Surat Perjanjian Kerja Harian Lepas 2022
Surat Perjanjian Kerja Harian Lepas 2022
Surat Perjanjian Kerja Harian Lepas 2022
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan setelah itu dimaksud Pihak Kedua (II).
PASAL 1
PERNYATAAN-PERNYATAAN
Ayat 1
Pihak Pertama sudah menjelaskan persetujuannya untuk menerima Pihak Ke-2 sebagai Tenaga Harian
Lepas / Borongan
Ayat 2
Pihak Ke-2 menyatakan kesediaannya sebagai pekerja harian lepas dimana tunduk pada peraturan,
ketentuan, & sistem kerja yang berlaku pada perusahaan Pihak Pertama
PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ayat 1
Pekerjaan yang mesti dikerjakan Pihak Kedua sebagai pekerja harian lepas pada Pihak Pertama yaitu
Bagian Produksi
Ayat 2
Pihak Kedua tidak diperkenankan mengerrjakan pekerjaan lain disamping yang dijelaskan pada ayat satu
tersebut di atas, terkecuali atas kesepakatan dari Pihak Pertama
PASAL 3
MASA BERLAKU PERJANJIAN KERJA
Ayat 1
Kesepakatan kerja tersebut berlaku untuk periode waktu (..............) ......bln/Tahun , terhitung dari tanggal
penandatanganan surat kesepakatan kerja ini & bakal selesai pada tanggal ..................................
Ayat 2
Sesudah selesainya periode waktu tersebut dan Pihak Pertama masih membutuhkan Pihak Kedua sebagai
Tenaga Harian Lepas, maka kedua belah pihak bisa membuat pembaruan kesepakatan dengan cara
tertulis.
PASAL 4
CARA KERJA
Pihak Pertama maupun wakil Perusahaan Pt. Riade Sumber Energi bakal memberikan pengarahan tentang
langkah kerja saat sebelum Pihak Kedua mengawali pekerjaannya.
PASAL 5
JAM KERJA
Ayat 1
Menurut ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku, jam kerja efisien perusahaan diputuskan Tujuh (7) jam
Sehari tiap-tiap minggu dengan jumlah hari kerja Enam (6) hari tiap-tiap minggu.
Ayat 2
Jam masuk yaitu jam 07:30 ( Tujuh tiga puluh ) pagi & jam pulang yaitu jam 15:30 ( Jam setenga 4 Sore).
Ayat 3
Saat istirahat pada hari senin sampai hari sabtu ditetapkan selama satu (1) jam, yakni pada jam 12:00 ( Dua
Belas ) sampai jam 13:00 ( Satu ) Siang.
PASAL 6
GAJI DAN PEMBAYARAN
Ayat 1
Pihak Pertama
bakal memberikan gaji sebesar Rp. ____________ ( ___________________________________ ) setiap hari
kehadiran Pihak Kedua
Ayat 2
Pembayaran gaji bakal dibayarkan setiap 2 minggu sekali, yaitu tanggal 1 dan 16 secara transper sesuai
rekap pendapatan.
PASAL 7
DOUBLE SHIFT/LEMBUR
Ayat 1
Pihak Kedua diharuskan masuk kerja Double shift/lembur bila ada pekerjaan yg mesti selekasnya dikerjakan
maupun berbentuk menekan (penting).
Ayat 2
Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, Pihak Pertama bakal membayar Pihak Kedua sesuai
pendapatan yang sesuia jadwal double shift di line yg masuk.
Ayat 3
Pembayaran gaji doube shift/lembur bakal dikumpul dengan pembayaran gaji yang bakal di terima
Pihak Kedua sesuai Pasal 6 ayat 2 kesepakatan tersebut.
PASAL 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Ayat 1
Setiap waktu hubungan kerja bisa diakhiri bila Pihak Kedua tidak mematuhi peraturan, ketentuan, & sistem
kerja yang berlaku pada perusahaan Pihak Pertama
Ayat 2
Pelanggaran yg disebut pada ayat satu tersebut di atas, yaitu :
1. Tidak masuk kerja sepanjang dua (3) hari kerja tanpa info tertulis maupun alasan sah yang bisa
dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan tindak penipuan, pencurian, penggelapan, maupun tindak-tindak melawan hukum yang
lain.
3. Menyalah gunakan wewenang dan jabatan untuk kebutuhan pribadi.
4. Melakukan perusakan dengan berencana yang menyebabkan kerugian Pihak Pertama.
5. Melakukan beberapa hal lain lantaran kecerobohannya yg menyebabkan Pihak Pertama mengalami
kerugian.
6. Melakukan perjudian ditempat kerja.
7. Mabuk-mabukkan maupun konsumsi narkotika & obat-obatan terlarang di lingkungan kerja
perusahaan.
8. Melakukan keributan maupun keonaran yg mengganggu situasi kerja di lingkungan kerja
perusahaan.
9. Melakukan perkelahian maupun penganiayaan pada pekerja lain.
10. Menghasut beberapa pekerja lain untuk lakukan mogok kerja..
11. Merokok di area Pabrik
PASAL 9
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEUR)
Kesepakatan kerja tersebut batal dengan sendirinya jika dikarenakan situasi maupun kondisi yang
memaksa, seperti : bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, Ketentuan Pemerintah
maupun apa pun yang menyebabkan kesepakatan kerja tersebut tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.
PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika berlangsung perselisihan pada kedua belah pihak, bakal diselesaikan dengan cara musyawarah untuk
meraih mufakat.
PASAL 11
PENUTUP
Sekianlah kesepakatan ini di buat, di setujui, dan di tandatangani dalam rangkap dua, asli & tembusan
bermaterai cukup & berkekuatan hukum yang sama. Satu dipegang oleh
Pihak Pertama dan yang lain untuk Pihak Kedua