Sejarah Pabrik Genteng Sokka Yang Telah Ada Sejak Era Kolonial Belanda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan untuk membuat makalah yang berjudul “Sejarah Pabrik
Genteng Sokka Yang Telah Ada Sejak Era Kolonial Belanda” bertujuan untuk mengetahui
sejarah tentang Pabrik Genteng AB Sokka yang telah ada sejak era kolonial dan sejarah
kejayaan Genteng Sokka. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
dengan melakukan wawancara kepada seorang narasumber yang mengetahui sejarah tentang
pabrik genteng ini.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pada awalnya didirikan pabrik untuk
mengolah tebu menjadi gula, tetapi karena di Kebumen tebu tidak tumbuh subur dan
kemudian ada ada wabah PES pabrik yang semula untuk memproduksi gula diubah menjadi
pabrik genteng oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pergantian atap Rumbia yang menjadi
sarang tikus dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menangani wabah PES ini.

Pabrik genteng yang sudah ada sejak era Belanda sekarang sudah banyak yang tidak
tersisa, hanya Pabrik Genteng AB Sokka yang masih beroperasi. Pabrik genteng ini sempat
rusak akibat gejolak perang kemerdekaan, tetapi setelah Indonesia merdeka pabrik genteng
ini direnovasi kembali.

Kata kunci : pabrik genteng Sokka, era kolonial, genteng sokka

Halaman 1 dari 13
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rida-Nya penulis
dapat membuat tulisan dalam makalah yang berjudul “Sejarah Pabrik Genteng Sokka Yang
Telah Ada Sejak Era Kolonial Belanda”. Tak lupa mari kita sertakan sholawat serta salam
kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad Saw yang telah kita nantikan syafaatnya di
yaumul qiamah. Semoga kita semua dapat terus menikmati nikmat sehat dan nikmat hidup
dari Allah SWT.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan bantuan informasi yang ada di dalam makalah ini. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami selaku penulis sangat berterima kasih apabila pembaca
memberikan masukan, kritik serta saran untuk makalah yang jauh dari kata sempurna ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Kebumen, November 2022


Penulis.

Halaman 2 dari 13
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………..……………………………………………….……………. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN ………..….………………..…………………………… 4

A. Latar Belakang …………………...……………….....……….…….……….........4

B. Rumusan Masalah …………….……………………....………….……....….….. 5

C. Tujuan ………………………………………………….……....…...….......….… 5

D. Manfaat ……..................…………………………….…….……….…......….… 5

BAB II PEMBAHASAN ………….………………………………...…..…….…… 6

A. Awal Mula Industri Genteng Di Kebumen................................…........................6


B. Wabah PES ........................................................................................................... 6

C. Wilayah Pada Era Kolonial Belanda......................................................................6

D. Pabrik Milik Belanda.............................................................................................7

E. Pabrik Genteng Aboe Ngamar (AB Sokka)...........................................................7

BAB III PENUTUP …………………….……..….……………….….….…..……..9

A. Simpulan ………………………..…………………………..……….…………..9
B. Saran …………………….………………….…………….……………….….....9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………..…………………………….10

LAMPIRAN………………………………………….…………….…….................11

NARASUMBER…………………………….………………….……………..........13

Halaman 3 dari 13
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Genteng merupakan suatu komponen penting dalam pembangunan rumah. Genteng


yang terbuat dari tanah liat sangat bagus untuk dijadikan atap rumah, karena dapat meredam
suara air hujan dan dapat menyerap panas dengan baik. Harga genteng yang tergolong murah,
mudah didapat dan tahan lama membuat genteng tanah liat banyak digunakan sebagai atap
dari rumah. Sekarang telah banyak pabrik-pabrik genteng yang ada di Indonesia.

Industri genteng di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan, walaupun pada saat
Indonesia masih dijajah pabrik genteng belum sebanyak seperti sekarang tetapi itulah awal
dari mula dari industri genteng di Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan diciptakannya
industri genteng di Indonesia terutama di Kebumen. Salah satu merek genteng yang terkenal
adalah genteng Sokka yang ada di Kecamatan Pejagoan.

Genteng Sokka adalah genteng asal Kebumen yang memiliki kualitas dan mutu yang
terjamin yang telah ada sejak era kolonial. Karena kualitas Genteng Sokka yang bagus
menjadikan produk Genteng Sokka terkenal tak hanya di dalam kota bahkan terkenal sampai
ke luar kota. Bahkan tak jarang pabrik genteng dari luar Kebumen menggunakan nama Sokka
untuk produk mereka.Hal ini yang membuat Kebumen menjadi salah satu sentra industri
genteng di Indonesia. Bahkan di Kebumen sendiri sudah banyak pabrik-pabrik yang berdiri di
luar kecamatan Pejagoan. Pabrik Genteng Sokka yang telah ada sejak era Kolonial Belanda
berada di belakang Stasiun Sokka yang bernama Pabrik Genteng Aboe Ngamar. Pabrik
genteng tersebut dimiliki oleh salah satu orang pribumi bukan milik Pemerintah Hindia
Belanda maupun orang Belanda.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk mencari sumber informasi


tentang sejarah Pabrik Genteng Sokka dan informasi yang didapatkan penulis digunakan
untuk membuat makalah yang berjudul “Sejarah Pabrik Genteng Sokka Yang Telah Ada
Sejak Era Kolonial Belanda".

Halaman 4 dari 13
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah tentang Pabrik Genteng AB Sokka yang telah ada sejak era kolonial
dan sejarah kejayaan Genteng Sokka?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah tentang Pabrik Genteng AB Sokka yang telah ada sejak era
kolonial dan sejarah kejayaan Genteng Sokka.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a.)Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau referensi bagi peneliti lain dalam
mengkaji masalah penelitian yang berkaitan dengan sejarah pabrik genteng sokka
yang telah ada sejak era Kolonial Belanda.

2. Manfaat Praktis

a.)Bagi Peneliti

1.) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengukur kemampuan
peneliti dalam melakukan penelitian dan mengolah informasi yang didapat.
2.) Melalui penelitian ini, peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam
melakukan penelitian dan mengolah informasi untuk dijadikan bekal dalam
melakukan penelitian lain dan diharapkan penelitian selanjutnya akan lebih
baik.

b.)Bagi Pembaca

1.) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi


pembaca untuk mengetahui sejarah pabrik genteng sokka.
2.) Penelitian ini diharapkan dapat membuat pembaca merasa tertarik dalam
mengkaji sejarah genteng sokka.

Halaman 5 dari 13
BAB II

PEMBAHASAN
A. Awal Mula Industri Genteng Di Kebumen

Pada awalnya Pemerintah Hindia Belanda meneliti untuk memetakan daerah-


daerah yang tanahnya baik dan cocok untuk dijadikan genteng sebagai atap rumah. Pada
waktu itu, dibentuklah Balai Keramik yang berlokasi di Bandung. Beberapa daerah
pengahasil tanah liat seperti daerah Plered, Banyuwangi, Kebumen merupakan salah satu
dari beberapa daerah yang memiliki potensi sentra genteng. Salah satu daerah yang
dipilih yaitu Kebumen. Karena letaknya yang strategis, tanah liatnya kualitasnya bagus
karena dialiri sungai Luk Ulo, sehingga cocok untuk bahan baku genteng. Pada awalnya
pembuatan genteng-genteng tersebut dibuat hanya untuk memenuhi pembangunan
infrastruktur termasuk untuk dijadikan atap pabrik gula.

B. Wabah PES

Menyebarnya wabah penyakit PES pada waktu itu yang membuat para pekerja
tidak dapat bekerja secara maksimal akibat terkena penyakit tersebut. Wabah PES yang
sudah menjadi penyakit yang serius dan tidak bisa dianggap remeh, karena wabah
penyakit PES ini tidak hanya menyerang warga pribumi, namun para orang-orang
Belanda juga turut menjadi korban akibat wabah PES ini. Hal ini kemudian membuat
Pemerintah Hindia Belanda ingin menangani wabah PES ini.

Atap rumah-rumah pribumi yang pada saat itu masih menggunakan Rumbia
(pelepah daun kelapa) yang menjadi sarang tikus, hal ini yang diduga menyebabkan awal
menyebarnya penyakit PES. Karena hal ini Pemerintah Kolonial Belanda ingin mengubah
atap dari rumbia menjadi beratap genteng untuk menanggulangi wabah penyakit PES.

C. Wilayah Pada Era Kolonial Belanda

Soka pada pada masa penjajahan Belanda bukan merupakan nama daerah,
melainkan Soka adalah sebuah nama stasiun. Stasiun Soka berada di Dukuh Widara
Payung, Desa Kedawung, kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.

Halaman 6 dari 13
Pembagian wilayah pada zaman penjajahan Belanda pasca Perang Diponegoro
diputuskan bahwa wilayah yang berada di timur Sungai Lukulo masuk ke dalam wilayah
Panjer. Sedangkan untuk wilayah yang berada di barat Sungai Lukulo masuk ke dalam
wilayah Karanganyar, termasuk kecamatan Pejagoan. Karanganyar sendiri digabungkan
dengan Kebumen pada tanggal 1 Januari 1936.

D. Pabrik Milik Belanda

Salah satu pabrik milik Belanda yang ada di Kebumen bermerek Vit yang
gentengnya dipakai di Pabrik Minyak Nabati Yasa yang sekarang telah berubah menjadi
Hotel Mexolie. Lokasi Pabrik Genteng Vit pada masa perang kemerdekaan dibom
(dihancurkan), karena Belanda tidak mau harta Karun mereka di pakai Jepang. Bekas dari
pabrik tersebut sudah tidak ada karena telah digantikan dengan bangunan SMP N 1
PEJAGOAN. Pabrik milik Belanda yang lain berada di dekat Stasiun Sruweng Dan
sekarang sudah tidak berbekas.

E. Pabrik Genteng Aboe Ngamar (AB Sokka)

Pabrik Genteng AB Soka telah ada sejak era kolonial Belanda. Tidak diketahui
secara pasti kapan didirikannya pabrik genteng ini, hanya tertulis di koran Belanda masa
kejayaan Genteng AB Soka diberikan pada tahun 1920. Jika dipikirkan dengan logika
nalar antara pabrik dengan stasiun lebih dulu ada yang mana. Karena stasiun terbuat dari
batu bata sedangkan jika baru bata perlu dicetak. Adanya kereta di Jawa sekitar tahun
1880, kemungkinan terbesar adanya pabrik sekitar tahun tersebut. Karena keberadaan
Pabrik itu untuk membangun stasiun-stasiun dan kereta digunakan untuk mengangkut
hasil bumi untuk dibawa ke negara Belanda. Pabrik genteng kemungkinan sudah ada
sejak sebelum 1880 karena pada koran 1920 tercatat bahwa pabrik genteng AB Soka
sedang berada pada puncak kejayaan. Pada zaman dahulu pabrik didirikan untuk
mengolah gula, tidak ada pabrik genteng. Pabrik-pabrik gula digunakan untuk mengolah
tebu karena pulau Jawa digunakan untuk ditanami hasil bumi. Karena di Kebumen tebu
tidak tumbuh subur maka dirubahlah. Kemudian muncul wabah PES pabrik gula diubah
menjadi pabrik genteng.

Pada awalnya Pabrik Genteng Aboe Ngamar membuat genteng secara manual,
sampai mesin cetak genteng yang lebih modern didatangkan dari Jerman bukan dari
Belanda. Genteng-genteng yang ada pada stasiun merupakan genteng hasil pres dan

Halaman 7 dari 13
berjenis genteng kodok dan batu bata hasil pres. Untuk Genteng buatan tangan (genteng
yang dibuat secara manual) berjenis genteng klad yang hanya berbentuk sederhana hanya
berbentuk gelombang. Genteng kodok sudah jarang ditemui, bahkan pabrik asli pembuat
genteng kodok sudah tidak membuat genteng kodok tersebut, genteng kodok telah
digantikan dengan jenis genteng lain seperti jenis genteng morando.

Pabrik Genteng milik Aboe Ngamar sempat mengalami kerusakan akibat perang
pada masa kemerdekaan. Namun setelah Indonesia merdeka bangunan pabrik genteng
tersebut kembali direhab. Keluarga Aboe Ngmar berkecukupan Secara materi dan satu
ahli warisnya Profesor Soenardjo Aboengamar bin Aboengusman membantu Presiden
Soekarno (menjadi staf menteri keuangan saat ibukota RI di jogja sampai menteri
perdagangan saat ibukota di jakarta) sampai presiden Soeharto ( menjadi dubes di Brazil).
Dan saat sudah produksi ditinjau pabrik AB oleh jendral Gatot Subroto. Disimpulkan
bahwa pada saat proses rehabilitasi bangunan pabrik genteng tersebut semua dana yang
digunakan untuk memulihkan pabrik tersebut berasal dari Keluarga Aboe Ngamar sendiri.

Dari zaman penjajahan sampai dengan tahun 1980 pengangkutan Genteng AB


Sokka menggunakan kereta api untuk pengiriman jarak jauh. Sedangkan untuk
pengiriman jarak dekat diangkut menggunakan gerobak kemudian berubah menjadi
menggunakan truk. Pada zaman dahulu waktu pembakaran genteng bisa sampai satu
bulan dengan kapasitas antara 10000-15000 Genteng, tetapi sekarang hanya
membutuhkan waktu 1 minggu menyesuaikan efektivitas waktu. Pada zaman dahulu
kebutuhan genteng banyak digunakan untuk atap pabrik-pabrik, rumah, dan perusahaan
milik Pemerintah Hindia Belanda dan orang-orang kaya. Bahkan Genteng Sokka dikirim
sampai ke luar negeri seperti Australia, Singapura, dan Malaysia. Cerobong asap di
Pabrik Genteng AB Sokka sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1980. Sekarang hanya
menyisakan 5 buah cerobong asap yang masih berdiri kokoh.

Soedjilin adik dari Aboe Ngamar memiliki Pabrik Genteng yang bernama
Brezole. Brezole sendiri merupakan nama dari saluran sungai (lokasi sekarang berada di
Utara jalan di depan Paud Ar-risalah). Aboe Ngamar sendiri merupakan 10 bersaudara,
Aboe Ngamar adalah anak ke-5 dan Soedjilin adalah anak no 8 adik dari Aboe Ngamar.
Mereka berdua adalah orang yang memiliki pabrik genteng. Pabrik Brezole milik adik
Aboe Ngamar sudah diratakan sekitar tahun 2000-an dan dijadikan hutan jati, tetapi
sekarang disewakan kepada PDAM Kebumen.

Halaman 8 dari 13
Bab III

Penutup
A. Simpulan

Genteng Sokka merupakan genteng yang memiliki kualitas terjamin. Sejarah dari
awal adanya Genteng Sokka ini tak lepas dari usaha Belanda untuk membangun
infrastruktur. Pabrik-pabrik genteng sokka yang telah ada sejak era Kolonial Belanda
banyak yang sudah tidak ada, pabrik genteng yang berdiri sejak era kolonial hanya tersisa
Pabrik Genteng AB Sokka. Pabrik genteng ini telah mengalami masa-masa kejayaan
maupun masa-masa keterpurukan akibat perang kemerdekaan. Namun akhirnya Pabrik
Genteng AB Sokka kembali di perbaiki bagian-bagian yang rusak akibat gejolak perang
kemerdekaan.

Tidak semua sejarah tercatat, tidak semua fakta terungkap, dan tidak semua
peninggalan sejarah terawat. Tetaplah ingat semboyan Bung Karno yang berbunyi
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” atau disingkat Jasmerah.

B. Saran

1. Dari penelitian yang telah kami lakukan masih memiliki banyak kekurangan untuk itu
harus ada pihak yang ikut membantu dalam pengembangan penyusunan dalam makalah
ini.

2. Untuk menjaga agar sejarah tidak hilang ditelan zaman sebaiknya pihak-pihak yang
mengetahui dan mempunyai peninggalan sejarah, seharusnya menjaga peninggalan
3. sejarah yang ada.
4. Untuk supaya sejarah tentang sesuatu tidak hilang karena tidak ada yang bisa menjadi
narasumber, selama masih ada narasumber harusnya ada pihak yang melakukan
penelitian dan hasilnya di tuliskan atau disebarkan di internet.

Halaman 9 dari 13
DAFTAR PUSTAKA
11Maret2013.SejarahGenteng.(https://amp.kaskus.co.id/thread/
513e027a532acf8753000001/sejarah-genteng,diakses tanggal Kamis 10 November 2022)

Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jangan_Sekali-


kali_Meninggalkan_Sejarah#:~:text=Jangan%20Sekali%2Dkali%20Meninggalkan
%20Sejarah%20atau%20disingkat%20Jasmerah%20adalah%20semboyan,Indonesia
%20tanggal%2017%20Agustus%201966., diakses pada tanggal 12 November 2022)

I Gusti Ngurah Ketut.MENULIS MAKALAH, RANGKUMAN, DAN BUKU SERTA


MEMBACA UNTUKMENULISAKADEMIK. (https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/
repositori/
bfc0079ca952f2a7cec3936c5e0b996e.pdf&ved=2ahUKEwj6i8jHu6_7AhUyzTgGHW2FAC
wQFnoECBcQAQ&usg=AOvVaw06WGVLimEb_EyRgznUCjj1, diakses pada tanggal 9
November 2022)

Halaman 10 dari 13
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7

Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13

Gambar 14 Gambar 15

Halaman 11 dari 13
Keterangan Gambar
● Gambar 1 adalah gambar genteng berjenis klad dan batu bata dari era kolonial.
● Gambar 2 adalah gambar genteng kodok buatan Pabrik Genteng AB Sokka pada masa
penjajahan.
● Gambar 3 adalah gambar genteng kodok buatan Pabrik Genteng AB Sokka pada masa
penjajahan yang ada tulisan dengan Bahasa Belanda.
● Gambar 4, 6 dan 7 adalah gambar genteng kodok Pabrik Genteng AB Sokka setelah
Indonesia merdeka.
● Gambar 5 adalah gambar genteng kodok buatan Pabrik Genteng Brezole.
● Gambar 8 adalah gambar genteng kodok buatan Pabrik Brezole, Pabrik AB Sokka dan
genteng buatan kalideres, Tangerang ketika disusun.
● Gambar 9 adalah gambar dari beberapa genteng kodok yang berbeda tahun pembuatan
bahkan ada yang berbeda merek. (Walaupun berbeda merek genteng kodok memiliki
ukuran yang sama.)
● Gambar 10 adalah gambar genteng yang ditemukan di Benteng Van Der Wijck yang
bertuliskan tahun 1885.
● Gambar 11 adalah gambar morando pada masa Penjajahan Belanda.
● Gambar 12 adalah gambar genteng di Pabrik Genteng AB Sokka dari buatan masa
penjajahan.
● Gambar 13 adalah gambar Stasiun Sokka.
● Gambar 14 dan 15 adalah gambar Pabrik AB Sokka.

Halaman 12 dari 13
NARASUMBER

Nama : Ario M Sano

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Usia : 61 Tahun

Pendidikan terakhir : S1 Administrasi (mayor) -Geografi (minor)

Alamat : Jl.Raya Soka No.117, RT03/RW03, Dukuh Widara Payung, Desa

Kedawung,Kec.Pejagoan, Kab.Kebumen.

Pekerjaan : Pensiunan guru SMK

Halaman 13 dari 13

Anda mungkin juga menyukai