - Data PAK 2. Data Kecelakaan kerja 3. Data hasil pemeriksaan tenaga kerja (awal, berkala, khusus) 4. Data hasil pemantauan/pengukuran/pengujian ligkungan kerja 5. Data kesehatan kerja lainnya
10. Tujuan penyelenggaraan p3k
Petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja. 11. Tugas p3k - Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja; - Merawat fasilitas P3K di tempat kerja - Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan - Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus. Essay :
1. Sebutkan dan jelaskan program pencegahan PAK
- Menetapkan prosedur kerja yang aman. - Mengembangkan upaya surveilans kesehatan kerja, melalui upaya melaksanakan serta menetapkan parameter pemeriksaan kesehatan prakerja, berkala dan khusus yang sesuai, serta melaksanakan program Biological Monitoring untuk bahan kimia berbahaya. - Menetapkan kelayakan bekerja (”fit-to-work”) - Mengembangkan program promosi kesehatan di tempat kerja. - Memahami pentingnya program pencatatan dan pelaporan. - Memahami peraturan perundangan yang melandasi praktek penanganan penyakit akibat kerja, mulai dari pencegahan, pengobatan kasus sampai kepada program kompensasi.
2. Sebutkan akibat paparan bahan kimia terhadap kesehatan reproduksi Wanita
Dampak Pajanan Kimia
Infertil Gas Anestesia, Pb Gangguan Siklus Haid Pelarut Organik Abortus spontan Gas anastesia,Merkuri, Co2 BBLR Arsen, CO Prematur DDT
3. Jelaskan faktor safety culture
a. Komitmen Top Management Komitmen ini diwujudkan dengan mengatur dan menyediakan kebijakan tentang keselamatan dan instruksi yang harus dipatuhi dalam bekerja. b. Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kunci penting dalam sistem manajemen informasi. Pihak manajemen diharapkan untuk menggunakan berbagai macam variasi dalam berkomunikasi baik secara formal maupun informal. c. Peraturan & Prosedur Keselamatan Kerja Berfungsi untuk meminimalisasi kecelakaan yang terjadi akibat unsafe action karena dapat memmberikan Batasan yang jelas terhadap penerapan program keselamatan di tempat kerja. d. Kompetensi Pekerja Kompetensi pekerja dapat dibentuk melalui program pelatihan keselamatan kerja atau pengarahan mengenai bahaya yang mungkin timbul ditempat kerja. e. Keterlibatan Pekerja Keterlibatan pekerja pada program keselamatan kerja, seperti : - Menerapkan Program keselamatan kerja dengan sepenuh hati - Saling mengingatkan antar pekerja tentang pelaksanaan program - Bertanggung jawab menciptakan kondisi aman