374 Full Text
374 Full Text
374 Full Text
Hanjaya
2018
i
FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENEGAKKAN
PERDANOMOR 50 TAHUN 2001 TENTANG PENGAWASAN DAN
PENERTIBAN MINUMAN KERAS(MIRAS)
DI KABUPATEN GOWA
Skripsi
SarjanaIlmuPemerintahan
DisusundanDiajukanOleh
Hanjaya
2018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama : Hanjaya
NomorStambuk : 105640178413
Menyatakanbahwabenarkaryailmiahiniadalahpenelitiansayatanpabantu
ataumelakukanplagiat.
Pernyataaninisayabuatdengansesungguhnyadanapabila di
kemudianharipernyataaninitidakbenar,
sekalipunitupencabutangelarakademik.
Hanjaya
v
Abstrak
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang
amal saleh yang kita lakukan. Shalawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, pemimpin para rasul dan imam dari orang-orang yang
sempurna, mulia dan penuh cahaya ini, Islam. Dengan segala waktu dan kesehatan
dan menuliskan hasil penelitian ini dalam suatu karya ilmiah, yaitu skripsi.
penulis mengalami berbagai rintangan dan hambatan yang datang silih berganti.
Namun, berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril
Oleh karena itu, pada kesempatan yang berharga inipenulis secara khusus
dan Ibunda tersayang atas segala pengorbanan yang telah diberikan kepada
penulis sejak dalam kandungan sampai sekarang ini. Atas segala didikan, tenaga,
vii
materi, kasih sayang yang berlimpah dan doa restunya serta ucapan terima kasih
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Hj.Ihyani Malik,S.Sos,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Bapak A.Luhur Prianto S.Ip, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
4. Suluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas
atasilmuserta nasehat-nasehatnya.
sama-sama meraih kesuksesan serta semua pihak yang telah membantu dan
7. Kepala Kantor Dinas Satuan Polisi Pamon Praja, beserta staff kantor terima
viii
Dan seluruh rekan serta pihak yang penulis tidak sebutkan namanya satu
persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan
doanya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan semaksimal mungkin
dan kritikan yang sifatnya membangun karna penulis yakin bahwa suatu persoalan
tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Semoga karya skripsi ini
dapat bermanfaat serta memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan. Amin.
Hanjaya
ix
DAFTAR ISI
HalamanPengajuanSkripsi............................................................................... ii
Halaman Penerimaan Tim ............................................................................... iii
HalamanPersetujuan ........................................................................................ iii
HalamanPernyataanKeaslianKaryaIlmiah .................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................... v
Kata Pengantar.................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................ 75
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bukanlah sebuah egoisme suatu Daerah atau Pemerintahan Daerah tertentu yang
berarti Daerah Otonom tidak mungkin hidup terlepas dari kerjasama baik dari
daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab sesuai situasi dan kondisi
objektif daerah. Hal ini sejalan dengan semangat otonomi dimana diharapkan
1
2
seperti Satpol PP dan dibantu oleh pihak Kepolisian untuk melakukan razia
secara rutin dan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu terhadap tempat
penjualan minuman beralkohol ilegal, agar razia yang dilakukan dapat berjalan
secara efektif dan tepat mengenai sasaran yang dituju. Selain itu, penertiban yang
minuman beralkohol ilegal. Hal ini dilakukan dalam rangka penegakan hukum.
ilegal yaitu dapat berupa sanksi administrasi yang meliputi peringatan, penjara
atau kurungan yang dikenakan kepada pihak yang masih menjual minuman
Praja salah satu aparat pemerintah yang merupakan unsur lini yang selalu
terdepan dalam menjaga amanat dari Peraturan Daerah dan secara langsung
selalu bersentuhan dengan masyarakat. Selain itu Satuan Polisi Pamong Praja
berlaku. Salah satu yang harus diketahui bahwa ketertiban dan ketentraman yang
pemerintah baik sebagai abdi Negara maupun abdi masyarakat demi menjaga
didambakan, baik oleh penyelenggara Negara yang dalam hal ini pemerintah,
maupun masyarakat itu sendiri dan untuk terciptanya ketertiban dan ketentraman
ini tentunya tidak terlepas dari peran Satuan Polisi Pamong Praja bekerja sama
dengan instansi penegak hukum lainnya. Oleh karena itu, maka urusan ketertiban
dan ketentraman juga diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja guna
Selama ini Satuan Polisi Pamong Praja juga kurang diberikan tugas sebagaimana
4
bahwa pelanggaran atas pelaksanaan Peraturan Daerah selama ini jarang terjadi
yang bersifat serius, kalaupun ada maka efektifnya ditangani oleh pihak kejaksaan
dan pihak kepolisian yang selama ini dianggap sebagai pihak yang berhak
peredaran penjualan minuman keras atau miras di warung, pasar, café dan di
sendiri, yang pada akhirnya akan menimbulkan pelanggaran atau bahkan tindak
disimpulkan sebagai salah satu penyebab atau sumber dari tindakan-tindakan yang
melanggar aturan hukum yang berlaku baik itu kecelakaan lalu lintas, pencurian,
minumman keras/atau beralkohol Kabupaten Gowa sampai saat ini masih tinggi
dan di perlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk
di Kabupaten Gowa.
keras/beralkohol. Tercatat mulai dari bulan Januari sampai Desember 2016 satuan
polisi pamong praja telah menyita ratusan liter minuman keras berjenis Ballo dan
peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
maka penulis tertarik untuk memilih judul “Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
B. Rumusan Masalah
Gowa?
C. Tujuan Penelitian
hendak dicapai, adapun tujuan yang dicapai dalam penyusunan proposal ini
adalah :
D. Kegunaan Penelitian.
skripsi ini adalah : Untuk mengetahui Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakkan Perda Nomor 50
1. Jenis Penelitian
yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan sesuai dengan keadaan
mengenai Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakkan Perda Nomor 50
2. Tipe Penelitian
C. Sumber Data
32
33
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari sumber asli atau
D. Informan Penelitian
tahap awal dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial
dalam penelitian ini adalah Kepala Satuan Pamon Praja dan Stafnya di
Kabupaten Gowa.
TOTAL INFORMAN 8
34
1. Observasi
dilakukan terhadap tiga komponen utama yaitu space (ruang tempat), aktor
Kabupaten Gowa
2. Wawancara
Kabupaten Gowa.
penelitian.
3. Dokumentasi
digunakan memperoleh data yang telah tersedia dalam bentuk arsip atau
dokumen yang sudah ada dalam bentuk arsip atau buku seperti struktur
organisasi, sejarah, visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja dan
Kabupaten Gowa.
sebagai berikut :
1. Reduksi data
karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Perlu dilakukan analisis data
yang pokok menfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan
36
2. Penyajian Data
yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dipahami. Sajian
data dalam penelitian ini selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat
3. Penarikan kesimpulan
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
temuan baru yang sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga
37
perlu. Sehingga daapat ditarik kesimpulan data apa saja yang mau diambil.
G. Keabsahan Data
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut
1. Triangulasi Sumber
dikatakan secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan
2. Triangulasi Teknik
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
3. TriangulasiWaktu
dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan Praja, Pamong artinya pengasuh yang berasal dari kata Among yang
juga mempunyai arti sendiri yaitu mengasuh. Mengasuh anak kecil misalnya
keamanan dan ketertiban umum atau pegawai Negara yang bertugas menjaga
disimpulkan bahwa Polisi Pamong Praja adalah Polisi yang mengawasi dan
8
9
tertulis.
Pamong Praja akan bertumpu pada kegiatan yang lebih bersifat penyuluhan
dan pengurusan, bukan lagi berupa kegiatan yang mengarah pada pemberian
sosial budaya.
dapat melakukan kegiatan secara umum, tertib dan teratur dalam rangka
daerah).
tahun 2010 tentang satuan polisi pamong praja, dalam Bab I (1) mengenai
perda.
ketertiban umum.
Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja Bab IV (4) pasal 10 dan
12
pasal 11 menjelaskan tentang Satuan Polisi Pamong Praja terbagi atas dua
bagian yaitu:
a) Kepala.
pasal 11.
a. Kepala;
a. Kepala;
PP sebagai berikut:
masyarakat,
Daerah.
14
diperlukan karena pada waktu itu Kota Batavia sedang mendapat serangan
secara sporadis baik dari penduduk lokal maupun tentara Inggris sehingga
yang terjadi antara VOC dengan warga serta menjaga ketertiban dan
Praja mengalami beberapa kali pergantian nama namun tugas dan fungsinya
sama, adapun secara rinci perubahan nama dari Polisi Pamong Praja dapat
Pamong Praja.
dan Otonomi Daerah No. 10 Tahun 1962 nama Kesatuan Polisi Pamong
Praja diubah kembali dengan nama Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai
Perangkat Daerah.
hari masih berpeluang untuk berubah, namun secara substansi tugas pokok
Otonomi Daerah. Setelah otonomi daerah, Sat Pol PP menjadi lembaga yang
mandiri dan memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar, mereka juga
pengawasan umum.
Satuan Polisi Pamong Praja. Dasar atau sumber hukum keberadaan Satuan
Perangkat Daerah.
Pamong Praja.
Menurut Dewi (2007) Kedudukan dan status Sat Pol PP, yaitu:
Polisi Pamong Praja Tugas Sat Pol PP yaitu menegakkan peraturan daerah
karena SatPol PP adalah pejabat Pemerintah Pusat yang ada di daerah yang
20
masyarakat,
etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
dibuat secara tradisional dan turun temurun yang dikemas secara sederhana
beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri atau asal impor serta
2. Pengertian Pengawasan
yang peneliti kemukakan diperlukan suatu anggapan dasar, yaitu berupa teori
dan pendapat dari para ahli yang kebenaran pernyatannya tidak diragukan
lagi. Peneliti bermaksud untuk mengemukakan definisi dari para ahli sebagai
pengarah penelitian ini. Ada banyak pendapat para ahli pengawasan menurut
menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah
dilakukan agar setiap kegiatan yang dikerjakan dapat sesuai dengan yang
ditentukan.
rencana, atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sejalan dengan standar
tersebut serta untuk mengambil tindakan apa yang diperlukan untuk bahwa
bagian dari usaha atasan untuk melihat hasil kerja atau kemampuan
karyawan, sudahkah sesuai dengan standar kerja, rencana kerja, serta tujuan
yang dilakukan dengan terperinci, efisien dan efektif agar proses pekerjaan
proses fungsi administrasi untuk melihat apa yang terjadi sesuai dengan apa
dilakukan dengan meneliti, mengukur atau menilai sejauh mana sumber daya
yang ada berjalan secara efektif dan efisien baik kinerja SDM maupun
dapat memberikan umpan balik, artinya apabila yang dilakukan tidak sesuai
a. Tujuan Pengawasan
bekerja.
dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
3. Pengertian Pengendalian
sebagai suatu proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa
yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu
rencana
4. Jenis Pengendalian
yang terjadi di masa lampau. Oleh karena itu, tindakan perbaikan terjadi
setelah kejadian.
jangka panjang.
aman atau ( tidak rusuh, tidak dalam kekacauan) misalnya didaerah yang aman,
orang-orang bekerja dengan senang, tenang (tidak gelisah, tenang hati, pikiran).
peraturan yang baik, misalnya tertib acara aturan dalam sidang (rapat dan
sebagainya), acara program, tertib hukum yaitu aturan yang bertalian hukum.
ketertiban artinya aturan peraturan, kesopanan, peri kelakuan yang baik dalam
dimana dengan adanya rasa aman, masyarakat merasa tenang maka timbullah
masyarakat yang tertib hukum dengan segala peraturan yang berlaku dan begitu
27
pula sebaliknya dengan adanya sikap tertib terhadap sesuatu dimana saling
dapat merasa aman secara jasmani dan psikologis, damai dan tenang tanpa adanya
adalah suatu keadaan yang aman dan teratur, tidak datang kerusuhan dan
bekerja dengan tenang dan teratur sesuai peraturan yang berlaku, menyebabkan
suatu keadaan agar pemerintah dan rakyat dapat melakukan kegiatan secara aman,
tertib dan teratur.Ketentraman dan ketertiban ini dapat terganggu oleh berbagai
sebab dan keadaan. Ketentraman dan ketertiban adalah suatu keadaan agar
pemerintah dan rakyat dapat melakukan kegiatan secara aman, tertib dan teratur.
Ketentraman dan ketertiban ini dapat terganggu oleh berbagai sebab dan keadaan.
dalam undang-undang No.12 Tahun 2008 pasal 13 Ayat (1) huruf C menyebutkan
oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: Ketentraman dan
ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi yang dinamis, aman dan tenang yang
29
berjalan secara teratur sesuai aturan hukum dan norma yang berlaku. Dengan kata
lain adalah suatu keadaan yang aman, tenang dan bebas dari gangguan /
dikemukakakn oleh J.S Badudu dan Z.M Zain sebagai rujukan untuk menjelaskan
D. Kerangka Pikir
keras/beralkohol. Tercatat mulai dari bulan Januari sampai Desember 2016 satuan
polisi pamong praja telah menyita ratusan liter minuman keras berjenis Ballo dan
ratusan jenis minuman beralkohol jenis (Bir) Angker . Dalam kaitannya dengan
ketentraman yang dikemukakakn oleh J.S Badudu dan Z.M Zain saerta Undang-
undang Nomor 6 Tahun 2010 sebagai rujukan untuk menjelaskan ketentraman dan
30
. 1. Penyelidikan
Faktor yang
2. Pemeriksaan mempengaruhi
3. Pemanggila
1. Fasilitas/alat
4. Penangkapan 2. Tindak pidana
5. Penyegelan 3. Pemberian
efekjera
/penyelesaian
Meningkatkan Pengawasan
dan Penertiban Miras di
Kabupaten Gowa.
E. Fokus Penelitin
Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakkan Perda Nomor 50 Tahun 2001
fakta baik secara lisan ataupun secara tertulis tentang pengawasan dan
yang telah dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja selaku aparat penegak
tahap selanjutnya yang harus dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
di Kabupaten Gowa.
BAB IV
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Gowa berada pada 12° 38.16' Bujur Timur dan 5 °33.6'
antara 12 °33.19' hingga 13 °15.17' Bujur Timur dan 5 °5' hingga 5 °34.7'
Maros.
dan Bantaeng.
Jeneponto sedangkan
39
40
2. Topografi
dan yang tertinggi adalah Gunung Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui 15
dengan luas daerah aliran sungainya yaitu 881 Km2, dan pada daerah
Barat, dimana luasnya hanya 19,04 Km2 (1,01 %). Dari total luas
oleh 15 sungai besar dan kecil yang sangat potensial sebagai sumber
tenaga listrik dan untuk pengairan. Salah satu diantaranya sungai terbesar
di Sulawesi Selatan adalah sungai Jeneberang dengan luas 881 Km2 dan
yang dapat menyediakan air irigasi seluas ± 24.600 Ha, komsumsi air
Gowa tercatat sebesar 594.423 jiwa. Pada Tahun 2006 jumlah penduduk
tersebut. Bila dilihat dari kelompok umur, penduduk anak-anak (usia 0-14
42
mencapai 63,18% dan penduduk usia lanjut terdapat 5,70% dari jumlah
organisasi perangkat daerah mencapai nilai kurang dari 60 (enam puluh). Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Gowa memiliki 368 anggota yang terdiri dari
223 tenaga honorer dan 145 yang berstatus PNS. Adapun perlengkapan dan
peralatan yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gowa yaitu:
mobil dalmas; 45 buah pakaian anti huru hara; 1 buah senjata gas air
Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Gowa, sesuai Keputusan Bupati Gowa No. 50 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Gowa, terdiri dari :
a. Kepala Satuan;
1. Kepala Satuan
penertiban umum;
Daerah;
keputusan Bupati;
Keputusan Bupati.
diperlukan;
penyidik;
Bupati;
Peraturan Daerah;
terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam
VISI :
MISI :
sinkronisasi (KIIS).
49
Kabupaten Gowa.
Polisi Pamong Praja Tugas Sat Pol PP yaitu menegakkan peraturan daerah
karena SatPol PP adalah pejabat Pemerintah Pusat yang ada di daerah yang
masyarakat,
1. Penyelidikan (Laporan)
ataupun secara tertulis tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada
dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang
dengan segala peraturan yang berlaku dan begitu pula sebaliknya dengan
aman secara jasmani dan psikis, damai dan tenang tanpa adanya gangguan
beralkohol yang terjadi di Kabupaten Gowa, laporan ini sering kali datang
dari masyarakat yang ada disekitar kios atau warung penjualan minuman
2016 terdapat 52 tangkapan hasil dari penjualan miras yang dilakukan oleh
dilakukan oleh salah satu warga Kecamatan Somba Opu yang mengatakan
bahwa:
“ …Kios yang berada tidak jauh dari rumah saya awalnya hanya
menjual dagangan layaknya kios pada umumnya namun tidak lama
kemudian kios tersebut hampir tiap malam didatangi oleh beberapa
remaja laki-laki dan beberapa orang juga secara terang-terangan
mengkonsumsi miras hampir tiap malam di kios tersebut, kami
sebagai warga yang berada disekitar kios tersebut tentunya merasa
terganggu dan mulai ketakutan jika ada keributan yang terjadi
maka beberapa warga sekitar meminta kepada saya agar
melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib dalam hal ini
adalah satpol pp” (Wawancara dengan S.Y Tanggal, 29 November
2017).
mengatakan:
53
“…Pada saat ada laporan yang masuk dari warga dan setelah
dicatat laporan pengaduannya maka kami Satpol pp membentuk
tim untuk melakukan penyelidikan untuk membuktikan laporan
dari warga tersebut, namun jika ada warga yang terdapat atau
tertangkap tangan oleh satpol pp maka satpol pp berhak melakukan
penindakan berupa penangkapan di tempat kejadian tapi tentunya
harus melalui bantuan dan sepengetahuan polisi setempat”.
(Wawancara dengan, S.S, Tanggal 11 Oktober 2017).
Pernyataan lain diperkuat oleh bagian bidan Seksi Pembinaan
Satuan Polisi Pamong Praja harus dengan cepat menindak lanjuti hasil
Tabel: Jumlah kejadian Penertiban Miras oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Gowa
(ballo) dengan jumlah 1.164 liter dan 7 kasus penyitaan beralkohol (Bir)
55
2. Pemeriksaan
tindak lanjutan dari upaya penyelidikan yang telah dilakukan Satuan Polisi
Pamong Praja selaku aparat penegak perda terkait dengan penegakan perda
tugas dan fungsi dari Satuan Polisi Pamong Praja adalah proses tindak
menilai sejauh mana sumber daya yang ada berjalan secara efektif dan
efisien baik kinerja SDM maupun penggunaan non SDM agar dapat
beliau mengatakan:
mengatakan:
tugas dan fungsi satuan pamong praja terkait dengan pemeriksaan yang
dilakukan hanya saja disatu sisi tugas dan tanggung jawab yang lain dalam
arti kata selain dari pemeriksaan bisa berjalan dengan baik dalam hal ini
3. Pemanggilan
menngatakan bahwa:
(lima puluh dua) orang yang mengedarkan dan membuat minuman keras
seperti ballo. pemilik kios yang mendapat panggilan dari Satuan Polisi
Pamong Praja.
mengatakan:
berjalan dengan baik sesuai dengan tugas Satuan Polisi Pamong Praja
4. Penanggkapan
tangan. Dalam hal tertangkap tangan karena pelanggaran Perda dan bukan
oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang bersangkutan tetapi terjadi dalam
Pamong Praja dalam hal ini Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Hal ini juga sesuai hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada
mengatakan Bahwa:
Hal ini juga sesuai hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada
menngatakan bahwa:
selama 6 (Enam) bulan yang sudah termasuk tindak pidana umum padahal
dan jika kasus tersebut diserahkan kepada jaksa maka akan ditolak karena
bahwa:
63
mengatakan:
ini dikarenakan dalam hal penangkapan Satuan Polisi Pamong Praja tidak
64
mempunyai kewenangan kecuali tertangkap tangan dan hal itu juga harus
ada bantuan dari pihak kepolisian dan juga ketidaksesuaian antara tindak
pidana ancaman kurungan yang ada pada Perda menjadikan Satuan Polisi
tahapan penangkapan.
5. Penyitaan/Penyegelan
tidak sesuai maka perlu dilakukan perbaikkan terhadap Perda yang telah
berjalan sebelumnya.
hukum Satuan Polisi Pamong Praja dalam hal ini Penyidik Pegawai Negeri
penyidik.
atasannya.
pengarahan dan denda atas pelanggaran Perda sebagai efek jerah kepada
kios atau café yang terjaring dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja antara lain adalah Café Mama Nyonya di
dan beberapa Kios yang terdapat dalam kota antara lain Kios Kamaruddin,
Namun dalam hal operasi atau razia penyitaan barang bukti yang
yang ada di kios ataupun café mereka, hal ini karena adanya bocoran
informasi terkait operasi atau razia yang akan dilakukan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja.
Hal ini juga sesuai hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada
menngatakan bahwa:
bahwa:
bukti masih sering terdapat kios atau café yang terhindar dari operasi atau
razia yang membuat para tersangka masih belum mendapatkan efek jerah
dari pelanggaran yang mereka lakukan dan hal ini membuat para tersangka
dilaksanakan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam rangka membantu
realitasnya kegiatan tersebut tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor yang
mempengaruhi.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam suatu
unit kerja tidak selamanya berjalan dengan baik seperti yang diharapkan,
menegakkan Perda.
1. Faktor Penghambat
dalam pelaksaan tugas dalam hal ini penegakan perda kabupaten Gowa.
Sarana dan prasana merupakan salah satu faktor yang akan menunjang
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alat yang nantinya akan
berikut :
pentungan.
8. 1 central komunikasi.
memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya. Hal ini bisa
,hal ini tidak sesuai dengan jumlah anggota satuan polisi pamong praja
bahwa:
b. Tindak Pidana
pidana yang terdapat pada Perda dengan tindak pidana yang diterima oleh
jaksa di pengadilan.
menngatakan bahwa:
ringan yang kasusnya hanya dipidanakan selama 3 (Tiga) bulan, hal ini
berlaku.
72
ini dikarenakan belum bisa membuat tersangka jerah atas apa yang telah
diperbuat.
terdapat dilokasi penjualan Kios ataupun Café. Hal tersebut tidak memberi
efek jerah kepada tersangka karena jika hanya memberi denda maka
denda dan jika hanya menyita dan memusnahkan maka dengan mudah
disembunyikan.
mengatakan bahwa:
Nama : Hanjaya
Stambuk : 105640 1784 13
Program Study : Ilmu Pemerintahan
Jenis Penelitian : Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam
menegakkan Perda Nomor 50 Tahun 2001 Tentang
Pengawasan dan Penertiban Miras di Kabupaten
Gowa.
Dokumen-dokummen
Pedoman dan Petunjuk Polisi Pamong Praja, 1995, Jakarta, Dirjen Pemerintahan
Umum dan Otonomi Daerah (PUOD).
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengguna minuman keras tersebut, masih belum memberikan efek jera terhadap
Polisi Pamong Praja dari masyarakat dan tercatat ada 16 kasus peradaran
satuan polisi pamong praja melakukan, (1) penyelidikan jika masih ada kios/cafe
beberapa kios yang menjual minuman beralkohol yang tidak mengantongi surat
izin menjual minuman keras, (3) melakukan penagkapan dan pemanggilan serta
74
75
penelitian ini yaitu (1) fasilitas/alat yang masih kurang dimiliki oleh satuan polisi
Nomor 50 Tahun 2001, (2) Tindak pidana yang diberikan kepada para pelaku
belum bisa mmemberikan efek jera, (3) pemberian hukuman/efekjera belum bisa
memberikan kesadaran kepada tersangka, padahal mereka sendiri tahu efek dari
B. Saran
Pamong Praja menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dalam penegakan Perda
dengan baik.
teguh oleh aparat pemerintah khususnya Satuan Polisi Pamong Praja untuk