Blok 4 New

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Mutasi terhadap Sintesis Protein

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Protein merupakan bahan yang sangat penting bagi struktur dan fungsi sel-sel makhluk
hidup. Contohnya, protein struktural digunakan sebagai penyusun membran sel, sedangkan protein
fungsional (misalnya, enzim) digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dari
sel. Protein tersusun atas satu atau lebih rantai polinukleotida. Polinukleotida tersusun atas
beberapa peptide. Adapun peptida tersusun atas banyak asam amino.
Dogma sentral yang menjelaskan mengenai DNA yang mengalami replikasi,kemudian melalui
sintesis protein,pada transkripsi DNA akan dirubah menjadi RNA dan pada translasi RNA akan
menjadi protein atau polipeptida.Namun dalam dogma sentral bisa saja terjadi mutasi,sehingga
dapat mempengaruhi kerja dari sintesis protein bahkan hasil dari sintesis protein tersebut.

Dogma Sentral
Dogma sentral adalah semua informasi yang terkandung dalam DNA,kemudian digunakan untuk
menghasilkan molekul RNA melalui proses transkripsi,dan beberapa informasi pada RNA tersebut
akan digunakan untuk menghasilkan protein melalui proses yang disebut tranlasi.2

1
Gambar 1.Dogma Sentral

Diunduh dari : https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih= 603&tbm=


q=dogma+sentral+biologi+molekuler+adalah&oq=Dogma+sen&gs_

Sintesis Protein

Sintesis proteinmerupakan penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam proses tersebut
melibatkan DNA (Timin”T”, Adenine”A” ,Sitosin”C” ,Guanin”G”) dan RNA (Urasil”U”,
Adenin”A”, Sitosin”C”,Guanin”G”) . DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel baik
prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki system internal, DNA tidak
terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma
oleh selubung inti. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi.

Transkripsi

Transkripsi merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada akhirmya proses ini
akan mengekspresikan sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip.Proses ini terjadi dalam inti
sel atau nucleus tepatnya pada kromoson.Komponen yang terlibat dalam transkripsi yaitu cetakan
DNA yang terdiri dari basa nukleotida Adenin (A),Guanin (G),Timin (T), dan sitosin (C),enzyme
RNA polymerase,faktor transkripsi,prekursor, (Bahan yang ditambahkan sebagai suatu induksi
).Hasil dari proses sintesis tiga jenis RNA ,yaitu mRNA ( messenger RNA ), tRNA (transfer RNA)
dan rRNA (ribosomal RNA).Molekul mRNA yang merupakan salinan kode-kde genetik pada

2
DNA yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan diterjemahkan menjadi urutan-
urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu, Molekul tRNA adalah
RNA yang berperan membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan dalam proses
sintesis protein.Molekul rRNA adalah RNA yang digunakan untuk menyusun ribosom,yaitu suatu
partikel didalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis protein.2

Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida yang terdapat pada molekul
DNA.Dalam proses transkripso,hanya salah satu untaian DNA yang disalin menjadi urutan
nukleotida RNA (transkrip RNA).Urutan nukleotida DNA pada untaian pengkode,hal ini dapat
digambarkan dengan skema sederhana berikut :2

5’ – ATG GTC CTT TAC TTG TCT GTA TTT – 3’ Untaian DNA pengkode

3’ – TAC CAG GAA ATG AAC AGA CAT AAA – 5’ Untaian DNA cetakan

Transkripsi

5’ – AUG GUC CUU UAC UUG UCU GUA UUU – 3’ RNA hasil transkripsi

Tahap-tahap proses transkripsi :

1. Inisiasi (permulaan)

Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai
promoter. Setelah mengalami pengikatan oleh promoter, RNA polimerase akan terikat pada suatu
tempat di dekat promoter, yang dinamakan tempat awal polimerisasi atau tapak inisiasi (initiation
site). Tempat ini sering dinyatakan sebagai posisi +1 untuk gen yang akan ditranskripsi.
Nukleosida trifosfat pertama akan diletakkan di tapak inisiasi dan sintesis RNA pun segera
dimulai.1

3
2. Elongasi (pemanjangan)

Pengikatan enzim RNA polimerase beserta kofaktor-kofaktornya pada untai DNA cetakan
membentuk kompleks transkripsi. Selama sintesis RNA berlangsung kompleks transkripsi akan
bergeser di sepanjang molekul DNA cetakan sehingga nukleotida demi nukleotida akan
ditambahkan kepada untai RNA yang sedang diperpanjang pada ujung 3’ nya. Jadi, elongasi atau
polimerisasi RNA berlangsung dari arah 5’ ke 3’, sementara RNA polimerasenya sendiri bergerak
dari arah 3’ ke 5’ di sepanjang untai DNA cetakan.

3. Terminasi (pengakhiran)
Berakhirnya polimerisasi RNA ditandai oleh disosiasi kompleks transkripsi atau terlepasnya enzim
RNA polimerase beserta kofaktor-kofaktornya dari untai DNA cetakan.Transkripsi berlangsung
sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang
ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai kodon terminasi (kode stop)
yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir kodon
terminasi, yaitu ketika polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA.
Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan
AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini
dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.1

Gambar 2.Proses transkripsi

Di unduh dari : https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih


=MDFHXJbgNMXUvASF3YqwCg&q=transkripsi+dna&oq=trans&gs_l

4
Translasi

Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi
rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.2Proses translasi dibagi
menjadi tida fase yaitua inisiasi,elongasi dan terminasi.Translasi adalah proses yang dinamis dan
berkesinambungan ,pada satu gen dapat terjadi proses inisiasi,elongasi dan terminasi pada saat
yang bersamaan.Sintesis protein terjadi di ribosom yang dituntun oleh mRNA atau kodon mRNA
yang dibaca secara berurutan pada arah 5’→ 3’. Bagian pada mRNA yang memberi kode untuk
jenis asam amino dinyatakan sebagai urutan 3 basa nukleotida per asam amino kode genetik.Pada
mRNA terdapat 4 macam nukleotida : A,G,C,U yang selanjutnya menghasilkan 43 = 64
kemungkinan kombinasi dari 3 nukleotida.Nirenberg dan Khorana menempatkan 64 kodon yang
antara lain :3

 3 kodon yaitu UGA,UAG dan UAA sebagai kodon stop/non-sense

 2 asam amino masing-masing mempunyai 1 kodon yaitu metionin (AUG) dan triptofan
(UGG)

 Asam amino yang lain mempunyai kodon lebih dari satu.

Proses translasi terdiri dari tiga tahap yaitu :

Inisiasi

Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. Penempelan
terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5′-AGGAGGU-3. Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3′
sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa
oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam amino yang disandi oleh AUG. pada
bakteri, metionin diubah menjadi Nformil metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom
sub unit kecil dan tRNA-Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot, kompleks
inisiasi terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation factor.2,4

5
Elongasi

Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat
yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P (peptidil) yang ditempati oleh tRNA-Nformil
metionin. Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil) yang terletak pada kodon ke dua dan
kosong. Proses elongasi terjadi saat tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk
ke tempat A. Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide antara kedua
asam amino. Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang
berangkai berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam amino-asam amino-
tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong. Selanjutnya tRNA dengan antikodon
yang tepat dengan kodon ketiga akan masuk ke tempat A, dan proses berlanjut seperti
sebelumnya.2,4

Terminasi
Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA, UAG, UGA.
Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya
masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari
tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil dan besar.2,4

Gambar 3.Proses Tranlasi

Diunduh dari : https://www.google.com/search?q=translasi+dna&safe

6
Mutasi Gen

Mutasi merupakan perubahan gen atau kromosom dari suatu individu yang bersifat menurun.
Individu yang mengalami mutasi disebut mutan, dan penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen.5
Pembagian mutasi gen dibedakan menjadi :5,6
 Mutasi titik adalah hanya 1 basa nukleotida yang berubah dan1 basa nukleotida pada mRNA
berubah. Dapat transisi (A-G, U-G)/transversi (A-U,A-C,G-U, G-C). Mutasi titik dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis:
 Silent mutation: Meskipun perubahan dalam urutan DNA terjadi, jenis mutasi tidak mengubah
protein yang akan diproduksi. Hal ini karena beberapa kodon genetik dapat mengkodekan untuk
asam amino yang sama. Asam amino yang dikodekan oleh tiga set nukleotida yang disebut
kodon. Misalnya, asam amino arginine dikodekan oleh beberapa kodon DNA termasuk CGT,
CGC, CGA, dan CGG (A = adenin, T = timin, G = guanin dan C = sitosin). Jika CGC urutan
DNA berubah menjadi CGA, arginin asam amino masih akan diproduksi.
 Mutasi Missense: Jenis mutasi mengubah urutan nukleotida sehingga asam amino yang berbeda
diproduksi. Perubahan ini mengubah protein yang dihasilkan.Perubahan mungkin tidak banyak
berpengaruh pada protein, mungkin bermanfaat bagi fungsi protein, atau mungkin berbahaya.
Menggunakan contoh sebelumnya, jika kodon untuk arginin CGC berubah menjadi GGC, asam
amino glisin akan diproduksi bukan arginin.
 Mutasi Nonsense: Jenis mutasi mengubah urutan nukleotida sehingga kodon berhenti
dikodekan dalam tempat asam amino. Sebuah penghentian kodon sinyal akhir proses
penerjemahan dan menghentikan produksi protein. Jika proses ini berakhir terlalu cepat, urutan
asam amino dipotong pendek dan hasil protein yang paling selalu nonfungsional.

 Frame shit mutation : Mutasi jenis ini biasanya merupakan konsekuensi dari insersi atau delesi
satu basa .Sebab penambahan atau pengurangan basa yang yang jumlahnya bukan kelipatan
tiga akan menyebabkan ribosom membaca kodon yang sama sekali baru.Sebagaimana nonsense
mutation,frame shit mutation biasanya juga menghasilkan mutasi fenotip.Gambarannya adalah
sebagai berikut :
Gen normal : 3’- TAC CCT CGA ATG GAT TGG ATT-5’
Urutan mRNA : 5’- AUG GGU GCU UAC CUA ACC UAA-3’
Urutan asam amino: met gly ala tyr leu thr STOP

7
Ada insersi satu basa adenine pada CCT maka akan menjadi :
Gen mutan : TAC CAC TCG AAT GGA TTG GAT T
Urutan mRNA : AUG GUG AGC UUA CCU AAC CUA A
Urutan asam amino : met val cys leu pro asn leu
Ada delesi satu basa sitosis pada CCT maka akan menjadi
Gen mutan : TAC CTC GAA TGG ATT GGA TT
Urutan mRNA : AUG GAG CUU ACC UAA CCU AA
Urutan asam amino : met glu leu thr STOP
Hasil dari mutasi ini juga dapat berakibat polipeptida yang disintesis menjadi lebih
pendek,bergantung apakah penambahan atau pengurangan basa tersebut dapat menyebabkan
terbentuknya kodon stop lebih awal atau tidak.

PCR dan DNA rekombinan

PCR ( Polymerase Chain Reaction) adalah suatu metode biomolekuler untuk perbanyakan segmen
DNA spesifik secara in vitro,melalui suatu proses enzimatik dengan menggunakan enzim
polymerase dan primer nukleotida yang akan berhibridisasi dengan bagian DNA dari dua arah
yang berlawanan.

Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan istilah yang lebih
populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan gen tertentu di dalam suatu sel yang
bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen. Banyak definisi telah
diberikan untuk mendeskripsikan pengertian teknologi DNA rekombinan.7 Salah satu di antaranya,
yang mungkin paling representatif, menyebutkan bahwa teknologi DNA rekombinan adalah
pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam
suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam
suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. 7

Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:7

1. Teknik mengisolasi DNA

2. Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuklease

8
3. Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase

4. Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)

5. Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang direkayasa.

Kesimpulan

Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan
molekul tubuh, yaitu protein. Tahapan Sintesis Protein adalah Transkripsi, Dan Translasi.
Transkripsi adalah pencetakan mRNA (kode) oleh DNA (DNA template/ DNA sense) dengan
menggunakan enzim RNA polimerase. Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan
dibantu oleh tRNA yang terdapat di dalam sitoplasma.Hasil dari proses sintesis protein adalah
rantai primer protein (rantai polipeptida) yang masih belum fungsional.

9
Daftar Pustaka

1. William D,Colome JS, Cano RJ. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2006: h.59-60
2. Yuwono T.2005.Biologi Molekular.Penerbit Erlangga Jakarta
3. Fatchiyah,EL Arumingtyas,S Widyarti dan S Rahayu.2011.Biologi Molekular : Prinsip
Dasar Analis.Penerbit Erlangga Jakarta
4. Irawan,B.2008.Genetika Molekular.Airlangga Unriversity Press Surabaya
5. Chaidar Warianto. Mutasi. Edisi 2011. Diunduh dari www.skp.unair.ac.id.unair.ac.id, 21
Januari 2019
6. E-Jurnal. Mutasi Gen. Edisi 2013. diunduh dari www.e-jurnal.com/2013/09/pengertian-
mutasi.html. 21 Januari 2019
7. Hilda Kamal.Definisi DNA Rekombinan. Diunduh dari :
https://www.academia.edu/28686648/Definisi_DNA_Rekombinan, 21 Januari 2019

10

Anda mungkin juga menyukai