Pedum Pengukuran Kinerja Tahun 2015

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung Sistem Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah, Ditjen KP3K terus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas
SAKIP (Predikat A pada Tahun 2014) salah
satunya dengan membuat suatu pedoman
pengukuran dan pelaporan kinerja pada setiap
satker lingkup Ditjen KP3K tahun 2015.

Pengukuran dan pelaporan kinerja dimaksud telah dibahas melalui berbagai


kesempatan dengan berbagai narasumber. Pedoman/panduan ini disusun guna
memberikan pedoman yang jelas kepada seluruh satker lingkup Ditjen KP3K
dalam melakukan pengukuran kinerja yang pada akhirnya diharapkan kinerja
satker dapat lebih ditingkatkan dan penyamaan persepsi mengenai hal-hal yang
akan dicapai pada Tahun 2015.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam rangka
pelaksanaan SAKIP yang lebih baik.

Jakarta, April 2015


Direktur Jenderal
Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulauKecil

Sudirman Saad

i
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup...................................................................................................................... 2
1.4. Dasar Hukum ........................................................................................................................ 2
1.5. Pengertian/ Istilah ............................................................................................................... 3
BAB II.

2.1. Target Kinerja Tahun 2015 ................................................................................................ 6


A. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) ......................................... 6
B. Perspektif Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Costumer Perspective) ........................ 6
C. Perspektif Internal (InternalProcess) .................................................................................... 7
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and GrowthPerspective) ........... 8
3.1. MenyusunRencana Aksi Pencapaian Kinerja .................................................................. 11
3.2. Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja ............................................................................. 11
3.3. Pengumpulan Data Kinerja dan Validasi......................................................................... 12
3.4. Pelaporan Kinerja ............................................................................................................... 13
3.4.1 Jenis Laporan.................................................................................................................. 13
3.4.2 Pelaporan Online ............................................................................................................ 14
E. Penanggung Jawab Pengisian Aplikasi Online ................................................................... 18
3.5. Evaluasi Kinerja .................................................................................................................. 18

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan


manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan
penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcome dan
upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan


sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas
keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan
setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang
berlaku.

Di dalam penilaian SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB, materi yang dievaluasi
meliputi 5 komponen, yaitu;

a. Perencanaan kinerja, terdiri dari renstra, rencana kinerja tahunan, dan


penetapan kinerja dengan bobot 35.
b. Pengukuran kinerja, yang meliputi pemenuhan pengukuran, kualitas
pengukuran, dan implementasi pengukuran dengan bobot 20
c. Pelaporan kinerja, terdiri dari pemenuhan laporan, penyajian informasi
knerja, serta pemanfaatan informasi kinerja, diberi bobot 15
d. Evaluasi kinerja yang terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi,
dan pemanfaatan hasil evaluasi, diberi bobot 10
e. Pencapaian kinerja, bobotnya 20, terdiri dari kinerja yang dilaporkan
(outputdan outcome), dan kinerja lainnya

Pedoman pengukuran kinerja ini dibuat untuk memenuhi komponen kedua


tersebut.

1
1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya pedoman pengukuran kinerja ini antara lain
sebagai:
a. Langkah aksi penyempurnaan dokumen AKIP Ditjen KP3K;
b. Pembangunan sistem pengumpulan data kinerja pada satker lingkup Ditjen
KP3K;
c. Sebagai Panduan/pedoman kepada satker lingkup Ditjen KP3K, khususnya
bagi satker Pusat, UPT dan Dekonsentrasi dalam rangka pelaksanaan
pengukuran dan Pelaporankinerja secara berkala.
d. Peningkatan kinerja satker dan penyamaan persepsi mengenai hal-hal yang
akan dicapai pada tahun 2015.

1.3. Ruang Lingkup

Pedoman Pengukuran Kinerja satker lingkup Ditjen KP3K ini meliputi pengaturan:

a. Target Kinerja;
b. Pelaksanaan Pengukuran dan Pelaporan Kinerja; dan
c. Tindak Lanjut Hasil Pengukuran Kinerja.

1.4. Dasar Hukum

Pedoman Pengukuran Kinerja Lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan


Pulau-Pulau Kecil Tahun 2015 ini disusun berdasarkan:

a. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas


Instansi Pemerintah;

b. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk


Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

2
1.5. Pengertian/ Istilah

a. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan


pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja
dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
b. Kinerja adalah unjuk kerja/hasil kerja/keluaran/hasil dari
kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.
c. Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai
penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan.
d. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
e. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
adalah rangkaian sistematik dari berbagai komponen, alat, dan
prosedur yang dirancang untuk mencapai tujuan manajemen kinerja,
yaitu perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran, pengumpulan
data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada
instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
f. Perencanaan Strategis (Renstra), adalah merupakan suatu proses
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan

3
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Proses ini menghasilkansuatu rencana strategis instansi pemerintah,
yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.

g. Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penetapan kegiatan


tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Hasil dari
proses ini berupa rencana kinerja tahunan.

h. Pengukuran Kinerja adalah merupakan proses sistematis dan


berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan
program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi
dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.

i. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah


ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasiProgram adalah penjabaran kebijakan kementerian
negara/lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa
kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan.

4
j. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumberdaya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang dan jasa;

k. Output (keluaran) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk dari


suatu kegiatan yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai
dengan masukan yang digunakan;

l. Outcome (hasil) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkat


keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau
kegiatan yang sudah dilaksanakan.

m. BSCatau Balanced Score Cardadalahalat yang digunakan untuk


mengukur kinerja dan sebagai salah satu cara untuk menyusun strategi
untuk mencapai tujuan organisasi.

5
BAB II TARGET KINERJA TAHUN 2015

2.1. Target Kinerja Tahun 2015

Pada Tahun 2015, Ditjen KP3K mempunyai 12 Sasaran Strategis dan


ditetapkan 30 Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara lengkap target kinerja Tahun
2015 Ditjen KP3K adalah sebagai berikut :

A. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung


Tahun Jawab
No Uraian
2015
Stakeholder Perspective
1. Meningkatnya IKU Nilai Tukar Petambak 101 Dit PMPPU,
kemakmuran 1 Garam TP PUGAR
masyarakat
Kelautan dan IKU Pertumbuhan PDB 7 Setditjen
Perikanan 2 Perikanan (%)

B. Perspektif Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Costumer


Perspective)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung


No Uraian Tahun Jawab
2015
Customer Perspective
2. Meningkatnya IKU Jumlah kawasan 17 Dit KKJI dan
pengelolaan 3 konservasi perairan, pesisir UPT KKPN
SDKP yang dan pulau-pulau kecil yang
berkelanjutan meningkat efektivitas
pengelolaannya (kawasan)
IKU Jumlah luas kawasan 16,5 Dit KKJI dan
4 konservasi (Juta Ha) UPT KKPN
IKU Jumlah kawasan pesisir rusak 50 Dit PL
5 yang pulih kembali
(kawasan)
IKU Jumlah Pulau-pulau kecil 20 Dit PPK dan
6 terluar (PPKT) yang UPT PSPL
difasilitasi pengembangan
ekonominya (pulau)
3. Meningkatnya IKU Produksi garam rakyat (juta 3,3 Dit PMPPU, TP

6
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung
No Uraian Tahun Jawab
2015
produksi, usaha 7 ton) PUGAR
dan investasi IKU Persentase Kualitas Garam 60 Dit PMPPU, TP
bagi 8 rakyat KP1 terhadap total PUGAR
kemakmuran keseluruhan (%)
masyarakat 2
IKU Nilai investasi di pulau-pulau Dit PPPK
KP3K
9 kecil (Rp. Trilyun)
4. Meningkatnya IKU Jumlah kawasan wisata 15 Dit KKJI,
produk KP yang 10 bahari yang dikembangkan Dekonsentrasi,
dikembangkan BPSPL, LPSPL
dan dipasarkan
5. Meningkatnya IKU Jumlah kawasan pesisir yang 2 Dit. PL
manfaat sosial 11 direvitalisasi/restorasi untuk
ekonomi di pusat pengembangan
kawasan pesisir ekonomi (kawasan)
IKU Jumlah masyarakat adat, 8 Dit. PMPPU
12 tradisional dan lokal yang
direvitalisasi (komunitas)
IKU Jumlah LKM pesisir yang 138 Dit. PMPPU
13 terfasilitasi permodalannya di
kawasan pesisir dan pulau-
pulau kecil (unit)

C. Perspektif Internal (InternalProcess)


Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung
No Uraian Tahun Jawab
2015
Internal Process Perspective
6. Terimplemen- IKU Indeks efektivitas 1 Setditjen KP3K
tasinya 14 kebijakan bidang KP3K
kebijakan
pembangunan
yang
memperkuat
kedaulatan
negara
kepulauan
7. Terselenggara- IKU Wilayah perairan laut 1 Dit TRLP3K
nya tata kelola 15 NKRI yang memiliki
pemanfaatan dokumen perencanaan
SDKP yang (kawasan)
berdaya saing IKU Jumlah kawasan strategis 46 Dit. TRLP3K
dan 16 nasional/tertentu yang
berkelanjutan memiliki dokumen
rencana zonasi dan/atau
masterplan (kawasan)

7
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung
No Uraian Tahun Jawab
2015
IKU Jumlah penambahan 500.000 Dit. KKJI
17 kawasan konservasi (Ha)

IKU Jumlah pulau-pulau 5 Dit. PPPK


18 kecil/terluar yang
terfasilitasi investasi
dan/atau pengembangan
ekonominya (pulau)
IKU Jumlah kawasan pesisir 22 Dit. PL
19 yang meningkat
ketangguhannya
(kawasan)
IKU Jumlah pelaku usaha 793 Dit. PMPPU
20 mikro yang mandiri di
kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil
(kelompok)
8. Terselenggara- IKU Jumlah jenis ikan yang 15 Dit. KKJI
nya 21 dilakukan perlindungan,
pengendalian pelestarian dan/atau
dan pemanfaatannya (jenis)
pengawasan IKU Jumlah ijin yang difasilitasi 4 Dit. PL
SDKP yang 22 untuk pemanfaatan
berdaulat kawasan pesisir dan laut
(ijin)

D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and


GrowthPerspective)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung


No Uraian Tahun Jawab
2015
Learning And Growth Perspective
9. Tersedianya ASN IKU Indeks Kesenjangan <15 Setditjen
DItjen KP3K yang 23 Kompetensi Eselon II dan III
kompeten dan lingkup Ditjen KP3K (%)
berkepribadian
10. Tersedianya IKU Indeks pemanfaatan >75 Setditjen
informasi Ditjen 24 informasi Ditjen KP3K
KP3K yang valid, berbasis IT (%)
handal dan
mudah diakses

11. Terwujudnya IKU Indeks RB Ditjen KP3K BB Setditjen


pranata dan 25

8
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Penanggung
No Uraian Tahun Jawab
2015
kelembagaan IKU Nilai/skor SAKIP Ditjen KP3K A Setditjen
birokrasi KKP 26
yang IKU Indeks integritas pelayanan 8 Setditjen,
berkepribadian 27 publik Ditjen KP3K Dit PL, UPT
IKU Jumlah unit kerja bestatus 1 BPSPL
28 wilayah bebas korupsi Padang
(WBK)/Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM)
12. Terkelolanya IKU Opini atas Laporan Keuangan WTP Seluruh
anggaran 29 Ditjen KP3K Satker
pembangunan Ditjen KP3K
Ditjen KP3K IKU Efisiensi anggaran Ditjen 80- 90
secara efisien 30 KP3K (%)

9
BAB IIIPENGUKURAN DAN PELAPORAN
KINERJA

Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematisdan


berkesinambungan atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuandan sasaran. Selanjutnya
dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yangmenggambarkan keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dengan program dankebijakan dalam rangka
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimanaditetapkan dalam Renstra.

Sebagai penjabaran dari Renstra telah ditetapkan Rencana Kerja Tahunan


(RKT)dan Perjanjian Kinerja (PK). PK dimaksudkan sebagai janji dari
bawahankepada atasan dalam suatu unit kerja untuk mempertanggungjawabkan
peran, tugas dan fungsi beserta anggaran yang dikelola secara akuntabilitas.
Untuk memberikan kepastian tercapainya PK yang diperjanjikan, maka
perludillakukan pengukuran secara berkala pada setiap level unit kerja yaitu:

a. Pengukuran Kinerja Program (PKP) untuk Unit Kerja Eselon I


b. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja
Mandiri (UPT).
Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Program (PKP) dan Pengukuran KinerjaKegiatan
(PKK), dapat dilakukan berdasarkan beberapa kategori sebagai berikut:

a. Pengukuran Kinerja Berkala dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali;


b. Pengukuran Kinerja Akhir Tahun, dilakukan pada akhir tahun berjalan
untuk mengetahui tingkat pemenuhan terhadap Target Kinerja.
Pengukuran Kinerja Berkala digunakan untuk menyusun strategi dan kebijakan
operasional yang ditetapkan agar Target Kinerja dapat dicapai pada akhir tahun
berjalan. Pengukuran Kinerja Akhir Tahun digunakan sebagai bahan untuk

10
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja. Dalam melakukan pengukuran
kinerja, terdapat 5 (lima) tahap yang harus dilakukan yaitu,

 Menyusun Rencana Aksi,


 Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja,
 Pengumpulan data kinerja,
 Pelaporan kinerja, dan
 Evaluasi kinerja.

3.1. MenyusunRencana Aksi Pencapaian Kinerja

Agar PK dapat diukur tingkat keberhasilan dan kegagalannya serta dapat diukur
secara berkala, maka pada awal tahun setelah PK ditandatangani perlu disusun
rencana aksi pencapaiannya. Rencana aksi sekurang-kurangnya memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Membagi target tahunan menjadi target triwulan (menetapkan target kinerja
yang akan dicapai setiap triwulan)

b. Menetapkan dokumen data dukung yang harus dipenuhi setiap triwulan untuk
memberi keyakinan bahwa target kinerja triwulan yang dicapai dapat
dipertanggungjawabkan.

c. Menetapkan unit kerja pelaksana masing-masing indikator. Sebagai dasar


pengukuran kinerja tahun 2015 Ditjen KP3K telah menetapkan Rencana Aksi
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran.

3.2. Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja

Untuk tahun 2015, melalui Keputusan Dirjen KP3K nomor KEP./DJKP3K/2015


tanggal Februari 2015, Ditjen KP3K telah membentuk Tim Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Tim SAKIP/LAKIP Ditjen KP3K). Tugas Tim SAKIP dan LAKIP antara lain :
a. Menyusun Pengukuran Kinerja dan Pengumpulan data kinerja
b. Menyusun laporan kinerja

11
c. Menyusun evaluasi Kinerja dan rekomendasi perbaikan kinerja
d. Menyampaikan laporan kepada Dirjen KP3K
Keanggotaan Tim SAKIP dan LAKIP terdiri dari unsur seluruh unit kerja pusat dan
UPT .Pada Level Eselon II, selaku koordinator adalah seorang pejabat Eselon III
dan Kasubbag TU Direktorat /Kasubbag Pelaporan yang bertindak sebagai
sekretaris.Sedangkan untuk unit kerja mandiri (UPT) dikoordinasikan oleh staf
yang ditunjuk dan di arahkan oleh Kasie Program dan Evaluasi.Susunan Tim
SAKIP dan LAKIP tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran.

3.3. Pengumpulan Data Kinerja dan Validasi

Agar diperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten,
maka perlu dikembangkan sistem pengumpulan data kinerja atau sistem informasi
kinerja.Sistem informasi kinerja ini hendaknya dibangun dan dikembangkan di
atas prinsip keseimbangan biaya dan manfaat dan dapat dilakukan dengan
memasukkan kewajiban membuat laporan secara regular atas data kinerja.

Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja
terendah sampai dengan unit kerja tertinggi yaitu;
 UPT >> Eselon II Penaggung Jawab Indikator >> Eselon I
 Tenaga Pendamping PUGAR/PDPT >> Kadis Kab/Kota >> Eselon II
Penaggung Jawab Indikator > Eselon I (mulai dari tingkat lapangan sampai
ketingkat pusat)
 Dinas KP Prov > Eselon II Penaggung Jawab Indikator > Eselon I
Untuk mendapatkan data kinerja yang valid /dapat dipertanggungjawabkan setiap
jenis data kinerja yang dikumpulkan harus sesuai dengan capaian kinerja yang
dilaporkan dan wajib dilengkapi dengan data dukung yang dapat meyakinkan
pencapaian kinerja .Tim SAKIP/LAKIP setiap level unit kerja/satuan kerja perlu
melakukan verifikasi dan validasi kesesuaian antara kinerja kinerja yang
dilaporkan dengan data dukung yang dilampirkan.Sebagai catatan penting, Tim
SAKIP dan LAKIP berhak mengoreksi atau mengurangi persentase capaian kinerja
apabila data dukung yang disampaikan tidak sesuai/ tidak valid dan sebaliknya

12
dapat menambahkan persentase capaian kinerja apabila data dukung dinilai
melebihi prestasi kinerja yang dilaporkan.

3.4. Pelaporan Kinerja

Hasil pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing Unit Kerja atau
dinas Kab Kota/Prov dan Tim SAKIP dan LAKIP ditindaklanjuti dengan
penyampaian laporan. Dalam pedoman ini dijelaskan tentang Jenis-jenis Laporan,
Petunjuk singkat pelaporan on-line, Penanggung Jawab Pelaporan.
3.4.1 Jenis Laporan
Laporan Kinerja Triwulanan

Alur mekanisme pelaporan per triwulan, dapat dijelaskan sebagai berikut;


(i) Dinas KP Kab/Kota/Provinsi dan Ka-UPT menyampaikan laporan kepada
Pimpinan Unit Kerja Penanggung Jawab Indikator Kegiatan
Direktur/Sesditjen, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya setiap
minggu ke-3 pada bulan terakhir

(ii) Setelah melakukan validasi dan evaluasi atas laporan Dinas KP


Kab/Kota/Provinsi dan Ka UPT / Kasubdit/Kabag, selanjutnya
Direktur/Sesditjen selaku penaggung jawab kegiatan menyampaikan
laporan kepada Dirjen KP3K setiap minggu ke-1 pada bulan pertama
triwulan berikutnya, kecuali pada triwulan ke-4 dilakukan pada minggu
terakhir bulan Desember (iii). Dirjen KP3K setelah melakukan validasi dan
evaluasi laporan penaggung jawab kegiatan kemudian menyampaikan
laporan kepada menteri kelautan dan perikanan setiap minggu pertama
triwulan berikutnya

13
Laporan Kinerja Tahunan

Alur mekanisme pelaporan tahunan, dapat dijelaskan sebagai berikut;

(i) Dinas KP Kab/Kota/Provinsi dan Ka UPT menyampaikan laporan kepada


Pimpinan Unit Kerja Penanggung Jawab Indikator Kegiatan
Direktur/Sesditjen, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya setiap
minggu terakhir di tahun terakhir

(ii) Setelah melakukan validasi dan evaluasi atas laporan Dinas


KPKab/Kota/Provinsi dan Ka UPT / Kasubdit/Kabag, selanjutnya
Direktur/Sesditjen selaku penaggung jawab kegiatan menyampaikan
laporan kepada Dirjen KP3K setiap minggu terakhir di tahun terakhir (iii)
Dirjen KP3K setelah melakukan validasi dan evaluasi laporan penaggung
jawab kegiatan kemudian menyampaikan laporan kepada menteri
kelautan dan perikanan setiap bulan pertama tahun berikutnya

3.4.2 Pelaporan Online


Dalam rangka memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu
dan konsisten, maka perlu dikembangkan sistem pengumpulan data kinerja
atau sistem informasi kinerja. Mulai Tahun 2014, Ditjen KP3K membangun
sistem aplikasi untuk memonitor secara on-line capaian kinerja triwulanan Unit
Eselon I, Eselon II, UPT, Satker Dekon dan TP dengan nama Sistem
Informasi Manajemen Kinerja Ditjen KP3K (Simanja-07) Ditjen KP3K. Aplikasi
ini dapat diakses dengan alamathttp://www.kp3k.kkp.go.id/simanja07

14
Tampilan Website Pelaporan Secara Online

Nama Aplikasi : SIMANJA – 07 (Sistem Informasi Manajemen Kinerja Ditjen


Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil). Arti Nama: SIMANJA : adalah
kependekan dari Sistem Informasi MANajemen kinerJA: 07 adalah Kode Eselon I
Ditjen KP3K dalam sistem penganggaran KKP. Aplikasi ini berbasis web (online),
atau diisi pada saat komputer dalam posisi online.

A. Proses Pengisian Aplikasi

Setelah anda memasukan Username dan Password lalu anda klik Masuk. Anda
akan dihadapkan pada tampilan beranda (contoh adalah tampilan untuk
administrator) Aplikasi SIMANJA07, klik menu Data Target :Menu pertama
adalah menu Data Target. Pada Menu Data Target terdapat fasilitas untuk input
data triwulan dan melihat data triwulan. Di tap Input Data Triwulan berfungsi
untuk menginput data triwulan kita diharuskan untuk memilih tahun.Setelah itu
jendela terbuka untuk pengisian data. Data diisikan dikolom yang kosong, dan
untuk mengakhiri klik simpan. Untuk melihat hasil inputan anda pada bagian input
data triwulan. Klik Lihat Data Triwulan lalu pilih tahun sesuai yang anda input .

Menu selanjutnya adalah Menu Entry Data, dimana menu ini menyediakan
fasilitas seperti :Input Data (Pada input data dari menu Entry data ini lebih

15
menginput data monitoring, untuk langkah pertama anda pilih tahun dan triwulan
:Dan anda langsung dihadapkan pada tampilan form pengisian untuk input data
monitoring dan untuk mengakhiri tahap ini anda hanya klik simpan). Dalam
pengisian perlu diperhatikan;

Uraian target ; merupakan kegiatanyang harus dilaksanakan pada Triwulan


bersangkutan

Realisasi Triwulan : merupakan persentase dari kegiatan yang ada di uraian


target , dan telah berhasil dilaksanakan. Apabila realisasi
sesuai dengan uraian target maka persentase diisi sesuai bobot
persen triwulan tersebut: 10%, 20%, 30%, 50% atau 100%

Data Dukung: Jenis data dukung dapat dilihat di syarat daduk ( tabel di menu
data entry, input data triwulan)

Lihat Data MonitoringSama halnya dengan lihat data triwulan, untuk melihat
hasil inputan data monitoring anda bias melihat dengan cara mengklik Lihat Data
Monitoring.

Guna memudahkan satker yang kesulitan akses internet karena satu dan lain hal,
maka kami membuat juga Aplikasi ini dengan basis desktop (offline), jadi dapat
diisi pada saat komputer dalam posisi offline. Untuk satker yang mengalami
kesulitan untuk mengerjakan secara online, dapat mengerjakan secara offline
untuk kemudian melakukan backup data. Hasil dari backup data (file dengan
format *.srj.zip) dapat di-email kan ke administrator melalui email
[email protected] . Pihak administrator akan melakukan restore dari pusat.

B. Cara Backup Data

Menu selanjutnya adalah Menu Backup Data, menu ini menyediakan fasilitas
untuk Backup Data dan Restore Data. Cara Backup Data. Untuk backup data hal
yang harus diperhatikan adalah letak kita menaruh file hasil backup data. Untuk
langkah dan tahapnya kita klik tulisan “Backup” pada kolom paling kanan setelah
itu Klik Save untuk menyimpan hasil Backup Data.

16
C. Cara Restore Data

Untuk restore data hasil data backup tadi, hal yang harus diperhatikan adalah kita
harus ingat tempat dimana kita meletakan file hasil backup data tersebut. Dan
satu hal lagi, bahwa proses ini membutuhkan koneksi internet, jadi dengan kata
lain pada tahap restore data anda harus menggunakan link untuk aplikasi online.
Untuk langkah dan tahapnya ialah kita pertama Klik Choose File :
Setelah itu anda akan dihadapkan pada kotak dialog open, cari lalu pilih file hasil
backup data yang anda simpan. Jika file sudah ditemukan anda langsung saja klik
file tersebut dan klik open untuk mengakhiri pada tahap ini. Dan untuk tahap
terakhir anda pastikan file yang anda pilih sudah benar, dan satu hal lagi pastikan
file yang akan diupload sudah dalam format .srj .zip. Dan klik Upload untuk
mengakhiri.
Untuk satker yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan secara online, dapat
mengerjakan secara offline untuk kemudian melakukan backup data. Hasil dari
backup data (file dengan format *.srj.zip) dapat di-email kan ke administrator
melalui email [email protected] . Pihak administrator akan melakukan restore
dari pusat.

D. Waktu Pelaporan

Jadwal Pelaporan dan Verivikasi Pelaporan Secara Online

Verifikasi Capaian
Waktu input Data Feed Back Dari
Jenis Laporan dan Data Dukung
Satker Satker
oleh pusat
Laporan Triwulan I
1-10 April 10-15 April 15-20 April
(B03)
Laporan Triwulan
1-10 Juli 10-15 Juli 15-20 Juli
II (B06)
Laporan Triwulan
1-10 Oktober 10-15 Oktober 15-20 Oktober
III (B09)
Laporan Triwulan
1-10 Januari 10-15 Januari 15-20 Januari
IV (B12)

17
Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sistem AKIP Ditjen KP3K
dalam mendukung/mempertahankan nilai SAKIP “A” KKP Tahun 2014, aplikasi ini
berguna untuk mengumpulkan informasi dari seluruh satker dengan prinsip
transparan dan akuntabel. Transparan, mengandung makna bahwa pimpinan
dapat cepat mengetahui perkembangan dan permasalahan setiap satker tanpa
terikat waktu dan tempat, guna pengambilan keputusan kebijakan lebih lanjut.
Akuntabel, mengandung makna bahwa laporan yang disampaikan harus disertai
dengan bukti data dukung yang relevan

E. Penanggung Jawab Pengisian Aplikasi Online


Ditjen KP3K telah membentuk Tim Pelaporan On-Line, Unit Pelaksana Teknis,
Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Direktorat Jenderal Kelautan,
Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2015. Setiap satker diwakili oleh 2 (dua)
orang, 1 (satu) penanggung jawab laporan satker dan 1 (satu) orang petugas
laporan satker.

3.5. Evaluasi Kinerja


Berdasarkan laporan unit kerja penanggung jawab kegiatan, Setditjen melakukan
evaluasi untuk mengendalikan pencapaian pelaksanaan program/kegiatan secara
keseluruhan.Setelah berakhir tahun anggaran, Ditjen KP3K melakukan evaluasi
nasional terhadap pencapaian indikator kinerja baik yang dilaksanakan di Pusat,
maupun di daerah.Disamping evaluasi internal, evaluasi juga dilakukan oleh pihak
eksternal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP.

18
BAB IV
RENCANA PENGENDALIAN
Pengendalian kinerja merupakan tindakan pengaturan dan pengarahan dengan
maksud agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat tercapai secara efektif,
efisisen dan tepat waktu sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja (PK) tahun 2015, alur pelaksanaan pemantauan, pelaporan, dan
Feedback/arahan dapat dilihat pada diagram dibawah. Untuk itu setiap unit
kerja/satuan kerja dalam pelaksanaan kegiatan agar berpedoman dan mentaati
jadwal pengendalian sebagaimana terlihal pada table Jadwal Rencana
Pengendalian Pencapaian Kinerja Secara Berkala pada halaman berikutnya.

Diagram Alir Pemantauan, Pelaporan, dan Feedback/saran

19
RENCANA PENGENDALIAN PENCAPAIAN KINERJA SECARA BERKALA
DIREKTORAT JENDERAL KP3K
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penetapan TAPJA

2 Penetapan Rencana Aksi

3 Penyusunan Pedoman
Pengukuran Kinerja
4 Pengumpulan Data
Kinerja
5 Pelaporan Kinerja dari
satker TP/Dekon/UPT ke
level eselon 2 Penanggung
jawab indikator

6 Analisa, Evaluasi dan


Penyusunan Laporan
Kinerja Level Es 2
7 Penyampaian Hasil
Evaluasi dan Saran
Perbaikan dari Es 2
kepada satker
TP/UPT/Dekon
8 Implementasi
pelaksanaan saran
perbaikan di level satker
TP/UPT/Dekon
9 Pelaporan Kinerja dari
Eselon 2 Kepada Eselon 1
10 Analisa, Evaluasi dan
Penyusunan Laporan
Kinerja Level Es 1
11 Penyampaian Hasil
Evaluasi dan Saran
Perbaikan dari Es1
kepada eselon 2
12 Implementasi
pelaksanaan saran
perbaikan di level es 2
13 Penyempurnaan Renstra,
kebijakan, penganggaran
KP3K untuk tahun
anggaran berikutnya

Hasil pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing Unit Kerja


ditindaklanjuti dengan:
a. Penyampaian Laporan kepada Pimpinan Unit Kerja, Atasan Langsung, atau
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya
b. Melakukan upaya-upaya perbaikan kinerja atas dasar hasil
temuan/kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan

Pelaporan hasil pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan


dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hasil Pengukuran Kinerja Berkala dilaporkan secara tertulis atau online
kepada Pimpinan Unit Kerja, untuk selanjutnya didistribusikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan;
b. Hasil Pengukuran Kinerja Akhir Tahun dilaporkan sebagai bagian dari
Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja yang bersangkutan;

20
c. Hasil pengukuran kinerja disertai dengan data dukung untuk meyakinkan
bahwa kinerja yang dicapai dapat dipertanggungjawabkan. Jenis-jenis data
dukung dapat berupa antara lain Surat Keputusan, laporan pelaksanaan,
dokumentasi foto, peta, fotocopy SP2D, rekening kelompok, kajian
akademis, dan bukti lainnya yang sesuai

21
BAB V
TINDAK LANJUT HASIL PENGUKURAN
KINERJA

Agar hasil pengukuran kinerja yang telah diuraikan pada Bab I sampai Bab IV
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperbaiki kinerja Ditjen KP3K, maka
setelah pengukuran dilakukan tindakan atau upaya-upaya perbaikan kinerja.
Upaya-upaya perbaikan kinerja dimaksud dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:

a. Rekomendasi hasil Pengukuran Kinerja Berkala ditindaklanjuti dengan


penyusunan atau perubahan kebijakan operasional untuk mempertahankan
dan/atau meningkatkan kinerja seluruh elemen manajemen dalam Unit
Kerja, dengan tujuan agar target kinerja yang ditetapkan dapat
dicapaisecara optimal pada akhir tahun berjalan;
b. Upaya perbaikan yang dilakukan Unit Kerja atas hasil Pengukuran Kinerja
Akhir Tahun dilaksanakan, setelah diperoleh rekomendasi dari Laporan
Hasil Evaluasi (LHE) terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja yang dilakukan
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi dan/atau Inspektorat Jenderal
c. Rekomnedasi hasil Pengukuran Kinerja Tahunan ditindaklanjuti dengan
penyusunan atau perubahan kebijakan untuk perbaikan kinerja tahu-tahun
berikutnya. Bentuk-bentuk perubahan tersebut antara lain:
Revisi Renstra, termasuk revisi target capaian

Perubahan alokasi anggaran

Pemberian reward dan punishment kepada unit kerja/satuan kerja.

Agar tindak lanjut hasil rekomendasi pengukuran kinerja ini berjalan efektif, maka
setiap unit kerja/ satuan kerja agar melaksakan rekomendasitersebut paling lama
60 (enam puluh) hari terhitung sejak direkomendasitersebut diterima.

22
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini menjadi penting karena diperlukan suatu acuan yang jelas
dalam mengukur kinerja dalam rangka mencapai target Kinerja Ditjen KP3K Tahun
2015. Dalam hal inidikelompokan ke dalam 4 (empat) perspektif Balanced
Scorecard (BSC), yakni:Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder);
Perspektif Masyarakat (Costumer), Perspektif Internal (Internal Process); dan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth). Disamping itu,
pedoman ini juga sebagai salah satu komponen dalam yang membentuk Sistem
AKIP. Dikarenakan belum optimalnya pengukuran kinerja yang dilakukan pada
satker lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka
diharapkan pedoman/panduan ini dapat dijadikan acuan/panduan dan dapat
diterapkan pada seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil. Lebih lanjut pedoman/panduan ini dimaksudkan agar selain
digunakan sebagai dasar pelaporan, juga untuk pengendalian dan pemantauan
secara berkala oleh pimpinan satker.

23

Anda mungkin juga menyukai