Makalah Manajemen Operasional 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

REVIEW MAKALAH

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

“ORIENTASI DAN CORAK PEMBAHARUAN ISLAM”

DOSEN PENGAMPU : Bapak Mamdukh Budiman, S.E.,M.Si

DISUSUN OLEH :

M. Mifbakul Maulana E2A021224

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Orientasi Dan Corak Pembaharuan Islam” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari

penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas untuk mata kuliah

manajemenoperasi lanjutan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang manajemen operasibagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mamdukh Budiman, S.E.,M.Si,

selaku dosen mata Al Islam Dan Kemuhammadiyahan yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang

kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saranyang membangun akan kami nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Semarang, Rabu 5 Oktober 2022

M. Mifbakul Maulana
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 4
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................... 4
C.     Tujuan dan Manfaat.................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Dan Manfaat.............................................................................................. 5
B. Karakteristik Forecasting Yang Baik .......................................................................... 5
C. Metode Forecasting ......................... ........................................ ................................. 6
D.    Pengawasan Dan Pengendalian Forecasting.............................................................. 8
E.     Peramalan Di Sektor Jasa..........................................................................................  8
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan...................................................................................................................... 9
B.    Saran............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peramalan (forecasting) merupakan seni dan ilmu untuk memperkirakan
kejadian di masadepan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan
data masa lalu dan menempatkannya kemasa yang akan datang dengan suatu
bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif.
Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manager.
Dalam dunia usaha khususnya yang berhubungan dengan produksi sangat penting
untuk memperkirakanhal-hal yang akan terjadi dimasa depan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Menurut Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan dalam
buku nya yang berjudul perencanaan dan pengendalian produksi. Peramalan adalah proses
untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
permintaan barang maupun jasa.
B.     Rumusan Masalah
Dalam penyusunan penulisan ini penulis membatasi beberapa sub pokok bahasan meliputi :
1. Bagaimana pengertian peramalan(forecasting)?
2. Bagaimana Peran Strategis Peramalan?
3. Bagaimana dan Apa saja Komponen Peramalan Permintaan?
4. Bagaimana Metode Seri Waktu (Time Series Methods)?
5. Bagaimana Melakukan Peramalan Series Waktu Menggunakan Excel?
6. Bagaimana Melakukan Peramalan dengan Menggunakan Metode Regresi?
C.     Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis dalam
membuat jurnal atau tulisan tentang Keadilan Bisnis. Maksud dari penulisan ini adalah :
1.    Dapat Mengetahui Pengertian peramalan(forecasting)
2.    Dapat Mengetahui Peran Strategis Peramalan
3.    Dapat Mengetahui Komponen Peramalan Permintaan
4.    Dapat Mengetahui Metode Seri Waktu (Time Series Methods)
5.    Dapat Memahami Peramalan Series Waktu Menggunakan Excel
6. Dapat Memahami Penggunaan Metode Regresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Manfaat

1.        Peramalan (forecasting)
Forecasting adalah metode membuat prediksi informasi dengan menggunakan
data historis sebagai input utama untuk menentukan arah tren masa depan. Perusahaan
menggunakan peramalan untuk berbagai tujuan, seperti mengantisipasi pengeluaran masa
depan dan menentukan bagaimana mengalokasikan anggaran mereka.
Sejumlah metode peramalan kuantitatif juga tersedia untuk membantu
manajemen dalam membuat keputusan perencanaan. Dalam bab ini kita membahas dua tipe
tradisional metode peramalan matematis, analisis deret waktu dan regresi, serta beberapa
pendekatan kualitatif non-matematis untuk peramalan. Meskipun tidak ada teknik yang
menghasilkan ramalan yang benar-benar akurat, metode inidapat memberikan pedoman yang
dapat diandalkan dalam membuat keputusan.
2. Manfaat
Mampu memprediksi tren dan peristiwa masa depan secara akurat berguna dalam banyak
konteks, termasuk manajemen bisnis. Forecasting penting karena dapat digunakan untuk:
 Memperkirakan keberhasilan usaha bisnis baru
 Memperkirakan kebutuhan keuangan
 Memastikan konsistensi operasional perusahaan
 Membantu manajer membuat keputusan yang tepat
 Meningkatkan peluang keberhasilan usaha bisnis
 Merumuskan rencana yang efektif untuk masa depan
 Mempromosikan kerja sama di tempat kerja
 Membantu organisasi meningkat

Ini menentukan tingkat akurasi yang diperlukan dan membantu mengidentifikasi teknik
forecasting yang paling tepat. Keputusan yang luas, seperti memutuskan apakah akan
memasuki pasar baru atau tidak, dapat dilakukan dengan memperkirakan secara kasar ukuran
pasar tersebut di masa depan.

B. Karakteristik Forecasting yang Baik

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi,
biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut.:

1. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi
atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan
dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.
2. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah
item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang
dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual atau komputerisasi), bagaimana
penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan
akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan demikian, adalah hal yang
percuma jika forecasting memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan
pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun
peralatan teknologi.

C. Metode Forecasting

Metode peramalan dapat diklasifikasikan mnejadi dua kelompok besar, yaitu metode
kualitatif dan kuantitatif. Namun demikian, dalam forecasting, kedua kelompok tersebut
memberikan hasil peramalan yang kuantitatif. Perbedaannya terletak pada cara peramalan
yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis
metode peramalan.

1. Metode Forecasting Kualitatif

Metode forecasting kualitatif didasarkan pada pertimbangan akal sehat (human judgement)
dan pengalaman. Metode kualitatif pada umumnya digunakan apabila data kuantitatif tentang
permintaan masa lalu tidak tersedia atau akurasinya tidak memadai. Misalnya peramalan
tentang permintaan produk baru yang akan dikembangkan, jelas data masa lalu tidak tersedia.
Walaupun data masa lalu tersedia, kalau kondisi lingkungan masa yang akan datang sama
sekali sudah berbeda dengan kondisi masa lalu maka keberadaan data masa lalu itu tidak akan
menolong peramalan permintaan masa yang akan datang (Kusuma 2012, hlm 13).

Metode kualitatif atau non statistical method merupakan cara penaksiran yang
menitikberatkan pada pendapat seseorang (judgement). Seseorang yang melakukannya adalah
instrumen utama dan secara natural harus dilakukan oleh seorang ahli, sehingga
penaksirannya juga sering disebut sebagai expert judgement. Dengan demikian, metode
peramalan yang bersifat subjektif, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti intuisi, emosi,
dan pengalaman seseorang. Heizer & Render (2017, hlm. 139) mengklasifikasikan peramalan
kualitatif dalam beberapa metode, yakni sebagai berikut.

 Juri dari opini eksekutif


Pada metode ini data diperoleh dengan mengambil pendapat dari sekelompok manajer
level puncak dan sering kali dikombinasikan dengan model-model statistik untuk
menghasilkan estimasi permintaan kelompok.
 Metode Delphi
Teknik peramalan dengan menggunakan proses sebelum membuat peramalannya. Dalam
metode ini karyawan menggunakan teknik menyebarkan kuesioner kepada para
responden dan hasil survei tersebut dijadikan sebagai pengambilan keputusan sebelum
peramalan dibuat.
 Gabungan Tenaga Penjualan
Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan melakukan estimasi jumlah penjualan
yang dapat dicapai di wilayahnya. Kemudian ramalan ini dikaji kembali untuk
memastikan apakah peramalan cukup realistik dan dikombinasikan pada tingkat wilayah
dan nasional untuk memperoleh peramalan secara menyeluruh.
 Survei Pasar Konsumen
Metode ini meminta masukan dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di
masa depan. Survei konsumen ini dapat dilakukan melalui percakapan informal dengan
para konsumen.

2. Metode Forecasting Kuantitatif

Heizer & Render (2017, hlm. 139) menjelaskan bahwa metode forecast kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan model matematis yang beragam dengan data historis
yang terkait dengan peramalan dan variabel sebab akibat untuk meramalkan
permintaan. Metode peramalan kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu Time Series
Forecasting dan Associative Forecasting Method yang akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Time Series Forecasting

Metode Time Series Forecasting merupakan analisis deret waktu yang terdiri dari trend,
seasonal, cycle, dan random variation. Analisis deret waktu ini sangat tepat dipakai
untuk meramalkan permintaan yang pola permintaan di masa lalunya cukup konsisten
dan akurat dalam periode waktu yang lama.

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data pada Time series
forecasting adalah sebagai berikut.

1. Naive Method (pendekatan naif)


Naive method merupakan teknik peramalan yang mengasumsikan forecast permintaan
periode berikutnya sama dengan permintaan pada periode sebelumnya.
2. Moving Average (rata-rata bergerak)
Moving average merupakan metode peramalan yang menggunakan rata-rata historis
aktual dibeberapa periode terakhir untuk peramalan periode berikutnya. Dalam
peramalan ini, diasumsikan permintaan pasar tetap stabil.
3. Weighted Moving Averages (rata-rata bergerak dengan bobot)
Masih menggunakan asumsi dasar moving average, namun dilakukan berdasarkan
bobot tertentu. Pemilihan bobot merupakan hal yang tidak pasti karena tidak ada
rumus untuk menetapkannya.
4. Exponential Smoothing (pemulusan eksponensial)
Exponential Smoothing merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan
pembobotan, di mana α adalah sebuah bobot atau konstanta penghalusan yang dipilih
oleh peramal yang mempunyai nilai antara 0 dan 1.
5. Exponential Smoothing with Trend Adjusment (Penghalusan Eksponensial
dengan Tren)
Penghalusan eksponensial yang disesuaikan adalah ramalan penghalusan eksponensial
sederhana dengan menambahkan dua konstanta penghalusan untuk rata-rata dan β
untuk tren.
6. Trend Projection (Proyeksi Tren)
Metode yang digunakan untuk mencocokkan garis tren pada serangkaian data masa
lalu, kemudian memproyeksikan garis pada masa depan untuk peramalan jangka
menengah atau jangka panjang.
7. Multiplicative Decomposition (seasonal)
Metode ini mengasaskan bahwa terdapat perubahan lebar atau tinggi periode musiman
dari waktu ke waktu.
8. Additive Decomposition (seasonal)
Dilakukan dengan mengurangi perkiraan tren dari seri.

b. Associative Forecasting Method

Jenis kedua dari metode forecasting kuantitatif menurut Heizer & Render (2017, hlm.
158) adalah metode asosiatif atau kausal. Tidak seperti time series forecasting, model
peramalan asosiatif mengasumsikan hubungan antara variabel terikat dan beberapa
variabel bebas yang terkait dengan peramalan.

Model peramalan asosiatif kuantitatif yang umum digunakan adalah analisis regresi
linear. Model sistematis yang digunakan pada analisis regresi linear adalah dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil dari proyeksi tren yang dilakukan pada analisis
regresi linear. Adapun variabel yang terikat untuk dapat melakukan peramalan yang
akan tetap sama, yaitu dan variabel bebas adalah x.

D. Pengawasan Dan Pengendalian Forecasting


Salah satu cara untuk memonitor peramalan untuk memastikan
bahwa pekerjaan yang sudah dilakukan berjalan dengan baik adalah dengan
menggunakan
sinyal penelusuran (tracking signal). Sinyal penelusuran adalah pengukuran mengenai
seberapa baiknya peramalan dalam memprediksikan nilai aktualnya.
Sebagaimana peramalan diperbaharui setiap minggu, bulan.
atau kuartal, dari data permintaan terbaru yang tersedia akan dibandingkan dengan
nilai peramalan.
E. Peramalan di Sektor Jasa
• Peramalan di Sektor Jasa : Di sektor eceran perlu menjaga catatan jangka pendek
(menggunakan komputer) tentang :
1) Kebiasaan waktu kunjungan pelanggan contoh : berdasarkan kenyataan sebagian
besar tukang cukur pria tutup pada hari Minggu dan Senin, hal ini terjadi karena
kebiasaan pelanggan dalam mencukur rambutnya pada hari Jumat dan Sabtu,
sehingga arus puncak kunjungan pelanggan adalah pada hari Jumat dan Sabtu;
2) Dalam peramalan di sektor jasa perlu mengetahui kapan hari libur nasional, libur
sekolah , peristiwa-peristiwa penting /valentine day (restoran, jasa transportasi,
hotel, tempat rekreasi, toko souvenir);
3) Perlu pula dicatat pada jam berapa terjadi lonjakan permintaan (restoran siap saji);
4) Perlu diketahui peristiwa-peristiwa tidak biasa/cuaca, sehingga bisa diperkirakan
kaitan/korelasinya terhadap permintaan/penjualan.

BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan

Itulah penjelasan mengenai forecasting, mulai dari pengertian hingga metode apa saja
yang ada dalam peramalan. Ilmu ini terbilang cukup penting karena dengan adanya
forecasting, perusahaan dapat meprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Hingga akhirnya perusahaan dapat semakin berkembang. Sangat berbeda dengan planning.
Planning sendiri merupakan sebuah proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang
akan dilakukan unuk mencapai tujuan tertentu (Tjokroamidjojo).
B.  Saran

       Untuk mengelola dokumen terkait data-data yang perusahaan perlukan,


Anda dapat menggunakan sistem manajemen dokumen dari Hashmicro. Dengan
begitu, Anda dapat mengakses dokumen secara akurat kapan dan di mana saja
untuk membuat perkiraan bisnis yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA
https://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-4-PERAMALAN-

FORECASTING.pdf

https://www.hashmicro.com/id/blog/forecasting-adalah/

Anda mungkin juga menyukai