Tulisan ini mengkaji konsep kafa'ah dalam hadis-hadis hukum. Berfokus pada dua hadis yang menyatakan bahwa kafa'ah pada masa Nabi lebih menitikberatkan pada agama daripada keturunan. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang. Kafa'ah diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis, tetapi bukan mutlak melainkan sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Tulisan ini menganalis
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
90 tayangan2 halaman
Tulisan ini mengkaji konsep kafa'ah dalam hadis-hadis hukum. Berfokus pada dua hadis yang menyatakan bahwa kafa'ah pada masa Nabi lebih menitikberatkan pada agama daripada keturunan. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang. Kafa'ah diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis, tetapi bukan mutlak melainkan sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Tulisan ini menganalis
Tulisan ini mengkaji konsep kafa'ah dalam hadis-hadis hukum. Berfokus pada dua hadis yang menyatakan bahwa kafa'ah pada masa Nabi lebih menitikberatkan pada agama daripada keturunan. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang. Kafa'ah diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis, tetapi bukan mutlak melainkan sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Tulisan ini menganalis
Tulisan ini mengkaji konsep kafa'ah dalam hadis-hadis hukum. Berfokus pada dua hadis yang menyatakan bahwa kafa'ah pada masa Nabi lebih menitikberatkan pada agama daripada keturunan. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang. Kafa'ah diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis, tetapi bukan mutlak melainkan sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Tulisan ini menganalis
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
Review Jurnal Ke-10
Nama Jurnal Jurnal Syariah dan Hukum
Volume 03 Nomor dan Halaman 02, 24-34 Tahun 2021 Penulis Nurcahaya Judul Konsep Kafa’ah dalam Hadist-hadist Hukum Reviewer Siti Humairoh Abstrak Tulisan ini mengkaji kafaah yang terdapat dalam tradisi hukum keluarga (hadits). Di sana banyak hadis Nabi yang membicarakan tentang Kafa'ah, tapi disini penulisnya saja berfokus pada dua hadits dengan alasan bahwa salah satu hadits yang penulis kemukakan maju kurang lebih mungkin sudah mewakili tradisi lain. Dari hadits, itu adalah menyatakan bahwa kafa'ah pada masa Rasulullah SAW lebih menitik beratkan pada agama samping. Islam tidak mengenal perbedaan antara manusia dengan manusia lainnya, sebagaimana selama mereka Muslim dan saleh. Ketentuan ini menjadi tolak ukur bagi kafa'ah dalam pernikahan dengan alasan bahwa setiap muslim adalah bersaudara. Untuk membangun dan mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, Islam menganjurkan adanya kafa'ah atau keseimbangan antara calon suami istri. Tapi ini bukanlah sesuatu yang mutlak, melainkan sesuatu yang perlu diperhatikan untuk terciptanya tujuan pernikahan yang bahagia dan langgeng, karena pada prinsipnya Islam memandang kedudukan manusia sama dengan manusia lainnya. Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Istilah kafa’ah atau sekufu dibahas ulama fikih dalam Pembahasan masalah perkawinan ketika membicarakan jodoh seorang wanita. Dalam kamus munjid diketahui kalimat Istilah kafa’ah atau sekufu dibahas ulama fikih dalam masalah perkawinan ketika membicarakan jodoh seorang wanita. Hadis-hadis tentang Kafa’ah Dalil tentang pentingnya masalah kafa’ah ketika hendak memilih pasangan hidup telah ditetapkan dalam beberapa hadis Nabi , di antaranya adalah hadist riwayat Ibnu Majah : Artinya : Dari ‘A’isyah ra, ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda, “Pilihlah baik- baik (tempat) untuk sperma kalian, menikahlah kalian dengan yang sekufu, dan nikahkanlah (anak-anak perempuan kalian kepada mereka (yang sekufu). Hadis riwayat Dar al-Qutniy : Artinya: Janganlah kalian menikahkan wanita kecuali yang sepadan dan sekufu: Dan janganlah ada orang yang menikahkannya kecuali para walinya , tidak ada mahar kurang dari sepuluh persen. Kelebihan Penelitian a. Menjelaskan arti dari konsep kafa’ah menggunakan hadist-hadist nabi. b. Penjelasan nya juga cukup jelas karena terdapat asbabul wurud dari hadist yang di jelaskan Kelemahan Penelitian Ayat-ayat yang di gunakan di dalam penelitian ini tidak menggunakan harokat sehingga sedikit menyulitkan orang yang tidak bisa membaca arab gundul. Kesimpulan Kafa’ah itu sangat perlu dan sangat penting bagi orang yang ingin menikah agar mereka bisa melangsungkan kehidupan yang berumah tangga yang harmonis dan bisa memilih pasangan hidupnya yang sesuai dengan tuntutan agama, sehingga dapat memberikan kehidupan rumah tangga yang kebahagiaannya di dunia dan di akhirat.