Yeheskel Slarmanat PDF Skripsi
Yeheskel Slarmanat PDF Skripsi
Yeheskel Slarmanat PDF Skripsi
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Kesehatan
Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
Oleh:
YEHESKEL YOHANIS SLARMANAT
NIM. 711430 114 079
Kepada
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
Juli 2018
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Jurusan : KEPERAWATAN
Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi ini merupakan hasil karya orang
lain secara keseluruhan maka saya bersedia menerima sanksi berupa Pencabutan
Gelar Akademik.
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena Kasih dan Penyertaan-Nya
yang telah membantu penulis dari persiapan sampai selesainya Skripsi ini. Penulis
Kemenkes Manado
3. Dorce S. Sarimin, M.Kep, Ns, Sp.Kep.An, selaku Ketua Program Studi D-IV
kesabaran dan perhatian telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran dalam
Skripsi ini.
memberikan masukan, saran, kritik, dan arahan yang sangat berguna demi
memberikan masukan, saran, kritik, dan arahan yang sangat berguna demi
Keperawatan.
10. Lurah Manembo-nembo Bawah yang telah memberikan izin kepada penulis
11. Secara khusus buat Papa David Slarmanat, Mama Sina Moriolkosu, kakak-
kakak terkasih antara lain, kakak Betty, kakak Angky, kakak Lina, kakak Oto,
kakak Lis, kakak Buce, kakak Efi, dan kakak Nahor, serta adik-adik tercinta
antara lain, Marsel, Gerry, Gafra, Nona, dan Ira yang selalu senantiasa
memberikan motivasi, doa dan dorongan baik moril maupun materil untuk
12. Vinda Tumelap sebagai orang terkasih yang senantiasa memberikan motivasi
dan Doa serta selalu menemani dalam proses penelitian dan penulisan skripsi
ini.
13. Kak Gio Moningka dan kak Lukas Tumiwa yang telah membantu selama
kegiatan penelitian.
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik atau saran dari pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................... . i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... . ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………….. iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... . vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pelatihan ................................................................. 8
B. Konsep Dasar Pengetahuan ………………………………………. 9
C. Konsep Dasar Keterampilan……………………………………… 11
D. Bantuan Hidup Dasar…………………………………………….. 12
E. Kerangka Konsep…………………………………………………. 19
F. Hipotesis………………………………………………………….. 20
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 21
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 21
C. Variabel Penelitian ......................................................................... 21
D. Definisi Operasional ...................................................................... 22
E. Populasi dan Sampel ...................................................................... 22
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 23
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25
H. Pengolahan Data ............................................................................ 25
I. Jalannya Penelitian ……………………………………………….. 27
J. Analisis Data ……………………………………………………... 27
K. Etika Penelitian…………………………………………………… 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………….. 30
B. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 30
C. Pembahasan……………………………………………………… 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 39
B. Saran ……………………………………………………………… 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 41
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
A. Latar Belakang
ketika cairan menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari udara
berenang ditempat tersebut. Maka tidak heran jika setiap hari tetap akan ada
kehilangan nyawa akibat tenggelam seperti anak kecil tergelincir di kolam renang,
Tenggelam merupakan suatu proses masuknya cairan kedalam saluran nafas atau
ada 388.000 orang meninggal karena tenggelam tidak sengaja. Artinya, angka ini
menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalu lintas. Bahkan Global Burden of
kecelakaan angkutan air dan bencana lainnya. Secara umum 90% kasus tenggelam
terjadi di air tawar (danau, sungai, kolam) dan 10% terjadi di air laut. Selain itu
nomor satu adalah kecelakaan bermotor). Tenggelam atau nyaris tenggelam bisa
terjadi disetiap genangan air yang bisa mengakibatkan mulut dan hidung anak
terendam air, termasuk ditoilet, bak mandi, akuarium atau ember besar. Di
di Britania Raya terdapat 450 korban mati tenggelam per tahun, sementara di
Amerika Serikat terdapat 6.500 korban mati tenggelam per tahun. Cedera akibat
di Amerika Serikat.
terdapat 45-75% korban henti napas dan henti jantung terjadi diluar rumah sakit,
dan 95% pasien meninggal sebelum tiba di Rumah Sakit. Sedangkan Data
cedera terjadi dijalan raya, 40% dirumah, 7% diaerah pertanian dan 6% disekolah.
dasar diluar rumah sakit selama menunggu penanganan lebih lanjut oleh tenaga
Palmer (2005, 64) dalam Susanto (2009) tentang data yang telah dikumpulkan
dari American Foundation for Aquatic Injury Prevention sepanjang tahun 2005
bahwa ada 70% korban tenggelam yang meninggal, karena tidak adanya
tenggelamnya belum dapat di ketahui pasti karena banyaknya kasus yang tidak di
Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tahun 2010-2016 Selama periode itu ada 337
orang meninggal dunia dan hilang dan 474 orang telah menjadi korban luka-luka,
sementara korban meninggal akibat tenggelam di kota Bitung, sesuai data Tim
Badan SAR Manado angka kematian korban tenggelam tahun 2014 bulan februari
sekitar 2 orang sedangkan tahun 2017 pada bulan agutus tercatat korban
ditemukan serta pada bulan september lalu 1 orang ditemukan tewas karena juga
tenggelam.
korban yang tidak tepat dan prinsip pertolongan awal yang tidak sesuai. Banyak
kegawatdaruratan.
menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi, dan
kasus korban meninggal karena penanganan pre hospital yang kurang cermat
sehingga terjadi henti nafas dan henti jantung. Tingginya angka kematian di
terutama pada korban tenggelam yang tergolong dalam katagori darurat dan
gawat-darurat.
Tenggelamnya kapal motor (KM) Baku Sayang pada bulan agustus 2017,
dalam keadaan lemah dan beberapa diantaranya kurang sadarkan diri namun
dibawa ke rumah sakit untuk tindakan medis, selanjutnya tercatat oleh pemerintah
kota Bitung dan Badan SAR Manado sekitar 7 korban lainnya belum ditemukan
seperti teknik pertolongan pertama pada korban tenggelam dan cara meminta
pertolongan serta memberikan bantuan hidup dasar. Pada sebagian korban
tenggelam perlu di lakukan resusitasi jantung paru karena pada kondisi tenggelam
seseorang akan kehilangan pola nafas yang adekuat karena dalam hitungan <5
menit korban tenggelam akan mengalami hipoksia, anoksia susunan syaraf pusat,
hingga terjadi kegagalan resusitasi dan jika tidak segera di berikan pertolongan
akan menimbulkan kematian. Hal ini perlu di perhatikan karena pengetahuan dan
2016).
Kecamatan Matuari Kota Bitung karena mengingat bahwa daerah ini merupakan
daerah pesisir pantai dengan 45% mata pencarian masyarakat adalah nelayan serta
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian
Bitung.
pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami henti jantung dan henti
A. Pelatihan
1. Pengertian Pelatihan.
Pelatihan, 2009), pelatihan yang dapat diakreditasi dan efektif adalah pelatihan
2. Tujuan.
masyarakat.
perencanaan.
3. Jenis-jenis Pelatihan.
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan.
Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
2. Tingkat Pengetahuan.
a. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterim. Oleh sebab itu, „tahu‟ ini
bahwa seseorang tahu tentang apa yang ia pelajari antara lain: menyebutkan,
tersebut seceara benar. Orang yang telah pahamterhadap objek atau materi
c. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil (sebenarnya). Aplikasi
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
kualitatif, yaitu:
C. Keterampilan
1. Pengertian Keterampilan.
2012).
a. Persepsi (Perception)
c. Mekanisme (mechanism)
d. Adaptasi (adaptation)
1. Pengertian.
hidup setelah terjadi henti jantung dan henti napas atau usaha yang dilakukan
jantung dan henti napas. Intervensi ini terdiri dari pemberian kompresi dada
jiwa ini berupa sakit, cidera dan kecelakaan secara tiba-tiba dan memerlukan
Bantuan hidup dasar harus segera dilakukan pada setiap orang yang
ditemukan tidak sadarkan diri yaitu pada orang yang tidak teraba denyut nadi
dan tidak bernapas dan atau keduanya (Hardisman, 2014). Henti napas dan
henti jantung dapat disebabkan karena tenggelam, stroke, obstruksi jalan nafas
oleh benda asing, inhalasi asap, kelebihan dosis obat, terkena aliran listrik,
c. Mempertahankan hidup.
d. Memulihkan kesehatan.
e. Membatasi kecacatan (Lumbantoruan & Nazmudin, 2015).
1) Fraktur iga dan sternum sering terjadi terutama pada orang tua
2) Pneumothorax
3) Kontusio paru
b. Napas buatan
1) Inflasi gaster
2) Regurgiasi
a. Keamanan (Safety)
cedera maka perhatian penolong lain akan beralih dan penderita menjadi
2) Keamanan Lingkungan
cedera.
3) Keamanan Korban
korban karena korban sudah cedera dari awal (Hasdianda dkk, 2014).
b. Respon (Response)
unresponsive).
hati-hati.
ada korban tak sadarakan diri, saya hanya sendiri, saya butuh bantuan”
bantuan lain. Bisa juga meminta bantuan orang sekitar unuk membantu.
d. Sirkulasi (circulation)
1) Pemeriksaan nadi
karotis dalam waktu tidak boleh lebih dari 10 detik. Bila denyut nadi
ada, tetapi pernafasan tidak ada maka pertolongan pernafasan dilakukan
dua kali ventilasi atau mulut ke mulut nafas awal (2 detik setiap napas).
Selanjutnya cek nadi jika nadi tidak teraba maka lakukan kompresi dada.
2) Kompresi Dada
tangan yang pertama dengan jari-jari mengunci dan lengan tetap lurus.
dada berikutnya.
korban yang paling dekat dengan penolong ditekuk membuat sudut siku-
siku dengan badanya, siku ditekuk dan telapak tangan membuka keatas.
memegang pipi.
3. Pegang paha korban yang jauh dengan tangan penolong yang lain,
4. Tarik kepala korban kebelakang supaya jalan napas selalu terbuka. Jika
perlu atur tangannya agar selalu menopang kepala. Atur kaki korban
Pengetahuan
-Tahu
(know)
-Memahami
(Comprehension) Baik
Analisis Cukup
(analysis)
-Aplikasi Kurang
(application)
-Evaluasi
Pelatihan (evaluation)
Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
Masyarakat
Awam Awam
D-R-C-C Keterampilan
Danger -Persepsi Terampil
Respon (perception)
Calling -Respon Cukup
Circulation (response) Terampil
Tenaga Medis -Mekanisme Tidak Terampil
D-R-C-A-B (mechanism)
Danger - Adaptasi
Respon (adaptation)
Circulation
Airway
Breathing
duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
Nelayan.
Nelayan.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
desain one-group pre test-post test design dimana tidak ada kelompok
Keterangan :
O1: Keterampilan sebelum pelatihan
X: Pemberian pelatihan bantuan hidup dasar
O2 : Keterampilan sesudah pelatihan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Juni 2018 pada Nelayan di lingkungan
C. Variabel Penelitian
hidup dasar dan variable terikat (dependent) yaitu pengetahuan dan keterampilan
nelayan.
D. Definisi Operasional
1. Populasi
Sempel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode
berjumlah 30 responden.
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
F. Instrumen Penelitian
(Notoatmodjo, 2012).
responden benar akan diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi nilai 0
kategori. Pengetahuan baik jika persentase jawaban 76-100% dengan range 13-
range 9-12 jawaban benar, pengetahuan kurang jika persentase jawaban <56%
langkah tindakan bantuan hidup dasar yang terdiri dari Danger, Respon, Call,
guttman yaitu dilakukan dan tidak dilakukan, dilakukan diberikan skor 1 dan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara pertanyaan
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yaitu data yang secara langsung dari
pengetahuan mengenai bantuan hidup dasar yang nantinya diisi oleh nelayan
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data pendukung didapatkan dari
H. Pengolahan Data
proses tabulasi dan analisis data. Peneliti memberikan kode jawaban responden
data yang telah dimasukkan yaitu benar. Peneliti melakukan pengecekan data
dan melakukan perbaikan pada data yang tidak sesuai. Setelah itu, peneliti
Pelaksanaan Penelitian
Pre-Test
1. Membagi kuisioner pengetahuan kepada responden untuk diisi
sebelum dilakukan pelatihan/treatment.
2. Mempersilahkan responden untuk melakukan Bantuan Hidup
Dasar sambil mengisi ceklist keterampilan pada lembar observasi.
Pelatihan/Treatment
1. Memberikan materi mengenai langkah-langkah Bantuan Hidup
Dasar pada orang awam.
2. Mendemonstrasikan tentang langkah-langkah BHD pada orang
awam (Danger-Respon-Calling-Circulation).
Post-Test
1. Melakukan simulasi kepada responden mengenai langkah-langkah
BHD sambil melihat keterampilan dengan cara mengisi ceklist
lembar observasi
2. Membagikan kuisoner pengetahuan kepada responden sesudah
diberikan pelatihan.
J. Analisis Data
bivariat.
1. Analisis Univariat
rumus:
Keterangan :
P : Jumlah persentase yang di cari
f : Jumlah frekuensi untuk setiap katagori
n :Jumlah sempel
100: angka konstan
2. Analisis Bivariat
Analisis bivarat adalah analisa yang di gunakan untuk membandingkan
sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, dengan menggunakan uji t jika
syarat uji t dipenuhi Analisa bivarat adalah analisa yang di gunakan untuk
membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, dengan
menggunakan uji t jika syarat uji t dipenuhi.
Rumus test t= ∑
√
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pre test dan post test
Xd = deviasi masing-masing subjek
∑ = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Jika tidak, maka akan dilakukan uji alternatif lain dari uji t yaitu Wilcoxon
Signed Ranks Test. Dengan derajat kesalahan 0.05% atau derajat kemaknaan
95%. Uji ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh perlakuan dengan
1. Inform Consent
Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
lembar persetujuan.
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
kelurahan Tanjung Merah dengan nama Tulap. Kemudian resmi diganti dengan
Lengkong pada tanggal 5 Januari 1899. Pada tahun 2007 resmi dimekarkan
nembo Bawah, Tengah dan Atas serta sampai saat ini Manmbo-nembo bawah
melihat bahwa lokasi lingkungan berada dipesisir pantai dengan jumlah populasi
B. Hasil Penelitian
Penilitian ini dilakukan bulan Juni 2018 pada nelayan dikelurahan Manembo-
Penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni hasil penelitian univariat dan bivariat.
1. Analisa Univariat
a. Karakterisitik Responden
1) Umur
7%
3
23%
6
70%
21
bahwa dari 30 responden 70% berumur 35-45 tahun dan 7% berumur 18-
25 tahun.
2) Pendidikan
1 SD 2 SMP 3 SMA/SMA
13%
4
23%
7 64%
19
Hidup Dasar.
sesudah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dassar dapat dilihat pada tabel
tiga.
Ketegori
Variabel
Baik Cukup Kurang
N % N % N %
Pengetahuan Nelayan
Pretest 2 6.7 14 46.7 14 46.7
Posttest 30 100 - - -
c. Keterampilan
Hidup Dasar.
sesudah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dapat dilihat pada tabel
empat.
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan keterampilan
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan BHD (n=30)
Ketegori
Variabel Tidak
Terampil
Terampil
N % N %
Keterampilan Nelayan
Pretest - - 30 100
Post test 27 90 3 10
Tabel 4. Menunjukkan bahwa keterampilan sebelum diberikan pelatihan.
Signed Rank Test. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel lima.
pelatihan BHD yaitu 1.60 dengan SD 621 dan sesudah pelatihan BHD rata-rata
dengan SD 000 dan sesudah 1.90 rata-rata keterampilan nelayan yaitu dengan
SD 305.
C. Pembahasan
Hidup Dasar.
dengan persentase yang sama 46.7%. Hal ini berarti sebagian besar responden
pre-test lebih rendah dari pada pengetahuan post-test dengan hasil persentase
(6.7%<100%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tuju (2016)
Menurut Ariani (2014) menjelaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang
sumber informasi lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas.
tentang BHD.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
paling tinggi pada kategori baik dari 6.7% menjadi 100%, artinya pengetahuan
pelatihan BHD.
Hidup Dasar
dasar.
langsung apabila sudah pernah diajarkan lewat suatu pendidikan dan pelatihan
atau mempunya pengalaman yang diarasa secara individu. Pada penelitian ini
responden tidak ada responden yang terampil. Hal ini berarti keseluruhan
hidup dasar, melihat bahwa dalam lembar observasi 10 item harus dilakukan
tidak melakukan 10 item secara tepat dan terlewatkan beberapa item. Setelah
bantuan hidup dasar dengan hasil (0%<90%). Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dialakukan oleh Sari (2015) dalam Rantung (2017) yang
0% menjadi 90% uji lebih lanjut dengan wilcoxon Signed Rank Test pada
keterampilan nelayan. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Riani,
Ani (2016) menyatakan bahwa adanya pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar
hidup dasar. Penelitian ini menunjukan bahwa nelayan dapat terampil dalam
melakukan tindakan bantuan hidup dasar. Nelayan terlatih adalah orang awam
pre-hospital.
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggun, G. Dkk (2015); Fitriani
signifikan.
hidup dasar dengan sumber daya manusia yang berkompeten ialah pemateri
penegetahuan dan ketrampilan lebih baik lagi dan nelayan sebagai masyarkat
keadaan gawat darurat terutama pada korban yang mengalami henti napas dan
henti jantung.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bawah Kecamatan Matuari Kota Bitung pada bulan Juni 2018, Dapat disimpulkan
bahwa :
B. Saran
berikut :
Bitung
Untuk memperluas pengetahuan serta meningkatkan keterampilan nelayan
2. Institusi Pendidikan
dengan metode atau jenis penelitian yang berbeda seperti quansi eksperiment
dengan grup kontrol atau melakukan penelitian dengan topik yang sama
dengan responden dan sampel berbeda yang dapat mewakili populasi, sehingga
1. Data Demografi
Perempuan
2. Jawablah dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang
1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life
ketika tenggelam
b. Siapa saja baik dari bidang medis maupun masyarakat yang mampu
melakukannya
c. Masyarakat saja
3. Pada kasus tenggelam, setelah kita berhasil membawa seseorang yang
tenggelam dari laut dan membawanya ke darat maka kita perlu melakukan:
karena :
Circulation (Peredaran)
Calling (Memanggil)
(Memanggil)
7. Saat menemukan korban tenggelam yang tidak sadar, hal yang pertama
8. Apabila ada korban yang tenggelam dan tidak sadar maka yang kita
lakukan adalah
terdekat)
9. Ketika ada seseorang yang tenggelam dan tidak sadar maka kita akan
10. Lokasi yang tepat untuk kita melakukan pijit jantung atau
kompresi/tekanan adalah:
a. Ditengah perut
12. Pijit jantung dan pemberian nafas buatan dilakukan dengan perbandingan
a. 50 x tekanan /permenit
b. 80 x tekanan /permenit
a. 3 cm
b. 5 cm
c. 7 cm
15. Setelah tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan korban telah sadar,
maka yang kita lakukan pada korban adalah dengan memberikan posisi :
a. Penolong merasa letih atau bantuan medis telah datang atau korban
kembali pulih
1. Data Demografis
No. Kuisioner :……......…
Perempuan
Berikan tanda centang (√) di kolom “Ya” jika ketrampilan dilakukan dan
dikolom “Tidak” jika ketrampilan tidak dilakukan.
No Checklist Ya Tidak
selama tahun 2013 dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Data
Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tahun 2010-2016 Selama periode itu ada 337
orang meninggal dunia dan hilang dan 474 orang telah menjadi korban luka-luka,
sementara korban meninggal akibat tenggelam di kota Bitung, sesuai data Tim
Badan SAR Manado angka kematian korban tenggelam tahun 2014 bulan februari
sekitar 2 orang sedangkan tahun 2017 pada bulan agutus tercatat korban
ditemukan serta pada bulan september lalu 1 orang ditemukan tewas karena juga
tenggelam.
Berkaitan dengan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk
bersifat sukarela, sesuai dengan kesediaan responden, serta semua biaya yang
dari penelitian tidak akan mempengaruhi hak perawatan yang diberikan oleh tim
simulasi BHD menggunakan phantom sambil menilai dengan mengisi ceklist pada
setelah itu akan diberikan materi sesuai Modul BHD untuk Orang Awam selama
penelitian ini akan disampaikan kepada responden dan tempat penelitian tetapi
memerlukan penjelasan lebih lanjut yang berkaitan dengan penelitian ini dapat
Yeheskel Y. Slarmanat ( ) ( )
PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP
PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN NELAYAN DI KELURAHAN
MANEMBO-NEMBO BAWAH KECAMATAN MATUARI
KOTA BITUNG
Oleh : Yeheskel Yohanis Slarmanat
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
No. Hp/ No. Tlp :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “Pengaruh Pelatihan
Bantuan Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Dan Ketrampilan Nelayan Di
Kelurahan Manembo-nembo Bawah Kecamatan Matuari Kota Bitung” maka
dengan ini saya secara suka rela dan tanpa paksaan bersedia menjadi responden
penelitian.
(……………..…….) (……….....………..)
Peneliti
Yeheskel Y. Slarmanat
711430 114 079
MODUL
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
BAGI MASYARAKAT AWAM
Oleh:
NIM. 711430114079
2018
MODUL PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
BAGI MASYARAKAT AWAM
DESKRIPSI SINGKAT
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
POKOK BAHASAN
SASARAN
WAKTU
Materi : 40 Menit
Pelatihan : 120 Menit (2 Jam)
METODE
ALAT BANTU
Phantom BHD
MODUL PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
BAGI MASYARAKAT AWAM
STRATEGI PELATIHAN
Senin, 11 Juni 2018
Langkah 3 Observasi
Bantuan hidup dasar harus segera dilakukan pada setiap orang yang
ditemukan tidak sadarkan diri yaitu pada orang yang tidak teraba denyut nadi dan
tidak bernapas dan atau keduanya (Hardisman, 2014). Henti napas dan henti
jantung dapat disebabkan karena tenggelam, stroke, obstruksi jalan nafas oleh
benda asing, inhalasi asap, kelebihan dosis obat, terkena aliran listrik, trauma,
miocard cardiac infark, serangan jantung (Krisanty, 2009).
a. Keamanan (Safety)
Keamanan merupakan hal yang harus diingat setiap penolong karena
merupakan hal utama dalam melaksanakan rumus penanganan pre-hospital,
yaitu jangan membuat cidera lebih lanjut. Urutan prioritas keamanan saat
memasuki daerah tugas :
1) Keamanan diri sendiri/proteksi diri
Keamanan diri sendiri lebih diutamakan karena apabila penolong
cedera maka perhatian penolong lain akan beralih dan penderita menjadi
tidak diperhatikan (yang semula menjadi fokus utama). Untuk menjaga
keamanan penolong idealnya melakukan persiapan pengamanan diri
yaitu alat pelindung diri.
2) Keamanan Lingkungan
Ini juga meliputi lingkungan sekitar korban yang belum terkena
cedera.
3) Keamanan Korban
Betapapun ironisnya korban tetapi prioritas terakhir terletak pada
korban karena korban sudah cedera dari awal (Hasdianda dkk, 2014).
b. Respon (Response)
Periksa dan tentukan dengan cepat bagaimana respon korban,
memeriksa keadaan dengan pengecekan metode AVPU (Alert, voice, pain,
unresponsive).
1) Respon panggil (Shout).
Mulailah dengan berbicara kepada korban, katakan nama penolong.
Apabila korban tampak pingsan, penolong dapat memanggil “pak, pak,
apakah bapak dapat mendengar saya?”. Respon panggil ini dapat
dilakukan dengan respon menepuk pada pundak korban.
2) Respon menepuk/goyang (shake).
Lakukan dengan menepuk-nepuk pundak, tangannya dan pipinya
(jika keadaan mengizinkan), atau mengoyang-goyang pundaknya dengan
hati-hati.
Gambar 1. Cek Respon (Koster et al, 2010).
Referensi
Pedoman Bantuan Hidup Dasar untuk awam, American Heart Association, 2015
MASTER TABEL PENGETAHUAN NELAYAN SEBELUM DIBERIKAN
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
DI KELURAHAN MANEMBO-NEMBO BAWAH KECAMATAN
MATUARI KOTA BITUNG
Descriptive Statistics
Ranks
a
posttestpengetahuan - Negative Ranks 0 .00 .00
pretestpengetahuan
b
Positive Ranks 28 14.50 406.00
c
Ties 2
Total 30
c. posttestpengetahuan = pretestpengetahuan
a
Test Statistics
posttestpengeta
huan –
pretestpengetah
uan
b
Z -4.765
Frequencies
Statistics
pretestpengetah posttestpengeta
uan huan
N Valid 30 30
Missing 0 0
Frequency Table
pretestpengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 14 46.7 46.7 46.7
posttestpengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Ranks
a
posttestketerampilan - Negative Ranks 0 .00 .00
pretestketerampilan
b
Positive Ranks 27 14.00 378.00
c
Ties 3
Total 30
c. posttestketerampilan = pretestketerampilan
a
Test Statistics
posttestketerampilan - pretestketerampilan
b
Z -5.196
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
Frequencies
Statistics
Pretestketerampilan posttestketerampilan
N Valid 30 30
Missing 0 0
Frequency Table
pretestketerampilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
posttestketerampilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Data Pribadi
Riwayat Pendidikan