Skripsi Adisti Lenggogeni 2010-41-275

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 131

Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama)
Fakultas Ilmu Komunikasi

SKRIPSI

PENGARUH MEMBACA ISI BERITA KESEHATAN


DETIK.COM TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP
SEHAT KHALAYAK

Diajukan oleh:

NAMA : ADISTI LENGGOGENI


NIM : 2010-41-275
KONSENTRASI : JURNALISTIK

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Mencapai Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2014
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah

memberikan rakhmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat

mennyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul : “Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com

Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

mencapai Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh membaca

“isi berita kesehatan” detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak

dengan melakukan survei kepada anggota PPI Jakarta Selatan. Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan baik

dari segi isi maupun penulisannya. Karena keterbatasan tersebut, maka dengan

lapang dada dan tangan terbuka, penulis menerima setiap kritikan dan saran untuk

memperbaiki skripsi ini.

Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Jakarta, Agustus 2014

Penullis
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berupaya dengan seluruh

kemampuan yang dimiliki agar dapat menyusun skripsi ini dengan baik. Namun

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau ketidaksempurnaan

dalam penyajian maupun isinya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang dapat bersifat membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak mendukung dan memberikan

bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Kedua orang tua saya, Siti Habsah (alm) dan Herry Rifnaldi Hosry yang telah

melahirkan dan membesarkan saya.

2. Tante saya Telni Rusmitantri sebagai pengganti dari ibu saya sejak kecil.

3. Kakak dan adik saya, Aldi Habriansyah dan Abriel Adryansah.

4. Ibu Dr. Retno Intani, ZA, M.Sc dan Bapak Dr. Muhtadin, MA yang telah

memberikan ilmunya dan bimbingannya dalam selama proses penyusunan

skripsi ini.

5. Mbak Vita selaku Redaktur Pelaksana detikHealth yang telah membantu

memberikan data-data yang saya butuhkan untuk penyusunan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan ketika saya

membutuhkannya. Sekali lagi, terima kasih.

Jakarta, Agustus 2014

Penullis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH.....................................................................................v

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi-vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................viii-x

ABSTRAK...............................................................................................................i-iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................1

B. Pembatasan Masalah......................................................................5
C. Rumusan Masalah........................................................................10
D. Manfaaat dan Tujuan Penelitian..................................................11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & TEORI

A. Kajian Pustaka.............................................................................13

B. Penelitian Terdahulu....................................................................19

C. Kerangka Teori
1. Teori S-O-R............................................................................30
2. Teori Behavioristik.................................................................33
D. Hipotesis......................................................................................36
E. Kerangka Konsep........................................................................38
F. Operasionalisasi Konsep.............................................................42
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.............................................................................45
B. Lokasi Penelitian..........................................................................47
C. Populasi........................................................................................47
D. Teknik Pengambilan Sample........................................................48
E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................50
F. Teknik Analisa Data.....................................................................53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian...........................................................59


B. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................62
C. Pengujian Hipotesis....................................................................101
D. Pembahasan................................................................................105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................113
B. Saran..........................................................................................114

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

TABEL 1 Penelitian Terdahulu...........................................................................26

TABEL 2 Operasionalisasi Konsep.....................................................................44

TABEL 3 Jenis Kelamin......................................................................................63

TABEL 4 Usia Responden..................................................................................64

TABEL 5 Pekerjaan.............................................................................................65

TABEL 6 Kebiasaan Membaca Media Online....................................................66

TABEL 7 Saya sering membaca isi berita media online detik.com....................67

TABEL 8 Saya sering membaca berita kesehatan di detik.com


(detikHealth).......................................................................................68
TABEL 9 Saya membaca berita kesehatan di detik.com
(detikHealth) ketika memiliki waktu luang........................................69

TABEL 10 Saya membaca berita kesehatan di detik.com


(detikHealth) selama kurang dari 30 menit dalam sehari...................70

TABEL 11 Saya membaca berita kesehatan di detik.com


(detikHealth) selama lebih dari 30 menit dalam sehari......................71
TABEL 12 Menurut saya isi berita kesehatan detik.com
(detikHealth) sesuai dengan fakta yang ada......................................72
TABEL 13 Menurut saya isi berita kesehatan detik.com
(detikHealth) disajikan dengan bahasa yang
mudah dimengerti dan komunikatif...................................................73
TABEL 14 Menurut saya isi berita kesehatan detik.com
(detikHealth) menarik dan beragam...................................................74
TABEL 15 Saya memilih untuk memperhatikan seluruh
isi berita kesehatan di detik.com (detikHealth) karena
penuh dengan informasi penting tentang kesehatan..........................75

TABEL 16 Menurut saya berita kesehatan di detik.com


(detikHealth) dapat memperluas wawasan tentang
Kesehatan...........................................................................................76
TABEL 17 Saya memahami berita seputar kesehatan
yang disajikan oleh detik.com (detikHealth)......................................77

TABEL 18 Informasi seputar kesehatan yang ada


di detik.com (detikHealth) berguna dalam kehidupan saya................78

TABEL 19 Saya dapat mengolah seluruh informasi yang


ada dalam isi berita kesehatan detik.com
(detikHealth) yang disesuaikan dengan nilai kebutuhan saya............79

TABEL 20 Setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com


(detikHealth) saya tahu bagaimana menjalankan
pola hidup sehat..................................................................................80

TABEL 21 Saya suka membaca isi berita kesehatan detik.com


(detikHealth).......................................................................................81

TABEL 22 Isi berita kesehatan detik.com (detikHealth)


membuat saya takut akan terkena berbagai
macam penyakit..................................................................................82

TABEL 23 Rasa ingin tahu saya terpuaskan setelah membaca


berita kesehatan di detik.com (detikHealth).......................................83

TABEL 24 Rata-rata Mean Variabel X.................................................................84

TABEL 25 Setelah membaca isi berita kesehatan


detik.com (detikHealth) saya menjadi tahu
informasi dan tips tentang kesehatan..................................................87

TABEL 26 Setelah membaca isi berita kesehatan


di detik.com (detikHealth) saya menjadi tahu
hal baik dan hal buruk yang dapat
memengaruhi kondisi kesehatan saya.................................................88

TABEL 27 Setelah membaca isi berita kesehatan


detik.com (detikHealth) saya menjadi
paham bagaimana menjalankan pola hidup sehat...............................89

TABEL 28 Setelah membaca isi berita kesehatan


detik.com (detikHealth) saya mempunyai
keinginan untuk menjalani pola hidup sehat.......................................90
TABEL 29 Saya mulai peduli dengan hal-hal kecil yang
berhubungan dengan kesehatan,
setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth)...............91

TABEL 30 Setelah membaca berita kesehatan


detik.com (detikHealth) saya menerapkan
informasi atau tips seputar kesehatan.................................................92

TABEL 31 Setelah membaca berita kesehatan detik.com


(detikHealth) saya mulai menjaga kondisi
kesehatan tubuh saya..........................................................................93

TABEL 32 Setelah membaca berita kesehatan detik.com


(detikHealth) saya mulai menjalankan pola
hidup yang lebih baik..........................................................................94

TABEL 33 Saya yakin untuk menjalankan pola hidup sehat


Seterusnya...........................................................................................95

TABEL 34 Rata-rata Mean Variabel Y.................................................................96


Daftar Lampiran

1. Surat Keterangan Penelitian

2. Kuisioner

3. Coding Sheet

4. Tabel SPSS

5. Tampilan Website detikHealth

6. Foto penyebaran kuisioner

7. Daftar Riwayat Hidup


ABSTRAK

Nama : Adisti Lenggogeni

NIM : 2010-41-275

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Jurnalistik

Judul : Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com


Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak

Jumlah Bab/Halaman : 5 BAB/114 Halaman

Bibliografi : 25 Buku

Pembimbing I : Dr. Retno Intani, ZA, M.Sc

Pembimbing II : Dr. Muhtadin, MA

Penelitian ini mengambil judul Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan


detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak. detik.com adalah media
online pertama di Indonesia, yang merupakan sebuah portal web yang
berisi berita dan artikel dalam jaringan atau online. Salah satu website yang terdapat
dalam portal detik.com adalah detikHealth, yang membahas seputar dunia kesehatan.
Tujuan dari permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah Mengetahui
Intensitas membaca khalayak, mengetahui pola hidup sehat yang dijalankan oleh
mereka, dan mengetahui seberapa besar pengaruh membaca isi berita kesehatan
detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Stimulus-Organisme-
Respon. Teori ini menjelaskan bahwa khalayak akan memberikan responnya
terhadap stimulus yang diterima setelah memperhatikan, dan memahami apa yang
disampaikan. Hal ini didukung oleh Teori Behavioristik (Perilaku) yang menjelaskan
bahwa apa yang dilakukan oleh individu merupakan kunci untuk melihat tingkah
laku individu. Pada teori ini menekankan bahwa perilaku individu dapat dipengaruhi
oleh lingkungan maupun besarnya stimulus yang diberikan, sehingga dapat dilihat
sejauh mana variabel kognitif membentuk perilaku khalayak (Konatif).
Metode Penelitian yang digunakan yaitu bersifat eksplanatif, dengan
mengambil populasi Anggota Purna Paskibraka Indonessia Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Selatan yang berjumlah 820 orang dengan jumlah sampel 89
orang yang dihitung menggunakan rumus Taro Yamane. Sedangkan teknik
pengambilan samplingnya menggunakan Simple Random Sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran angket kepada responden dan
perpustakaan sebagai pedoman dari literatur yang ada dalam penelitian ini.
Kemudian setelah data dikumpulkan dan dianalisa secara kuantitatif menggunakan
program SPSS 17.0 lalu diinterpretasikan untuk memperoleh gambaran mengenai
variabel yang diamati. Lalu dilakukanlah pengujian hipotesis menggunakan analisis
linier sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, pengaruh Isi
Berita Kesehatan detik.com (X) terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak (Y)
termasuk Sedang, dengan nilai Adjusted R2 sebesar 0,430. Hal ini menunjukkan
pengertian bahwa Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com mempengaruhi
Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak sebesar 43% sedangkan sisanya (100%-43%
= 57%), dipengaruhi oleh sebab-sebab lainnya.
ABSTRACT

Name : Adisti Lenggogeni

Main Number of Student : 2010-41-275

Courses : Communication

Majors : Journalism

Title : The Influence Reading Health News Content


detik.com to Audiences Healthy Lifestyle Changes

Number of Chapters/Page : 5 BAB/114 pages

Bibliography : 25 books

Adviser I : Dr. Retno Intani, ZA, M.Sc

Adviser II : Dr. Muhtadin, MA

This study takes title „The Influence Reading Health News Content detik.com
to Audiences Healthy Lifestyle Changes‟. detik.com is the first online media in
Indonesia, which is a web portal that contains news and articles in the network or
online. One of the websites contained in the portal detik.com is detikHealth, which
presents news about health. The aim of the problems studied by the authors was to
determine the intensity level member Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Selatan, to know a healthy lifestyle that is done by them, and to
determine how much influence reading the content of detik.com‟s health news to the
changes of healthy lifestyle members Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
The theory uses in this study is the theory of organism response stimulus. This
theory explains that the audience will respond to the stimulus after notice and
understand what is presented. This is supported behavioristik theory (behavioral)
which eplains that what is done by the individual is the key to look at the behavior of
individuals. In this theory emphasizes that an individual‟s behavior can be
influenced by the environment and the magnitude of the stimulus is given, so it can
be senn the extent to cognitive variables establish the behavior of members Purna
Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan (conative).
The research method used is explanative, by taking full population of
members Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Adminstrasi Jakarta
Selatan with a total number of 820 people with a sample of 89 people is calculated
using the formula taro yamane, while the sampling tehnique using simple random
sampling. Data Collection technique used is questionaire to the respondents and the
library as a guideline from the existing literature in this research. After the data is
collected and analyzed quantitatively using SPSS 17.0 program then interpreted to
obtain a overview of the observed variables, then the hypothesis testing was
performed using a simple linear analysis.
Based on the result of research and data analysis, health news content
detik.com influence on audinece healthy lifestyle changes is medium, with the
adjusted R2 value of 0,430, it shows that reading the health news content detik.com
affect healthy lifestyle changes audience by 43%, while the rest is (100%-43%=57%)
influenced by other causes.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan

kemajuan zaman. Masyarakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan

pokok. Dalam hal informasi, masyarakat seakan tidak ingin ketinggalan sedetikpun.

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi bisa berasal dari mana saja. Baik itu

lingkungan yang terdekat seperti keluarga dan pertemanan, bisa pula melalui media-

media lainnya seperti media massa dan media online.

Media online menjadi media informasi yang menjawab kebutuhan informasi

dari setiap orang. Media online menjadi tempat yang paling cocok untuk menemukan

informasi yang cepat atau dikenal dengan breaking news dan mudah untuk diperoleh,

bahkan dalam perkembangan di tahun-tahun berikutnya media online sudah dapat

dinikmati dengan fasilitas mobile. Hanya dengan alat komunikasi yang ada di tangan,

seseorang bisa dengan cepat membaca dan memperoleh informasi. Disadari atau

tidak, media online menjadi alternatif media yang paling murah dan praktis.

Masyarakat mulai melirik media online lantaran ada kejenuhan di pasar

media cetak pasca reformasi 1998. Orang melihat media online mempunyai peluang

yang menguntungkan karena investasinya dianggap lebih murah dibandingkan

dengan media cetak.

Media online Indonesia pada awalnya hanya memindahkan isi berita yang

ada di surat kabar atau koran ke media internet atau ditampilkan secara online.

Dengan kata lain produk berita versi cetak dengan online tidak terdapat perbedaan.
Namun yang dilakukan oleh situs www.detik.com pada pertengahan Juli 1998

tidaklah demikian.

Media online di Indonesia mulai muncul saat menjelang keruntuhan

pemerintahan orde baru Soeharto 1998. Saat itu, semua media dalam cengkraman

dan pengawasan ketat pemerintahan orde baru. Ketatnya pengawasan itu

mengakibatkan munculnya media alternatif baru melalui internet. Saat itu semua

berita mengenai keburukan orde baru disebarkan melalui media online seperti

internet oleh aktivis pro demokrasi seperti kpdnet.activist.com atau kdp.usa.net

detik.com adalah media online pertama di Indonesia, yang merupakan

sebuah portal web yang berisi berita dan artikel dalam jaringan atau online. detikcom

merupakan salah satu situs berita yang cukup banyak dikunjungi oleh pembaca. Hal

ini terlihat dari data yang diperoleh dari bagian product management detik.com,

menurut data Content & Traffic Performance Januari 2014, di mana dalam satu hari

portal detik.com bisa dikunjungi sekitar 3.000.000 pembaca.

Salah satu website yang terdapat dalam portal detik.com adalah detikHealth,

yang membahas seputar dunia kesehatan. detikHealth terbagi atas beberapa kanal

atau saluran yaitu berita sehat, seks sehat, diet, obat & penyakit, ibu & anak,

konsultasi, foto, dan video.

Perkembangan media online dalam memberikan informasi bisa memberikan

efek bagi masyarakat. Menurut Donald F. Robert (Schramm dan Roberts, 1907: 67),

efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media tersebut, karena

fokusnya adalah pesan.


Peneliti ingin mengetahui pengaruh membaca isi berita detik.com terhadap

khalayak yang membaca isi berita tersebut, karena cukup banyak masyarakat yang

membaca isi berita detikHealth. Berdasarkan data product management detik.com,

jumlah pembaca yang membuka situs detikHealth melalui komputer (PC) dalam satu

hari mencapai 1.200.000. Sedangkan pembaca yang membuka situs detikHealth

melalui telepon genggam, mencapai 3.000.000 pembaca setiap harinya. Dalam hal

ini penulis mempersempit penelitian dengan meneliti apakah ada pengaruh dari

„Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat

Khalayak‟

Pola hidup sehat adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan oleh

semua orang. Pola hidup sehat saat ini memang sedang menjadi tren yang dilakukan

oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah penyakit yang

timbul akibat pola hidup yang tidak sehat. Salah satu dampak yang bisa timbul akibat

pola hidup yang tidak sehat adalah obesitas. Menurut World Health Organization

(WHO), Obesitas merupakan salah satu dari 10 kondisi yang berisiko menimbulkan

berbagai penyakit di seluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang berisiko di

negara berkembang. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010,

permasalahan obesitas sangat dominan pada kelompok penduduk yang tinggal di

perkotaan, status ekonomi yang lebih baik, dan pendidikan yang tinggi. Obesitas jika

dibiarkan dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan penyakit kronis seperti

darah tinggi, kolesterol, diabetes.

Apabila kita lihat data tentang page view detikHealth, maka banyak masyarakat

membaca berita seputar kesehatan untuk menjalani pola hidup sehat. detikHealth
merupakan salah satu website dari portal berita detik.com yang menyajikan berita

dan informasi seputar kesehatan.

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis sebelumnya, diketahui bahwa

Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan,

hampir seluruhnya mengikuti berita yang ada di portal berita detik.com, termasuk isi

berita di website detikHealth.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The Catholic University of the

Sacred Heart di Roma pada tahun 2012 menyatakan bahwa, membaca berita dapat

membuat hidup seseorang menjadi lebih sehat. Hasil penelitian yang dipublikasikan

di The International Journal of Public Health menyatakan bahwa menggunakan

media massa dapat membuat seseorang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Americo

Bonnani tersebut melakukan riset terhadap seribu orang responden dewasa.

Dan dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti

apakah ada Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan

Pola Hidup Sehat Khalayak?


B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah “Usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari

masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah dibuat dengan tujuan agar

kita dapat mengetahui faktor mana saja yang termasuk ruang lingkup masalah

penelitian.” (Usman dan Akbar, 1996: 23)

Guna membatasi permasalahan penelitian dan menciptakan kesamaan dan

kata-kata yang terdapat dalam skripsi ini serta untuk menghindari terjadinya

perbedaan pemahaman dan pengertian, maka pembatasan ruang lingkup dibagi

sebagai berikut:

1. Pembatasan Materi

Penelitian akan difokuskan terhadap isi berita kesehatan di media online

detik.com dan juga efek yang ditimbulkan isi berita tersebut terhadap

masyarakat.

2. Pembatasan Istilah

Dari pembatasan masalah tersebut maka penulis memberikan batasan dan

pengertian terhadap istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini.

Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengaruh merupakan

daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak,

kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Sumber-sumber pengaruh untuk perseorangan atau kelompok dalam

organisasi terdapat pada suatu jabatan, sistem pengawasan, atau balas jasa dan
hukum, pengawasan finansial (anggaran), pemilikan informasi dan penguasaan

saluran informasi.

Seseorang bersedia menjalankan permintaan orang yang dapat

mempengaruhinya secara efektif karena merasa dirinya puas kalau memang

dapat melaksanakan apa yang diminta oleh orang berpengaruh tersebut.

Motivasi seseorang dapat bersifat dari tercapainya hasil-hasil yang

maksimum, diperolehnya imbalan material atau perasaan disukai atau diterima

oleh orang lain. Jadi, seseorang menjadi secara otomatis menuruti apa yang

diminta oleh orang yang berpengaruh tanpa mengharapkan imbalan atau

pamrih.

b. Berita

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang

benar, menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media

berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.

Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III

(Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975: 44) menyebutkan berita adalah

laporan yang tepat waktu mengenai berita atau opini yang memiliki daya tarik

atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian

Deddy Iskandar Muda menyimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta atau

opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar

pembaca, pendengar, maupun penonton,” (Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter

Profesional, 2005: 21)


c. Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 1948 menyatakan bahwa

pengertian kesehatan adalah “suatu keadaan mental, fisik, kesejahteraan sosial

dan bukan hanya pada ketidakadaan penyakit kepada seluruh manusia”

Di tahun 1986 WHO, di dalam Piagam Ottawa untuk mempromosikan

Kesehatan, menyatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya untuk

kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup sehat adalah konsep positif dalam

menekankan sumber daya sosial dan sumber daya pribadi, serta kemampuan

pada fisik.

d. Media Online

Media Online (Online Media) --disebut juga Digital Media-- adalah

media yang tersaji secara online di internet. Pengertian Media Online dibagi

menjadi dua pengertian:

1. Pengertian Umum Media Online

Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format

media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan

suara.

Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai

sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online secara umum
ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial

(social media) masuk dalam kategori media online.

2. Pengertian Khusus Media Online

Pengertian Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian

media dalam konteks komunikasi massa. Media --singkatan dari media

komunikasi massa-- dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai

karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.

Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan

karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.

Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan

Mengelola Media Online (2012: 14) mengartikan media online sebagai berikut:

Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara

online di situs web (website) internet.

Masih menurut Romli dalam buku tersebut, media online adalah media

massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid,

majalah, buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan

film/video.

Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –

disebut juga cyber journalisme– didefinisikan wikipedia sebagai “pelaporan

fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet”.

Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis

telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori


media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV

online, dan email.

e. Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat yaitu gambaran dari aktivitas / kegiatan yang di dukung

oleh minat, keinginan dan bagaimana pikiran menjalaninya dalam berinteraksi

dengan linkungan, tentunya terhadap hal-hal baik. (Kotler, 2002: 192)

Menurut UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & UU No. 29

Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, pemeliharaan kesehatan adalah upaya

menanggulangi dan mencegah gangguan terhadap kesehatan yang memerlukan

pengobatan, pemeriksaan, atau perawatan terhadap kesehatan termasuk juga

kehamilan dan persalinan.

3. Pembatasan Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Anggota Purna Paskibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan. Waktu yang diperlukan

untuk mengadakan penelitian dan penyebaran angket dibatasi pada bulan Mei

2014 sampai dengan Juli 2014.

Menurut Ardhana (1987) peneliti dimungkinkan untuk mengambil

sampel yang lebih terbatas dan hal itu sebaliknya dapat lebih menghemat waktu,

usaha, dan dana. Bahwa waktu, usaha, dan dana dapat dijadikan pertimbangan

oleh peneliti untuk menentukan besar atau kecilnya sampel, sepanjang dalam

batas kewajaran.
Peneliti tentu saja tidak akan sengaja mengorbankan misi ilmiahnya

dengan dalih waktu terlalu singkat, tenaga peneliti tidak ada atau dana yang

tidak mencukupi, sehingga sampel ditentukan sekecil mungkin, (Sundawan,

1997: 90)

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah “Usaha untuk menyatakan secara tersirat

pernyataan penelitian apa saja yang dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya.

Perumusan masalah merupakan penjabaran atau identifikasi masalah dan

pembatasan masalah.” (Usman dan Akbar, 1996: 23)

Dalam rumusan masalah ini, penulis akan memformulasikan secara

ringkas, jelas, dan tajam tentang permasalahan utama penelitian ini berdasarkan

pada latar belakang dan batasan masalah

1. Seberapa besar intensitas khalayak dalam membaca isi berita kesehatan

detik.com?

2. Seberapa besar perubahan pola hidup sehat khalayak?

3. Apakah ada pengaruh membaca isi berita kesehatan detik.com dengan

perubahan pola hidup sehat khalayak?


D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ialah “Pernyataan mengenai apa yang hendak dicapai.

Tujuan harus berhubungan dengan konsep-konsep spesifik dibanding dengan

yang digunakan dalam perumusan masalah.” (Soehartono, 2004: 2)

Dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan memberikan pernyataan

mengenai suatu situasi kepada subjek, kemudian meminta subjek untuk

mengambil keputusan menanggapi situasi tersebut.

Selanjutnya subjek diminta mempersepsi akibat dari situasi setelah

membaca isi rubrik tersebut. Selain itu, untuk memperoleh gambaran perubahan

pola hidup sehat setelah membaca isi rubrik yang terlihat pada gambarnya

menjadi lebih jelas, dilakukan beberapa wawancara terhadap subjek.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar intensitas khalayak dalam membaca isi

berita kesehatan detik.com

2. Untuk mengetahui seberapa besar perubahan pola hidup sehat khalayak

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh membaca isi berita kesehatan

detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak


E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dapat dibagi atas dua bagian yaitu kegunaan teoritis

dan kegunaan praktis. “Kegunaan teoritis biasanya hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peengembangan konsep-konsep,

atau teori-teori komunikasi pada umumnya dan konsep-konsep pada disiplin

kerja khususnya. Kegunaan praktis hendaknya di sebutkan secara tersurat

berguna bagi siapa saja,” (Usman dan Akbar, 1996: 31)

1. Kegunaan Teoritis

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka akan memberikan hasil

penelitian tentang hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi massa efek media

massa pada umumnya terutama yang berkaitan dengan masalah menyebarkan

informasi, kewaspadaan dan hasil penelitian menjadi acuan dalam teori yang

digunakan.

2. Kegunaan praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

informasi sebagai bahan pertimbangan serta diharapkan pula dapat dijadikan

referensi yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis, terutama yang

memfokuskan penelitian pada pengaruh membaca berita serta berkaitan dengan

perubahan pola hidup sehat.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, DAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses artinya komunikasi

merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan

(ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu

tertentu. Sebagai suatu proses komunikasi tidak statis tetapi dinamis, dalam arti

akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus-menerus.

Secara linier, proses komunikasi sedikitnya melibatkan empat elemen

atau atau komponen sebagai berikut:

1) Sumber/pengirim pesan/komunikator, yakni seseorang atau sekelompok


orang atau suatu organisasi/institusi yang mengambil inisiatif menyampaikan
pesan.
2) Pesan, berupa lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis atau secara lisan,
gambar, angka, atau gerak tubuh.
3) Saluran, yakni sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/pengirim
pesan (misalnya telepon, radio, surat kabar, majalah, TV, gelombang udara
dalam konteks komunikasi antarpribadi secara tatap muka)
4) Penerima/komunikan, yakni seseorang atau sekelompok orang atau
organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan. (Sendjaja, 2007:
2.2)

Di samping keempat elemen tersebut di atas, ada tiga elemen atau faktor

lainnya yang juga penting dalam proses komunikasi yakni:

- Akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/komunikan


- Umpan-balik/feedback, yakni tanggapan balik dari pihak
penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya
- Noise (gangguan), yakni faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat
menganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi. (Sendjaja,
1999:30)
Kegiatan atau upaya komunikasi yang dilakukan tentunya mempunyai

tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud di sini menunjuk pada suatu hasil atau

akibat yang diinginkan oleh pelaku komunikasi. Secara umum, menurut Wilbur

Schramm (1974), tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perpesktif

kepentingan, yakni: kepentingan sumber/pengirim/komunikator dan kepentingan

penerima/komunikan. Dengan demikian maka tujuan komunikasi yang ingin

dicapai dapat digambarkan sebagai berikut:

Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan Tujuan komunikasi dari sudut pandang
sumber penerima
1. Memberikan informasi 1. Memahami informasi
2. Mendidik 2. Mempelajari
3. Menyenangkan / menghibur
3. Menikmati
4. Menganjurkan suatu tindakan /
persuasi 4. Menerima atau menolak anjuran

(Widjaja, 2000:109)

2. Jurnalistik

Istilah “Jurnalistik” atau “ Jurnalisme (journalism)” berasal dari istilah

“Jurnal” yang berarti buku catatan tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan

seseorang. Istilah jurnalistik sebenarnya pada mulanya adalah segala sesuatu

yang ditulis untuk diumumkan. Tidak disebut jurnalistik jika tidak tertulis atau

tercetak. Karena itu istilah “Jurnalistik Udara” (air journalism) atau jurnalistik

media elektronik sejauh ada hubungannya dengan penyiaran berita secara lisan,
misalnya wawancara yang disiarkan secara langsung (live), sudah menyimpang

dari asal pengertian jurnalistik.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa jurnalistik selalu berhubungan dengan

“berita” (news) yang tertulis, atau penyampaian pesan tertulis kepada khalayak

(banyak komunikan atau penerima pesan). Tetapi dengan munculnya media

massa elektronik baik yang bersifat audial (dengar) maupun yang bersifat audio-

visual (pandang-dengar) maka berita dapat pula berbentuk lisan. (Suhandang,

2004:23)

Menurut Roland E. Wolesely dan Laurence R. Campbell, (dalam

Suhandang, 2004:24) jurnalistik adalah tindakan diseminasi informasi, opini,

dan hiburan untuk orang ramai (publik) yang sistematik dan dapat dipercaya

kebenarannya melalui media komunikasi massa modern

Bagi seorang ahli komunikasi (komunikolog) jurnalistik dipandang

sebagi lambang-lambang tertulis (written symbols). Dalam ilmu komunikasi

lambang adalah segala sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, baik sesuatu

yang lain itu berada atau tidak berada pada tempat (ruang) dan waktu lambang

itu dijelmakan melalui bahasa lisan atau bahasa tulis (gambar). Kehadiran

jurnalistik dimulai ketika manusia belajar menulis. Sedangkan kehadiran surat

kabar dimulai ketika manusia belajar menulis dengan jarak waktu yang teratur

(regular intervals).
3. Media Massa

Komunikasi merupakan hal yang paling menarik untuk dikaji dalam

suatu penelitian, karena setiap orang pasti butuh komunikasi. Maka dari itu

Harold D. Lasswell dalam bukunya The Structure and Fuction of

Communication in Society, mengatakan bahwa cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah Who Says What in Which Channel to Whom

With what Effect?”

Artinya, siapa mengatakan apa kepada siapa melalui saluran mana

dengan pengaruh bagaimana? Dengan itulah komunikasi yang disampaikan bisa

dimengerti dan terjadi timbal balik oleh komunikator terhadap komunikan.

Komunikasi yang didefinisikan oleh Carl I. Hovland yang dikutip dari

buku „Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar‟ (Mulyana, 2006:62) sebagai “proses

yang memungkinkan seseorang (komunikator) untuk mengubah perilaku orang

lain (komunikan).

Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau unsur, antara lain

peserta atau pelaku, pesan, saluran atau alat penyampaian pesan, waktu, tempat,

hasil atau akibat serta situasi dan kondisi pada saat berlangsungnya proses

komunikasi.

Definisi ilmu komunikasi, menurut Berger dan Chaffe dalam bukunya

“Hand Book of Communication”, ilmu komunikasi adalah “ilmu pengetahuan

tentang produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang

melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan


tujuan menjelaskan fenomena yang roh dari berkaitan dengan produksi, proses

dan pengaruh dari sistem-sistem. (Sandjaja, 2007:110)

Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah sebuah

proses penyampaian pesan dari pengirim pesan (komunikator), yang berupa

kata-kata atau lambang-lambang melalui media, yang dapat mempengaruhi

penerima pesan (komunikan), sehingga menimbulkan efek-efek tertentu kepada

komunikan.

Ahli komunikasi Josep Devito pada tahun 1997, mengemukakan definisi

komunikasi massa dengan dua item, yakni:

1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa dan

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.

2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang

audio dan/visual (Karlinah, 2007:17)

Dari definisi tersebut komunikasi massa merupakan khalayak meliputi

seluruh penduduk, yang menggunakan alat yaitu media baik televisi, radio, surat

kabar, majalah, dan film.

Komunikasi massa sangat efisien dan lebih berpengaruh pada khalayak,

karena lebih praktis, luas, dan tidak terbatas. Sehingga pada komunikasi “pesan

harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan

dengan karakteristik media massa yang digunakan.

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan

Bitner (1980:10) yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat, “Mass communication is

messages communicated throught a mass medium to a large number of people”


“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah orang.” Komunikasi massa sangat penting dan

berpengaruh terhadap khalayak, karena dengan adanya komunikasi massa

khalayak dapat mengetahui berita atau isu yang sedang terjadi walaupun di

daerah atau di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh khalayak.

Selain itu Joseph A. Devito yang dikutip dalam buku „Ilmu, Teori, dan

Filsafat Komunikasi‟ menambahkan bahwa komunikasi massa dapat dicirikan

sebagai berikut:

1. “Komunikasi massa berlangsung satu arah (one way communication), berarti


tidak terrdapat arus balik dari komunikan ke komunikator.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga, disebut melembaga karena
proses penyebarluasan pesannya bertindak atas nama lembaga, sejalan
dengan kebijakan perusahaan.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, pesan yang disebarluaskan
melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan
mengenai kepentingan umum. Hal inilah yang membedakan media massa
dengan media nonmassa lainnya, yakni pesan yang disebarkan hanya
ditujukan kepada sekelompok orang tertentu misalnya majalah organisasi,
surat kabar kampus, film dokumenter, dan televisi siaran sekitar (close circuit
television)
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, pesan yang
disampaikan melalui media diterima oleh khalayak luas secara bersamaan.
Hal ini juga membedakan media massa dengan media nirmassa, yang tidak
memiliki ciri keserempakan yang dimiliki oleh media massa.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, keberadaan komunikan
tersebar secara terpencar, tidak saling mengenal, dan masing-masing berbeda
dalam berbagai hal dan latar belakang.” (Effendy, 1993:22)

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa komunikasi

dapat dicirikan berdasarkan prosesnya, seperti komunikasi massa yang

berlangsung satu arah yang biasanya komunikator menyebarluaskan pesannya

bertindak atas nama lembaga, karena pesannya bersifat umum.


Selain itu, pesan yang disampaikan melalui media diterima oleh khalayak

luas secara umum, dan pesan yang disampaikan melalui media diterima oleh

khalayak luas secara bersamaan, untuk menjangkau komunikan, komunikasi

massa bersifat heterogen atau tersebar secara terpencar, tidak saling mengenal,

dan masing-masing berbeda dalam berbagai latar belakang.

4. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengenai “Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan

detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak”. Banyak penelitian

terdahulu yang dilakukan berbagai pihak, dengan judul yang lain tetapi memiliki

beberapa persamaan dan juga perbedaan.

Dalam penelitian terdahulu ini, peneliti menguraikan mengenai skripsi

yang diteliti oleh Dewi Kartika dengan judul “Pengaruh Membaca Rubrik

Kesehatan pada Majalah Fit terhadap Pola Hidup Sehat Wanita Dewasa Jalan

Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan Keramat Pela-Jakarta Selatan”. Pelaksanaan

penelitian ini berlokasi di Jalan Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan Keramat

Pela-Jakarta Selatan, karena untuk mengetahui intensitas warga dalam membaca

rubrik kesehatan, mengetahui pola hidup sehat warga, dan mengetahui seberapa

besar pengaruh membaca rubrik kesehatan pada majalah fit terhadap pola hidup

wanita dewasa jalan Gandaria VI Jakarta Selatan.

Unit bidang studi yang dikaji adalah bidang Ilmu Komunikasi dan teori

yang digunakan oleh penulis terdahulu adalah:


1. Teori Individual Differences

2. Teori S-O-R

3. Teori Behavioral and Conative

Adapun analisis data yang digunakan untuk mengumpulkan data-data

dari hasil kuisioner adalah analisa secara Kuantitatif. Menurut Saifuddin Anwar

(2010:5), Kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan pada data-data

angka yang diuji dan diperoleh dengan metode statiska.

Kuantitatif merupakan suatu bentuk penelitian yang menguji hubungan

antara variabel, baik dua atau lebih. Berdasarkan kesimpulan penelitian dan

analisa data terdahulu, maka ditemukan terdapat hubungan yang signifikan

antara pengaruh variabel X (Pengaruh Membaca Rubrik Kesehatan pada

Majalah Fit) dengan variabel Y (Terhadap Pola Hidup Sehat Wanita Dewasa

Warga Jalan Gandaria VI RT 009/001 Kelurahan Kramat Pela-Jakarta Selatan).

Nilai hubungannya sebesar 0,629 yang artinya menunjukkan arah hubungan

yang kuat. Disimpulkan terdapat hubungan yang kuat sebesar 22,018 antara

pengaruh membaca rubrik kesehatan di majalah Fit dengan Pola Hidup Sehat

Wanita di Kalangan Warga Jalan Gandaria VI.

Adapun perbedaan antara penelitian yang peneliti lakukan sekarang

dengan penelitian terdahulu terletak pada teori yang digunakan oleh peneliti.

Penelitian terdahulu menggunakan tiga teori yaitu Teori Individual Differences,

Teori S-O-R, dan Teori Behavioral and Conative. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti sekarang hanya menggunakan dua teori yaitu teori S-O-R

dan teori behaviorisme.


Penelitian terdahulu mengambil populasi wanita, sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti sekarang mengambil populasi pria dan wanita yang

berusia 18-35 tahun.

Penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh

Selih Rahayu dengan judul “Pengaruh Pemberitaan Harian Pos Kota Mengenai

Kasus Pemerkosaan di Angkot Terhadap Sikap Kewaspadaan Perempuan Warga

Perumahan Cikarang Baru RT 003/RW 007 atas Ancaman Kejahatan di dalam

Angkot”

Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu bagaimana

pengaruh pemberitaan Harian Pos Kota mengenai kasus pemerkosaan di angkot

terhadap sikap kewapadaan perempuan warga perumahan Cikarang Baru RT

003/RW 007 atas ancaman kejahatan di dalam angkutan kota?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas perempuan warga

Cikarang Baru RT 003/ RW 007 dalam membaca berita Harian Pos Kota

mengenai kasus pemerkosaan, dan untuk mengetahui sikap kewaspadaan

perempuan warga Perumahan Cikarang Baru RT 003/RW 007, dan yang terakhir

adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh membaca berita Harian Pos

Kota mengenai kasus pemerkosaan di angkot terhadap sikap kewaspadaan

perempuan warga Perumahan Cikarang Baru RT 003/ RW 007 atas ancaman

kejahatan di dalam angkot.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori stimulus

organisme respons (S-O-R) sebagai variabel bebas, dan model ABC‟s Attitude

serta Teori Individual Differences sebagai variabel terikat.


Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat eksplanatif. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan Regresi. Data-data yang diperoleh dari

lapangan kemudian dijawabkan dalam bentuk tabel tunggal, lalu dihitung

dengan menggunakan bantuan SPSS.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sample random

sampling. Sampel yang diambil adalah perempuan warga Perumahan Cikarang

Baru RT 003/RW 007 yang berada dalam kategori usia 17-40 tahun sebanyak 80

dari populasi, kemudian ditarik sampel sebanyak 44 responden. Untuk

menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik Taro Yamane dengan

tingkat kepercayaan 90% dan presisi 10%. Data dikumpulkan melalui kuisioner

yang dijawab oleh responden dan diberi skor berdasarkan skala Likert. Skor

tersebut dimasukan ke dalam lembaran koding (Coding Sheet). Untuk keperluan

analisis data maka dianalisis dengan Regresi dengan program SPSS (Statictical

Package for Social Sciene).

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka

diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X (membaca

berita-berita mengenai kasus pemerkosaan di dalam angkot pada Harian Pos

Kota) terhadap variabel Y (sikap kewaspadaan perempuan Perumahan Cikarang

Baru RT 003/ RW 007 atas ancaman kejahatan di dalam angkutan kota). Nilai

kontribusi pengaruh sebesar 43,8%, selebihnya sikap kewaspadaan perempuan

warga Perumahan Cikarang Baru RT 003/ RW 007 sebesar 56,2% terbentuk

akibat pengaruh beberapa faktor lainnya di luar penelitian ini.


Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan

oleh penulis sekarang adalah sama-sama meneliti mengenai pengaruh suatu

pemberitaan terhadap khalayak. Selain itu teori S-O-R juga digunakan oleh

penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis sekarang.

Banyak sekali perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu

dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis sekarang ini. Beberapa di

antaranya adalah media yang diteliti oleh penelitian terdahulu adalah media

cetak berupa surat kabar, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat

ini adalah meneliti pengaruh isi berita media online. Penelitian terdahulu juga

menggunakan tiga teori sedangkan penelitian yang dilakukan penulis saat ini

menggunakan dua teori. Isi berita yang diteliti juga berbeda, penelitian terdahulu

melihat apakah ada pengaruh dari pemberitaan kriminalitas sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh penulis sekarang meneliti apakah ada pengaruh dari

membaca isi berita kesehatan.

Penelitian terdahulu yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh

Imbar Larasati dengan judul “Pengaruh Membaca Rubrik Hijabers Pada Majalah

Hijab Style by Hijabers Community Terhadap Gaya Busana Muslim Mahasiswi

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”

Penelitian ini mengambil judul Pengaruh Membaca Rubrik Hijabers Pada

Majalah Hijab Style by Hijabers Community Terhadap Gaya Busana Muslim

Mahasiswi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Rubrik Hijabers pada


majalah Hijab Style by Hijabers Community berisikan informasi seputar

masalah hijab.

Tujuan dari permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah untuk

mengetahui intensitas mahasiwi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam membaca rubrik Hijabers, mengetahui gaya busana muslim

mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

mengetahui seberapa besar pengaruh membaca rubrik Hijabers pada majalah

Hijab Style by Hijaber Community terhadap Gaya Busana Muslim Mahasiswi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Stimulus-

Organisme-Respons. Teori ini digunakan karena menjelaskan bahwa khalayak

akan memberikan responnya terhadap stimulus yang diterima setelah

memperhatikan, dan memahami apa yang disampaikan. Pada proses

pembentukan respon khalayak mengenai stimulus yang diberikan, tidak terlepas

dari pemahaman masing-masing individu mengenai suatu informasi yang

didapat. Pada penelitian ini juga digunakan Teori Individual Differencial karena

teori ini menjelaskan bahwa setiap individu memiliki perbedaan dalam

kepentingan, kepercayaan, maupun perhatian yang dibutuhkan. Hal ini

disebakan latar belakang pengetahuan individu yang memberikan tingkat

pemahaman yang berbeda-beda. Teori ini juga menjelaskan bahwa setiap

individu memiliki kepribadian berbeda dalam menanggapi sesuatu. Hal tersebut

didukung oleh Teori Behavioral (Perilaku) yang menjelaskan bahwa apa yang

dilakukan oleh individu merupakan kunci untuk melihat tingkah laku individu.
Pada teori ini lebih menekankan bahwa perilaku individu dapat dipengaruhi oleh

lingkungan maupun besarnya stimulus yang diberikan, sehingga dapat dilihat

sejauh mana variabel kognitif membentuk perilaku mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk menerapkan Gaya Busana Muslim (Konatif)

Metode penelitian ini bersifat eksplanatif. Objek penelitiannya adalah

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah

9814 dengan jumlah sampel 99 orang yang dihitung menggunakan Rumus Taro

Yamane. Sedangkan teknik pengambilan samplingnya menggunakan Simple

Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran

angket kepada responden dan perpustakaan sebagai pedoman dari literatur yang

ada dalam penelitian ini. Kemudia data dikumpulakn dan dianalisa seara

kuantitatif menggunakan program SPSS 17.0 dan diinterpretasikan untuk

memperoleh gambaran mengenai variabel yang diamati. Lalu dilakukanlah

pengujian hipotesis menggunakan analisis Linier Sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka

Frekuensi Intensitas variabel X (Membaca Rubrik Hijabers pada Majalah Hijab

Style by Hijabers Community) diperoleh peningkatan sebesar 0,757 satuan Gaya

Busana Muslim khususnya Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (Y) sejalan dengan konstanta sebesar 15,307. Dengan

demikian, penelitian ini membuktikan bahwa : Membaca Rubrik Hijabers pada

Majalah Hijab Style by Hijabers Community memberikan Pengaruh yang

Signifikan dan Positif terhadap Gaya Busana Muslim Mahasiswi Universitas

Islam Negeri Syari Hidayatullah Jakarta.


Untuk lebih jelasnya berikut dipaparkan tabel dari penelitian yang

terdahulu:

Tabel 1
Penelitian Terdahulu

No. Masalah Dewi Kartika Selih Rahayu Imbar Larasati Adisti


(2013) (2012) (2013) Lenggogeni
(2014)
1. Judul “Pengaruh “Pengaruh “Pengaruh “Pengaruh
Membaca Pemberitaan Membaca Membaca Isi
Rubrik Harian Pos Rubrik Berita
Kesehatan Kota Hijabers Pada Kesehatan
pada Majalah Mengenai Majalah Hijab detik.com
Fit terhadap Kasus Style by Terhadap
Pola Hidup Pemerkosaan Hijabers Perubahan
Shat Wanita di Angkot Community Pola Hidup
Dewasa Jalan Terhadap Terhadap Sehat
Gandaria VI Sikap Gaya Busana Khalayak”
RT 009/01 Kewaspadaan Muslim
Kelurahan Perempuan Mahasiswi
Keramat Pela- Warga Universitas
Jakarta Perumahan Islam Negeri
Selatan” Cikarang Baru Syarif
RT 003/ RW Hidayatullah
007 atas Jakarta”
Ancaman
Kejahatan di
dalam
Angkutan
Kota”

2. Deskripsi Penelitian Penelitian ini Masalah yang Fashion atau Kesehatan


dilakukan dirumuskan penampilan merupakan
pada tahun dalam merupakan hal suatu
2013. Tema penelitian ini yang sangat kebutuhan
kesehatan adalah penting bagi yang tidak
diambil karena bagaimana perempuan. dapat
kesehatan pengaruh Belakangan ini ditinggalkan
merupakan hal pemberitaan muncul oleh manusia.
yang sangat Harian Pos pelabelan gaya Maka dari itu
penting dalam Kota berhijab dan penulis
kehidupan mengenai kaus berbusana ala mengangkat
manusia. pemerkosaan hijabers. Maka topik
di angkot dari itu penelitian
terhadap sikap permasalahan tentang
kewaspadaan yang diangkat kesehatan.
perempuan adalah
warga permasalahan
Perumahan yang terjadi di
Cikarang Baru masyarakat
RT 003/ RW khususnya
007 atas mengenai
ancaman Hijab.
kejahatan di
dalam
angkutan kota

3. Tujuan Untuk Untuk Untuk Untuk


mengetahui mengetahui mengetahui mengetahui
intensitas intensitas intensitas apakah ada
warga dalam perempuan Mahasiswi pengaruh
membaca warga Universitas membaca isi
rubrik Perumahan Islam Negeri berita
kesehatan, Cikarang Baru Syarif kesehatan
mengetahui RT 003/ RW Hidayatullah detik.com
pola hidup 007 dalam Jakarta dalam terhadap
sehat warga membaca membaca perubahan
jalan Gandaria berita Harian rubrik pola hidup
VI, dan Pos Kota Hijabers, sehat
mengetahui mengenai untuk khalayak.
seberapa besar kasus mengetahui
pengaruh pemerkosaan, gaya busana
membaca untuk muslim
rubrik mengetahui mahasiswi
kesehatan sikap Universitas
pada majalah kewaspadaan Islam Negeri
Fit terhadap perempuan Syarif
pola hidup warga Hidayatullah
sehat wanita Perumahan Jakarta, dan
dewasa jalan Cikarang Baru mengetahui
Gandaria VI RT 003/ RW seberapa besar
Jakarta 007, dan untuk pengaruh
Selatan. mengetahui membaca
seberapa besar rubrik
pengaruh Hijabers pada
membaca majalah Hijab
berita Harian Style by
Pos Kota Hijaber
mengenai Community
kasus terhadap Gaya
pemerkosaan Busana
di angkot Muslim UIN
terhadap sikap Syarif
kewaspadaan Hidayatullah
perempuan Jakarta
warga
Perumahan
Cikarang Baru
RT 003/RW
007 atas
ancaman
kejahatan di
dalam angkot.
4. Metodologi Kuantitatif Kuantitatif Eksplanatif Kuantitatif
eksplanatif Kuantitatif dengan
. menggunakan
teknik
pengambilan
data
dengan
angket dan
kepustakaan

5. Teori Teori Teori S-O-R, Teori S-O-R, Teori S-O-R


Individual Individual Individual dan Teori
Differences, Differences, Differencial, Behavioristik
Teori S-O-R, dan model dan Teori
Teori ABC‟s Behavioral
Behavioral Attitude.
and Conative.

6. Hasil Penelitian Terdapat Terdapat Frekuensi


hubungan Pengaruh yang Intensitas
yang signifikan variabel X
signifikan antara Varibel (Membaca
antara X (membaca Rubrik
pengaruh berita-berita Hijabers pada
variabel X mengenai Majalah Hijab
(Pengaruh kasus Style by
Membaca pemerkosaan Hijabers
Rubrik di dalam Community)
Kesehatan angkot pada diperoleh
pada Majalah Harian Pos Peningkatan
Fit) dengan Kota) terhadap sebesar 0,757
variabel Y Variabel Y satuan Gaya
(Terhadap (sikap Busana
Pola Hidup kewaspadaan Muslim
Sehat Wanita perempuan khususnya
Dewasa Perumahan Mahasiswi
Warga Jalan Cikarang Baru Universitas
Gandaria VI RT 003/ RW Islam Negeri
RT 009/01 007 atas Syarif
Kelurahan ancaman Hidayatullah
Keramat Pela- kejahatan di Jakarta (Y)
Jakarta dalam kota) sejalan dengan
Selatan). Nilai dengan nilai konstanta
hubungannya kontribusi sebesar
sebesar 0,629 pengaruh 15,307.
yang artinya sebesar 43,8%
menunjukkan
arah hubungan
yang kuat.
Disimpulkan
terdapat
hubungan
yang kuat
sebesar 22,018
antara
pengaruh
membaca
rubrik
kesehatan di
majalah Fit
dengan pola
hidup sehat
wanita di
kalangan
warga Jalan
Gandaria VI.

B. Kerangka Teori

Teori menurut Kerlinger (1986) dalam buku Metode Penelitian

Komunikasi memberikan definisi teori sebagai berikut:

“Seperangkat konstruk (konsep) yang saling berhubungan, yang


mempunyai definisi dan dalil-dalil, yang dipresentasikan melalui
pandangan sistematik dari fenomena-fenomena spesifikasi yang saling
berhubungan di antara variabel-variabel, dengan maksud menjelaskan
dan memprediksi fenomena atau gejala tersebut.” (Rakhmat, 1998:6)

Kerangka teori merupakan uraian dasar teori dan model yang digunakan

sebagai acuan penelitian. “Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan

gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai

landasan penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori-teori mengenai variabel-

variabel yang akan diteliti.” (Mardalis, 1998:41)

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan dua variabel yang saling

berhubungan, yaitu variabel bebas (Variabel Independent) dan variabel terikat

(Variabel Dependent).

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel independen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah


variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dari uraian tersebut, maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengaruh

Membaca Isi Berita Kesehatan sedangkan variabelnya terikatnya adalah Pola

Hidup Sehat Khalayak

Untuk dapat menjelaskan dan meramalkan gejala dalam penelitian ini,

maka penulis menggunakan teori:

1. Teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R)

Menurut Irwanto, teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R) adalah

“Asosiasi atau koneksi antara suatu rangsangan tertentu (stimuli) dengan reaksi

tertentu (respon).” (Irwanto, 1992:107)

Prinsip teori ini sebenarnya merupakan prinsip yang sederhana, yaitu

respon merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimuli dari media.

Seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan efek antara

pesan-pesan media massa dan reaksi audiens, dapat juga dikatakan efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus respon. Sehingga seseorang

dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikan.

Dalam teori ini terdapat tiga elemen penting, yaitu:

a. Stimuli, (S) Pesan

b. Organisme, (O) Penerima

c. Respon, (R) Efek


Prinsip S-O-R pada dasarnya merupakan suatu prinsip yang sangat

sederhana dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan

demikian daoat mengaharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara

pesan-pesan media dan interaksi audience (Rakhmat, 2002:82)

“Stimulus Organisme Respon berkaitan dengan dasar jarum hipodermik,


dimana media dipandang sebagai obat yang disuntikkan ke dalam
pembuluh darah sehingga menghasilkan pengaruh yang sesuai dengan
isinya. Dalam konsepsi ini terdapat suatu pemikiran bahwa masyarakat
modern yang merupakan pribadi, yang tidak terlalu terpengaruh oleh
kendala dan ikatan sosial, dan media massa dipandang sebagai suatu
yang dominan untuk memobilisasikan perilaku sesuai dengan tujuan dari
berbagai kekuatan yang ada dalam masyarakat.” (Sendjaja, 1993:188)

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prinsip S-O-

R mengasumsikan bahwa pesan dipersiapkan dan didistribusikan secara sistematik

dan dalam skala yang luas, sehingga secara serempak pesan tersebut dapat

tersedia bagi sejumlah individu dan bukan ditujukan untuk perorangan saja.

Penggunaan teknologi untuk reproduksi dan ditribusi diharapkan dapat

memaksimalkan penerimaan respon khalayak.

Prosesnya dapat digambarkan

Bagan 1
Teori S-O-R

STIMULUS ORGANISME:
- Perhatian
- Pengertian
- Penerimaan

REAKSI
(PERUBAHAN SIKAP)

Sumber: (Mar’at, Sikap Manusia Serta Pengukurannya 1981:27)


Proses tersebut di atas menggambarkan “perubahan sikap” dan

bergantung pada proses yang terjadi pada individu.

a. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau dapat ditolak,

maka pada proses selanjutnya terhenti. Ini berarti bahwa stimulus tersebut

tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian

(attention) dari organisme. Jika stimulus diterima oleh organisme berarti

adanya komunikasi dan adannya perhatian dari organisme. Dalam hal ini

stimulus adalah efektif dan ada reaksi.

b. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari

organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus

(correctly comprehended). Kemampuan dari organisme inilah yang dapat

melanjutkan proses berikutnya.

c. Pada langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima secara

baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahan

sikap. (Mar‟at, 1981:27)

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, maka terlihat tiga elemen

unsur, yaitu stimulus (S) merupakan pesan, organisme (O) adalah pihak

penerima pesan receiver, dan perasaan menyukai atau tidaknya terhadap pesan

setelah melakukan proses perhatian, pemahaman, dan penerimaan yang

dilakukan receiver.
2. Teori Behavioristik

Teori ini mementingkan respon yang dihasilkan. Input yang berupa

stimulus dan output yang berupa respon, yang menghasilkan perubahan tingkah

laku adalah sebagian yang terpenting. Karena bagian ini yang akan diamati dan

dibuktikan secara empiris. Sedangkan proses pembelajaran tidak dianggap

penting sama sekali. Selain dari faktor stimulus (input) dan respon (output),

faktor lain yang juga dianggap penting adalah penguatan (reinforcement). Teori

ini dipelopori oleh Pavlov, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.

Kata behaviorisme biasanya digunakan untuk melukiskan isi sejumlah

teori di bidang psikologi. Teori behavioristik didasari oleh pandangan I. P.

Povlov yang membuktikan bahwa:

“Tingkah laku sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks


berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning
(conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan
dengan rangsangan-rangsangan tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan
dengan rangsangan berkondisi” (Sarwono, 2002:153).

Berdasarkan pandangan I. P. Povlov ini maka terbentuklah teori

behaviorisme yang lebih membahas mengenai proses belajar sosial, salah

satunya adalah Teori Behavioristik yang dikemukakan oleh Bandura. Menurut

Bandura, kita belajar bukan saja dari pengalaman langsung, akan tetapi dari

peniruan atau peneladanan (modeling). Perilaku merupakan hasil faktor

lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat

jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik kita.
Menurut Bandura ada empat tahap dalam proses belajar sosial, yaitu:

a. Proses perhatian

b. Proses pengingatan (retention)

c. Proses reproduksi motoris

d. Proses motivasional (Sarwono, 1997:59)

Permulaan proses belajar ialah munculnya peristiwa yang dapat diamati

secara langsung atau tidak langsung oleh seseorang. Peristiwa ini dapat berupa

tindakan tertentu atau gambaran pola pemikiran, yang disebut sebagai “abstract

modeling”. Bila peristiwa sudah diamati, terjadilah tahap pertama belajar sosial:

proses perhatian.

“Stimuli yang didapat dijadikan teladan (modeling stimuli) diperhatikan


karena sifat-sifat stimuli itu dan karena karakteristik orang yang
menangkap stimuli. Peristiwa yang menarik perhatian ialah yang tampak
menonjol dan sederhana, terjadi berulang-ulang, atau menimbulkan
perasaan prositif pada pengamatannya. Faktor-faktor personal ini sebagai
penentu dalam memilih apa yang akan kita perhatikan dan teladani;
karakteristik demografis (usia, kecerdasan), kebutuhan, suasana
emosional, nilai dan pengalaman masa lalu.” (Rakhmat, 2001:241)
Khalayak harus sanggup menyimpan hasil pengamatan dalam benaknya

dan memanggilnya kembali saat mereka akan bertindak sesuai dengan teladan

yang diberikan. Peneladanan tertangguh (deleyed modeling) hanya terjadi bila

mereka sanggup mengingat peristiwa yang diamatinya. Untuk mengingat,

peristiwa yang diamati harus direkam dalam bentuk imaginal dan verbal. “Yang

pertama disebut visual iamgery, berarti membuat gambaran mental tentang

peristiwa yang kita amati dan menyimpan gambaran itu pada memori kita.

Kedua, menunjukkan representasi peristiwa dalam bentuk bahasa.” (Rakhmat,

2001:241)
Proses repodrukdi motoris; artinya menghasilkan kembali perilaku atau

tindakan yang kita amati. Kita akan melaksanakan perilaku teladan itu

bergantung pada motivasi. Motivasi tergantung pada peneguhan. Ada tiga

macam peneguhan yang mendorong kita bertindak: peneguhan eksternal,

peneguhan gantian, dan peneguhan diri. Kita akan melakukan hanya apabila kita

mengetahui orang lain tidak akan mencemooh kita, atau bila kita yakin orang

lain menghargai tindakan kita (peneguhan eksternal). Kita juga akan terdorong

melakukan perilaku teladan bila kita melihat orang lain yang berbuat sama

mendapat ganjaran akibat perbuatannya (peneguhan gantian). Kita memerlukan

peneguhan gantian walaupun kita mendapat ganjaran tetapi melihat orang lain

mendapat ganjaran karena perbuatan yang ingin kita teladani akan membantu

terjadinya proses reproduksi motor. “Akhirnya tindakan teladan akan kita

lakukan bila diri kita sendiri mendorong tindakan itu. Dorongan dari diri sendiri

itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau terpenuhinya citra diri

ideal.” (Rakhmat, 2001:241)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teori ini merupakan

teori pembelajaran, pembelajaran bukan saja dari pengalaman langsung, akan

tetapi dari dari peniruan atau peneladanan. Perilaku merupakan hasil faktor

lingkungan. Hal tersebut berarti kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila

terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik kita.

Kaum behavioris sangat mengagungkan proses belajar asosiatif atau

proses belajar Stimulus – Respon sebagai penjelasan terpenting tentang tingkah

laku manusia.
Dalam kerangka Behavioristik, media massa adalah faktor lingkungan

yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman

operan, atau proses imitasi (belajar sosial).

Menurut teori behavioristik „law of effect‟ perilaku yang tidak

mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi: artinya kita tidak akan

menggunakan media massa jika media massa tidak memberikan pemuasaan pada

kebutuhan kita.

Ketika khalayak memperhatikan website detikHealth yang ada di dalam

portal detik.com dan tertarik untuk membaca isi pesan atau informasi yang ada

di dalam website lebih lanjut, dalam tahan itu media online detikHealth sudah

memberikan stimulus berupa gambar, judul, warna, gaya bahasa, layout, dan

keterangan lainnya. Isi pesan atau informasi yang ada di dalam selanjutnya akan

diingat oleh pembaca sehingga menumbuhkan respon berupa perubahan tingkah

laku khalayak, yakni perubahan pola hidup ke arah yang lebih baik sesuai

dengan isi informasi kesehatan yang terdapat dalam detik.com tersebut.

Penguatan (reinforcement) positif atau negatif akan diberikan tergantung

bagaimana perubahan tingkah laku yang akan dihasilkan.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah “Suatu asumsi yang berperan sebagai penyelesaian

sementara. Dilihat dari segi lain, hipotesis bisa dianggap sebagai suatu

pernyataan yang sifatnya harus dijawab lewat suatu eksperimen atau seri

observasi-observasi.” (Kartono, 1991:79)


Sedangkan pendapat lain mengatakan hipotesis adalah “Suatu pendapat

atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus

tesis.” (Supardi, 1999:24)

Jadi hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan dugaan atau

terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahami. Dengan

demikian hipotesis menghubungkan teori dengan dunia empiric. Hipotesis yang

penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

pengaruh membaca isi berita kesehatan detik.com terhadap perubahan pola

hidup sehat khalayak. Oleh karena itu, bentuk hipotesis penelitiannya adalah

asosiatif atau hubungan. Untuk lebih jelasnya dijabarkan di bawah ini:

1. Hipotesis Penelitian

“Ada Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap

Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak (Survei Anggota Purna Paskibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan).”

2. Hipotesis Statistik

Ho : (r x y = 0)

Tidak ada pengaruh antara Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com

Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak (Survei Anggota Purna

Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan).


Ha : (r x y > 0)

Ada pengaruh antara Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap

Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak (Survei Anggota Purna Paskibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan)

D. Kerangka Konsep

“Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan

atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, individu

tertentu,” (Supranto, 1997:33)

Sedangkan menurut Kerlinger, “ Konsep dibentuk dengan

mengeneralisasikan hal-hal khusus.” (Rakhmat, 1991:12) Dengan kerangka

konsep ini, penulis merujuk pada teori yang telah dipaparkan dalam kerangka

teori sebagai pedoman penelitian yang dilakukan, agar tidak terjadi

penyimpangan dari yang telah ditetapkan.

Konsep di sini adalah ide, gagasan, rencana, dan pengertian. Jika

dikaitkan dengan penelitian, maka konsep merupakan unsur pokok dari suatu

penelitian. Dalam kerangka konsep ini berguna untuk menggambarkan

hubungan konsep-konsep yang khusus dan berbeda dari variabel-variabel

penelitian yang akan diteliti.

Kerangka konsep yang mendukung atau menjelaskan latar belakang dan

gambaran dari penelitian ini. Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah kajian

tentang Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan


Pola Hidup Sehat Khalayak (Survei Anggota Purna Paskibraka Indonesia

Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan).

1. Variabel Bebas (Independent Variable) yaitu Berita Kesehatan detik.com

Variabel bebas adalah “Variabel yang menyebabkan suatu perubahan

terhadap variabel lainnya atau variabel yang menimbulkan variabel terikat

(dependent).” (Soehartono, 2004:23) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Membaca Berita Kesehatan.

a. Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com

Menurut Alo Liliweri, terpaan adalah “Sebagai keadaan terkena tayangan

pada khalayak oleh pesan yang disebarkan oleh media massa.” (Liliweri, 2002:

12)

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa

terpaan merupakan suatu kondisi atau keadaan individu yang meneriman pesan

dari suatu media secara terus menerus.

Hal ini berkaitan dengan tiga aspek penggunaan media (Philip

Palmgreen, 2004:40), sebagai berikut:

1. Intensitas

Dimensi ini berasal dari anggapan bahwa berita-berita televisi cenderung

hanya menyajikan dengan lebih mendalam peristiwa konflik sosial.

Sampai mana kedalaman individu dalam menerima rangsangan atribut

pesan atau informasi (frekuensi), dengan seberapa sering individu menerima


rangsangan atribut pesan atau informasi dan juga seberapa lama jangka

waktunya (durasi).

(Liliweri, 2002:14)

2. Isi pesan atau berita

Berita merupakan sumber isi informasi tentang apa yang sedang terjadi di

dunia dan daerah setempat.

Berfungsi sebagai interitasi dan interaksi sosial, dengan memperoleh

pengetahuan tentang keadaan orang lain, akan menimbulkan rasa empati dalam

lingkungan sosial, juga mengidentifikasikan diri dengan orang lain.

3. Pemanfaatan isi berita

McQuail dan kawan-kawan (1970) menyimpulkan fungsi media bagi individu

sebagai berikut:

a. Berfungsi sebagai informasi. Media dijadikan sarana, antara lain untuk

mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia. Media juga dapat

memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum, serta untuk memperoleh

rasa damai melalui penambahan ilmu.

b. Berfungsi sebagai identitas pribadi, dengan menemukan penunjang nilai-

nilai pribadi, menemukan model perilaku sehingga meningkatkan

pemahaman tentang diri sendiri.

c. Berfungsi sebagai integrasi dan interaksi sosial, dengan memperoleh

pengetahuan tentang keadaan orang lain, akan menimbulkan rasa empati


dalam lingkungan sosial, juga mengidentifikasikan diri dengan orang lain

dan meningkatkan rasa kemampuan.

Media juga dapat dijadikan sebagai bahan percakapan dalam interaksi

sosial, memperluas pergaulan, dan membantu menjalankan peran sosial

dalam masyarakat dan memungkinkan seseorang untuk menghubungi

anak keluarga, teman, dan masyarakat.

d. Berfungsi sebagai hiburan, antara lain media yang menyediakan hiburan

untuk melepaskan diri dari runtinitas kegiatan, bersantai untuk

memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, menghilangkan kepenatan,

mengisi waktu, dan meluapkan emosi.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) yaitu Pola Hidup Sehat Khalayak

Variabel terikat adalah “Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.” (Usman dan Akbar, 1996:33) Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Pola Hidup Sehat Khalayak (Survei Aggota Purna

Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan) dalam

pengaruh membaca isi berita kesehatan.

Untuk mengukur dimensi pola hidup sehat (Survei Anggota Purna

Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan) maka

diperlukan indikator yang dapat mendukung dimensi tersebut.

Seperti yang dikemukakan oleh Allport dalam buku Teori-teori Sifat dan

Behavioristik sebagaimana yang dikutip oleh Calvin S. Hall & Gardner Lindzey

(1993:51) ini, menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh individu merupakan
kunci untuk mengetahui tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang.

This chapter organizethe research on the health effect of mass media along

three dimensions : (a) level of influenion (personal/public), (b) intention of

message producer (intended/unitended), and (c) outcome (positive/negative).

Menurut Onong Effendy (2007:7), Efek Komunikasi Massa yang terjadi

dalam individu adalah :

a. “Efek Kognitif, efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri
pembaca yang bersifat informatif bagi dirinya. Efek ini membahas
mengenai kekuatan media dalam membantu khalayak untuk
mempelajari informasi yang didapat dan mengembangkan
kemampuan kognitifnya (intelektualitas).
b. Efek efektif, media massa bukan sekedar wadah informasi bagi
khalayak, namun khalayak juga diharapkan bisa turut merasakan
perasaan terharu, iba, sedih, gembira, marah, benci, dan sebagainya.
Efek ini lebih berfokus pada kekuatan media massa dalam menyentuh
khalayak lewat informasi yang disampaikan.
c. Efek konatif, efek konatif atau behavior adalah akibat yang timbul
pada diri khalayak dalam bentuk perilaku dan tindakan. Efek ini
menyangkut niat, tekad, upaya, usaha, yang cenderung menjadi suatu
tindakan.”

E. Operasionalisasi Konsep

Menurut Andi Bulaeng dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi

Kontemporer (2004:71), Operasionalisasi adalah sebagai proses mentransfer

konstruk-konstruk abstrak ke dalam indikator-indikator konkrit yang diamati dan

diukur.

Menurut Doloet Unaradjan (2000:124), operasionalisasi konsep adalah

menerjemahkan konsep teoritis menjadi konsep empiris/operasional yang

mewakili konsep teoritis itu dengan paling tepat sesuai kondisi.


Penulis menyimpulkan operasionalisasi konsep merupakan suatu proses

yang menghubungkan konsep-konsep yang saling berhubungan yang kemudian

digabungkan menjadi suatu tahap dalam penerapan suatu penelitian..

Mengacu pada komponen-komponen di atas maka operasionalisasi

konsepnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Operasionalisasi Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat


S-O-R (Berita Kesehatan detik.com) Efek Media Massa (Pola Hidup Sehat Khalayak)
Dimensi Indikator Dimensi Indikator
A. Intensitas a. Frekuensi : A. Kognitif 1. Adanya perubahan
1. Seberapa sering perilaku dan
membaca berita pemikiran mengenai
kesehatan di pentingnya menjaga
detik.com kesehatan.
2. Kapan waktu Anda 2. Adanya tingkat
membaca berita perubahan sikap
kesehatan detik.com? yang positif.

b. Durasi:
1. Seberapa lama
membaca berita
2. Berapa lama
mengamati isi
berita

B. Isi Pesan 1. Isi berita aktual dan B. Afektif 1. Adanya pengetahuan


informatif mengenai kesehatan
2. Penyajian isi berita yang didapat dari
variatif dan menarik berita kesehatan
3. Informasi yang detik.com
disajikan 2. Timbulnya
menggunakan kesadaran untuk
kalimat yang jelas melakukan pola
dan komunikatif. hidup yang sehat.
4. Gaya bahasa mudah 3. Menjaga kesehatan
dimengerti. dan daya tahan
5. Ciri penulisannya tubuh agar tidak
khas berita kesehatan gampang terserang
penyakit.

C. Pemanfaatan Isi a. Informasi: C. Konatif 1. Mulai menjalankan


Berita 1. Isi berita dapat pola
menambah hidup sehat untuk
wawasan kualitas hidup yang
2. Setelah membaca lebih baik.
isi berita mulai 2. Menjalankan pola
menerapkan pola hidup sehat untuk
hidup sehat. seterusnya dengan
yakin.
b. Pendidikan:
1. Isi berita mencoba
membuat khalayak
menjalankan pola
hidup sehat.
2. Isi berita membuat
khalayak mencegah
datangnya penyakit

c. Hiburan:
1. Isi berita dapat
menumbuhkan rasa
kepedulian
terhadap kesehatan.
2. Rasa ingin tahu
terpuaskan setelah
membaca isi berita.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis/Format Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian eksplanatif, yaitu menghubungkan atau mencari sebab akibat antara

dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Peneliti perlu melakukan

kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel

satu dengan lainnya (Kriyantono, 2006:69).

Penelitian eksplanatif berupaya menjelaskan mengapa suatu fenomena

atau gejala sosial dapat terjadi. Penelitian ini sering menghubungkan satu

fenomena dengan fenomena yang lain. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk

menghubungkan pola-pola yang berbeda, namun memiliki keterkaitan serta

menghasilkan pola hubungan sebab akibat.

Penelitian eksplanatif bertujuan untuk:

1. Menentukan akurasi sebuah prinsip atau teori


2. Menemukan penjelasan yang saling bertentangan untuk memberikan
penjelasan yang lebih baik
3. Menjelaskan proses lebih lanjut mengenai pengetahuan mengenai proses-
proses yang mendasar
4. Mengembangkan isu atau topik yang berbeda dengan pernyataan umum
5. Membangun dan menguraikan teori yang rumit sehingga menjadi lebih
lengkap
6. Memperluas sebuah teori atau prinsip pada daerah-daerah atau isu-isu baru
7. Memberikan bukti-bukti untuk mendukung atau menentang penjelasan atau
prediksi akan terjadinya suatu gejala sosial. (Martono, 2010:17)
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif, ada berbagai

macam jenis, salah satunya yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian survei. Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif

dengan menggunakan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang,

untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan

dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah

kuisioner. (Prasetyo dan Jannah, 2005:143)

Pada tahun 2003 Neuman menyebutkan bahwa kuisioner adalah

“Kuisioner berisikan daftar pertanyaan yang mengukur variabel-variabel,

hubungan di antara variabel yang ada, atau juga pengalaman atau opini dari

responden,” (Prasetyo dan Jannah, 2005:143)

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba meneliti Pengaruh Membaca

Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak

(Survei Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta

Selatan)

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan pendekatan kuantitatif,

yaitu melalui penelitian pada sejumlah orang dengan menggunakan populasi,

sample sehingga dari uraian di atas penelitian ini menguji hubungan pengaruh

variabel bebas dan variabel terikat dengan kuantitatif dan table (Statistic)

sebagai alat ukur.

Sesuai dengan judul penelitian yang telah ditetapkan maka jenis

penelitian ini adalah Survey. Menurut Sugiyono, “Survey adalah pengamatan


atau penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat

terhadap suatu persoalan dan objek tertentu yang ditelaah.” (Sugiyono, 1999:20)

B. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan Kantor Walikota Jakarta

Selatan yang bertempat di Jalan Prapanca Raya No. 9, Kebayoran Baru, Kota

Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Karena lokasi tersebut merupakan sekretariat,

tempat latihan, sekaligus menjadi tempat Anggota Purna Paskibraka Indonesia

Jakarta Selatan menjalankan tugasnya.

C. Populasi

Menurut Hadari Nawawi, “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian

yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala,

nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu

di dalam suatu penelitian,” (Soehartono, 2004:57)

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari data yang dipaparkan oleh

Kepala Kesekretariatan Organisasi, Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Selatan, jumlah populasinya sebanyak 820 orang, dengan

kategori usia 17-60 tahun.

Dalam penelitian penulis melakukan penelitian kepada anggota Purna

Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan. Terutama

kepada pembaca media online detik.com dengan menggunakan teknik Random

Sampling dengan menggunakan analisis statistik.


D. Sample

Menurut Jalaluddin Rakhmat, sample adalah “Kenyataan bahwa kita

dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan (objek penelitian) hanya dengan

mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu,” (Rakhmat, 2002:81).

Penulis menggunakan teknik probability sampling yaitu pemilihan

sample dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability,

pemilihan sample secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan

gambaran kasar tentang suatu keadaan. Cara ini dipergunakan: bila biaya sangat

sedikit, hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yang tinggi, karena

hanya sekedar gambaran umum saja.

Sedangkan teknik sampling yang dilakukan oleh peneliti adalah Simple

Random Sampling. Teknik tersebut merupakan teknik penelitian yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, bila

anggota populasi dianggap homogen (sama), (Sugiyono, 1999:93). Pengambilan

sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang

mengganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel

yang diambil.

a. Usia di atas 17 tahun dan di bawah 60 tahun, dengan alasan rentang usia ini

dinilai usia produktif yang dapat memberikan suatu keputusan dalam

pernyataan yang diberikan dalam butir-butir kuisioner.

b. Pembaca media online detik.com mulai dari yang membuka situs tersebut

lewat Komputer (PC), Tablet, dan ponsel.


Penentuan dari sample dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro

Yamane, dengan berdasarkan tingkat kepercayaan 90% dengan tingkat presisi

(tingkat kesalahan) 10% atau 0,1 maka diperoleh jumlah sample dengan

perhitungan rumus sebagai berikut:

N
n = ------------------
1+ Ne2

Keterangan : n : ukuran sampel


N : ukuran populasi
E : prsentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dan perhitungan dari sampel adalah :

n : ukuran sample
N : jumlah populasi 820
e : besarnya kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir

N
n = ------------------
1+ Ne2

820
n = ------------------
1+ 820 x 0,12 = 89 Responden
E. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengadakan penelitian untuk mengumpulkan data-data yang

diperlukan. Pengumpulan data-data yang diperlukan dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Kuisioner atau Angket

“Angket merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis juga

oleh responden,” (Winardi, 1979:77)

Untuk memberikan kadar penilaian dan jawaban responden dipergunakan

skala likert. Menurut Sugiyono, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan pendapat persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena seseorang.” (Sugiyono, 2002:72)

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa

kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban setiap item diberi skor:

1. “Sangat Setuju / Selalu / Sangat Positif (skor 5)

2. Setuju / Sering / Positif (skor 4)

3. Ragu-ragu / Kadang-kadang / Negatif (skor 3)

4. Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah / Negatif (skor 2)

5. Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah / Sangat Negatif (skor 1),”

(Sugiyono, 2002:60)
Responden yang diberi kuisioner adalah Anggota Purna Paskibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang ditetapkan untuk

dijadikan sampel pada penelitian ini.

2. Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dilakukan peneliti merupakan mengumpulkan

data yang diperlukan untuk penelitian dengan cara mengutip baik dari buku-

buku, catatan-catatan, arsip-arsip, bahan bacaan maupun dari leteratur-leteratur

yang relevan atau sesuai.

F. 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur suatu angket, dan dikatakan

valid jika pertanyaan pada angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh angket tersebut.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa faktor

dengan menggunakan metode Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO

and BARLETT‟S Test), yaitu uji statistik untuk menunjukkan ketepatan analisis

faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Keputusan untuk validitas adalah:

a. Jika t hitung > 0,5 berarti dinyatakan valid

b. Jika t hitung < 0,5 berarti dinyatakan tidak valid.


2. Uji Realibilitas

Menurut Sutanto Priyo Hastono dalam bukunya Model Analisis Data,

reliabilitas adalah konistensi hasil yang ditunjukkan oleh suatu indikator, maka

jika pengujian dilakukan berulang kali terhadap perangkat ukur yang sama dan

tetap menunjukkan hasil yang sama, maka perangkat ukur tersebut dikatakan

reliable.

Selain itu reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dan

presisi jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan.

Dikatakan bahwa sebuah pertanyaan yang reliabel mungkin saja tidak

valid, tetapi jika pertanyaan tersebut tidak reliabel, maka pasti tidak valid. Hal

ini berarti sebuah ukuran tidak akan valid juga tidak akan reliabel. Maka dari itu

reliabilitas merupakan kondisi yang penting untuk validitas.

Perhitungannya adalah dengan menggunakan Alpha Cronbach‟s

Koefisiens. Alpha menurut Cronbach pada hakikatnya merupakan rata-rata dari

semua koefisiens korelasi belah dua (spilt-half) yang mungkin dibuat dari suatu

alat ukur.

Dengan melihat nilai Alpha yang diperoleh, maka akan diketahui

kosistensi antar indikator yang digunakan. Alpha Cronbach merupakan standar

nilai X yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik yaitu

0,5 jadi semakin mendekati 1.00, maka pertanyaan indikator yang dicantumkan

semakin reliabel dan sebaliknya, apabila hasil nilai yang diperoleh berada di

bawah 0,5 dapat dikatakan bahwa alat ukur yang dibuat tidak reliabel.
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Masri Singarimbun, “Pengolahan data dapat dilakukan dalam

beberapa tahap, diantaranya dengan pengkodean, yakni jawaban yang diperoleh

diberi simbol berupa angka, simbol angka ini disebut kode.” (Masri, 2005:56)

Adapun analisis data yang dilakukan merupakan data-data yang berhasil

dikumpulkan di lapangan. Teknik analisis secara kuantitatif dilakukan oleh

penulis dalam penelitian ini guna mendapatkan kesimpulan dan kebenaran dari

skor-skor atau angka-angka yang mencerminkan jawaban dari responden secara

keseluruhan.

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS

(Statistical Package For Social Science) melalui tahapan, sebagai berikut:

a. “Editing
Tahap ini untuk memeriksa, membetulkan jawaban-jawaban terhadap
kuisioner oleh responden yang salah, tetapi tidak menyalahi objektifitas
penelitian dan membuang jawaban-jawaban yang tidak bisa dipakai.
b. Coding
Setelah data diedit lalu diberi tanda-tanda atau kode. Pengkodean berupa
pemberian simbol yaitu angka pada masing-masing jawaban yang
diperoleh dari responden, dengan maksud agar data tersebut mudah
dibaca
c. Tabulating Atau Classifieng
Data yang jelas dibaca kemudian di input ke dalam komputer lalu
ditabulasikan ke dalam bentuk tabel tunggal, dijelaskan secara rinci sesuai
jenis dan sifatnya.
d. Interpreting
Kesimpulan dari keseluruhan hasil data yang telah dianalisa,” (Jonathan,
2006:49)
2. Analisis Data

Teknik yang digunakan analisa kuantitatif berdasarkan presentase

menurut skor komulatif dari jawaban responden. Setelah data penelitian

dimasukkan ke dalam tabel tunggal dan diperoleh nilai mean (nilai rata-rata)

jawaban responden pada setiap variabel, kemudian dipetakan ke dalam rentang

data skala ordinal.

Skala Ordinal = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

Banyaknya Kelas

= 5 - 1 = 0,8

Berikut ini adalah rentang skala yang dibuat berdasarkan kategori

jawaban responden dari hasil letak mean (nilai rata-rata) terhadap unsur variabel:

1,00 – 1,80 = Sangat Rendah/Sangat Tidak Baik

1,80 – 2,60 = Rendah/Tidak Baik

2,60 – 3,40 = Sedang/Cukup Baik

3,40 – 4,20 = Tinggi/Baik

4,20 – 5,00 = Sangat Tinggi/Sangat Baik

(Durianto, 2001:43)
Sedangkan rumus yang digunakan untuk menganalisa data-data

mengenai hubungan/korelasi antara variabel-variabel memakai Korelasi Product

Moment Pearson sebagai “Rencana analisis yang digunakan untuk mencari

hubungan dan membuktikan Hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua

variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau

lebih adalah sama,” (Sugiyono, 2002:61)

“Rumus :

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah subjek

x = Skor tiap item

y = Skor total

( ∑y2 )2 = Kuadrat jumlah skor total

( ∑x2 )2 = Kuadrat jumlah skor item

∑y2 = Jumlah kuadrat skor total

∑x2 = Jumlah kuadrat skor item


Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah regresi linier

sederhana, yang digunakan untuk mengetahui koefisien ( r2 ) antara kedua

variabel yang diteliti. Selain untuk menguji tingkat singnifikan pengaruh

variabel ( X ) terhadap variabel ( Y ) menggunakan taraf analisis tabel anova

yang akan dibandingkan dengan tingkat signifikan 5% (0,005).

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Y = a + bX

Keterangan :

Y : Subjek dalam variabel dependen diprediksikan

a : Harga Y bila X = (harga konstan)

b : Angka arah atau koefisien regresi menunjukkan angka peningkatan ataupun

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b (+) maka naik, dan jika (-) maka terjadi penurunan.

X : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Analisa regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat

berdasarkan nilai variabel bebas. Dengan demikian, melalui rumus regresi

tersebut di atas, maka dapat diketahui nilai variabel Y berdasarkan variabel X.


Teknik analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Package

For Social Science) untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat. Untuk memberikan penafsiran koefisien korelasi yang ditemukan besar

atau kecil, maka berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel, sebagai

berikut:

Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

“0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat”

(Sugiyono, 2009:21)

Dalam penelitian ini taraf atau tingkat signifikansi yang ditetapkan

adalah sebesar 0,001 (taraf kepercayaan 99%). Sedangkan untuk mengetahui

Koefisien Determinasi ( r2 ) antara variabel tersebut digunakan Regresi Linier

Sederhana.
Interpretasi Output dari hasil perhitungan uji regresi linier sederhana

adalah Koefisien Determininasi, yang mencerminkan seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya.

Mempunyai nilai 0-1 dimana nilai 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Untuk memberikan penafsiran

koefisien determinasi yang ditemukan besar atau kecil, maka berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel, sebagai berikut:

Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi

Pernyataan Keterangan
> 4% Pengaruh Rendah Sekali
5% - 16% Pengaruh Rendah Tapi Pasti
17% - 49% Pengaruh Cukup Berarti
50% - 81% Pengaruh Tinggi atau Kuat
> 80% Pangaruh Tinggi Sekali

Sumber : Supranto (2001:227)


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat detik.com

Sejarah detik.com tak lepas dari kisah sukses seorang Abdul Rahman

(mantan wartawan Tempo). Sebelum detik.com lahir, Abdul Rahman membuka

perusahaan pendesain situs bersama dengan dua orang temannya, Budiono

Darsono (mantan wartawan DeTik) dan Didi Nugrahadi pada September 1995

yang diberi nama Agranet Multicitra Siberkom atau disingkat Agrakom, dengan

modal awal seratus juta atau setara dengan 40 ribu dolar AS saat itu.

Berkantor di Jakarta Selatan, klien pertama Agrakom adalah harian

kompas yang ingin memperbaiki desain situs yang sudah ada. Sukses dengan

klien pertamanya, diikuti dengan kesuksesan pada klien lain seperti Grup Astra,

United Tractor, PT Timah, BCA, Satelindo, dan masih banyak lagi klien yang

berdatangan hanya dalam kurun waktu dua tahun. Saat itu Agrakom sudah mulai

mendapatkan keuntungan sebesar 800 ribu dolar AS. Jumlah karyawan pun kian

bertambah banyak, yang awalnya hanya berjumlah 8 orang menjadi 30 orang.

Namun sukses Agrakom sempat terserang badai krisis moneter yang

menerpa banyak negara Asia tidak terkecuali Indonesia pada tahun 1997. Hal ini

disebabkan sewa server di Amerika Serikat dan jasa Agrakom memakai kurs

dolar AS. Para klien mulai banyak yang mengeluh karena nilai dolar terus

melambung. Biaya operasi yang membengkak karena nilai rupiah menurun dan

juga penurunan order, sempat membuat Abdul Rahman was-was karena banyak
perusahaan dotcom mulai bertumbangan. Banyak karyawan Agrakom yang

menganggur dikarenakan order yang sepi, membuat Abdul Rahman terpikir

untuk membuat situs sendiri seperti Yahoo.com sebagai search engine global.

Pada saat itu Budiono mengusulkan untuk membuat situs berita dengan

konsep breaking news yang terus menerus diupdate. Akhirnya pada 9 Juli 1998

dengan tenaga awal tiga orang reporter dengan Budiono sendiri yang bertugas

sebagai gatekeeper di depan komputer untuk menerima laporan berita dari

reporter, detik.com online untuk pertama kalinya.

Situasi yang panas setelah turunnya Soeharto dan suasana reformasi

sangat menguntungkan bagi Agrakom karena banyak yang mengakses

Detik.com untuk mencari tahu tentang perkembangan politik terakhir. Selain

berhasil mencatatkan diri sebagai portal lokal pertama, Detik.com juga berhasil

menjadi salah satu situs yang populer. Fasilitasnya kemudia semakin bertambah

lengkap seperti email gratis, berita hiburan, olahraga, dan lain-lain yang masih

terus online hingga saat ini.

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detik.com (PT Agranet

Multicitra Siberkom/Agrakom). Semenjak saat itu secara resmi detik.com berada

di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung pemiliki CT Corp membeli detik.com

secara total (100 persen) dengan nilai 60 juta dolar AS atau sekitar Rp. 521-540

miliar.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi Portal Terbesar di Indonesia

Misi : Melayani pembaca setia dan dihargai dengan informasi bersamaan,

membuat tersedia berbagi layanan bagi pelanggan mobile, dan membantu klien

(pengiklan) dalam mencapai tujuan mereka.

Slogan : Situs Warta Era Digital

Data Umum detik.com


Nama Perusahaan : CT Corp

Nama Usaha : detik.com

Alamat : Aldevco Octagon Building Lantai 2

Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740

Telepon : 021-7918 6563

Faxsimile : 021-7918 6565

Website : www.detik.com

Jenis Industri/jasa : Media Internet

Direktur : Budiono Darsono


B. Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian diperoleh dari kuisioner yang telah diisi oleh

responden sebanyak 89 Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Selatan mengenai Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan

detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak. Kuisioner tersebut

diisi sesuai dengan teknik pengambilan sampel yang penulis lakukan. Setelah

data penelitian kuisioner diperoleh, lalu dibuat coding sheet untuk kemudian

ditabulasikan ke dalam tabel tunggal dan dianalisis secara kuantitatif berikut ini:
1. Identitas Responden

Identitas responden yang berhasil terkumpul meliputi jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan pekerjaan dari masing-masing anggota Purna Pakibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Tabel 3
Jenis Kelamin
n=89

No. Jenis Kelamin Frekuensi (F) Presentase (%)

1. Laki-laki 36 40,4%
2. Perempuan 53 59,6%
Total 89 100%
Sumber: Kuisinoner No. 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis kelamin laki-laki

dengan perempuan tidak berbeda jauh, yaitu sebanyak 36 responden laki-laki

(40,4%) dan 53 (59,6%) responden perempuan. Dari data jenis kelamin

diperoleh gambaran bahwa mayoritas responden adalah perempuan.


Tabel 4
Usia Responden
n=89

No. Usia Responden Frekuensi (F) Presentase (%)


1. 17-20 tahun 49 55,0%
2. 21-30 tahun 20 22,4%
3. 31-40 tahun 14 15,8%
4. 41-60 tahun 6 6,8%
Total 89 100%
Sumber: Kuisioner No. 2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan usia 17-

20 tahun sebanyak 49 orang (55,0%), usia 21-30 tahun sebanyak 20 orang

(22,4%), usia 31-40 tahun sebanyak 14 orang (15,8%), dan usia 40-60 tahun

sebanyak 6 orang (6,8%). Maka dapat dilihat bahwa responden yang berumur

sekitar 17-20 tahun lebih banyak dari responden dengan umur lain, dikarenakan

anggota yang masih aktif setiap harinya memang kebanyakan masih berstatus

pelajar atau mahasiswa.


Tabel 5
Pekerjaan
n=89

No. Pekerjaan Frekuensi (F) Presentase (%)


1. Pelajar / Mahasiswa 60 67,4%
2. Pegawai Negeri / Swasta 14 15,7%
3. Wiraswasta 7 8,0%
4. Tidak Bekerja 2 2,2%
5. Lainnya 6 6,7%
Total 89 100%
Sumber: Kuisioner No. 3

Berdasarkan data identitas responden di atas maka dapat diperoleh bahwa

sebagian besar Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi

Jakarta Selatan memiliki pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa, yaitu

sebanyak 60 responden dengan presentase 67,4%.


Tabel 6
Kebiasaan Membaca Media Online
n=89

No. Kebiasaan Membaca detik.com Frekuensi (F) Presentase (%)


1. Membuka dari Komputer (PC) 23 25,8%
2. Membuka dari Komputer Tablet 18 20,2%
(Tablet PC)
3. Membuka dari Telepon Genggam 45 50,6%
(Handphone/Smartphone)
4. Menumpang membaca dari 3 3,4%
perangkat teknologi orang lain
Total 89 100%
Sumber: Kuisioner No. 4

Dari data pada tabel di atas, terlihat mayoritas responden membuka portal

berita detik.com melalui telepon genggam (Handphone/Smartphone) sebanyak

45 orang (50,6%). Sedangkan sebanyak 23 responden (25,8%) membuka dari

Komputer (PC) dan sebanyak 18 orang (20,2%) membuka dari Komputer Tablet

(Tablet PC). Ada juga responden yang membuka melalui perangkat teknologi

orang lain yaitu 3 orang (3,4%).


2. Variabel Bebas (X)
“Isi Berita Kesehatan detik.com”

Tabel 5
Saya sering membaca isi berita media online detik.com
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 12 60 13,5%
Setuju 4 45 180 50,6%
Ragu-ragu 3 31 93 34,8%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 334 100%
Sumber: Kuisioner No. 5
Mean: 3,75

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar reposden dalam

penelitian ini menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa saya sering

membaca isi berita media online detik.com. Hal ini didukung oleh responden

sebanyak 45 orang (50,6%). Sedangkan responden lainnya sebanyak 31 orang

(34,8%) menyatakan ragu-ragu apakah mereka sering membaca isi berita media

online detik.com

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak menyatakan

setuju bahwa mereka sering membaca isi berita media online detik.com
Tabel 8
Saya sering membaca isi berita kesehatan di detik.com (detikHealth)
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 9 45 10,1%
Setuju 4 39 156 43,8%
Ragu-ragu 3 36 108 40,4%
Tidak Setuju 2 4 8 4,6%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 318 100%
Sumber: Kuisioner No. 6
Mean: 3,57

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju dengan pernyataan sering membaca isi berita

kesehatan detik.com dengan presentase 43,8% dengan jumlah 39 orang,

ditambah lagi sebanyak 9 (10,1%) responden menyatakan sangat setuju.

Sedangkan kebanyakan responden lainnya menyatakan ragu-ragu sejumlah 36

orang dengan presentase 10,4%. Hanya 4 (4,6%) responden yang menyatakan

tidak setuju dan 1 (1,1%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak

menyatakan setuju dan juga sangat setuju sering membaca isi berita kesehatan

detik.com
Tabel 9
Saya membaca berita kesehatan di detik.com (detikHealth) ketika memiliki
waktu luang
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 12 60 13,5%
Setuju 4 50 200 56,2%
Ragu-ragu 3 24 72 27,0%
Tidak Setuju 2 2 4 2,2%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 337 100%
Sumber: Kuisioner No. 7
Mean: 3,78

Dari data di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden

membaca berita kesehatan di detik.com ketika memiliki waktu luang. Hal

tersebut terlihat sebanyak 50 (56,2%) responden menyatakan setuju dan 12

(13,5%) responden menyatakann sangat setuju dengan pernyataan membaca isi

berita kesehatan di detik.com ketika memiliki waktu luang. Sedangkan sebanyak

24 orang atau 27,0% responden menyatakan ragu-ragu, dan hanya sedikit

responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah

responden membaca isi berita kesehatan detik.com ketika memiliki waktu luang.
Tabel 10
Saya membaca berita kesehatan di detik.com (detikHealth) selama kurang dari
30 menit dalam sehari
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 15 75 16,9%
Setuju 4 35 140 39,3%
Ragu-ragu 3 33 99 37,1%
Tidak Setuju 2 4 8 4,5%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2,2%
Total 89 324 100%
Sumber: Kuisioner No. 8
Mean: 3,64

Berdasarkan data pada tabel di atas, sebanyak 35 (39,3%) dan 15 (19,9%)

menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka membaca berita kesehatan

di detik.com selama kurang dari 30 menit dalam satu hari. Sedangkan sebanyak

33 orang dengan presentase (37,1%) menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan

tersebut. Hanya 8 orang (4,5%) dan 2 orang (2,2%) yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa

kebanyakan responden membaca berita kesehatan yang ada di detik.com selama

kurang dari 30 menit dalam satu hari.


Tabel 11
Saya membaca berita kesehatan di detik.com (detikHealth) selama lebih dari 30
menit dalam sehari
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 6 30 6,7%
Setuju 4 21 84 23,7%
Ragu-ragu 3 50 150 56,2%
Tidak Setuju 2 10 20 11,2%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2,2%
Total 89 286 100%
Sumber: Kuisioner No. 9
Mean: 3,21

Data pada tabel tersebut memperlihatkan bahwa lebih dari setengah

jumlah responden menyatakan ragu-ragu. Sebanyak 50 responden dengan

presentase 56,2% menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan bahwa mereka

membaca berita kesehatan yang ada di detik.com selama lebih dari 30 menit

dalam satu hari. Tetapi tidak sedikit juga responden yang menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut, sebanyak 21 responden (23,7%) menyatakan setuju

dan 6 responden (6,7%) menyatakan sangat setuju. Hanya sedikit responden

yang tidak sependapat dengan pernyataan tersebut, sebanyak 10 responden

(11,2%) menyatakan tidak setuju dan 2 responden (2,2%) menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


Tabel 12
Menurut saya isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) sesuai dengan fakta
yang ada
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 19 95 21,3%
Setuju 4 54 216 60,7%
Ragu-ragu 3 16 48 18.0%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 359 100%
Sumber: Kuisioner No. 10
Mean: 4,03

Dari data yang terdapat pada tabel di atas, jelas terlihat bahwa hampir

seluruh responden setuju dengan pernyataan ini. Sebanyak 54 responden

(60,7%) setuju dan 19 responden (21,3%) sangat setuju dengan pernyataan

bahwa isi berita kesehatan detik.com sesuai dengan fakta yang ada. Tidak ada

satupun responden yang tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Tetapi ada juga responden yang ragu-ragu dengan pernyataan tersebut,

yaitu sebanyak 16 responden dengan presentase 18,0% ragu dengan pernyataan

tersebut. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden

setuju bahwa isi berita kesehatan detik.com sudah sesuai dengan fakta.
Tabel 13
Menurut saya isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) disajikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan komunikatif
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 31 155 34,8%
Setuju 4 48 192 54,0%
Ragu-ragu 3 9 27 10,1%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 376 100%
Sumber: Kuisioner No. 11
Mean: 4,22

Dari data di atas bisa dikatakan bahwa hampir semua responden setuju

bahwa isi berita kesehatan detik.com disajikan dengan bahasa yang mudah

dimengerti dan komunikatif. Hal tersebut terlihat sebanyak 48 responden

(54,0%) menyatakan setuju dan 31 responden (34,8%) menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut. Sedangkan hanya 9 responden (10,1%) yang ragu

dengan pernyataan tersebut, dan 1 responden (1,1%) yang tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Tidak ada satu pun responden yang menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


Tabel 14
Menurut saya isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) menarik dan
beragam
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 18 90 20,2%
Setuju 4 55 220 61,8%
Ragu-ragu 3 15 45 16,9%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 %
Total 89 357 100%
Sumber: Kuisioner No. 12
Mean: 4,0

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, terlihat bahwa

sebanyak 55 responden (61,8%) setuju dengan pernyataan tersebut, ditambah

dengan 18 responden (20,2%) sangat setuju, dan hanya 15 responden (16,9%)

yang ragu dengan pernyataan tersebut. Sedangkan hanya 1 responden (1,1%)

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan tidak ada responden yang

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

lebih dari setengah jumlah responden dalam penelitian ini setuju bahwa isi berita

kesehatan di detik.com (detikHealth) menarik dan beragam.


Tabel 15
Saya memilih untuk memperhatikan seluruh isi berita kesehatan detik.com
(detikHealth) karena penuh dengan informasi penting tentang kesehatan
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 12 60 13,5%
Setuju 4 46 184 51,7%
Ragu-ragu 3 31 93 34,8%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 337 100%
Sumber: Kuisioner No. 13
Mean: 3,78

Berdasarkan data yang didapat dari responden, terhadap pernyataan „saya

memililh untuk memperhatikan seluruh isi berita kesehatan detik.com

(detikHealth) karena penuh dengan informasi penting tentang kesehatan‟,

sebanyak 46 responden (51,7%) menyatakan setuju dan 12 responden (13,5%)

menyatakan sangat setuju. Sedangkan sebanyak 31 responden dengan presentase

34,8% menyatakan ragu dengan pernyataan tersebut. Dalam pernyataan ini tidak

ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Sehingga

dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan ini.


Tabel 16
Menurut saya berita kesehatan detik.com (detikHealth) dapat memperluas
wawasan tentang kesehatan
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 29 145 32,6%
Setuju 4 51 204 57,3%
Ragu-ragu 3 9 27 10,1%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 376 100%
Sumber: Kuisioner No. 14
Mean: 4,22

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada responden yang

tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan pernyataan berita kesehatan

detik.com dapat memperluas wawasan tentang kesehatan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hampir seluruh responden menyetujui pernyataan tersebut. Hal

tersebut dapat dilihat pada tabel di atas, bahwa sebanyak 51 responden (57,3%)

dan 29 responden (32,6%) menyatakan setuju dan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut. Sedangkan hanya 9 responden dengan presentase (10,1%)

yang ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.


Tabel 15
Saya memahami berita seputar kesehatan yang disajikan oleh detik.com
(detikHealth)
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 10 50 11,2%
Setuju 4 54 216 60,7%
Ragu-ragu 3 24 72 27,0%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 340 100%
Sumber: Kuisioner No. 15
Mean: 3,82

Dari data yang terdapat pada tabel di atas, terlihat bahwa sebanyak 54

(69,7%) respsonden setuju dengan pernyataan tersebut, ditambah dengan 10

responden (11,2%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Sedangkan 24 responden lainnya dengan presentase 27,0% menyatakan ragu-

ragu dengan pernyataan tersebut, dan 1 reponden (1,1%) menyatakan tidak

setuju. Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,

lebih dari setengah jumlah responden setuju bahwa mereka memahami isi berita

kesehatan yang disajikan oleh detik.com (detikHealth).


Tabel 18
Informasi seputar kesehatan yang ada di detik.com (detikHealth) berguna
dalam kehidupan saya
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 27 135 30,3%
Setuju 4 47 188 52,8%
Ragu-ragu 3 12 36 13,5%
Tidak Setuju 2 3 6 3,4%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 365 100%
Sumber: Kuisioner No. 16
Mean: 4,1

Berdasarkan data di atas, terlihat lebih dari setengah jumlah responden

setuju bahwa informasi seputar kesehatan yang ada di detik.com berguna dalam

kehidupan mereka. Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 47 responden

(52,8%) menyatakan setujua 27 responden (30,3%) menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut. Hanya terdapat 12 responden (13,5%) yang

menyatakan ragu-ragu, dan 3 responden (3,4%) lainnya menyatakan tidak setuju.

Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap

pernyataan ini.
Tabel 19
Saya dapat mengolah seluruh informasi yang ada dalam isi berita kesehatan
detik.com (detikHealth) yang disesuaikan dengan nilai kebutuhan saya.
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 11 55 12,4%
Setuju 4 47 188 52,8%
Ragu-ragu 3 30 90 33,7%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 335 100%
Sumber: Kuisioner No. 17
Mean: 3,76

Berdasarkan data pada tabel di atas, tidak terdapat banyak perbedaan

antara responden yang menyatakan setuju dan ragu-ragu dengan pernyataan

bahwa mereka dapat mengolah seluruh informasi yang terdapat dalam isi berita

kesehatan detik.com yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Sebanyak 47 responden (52,8%) menyatakan setuju dan 30 responden (33,7%)

menyatakan ragu-ragu. Tetapi jumlah responden yang setuju tetaplah lebih

banyak, ditambah dengan 11 responden (12,4%) yang menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut. Hanya 1 responden (1,1%) saja yang menyatakan

tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju


Tabel 20
Setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com (detikHealth) saya tahu
bagaimana menjalankan pola hidup sehat
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 15 75 16,9%
Setuju 4 43 129 48,3%
Ragu-ragu 3 30 90 33,7%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 296 100%
Sumber: Kuisioner No. 18
Mean: 3,32

Data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari

setengah jumlah responden setuju bahwa setelah membaca isi berita kesehatan di

detik.com mereka tahu bagaimana menjalankan pola hidup sehat. Hal tersebut

terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju.

Sebanyak 43 responden (48,3%) menyatakan setuju dan 15 responden (16,9%)

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Namun tidak sedikit

juga responden yang menyatakan ragu, terlihat sebanyak 30 responden (33,7%)

menyatakan ragu-ragu akan pernyataan tersebut. Sedangkan hanya ada 1

responden (1,1%) yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 21
Saya suka membaca isi berita kesehatan detik.com (detikHealth)
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 8 40 9,1%
Setuju 4 43 172 48,3%
Ragu-ragu 3 36 109 40,4%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 324 100%
Sumber: Kuisioner No. 19
Mean: 3,64

Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah responden yang menyatakan

setuju dengan jumlah responden yang menyatakan ragu-ragu hanya terdapat

selisih perbedaan. Tetapi jika ditambahkan dengan jumlah responden yang

sangat setuju, maka lebih banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan

responden yang menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Sebanyak 43 responden (48,3%) menyatakan setuju dan 8 responden (9,1%)

menyatakan sangat setuju bahwa mereka suka membaca isi berita kesehatan

detik.com (detikHealth). Sedangkan 36 responden menyatakan ragu-ragu

terhadap pernyataan tersebut, hanya 1 responden (1,1%) yang masing-masing

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


Tabel 22
Isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) membuat saya takut akan terkena
berbagai macam penyakit
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 15 75 16,9%
Setuju 4 27 108 30,3%
Ragu-ragu 3 46 138 51,7%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 323 100%
Sumber: Kuisioner No. 20
Mean: 3,62

Data yang terdapat pada tabel di atas memperlihatkan bahwa setengah

dari jumlah reponden menyatakan ragu dengan pernyataan ini. Menurut data

tersebut, sebanyak 46 responden (51,7%) menyatakan ragu-ragu dengan

pernyataan isi berita kesehatan detik.com membuat mereka takut dengan

berbagai macam penyakit. Responden yang menyatakan ragu-ragu dengan

pernyataan tersebut tidak jauh berbeda dengan jumlah, responden yang

menyatakan setuju ditambah dengan responden yang menyatakan sangat setuju.

Seperti yang terlihat pada data di atas, 27 responden (30,3%) menyatakan setuju

dan 15 responden (16%) menyatakan sangat setujub dengan pernyataan tersebut.

Sedangkan hanya 1 (1,1%) responden yang menyatakan tidak setuju, dan tidak

ada responden yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


Tabel 23
Rasa ingin tahu saya terpuaskan setelah membaca berita kesehatan di
detik.com (detikHealth)
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 21 105 23,6%
Setuju 4 42 168 47,2%
Ragu-ragu 3 24 72 27,0%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 348 100%
Sumber: Kuisioner No. 21
Mean: 3,91

Data di atas menunjukkan bahwa hampir dari setengah jumlah responden

setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 42 responden (47,2%) menyatakan

setuju bahwa rasa ingin tahu mereka terpuaskan setelah membaca berita

kesehatan di detik.com (detikHealth), di tambah sebanyak 21 responden (23,6%)

sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 24 responden (27,0%)

lainnya menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. Responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, masing-masing hanya ada 1

responden (1,1%) yang menyatakan.


Tabel 24
Rata-rata Mean Variabel X

No. Pernyataan Skor Mean


7. Saya sering membaca isi berita media online detik.com 334 3,75
8. Saya sering membaca berita kesehatan di detik.com 318 3,57
(detikHealth)
9. Saya membaca berita kesehatan di detik.com (detikHealth) 337 3,78
ketika memiliki waktu luang
10. Saya membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) 324 3,64
selama kurang dari 30 menit salam sehari
11. Saya membaca berita kesehatan di detik.com (detikHealth) 286 3,21
selama lebih dari 30 menit dalam sehari
12. Menurut saya isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) 359 4,03
sesuai dengan fakta yang ada
13. Menurut saya isi berita kesehatran detik.com (detikHealth) 376 4,22
disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
komunikatif
14. Menurut saya isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) 357 4,01
menarik dan beragam
15. Saya memilih untuk memperhatikan seluruh isi berita 337 3,78
kesehatan di detik.com (detikHealth) karena penuh dengan
informasi penting tentang kesehatan
16. Menurut saya berita kesehatan di detik.com (detikHealth) 376 4,22
dapat memperluas wawasan tentang kesehatan
17. Saya memahami berita seputar kesehatan yang disajikan 340 3,82
oleh detik.com (detikHealth)
18. Informasi seputar kesehatan yang ada di detik.com 365 4,10
(detikHealth) berguna dalam kehidupan saya
19. Saya dapat mengolah seluruh informasi yang ada dalam isi 335 3,76
berita kesehatan detik.com (detikHealth) yang disesuaikan
dengan nilai kebutuhan saya
20. Setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com 296 3,32
(detikHealth) saya tahu bagaimana menjalankan pola hidup
sehat
21. Saya suka membaca isi berita kesehatan detik.com 324 3,64
(detikHealth)
22. Isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) membuat saya 323 3,62
takut terkena berbagai penyakit
23. Rasa ingin tahu saya terpuaskan setelah membaca berita 348 3,91
kesehatan di detik.com (detikHealth)
Jumlah skor keseluruhan 5735 64,38
Jumlah pernyataan variabel bebas 17
Nilai keseluruhan rata-rata 3,78
Berdasarkan temuan hasil data penelitian dalam rekapitulasi variabel

bebas didapat jawaban tujuan penelitian pertama yakni untuk mengetahui

kualitas media online detik.com tentang kesehatan dengan perolehan total nilai

rata-rata keseluruhan (mean) sebesar 3,78 yang sesuai interval skala Likert

berada antara 3,40-4,20 termasuk ke dalam kategori baik, artinya bahwa kualitas

isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) ini dibuat dan disajikan dengan baik,

hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan Anggota Purna Paskibraka Indonesia

Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan bahwa keberadaan media online

detik.com adalah penting untuk membantu para anggota tersebut memperoleh

informasi tentang kesehatan.


Gambar 1

Sangat Rendah Sedang Sangat Tinggi

1.00 1.80 2.60 3.40 4.20 5.00

Rendah Tinggi

3,78

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa X (Membaca Isi Berita

Kesehatan detik.com) rata-rata mean 3,78 yang berarti intensitas membaca termasuk

ke dalam kategori tinggi. Sesuai dengan interval skala likert berada antara 3.40-4.20

termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa isi berita kesehatan

yang ditampilkan detik.com cukup lengkap dan menarik bagi responden


3. Variabel Terikat (Y )
“Pola Hidup Sehat Khalayak”

Tabel 25
Setelah membaca isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya menjadi
tahu informasi dan tips tentang kesehatan
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 22 110 24,8%
Setuju 4 60 240 67,4%
Ragu-ragu 3 6 18 6,7%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 369 100%
Sumber: Kuisioner No. 22
Mean: 4,14

Data yang tertera pada tabel tersebut dengan jelas memperlihatkan bahwa

hampir seluruh responden setuju dengan pernyataan ini. Sebanyak 60 responden

(67,4%) menyatakan setuju dan 22 responden (24,8%) menyatakan sangat setuju

bahwa, setelah membaca isi berita kesehatan detik.com mereka menjadi tahu

informasi dan tips tentang kesehatan. Sedangkan hanya 6 responden (6,7%) yang

menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut, dan 1 responden (1,1%) yang

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh

responden setuju bahwa setelah membaca isi berita kesehatan detik.com mereka

menjadi tahu informasi dan tips tentang kesehatan.


Tabel 26
Setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com (detikHealth) saya menjadi
tahu hal baik dan hal buruk yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan saya
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 17 85 19,1%
Setuju 4 64 256 71,9%
Ragu-ragu 3 7 21 7,9%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 364 100%
Sumber: Kuisioner No. 23
Mean: 4,08

Pada tabel di atas jelas terlihat bahwa hampir seluruh responden setuju

dengan pernyataan tersebut. Seperti yang terlihat pada data di atas, sebanyak 64

responden (71,9%) menyatakan setuju dan 17 responden (19,2%) menyatakan

sangat setuju bahwa setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com mereka

menjadi tahu hal baik dan buruk yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan.

Sedangkan 7 responden (7,9%) menyatakan ragu-ragu dan 1 responden (1,1%)

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir seluruh responden

menyatakan setuju bahwa setelah membaca isi berita kesehatan detik.com

mereka menjadi tahu hal baik dan hal buruk yang dapat memengaruhi kondisi

kesehatan mereka.
Tabel 27
Setelah membaca isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya menjadi
paham bagaimana menjalankan pola hidup sehat
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 13 65 14,6%
Setuju 4 56 224 62,9%
Ragu-ragu 3 17 51 19,1%
Tidak Setuju 2 3 6 3,4%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 346 100%
Sumber: Kuisioner No. 24
Mean: 3,88

Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, terlihat jelas bahwa lebih

dari setengah dari jumlah keseluruhan responden setuju dengan pernyataan

tersebut. Dapat dilihat dari atas di atas bahwa sebanyak 56 responden (62,9)

menyatakan setuju dan 13 responden (14,6%) menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan sebanyak 17 responden (19,1%)

menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. Hanya 3 responden (3,4%)

yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


Tabel 28
Setelah membaca isi berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya mempunyai
keinginan untuk menjalani pola hidup sehat
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 26 130 29,2%
Setuju 4 45 225 50,6%
Ragu-ragu 3 17 51 19,1%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 408 100%
Sumber: Kuisioner No. 25
Mean: 4,58

Pada tabel di atas jelas terlihat bahwa lebih dari setengah jumlah

responden setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 45 responden (50,6%)

menyatakan setuju dan 26 responden (29,2%) menyatakan sangat setuju bahwa,

setelah membaca isi berita kesehatan detik.com mereka mempunyai keinginan

untuk menjalani pola hidup sehat. Sedangkan 17 responden (19,1%) menyatakan

ragu-ragu dan 1 responden (1,1%) tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Dari data pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, lebih dari

setengah jumlah responden setuju bahwa setelah membaca isi berita kesehatan

detik.com mereka mempunyai keinginan untuk menjalankan pola hidup sehat.


Tabel 29
Saya mulai peduli dengan hal-hal kecil yang berhubungan dengan kesehatan,
setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth)
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 29 145 32,6%
Setuju 4 39 156 43,8%
Ragu-ragu 3 18 54 20,2%
Tidak Setuju 2 3 6 3,4%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 361 100%
Sumber: Kuisioner No. 26
Mean: 4,05

Dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa lebih dari setengah jumlah

responden setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 39 responden (43,8%)

menyatakan setuju dan 29 responden (32,6%) sangat setuju bahwa mereka mulai

memperhatikan hal-hal kecil yang berhubungan dengan kesehatan setelah

membaca berita kesehatan detik.com. Sedangkan 18 responden (20,2%) lainnya

menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut dan 3 responden (3,4%)

menyatakan tidak setuju.


Tabel 30
Setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya menerapkan
informasi atau tips seputar kesehatan
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 20 100 22,5%
Setuju 4 43 172 48,3%
Ragu-ragu 3 24 72 27,0%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 347 100%
Sumber: Kuisioner No. 27
Mean: 3,89

Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa hampir

setengah dari jumlah responden setuju dengan pernyataan ini. Sebanyak 43

responden (48,3%) menyatakan setuju dan 20 responden (22,5%) menyatakan

sangat setuju bahwa setelah membaca berita kesehatan detik.com mereka

menerapkan informasi atau tips seputar kesehatan. Sedangkan 24 responden

(27,0%) lainnya menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut, dan hanya

hanya ada 1 responden (1,1%) yang masing-masing menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju.


Tabel 31
Setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya mulai menjaga
kondisi kesehatan tubuh saya
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 18 90 20,2%
Setuju 4 45 225 50,6%
Ragu-ragu 3 24 72 27,0%
Tidak Setuju 2 1 2 1,1%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 390 100%
Sumber: Kuisioner No. 28
Mean: 4,38

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa setengah dari jumlah

responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Dapat dilihat

sebanyak 45 responden (50,6%) menyatakan setuju dan 18 responden (20,2%)

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 24 responden

(27,0%) menyatakan ragu-ragu apakah mereka menjaga kondisi kesehatan tubuh

setelah membaca berita kesehatan detik.com. Sedangkan responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

masing- masing hanya 1 orang (1,1%).


Tabel 32
Seetelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) saya mulai
menjalankan pola hidup yang lebih baik
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 18 90 20,2%
Setuju 4 42 168 47,3%
Ragu-ragu 3 27 81 30,3%
Tidak Setuju 2 2 4 2,2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total 89 343 100%
Sumber: Kuisioner No. 29
Mean: 3,85

Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, hampir setengah dari

jumlah keseluruhan responden setelah membaca berita kesehatan detik.com

mulai menjalankan pola hidup yang lebih baik. Dapat dilihat pada data tersebut

sebanyak 42 responden (47,3%) setuju dan 18 responden (20,2%) menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangakan terdapat 27 responden

(30,3%) yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut, hanya 2

responden (2,2%) yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


Tabel 33
Saya yakin untuk menjalankan pola hidup sehat seterusnya
n=89

Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)


Sangat Setuju 5 26 130 29,2%
Setuju 4 46 184 51,7%
Ragu-ragu 3 16 48 18,0%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,1%
Total 89 364 100%
Sumber: Kuisioner No. 30
Mean: 4,08

Data pada tabel tersebut jelas memperlihatkan bahwa setengah dari

jumlah keseluruhan responden yakin untuk menjalankan pola hidup sehat untuk

seterusnya. Terlihat bahwa sebanyak 46 responden (51,7%) menyatakan setuju

dan 26 responden (29,2%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

tersebut. Sedangkan hanya 16 responden (18,0%) yang menyatakan ragu-ragu

dengan pernyataan tersebut. Tidak ada responden yang tidak setuju, tetapi ada 1

(1,1%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih dari setengah jumlah

responden secara keseluruhan, yakin untuk menjalankan pola hidup sehat

seterusnya.
Tabel 34
Rata-rata Mean Variabel Y

No. Pernyataan Skor Mean


25. Setelah membaca isi berita kesehatan detik.com 369 4,14
(detikHealth) saya menjadi tahu informasi dan tips tentang
kesehatan
26. Setelah membaca isi berita kesehatan di detik.com 364 4,08
(detikHealth) saya menjadi tahu hal baik dan hal buruk yang
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan saya
27. Setelah membaca isi berita kesehatan detik.com 346 3,88
(detikHealth) saya menjadi paham bagaimana menjalankan
pola hidup sehat
28. Ssetelah membaca isi berita kesehatan detik.com 408 4,58
(detikHealth) saya mempunyai keinginan untuk menjalani
pola hidup sehat
29. Saya mulai peduli dengan hal-hal kecil yang berhubungan 361 4,05
dengan kesehatan, setelah membaca berita kesehatan
detik.com (detikHealth)
30. Setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) 347 3,89
saya menerapkan informasi atau tips seputar kesehatan
31. Setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) 390 4,38
saya mulai menjaga kondisi kesehatan tubuh saya
32. Setelah membaca berita kesehatan detik.com (detikHealth) 343 3,58
saya mulai menjalankan pola hidup yang lebih baik
33. Saya yakin untuk menjalankan pola hidup sehat seterusnya 364 4,08
Jumlah skor keseluruhan 3292 36,66
Jumlah pernyataan variabel terikat 9
Nilai keseluruhan rata-rata 4,07

Berdasarkan temuan hasil data penelitian dalam rekapitulasi variabel

terikat, didapat jawaban tujuan penelitian kedua yakni untuk mengetahui

Perubahan Pola Hidup Sehat Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Selatan dengan perolehan total Nilai Rata-rata Keseluruhan

(mean) sebesar 4,07 yang sesuai dengan interval skala Likert berada antara 3,40-

4,20 termasuk dalam kategori baik, artinya bahwa perubahan pola hidup

Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan

menunjukkan hasil yang baik.


Rata-rata Mean Variabel Y
5
Interval Skala Likert

4
3
2
1
0
T 25 T 26 T 27 T 28 T 29 T 30 T 31 T 32 T 33
Tabel Pernyataan

Gambar 2

Sangat Rendah Sedang Sangat Tinggi

1.00 1.80 2.60 3.40 4.20 5.00

Rendah Tinggi

4,08

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat variabel Y (Perubahan Pola

Hidup Sehat Khalayak) menunjukkan nilai rata-rata mean 4,08 yang sesuai

dengan interval skala Likert berada antara 3.40-4.20 termasuk dalam kategori

tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan pola hidup sehat khalayak yang

dilakukan responden setelah membaca isi berita kesehatan detik.com cukup

tinggi.
C. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Validitas dan Realibilitas Pertanyaan X

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.737 .867 18

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Instr_1 131.27 144.133 .488 . .726

Instr_2 131.17 137.247 .692 . .711

Instr_3 131.33 141.333 .719 . .719

Instr_4 131.17 144.626 .293 . .730

Instr_5 131.70 145.528 .280 . .731

Instr_6 131.00 146.966 .276 . .732

Instr_7 130.77 146.530 .373 . .731

Instr_8 130.83 140.213 .683 . .717

Instr_9 131.17 142.489 .552 . .722

Instr_10 130.67 142.782 .522 . .723

Instr_11 131.17 146.075 .398 . .730

Instr_12 130.77 143.151 .477 . .724

Instr_13 131.23 144.323 .490 . .726

Instr_14 130.90 137.128 .708 . .711

Instr_15 131.30 143.183 .599 . .723

Instr_16 131.10 138.852 .637 . .715

Instr_17 131.07 149.995 .079 . .739

TOTAL 67.53 37.913 1.000 . .834


Dari tabel uji validitas (Tabel Terlampir) dapat dilihat bahwa nilai semua

pertanyaan untuk variabel x (isi berita kesehatan detik.com) di atas 0,3 atau rhitung

≥ 0,3 (Sugiono, 2008:126). Jadi semua pertanyaan variabel x dinyatakan valid.

Sedangkan untuk realibilitas pertanyaan variabel x dapat dilihat dari nilai

Cronbach‟s Alpha, yang besarnya 0,737. Untuk dinyatakan reliabel nilai

Cronbach‟s Alpha harus di atas 0,6. Jadi pertanyaan untuk variabel x dapat

dinyatakan reliabel. Kesimpulannya semua pertanyaan untuk variabel x

dinyatakan valid dan reliabel.

2. Uji Validitas dan Realibilitas Pertanyaan Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.743 .807 10
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Instr_1 69.8333 42.557 .130 . .749

Instr_2 69.9333 42.478 .114 . .750

Instr_3 69.9667 38.861 .512 . .722

Instr_4 69.8000 37.200 .610 . .709

Instr_5 69.7333 37.237 .576 . .710

Instr_6 69.7000 37.872 .636 . .712

Instr_7 69.8000 35.890 .835 . .691

Instr_8 70.0333 38.516 .433 . .724

Instr_9 69.6333 38.240 .620 . .715

TOTAL 36.9667 10.792 1.000 . .759

Dari tabel uji validitas (Tabel Terlampir) dapat dilihat bahwa nilai semua

pertanyaan untuk variabel y (pola hidup sehat khalayak) di atas 0,3 atau rhitung ≥

0,3 (Sugiono, 2008:126). Jadi semua pertanyaan untuk variabel y dinyatakan

valid. Sedangkan untuk realibilitas pertanyaan variabel y dapat dilihat dari nilai

Cronbach‟s Alpha yang besarnya 0,743. Untuk dinyatakan reliabel nilai

Cronbach‟s Alpha harus di atas 0,6. Jadi pertanyaan untuk variabel y dapat

dinyatakan reliabel atau semua pertanyaan untuk variabel y dapat dinyatakan

reliabel. Kesimpulannya semua pertanyaan untuk variabel y dinyatakan valid

dan reliabel.
D. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh isi berita kesehatan

detik.com terhadap pola hidup sehat anggota Purna Paskibraka Indonesia

Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan. Pengujian hipotesis ini diberlakukan

terhadap dua variabel, yaitu variabel (X) Isi Berita Kesehatan detik.com dan

variabel (Y) Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak. Data kedua variabel

tersebut diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden yang

menjadi sampel. Untuk keperluan analisis data kedua variabel digunakan teknik

regresi dengan SPSS (Statistical Package for Social Science). Hasil analisis data

dari kedua variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Pengujian Hipotesis

Menentukan tingkat signifikan

0,05
t df .n 1 t 89 1 t 0,025 88 t 2.2
2 2

Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai t tabel sebesar 2,2.

Sedangkan nilai t hitung yang terdapat dalam tabel Coeficients yang dihitung

dengan menggunakan program SPSS didapat nilai sebesar 8,107.

Daerah Penolakan Daerah

Penerimaan

2,2 8,107
Nilai t hitung > t tabel (8,107 > 2,2) Maka Ho dotilak, artinya bahwa ada

pengaruh secara signifikan antara membaca isi berita kesehatan detik.com

dengan perubahan pola hidup sehat khalayak.

Regresi Linier Sederhana

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .656 .430 .424 3.29174

a. Predictors: (Constant), Isi_Berita_Kesehatan_detik.com

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS tabel di atas maka dapat dijelaskan

hasil analisis sebagai berikut :

Dari tabel di atas didapatkan nilai Rxy sebesar 0,656, yang berarti besar

hubungan antara variabel X dan Variabel Y adalah 0,656

Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

“0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat”

(Sugiyono, 2009:21)
Berdasarkan pedoman interpretasi di atas, dengan nilai hubungan

sebesar 0,656 hubungan antara variabel X „Isi berita kesehatan detik.com‟ dan

variabel Y „Perubahan pola hidup sehat khalayak‟ termasuk dalam kategori kuat.

Dari uji regresi linier menunjukkan bahwa R square = 0,430 atau 43%,

berarti besar pengaruh membaca isi berita kesehatan detik.com dengan

perubahan pola hidup sehat khalayak sebesar 43% dan 57% nya dipengaruhi

oleh faktor lain.

Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi

Pernyataan Keterangan
> 4% Pengaruh Rendah Sekali
5% - 16% Pengaruh Rendah Tapi Pasti
17% - 49% Pengaruh Cukup Berarti
50% - 81% Pengaruh Tinggi atau Kuat
> 80% Pangaruh Tinggi Sekali

Sumber : Supranto (2001:227)

Dengan demikian dari perhitungan tersebut 43% berarti pengaruh isi

berita kesehatan detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak

termasuk dalam kategori Cukup atau Sedang.

b
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 712.207 1 712.207 65.729 .000

Residual 942.692 87 10.836

Total 1654.899 88

a. Predictors: (Constant), Isi_Berita_Kesehatan_detik.com

b. Dependent Variable: Perubahan_Pola_Hidup_Sehat_Khalayak


Pada tabel di atas, ditampilkan hasil yang diperoleh adalah nilai F sebesar

65.729 dengan nilai probabilitas signifikan 0,000. “Dalam penelitian sosial,

kelaziman menggunakan taraf signifikan adalah sebesar 5% sampai dengan 1%”

(Bungin, 2009:183). Karena nilai probabilitas signifikan jauh lebih besar dari

0,05 (0,05>0,000) maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi

perubahan pola hidup sehat khalayak.

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 7.600 3.516 2.161 .033

Isi_Berita_Kesehatan_detik.c .437 .054 .656 8.107 .000


om

a. Dependent Variable: Perubahan_Pola_Hidup_Sehat_Khalayak

Persamaan Regresi : y = a + bx

y = 7,600 + 437x

Artinya setiap tingkatan nilai = 1, maka nilai y = 7,600 + 0,437 (1)

= 7,600 + 0,437

= 8,037

1. Konstanta sebesar 7,600 : artinya jika membaca isi berita kesehatan detik.com

(X) nilainya adalah 0, maka perubahan pola hidup sehat khalayak (Y) nilainya

sebesar 7,600.
2. Koefisien regresi variabel membaca isi berita kesehatan detik.com (X) sebesar

0,437 : artinya jika membaca isi berita kesehatan detik.com mengalami kenaikan

nilai = 1, maka perubahan pola hidup sehat khalayak (Y) akan mengalami

peningkatan nilai sebesar 0,437. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi

hubungan positif antara isi berita kesehatan detik.com dengan perubahan pola

hidup sehat khalayak.

E. Pembahasan

Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan

terhadap hasil angket yang telah disebarkan kepada Anggota Purna Paskibraka

Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan. Hal yang akan dibahas

adalah hasil penelitian dan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini, dan

juga penelitian yang terdahulu, yaitu dengan membandingkan dan menemukan

implikasi serta solusi dari permasalahan. Hal-hal yang diuraikan dalam

permasalahan ini meliputi:

1. Variabel X : Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com

Permasalahan pertama yang akan dibahas adalah mengenai intensitas

khalayak membaca berita-berita kesehatan detik.com.Untuk membahas masalah

intensitas khalayak dalam membaca isi berita kesehatan di detik.com, maka

persoalan yang harus dijawab adalah “Seberapa intens Anggota Purna

Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan membaca isi

berita kesehatan detik.com?”


Secara empiric dalam penelitian ini hasil yang didapat dari pengukuran

variabel X adalah 5735, berada pada posisi kategori tinggi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa intensitas Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat

Kota Adminstrasi Jakarta Selatan dalam membaca isi berita kesehatan detik.com

adalah tinggi.

Sementara itu hasil penelitian sejenis terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Dewi Kartika yang berujudul “Pengaruh Membaca Rubrik

Kesehatan Pada Majalah Fit terhadap Pola Hidup Sehat Wanita Dewasa Jalan

Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan Keramat Pela-Jakarta Selatan” menyatakan

bahwa intensitas membaca rubrik kesehatan majalah fit adalah sedang.

Apabila dikaitkan dengan teori, untuk variabel X (Membaca Isi Berita

Kesehatan detik.com) digunakan Teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R),

yang merupakan teori dari Ivan Petrovich Pavlov, inti dari teorinya yaitu untuk

memunculkan reaksi yang diinginkan, maka stimulus harus dilakukan secara

berulang-ulang, dalam artian semuanya tergantung dari kebiasaan yang

dilakukan.

Melihat kepada sumber, kredibilitas sumber juga sangat berpengaruh

dalam menentukan sikap seseorang. Menurut Hovland dan Weiss, komunikasi

yang diberikan oleh sumber-sumber yang memiliki kredibilitas tinggi,

menimbulkan lebih banyak sikap daripada sumber-sumber yang berkredibiltas

rendah.

Dengan demikian hasil penelitian penulis bahwa intensitas membaca isi

berita kesehatan detik.com ada tinggi. Hal tersebut didukung oleh hasil
penelitian sejenis dan teori yang relevan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,

maka dalam pembahasan ini dapat diidentifikasikan implikasi hasil penelitian

bahwa intensitas membaca isi berita kesehatan detik.com haruslah tinggi. Sebab

jika intensitas membaca isi berita tersebut sedang bahkan rendah dapat

memengaruhi besarnya pengaruh terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak.

Jika seperti itu, maka ditawarkan solusi sebagai berikut kepada detik.com:

1. Isi berita dibuat lebih menarik dan variatif dalam menyajikan sebuah

informasi sehingga pembaca lebih tertarik untuk membaca isi berita yang

disajikan detik.com

2. Dalam menyajikan berita, haruslah menyertakan pernyataan atau pendapat

lebih dari satu dokter atau ahli sehingga dari berbagai sudut pandang, dan jika

perlu sebagai tambahan juga sudut pandang orang yang menderita suatu

penyakit.

2. Variabel Y : Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak

Berbicara mengenai pola hidup sehat, maka persoalan yang harus

dijawab adalah “Seberapa besar pengaruh perubahan pola hidup sehat khalayak

yang terbentuk dari isi berita kesehatan detik.com?”

Apabila dikaitkan dengan teori maka pada variabel Y digunakan teori

Behavioristik. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar. Teori atau

aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil

belajar. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang

berupa stimulus dan output yang berupa respons (Slavin, 2000:143)

Secara empiric dalam penelitian ini hasil yang didapat dari variabel Y

adalah 3296 terletak pada kategori perubahan pola hidup sehat khalayak adalah

tinggi.

Sementara itu hasil penelitian sejenis terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Dewi Kartika yang berujudul “Pengaruh Membaca Rubrik

Kesehatan Pada Majalah Fit terhadap Pola Hidup Sehat Wanita Dewasa Jalan

Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan Keramat Pela-Jakarta Selatan” menyatakan

bahwa perubahan pola hidup sehat wanita dewasa di jalan Gandaria VI RT

009/01 adalah sedang.

Dengan demikian, hasil penelitian penulis menyatakan bahwa perubahan

pola hidup sehat khalayak adalah tinggi, karena didukung oleh Teori maupun

hasil penelitian sejenis lainnya yang terdahulu.

Berdasarkan hal di atas, maka dalam pembahasan ini dapat dikemukakan

implikasi penelitiannya bahwa perubahan pola hidup sehat khalayak haruslah

tinggi, sebab jika perubahan pola hidup sehat khalayak rendah akibat turunnya

kepercayaan khalayak akan isi berita kesehatan detik.com maupun tips-tips di

dalamnya menunjukkan bahwa isi berita kesehatan pada media online detik.com

belum berfungsi secara maksimal dalam membentuk perubahan pola hidup sehat

khalayak.
Maka untuk menghindari maupun mengatasi masalah tersebut,

ditawarkan solusi bahwa pihak media online detik.com harus lebih

memperkenalnya website yang ada dalam portal berita detik.com kepada

khalayak seperti misalya website yang membahas seputar berita kesehatan

detikHealth. Lebih memperkenalkan kepada khalayak bahwa detikHealth peduli

terhadap kesehatan khalayak, sesuai dengan slogan yang diusung oleh

detikHealth „Tetap Sehat Dimanapun‟.

3. Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan


Pola Hidup Sehat Khalayak
Mengenai persoalan di atas, maka yang harus dijawab adalah “Seberapa

Besar Pengaruh Membaca Isi Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan

Pola Hidup Sehat Khalayak?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para pakar komunikasi mengatakan

bahwa dalam teori S-O-R menekankan bahwa sikap dapat berubah kapan saja,

hal itu tergantung pada kualitas rangsangan yang diberikan dan diterima oleh

khalayak saat berkomunikasi. Elemen utama dalam teori ini adalah Isi Berita

Kesehatan merupakan pesan (Stimulus), yang membaca merupakan receiver

komunikan (Organisme) dan respon dari responden setelah membaca isi berita

kesehatan detik.com (Respon).

Peneliti menggunakan Teori Behavioral, teori ini menggambarkan

rangkaian dari respons khalayak terhadap pesan yang ada dalam media online

detik.com. Pertama khalayak diberikan informasi sebanyak-banyaknya

mengenai kesehatan yang bermuara pada tahap kognitif, kemudian pada tahap
afektif, khalayak memiliki rasa menyukai terhadap isi berita kesehatan yang ada

dalam detik.com dan menimbulkan sikap yang positif pada media online tersebut

yang kemudian berujung pada keyakinan akan media tersebut, setelah itu pada

tahap konatif, muncul akibat atau efek yang timbul dalam diri khalayak untuk

mengubah perilaku, tindakan, atau bahkan kegiatan mereka pada pola hidup

yang lebih sehat.

Secara empirik, berdasarkan hasil analisis di atas dengan melakukan Uji

Signifikasi 0,05 maka didapat hasil koefisiensi Determinasi (rsquare) adalah 0,430.

Hal ini menunjukkan pengertian bahwa Membaca Isi Berita Kesehatan

detik.com mempengaruhi Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak sebesar 43%

sedangkan sisanya (100%-43% = 57%), dipengaruhi oleh sebab-sebab lainnya.

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh membaca

isi berita kesehatan detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak

adalah Sedang.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang

diteliti oleh Dewi Kartika dengan judul Pengaruh Membaca Rubrik Kesehatan

pada Majalah Fit Terhadap Pola Hidup Sehat Wanita Dewasa Warga Jalan

Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan Kramat Pela-Jakarta Selatan, maka dapat

disimpulkan bahwa pengaruh membaca rubrik kesehatan pada majalah Fit

masuk dalam kategori rendah. Maka diperoleh koefisien Determinasi variabel

(membaca rubrik kesehatan pada majalah fit) dengan variabel Y (pola hidup

sehat wanita dewasa jalan warga jalan Gandaria VI RT 009/01 Kelurahan

Kramat Pela-Jakarta Selatan), memiliki kontribusi sebesar 27,1% dalam upaya


pembentukan pola hidup sehat wanita dewasa warga jalan Gandaria VI RT

009/01 Kelurahan Kramat Pela-Jakarta Selatan, maka berada pada level yang

keil. Selebihnya sebesar 72,9% terbentuk akibat faktor-faktor lain diluar

penelitian ini.

Berdasarkan pada hal yang telah dijabarkan di atas, maka dalam

pembahasan ini dapat diketahui implikasi pada penelitian Pengaruh Membaca Isi

Berita Kesehatan detik.com Terhadap Perubahan Pola Hidup Sehat Khalayak

adalah Sedang.

Hasil penelitin penulis dengan hasil penelitina sejenis terdapat perbedaan

yang besar pada pengaruh yang ditimbulkan. Pada penelitian terdahulu yang

sejenis, pengaruh yang ditimbulkan berada pada taraf rendah (kontribusinya

sebesar 27,%). Sedangkan dalam penelitian ini, pengaruh yang diberikan dalam

penelitian ini berada pada taraf sedang, dengan kontribusi sebesar 43%,

selebihnya perubahan pola hidup sehat Anggota Purna Paskibraka Indonesia

Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan sebesar 57% terbentuk akibat dari

pengaruh beberapa faktor lainnya di luar penelitian ini.

Maka untuk menghindari ataupun mengatasi munculnya hal-hal yang tidak

diinginkan, maka ditawarkan solusi sebagai berikut ini:

a. Penyajian isi berita dan informasi dalam tiap artikel terutama berita dan

informasi kesehatan haruslah disajikan dengan bahasa yang lebih ringan

sehingga lebih mudah lagi untuk dipahami oleh pembaca.


b. Menonjolkan berita dan informasi yang lebih menarik dan bervariasi lagi

setiap harinya, sehingga dapat mengundang perhatian khayalak untuk

membaca isi berita dan informasi yang ada di dalamnya.

c. Pihak detik.com khususnya detikHealth harus mengikuti perkembangan

mengenai kesehatan yang ada di Indonesia maupun dunia Internasional agar

berita dan informasi yang disajikan selalu update


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan hasil penguji hipotesis yang

telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pengujian hipotesis antara indikator-indikator variabel X (Membaca Isi Berita

Kesehatan detik.com) terhadap variabel Y (Perubahan Pola Hidup Sehat

Khalayak), sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Media online detik.com merupakan sebuah portal web yang berisi berita dan

artikel dalam jaringan (online) di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan hasil bahwa media online detik.com sudah cukup baik dalam

menjalankan perannya sebagai salah satu media online di Indonesia. Artinya,

keberadaan media online detik.com sudah dapat diterima oleh khalayak,

terutama Anggota Purna Paskibraka Indonesia Tingkat Kota Administrasi

Jakarta Selatan. Hal tersebut terlihat pada Gambar 1 yang menunjukkan

bahwa khalayak cukup sering membaca isi berita kesehatan detik.com,

dengan intensitas sebesar 5735 dengan mean 3,78.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel perubahan pola hidup sehat

khalayak, dapat disimpulkan bahwa perubahan pola hidup sehat khalayak

adalah tinggi, yaitu sebesar 3292 dengan mean 4,08.

Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2


3. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik besarnya nilai pengaruh membaca

isi berita kesehatan detik.com terhadap perubahan pola hidup sehat khalayak

sebesar 43% dengan kategori sedang. Sehingga kontribusi media online

detik.com dalam perubahan pola hidup sehat khalayak sebesar 43%

sedangkan sisanya sebesar 57% dipengaruhi oleh faktor lain di luar membaca

isi berita kesehatan detik.com

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat

menyarankan beberapa hal:

1. Berdasarkan data pada tabel 11 “Saya membaca berita kesehatan di detik.com

(detikHealth) selama lebih dari 30 menit dalam sehari” sebanyak 69,6%

responden menyatakan ragu-ragu bahkan ada yang menyatakan sangat tidak

setuju, terhadap pernyataan “Saya membaca berita kesehatan di detik.com

(detikHealth) selama lebih dari 30 menit dalam sehari”. Hal tersebut

menunjukkan bahwa intensitas responden dalam membaca isi berita

kesehatan detik.com masih dinilai kurang. Agar isi berita kesehatan

detik.com lebih sering dibaca oleh khalayak, harus ditingkatkan lagi

informasi yang menarik, faktual, dan juga aktual.

2. Berdasarkan data pada tabel 20 “Setelah membaca isi berita kesehatan

detik.com (detikHealth) saya tahu bagaimana menjalankan pola hidup sehat”

memperoleh nilai mean yang cukup rendah yaitu 3,32. Hal tersebut

menunjukkan bahwa khalayak atau para pembaca merasa belum terpenuhi


kebutuhan informasinya tentang bagaimana menjalankan pola hidup sehat.

Oleh karena itu penulis menyarankan agar pihak detik.com lebih

memperbanyak informasi tentang bagaimana menjalankan pola hidup yang

sehat agar kebutuhan informasi khalayak mengenai hal tersebut terpenuhi.


Daftar Pustaka

Azwar, Saifuddin, 2010, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bualeng, Andi, 2004, Metodelogi Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta :


Andi Offset.

Burhan Bungin, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif dan R and D, Bandung :


CV. Alfabeta.

Husaini Usman, Purnomo Setiadi Akbar, 2000, Metodologi Penelitian Sosial,


Jakarta : Bumi Aksara.

Josep, A. Devito, 1997, Komunikasi Antar Manusia, Jakarta : Profesional Books.

Kartono, Kartini, 1990, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Bandung :


Standar Maju.

Kriyanto, Rakhmat, 2006, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta :


Kencana Prenada Media Group.

Kusuma, Ningrat, 2005, Jurnalistik Teori dan Praktek, Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya.

Mardalis, 1999, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta :


Bumi Aksara.

Nawawi, Hidari, 2007, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta :


Gajahmada Universitas Press.

Rakhmat, Jalaludin 1991, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin, 1991, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Romli, Asep Syamsul, 2003, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya.

Sandjaja, Sasa Djuarsa, dkk, 2007, Teori Komunikasi, Jakarta :


Universitas Terbuka.
Sarwono, Sarlito Wirawan, 1997, Psikologi Sosial, Yogyakarta : Andi

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan, 1995, Metode Penelitian Survey, Lembaga
Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.

Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : CV. ALFABETA.

Sugiyono, 2000, Sistematik untuk Penelitian, Bandung : CV. ALFABETA.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Administrasi, Jakarta : IKAPI.

Syamsul, Asep, 1989, Kamus Jurnalistik, Bandung : Mandiri Mundur Maju.

Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung : CV Alfabeta

Uchajana, Onong, 2003, Kamus Komunikasi, Jakarta : Progress.

Unaradjan, Doeloet, 2000, Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta


: PT. Grasindo Anggota IKAPI.

Uchjana, Onong, 1992, Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Widjaja, 2000, Ilmu Komunikasi, Jakarta, : Rineka Cipta


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

NAMA : ADISTI LENGGOGENI

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

TEMPAT / TANGGAL LAHIR : TANGERANG, 13 JANUARI 1992

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JL. MADRASAH KOMPLEK

DEPARTEMEN AGAMA,

JAKARTA SELATAN

NO TELEPON : 0812 – 91398386

II. PENDIDIKAN FORMAL

- 2007 – 2010 : SMA NEGERI 46 JAKARTA

- 2004 – 2007 : SMP NEGERI 12 JAKARTA

- 2002-2004, 2005-2007 : SDN CIPETE UTARA 01 PAGI JAKARTA

- 2004 – 2005 : SDN JOGJOGAN SUKABUMO

- 1998 – 2002 : SD ISLAMIC VILLAGE TANGERANG

Anda mungkin juga menyukai