Contoh Skripsi Tinjauan Kriminologi Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak Di Kota Magelang
Contoh Skripsi Tinjauan Kriminologi Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak Di Kota Magelang
Contoh Skripsi Tinjauan Kriminologi Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak Di Kota Magelang
SKRIPSI
OLEH :
HALIM ARNANTYO
13.0201.0015
BAGIAN : HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
2017
TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA OLEH ANAK DI KOTA MAGELANG
SKRIPSI
OLEH :
HALIM ARNANTYO
13.0201.0015
BAGIAN : HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
berkat bantuan, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak sehingga skripsi ini
Tiada kata ataupun ungkapan yang dapat Penulis sampaikan kecuali rasa hormat
Magelang.
Muhammadiyah Magelang.
3. Bapak Johny Krisnan, S.H., M.H selaku Kepala Bagian Hukum Pidana
4. Bapak Agna Susila, S.H., M.Hum selaku Dosen Penguji dalam ujian skripsi
ini.
v
6. Ibu Yulia Kurniaty , S.H.,M.H selaku Dosen Pembimbing II dalam
Magelang.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan kebaikan yang lebih kepada
Halim Arnantyo
vi
ABSTRAK
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PEMERIKSAAN/ PERSETUJUAN .......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. viii
DAAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... ....................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ ....................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................... ......................... 5
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan Skripsi…………………...….... ....................... 6
ix
3. Pengertian Narkotika ................................................................29
C. Pengertian Anak Dan Batas Umur Anak ....................... ..................... 32
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
atas hukum dan bukan negara atas kekuasaan, maka kedudukan hukum
Pancasila”. Atas dasar pancasila tersebut maka segala sesuatu yang diatur
oleh hukum adalah wajib hukumnya untuk ditegakan termasuk dalam hal ini
pengawasan yang ketat dan seksama. Narkotika merupakan bentuk zat yang
1
berbeda bahan dan penggunaannya dalam ilmu kesehatan, kemudian untuk
disingkat dengan istilah narkoba yaitu narkotika dan obat-obatan adiktif yang
maupun media massa lainnya telah sering diucapkan dengan istilah narkoba,
meskipun mereka hanya tahu macam dan jenis dari narkoba tersebut, di
antaranya ganja, kokain, heroin, pil koplo, sabu-sabu, dan lain sebagainya.
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dari kalangan bawah sampai
pejabat, bahkan kalangan politisi dan penegak hukum juga tidak steril dari
hanya ditangani oleh pemerintah dan aparat penegak hukum saja melainkan
2
ditengarai sebagai tempat lintas narkotika, sehingga kejahatan narkotika
bukan lagi kejahatan yang sifatnya lokal akan tetapi telah merebak sampai ke
seluruh wilayah Indonesia dan sering dijadikan sebagai daerah transit oleh
para pelaku sebelum sampai ke tempat tujuan (negara lain). Oleh sebab itu
dilakukan oleh aparat penegak hukum dan telah banyak mendapat putusan
umur, yang seharusnya dapat menjadi generasi penerus bangsa dan menjadi
harapan bagi orang tua agar dapat berprestasi dalam bidang yang positif
3
sehari-hari peredaran narkotika dilakukan secara terang-terangan hal tersebut
membuat anak akan lebih udah mengenal narkotika, sifat anak yang ingin
narkotika yang seharusnya tidak dionsumsi tanpa adanya proseedur, hal itu
narkotika tersebut. Sifat anak yang masih labil dan jauh dari kedewasaan akan
menceritakan hal tersebut kepada teman seusianya, mulai dari hal tersebut
dan pemakai namun dalam kehidupan nyata hal tersebut tidak membuat bisnis
tua, seaakan-akan hukum yang mengatur tidak dipedulikan oleh mereka dan
narkotika tersebut.
4
B. Rumusan Masalah
kota magelang?
C. Tujuan Penulisan
narkotika.
D. Kegunaan Penelitian
magelang.
oleh anak.
5
E. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang terdiri atas
data.
BAB V :PENUTUP
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kriminologi
1. Pengertian Kriminologi
kriminologi telah dikenalkan oleh para filosofi Yunani kuno yaitu Plato (427-
347 SM) dalam bukunya Republic, yangantara lain menyatakan bahwa gold,
sebagai ilmu pengetahuan, didorong oleh hukum pidana baik materil maupun
formal serta sistem penghukuman yang sudah tidak efektif lagi untuk
yang satu dengan ilmu lain adalah kedudukan objekformilnya. Tidak ada
suatu ilmu yang memiliki objek formiil yangsama, sebab apabila objeknya
1
A. S. Alam, dan Amir Ilyas, pengantar kriminologi, pustaka refleksi books, makassar, 2010, hlm.9
7
Edwin Sutherlend2 mengemukakan bahwa :
yang sangat erat kaitannya dengan kriminologi antara lain hukum pidana,
statistik, dan banyak lagi disiplin lainnya yang tidak dapat disebutkan dalam
tulisan ini.
GeorgeC.Vold3,menyatakan bahwa :
batasan atau pandangan pada perbuatan manusia dan juga batasan -batasan
atau pandangan pada masyarakat tentang apa yang dibolehkan dan apa yang
dilarang, apa yang baik dan apa yang buruk, yang semuanya itu terdapat
berikut:
2
Ibid, hlm.3
3
Abdussalam H.R, kriminologi, restu agung, jakarta, 2007, hlm.4
4
Dirjosisworo Soedjono, bunga rampai kriminologi, Raja gravindo persada, jakarta, 1985, hlm.4
8
Dari segi Etimologi, istilah kriminologi terdiri atas 2 suku kata yaitu
sifat dari para penjahat, limgkungan mereka, dan cara mereka secara resmi
anggota masyarakat.
5
Topo santoso dan Eva achjani zulfa, kriminologi, rajawali pers, jakarta, 2001, hlm.12
6
Dirjosisworo Soedjono, bunga rampai kriminologi, Raja gravindo persada, jakarta, 1985, hlm.12
7
Tolib effendi, huku pidana international, pustaka yustisia, jakarta, 2009, hal.3
9
menganalisa pola-pola dan fakto-faktor kausalitas yang berhubugan dengan
sebab kejahatan serta reaksi-reaksi dan respon-respon resmi dan tidak resmi
terhadap kejahatan, penjahat dan masyarakat oleh pihak di luar penjahat itu
sendiri.
8
Mulyana W.Kusuma, kriminologi dan kejahatan, armico, bandung, 1984, hlm.19
9
Topo santoso dan Eva achjani zulfa, kriminologi, rajawali pers, jakarta, 2001, hlm.9
10
Ibid, hlm.11
10
Objek kajian kriminologi memiliki ruang lingkup kejahatan, pelaku
mencakup :
jahat (somatis);
11
Ibid, hlm.12
12
Ibid, hlm 16
11
4. Psikopatolgi dan neuropatologi Kriminal; adalah ilmu tentang penjahat
kejahatan dan penjahat. Ruang lingkup kriminologi terbagi atas tiga bagian
yaitu :
kejahatan; dan
2. Obyek Kriminologi
adalah14 :
a. Kejahatan.
12
kejahatan dari berbagai sudut. Pengertian kejahatan dari berbagai sudut.
hukum pidana.
b. Pelaku.
13
mereka yang telah melakukan kejahatan, dan dengan penelitian tersebut
baru.
serta perlu mendapat sanksi pidana. Sehingga dalam hal ini keinginan-
gejla, sebab dan akibat dari kejahatan dan tingkah laku tercela.
15
http://www.scribd.com/dokumen/50360312/kriminologi-1, diakses tanggal 10-3-20017
14
(KUHP) dan delik undang-undang yang berupa pelanggaran (Buku III
KUHP).
hanya berkaitan dengan hukum pidana, tapi juga terdapat hubungan baik
nenek moyangnya.
15
3. Ruang Lingkup Kriminologi.
kejahatan.
16
Topo santoso, kriminologi, rajawali pers, jakarta, 2003, hlm.23
17
A. S. Alam, pengantar kriminologi, PT. Elex media komputindo, jakarta, 2010, hlm.19
16
b. Etiologi kriminal, yang membahas teori-teori yang menyebabkan
yaitu:
sebab kejahatan;
perspektif kriminologi.
18
Tolib Effendi, hukum pidana international, pustaka yustisia, jakarta, 2009, hlm.15
17
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kriminologi
4. Pembagian Kriminologi.
a. Kriminologi Teoritis.
19
A.S. Alam dan Amir Ilyas, pengantar kriminologi, pustaka refleksi books, makassar, 2010, hlm.4
18
2. Sosiologi Kriminal, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari
sakit jiwa.
b. Kriminologi praktis.
adalah :
19
berniat untuk tidak melakukan kejahatan kembali. Untuk dapat
kejahatan.
a. Kriminologi Klasik
20
b. Kriminologi Positivis.
ciri-ciri dari aspek fisik, sosial dan kultural. Oleh karena kriminologi
c. Kriminologi kritis
21
6. Teori Kriminologi
22
Teori Struktural terfokus kepada cara masyarakat
penjahat.
c. Teori Konsensus
hanya teknik kejahatan sesungguhnya, namun juga motif, dorongan, sikap dan
bahwa :
22
I.S. Susanto, SH, Kriminologi, Genta Publishing, Yogyakarta, 1995, hlm.35
23
a. Perilaku kriminal seperti halnya perilaku lainnya, dipelajari.
pembenar.
mentaatinya.
24
nilai tadi, oleh karena perilaku non kriminal pun merupakan
Teori ini beranggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk yang selalu
demikian besar sehingga baginya satu-satunya cara untuk mencapai tujuan ini
adalah melalui saluran yang tidak legal. Akibatnya, teori “tegas” memandang
manusia dengan sinar atau cahanya optimis. Dengan kata lain, manusia itu
pada dasarnya baik, karena kondisi sosiallah yang menciptakan tekanan atau
Landasan berpikir teori ini adalah tidak melihat individu sebagai orang
yang secara intriksik patuh pada hukum, namun menganut segi pandangan
antitesis di mana orang harus belajar untuk tidak melakukan tindak pidana.
Terdapat empat unsur kunci dalam teori kontrol sosial mengenai perilaku
a. Kasih Sayang
25
Kasih sayang ini meliputi kekuatan suatu ikatan yang ada
b. Komitmen
delinkuensi.
c. Keterlibatan
dihargai masyarakat.
d. Kepercayaan
masyarakatnya.
26
Landasan berpikir dari teori ini diartikan dari segi pandangan pemberian
norma, yaitu bahwa sebab utama kejahatan dapat dijumpai dalam pemberian
Terdapat banyak cara dimana pemberian label itu dapat menentukan batas
sendiri yang negatif. Menurut teori label ini maka cap atau merek yang
tersebut akan berperilaku seperti cap yang melekat itu. jadi sikap mencap
seperti ini. Seperti yang dinyatakan oleh Alexander dan Staub (1931),
kriminal adalah bahwa non kriminal ini telah belajar mengontrol dan
27
B. Penyalahgunaan Narkotika
1. Pengertian Penyalahgunaan
23
Salim peter dan Slim yuni, kamus bahasa indonesia kontemporer, modern english pers,
jakarta, 1991, hlm.37
28
mempergunakan obat atau narkotika bukan untuk tujuan
3. Pengertian Narkotika
tersebut berupa:
a. Mempengaruhi kesadaran
manusia
atau zat yang dapat berfungsi sebagai obat atau yang dapat
29
Pasal 1 UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,
disebutkan bahwa :
Undang ini.”
24
Taufik makarao, dkk, tindak pidana narkotika, galia indonesia, jakarta, 2003, hlm.18
30
Hari Sasangka25 menjelaskan bahwa defenisi lain dari biro
obatyangtergolongdalamHallucinogen,Depressant,dan Stimulant.
25
Hari sasangka, narkotika dan psikotoprika dalam hukum pidana, mandar maju, jakarta, 2003,
hlm.33
26
Ibid, hlm.34
31
c) Bahwa narkotika dalam pengertian disini adalah mencakup
dangerous drugs.
32
(“The Beijing Rules”). Tahun 1985 dan Deklarasi Hak Asasi
33
tanda-tanda yang dimiliki oleh orang dewasa sebagaimana
akan tetapi dari segi usia anak terasebut telah dewasa. Oleh
dapat ditentukan dari segi usia karena ada anak yang berusia lebih
dan pertanyaan besar bagi para ahli pidana dan psikologi dalam
27
Suryana hamid, hak asasi manusia dalam sistem peradilan pidana, pppkph-ui, jakarta, 2004,
hlm.21
34
anak 12 tahun dan maksimal 16 tahun sedangkan di Belanda yang
Singapura.
SelanjutnyaTaskForceonJuvenileDelinquencyPrevention
Nomor40/30tentangStandardMinimumRulefortheAdministra
sampai 18 tahun.
tahun dirasakancukuprepresentatif
MajelisUmumPBByangditerimatanggal20
November1989dandiIndonesiadisahkandenganKeputusan
35
Berbagaibatasumursepertidiuraikandiatas,nampakada
36
hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
kepentingannya.
yang di bawah umur atau keadaan di bawah umur atau kerap juga
37
hukum yang baku dan berlaku universal untuk menentukan
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan meliputi
A. Jenis Penelitian
38
B. Bahan Penelitian
Perlindungan Anak.
Pidana Anak.
C. Spesifikasi Penelitian
untuk mempelajari apa yang enjadi bahan penelitian, dalam hal ini adalah
D. Metode pendekatan
39
berbagai aspek mengenai isu yang sebenarnya untuk dicari jawabnya. Dengan
menyalahgunakan narkotika.
memberikan pemahaman yang detail dan terarah dari hasil penelitian ini.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
41
meningkatkan pengawasan terhadap anak, dan memberikan himbauan
hukuman bagi pelaku serta upaya pembinaan oleh aparat penegak hukum
B. Saran
buruk bagi anak. Sedianya aparat juga berkenan untuk lebih ketat dalam
42
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
B. Undang-undang
43