Permen PANRB No. 81 Tahun 2021
Permen PANRB No. 81 Tahun 2021
Permen PANRB No. 81 Tahun 2021
REPUBLIK INDONESIA
No.1562, 2021 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan. Pencabutan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL PENATA KELOLA JALAN DAN JEMBATAN.
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara
secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian pegawai aparatur sipil
negara dan pembinaan manajemen PNS di Instansi
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian pegawai aparatur sipil
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi
daerah.
5. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
2021, No.1562 -4-
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Tanggung Jawab
Pasal 2
(1) Penata Kelola Jalan dan Jembatan berkedudukan sebagai
pelaksana teknis fungsional kegiatan Penyelenggaraan
Jalan dan Jembatan pada Instansi Pemerintah.
(2) Penata Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat
pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi pratama,
pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan.
(3) Kedudukan Penata Kelola Jalan dan Jembatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit
kerja, analisis jabatan, dan analisis beban kerja
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 3
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
merupakan jabatan karier PNS.
Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
Pasal 4
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
termasuk dalam klasifikasi/rumpun arsitek, insinyur, dan
yang berkaitan.
2021, No.1562
-7-
BAB III
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
merupakan Jabatan Fungsional kategori keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Pertama;
b. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Muda;
c. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Madya; dan
d. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Utama.
(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jenjang Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUBUNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA
Bagian Kesatu
Tugas Jabatan
Pasal 6
Tugas Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
yaitu melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan Jalan dan
Jembatan.
2021, No.1562 -8-
Bagian Kedua
Unsur dan Subunsur Kegiatan
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan yang dapat dinilai Angka Kreditnya
yaitu:
a. perencanaan umum jalan dan jembatan;
b. perencanaan teknis jalan dan jembatan;
c. pelaksanaan jalan dan jembatan;
d. pengawasan jalan dan jembatan; dan
e. pembinaan dan pengaturan jalan dan jembatan.
(2) Subunsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. perencanaan umum jalan dan jembatan meliputi:
1. pengkajian dan penyusunan rencana jaringan
jalan, jembatan, atau terowongan; dan
2. penyusunan prastudi kelayakan dan studi
kelayakan pengembangan jalan;
b. perencanaan teknis jalan dan jembatan meliputi:
1. penyiapan rekomendasi teknis untuk preservasi
dan pembangunan jalan, jembatan, atau
terowongan;
2. perencanaan teknis jalan, jembatan, atau
terowongan;
3. pengadaan barang dan jasa meliputi pengadaan
jasa konsultansi, jasa konstruksi, barang, alat
berat, alat pengujian, dan penunjang lainnya;
dan
4. penyusunan perjanjian pengusahaan jalan tol;
c. pelaksanaan jalan dan jembatan meliputi:
1. pelaksanaan pekerjaan jalan, jembatan, atau
terowongan;
2. pelaksanaan sistem manajemen keselamatan
konstruksi bidang jalan, jembatan, atau
terowongan; dan
2021, No.1562
-9-
Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan sesuai dengan jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
a. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Pertama,
meliputi:
1. melakukan kompilasi data sistem
penyelenggaraan jaringan jalan, jembatan, atau
terowongan eksisting;
2. melakukan kompilasi data kajian rencana
umum jalan, jembatan, atau terowongan;
3. melakukan kompilasi studi untuk mendukung
pengembangan jaringan jalan yang dibiayai
pinjaman atau hibah;
4. melakukan kompilasi data bahan studi
kelayakan jalan;
5. melakukan kompilasi data untuk bahan
pengkajian analisis ekonomi, finansial, dan
basic design;
6. melakukan kompilasi data penyusunan
dokumen lingkungan;
7. melaksanakan survei data sekunder
perancangan teknis jalan, jembatan, atau
terowongan;
8. mengidentifikasi hasil survei kondisi dan
kerusakan jembatan atau terowongan;
2021, No.1562
-11-
Bagian Keempat
Hasil Kerja
Pasal 9
Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan sesuai dengan jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam 0 ayat (1), meliputi:
a. Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Pertama,
meliputi;
1. laporan kompilasi data sistem penyelenggaraan
jaringan jalan, jembatan, atau terowongan eksisting;
2. laporan kompilasi data kajian rencana umum jalan,
jembatan, atau terowongan;
3. laporan kompilasi studi untuk mendukung
pengembangan jaringan jalan yang dibiayai
pinjaman atau hibah;
4. laporan kompilasi data bahan studi kelayakan jalan;
5. laporan kompilasi data untuk bahan pengkajian
analisis ekonomi, finansial, dan basic design;
6. laporan kompilasi data penyusunan dokumen
lingkungan;
7. laporan survei data sekunder perancangan teknis
jalan, jembatan, atau terowongan;
2021, No.1562 -22-
Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Penata Kelola Jalan dan
Jembatan yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam 0 ayat
2021, No.1562
-31-
Pasal 11
(1) Penilaian Angka Kredit Penata Kelola Jalan dan
Jembatan yang melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam 0 ditetapkan sebagai berikut:
a. Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang
melaksanakan kegiatan Penata Kelola Jalan dan
Jembatan yang berada 1 (satu) tingkat di atas
jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh
ditetapkan 80% (delapan puluh persen) dari Angka
Kredit setiap butir kegiatan; dan
b. Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang
melaksanakan kegiatan Penata Kelola Jalan dan
Jembatan yang berada 1 (satu) tingkat di bawah
jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh
ditetapkan 100% (seratus persen) dari Angka Kredit
setiap butir kegiatan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan dilakukan oleh pejabat yang
memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2021, No.1562 -32-
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan dapat dilakukan melalui:
a. pengangkatan pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; atau
c. promosi.
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
Pasal 14
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan melalui pengangkatan pertama
sebagaimana dimaksud dalam 0 huruf a harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
di bidang teknik sipil, arsitektur, teknik lingkungan,
teknik kelautan, teknik geodesi, teknik planologi,
teknik perencanaan wilayah dan kota, teknik geologi,
teknik material, teknik transportasi, atau teknik
mesin; dan
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan
kebutuhan Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan dari calon PNS.
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun
diangkat dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan.
(4) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana
2021, No.1562
-33-
Bagian Ketiga
Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan melalui perpindahan dari jabatan
lain sebagaimana dimaksud dalam 0 huruf b harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
di bidang teknik sipil, arsitektur, teknik lingkungan,
teknik geodesi, teknik planologi, teknik kelautan,
teknik perencanaan wilayah dan kota, teknik geologi,
teknik material, teknik transportasi, teknik mesin,
atau pendidikan lain yang relevan dengan tugas
jabatan yang ditetapkan oleh Instansi Pembina
untuk Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Pertama, Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Muda, dan Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Madya;
e. berijazah paling rendah magister di bidang teknik
sipil, arsitektur, teknik lingkungan, teknik geodesi,
2021, No.1562 -34-
Bagian Keempat
Promosi
Pasal 16
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam
0 huruf d ditetapkan berdasarkan kriteria:
a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi,
kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga
pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
2021, No.1562 -36-
Pasal 16
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan melalui promosi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dilaksanakan untuk:
a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan; atau
b. Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang akan naik
jenjang 1 (satu) tingkat lebih tinggi.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan melalui promosi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar
Kompetensi Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan yang telah disusun oleh Instansi
Pembina;
b. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan
profesi PNS; dan
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Bagi PNS yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan melalui promosi harus
berijazah paling rendah:
a. sarjana atau diploma empat di bidang teknik sipil,
arsitektur, teknik lingkungan, teknik geodesi, teknik
planologi, teknik kelautan, teknik perencanaan
wilayah dan kota, teknik geologi, teknik material,
teknik transportasi, teknik mesin atau pendidikan
lain yang relevan dengan tugas jabatan yang
ditetapkan oleh Instansi Pembina untuk Penata
Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Pertama, Penata
2021, No.1562
-37-
BAB VI
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
Pasal 18
(1) Setiap PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan wajib dilantik dan
2021, No.1562 -38-
BAB VII
PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 19
(1) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan yang didasarkan pada sistem prestasi dan
sistem karier.
(2) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan dilakukan berdasarkan perencanaan
kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi dengan memperhatikan target, capaian, hasil
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
(3) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan dilakukan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 20
Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 meliputi:
a. SKP; dan
b. perilaku kerja.
2021, No.1562
-39-
Bagian Kedua
SKP
Paragraf 1
Umum
Pasal 21
(1) Penata Kelola Jalan dan Jembatan wajib menyusun SKP
setiap awal tahun.
(2) SKP merupakan target kinerja Penata Kelola Jalan dan
Jembatan berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan.
(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari
uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari
penetapan kinerja unit kerja.
Pasal 22
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) terdiri atas kinerja utama berupa target Angka
Kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas
tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diuraikan dalam bentuk kegiatan tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 23
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam 22 ayat (1) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh atasan
langsung.
2021, No.1562 -40-
Paragraf 2
Target Angka Kredit
Pasal 24
(1) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (2) bagi Penata Kelola Jalan dan Jembatan setiap
tahun ditetapkan paling sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Penata Kelola
Jalan dan Jembatan Ahli Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Penata
Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Madya; dan
d. 50 (lima puluh) untuk Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Utama.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d tidak berlaku bagi Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Utama yang memiliki pangkat paling
tinggi dalam jenjang jabatan yang didudukinya.
(3) Selain Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Penata Kelola Jalan dan Jembatan
wajib memperoleh Hasil Kerja Minimal untuk setiap
periode.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan target
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
2021, No.1562
-41-
Paragraf 3
Angka Kredit Pemeliharaan
Pasal 25
(1) Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang telah memenuhi
syarat untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih
tinggi tetapi belum tersedia lowongan pada jenjang
jabatan yang akan diduduki, setiap tahun wajib
memenuhi target Angka Kredit paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Muda; dan
c. 30 (tiga puluh) untuk Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Madya.
(2) Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Utama yang
menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya wajib
mengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima) Angka
Kredit.
Bagian Ketiga
Perilaku Kerja
Pasal 26
Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b
ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan dan dinilai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2021, No.1562 -42-
BAB VIII
PENILAIAN DAN PAK
Bagian Kesatu
Penilaian dan PAK
Pasal 27
(1) Capaian SKP Penata Kelola Jalan dan Jembatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4)
disampaikan kepada Tim Penilai untuk dilakukan
penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima puluh
persen) dari target Angka Kredit minimal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal 25.
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan/atau
jabatan, capaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki
kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan
dalam PAK.
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
sebagai dasar kenaikan pangkat dan/atau jabatan
setingkat lebih tinggi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 28
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,
Penata Kelola Jalan dan Jembatan mendokumentasikan
Hasil Kerja yang diperoleh sesuai dengan SKP yang
ditetapkan setiap tahunnya.
(2) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan penilaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat
meminta laporan pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik
Hasil Kerja Penata Kelola Jalan dan Jembatan.
2021, No.1562
-43-
Bagian Kedua
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
Pasal 29
Usul PAK Penata Kelola Jalan dan Jembatan diajukan oleh:
a. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
kepegawaian pada Instansi Pembina kepada pejabat
pimpinan tinggi madya yang membidangi kesekretariatan
pada Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi Penata
Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Utama di lingkungan
Instansi Pembina; dan
b. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
kepegawaian pada Instansi Pemerintah kepada pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi pengelolaan
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
pada unit kerja Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang
membidangi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan pada
Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi Penata Kelola
Jalan dan Jembatan Ahli Madya, Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Muda, dan Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Pertama di lingkungan Instansi
Pemerintah.
Bagian Ketiga
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 30
Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit
Penata Kelola Jalan dan Jembatan:
a. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk
2021, No.1562 -44-
Bagian Keempat
Tim Penilai
Pasal 31
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
dilakukan oleh pejabat penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan
nilai capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat
dan/atau jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
2021, No.1562
-45-
Pasal 32
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 terdiri
atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan,
unsur kepegawaian, dan Penata Kelola Jalan dan
Jembatan.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. seorang ketua merangkap anggota;
b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
(3) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus berjumlah ganjil.
(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
paling rendah pejabat pimpinan tinggi pratama atau
Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Madya.
2021, No.1562 -46-
Pasal 33
Ketentuan mengenai tata kerja Tim Penilai dan tata cara
penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan diatur dengan peraturan menteri yang
2021, No.1562
-47-
BAB IX
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 34
(1) Kenaikan pangkat Penata Kelola Jalan dan Jembatan
dapat dipertimbangkan apabila capaian Angka Kredit
telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang
dipersyaratkan.
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit
pada setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal
pada setiap periode.
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan, untuk
Penata Kelola Jalan dan Jembatan:
a. dengan pendidikan sarjana atau diploma empat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini;
b. dengan pendidikan magister sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan
c. dengan pendidikan doktor sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 35
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), Penata Kelola Jalan
2021, No.1562 -48-
Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan
Pasal 36
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi wajib
memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat
dalam satu jenjang yang sedang diduduki sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III sampai dengan Lampiran
V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(3) Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Madya yang akan
naik jenjang jabatan Penata Kelola Jalan dan Jembatan
Ahli Utama harus memenuhi kualifikasi Pendidikan
paling rendah magister di bidang yang sesuai dengan
tugas jabatan yang ditentukan oleh Instansi Pembina.
2021, No.1562
-49-
Pasal 37
(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1), Penata Kelola Jalan
dan Jembatan dapat melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal yang
terkait dengan bidang tugas Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah
di bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan;
d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan; atau
2021, No.1562 -50-
Pasal 38
(1) Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang secara bersama-
sama membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan, diberikan Angka
Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh
persen) bagi penulis pembantu;
b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu;
c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan
2021, No.1562
-51-
Bagian Ketiga
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang
Pasal 39
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang
jabatan bagi Penata Kelola Jalan dan Jembatan dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 40
Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang memiliki Angka
Kredit melebihi Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan Angka
Kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat
berikutnya dalam satu jenjang.
Pasal 41
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi
tidak tercapai, Penata Kelola Jalan dan Jembatan tidak
diberikan kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENATA KELOLA JALAN DAN JEMBATAN
Pasal 42
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan dihitung berdasarkan
beban kerja yang ditentukan dari indikator yang meliputi:
2021, No.1562 -52-
Pasal 43
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan
dan Jembatan dilakukan setelah pedoman penghitungan
kebutuhan Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan ditetapkan oleh Instansi Pembina.
BAB XI
KOMPETENSI
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
Pasal 44
(1) Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
harus memiliki Standar Kompetensi sesuai dengan
jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Penata Kelola Jalan dan Jembatan meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
disusun oleh Instansi Pembina.
2021, No.1562
-53-
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 45
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
Penata Kelola Jalan dan Jembatan wajib diikutsertakan
pelatihan.
(2) Pelatihan yang diberikan bagi Penata Kelola Jalan dan
Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan
dan penilaian kinerja.
(3) Pelatihan yang diberikan kepada Penata Kelola Jalan dan
Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
lain dalam bentuk:
a. pelatihan fungsional; dan
b. pelatihan teknis bidang Penyelenggaraan Jalan dan
Jembatan.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Penata Kelola Jalan dan Jembatan dapat
mengembangkan kompetensinya melalui program
pengembangan kompetensi lainnya.
(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dapat berbentuk:
a. pemeliharaan kinerja dan target kinerja;
b. seminar;
c. lokakarya; atau
d. konferensi.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan dan
pengembangan kompetensi serta pedoman penyusunan
analisis kebutuhan pelatihan Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
2021, No.1562 -54-
BAB XII
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 46
(1) Penata Kelola Jalan dan Jembatan diberhentikan dari
jabatannya apabila:
a. mengundurkan diri dari jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki
alasan pribadi dan tidak mungkin untuk melaksanakan
tugas Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan.
(3) Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang diberhentikan
karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b sampai dengan huruf e dapat diangkat kembali
sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila tersedia
lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit
terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka
Kredit dari penilaian pelaksanaan tugas di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan selama
diberhentikan.
(5) Kriteria tidak memenuhi persyaratan jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat
dipertimbangkan dalam hal:
a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan; atau
2021, No.1562
-55-
Pasal 47
Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang diberhentikan karena
ditugaskan pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
46 ayat (1) huruf e dapat disesuaikan pada jenjang sesuai
dengan pangkat terakhir dalam jabatannya paling singkat 1
(satu) tahun setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir
yang didudukinya, setelah mengikuti dan lulus Uji
Kompetensi apabila tersedia kebutuhan.
Pasal 48
(1) Terhadap Penata Kelola Jalan dan Jembatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf a
dan huruf f dilaksanakan pemeriksaan dan mendapatkan
izin dari Pejabat yang Berwenang sebelum ditetapkan
pemberhentiannya.
(2) Penata Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang telah ditetapkan
pemberhentiannya tidak dapat diangkat kembali dalam
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan.
BAB XIII
PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN
RANGKAP JABATAN
Pasal 49
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Penata Kelola Jalan dan Jembatan dapat dipindahkan ke
dalam jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan persetujuan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Pasal 50
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, Penata Kelola Jalan dan Jembatan dilarang
rangkap jabatan dengan jabatan pimpinan tinggi, jabatan
2021, No.1562 -56-
BAB XIV
TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 51
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan yang
bertanggung jawab untuk menjamin terwujudnya standar
kualitas dan profesionalitas jabatan.
(2) Dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
b. menyusun standar kompetensi Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan;
d. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman
penilaian kualitas hasil kerja Penata Kelola Jalan
dan Jembatan;
e. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya
ilmiah yang bersifat inovatif di bidang
Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan;
f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional
pada lembaga pelatihan;
i. menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan;
j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di
bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan;
2021, No.1562
-57-
BAB XV
ORGANISASI PROFESI
Pasal 52
(1) Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
wajib memiliki 1 (satu) organisasi profesi.
(2) Penata Kelola Jalan dan Jembatan wajib menjadi anggota
organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan.
(3) Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional
Penata Kelola Jalan dan Jembatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh Instansi Pembina.
(4) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib menyusun kode etik dan kode perilaku profesi.
(5) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola
Jalan dan Jembatan mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. memberikan advokasi; dan
2021, No.1562
-59-
Pasal 53
Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan organisasi
profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan
tugas dan fungsi pembinaan Jabatan Fungsional Penata
Kelola Jalan dan Jembatan.
Pasal 54
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pembentukan
organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan dan hubungan kerja Instansi Pembina dengan
organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat.
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 55
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, PNS yang
diangkat melalui pengangkatan pertama dari calon PNS
dengan kebutuhan Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan kategori keahlian dengan kualifikasi pendidikan
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 tentang
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka
Kreditnya, tetap diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
2021, No.1562 -60-
Pasal 56
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, terhadap
PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Teknik Jalan
dan Jembatan kategori keahlian berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 64/KEP/MK.WASPAN/10/1999
tentang Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan
dan Angka Kreditnya, dilakukan penyesuaian
nomenklatur dan jenjang jabatan ke dalam Jabatan
Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan sesuai
dengan jenjang pangkat yang dimiliki.
(2) Penyesuaian nomenklatur dan jenjang Jabatan
Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan kategori
keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan
Pertama disesuaikan nomenklatur jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Pertama;
b. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan
Muda disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Muda;
c. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan
Madya disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Madya; dan
d. Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan
Utama disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam
Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan
Jembatan Ahli Utama.
(3) PNS yang disesuaikan nomenklatur jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap
2021, No.1562
-61-
Pasal 57
Hasil kerja tugas jabatan yang telah dilaksanakan sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini, tetap dinilai berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 tentang Jabatan Fungsional
Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka Kreditnya.
2021, No.1562 -62-
Pasal 58
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pengangkatan
untuk jabatan fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan
tetap menggunakan pedoman penghitungan kebutuhan
jabatan fungsional berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 tentang Jabatan Fungsional
Teknik Jalan dan Jembatan dan Angka Kreditnya sampai
dengan ditetapkan pedoman perhitungan kebutuhan jabatan
fungsional.
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 59
Organisasi profesi sebagaimana dimaksud dalam 0 ditetapkan
paling lama 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.
Pasal 60
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan
pelaksanaan dari Keputusan Menteri Negara Koordinator
Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 64/KEP/MK.WASPAN/10/1999
tentang Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan dan
Angka Kreditnya dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan
Menteri ini.
Pasal 61
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 tentang Jabatan Fungsional
2021, No.1562
-63-
Pasal 62
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
2021, No.1562 -64-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2021
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BENNY RIYANTO
2021, No.1562
-65-
2021, No.1562 -66-
2021, No.1562
-67-
2021, No.1562 -68-
2021, No.1562
-69-
2021, No.1562 -70-
2021, No.1562
-71-
2021, No.1562 -72-
2021, No.1562
-73-
2021, No.1562 -74-
2021, No.1562
-75-
2021, No.1562 -76-
2021, No.1562
-77-
2021, No.1562 -78-
2021, No.1562
-79-
2021, No.1562 -80-
2021, No.1562
-81-
2021, No.1562 -82-
2021, No.1562
-83-
2021, No.1562 -84-
2021, No.1562
-85-
2021, No.1562 -86-
2021, No.1562
-87-
2021, No.1562 -88-
2021, No.1562
-89-
2021, No.1562 -90-
2021, No.1562
-91-
2021, No.1562 -92-
2021, No.1562
-93-
2021, No.1562 -94-
2021, No.1562
-95-
2021, No.1562 -96-
2021, No.1562
-97-
2021, No.1562 -98-
2021, No.1562
-99-
2021, No.1562 -100
-