Pemasangan PLTS 50 KW Sebagai Energi Alternatif Untuk Penghematan Pemakaian Beban Listrik Pada Universitas Hang Tuah
Pemasangan PLTS 50 KW Sebagai Energi Alternatif Untuk Penghematan Pemakaian Beban Listrik Pada Universitas Hang Tuah
Pemasangan PLTS 50 KW Sebagai Energi Alternatif Untuk Penghematan Pemakaian Beban Listrik Pada Universitas Hang Tuah
Asumsi
Batasan
1.5 Referensi
2. Organisasi Proyek
Proyek
Penjelasan dari diagram diatas secara umum bahwa tim proyek ini
dipimpin oleh seorang pemimpin proyek yang membawahi 4 bidang, yaitu :
Project Administrator/ Coordinator, Project Manager/ Program Manager,
Executive (Pelaksana) Program Manager, Program Deve lopment. Antar bidang
dapat saling memberikan saran. Masing- masing bidang bertanggung jawab
tersebut dapat dilihat di tabel berikut:
Tiap – tiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab masing –
masing yang harus dijalankan. Tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat
ditabel berikut :
3.1.1. Estimasi
Perolehan dan perekrutan sumber daya proyek tidak perlu dilakukan dalam
proyek, karena sumber daya proyek telah didapat atau direkrut oleh perusahaan
penanggung jawab proyek (dimana proyek berlangsung) sesuai dengan kriteria
yang ditentukan. Oleh karena itu rencana perolehan sumber daya beserta proses
dan penanggung jawabnya tidak akan dijelaskan disini.
3.2. Rencana Kerja
Deliverable atau produk yang dihasilkan pada tiap aktifitas adalah sebagai
berikut:
N Aktifitas Produk
Indentifikasi
1 Kebutuhan Form identifikasi yang telah terisi
. jawaban
Analisa
2 Kebutuhan Dokumen SKPL dan DPPL
.
Desain
3 Sistem Dokumen Deskripsi Detail Desain PLTS
.
Pembuatan
4 Alat PLTS pada Universitas Hang Tuah
. Surabaya
Uji
5 coba Alat Hasil Testing dan performance PLTS
.
Sumber daya yang diperlukan dan dilakukan pada proyek terbagi atas 2
kelompok utamu, yaitu:
Work: Yakni berupa tenaga kerja yang terdiri atas pimpinan proyek,
surveyor, analis, dan programmer. Pada kategori work terdapat sumberdaya set
komputer karena penggunaan komputer pada pelaksanaan aktifitas dihitung sesuai
dengan lama pemakaian komputer oleh tenaga kerja, sehingga dapat
meminimalkan biaya sewa komputer.
Material: Merupakan barang habis yang terdiri dari barang-barang
keperkan kantor (kertas, alat tulis dan CD), biaya utilitas (sewa kantor, listrik dan
air) serta biaya akomodasi pelaksanaan rapat atau review hasil aktifitas.
Mengelola dan mengatur jadwal secara aktif merupakan cara terbaik untuk
memastikan bahwa proyek berjalan tepat waktu. Dan untuk melakukan proses
tersebut, ada beberapa masukan yang harus tersedia dan dapat dipahami. Input
tersebut antara lain :
Baseline Jadwal : adalah versi baseline jadwal terkini yang disetuji dari
jadwal proyek yang menyediakan dasar sebagai pembanding dan pelaporan dari
kinerja proyek. Jadwal proyek menjelaskan dengan detail rencana tanggal
permulaian dan akhir dari setiap aktifitas.
Laporan Ke rja : Merupakan hal pertama yang kebanyakan digunakan
sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar pekerjaan apa yang harus
dikerjakan dan siapa yang mengerjakan. Laporan kerja yang baik seharusnya
menunjukkan tanggal yang direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang
sebenarnya dari pekerjaan setiap aktifitas.
Saat semua masukan telah dibuat, dibutuhkan alat bantu dan teknik yang
digunakan untuk meninjau ulang jadwal. Jika sebuah kondisi terjadi dimana pada
kenyataannya pelaksanaan proyek berbeda dengan jadwal sebenarnya, alat bantu
dan teknik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki situasi yang terjadi.
Pimpinan proyek akan melakukan evaluasi seberapa banyak pekerjaan yang
berhasil diselesaikan dibandingkan dengan performa actual dan perbedaan jadwal.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan jadwal pada proyek ini :
1. Laporan kemajuan proyek : adalah ketika sebuah laporan yang dibuat
menjelaskan tentang tanggal mulai dan selesai
2. Analisa perbedaan : adalah analisa yang membandingkan antara data
perencanaan dengan kinerja yang sebenarnya untuk menemukan penundaan yang
terjadi pada jadwal proyek.
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari penundaan
yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek dibandingkan terhadap rencana
proyek.
3.3.5 Pelaporan
Merupakan proses pengumpulan keseluruhan data baseline dan
mendistribusikan informasi tersebut kepada sponsor ataupun anggota tim proyek.
Kegunaan laporan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya
digunakan untuk memenuhi sasaran proyek. Yang berkaitan dengan pelaporan ini
antara lain :
1. Deliverables :
2. Pengukuran Pengendalian Kualitas :
3. Pengukuran Kinerja :
4. Informasi Kinerja Aktifitas :
5. Permintaan Perubahan yang Telah Disetujui
1. Laporan Kerja
2. Permintaan Perubahan
3. Usulan Tindakan Perbaikan
Penutupan proyek mengikuti pola yang sama dengan semua proses da lam
manajemen proyek lainya, terdiri dari masukan dan keluaran yang berhubungan
dengan penutupan sebuah proyek, begitu juga alat bantu atau teknik yang
digunakan untuk membantu proses tersebut.
Pada penyeksaian proyek juga harus dipastikan bahwa semun tahapan telah
benar-benar seksai dilakukan. Dan semua produk dan dokumentasi yang
dihasilkan telah diserahkan kepada klien.
Milestone utama
NTanggal Tahapan Produk yang
dihasilkan
1 05/01/17 Identifikasi Pertanyaan Pertanyaan
. kebutuhan Identifikasi identifikasi kebutuhan
Kebutuhan selesai dibuat
2 08/01/17 Identifikasi Form Identifikasl Persiapan identifikasi
. kebutuhan kebutuhan dan kebutuhan selesai
pelayanan
Identifikasi
Kebutuhan
3 15/01/17 Identifikasi Form Identifikasi Tahap identifikasi
. Kebutuhan Kebutuhan telah kebutuhan selesai
terisi dan dijawab
oleh user