Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, teori-teori belajar, motivasi belajar, dan paradigma peserta didik. Secara ringkas, belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Teori-teori belajar mencakup behaviorisme, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Motivasi belajar dipengaruhi oleh kebutuhan, tujuan, minat emos
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, teori-teori belajar, motivasi belajar, dan paradigma peserta didik. Secara ringkas, belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Teori-teori belajar mencakup behaviorisme, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Motivasi belajar dipengaruhi oleh kebutuhan, tujuan, minat emos
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, teori-teori belajar, motivasi belajar, dan paradigma peserta didik. Secara ringkas, belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Teori-teori belajar mencakup behaviorisme, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Motivasi belajar dipengaruhi oleh kebutuhan, tujuan, minat emos
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, teori-teori belajar, motivasi belajar, dan paradigma peserta didik. Secara ringkas, belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Teori-teori belajar mencakup behaviorisme, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Motivasi belajar dipengaruhi oleh kebutuhan, tujuan, minat emos
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2
Yuni Sukma
7000086428 Kelas : MIPA 2
1. Apa itu belajar?
Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan berpikir seseorang. jadi, selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir seseorang menjadi lebih baik. dalam hal ini, pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang, dengan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari. dengan kata lain, pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. 2. Bagaimana Belajar dilihat dari beberapa sudutt pandang teori belajar (behaviorism, social-cognitivosm, contructivism) a. Behaviorisme adalah perubahan tingkah laku karena interaksi antara stimulus dan respon yang mengedepankan perubahan perilaku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. b. Sosial Kognitif adalah teori pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan, keterampilan, strategi, keyakinan, dan sikap. Contoh penerapan teori kognitif adalah guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka untuk saling bicara serta diskusi dengan teman-temannya. c. Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta/membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun bisa memacu peserta didik untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya akan meningkat dimana pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, menambahkan pengetahuan yang dimilikinya, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya. 3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan regulasi diri) Tujuan Motivasi Belajar Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat diperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Motivasi jasmani dan rohaniah. Ada beberapa tokoh yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmani dan motivasi roaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya : nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah, yaitu kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen. Yaitu, momen timbulnya alas an, momen memilih, momen memutuskan, dan momen terbentuknya kemauan. tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. apabila tujuan tersebut dapat dicapai maka sangan berguna dan menguntungkan bagi anak didik, sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar. Kemampuan peserta didik akan mempengaruhi motivasi belajar. Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan intelektual atau inteligensi. Kemampuan psikomotor juga akan memperkuat motivasi. Semakin tinggi regulasi diri maka semakin tinggi motivasi belajar pada siswa, dan sebaliknya semakin rendahnya regulasi diri seseorang maka akan semakin rendah juga motivasinya untuk belajar dan mengejar cita- citanya. ada hubungan positif antara regulasi diri dengan motivasi belajar pada siswa. Semakin tinggi regulasi diri maka semakin tinggi motivasi belajar pada siswa, dan sebaliknya semakin rendahnya regulasi diri seseorang maka akan semakin rendah juga motivasinya untuk belajar dan mengejar citacitanya. Seseorang yang memiliki IQ tinggi belum tentu memiliki motivasi yang tinggi juga terutama yang berkaitannya dengan motivasi belajar, peran regulasi diri sangatlah penting untuk menopang IQ yang tinggi. IQ seseorang yang dikatakan rata-rata saja ketika memiliki regulasi diri yang baik maka akan memiliki motivasi belajar yang tinggi dan menghasilkan prestasi yang diinginkan sesuai tujuan
4. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)
Fixed mindset adalah pola pikir seseorang yang meyakini bahwa apa yang dianutnya adalah yang paling benar. Ia cenderung menghindari tantangan-tantangan dan fokus berlebihan pada sesuatu yang sudah diketahuinya saja. Sedangkan Growth mindset adalah pola pikir seseorang yang percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangan. Ia akan punya keinginan untuk memperbaiki diri. Jika diberikan tantangan, ia akan coba melaluinya dengan penuh keyakinan. Orang dengan growth mindset cenderung menyikapi kritikan sebagai salah satu sumber pelajaran. Sebaliknya, orang dengan fixed mindset sangat susah menerima, bahkan menolak kritikan. Orang yang memiliki growth mindset suka melihat kesuksesan orang lain dan menjadikannya sebagai inspirasi dan tempat untuk belajar
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu