LK. 2.2 Menentukan Solusi - MULYA DIAN ANDI KARA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

Analisis alternatif Penentuan Analisis penentuan


No. Eksplorasi alternatif solusi
solusi Solusi solusi
1 LITERATUR : menyajikan video ➢ Penerapan Dengan Mengunakan
KD. 4.1.Mempraktikkan kombinasi gerak pembelajaran sepak bola model inovasi teknologi dalam
lokomotor, non-lokomotor, dan tentang gerakan kombinasi problem metode pembelajan PBL
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, lokomotor, nonlokomotor based (problem based learning)
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam dan manipulative learning ( dan pendekatan
berbagai permainan bola besar sederhana permainan sepak bola. PBL ) untuk pembelajaran kontekstual
dan atau tradisional. *( kelas 5 ) Mengunakan media yang meningkatka dengan menggunakan
dimodifikasi seperti bola n motivasi masalah sebagai fokus
Motivasi sebagai proses psikologis adalah yang lebih ringan ( bola belajar utama dari pembelajaran.
refleksi kekuatan interaksi antara kognisi, plastic, bola karet, spons ), siswa. Keuntungan dari
pengalaman, dan kebutuhan (Fallo & akan membuat siswa lebih Dari penggunaan PBL dalam
Lauh, 2017) berani. penerapan pembelajaran adalah salah
Motivasi sangat erat kaitannya dengan model satunya dapat
kinestetik (gerak), karena itu tingkat Menurut Dikti (2014), ada problem meningkatkan kemampuan
kinestetik yang dimiliki siswa tinggi akan beberapa Jenis-jenis based analisis dari pembelajar.
dapat mendorong siswa dalam proses Pembelajaran Student learning ( ciri-ciri dari problem based
pembelajaran serta selalu berupaya untuk Centered Learning (SCL). PBL ) akan learning, yaitu:
mencapai hasil yang optimal dan Jenis-jenis Model-model mendapatkan ciri – ciri :
berprestasi(Syahruddin et al., 2019) pembelajaran yang input : 1. Pengajuan Masalah atau
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahr menggunakan pendekatan Motivasi Pertanyaan
SCL (Student Centered belajar dan 2. Keterkaitan dengan
aga/article/view/32833 Berbagai Disiplin Ilmu
Learning), antara lain yaitu keaktifan
3. Penyelidikan yang Autentik
De Decce dan Grawford (dalam Kompri, sebagai berikut: lebih (asli, nyata)
2016:243), ada empat fungsi guru sebagai 1. Small Group Discussion meningkat. 4. Menghasilkan Karya
pengajar yang berhubungan dengan cara (SGD). 5. Kolaborasi
pemeliharaan dan peningkatan motivasi 2. Role-Play and
belajar siswa, yaitu: Simulation.
1. Guru harus menggairahkan peserta didik,
Langkah-langkah
3. Discovery Learning. Praktik Problem Based
artinya guru harus menghindari hal-hal yang
monoton dan membosankan dalam
4. Self-Directed Learning. Learning
pembelajaran. 5. Cooperative Learning. 1. Orientasi Siswa pada
2. Memberikan harapan yang realistis, artinya 6. Contextual Learning ➢ Mengunakan Masalah. ...
guru harus memelihara harapan-harapan siswa (CL). media inovasi 2. Mengorganisasi Siswa
yang realistis dan memodifikasi harapan- 7. Problem Based Learning sebagai untuk Belajar. ...
harapan yang kurang atau tidak realistis. (PBL). sarana 3. Membimbing
3. Memberikan penghargaan, artinya guru 8. Collaborative Learning pembelajaran Penyelidikan Individual
diharapkan memberikan hadiah kepada siswa dan Kelompok. ...
(CbL). , untuk 4. Mengembangkan dan
(dapat berupa pujian, angka yang baik, dsb) 9. Project Based Learning mendorong
atas keberhasilannya, sehingga siswa Menyajikan Hasil Karya.
terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut
(PjBL). siswa lebih 5. Menganalisis dan
guna mencapai tujuan pembelajaran. (Sumber) termotivasi Mengevaluasi Proses
4. Mengarahkan perilaku siswa, artinya guru https://www.kajianpustaka. dalam Pemecahan Masalah.
harus memberikan respon terhadap siswa yang com/2021/05/model- pembelajaran
tidak terlibat secara langsung dalam pembelajaran-scl-student- Fathurrohman (2017:112)
pembelajaran agar berpartisipasi aktif. centered-learning.html mengemukakan PBL
Dimyati (dalam Kompri, 2016:244), (problem based learning)
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi
ini adalah pembelajaran
belajar siswa antara lain:
1. Cita-cita atau aspirasi siswa, yang menggunakan
2. Kemauan siswa, masalah nyata (autentik)
3. Kondisi siswa, yang tidak terstruktur dan
4. Kondisi lingkungan siswa, bersifat terbuka sebagai
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan konteks bagi peserta didik
pembelajaran, untuk mengembangkan
6. Upaya guru dalam pembelajaran siswa. ketrampilan menyelesaikan
https://journal.peradaban.ac.id/index.php/jdpgsd/art
icle/download/820/620
masalah dan berfikir kritis
serta sekaligus membangun
pengetahuan baru.
Menurut Siswono dan Karsen (2008),
Student Center Learning (SCL) adalah
model pembelajaran yang fokus pada
kebutuhan, kemampuan, minat, motivasi
dan gaya pembelajaran dari siswa dengan
pengajar sebagai fasilitator pembelajaran,
sehingga menjadikan setiap siswa untuk
lebih aktif dan mampu untuk
bertanggungjawab terhadap proses
pembelajarannya sendiri.

Menurut Rahila S (2018) Ciri model


pembelajaran SCL sesuai unsurnya dapat
diciri sebagai berikut:
1. pendidik berperan sebagai fasilitator
dan motivator;
2. peserta didik, harus menunjukan
kinerja, yang bersifat kreatif yang
mengintegrasikan kemampuan
kognitif, psikomotorik dan afeksi
secara utuh;
3. proses interaksinya, menitik beratkan
pada “method of inquiry discovery”;
4. sumber belajarnya, bersifat
multidimensi, artinya bisa didapat dari
mana saja; dan lingkungan belajarnya,
harus terancang dan kontekstual.

Menurut Dikti (2014), ada beberapa


Jenis-jenis Pembelajaran Student
Centered Learning (SCL). Jenis-jenis
Model-model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan SCL (Student
Centered Learning), antara lain yaitu
sebagai berikut:
1. Small Group Discussion (SGD).
2. Role-Play and Simulation.
3. Discovery Learning.
4. Self-Directed Learning.
5. Cooperative Learning.
6. Contextual Learning (CL).
7. Problem Based Learning (PBL).
8. Collaborative Learning (CbL).
9. Project Based Learning (PjBL).
(Sumber)
https://www.kajianpustaka.com/2021/05/model-
pembelajaran-scl-student-centered-learning.html

Sedangkan dalam makna yang lebih


kompleks pembelajaran hakikatnya
adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan siswanya
(mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya) dalam rangka
mencapai tujuan yang
diharapkan.(Trianto,2010:17).
Penggunaan metode bantuan tutor sebaya
terbukti sangat membantu peningkatan
hasil belajar siswa hal ini dikarenakan
kelebihan penggunaan metode tutor
sebaya banyak memberikan keuntungan
di antaranya siswa yang takut atau segan
dengan guru menjadi tidak takut karena
belajar dengan teman sebaya. Meskipun
siswa belajar dengan teman, akan tetapi
tidak mengurangi pencapaian nilai
afektif, siswa tetap belajar dengan penuh
percaya diri, semangat, disiplin, jujur, dan
penuh tanggung jawab.
https://rumahjurnal.net/ptp/article/view/5
60

"Hasil Wawancara Wawancara Rekan


Sejawat
Dalam meningkatan Motivasi
belajar siswa masih rendah
diantaranya guru diharuskan
untuk melakukan berbagai
terobosan dan inovasi dalam
proses pembelajaran dengan
tujuan agar proses pembelajaran
tetap berjalan sebagaimana
mestinya. Salah satunya dengan
menggunakan model
pembelajaran yang inovatif yang
berpusat kepada siswa
disarankan menggunakan PBL."
2 LITERATUR : membuat media ➢ Penerapan Dengan Mengunakan
KD3.10.Memahami bahaya merokok, interaktif power point model inovasi teknologi dan
minuman keras, dan narkotika, zat-zat dan menampilkan problem metode pembelajan PBL
aditif (NAPZA) dan obat berbahaya gambar / video terkait based (problem based learning)
lainnya terhadap kesehatan tubuh. learning ( pendekatan pembelajaran
materi pembelajaran
PBL ) untuk kontekstual dengan
bahaya merokok, minuman
Fungsi media pembelajaran adalah meningkatka menggunakan masalah
keras, dan narkotika, zat-
sebagai alat bantu mengajar, yakni n motivasi sebagai fokus utama dari
zat aditif (NAPZA)
menunjang penggunaan metode mengajar belajar siswa pembelajaran. Keuntungan
Mengguanakan media Dari dari penggunaan PBL
yang diterapkan maupun dipergunakan
guru. Salah satunya adalah media yang inovatif TIK akan penerapan dalam pembelajaran adalah
pembelajaran yang bersifat elektronik, membuat siswa lebih model salah satunya dapat
dalam hal ini dapat menggunakan mudah mempelajari. problem meningkatkan kemampuan
komputer sebagai pelengkap media based analisis dari pembelajar.
pembelajaran yang lebih interaktif. Agar Menurut Dikti (2014), ada learning ( ciri-ciri dari problem based
lebih menyenangkan, maka guru dapat beberapa PBL ) akan learning, yaitu:
mengemas materi menjadi sebuah bahan Jenis-jenis Pembelajaran mendapatkan ciri – ciri :
ajar yang menarik, dengan Student input : 1. Pengajuan Masalah atau
mengaplikasikan teknologi dalam Centered Learning (SCL). Motivasi Pertanyaan
dunia pendidikan, maka dapat Jenis-jenis belajar dan Pembelajaran berkisar pada
Model-model keaktifan masalah atau pertanyaan yang
diciptakan media pembelajaran berbasis nyata dan penting bagi siswa
Game. pembelajaran yang lebih maupun masyarakat.
menggunakan pendekatan meningkat. Pertanyaan dan masalah yang
Menurut Arend (dalam Mulyono SCL (Student Centered diajukan harus memenuhi
2018:89) memilih istilah model Learning), antara lain yaitu ➢ Menggunaka kriteria autentik, jelas, mudah
pembelajaran didasarkan pada dua alasan sebagai berikut: n power point dipahami, luas, dan
penting diantaranya: 1. Small Group Discussion dan video bermanfaat.
1. Istilah model memiliki makna yang (SGD). terkait materi 2. Keterkaitan dengan
lebih luas daripada pendekatan, strategi, 2. Role-Play and untuk Berbagai Disiplin Ilmu
Simulation. menarik Masalah yang diajukan dalam
metode dan teknik. proses pembelajaran
2. Model sebagai sarana komunikasi 3. Discovery Learning. siswa lebih sebaiknya berkaitan atau
4. Self-Directed Learning. aktif dalam melibatkan berbagai disiplin
5. Cooperative Learning. proses ilmu.
yang penting apakah yang dibicarakan 6. Contextual Learning pembelajaran 3. Penyelidikan yang
tentang mengajar di kelas atau praktik (CL). . Autentik (asli, nyata)
mengawasi anak-anak. 7. Problem Based Learning Penyelidikan dilakukan pada
(PBL). masalah yang autentik. Selain
itu, penyelidikan juga
Menurut Menurut Al-Tabany (2017), 8. Collaborative Learning diperlukan untuk mencari
Project Based-Learning (PjBL) (CbL). penyelesaian masalah yang
merupakan Model pembelajaran inovatif 9. Project Based Learning bersifat nyata.
yang berpusat pada siswa (Student (PjBL). Dalam penyelidikan, siswa
Centered) dan menempatakan guru (Sumber) akan menganalisis dan
sebagai motivator dan fasilisator, dimana merumuskan masalah,
siswa diberi peluang untuk bekerja secara mengembangkan, dan
otonom mengkonstruksi belajarnya. membuat hipotesis, serta
Beberapa hal yang perlu diperhatikan menggambarkan hasil akhir.
4. Menghasilkan Karya
dalam melaksanakan model pembelajaran Pada problem based learning,
inovatif ini sebagai berikut: siswa bertugas untuk
1. Membuat tugas menjadi bermakna, menyusun hasil penelitiannya
jelas dan menantang. dalam sebuah karya dan
2. Menganekaragamkan tugas. menunjukkan hasilnya.
3. Menaruh perhatian pada tingkat Artinya, siswa diminta untuk
kesulitan. membuat laporan dari hasil
4. Memonitor kemajuan peserta didik. penyelesaian masalah.
Sumber: 5. Kolaborasi
Pada problem based learning,
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&
tugas-tugas yang diberikan
id=S_rJDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR4&dq=
harus diselesaikan secara
pengertian+model+pembelajaran+inovatif&ot
kolaboratif. Kerja kolaboratif
s=Zjx7YPfGJL&sig=zpPGOi4hdt4targ7ZQe
dapat dilakukan baik
05AMs4-
antarsiswa dalam kelompok
M&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%
besar atau kecil, maupun
20model%20pembelajaran%20inovatif&f=fal
antara siswa dan guru.
se

Kuswardayan (dalam Arifin, 2014: 136) Langkah-langkah


menjelaskan bahwa game edukasi Praktik Problem Based
merupakan salah satu tema permainan Learning
1. Orientasi Siswa pada
yang berusaha memberikan nilai edukasi Masalah. ...
dalam sebuah permainan, sehingga 2. Mengorganisasi Siswa
permainan yang awalnya hanya berfungsi untuk Belajar. ...
sebagai media penghibur, akhirnya juga 3. Membimbing
dapat digunakan sebagai media Penyelidikan Individual
pembelajaran atau pelatihan. dan Kelompok. ...
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ 4. Mengembangkan dan
IKA/article/view/19824 Menyajikan Hasil Karya.
5. Menganalisis dan
Mengevaluasi Proses
Berikut macam macam pembelajaran
Pemecahan Masalah.
inovatif dalam kurikulum merdeka, yang
dapat diterapkan dalam proses belajar-
mengajar. Fathurrohman (2017:112)
1. Project-Based Learning mengemukakan PBL
Project-Based Learning (PBL) adalah (problem based learning)
salah satu bentuk pembelajaran inovatif ini adalah pembelajaran
yang menekankan pada pemahaman yang menggunakan
siswa melalui pengalaman praktis dan masalah nyata (autentik)
aplikasi dalam situasi yang relevan. yang tidak terstruktur dan
Dalam PBL, siswa mempelajari materi bersifat terbuka sebagai
melalui proyek yang berkaitan dengan konteks bagi peserta didik
topik yang diajarkan. Ini membantu untuk mengembangkan
mereka memahami materi dengan cara ketrampilan menyelesaikan
yang lebih visual dan menyenangkan. masalah dan berfikir kritis
serta sekaligus membangun
2. Student-Centered Learning pengetahuan baru.
Pembelajaran Terpusat Siswa (Student-
Centered Learning) adalah bentuk
pembelajaran inovatif yang memberikan
kontrol atas proses belajar kepada siswa.
Siswa memiliki tanggung jawab atas hasil
belajar mereka dan dapat membangun
motivasi dan rasa percaya diri mereka.
Pembelajaran terpusat siswa
memfokuskan pada kebutuhan individu
siswa dan memungkinkan mereka untuk
mempelajari materi pada tingkat yang
sesuai dengan kemampuan mereka.

3. Collaborative Learning
Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative
Learning) adalah bentuk pembelajaran
inovatif yang memfokuskan pada
kerjasama dan komunikasi antar siswa.
Dalam pembelajaran kolaboratif, siswa
bekerja sama dalam kelompok kecil untuk
menyelesaikan tugas dan proyek. Ini
membantu mereka membangun
kemampuan kerja sama dan komunikasi
yang penting dalam hidup.

4. Concept-Based Learning
Pembelajaran Berkonsep (Concept-Based
Learning) adalah bentuk pembelajaran
inovatif yang memfokuskan pada
pemahaman konseptual dan model.
Dalam pembelajaran berkonsep, siswa
mempelajari materi dengan menggunakan
konsep dan model untuk memahami dan
menyimpan informasi. Ini membantu
mereka memahami materi dengan lebih
baik dan menyimpan informasi lebih
lama.

5. Technology-Based Learning
Pembelajaran Berbasis Teknologi
(Technology-Based Learning) adalah
bentuk pembelajaran inovatif yang
memanfaatkan teknologi untuk
membantu siswa mempelajari materi.
Siswa menggunakan komputer, tablet,
dan internet untuk belajar dan
menyelesaikan tugas. Ini membantu
mereka memperoleh pemahaman yang
lebih baik dan memiliki akses ke sumber
daya yang luas.
https://universitas-
ottowgeissler.ac.id/jenis-jenis-
pembelajaran-inovatif-dalam-kurikulum-
merdeka/

"Wawancara guru penggerak


Sebagai Guru Penggerak mohon
berkenan menjawab pertanyaan
berikut
1.Bagai mana cara menerapkan model
pembelajaran inovasi untuk
memotivasi siswa kelas V dalam hal
peminatan peserta didik terhadap
materi?
Jawab : Sebagai guru dalam
mewujudkan pembelajaran yang
berpihak pada murid harus
memahami kebutuhan belajar
murid,bakat minat murid dan profil
belajar murid.Guru harus melakukan
asesmen diagnosis awal pembelajaran
agar mengetahui minat bakat dari
berbagai macam murid yang ada,oleh
karena itu guru harus dapat menggali
kebutuhan tadi sehingga dapat
menentukan model pembelajaran
yang tepat bagi muridnya,guru tidak
boleh memaksakan model
pembelajarannya namun hanya
mengarahkan sesuai harapan murid
sehingga ketika pembelajaran
diterapkan murid dapat merefleksi
kekuatan yang muncul dalam dirinya.

2.Model pembelajaran apa yang


paling tepat digunakan?Mengapa?
Jawab : Menurut saya pembelajaran
yang cocok adalah pembelajaran
berdiferensiasi karena pembelajaran
ini benar-benar menfasilitasi apa yang
menjadi kebutuhan,minat,bakat dan
profil murid sehingga pembelajaran
sangat menyenangkan karena
berdasar keinginan murid
Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jscpe/article/view/36807

Anda mungkin juga menyukai