Analisis Pencegahan Perilaku Abnormal
Analisis Pencegahan Perilaku Abnormal
Analisis Pencegahan Perilaku Abnormal
[email protected]
[email protected] Pendahuluan
f. Perasaan tidak bisa santai g. Perasaan takut yang tidak dapat dijelaskan,
tidak mengerti mengapa.
3. Stress tingkat III
5. Stress tingkat V
Pada tahap tiga, keluhan semakin tampak
dengan gejala-gejala sebagai berikut: Tahapan ini merupakan keadaan yang lebih
mendalam dari tahapan 4 di atas, yaitu:
a. Gangguan usus semakin terasa (sakit perut,
mules, sering ingin ke belakang) a. Keletihan yang mendalam (physical and
psychological exhaustion) b. Untuk pekerjaan-
b. Otot-otot terasa tegang pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang
mampu
c. Perasaan tegang yang semakin meningkat
c. Gangguan sistem pencernaan (sakit maag dan
d. Gangguan tidur (sukar tidur, suka terbangun usus) lebih sering, sukar buang air besar atau
malam dan sukar kembali, atau bangun terlalu sebaliknya feses encer dan sering ke belakang
pagi) tidur
d. Perasaan takut yang semakin menjadi, mirip
e. Badan terasa oyong, rasa-rasa mau pingsan panik.
(tidak sampai jatuh pingsan)
6. Stress tingkat VI
Tahapan ini harus segera berkonsultasi pada
dokter, kecuali kalau beban stres atau tuntutan- Tahapan ini merupakan tahapan puncak yang
tuntutan dikurangi, dan tubuh mendapat merupakan keadaan gawat darurat. Tidak jarang
kesempatan untuk beristirahat atau relaksasi, penderita dalam tahapan ini di bawa ke ICCU.
guna memulihkan suplay energi Gejala-gejala pada tahapan ini cukup
mengerikan:
4. Stress tingkat IV
a. Debaran jantung terasa amat keras, hal ini
Gejala dalam tahap keempat semakin lebih disebabkan karena zat adrenalin yang
berat, dengan gejala-gejala sebagai berikut: dikeluarkan karena stres tersebut cukup tinggi
dalam peredaran darah
a. Untuk bisa bertahan sepanjang hari terasa
sangat sulit b. Nafas sesak, megap-megap
b. Kegiatan-kegiatan yang semula c. Badan gemetar, tubuh dingin, keringat
menyenangkan kini terasa sulit bercucuran
c. Kehilangan kemampuan untuk menanggapi d. Tenaga untuk hal-hal yang ringan sekalipun
situasi, pergaulan sosial, dan kegiatan-kegiatan tidak kuasa lagi. Pingsan atau collaps.
rutin lainnya terasa berat
Bilamana diperhatikan, maka dalam tahapan seimbang. Keadaan ini kemudian menyebabkan
stres di atas, menunjukkan manifestasi di bidang timbulnya dorongan untuk mendapatkan
fisik dan psikis. Di bidang fisik berupa makanan, minuman, dan untuk beristirahat.
kelelahan, sedangkan di bidang psikis berupa Begitu juga halnya dengan terjadinya
kecemasan dan depresi. Hal ini dikarenakan ketegangan, kecemasan, rasa sakit, dst.
penyediaan energi fisik maupun mental yang mendorong individu yang bersangkutan untuk
mengalami defisit terus-menerus. Sering buang berusaha mengatasi ketidak seimbangan ini.
air kecil dan sukar tidur merupakan pertanda
dari depresi. Proses Coping terhadap Stres
Stres berdampak terhadap keadaan jasmani dan Upaya mengatasi atau mengelola stress dewasa
kejiwaan seseorang: 1. Reaksi yang bersifat ini dikenal dengan proses coping terhadap stress.
jasmani dapat berupa:Jantung berdebar-debar, Menurut Bart Smet, coping mempunyai dua
otot tegang, sakit kepala, sakit perut/diare, lelah, macam fungsi, yaitu : (1) Emotional-focused
gangguan makan, eksim. coping dan (2) Problem-focused coping.
Emotionalfocused coping dipergunakan untuk
2. Reaksi yang bersifat kejiwaan dapat berupa: mengatur respon emosional terhadap stress.
Sukar konsentrasi, sukar tidur, cenderung Pengaturan ini dilakukan melalui perilaku
menyalahkan orang lain, cemas, menarik diri, individu seperti penggunaan minuman keras,
menyerang, mudah tersinggung. bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak
menyenangkan, dst. Sedangkan problem-focused
3. Pada tahap yang berat stres dapat coping dilakukan dengan mempelajari
menimbulkan: Penyakit fisik (misal tekanan keterampilan-keterampilan atau cara-cara baru
darah tinggi, asma berat, serangan jantung dan mengatsi stres. Menurut Bart Smet, individu
sebagainya) akan cenderung menggunakan cara ini bila
dirinya yakin dapat merubah situasi, dan metoda
Pencegahan Dalam Menghadapi Stres
ini sering dipergunakan oleh orang dewasa.
Prinsip Homeostatis. Berbicara mengenai uapaya mengatasi Stres,
Maramis berpendapat bahwa ada bermacam-
Stres merupakan pengalaman yang tidak macam tindakan yangdapat dilakukan untuk itu,
menyenangkan dan cenderung bersifat yang secara garis besar dibedakan menjadi dua,
merugikan. Oleh karena itu setiap individu yang yaitu (1) cara yang berorientasi pada tugas atau
mengalaminya pasti berusaha mengatasi task oriented dan (2) cara yang berorientasi pada
masalah ini. Hal demikian sesuai dengan prinsip pembelaan ego atau ego defence mechanism
yang berlaku pada organisme, khususnya
manusia, yaitu prinsip homeostatis. Menurut Mengatasi stres dengan cara berorientasi pada
prinsip ini organisme selalu berusaha tugas berarti upaya mengatasi masalah tersebut
mempertahankan keadaan seimbang pada secara sadar, realistis, dan rasional. Menurut
dirinya. Sehingga bila suatu saat terjadi keadaan Maramis cara ini dapat dilakukan dengan
tidak seimbang maka akan ada usaha “serangan”, penarikan diri, dan kompromi.
mengembalikannya pada keadaan seimbang. Sedangkan cara yang berorientasi pada
Prinsip homeostatis berlaku selama individu pembelaan ego dilakuakn secara tidak sadar
hidup. Sebab keberadaan prinsip pada dasarnya (bahwa itu keliru), tidak realistis, dan tidak
untuk mempertahankan hidup organisme. Lapar, rasional. Cara kedua ini dapat dilakukan
haus, lelah, dll. merupakan contoh keadaan tidak dengan : fantasi, rasionalisasi, identifikasi,
represi, regresi, proyeksi, penyusunan reaksi meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu
(reaction formation), sublimasi, kompensasi, pekerjaan. Efektivitas dapat dimaknai dengan
salah pindah (displacement). pencapaian target tujuan dengan penggunaan
waktu yang telah direncanakan, sedangkan
Meditasi efisien berarti menggunakan waktu kurang dari
apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Meditasi dapat dianggap sebagai teknik, dapat
pula dianggap sebagai suatu keadaan pikiran Thomack (2012) menawarkan cara mengelola
(mind), keadaan mental. Berbagai teknik seperti waktu dengan menetapkan tujuan,
yoga, berfikir, relaksasi progresif, dapat menuju mengembangkan rencana, dan mengukur tingkat
tercapainya keadaan mental tersebut.konsentrasi pencapaiannya. Dengan menetapkan tujuan,
merupakan aspek utama dari teknik-teknik prioritas pekerjaan dapat disusun dengan
meditasi. Penelitian menunjukan bahwa selama mengklasifikasi pekerjaan sesuai dengan tingkat
meditasi aktivitas dari kebanyakan sistem fisik kepentingan dan jumlah waktu yang dibutuhkan
berkurang. Meditasi menyebabkan adanya untuk menyelesaikannya.
relaksasi fisik. Pada saat yang sama meditator
mengendalikan secara penuh penghayatannya Pelajar atau pekerja yang mampu mengelola
dan mengendalikan emosi, perasaan dan ingatan. waktu dengan menetapkan tujuan, menyusun
Pikiran menjadi tenang, badan berada dalam prioritas, mengevaluasi proses dan hasil dari apa
keseimbangan. yang dilakukan akan membantu menyelesaikan
tugas dan pekerjaan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien sehingga dapat
terhindar dari deadline waktu yang sering
Manajemen Waktu
menyebabkan seseorang bekerja dalam tekanan
Waktu adalah salah satu sumber daya penting sehingga tidak mencapai hasil yang baik bahkan
yang harus dikelola dengan baik agar pekerjaan gagal menyelesaikan tugas.
yang dilakukan dapat selesai sesuai waktu yang
Relaksasi
telah ditetapkan. Pekerjaan yang tidak dapat
diselesaikan sesuai rencana waktu yang Relaksasi dewasa ini menjadi salah satu
ditetapkan dapat menjadi sumber stressor bagi alternatif pendekatan psikologis yang banyak
pekerja yang dapat menyebabkan kecemasan digunakan dalam mengelola stres dan
atau depresi yang berakibat pada menurunnya kecemasan, baik sebagai terapi tersendiri atau
produktivitas kerja bahkan menimbulkan bagian dari suatu terapi yang bersifat holistik.
dampak negatif berupa gangguan fisik. Oleh Manzoni, et al., (2008) mengemukakan bahwa
karena itu, dibutuhkan keterampilan manajemen praktek relaksasi yang dilakukan orang
waktu agar pekerjaan yang dilakukan dapat bervariasi, tetapi memiliki tujuan yang sama,
efektif dan efisien. yaitu menghasilkan dampak untuk
menghilangkan gejala stres yang ditandai
Ika Sandra (2012) mengartikan manajemen
dengan melambatnya pernafasan, menurunnya
waktu sebagai kemampuan merencanakan,
tensi darah, konsumsi oksigen berkurang, dan
mengorganisasikan, memperketat jadwal,
munculnya ketenangan jiwa.
mengontrol penggunaan waktu, membuat
prioritas, dan pelaksanaan suatu tanggung jawab Relaksasi adalah pemusatan pikiran
individu demi pencapaian tujuan yang (konsentrasi) agar otot menjadi rileks. Dalam
ditetapkan. Tujuan manajemen waktu untuk kondisi rileks, pembuluh darah menjadi elastis
sehingga dapat memperlancar aliran darah ke latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih
seluruh tubuh yang menyebabkan perasaan cepat dengan menggunakan latihan.
menjadi rileks dan hangat, denyut jantung akan
melambat dan kerja jantung tidak berat yang Pelatihan Relaksasi Autogenik
akan memengaruhi kerja organ-organ tubuh
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang
yang lain. Relaksasi juga dapat dimaknai sebagai
ditimbulkan sendiri (auto-genis=ditimbulkan
meditasi penenangan dengan nafas yang
sendiri). Teknik ini berpusat pada gambaran-
dikonsentrasikan untuk mengembalikan keadaan
gambaran berperasaan tertentu yang dihayati
tubuh menjadi bugar.
bersama dengan terjadinya peristiwa tertentu
Penelitian Gangadharan dan Madani (2018) yang kemudian terkait kuat dalam ingatan,
terhadap mahasiswa keperawatan di Universitas sehingga timbulnya kenangan tentang peristiwa
King Khalid Saudi Arabia menunjukkan bahwa akan menimbulkan pula penghayatan dari
relaksasi otot progresif sangat efektif dalam gambaran perasaan yang sama. Pelatihan
mengurangi tingkat depresi, kecemasan, dan relaksasi autogenik berusaha mengaitkan
stres mahasiswa keperawatan. Setelah intervensi penghayatan yang menenangkan dengan
sebagian besar peserta merasa rileks, keadaan peristiwa yang menimbulkan ketegangan,
emosi negatif menjadi normal kembali sehingga sehingga badan kita terkondisi untuk
dapat beraktivitas belajar dalam keadaan tidak memberikan penghayatan yang tetap
tertekan lagi. menenangkan meskipun menghadapi peristiwa
yang sebelumnya menimbulkan ketegangan.
Menurut Aryani (2016), manfaat nyata dari
latihan relaksasi, di antaranya ialah: (1) relaksasi Pelatihan Relaksasi Neuromuscular
akan membuat individu lebih mampu
Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu
menghindari reaksi yang berlebihan karena
program yang terdiri dari latihan-latihan
adanya stres; (2) masalah-masalah yang
sistematis yang melatih otot dan komponen-
berhubungan dengan stres seperti hipertensi,
komponen sistem saraf yang mengendalikan
sakit kepala, dan insomnia dapat dikurangi atau
aktivitas otot. Sasarannya ialah mengurangi
diobati dengan relaksasi; (3) mengurangi tingkat
ketegangan dalam otot. Karena otot merupakan
kecemasan, beberapa bukti telah menunjukkan
bagian yang begitu besar dari badan kita, maka
bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang
pengurangan ketegangan pada otot berarti
tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif
pengurangan ketegangan yang nyata dari seluruh
melalui latihan relaksasi; (4) mengurangi
badan kita. Individu diajari untuk secara sadar
kemungkinan gangguan yang berhubungan
mampu merelakskan otot sesuai dengan
dengan stres dan mengontrol anticipatory
kemauannya setiap saat. Wallace dalam
anxiety sebelum situasi yang menimbulkan
tulisannya yang berjudul Managing Stress: What
kecemasan, seperti ketika akan menghadapi
Consumers Want To Know From Health
ujian; (5) mengurangi perilaku tertentu yang
Educators tahun 2007, menyebutkan beberapa
sering terjadi selama periode stres seperti
cara menghadapi stres, yaitu : 1. Cognitive
mengurangi jumlah rokok yang dihisap,
restructuring, yaitu dengan mengubah cara
konsumsi alkohol, pemakaian obat-obatan, dan
berpikir negatif menjadi positif. Hal ini dapat
makan yang berlebihan; (6) meningkatkan
dilakukan melalui pembiasaan dan pelatihan. 2.
semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari;
Journal writing, yaitu menuangkan apa yang
dan (7) kelelahan, aktivitas mental, dan atau
dirasakan dan dipikirkan dalam jurnal atau
gambar. Jurnal dapat ditulis secara periodik tiga spiritual sangat besar yang memberikan
kali seminggu, dengan durasi waktu 20 menit pengaruh dan perubahan penting dalam fisik dan
dalam situasi yang memungkinkan penuangan psikisnya. Kekuatan spiritual ini seringkali
secara optimal (suasana tenang, tidak diinterupsi menghilangkan stres, menyingkirkan kelemahan
kegiatan lain). Setelah menggambar dan menulis dan menyembuhkan berbagai penyakit. Hasil
jurnal, individu dapat melihat kembali apa yang penelitian Mohammad Sabiq Azam dan Zaenal
telah dilakukan dan dapat belajar mengantisipasi Abidin membuktikan bahwa stres santri
dengan strategi yang tepat. Gambar dapat menurun sebagai efek dari menjalankan sholat
menjadi ekspresi perasaan diri yang tidak tahajud yang dilakukan oleh santri selama
mampu diutarakan dalam tulisan, dan setelah berada di Pondok Nurul Amal. Penurunan
menggambar dapat dirasakan kelegaan perasaan. tingkat stres santri meliputi 2 aspek yaitu aspek
Psikolog juga dapat membantu individu dalam biologis dan aspek psikologis. Pada kelompok
menemukan solusi yang tepat melalui jurnal dan yang menjalankan sholat tahajud, stres santri
gambar ini. 3. Time management, yaitu sebelum masuk ke Pondok Nurul Amal Cibarusa
mengatur waktu secara efektif untuk mengurangi Cikarang pada awalnya tinggi, setelah mengikuti
stres akibat tekanan waktu. Ada waktu dimana kegiatan sholat tahajud yang diadakan oleh
individu melakukan teknik relaksasi dan sharing Pondok, stres menurun secara signifikan. Hal ini
secara efektif dengan psikolog dalam membuktikan bahwa sholat tahajud mampu
membentuk kepribadian yang kuat. 4. menghilangkan perasaan pesimis, rendah diri,
Relaxation technique, yaitu mengembalikan minder, kurang berbobot, dan berganti dengan
kondisi tubuh pada homeostatis, yaitu kondisi sikap selalu optimis, penuh percaya diri, dan
tenang sebelum ada stressor. Ada beberapa pemberani tanpa disertai sifat sombong dan
teknik relaksasi, antara lain yaitu yoga, meditasi takabur. Individu yang menjalankan sholat
dan bernapas diphragmatic. tahajud, mempunyai kontrol diri yang kuat, lebih
tenang dan sabar. Individu dengan kontrol
Psikoterapi Islam untuk Mengatasi Stres personal, biasanya lebih sukses mengatasi stres,
bahkan bisa mengatasi kejadian yang menekan
Psikoterapi islam yang bisa digunakan untuk
yang sulit dikontrol. Individu yang tenang dan
mengatasi stres yaitu dengan sholat, dzikir, dan
sabar akan lebih aktif untuk menjaga
Al-Quran :
kesehatannya dibandingkan dengan individu
Sholat yang tidak sabar dan mudah marah.