LK 2.1 Eksplorasi Alternatif KIKI

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

NAMA : KIKI FEBRY LIA LITA

NO.UKG : 201508003956
KELOMPOK : C

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1 Adanya perilaku a. Berdasarkan akar 1. MENCEGAH PERILAKU 1. Melalui bermain peran, peserta didik
perundungan penyebab masalahnya, PERUNDUNGAN ATAU BULLYING dapat mengeksplorasi hubungan-
atau bullying yaitu sikap orang tua KELAS XI OTKP MELALUI LAYANAN hubungan antar manusia dengan cara
kepada sesama dengan pola asuh BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN memperagakan dan mendiskusikannya,
temannya di otoriter disebabkan TEKNIK BERMAIN PERAN DI SMK sehingga secara bersama-sama para
SMK Negeri 1 karena rendahnya NEGERI 1 TAMBELANGAN peserta didik dapat mengeksplorasi
Tambelangan pendidikan orang tua parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-
dan karakter orang tua Hasil kajian literatur: nilai, dan berbagai strategi pemecahan
dalam mendidik anak, masalah.
disini karakter orang  Menurut Piaget, permainan adalah
tua yang Ambitious suatu metode yang meningkatkan Kelebihan Metode Bermain Peran:
Commander yang akan perkembangan kognitif anak-anak.  Segera mendapatkan perhatian
membuat anak Melalui permainan ini diharapkan
 Dapat dipakai pada kelompok yang
tertekan karena siswa mengalami proses
besarnya keinginan pembelajaran yang terbaik bagi besar maupun kecil
orang tua sehingga dirinya, karena dapat langsung  Membantu anggota untuk
anak akan praktek untuk bersikap empati menganalisa situasi
melampiaskan kepada terhadap orang lain yang ada di  Menambah rasa percaya diri pada
lingkungan. Dan pola sekitarnya. peserta
asuh otoriter ini akan  Role playing adalah suatu model  Membantu anggota dan siswa
menjadikan penguasaan bahan-bahan
menyelami masalah
kepribadian anak yang pelajaran melalui pengembangan
cenderung agresif dan imajinasi dan penghayatan siswa.  Membantu anggota mendapatkan
berujung pada sebuah Pengembangan imajinasi dan pengalaman yang ada pada pikiran
tindakan negatif. penghayatan dilakukan siswa orang lain
b. Berdasarkan akar dengan memerankan sebagai tokoh  Membangkitkan minat dan perhatian
penyebab masalahnya, hidup atau benda mati. Permainan pada saat pemecahan masalah
dapat dilihat dari ini pada umumnya dilakukan lebih
lingkungan sekolah dari satu orang, hal itu bergantung
Kekurangan Metode Bermain Peran:
dan teman sebayanya. kepada apa yang diperankan.
 Mungkin masalahnya disatukan
Dalam lingkungan Ari Yanto. 2015. Metode Bermain Peran
sekolah masih banyak (Role Playing) untuk Meningkatkan dengan pemerannya
guru memberikan Hasil Belajar Siswa pada Mata  Banyak yang tidak senang
hukuman yang tidak Pelajaran IPS pada Jurnal memerankan sesuatu yang salah
membangun sehingga Cakrawala Pendas.  Membutuhkan pemimpin yang
tidak mengembangkan terlatih
rasa tidak menghargai  Hasil wawancara:
 Terbatas pada beberapa situasi saja
dan menghormati Menurut Bapak Untung Rifai,S.Psi
antar sesama anggota  Ada kesulitan dalam memerankan.
bahwa ketika menggunakan
sekolah sehingga siswa layanan bimbingan klasikal dalam https://www.materikonseling.com/2021/03
akan mencontoh dan pencegahan bullying lebih tepat /metode-bimbingan-klasikal.html
diaplikasikan kepada menngunakan role playing
temannya. Selain itu dikarenakan ketika siswa melihat
pergaulan yang salah langsung model yang diperankan
memilih teman akan oleh temannya, maka materi yang
berdampak negatif disampaikan guna untuk
misal jika bergaul pencegahan akan lebih cepat
dengan teman yang memahami bahwa perilaku bullying
mempunyai perilaku
tindakan yang akan menimbulkan
negatif atau tidak dampak negatif baik pada pelaku
sopan maka akan atau korban. Ketika role playing
cenderung terlaksana dengan baik, maka
terpengaruh. siswa akan muncul rasa iba atau
c. Berdasarkan akar emapti terhadap peran bullying
penyebab masalahnya, yang dilakukan oleh temannya.
karakter kepribadian
yang mencerminkan
perilaku negatif sangat
berpengaruh
munculnya bullying. 2. MENCEGAH PERILAKU 2. Menggunakan layanan bimbingan klasikal
Karakter ini terbentuk PERUNDUNGAN ATAU BULLYING dengan teknik terapi aversi merupakan
karena pengaruh KELAS XI OTKP MELALUI pendekatan behavior yang dirancang
lingkungan, LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL untuk meredakan atau menghilangkan
pengalaman masa lalu DENGAN TEKNIK TERAPI AVERSI gangguan perilaku spesifik yang
atau pola asuh orang DALAM PENDEKATAN KONSELING melibatkan pengasosiasian tingkah laku
tua. BEHAVIOR simtomatik dengan stimulus yang
menyakitkan sehingga tingkah laku yang
Hasil kajian literatur: tidak diinginkan terhambat
kemunculannya.
 Menurut Krumboltz dan Thoresen  Contohnya: siswa yang suka membully
(dalam Nabilla, 2019) menggunakan dengan verbal atau fisik ditunjukkan
konseling behavioral dapat foto atau vidio yang serupa, di saat yang
memberikan bantuan kepada orang sama diberikanlah perlakuan atau
lain untuk memecahkan masalah contoh yang sama sehingga stimuli
interpersonal, emosional dan yang tidak disukai (aversive stimuli)
keputusan tertentu. akan menciptakan stimulus yang tidak
 Menurut Corey (2013: menyenangkan bersamaan dengan
216), aversi adalah teknik yang stimulus yang ingin dikontrol.
digunakan untuk meredakan  Dalam teknik aversi ini diharapkan
gangguan perilaku spesifik, terjadi proses pembalikan reinforcement
menghubungkan gejala perilaku dari perasaan senang atau bangga
dengan stimulus yang menyakitkan menyakiti orang lain menjadi
hingga perilaku yang tidak reinforcement seperti iba, takut, rasa
dikehendaki kemunculannya berdosa melihat orang lain terluka dan
terhambat. merasa sakit karena perlakuan dirinya.
2. Peserta didik a. Berdasarkan akar 1. MENINGKATKAN RASA PERCAYA 1. Maka dapat diketahui bahwa dengan
memiliki rasa penyebab masalahnya, DIRI KELAS X AKUNTASI MELALUI mengunakan bimbingan kelompok teknik
kurang percaya kelemahan yang ada LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK diskusi ini akan mendorong siswa dalam
diri yang terjadi pada diri sendiri DENGAN TEKNIK DISKUSI memulai interaksi dan memberikan
di SMK Negeri 1 sangat mempengaruhi KELOMPOK DI SMK NEGERI 1 kesempatan siswa dalam mengutarakan
Tambelangan munculnya rasa TAMBELANGAN pendapatnya.
kurang percaya diri hal  Adapun pendapat lain dari Hartinah
ini dikarenakan Hasil kajian literatur: (2017) diskusi merupakan cara dalam
trauma kegagalan bimbingan kelompok untuk saling
dimasa lalu seperti  Menurut Prayitno,dkk (2017) benar-benar terlibat dalam silang
selalu dihina, tidak bimbingan kelompok merupakan menyilang pembicaraan.
diberikan kesempatan, suatu kegiatan yang dilaksanakan  Tambusai (2021) bahwa pelaksanaan
tidak dihargai atau oleh oleh beberapa orang dengan bimbingan kelompok terhadap siswa
dipermalukan. Selain memanfaatkan dinamika kelompok. sangat berpengaruh untuk
itu bentuk fisik yang Prayitno, dkk. (2017). Layanan menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
tidak sempurna juga Bimbingan Kelompok & Sesuai dengan tujuannya dimana
salah satu faktor Konseling Kelompok yang dalam bimbingan kelompok siswa
penyebabnya, banyak Berhasil Dasar dan Profil. mampu mengaktifkan dirinya dalam
anak yang dijauhi Bogor: Ghalia Indonesia memberikan pertanyaan, saran atau
karena bentuk badan pendapat melalui bimbingan kelompok.
yang tidak ideal, warna  Menurut Hasibuan & Moedjiono Hartinah, S. (2017). Konsep Dasar
kulit yang tidak putih (Akbari, 2016) teknik diskusi Bimbingan Kelompok. Bandung:
dan mulus, atau merupakan suatu cara Refika Aditama.
memang mempunyai membimbing melalui kelompok,
fisik yang tidak dengan memberikan kesempatan Kelebihan teknik diskusi kelompok :
sempurna. kepada siswa untuk mengutarakan  Diskusi melibatkan semua siswa
b. Berdasarkan akar pendapat, menyimpulkan mengenai secara langsung
penyebab masalahnya, suatu permasalahan atau sebagai  Setiap siswa dapat menguji tingkat
anak yang merasa alterntif permasalahan yang pengetahuan dan penguasaan bahan
dibesarkan dari sedanag dihadapi. masing-masing
keluarga yang Akbari, D. R. (2016). Penerapan Bimbingan  Diskusi dapat menumbuhkan dan
berpendidikan rendah Kelompok Teknik Diskusi untuk mengembangkan cara berpikir
akan muncul rasa Meningkatkan Keterampilan  Dengan mengajukan dan
tidak percaya diri Pemecahan Konflik Interpersonal mempertahankan pendapatnya dalam
karena mempunyai pada Siswa Kelas XI Apk di SMKN diskusi diharapkan para siswa akan
pemikiran bahwa dia 1 Sooko Mojokerto. Jurnal dapat memperoleh kepercayaan akan
tidak sama derajatnya Mahasiswa Bimbingan Konseling (kemampuan) diri sendiri.
dengan teman lainnya UNESA, 6(3).  Diskusi dapat menunjang usaha-
yang orang tuanya usaha pengembangan sikap sosial dan
memiliki pekerjaan sikap demokratis para siswa
lebih tinggi. Munculnya
kurangnya rasa Kelemahan teknik diskusi kelompok :
percaya diri membuat  Suatu diskusi dapat diramalkan
anak tidak ingin sebelumnya mengenai bagaimana
mengembangkan hasilnya sebab tergantung kepada
kemampuannya kepemimpinan dan partisipasi
karena malu, hal ini anggota-anggotanya.
termasuk fixed  Suatu diskusi memerlukan
mindset. keterampilan keterampilan tertentu
yang belum pernah dipelajari
sebelumnya.
 Jalannya diskusi dapat dikuasai
(didominasi) oleh beberapa siswa yang
"menonjol".
 Diskusi yang mendalam memerlukan
waktu yang banyak. Apabila suasana
diskusi hangat dan siswa sudah
berani mengemukakan buah pikiran
mereka, maka biasanya sulit untuk
membatasi pokok masalah.
 Jumlah siswa yang terlalu besar di
dalam kelas akan memengaruhi
kesempatan setiap siswa untuk
mengemukakan pendapatnya.

https://www.mandandi.com/2020/05/kele
bihan-dan-kekurangan-metode-diskusi.html
2. MENINGKATKAN RASA PERCAYA 1. Menggunakan layanan bimbingan
DIRI KELAS X AKUNTASI MELALUI kelompok dengan penguatan p ositif
LAYANAN BIMBINGAN (Positive Reinforcement) dalam
KELOMPOK DENGAN TEKNIK pendekatan konseling behavior yang
PENGUATAN POSITIF (POSITIVE dirancang untuk memberikan penguatan
REINFORCEMENT) yang menyenangkan, setelah tingkah laku
yang diinginkan ditampilkan agar tingkah
Hasil kajian literatur: laku yang diinginkan cenderung akan
diulang, meningkat dan menetap di masa
 Menurut Corey (2013), kejadian akan datang.
atau segala sesuatu yang dapat  Subjek yang mendapat posititive
membuat tingkah laku yang reinforcement cenderung
diinginkan berpeluang diulang menggeneralisasikan kepada dirinya,
karena bersifat disenangi. sehingga merasa dirinya berharga.
Penguatan positif dilakukan agar Hubungan antara penerima dan
tingkah laku yang tidak diinginkan pemberi penguatan pun menjadi baik,
berkurang dan tingkah laku yang karena pemberi penguatannya
diinginkan dapat meningkat. diasosiasikan.
Secara umum tujuan konseling  Memberikan dukungan serta
perilaku adalah menciptakan pengakuan merupakan pengalaman
kondisikondisi baru bagi konseli yang menyenangkan bagi anak
untuk belajar perilaku adaptif. Hal sehingga anak merasa dihargai oleh
ini mendasarkan pada asumsi lingkungannya. Bentuk pengakuan dan
bahwa semua tingkah laku dapat penghargaan diri yang positif
dipelajari, termasuk perilaku yang dituangkan melalui teknik positive
tidak sesuai. reinforcement sehingga akan menjadi
 Menurut Wasty Soemanto motivasi langsung bagi anak untuk
(2006:129), yang dimaksud dengan mengembangkan kepercayaan dirinya.
pemberian penguatan
(reinforcement) adalah suatu
respon positif dari guru kepada
siswa yang telah melakukan suatu
perbuatan yang baik atau
berpartisipasi. Pemberian
penguatan (reinforcement) ini
dilakukan oleh guru dengan tujuan
agar siswa dapat lebih giat
berpartisipasi dalam interaksi
belajar mengajar dan mengajar
siswa agar mengulangi lagi
perbuatan yang baik itu.

Anda mungkin juga menyukai