Sintesa Protein - 20542005 - Shalsabila Destyari Fathoni - BioSel
Sintesa Protein - 20542005 - Shalsabila Destyari Fathoni - BioSel
Sintesa Protein - 20542005 - Shalsabila Destyari Fathoni - BioSel
Kelas : 2A
Sintesis Protein
Proses sintesis protein merupakan proses untuk mengubah asam amino
yang terdapat dalam linear menjadi protein dalam tubuh. Proses ini terdiri dari
proses transkripsi, translasi, dan pelipatan protein. Sintesis protein lebih mudah
dikenal sebagai proses pencernaan makanan. Setiap makhluk hidup pasti
membutuhkan makanan demi kelangsungan hidup, yang kemudian akan dicerna
dalam sistem pencernaan yang akan diolah menjadi energi dalam tubuh.
Proses sintesis protein merupakan proses untuk mengubah asam amino yang
terdapat dalam linear menjadi protein dalam tubuh. Disini, peran DNA dan RNA
menjadi penting karena memiliki keterlibatan dalam proses sintesis protein.
Pada dasarnya, sel sebagai informasi genetik (gen) yang terdapat di DNA
untuk membuat protein. Proses sintesis protein ini dibagi menjadi tiga langkah,
yaitu transkripsi, translasi dan pelipatan protein.
1. Transkripsi
Proses sintesis protein ini berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses
pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA
polimerase. Tahap ini, ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense,
sedangkan rantai lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti
sense.
Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3 yaitu tahap inisiasi, elongasi dan
terminasi.
Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang
ditemukan didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya
tersendiri. Setelah terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA,
menyediakan template atau cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.
Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan
oleh enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase
membentuk molekul RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang
tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian
DNA non-template (coding).
Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah
ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.
2. Translasi
Ada 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk
protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada mRNA, instruksi untuk
membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine,
Guanine) yang disebut kodon. Kemudian akan menghasilkan rantai polipeptida
yang lebih spesifik.
Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama
yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG).
Bagian ini diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.
Ujung mRNA yang telah keluar dari nukleus akan berikatan dengan
ribosom unit kecil melalui bantuan GTP dan enzim. Peristiwa tersebut
disebut dengan kodon inisiasi
Kodon inisiasi tersebut adalah AUG. Kodon AUG memberikan sinyal
untuk memulai proses translasi.
Kemudian, tRNA (transfer RNA) antikodon UAC yang membawa asam
amino metionin melekat pada kodon inisiasi AUG. tRNA antikodon UAC
merupakan komplementer dari kodon AUG. tRNA sendiri berfungsi untuk
mengantarkan informasi genetik mRNA dari sitoplasma menuju ribosom
untuk disusun menjadi protein.
Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca
satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke
rantai protein. Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari
ribosom. Proses ini diulang terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino
baru ditambahkan ke rantai.
Kodon yang dibawa oleh mRNA akan diterjemahkan satu persatu menjadi
asam amino. Asam amino berikutnya akan ditambahkan satu persatu-satu
dari asam amino pertama (metionin).
Asam amino pertama (metionin) segera lepas dari ribosom, tRNA kembali
ke sitoplasma untuk mengulangi fungsinya. tRNA berikutnya datang untuk
berpasangan dengan kodon mRNA berikutnya.
Setelah itu masing-masing asam amino akan digabungkan oleh tRNA.
Gabungan asam amino tersebut akan membentuk rantai polipeptida yang
dikatalisasi oleh rRNA. rRNA (ribosomal RNA) terdapat pada ribosom
sub unit besar yang berfungsi sebagai enzim pembentuk ikatan peptida
yang menyambungkan polipeptida-polipeptida antar asam amino.
Terminasi
Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika
stop kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai
polipeptida terpisah dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom.
3. Pelipatan Protein
Pelipatan protein dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu tingkat primer (rantai
polipeptida linier); tingkat menengah (α-heliks dan β-lipit lembar); tingkat tersier
(bentuk berserat dan bundar); dan tingkat Kuarter (protein kompleks dengan dua
atau lebih subunit.
Protein rahasia dari sel seperti antibody dan hormon, sel yang berbeda memiliki
protein yang berbeda yang menentukan sifat fisik dan kimia sel dan membedakan
satu sel dari yang lain. Sebagai contoh, banyak sel otot mengandung aktin dan
miosin ketika tidak ada sel saraf.