Zaman Musik
Zaman Musik
Zaman Musik
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, di antaranya adalah aliran Barok. Istilah Barok berasal dari bahasa Italia barocco yang
artinya “eksentris, aneh”. Musik pada zaman ini dianggap mewakili zaman yang sangat rumit
dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk-bentuk musiknya, dan warna musiknya.
Bentuk-bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar,
dan instrumentalia. Pada zaman ini pula, musik gereja berkembang di Italia, Jerman, dan
Austria. Gereja dengan beberapa tradisi Katolik, Protestan, Anglikan (Inggris)
mengembangkan gaya masing-masing.
Suasana kehidupan pada masa itu memang dibuat secara berlebihan. Bangunan di masa itu
menggunakan arsitektur yang megah dan dilukis serta memakai gaya berpakaian yang
mewah. masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan sistem golongan lama,
yaitu raja, kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan petani.
Pada masa musik Barok juga mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor.
Bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu instrumentalia dengan cerita
sejenis opera (suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya
agung (cantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto).
Musisi yang sangat terkenal pada masa itu di antaranya
- J.S Bach (1685 – 1750)
- Handel Antonio Vivaldi
- Alessandro Scarlatti.
- H. Purcell
Ciri-ciri musik zaman Barok:
- Media penyajian: Alat-alat musik yang digunakan dalam orkhestra atau pentas seni
adalah violin, viola, trompet, flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. –
- Melodi: Melodi zaman ini selalu mengalir dan cenderung lebih lincah.
- Banyak menggunakan ornamen: menggunakan ornamen di luar akor iringan.
- Ada dinamik forte dan piano.
- Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian. Biasanya hanya mencerminkan
satu jenis emosi saja.
- Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan.
Musik opera mulai berkembang, dan munculnya musik oratorio.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri dari musik Barok yang membuatnya memiliki ciri
khas tersendiri, yakni:
1. Ekspresi
Sebuah karya musik Barok biasanya menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya
diawali dengan ekspresi emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai
akhir karya musik tersebut.
2. Ritme
Dalam musik Barok, ritme biasanya terus berlanjut dan terus diulang-ulang. Lebih lanjut,
ritme dan irama lebih ditekankan dibandingkan dengan musik renaisans.
3. Melodi
Melodi Barok cenderung menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan
diulang terus-menerus dalam sebuah karya musik Barok.
4. Dinamika
Dalam musik Barok, dinamika tidaklah berubah secara tiba-tiba, tetapi bertahap. Meski
demikian, para penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuat
perubahan yang cukup nyata guna mengekspresikan emosi yang dimiliki.
5. Tekstur atau pola
Pola atau tekstur poliphony yang terdapat di dalam musik Barok dan Reinasans memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Pasalnya dalam musik Barok, terdapat satu atau dua
melodi tema yang berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya.
Musik Klasik (sekitar 1750-1820)
Zaman klasik berada di selang Zaman Barok dan Zaman Romantik. Zaman Klasik ditandai
dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini,
seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman Yunani Kuno. Struktur
bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai
kesempurnaan.
Seperti halnya pada awal zaman Barok, yang merupakan suatu reaksi terhadap zaman
renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok. Hal ini tampak dari
timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
Gaya galan bercirikan sebagai berikut:
- lebih bebas
- lebih mudah untuk dimengerti
- enak melodinya
- ornamentasi yang lebih halus
- iringan tanpa keterikatan jumlah suara
- ditujukan terutama kepada penggemar musik
- bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu
- bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat.
Sementara gaya sensitif punya ciri sebagai berikut:
- menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional
- musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika
(crescendo), ungkapan rasa suka dan duka.
Ciri Zaman Klasik :
- Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari
keras diproduksi menjadi lembut(decrssendo).
- Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan
perlambatan(ritardando).
- Adunan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
- Pemakaian akord 3 nada.