Zaman Musik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Zaman Barok (sekitar tahun 1600-1750)

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, di antaranya adalah aliran Barok. Istilah Barok berasal dari bahasa Italia barocco yang
artinya “eksentris, aneh”. Musik pada zaman ini dianggap mewakili zaman yang sangat rumit
dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk-bentuk musiknya, dan warna musiknya.
Bentuk-bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar,
dan instrumentalia. Pada zaman ini pula, musik gereja berkembang di Italia, Jerman, dan
Austria. Gereja dengan beberapa tradisi Katolik, Protestan, Anglikan (Inggris)
mengembangkan gaya masing-masing.
Suasana kehidupan pada masa itu memang dibuat secara berlebihan. Bangunan di masa itu
menggunakan arsitektur yang megah dan dilukis serta memakai gaya berpakaian yang
mewah. masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan sistem golongan lama,
yaitu raja, kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan petani.
Pada masa musik Barok juga mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor.
Bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu instrumentalia dengan cerita
sejenis opera (suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya
agung (cantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto).
Musisi yang sangat terkenal pada masa itu di antaranya
- J.S Bach (1685 – 1750)
- Handel Antonio Vivaldi
- Alessandro Scarlatti.
- H. Purcell
Ciri-ciri musik zaman Barok:
- Media penyajian: Alat-alat musik yang digunakan dalam orkhestra atau pentas seni
adalah violin, viola, trompet, flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. –
- Melodi: Melodi zaman ini selalu mengalir dan cenderung lebih lincah.
- Banyak menggunakan ornamen: menggunakan ornamen di luar akor iringan.
- Ada dinamik forte dan piano.
- Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian. Biasanya hanya mencerminkan
satu jenis emosi saja.
- Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan.
Musik opera mulai berkembang, dan munculnya musik oratorio.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri dari musik Barok yang membuatnya memiliki ciri
khas tersendiri, yakni:
1. Ekspresi
Sebuah karya musik Barok biasanya menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya
diawali dengan ekspresi emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai
akhir karya musik tersebut.
2. Ritme
Dalam musik Barok, ritme biasanya terus berlanjut dan terus diulang-ulang. Lebih lanjut,
ritme dan irama lebih ditekankan dibandingkan dengan musik renaisans.
3. Melodi
Melodi Barok cenderung menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan
diulang terus-menerus dalam sebuah karya musik Barok.
4. Dinamika
Dalam musik Barok, dinamika tidaklah berubah secara tiba-tiba, tetapi bertahap. Meski
demikian, para penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuat
perubahan yang cukup nyata guna mengekspresikan emosi yang dimiliki.
5. Tekstur atau pola
Pola atau tekstur poliphony yang terdapat di dalam musik Barok dan Reinasans memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Pasalnya dalam musik Barok, terdapat satu atau dua
melodi tema yang berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya.
Musik Klasik (sekitar 1750-1820)
Zaman klasik berada di selang Zaman Barok dan Zaman Romantik. Zaman Klasik ditandai
dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini,
seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman Yunani Kuno. Struktur
bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai
kesempurnaan.
Seperti halnya pada awal zaman Barok, yang merupakan suatu reaksi terhadap zaman
renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok. Hal ini tampak dari
timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
Gaya galan bercirikan sebagai berikut:
- lebih bebas
- lebih mudah untuk dimengerti
- enak melodinya
- ornamentasi yang lebih halus
- iringan tanpa keterikatan jumlah suara
- ditujukan terutama kepada penggemar musik
- bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu
- bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat.
Sementara gaya sensitif punya ciri sebagai berikut:
- menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional
- musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika
(crescendo), ungkapan rasa suka dan duka.
Ciri Zaman Klasik :
- Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari
keras diproduksi menjadi lembut(decrssendo).
- Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan
perlambatan(ritardando).
- Adunan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
- Pemakaian akord 3 nada.

Beberapa komponis zaman klasik adalah


-  Joseph Haydn
- Muzio Clementi
- Johann Ladislaus Dussek
- Andrea Luchesi
- Antonio Salier
- Carl Philipp Emanuel Bach
- Wolfgang Amadeus Mozart
- Ludwig van Beethoven.
Musik Romantik (1810-1890)
Musik Romantik sangat mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai.
Komponis-komponis pada zaman Romantik
- Ludwig Van Beethoven
- Robert Alexander Schumann
- Johanes Brahms dari Jerman
- Franz Peter Schubert dari Austria
- Francois Fredrick Chopin dari Polandia
- P. Tschaikovsky
- CM .v. Weber
- F. Schubert
- F .Mendelssohn
- F. Liszt
- R. Wagner
Jika dilihat, perubahan-perubahan musik di masa romantik lebih banyak dipengaruhi oleh
fenomena sosial, terutama penekanan pada individu. Di masa ini musik mendapat perhatian
yang cukup baik dari berbagai kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai dianggap sebagai
bidang yang cukup penting, bahkan pada masa-masa berikutnya.
Jika dibandingkan, ada beberapa hal yang menjadi ciri yang membedakan musik musik
Romantik dengan musik-musik di zaman sebelumnya yakni:
- Pertama, tidak sedikit bentuk komposisi yang bersifat miniatur: singkat; pendek;
dimainkan hanya di dalam ruang kecil, walau ada juga yang monumental: panjang;
dimainkan di pentas oleh sejumlah besar pemain musik/ penyanyi.
- Kedua, harmoninya lebih variatif dan mulai meninggalkan ilmu harmoni klasik.
- Ketiga, melodi bersifat liris dan dominan di dalam komposisi.
- Keempat, ritme cenderung lebih bervariasi dan kompleks.
- Kelima, warna suara lebih kaya variasi dan lebih ekspresif.
- Keenam, jangkauan nada, dinamika, dan tempo semakin luas.
Awal abad ke-2 SM di daerah Babilon dan Mesir, terdapat musik beraliran tertentu. Dengan
adanya pengaruh kedua negara ini, muncul musik Hibrani, yang selanjutnya terus
berkembang menjadi musik gereja.
Sejak saat itulah, musik gereja berubah penyebutannya menjadi musik klasik. Musik klasik
terus berkembang dan banyak yang mengetahuinya, terutama masyarakat Eropa. Musik ini
amat populer dan kerap dimainkan orang-orang Eropa.
Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-16, musik klasik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
musik non barat dan musik populer. Perbedaan mendasar di antara keduanya ada pada
notasinya. Namun, jenis-jenisnya terus bertambah seiring musik ini terus mendunia.
Agar lebih memahami jenis-jenis musik klasik, simak pembagian musik klasik berdasarkan
periode atau tahan pembuatan musik tersebut. Penjelasan ini dirangkum berdasarkan buku

Seni Budaya dan Keterampilan terbitan Yudhistira (2009: 07). Perbesar


1. Notasi Greogorian (590M)
Notasi Greogorian adalah cikal bakal terbentuknya musik klasik. Jenis ini telah ada sejak
tahun 590 M. Notasi musiknya terdiri dari empat garis balok not dan tidak ada irama yang
menentu, sehingga cara memainkan musik ini hanya mengandalkan perasaan dan hitungan
penyanyi.
2. Organum (1150-1400 M)
Musik Organum adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak tahun 1400 Masehi. Pada
zaman musik ini, banyak orang-orang yang tidak bisa mempelajari lagu bernada tinggi
maupun rendah.
Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi sedemikian rupa, hingga menjadi musik diafoni. Musik
diafoni sendiri adalah musik yang memiliki suara tinggi dan rendah dengan mengikuti melodi
yang dimainkan.
3. Basso Ostianto (1600 M)
Musik klasik Basso Ostianto adalah jenis musik klasik yang sudah ada sejak tahun 1600
Masehi. Jenis musik ini terdiri dari rangkaian nada yang berjalan selangkah demi selangkah,
mengarah dari bawah dan ke atas, lalu diulang dengan serangkaian nada lain secara
bersamaan.
4. Polifoni era Barok (1600-1750)
ADVERTISEMENT
Musik Polifoni adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak zaman Barok. Musik klasik jenis
ini memakai teknik kontrapung. Sebab, seluruh seniman musik di tahun ini memainkannya
dengan teknik kontrapung (susunan melodinya begitu banyak).
5. Homofon (1750-1825)
Musik Homofon adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak tahun 1750-1825. Di era ini,
ditemukan suatu susunan kunci yang terdiri dari tiga suara, hingga dieksplorasi menjadi
empat atau lebih suara. Musik ini biasa dinamakan sebagai musik harmoni.
6. Era Romantika (1825-1910)
Musik romantika adalah jenis musik klasik yang sudah ada sejak tahun 1825-1910. Pada
zaman ini, musik romantik tidak mengalami perubahan yang berarti dari segi teknik
kontrapung hingga harmoninya.
7. Musik Klasik Era Modern (1910-Sekarang)
Musik ini muncul dan terus berkembang di era saat ini. Jenis-jenis musik yang tergolong
pada musik klasik yang terkenal di era modern, di antaranya seperti rock, blues, musik
keagamaan, dan musik tradisional.

Anda mungkin juga menyukai