Tugas Geografi Atmosfer Litosfer Hidrosfer

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

ATMOSFER

  A . LAPISAN ATMOSFER
1.       Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh grafitasi
bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar.
2.       Lapisan Atmosfer
a.       Troposfer (0-12 km)
Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi
peristiwa-peristiwa cuaca,separti angin,hujan,awan,halilintar,dan lain-lain. Temperatur troposfer
relatif tidak konstan, semakin tinggi suhu semakin rendah. Ketinggian troposfer di kutub+8 km
suhu+ -460 C, di daerah sedang+ 11 km suhu+ -500 C, dan di daerah ekuator ketinggian+ 16 km
dengan suhu+ -500  C. Tropopause yaitu lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan
stratosfer. Temperaturnya relatif konstan. Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti
tropopause ini.
b.      Stratosfer (12-60 km)
Pada stratosfer berbentuk lapisan O3 (Ozon) yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan
bumi dari pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.
Lapisan ozon terletak pada ketinggian 35 km. Pada lapisan stratosfer perbedaan ketinggian
menyebabkan perbedaan temperatur.
c.       Mesosfer (60-80 km)
Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause merupakan lapisan
peralihan antara mesosfer dengan stratosfer. Lapisan ini memiliki temperatur -500 C sampai -700
C . Lapisan mesosfer dengan stratosfer merupakan pelindung bumi karena benda-benda meteor
dari luar ankasa yang sangat panas pecah dan berubah menjadi batuan-batuan kecil ynag tidak
membahayakan bumi terjadi pada lapisan ini.
d.      Termosfer (80-100 km)
Memiliki temperatur antara -400 C sampai -50 C. Di dalam lapisan ini sebagian molekul dan
atom-atom udara mengalami ionisasi.
e.      Lonosfer (100-800 km)
Memiliki temperatur antara 00  C sampai lebih dari 700 C. Di dalam lapisan ini seluruh atom
udara mengalami ionisasi.
f.        Eksosfer lebih dari 800 km
Lapisan ini merupakan lapisan atmosferr bumi paling luar. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini
sangat kecil. Benturan antar bagian udara jarang terjadi. Pada lapisan ini meteor mulai
berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi.
3.       Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer
Penyelidikan atmosfer memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut ;
a.       Untuk mengadakan ramalan cuaca (prakiraan cuaca) jangka pendek atau jangka panjang.
Prakiraan cuaca ini penting sekali bagi keperluan pertanian, penerbangan ,pelayaran, dan
peternakan.

b.      Untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan diadakanya hujan batuan.

c.       Untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan cara-cara yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki hubungan malalui udara.
d.      Untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas dan lain-lain.
B .CUACA
1.       Pengertian Cuaca
Cuaca adalah kondisi udara pada jangka waktu yang singkat dan wilayah yang sempit
2.       Dinamika Unsur-Unsur Cuaca
Cuaca terjadi pada tempat yang tidak luas dan pada suatu saat.
Keadaan cuaca dapat diperkirakan dengan cara pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap
unsur-unsur cuaca yaitu ;
a.       Suhu udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara ;
1)      Lamanya penyinaran matahari
2)      Sudut datang sinar matahari
3)      Perbedaan letak lintang
4)      Keadaan awan
5)      Relief permukaan bumi
b.      Tekanan udara
Tekanan udara adalah berat masa udara di atas suatu wilayah. Alat mengukur tekanan udara
disebut barometer . Orang pertama yang mengukur tekanan udara ialah Tarri Celli(1643). Alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer air raksa. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang sama disebut isobar.
c.       Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara maksimum kedaerah
yang memiliki tekanan udara minimun.
Menurut Hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan maksimum
kedaerah kedaerah yang memiliki tekanan minimum.
Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah Anemometer.
Untuk memudahkan dalam pemberian informasi, kecepatan angin diukur dengan menggunakan
skala Beaufart.
Angin dapat digolongkan kedalam dua kelompok besar,yaitu angin musim dan angin lokal.
1)      Angin musim
Adalah angin yang bersifat musiman. Angin musin dibedakan atas angin pesat dan angin muson.

a)      Angin pesat


Adalah angin yang bertiup sepanjang taun dari daerah subtropis kedaerah tropis (katulistiwa) . Di
daerah katulistiwa kedu angin pesat tersebut bertemu. Tempat pertemuan kedua angin pesat
tersebut daerah konvergensi antar tropik (DKAT) . DKAT adalah suatu zona atau wilayah yang
memiliki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Olek sebab itu daerah ini
disebut juga daerah Equator Thermal. Letaknya pada 23,50 LU dan 23,50 LS, yang selalu begerak
setiap 14 hari, yaitu bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya.
b)      Angin muson
Adalah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap tahun. Di Indonesia yang secara
geografis terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia)
serta letak matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di
selatan katulistiwa. Angin pasat mengalami perubahan menjadi angin muson barat dan muson
timur.
2)      Angin lokal
a)      Angin darat dan angin laut
Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin yang biasa dirasakan dalam kehidupan sehari-
hari, terutama penduduk yang tinggal menetap di daerah pesisir
b)      Angin gunung dan angin lembah
Angin gunung merupakan jenis angin yang bergerak dari gunung menuju lembah dan sebaliknya.
c)       Angin jatuh (fohm)
Adalah angin yang jatuh atau turun yang kering dan panas.
d.      Kelembaban Udara
Kelmbaban udara dibedakan atas dua jenis, yaitu ;
1)      Kelembaban absolut
Yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada udara disuatu tempat. Kelembaban absolut
dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m3 udara.
2)      Kelembaban relatif
Yaitu perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air
maksimun dalam udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan sama dalam persen.
e.      Awan
Awan adalah kumpulan titik air atau kristal es didalam udara yang terjadi karena adanya
kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Proses pendinginan terjadi
karena kelembaban udara terdorong keatas sampai atmosfer.
Tahap pembentukan awan ;
1)      Sinar matahati lebih cepat menghantarkan permukaan tanah yang gundul dari pada rerumputan.
Ketika hari cerah, udara lembab akan naik dari area tertentu.
2)      Ketika masa udara lembab membumbung dan akhirnya mendingin. Uap air di dalamnya
mengembun dan membentuk awan.
3)      Kantong-kantong masa udara hangat yang membumbung memasok awan dengan titik-titik air.
f.        Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu yang
diukur dalam harian, bulanan, atau tahunan. Alat mengukur curah hujan adalah rain gaoge.
Faktor-faktor yang memengaruhi curah hujan, yaitu topografi, arah lereng, dan arah angina.
Tiga tipe hujan yang umum dijumpai di daerah tropis,antara lain sebagai berikut.
a.       Hujan Frontal (Frontal Stroms)
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi didaerahfront yang disebabkan oleh pertemuanduamasa
udara yang temperaturnya berbeda, yaitu masa udara panasdan masa udara dingin sehingga
berkondensasi dan terbentuk hujan.
b.      Hujan Zenithal atau Konvektif  (Convectional Strom)
Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi karena udara naik akibat pemanasan yang tinggi. Hujan
ini terjadi di daerah tropis antara 23,50 LU dan 23,50 LS .
c.       Hujan orografis (Orografis Strom)
Hujanini terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung
atau pegunungan yang semakin ke atas semakin dingin sehingga terjadi kondensasi dan terjadilah
hujan.
C. Iklim
1.       Pengertian iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama (sekitar 30-100 tahunan) dan
cakupan wilayah yang luas. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
2.       Jenis Iklim
a.       Iklim matahari
Iklim ini didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Oleh karena itu, pembagian iklimnya didasarkan atas perbadaan lintang astronomis, yaitu
sebagai berikut.
1)      Daerah iklim tropis ; 00 –23,50LU/LS
2)      Daerah iklim subtropis ; 23,50 - 400LU/LS
3)       Daerah iklim sedang ; 400 – 66,50LU/LS
4)      Daerah iklim dingin ; 66,50 – 900LU/LS
b.      Iklim Koppen
Iklim didasarkan pada kelembapan dan temperature koppen membaginya kedalam limadaerah
iklim, yaitu sebagai berikut.
1)      Iklim A, yaitu iklim hujan tropis dengan temperature bulan terdingin minimum 180C dan rata-
rata kelembapan udara tinggi.
2)      Iklim B, yaitu kering atau gurun, terdapat didaerah gurun atau semi-arid (stepa) , dan kondisi
penguapanya besar sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir
secar permanen.
3)      Iklim C, yaitu iklim lintang sedang atau iklim hujan lintang sedang dengan temperature bulan
terdingin 180C sampai -30C.
4)      Iklim D, yaitu iklim sedang yang dipengaruhi disebut iklim mikrotermal.
5)      Iklim E, yaitu iklim kutub dengan ciri khasnya tidak mempunyai musim hangat.
c.       Iklim Schmidt Ferguson
Iklim ini dikembangkan oleh F.H. Schmidt dan J.H.A Ferguson. Mereka adalah orang belanda
yang menjadi peneliti iklim di Indonesia.
d.      Iklim Oldeman
Pembagian tipe ini hanya memakai indicator curah hujan. Bulan basah dan bulan kering secara
berturutan dikaitkan dengan pertanianuntuk daerah tertentu sehingga pembagian iklimnya
disebut zona agroklimat.
e.      Iklim Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasikan daerah iklim dipulau jawa secara vertical sesuai dengan kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan berdasarkan ketinggian.
D. Perubahan Iklim Global
         Dampak Perubahan Iklim
1.       Mencairnya Es di Kutub
Perubahan iklim juga menyebabkan mencairnya es dan gletser seluruh dunia, terutama di kutub
utara dan selatan. Diketahui bahwa es yang menyelimuti permukaan bumi telah berkurang 10%
sejak 1960. Sementara ketebalan es di kutub utara telah berkurang 42% dalam 40 tahun terakhir.
2.       Pergeseran Musim
Selain itu, perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya pergeseran musim. Musin kemarau
akan berlangsung lebih lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan dan pengguruan. Para
ilmuwan memperkirakan bahwa kekeringan akan melanda Afrika, Eropa. Amerika Utara, dan
Australia.Sementara musim hujan berlansung dalam waktu singkat dengan kecenderungan
intensitas curah hujan yang lebih tinggi dari curah hujan normal sehingga menyebabkan bencana
banjir dan tnah longsor.
3.       Peningkatan Permukaan Air Laut
Dampak perubahan iklim yang lainya adalah meningkatkan permukaan air laut. Menurut IPCC,
dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan permukaanair laut setinggi 10-25 cm.
sementara itu, diperkirakan air laut setinggi 15-95 cm.
4.       Dampak Lainya
Selain dampak-dampak tersebut, perubahan iklim juga akan menyebabkan terjadinya krisis
persediaan makanan akibat tingginya potensi gagal panen, krisis air bersih, meluasnya
penyebaran penyakit tropis seperti malaria, demam berdarah, dan diare, kebakaran hutan, serta
hilangnya jutaan spesies flora dan fauna karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu
dibumi.
         Penyebab Perubahan Iklim
Pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri ternyata juga
memberikan kontribusi besar pada pertambahan gas rumah kaca.
 Diindonesia sendiri gas rumah kaca yang berasal dari aktifitas manusia dapat dibedakan atas
beberapa hal, yaitu kerusakan hutan termasuk perubahan tata guna lahan,pemanfaatan energy
fosil,pertanian dan peternakan serta sampah. Pemanfaatan energy secara berlebihan,terutama
energy fosil,merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim secara global.
Jutan yang semakin rusak,baik karena kejadian alam maupun penebangan liar,juga menambah
jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer secara signifikan.
         Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim
a.       Pemerintah
1)      Upaya Migitasi Dan Adaptasi
Upaya pemerintah perlu dilakukan dalam berbagai sector.
2)      Pertanian dan Peternakan
Dari segi adaptasi,system informasi yang baik merupakan kunci utama bagi sector ini.
3)      Perikanan
Di sector perikana, pemerintah perlu memberikan bantuan berupa informasi kepada nelayan,
misalnya data cuaca dan kelautan yang actual sebagai penuntun bagi nelayan ketika akan pergi
melaut.
4)      Transportasi
Penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber terbesar
emisi gas rumah kaca.
5)      Manajemen Sampah
Sampah yang menumpuk ditempat pembuangan air (TPA) akan mengimisikan gas rumah kaca
berupa gas metana.
b.      Swasta atau Industri
Pemanfaatan energy yang efisien, baik dalam proses pengolahan diindustri maupun pembangkit
energy,
Merupakan upaya yang secara nyata dapat menurunkan emisi gas rumah kaca .upaya penurunan
emisi gas rumah kaca pun dapat dilakukan dengan pemanfaatan secara efisien bahan bakar dan
bahan baku yang ramah lingkungan dengan emisi gas rumah kaca minimum. Upaya efisiensi ini
sudah pasti tidak hanya memberikan dampak positif dalam memperlambat laju perubahan iklim,
melainkan juga menguntungkan pihak industry dari segi ekonomi.
LITOSFER
Pengertian Litosfer, Struktur Lapisan, dan Jenis Batuan Penyusunnya Ilustrasi bumi. Getty
Images/IStockphoto Ilustrasi bumi. Getty Images/IStockphoto Oleh: Cicik Novita - 31 Maret
2021 Dibaca Normal 2 menit Litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi.
Lapisan bumi paling atas ini terdiri atas sejumlah jenis batuan. tirto.id - Planet bumi terdiri atas
beberapa lapisan batuan. Lapisan yang paling atas bernama litosfer. Apa itu litosfer? Nama
litosfer diambil dari bahasa Yunani ‘lithos’ yang berarti batuan, dan 'sphera' yang bermakna
bulatan. Dengan demikian, pengertian litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi.
Ketebalan lapisan kulit bumi bagian luar atau yang paling atas tersebut sekitar 100 km. Lapisan
ini terdiri dari bebatuan. Namun, litosfer tidak terdiri atas elemen batuan keras saja. Ada pula
tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil, batuan, dan lainnya di lapisan ini. Lapisan litosfer
punya sejumlah manfaat, seperti sebagai sumber energi (minyak bumi, uranium, batubara);
sumber pemenuhan kebutuhan industri (besi dan aluminium); sumber bahan pembuat perhiasan
(mineral, intan, emas, perak); dan sumber bahan baku pupuk (nitrogen dan fosfat). Struktur
Lapisan Litosfer Struktur lapisan litosfer terdiri atas dua bagian. Kedua bagian tersebut adalah
lapisan sial (sisilium alumunium) dan lapisan sima (silisium magnesium). Merujuk pada modul
IPA terbitan Kemdikbud, berikut penjelasan tentang kedua lapisan litosfer itu. 1. Lapisan Sial
(silisium aluminium) Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun dari jenis logam silisium
dan alumunium. Rumus kimia senyawa tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Di lapisan sial, terdapat
batuan sedimen, granit andesit, jenis-jenis batuan metamorf, serta jenis batuan lain. Tebal lapisan
sial rata-rata 35 km, dan disebut juga dengan istilah kerak bumi. Adapun kerak bumi terbagi
menjadi dua bagian pula. Pertama adalah Kerak Benua, yakni bagian yang membentuk benua,
dan merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya, serta batuan beku
basalt di bagian bawahnya. Kedua, Kerak Samudra, yaitu kerak yang menjadi bagian dasar
samudra. Tersusun atas endapan di laut di bagian atas, lalu batuan vulkanik dan yang paling
bawah, batuan beku gabro dan peridolit. 2. Lapisan Sima (silisium magnesium) Lapisan Sima
adalah lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam silisium dan magnesium dengan rumus kimia
senyawa SiO2 dan MgO. Ketebalan lapisan ini mencapai 65 km, dan bahannya punya sifat
elastis. Berat jenis Lapisan Sima lebih besar dari Lapisan Sial karena jenis materi penyusunnya
tersebut. Di Lapisan Sima, ada juga kandungan besi dan magnesium bernama mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Jenis Batuan Penyusun Litosfer Batuan yang menyusun lapisan
litosfer dikategorikan menjadi 3 jenis. Masing-masing berbeda materi penyusunnya dan berbeda
pula proses terbentuknya. Ketiga jenis itu adalah Batuan Beku (igneous rocks), Batuan Sedimen
(sedimentary rocks), serta Batuan Metamorf/Malihan (metamorphic rocks). Semua jenis batuan
penyusun litosfer itu pada mulanya berasal dari magma saat gunung berapi meletus. Setelah
mencapai permukaan bumi, magma akan membeku dan menjadi batuan beku. Selama kurun
waktu beribu tahun, batuan beku di permukaan bumi akan hancur dan terurai. Ada yang terbawa
angin dan menjadi endapan di suatu tempat. Proses ini membentuk batuan endapan atau batuan
sedimen. Dalam proses selanjutnya, perubahan temperatur dan tekanan yang dialami dua jenis
batuan dia atas dalam jangka waktu lama, memicu pembentukan batuan malihan atau batuan
metamorf. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai masing-masing dari ketiga jenis bantuan
penyusun lapisan litosfer tersebut. 1. Batuan Beku Batuan Beku terbentuk dari satu atau
beberapa mineral saat pembekuan magma. Berdasarkan teksturnya, Batuan Beku dibedakan
menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Batuan beku plutonik terbentuk dari pembekuan
magma yang lambat waktunya, sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh
batuan beku plutonik adalah gabro, diorite, dan granit. Sementara batuan beku vulkanik
terbentuk dari pembekuan magma yang cepat sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contoh
batuan beku vulkanik ialah basalt, andesit, dan dacite. 2. Batuan Sedimen Batuan Sedimen
terbentuk akibat proses pembatuan atau litifikasi dari proses pelapukan dan erosi yang kemudian
terbawa oleh air atau angin, lalu mengendap. Batuan Sedimen terbagi menjadi 3. Pertama,
Batuan Sedimen Klastik yang terbentuk lewat proses pengendapan dari material-material yang
mengalami proses transportasi. Contoh: batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Kedua,
Batuan Sedimen Kimia yang terbentuk dari proses presipitasi dari larutan. Contoh: batu garam.
Ketiga, Batuan Sedimen Organik yang terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup.
Contoh: batu gamping terumbu. 3. Batuan Metamorf Batuan Metamorf terbentuk akibat proses
perubahan temperatur juga tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya sehingga berubah
tektur dan strukturnya. Jadi misalnya batuan yang sudah ada terpanaskan lagi dan meleleh, lalu
membentuk magma baru, dan jika dingin akan jadi batuan jenis baru. Jadi, Batuan Metamorf
adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan endapan yang terjadi akibat proses
metamorphosis. Faktor-faktor penyebab perubahan batuan ini adalah suhu tinggi, tekanan tinggi,
kombinasi suhu dan tekanan tinggi, serta penambahan bahan lain Contoh batuan jenis metamorf
ialah batu sabak atau slate yang merupakan hasil perubahan dari batu lempung. Marmer yang
merupakan hasil perubahan dari batu gamping, juga termasuk contoh batuan jenis metamorf
lainnya. Begitu juga batu kuarsit yang termasuk hasil perubahan dari batu pasir.
HIDROSFER
A.      SIKLUS HIDROLOGI
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran
peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus ari, atau daur hidrologi.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ;
a.       Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh
ke laut
b.      Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dibawa angin, membentuk awan
di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi.
c.       Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es diatas
laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser,
(lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala
meteorologis dan klimatologis, antara lain:
a.       Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air
menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
b.      Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulu
daun.
c.       Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evapoorasi dan transpirasi.
d.      Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e.      Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transporatsi panas dan uap air dari
satu lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar
f.        Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan
air, hujan es, dan hujan salju
g.       Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai
dan anak sungai
h.      Infiltirasi, yaitu perembasan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah
B.      PERAIRAN DARAT
1.       Sungai
Sungai adalah massa air tawar yang mengalir secara alamiah mengikuti alur suatu lembah yang
akhirnya mengikuti alur suatu lembah yang akhirnya berupa didanau atau dilaut
a.       Jenis-jenis sungai
1)      Sungai yang bersumber dari mata air. Sungai ini biasanya terdapat didaerah yang mempunyai
curah hujan sepanjang tahun dan daerah alirannya tertutup vegetasi yang cukup lebat. Sebagian
besar sungai diindonesia merupakan sungai yang bersumber dari mata air.
2)      Sungai yang bersumber dari air hujan. Sungai ini terdapat didaerah dengan curah hujan
musiman dan bervegetasi jarang sampai tidak bervegetasi. jika tidak ada hujan,aliran sungai akan
kering kerontang.contohnya,sungai-sungai yang ada di Nusa Tenggara.
3)      Sungai yang bersumber dari  pencarian es (gletser).Sungai ini terdapat didaerah lintang
tinggi dan didaerah pegunungan yang tinggi.contohnya sungai Membramo dan Digul diPapua
sebagai akibat pencairan es di Pegunungan Jaya Wijaya.
4)      Sungai yang bersumber dri bermacam-macam sumber air. Sungai ini lebih banyakterdapat
dipermukaan bumi. Airnya bersumber dari mata air atau dari pencairan es,kemudian ditambah
dari air hujanyang turun sepanjang tahun maupun musiman.
Berdasarkan letak alirannya,sungai dibedakan atas tiga macam,yaitu sebagai berikut.
1)      Sungai yang seluruhnya mengalir dipermukaan .
2)      Sungai yang seluruhnya mengalirdibawah permukaan tanah (sungai bawah tanah).seperti yang
terdapat didaerah kapur (karst).
3)      Sungai yang sebagian alirannya dipermukaan dan sebagian lagi dibawah permukaan tanah.
Sungai ini banyak terdapat didaerah karst, fenomenannya ada sungai yang mengalir dipermukaan
kemudian tiba-tiba menghilang masuk kedalam tanah.
Berdasarkan kestabilan kondisi air sungai dibedakan atas tiga macam,yaitu sebagai berikut.
1)      Sungai Perennialadalah sungai yang kondisi airnya stabil (permanen). Sungai ini selalu berair
walaupun musim kemarau. Contohnya sungai-sungai di Pulau Sumatra,Kalimantan dan Papua.
2)      Sungai Intermittenadalah sungai yang ada airnya hanya pada musim kemarau. Contohnya,
Sungai Benam di Sumba.
3)      Sungai Ephemeraladalah sungai yang hanya berair pada musim hujan, yaitu sungai yang
umumnya terdapat di Nusa Tenggara.
Berdasarkan proses geologi, sungai dibedakan atas tiga macam,yaitu sebagai berikut.
1)      Sungai Influent, yaitu sungai yang memasok (memberi masukan) air tanah.
2)      Sungai Effluent, yaitu sumber aliran sungai berasal dari air tanah. Pada system aliran ini
umumnya berlangsung sepanjang tahun sehingga disebut aliran tahunan (perennial stream).
3)      Sungai Intermittent, yaitu system aliran sungai terputus yang umumnya berlangsung setelah
terjadi hujan besar. Aliran jenis inilah yang umumnya menjadi sumber air yang disebut air tanah
musiman (perched water table).
Berdasarkan arah aliranya tipe sungai dibedakkan atas lima macam yaitu,sebagai berikut.
1)      Sungai Konsekwenadalah sungai yang alirannya mengikuti kemiringan batuan.
2)      Sungai Subsekwenadalah aliran sungai yang  arah alirannya sejajar dengan lapisan batuan.
3)      Sungai Obsekwen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan kemiringan lapisan
batuan.
4)      Sungai Resekwenadalah sungai yang arah alirannya searah dengan sungai konsekwen dan
alirannya masuk kesungai subsekwen.
5)      Sungai Insekwenadalah sungai yang arah alirannya miring terhadap sungai konsekwen.
b.      Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai atau system drainase (drainage system) adalah pola hubungan dari lembah-
lembah, baik dialiri sungai maupun tidak yang dipengaruhi oleh kemiringan lereng,jenis dan
struktur batuan, serta kondisi geomorfologis. Pola aliran sungai dibedakan atas pola
denditrik,rectangular,trellis radial,centripetal,annular,mutibasinal, dan pararel.
1)      Denditik ,yaitu pola aliran sungai berbentuk seperti cabang pohon yang tidak teratur arah dan
sudut yang bervariasi. Pola aliran ini terdapat didaerah yang memiliki jenis batuan sedimen
dengan topografi dataran.
2)      Rectangular, yaitu pola aliran sungai sungai induk dengan anak-anak sungai dengan
membentuk sudut 900. Pola aliran ini biasanya terdapat didaerah patahan atau rekahan.
3)      Trellis, yaitu pola aliran sungai yang percabangan dengan anak-anak sungainnya berbentuk
siku-siku atau hampir tegak lurus.biasanya berbentuk didaerah patahan. Contohnya, Sungai
Cikapudung yang terbelokkan oleh patahan Lembang di Jawa Barat.
4)      Radial (menyebar),yaitu pola aliran sungai menyebar yang biasanya berasal dari puncak gunung
yang berbentuk kerucut atau kubah (dome) sehingga aliran sungainnya menyebar keberbagai
arah. Contohnya sungai yang menyebar disemua lereng Gunung Merapi Jawa Tengah.
5)      Centripetal (memusat),yaitu pola aliran sungai yang anak-anak sungainya memusat pada satu
induk sungai. Pola ini terdapat didaerah cekungan,seperti anak-anak sungai Citarum yang
semuannya mengalir ke Citarum didaerah Cekungan Bandung Jawa Barat.
6)      Annular, yaitu pola aliran sungai yang melingkar dengan anak-anak sungainya membentuk
sudut yang hampir tegak lurus. Pola ini biasannya terdapat pada daerah bentukan kubah (dome)
yang tekstur batuannya berselang antara lunak dan keras.
7)      Multibasinal, yaitu pola aliran sungai yang percabangan anak sungainya tidak bermuara keanak
sungai utama,tetapi hilang kebawah permukaan tanah. Pola ini banyak terdapat didaerah karst.
8)      Parallel(sejajar), yaitu pola aliran sungai dengan ciri anak sungai dan sungai utama sejajar atau
hampir sejajar dengan membentuk sudut lancip. Pola ini terdapat pada lereng yang terkontrol
oleh struktur batuan (lipatan dan patahan).
Salah satu cara untuk mengetahui pola aliran sungai yaitu dengan memanfaatkan data ;
Citra penginderaan jauh (remote sensing), yaitu citra jadar,topografi permukaan bumi akan
terlihat tiga dimensi sehingga mudah dalam mendelineasi pola aliran sungai.

c.       Daerah Aliran Sungai


Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh
punggung-punggung bukit atau gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk
kemudian menyalurkannya kelaut melalui sungai utama.Wilayah daratan tersebut dinamakan
daerah tangkapan air (DTA) atau chatcment area yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur
utamanya terdiri atas sumber daya alam (tanah,air, dan vegetasi) dan sumber daya manusia yang
memanfaatkan sumber daya alam. Jadi, yang disebut daerah aliran sungai (drainage area river
basin) bukanlah hanya sungai yang berisi air saja, melainkan keseluruhan daratan yang
menampung air hujan yang jatuh diatas nya kemudian menyalurkan kesungai serta anak-anak
sungai. Semakin luas suatu DAS, Semakin besar pula daya tampung airnya.debit air sungai akan
berkurang jika kondisi DAS mengalami kerusakan.
DAS ini menyebabkan kekeringan dimusim kemarau dan banjir dimusim hujan yang keduannya
menyebabkan bencana. Jika cadangan air tanahnya banyak.,debit antara musim hujan dan musim
kemarau menjadi stabil dan tidak menyebabkan bencana.oleh karena itu,keberadaan air disuatu
DAS perlu dilestarikan melalui upaya-upaya konservasi. Pola konservasi di DAS yang umum
dilakukan, antara lain sebagai berikut.
1)      Reboisasi,dilakukan pada kawasan hutan,baik hutan lindung,suaka margasatwa, hutan produksi
tetap, ataupun  hutan produksi konversi.
2)      Penghijauan, dilakukan diluar kawasan hutan,yaitu pada lahan kritis atau tidak produktif dan
ada status pemilikan lahan.
3)      Social forestry, dilakukan dikawasan hutan Negara yang masyarakatnya sangat bergantung
pada hutan dan dilakukan dilahan kritis.
4)      Agro forestry, dilakukan diluar kawasan hutan yang lahannya berupa lahan pertanian milik
masyarakat.
d.      Manfaat Sungai
Sungai adalah salah satu sumber air yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup,bagi
manusia,hewan dan tumbuhan. Banyak manfaat sungai untuk kehidupan manusia, antara lain
sebagai berikut.
1)      Untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal ditepi
sungai seperti,mencuci,mandi,membersihkan perabot rumah tangga, dan memandikan ternak.
2)      Sumber air bagi pertanian, baik secara alamiah maupun dengan teknik irigasi.
3)      Sumber air minum. Oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) sungai ini biasanya dinetralkan
kembali sehingga dapat diminum.
4)      Sebagai sarana transportasi. Sungai-sungai yang ada di Kalimantan,Sumatra, dan Papua
dimanfaatkan untuk transportasi yang mengangkut penumpang atau barang dari muara kedaerah
pedalaman. Sungai-sungai ini biasannya merupakan sungai-sungai besar dan panjang.
5)      Sumber tenaga untuk pembangkit listrik tenaga air(PLTA). Sungai-sungai kecil juga dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrikcsehingga dapat mengurangi kebutuhan listrik
dengan membuat air terjun.
6)      Tempat untuk mengembangbiakan dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan manusia
akan protein hewani.
7)      Tempat rekreasi dan olahraga, seperti keindahan air terjun dan bendungan, serta olah raga deras
(ORAD).
e.      Permasalahan Sungai
Salah satu permasalahan sungai adalah pendangkalan sungai akibat erosi didaerah hulu.
Pendangkalan ini dapat menyebabkan banjir. Upaya mencegah banjir harus dilakukan secara
terpadu diseluruh daerah aliran sungai, baik daerah hulu,tengah maupun hilir. Upaya tersebut,
antara lain sebagai berikut.
1)      Upaya penghijauan dan penghutanan kembali wilayah-wilayah yang telah gundul.
2)      Pembuatan teras-teras dan petakan pada lahan miring yang memenuhi syarat bagi pencegahan
erosi. Erosi didaerah aliran sungai akan menyebabkan proses sedimentasi pada sungai tyang
dapat memperdangkal lembah tersebut. Akibatnya air sungai mudah meluap 9banjir) pada musim
hujan.
3)      Pembuatan tanggul-tanggul dipinggir sungai untuk menahan luapan air sungai pada musim
hujan. Upaya ini harus dibarengi dengan pengerukan dasar lembah dimusim kemarau.
4)      Pembuatan bendungan serbaguna untuk menampung dan memanfaatkan air sepanjang tahun. Air
yang disalurkan melalui irigasi akan mengurangi kapasitas air yang mengalir di sungai .
5)      Pembersihan sungai dari sampah dan membuat larangan membuang sampah kesungai atau ke
badan air lainnya (selokan).
6)      Melarang pemanfaatan sempadan sungai untuk permukiman.
2.       Danau
Danau merupakan salah satu sumber air tawar yang menunjang kehidupan semua mahluk hidup.
Danau adalah cekungan yang berisi air yang lokasinya terdapat di daratan.
Berdasarkanbentuknya,danau dibedakan atas :
a.       Danau tektonik, yaitu danau yang proses pembentukannya akibat gerakan tektonik yang berupa
cekungan akibat patahan dan lipatan.
b.      Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk dari hasil letusan gunungapi yang kalderanya terisi
oleh air akibat lubanag kepundannya tersumbat.
c.       Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk akibat gabungan proses tektonik dan
vulkanik.
d.      Danau karst, yaitu danau yang terdapat di daerah kapur akibat pelarutan batu kapur sehingga
membentuk cekungan, kemudian diisi oleh air.
e.      Danau ladam adalah danau yang terbentuk pemotongan meander sungai karena terjadinya
pengalihan aliran sungai.
f.        Danau gletser adalah danau yang terbentuk karena pencairan es.
g.       Danau bendungan adalah danau buatan manusia yang sengaja membendung aliran sungai.
h.      Danau sisa galian, yaitu danau yang merupakan sisa penggalian bahan tambang, seperti timah
atau batubara.
3.       Rawa
Rawa adalah daerah yang tergenang air, baik tawar maupun payau.
Sesuai dengan proses terbentuknya, rawa dibedakan atas empat macam, yaitu :
a.       Rawa abadi, yaitu rawa yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
b.      Rawa aliran sungai. Rawa ini terbentuk sekitar tanggul alam di sepanjang pinggir aliran sungai.
c.       Rawa pantai, terdapat dimuara sungai. Rawa ini  terbentuk pada waktu pasang naik ketika air
masuk ke muara sungai dan melimpah kedaratan di sekitarnya.
d.      Rawa teluk di pantai landau terbentuk karena sebuah teluk terbendung oleh bar, yaitu endapan
pasir yang terdapat didasar laut.
C.      KLASIFIKASI LAUT
a.       Menurut cara terjadinya, laut di bagi menjadi 3 macam, yaitu:
1)      Laut transgresi yaitu laut yang meluas dan terjadi karena daratan rendah yang tergenang oleh air
laut. Contoh: dangkalan sunda, dangkalan sahul.
2)      Laut ingresi yaitu laut dalam yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Contoh: laut
maluku, laut banda (7.440 m), laut flores, laut sulawesi, laut jepang (4.000 m), laut tengah (4.400
m), dan laut karibia (5.505 m)
3)      Laut regresi, yaitu laut yang terjadi karena menyempitnya luas permukaan laut (akibat erosi
yang berlangsung lama) sehingga daratan pantai semakin meluas. Contoh: pantai timur sumatra
dan panta utara jawa
b.      Berdasarkan letaknya, laut dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1)      Laut tepi ialah laut yang terletak di tepi benua dan di pisahkan dari samudra oleh pulau-pulau.
Contoh laut jepang/laut timur ( di pisahkan oleh kepulauan jepang), laut cina selatan (di
pisahakan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina).
2)      Laut tengah, ialah laut yang terletak di antara benua-benua . contoh laut tengah (antara benua
Eropa, Afrika, dan Asia) laut tengah amerika (terdiri atas Teluk Meksiko da laut Karibia)
3)      Laut pedalaman, ialah laut yang hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: laut baltik, laut
hitam, laut mati, dan laut kaspia
c.       Berdasarkan zona kedalamannya, laut di bagi menjadi 4 zona, yaitu:
1)      Zona litoral atau jalur pasang yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara pasang naik
dan pasang surut
2)      Zona epineritik yaitu bagian cekungan lautan di antara garis-garis surut dan tempat paling dalam
yang masih dapat di capai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai kedalaman 50 m)
3)      Zona neritik yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50-200 m
4)      Zona batial yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 m-2.000 m
5)      Zona abisal yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 m

D.Pemanfaatan Dan Pelestarian Perairan Laut Berkelanjutan

Pemanfaatan dan Pelestarian Perairan Laut


Manfaat wilayah perairan laut dalam kaitannya dengan kehidupan manusia dan makhluk lain
dapat di rinci secara sederhana di bawah ini :
1.      Sebagai pembangkit tenaga, Arus laut dapat meringankan tenaga perahu. Dengan adanya arus
perahu dapat meluncur dengan tidak usah mengeluarkan tenaga. Selain itu gerak pasang surut air
laut juga dapat menimbulkan gelombang, perbandingan antara puncak gelombang dan lembah
gelombang dapat digunaka untuk memompa air lau ke bak penampung selanjutnya dari bak
penampung dapat digunakan untuk menggerakkan turbin.
2.      Sebagai lahan perikanan, hasil tangkapan dan budidaya laut dapat memberi kehidupan kepada
para nelayan atau masyarakat pesisir. Berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, tiram, rumput laut,
penyu dan sebagainya.
3.      Sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan, laut merupakan prasarana lalulintas air yang
sangat murah, karena hampir tidak diperlukan biaya pembuatan dan pemeliharaan.
4.      Sebagai tempat rekreasi, Pantai Teleng, Pantai Ria Pacitan, Parangtritis, Ancol, Bunaken dan
lain sebagainya.
5.      Sebagai pertahanan dan keamanan, laut merupakan tempat pertahanan dan keamanan, kapal laut
dapat menjaga keamanan dan dan pertahanan suatu wilayah Negara.
6.      Sebagai pengatur iklim, perbedaan sifat fisik air laut dansifat fisik daratan dapat menimbulkan
gerakan udara atau di sebut dengan angin. Bersama-sama dengan angin tersebut, makauap air
laut terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang dilalui serta dapat
menimbulkan turunnya hujan.
7.      Sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru), permukaan laut jauh lebih luas daripada daratan,
sehingga produksi bahan pangan dan pertanian nabati dari laut dapat berproduksi lebih banyak
lagi. Pada saat ini sedang dikembangkan rumput laut dan spesies plankton yang unggul dan
cocok untuk dibudidayakan dalam pertanian laut.

E.Konvensi Hukum Laut PBB Untuk Pelestarian Laut

Pedoman Pelestarian Laut menurut Konferensi Hukum Laut 1984


1.      Dalam memanfaatkan sumber daya laut harus diperhitungkan proses pengembangan alam agar
sumber daya laut tidak habis
2.      Vitalitas sumber daya samudera harus dilestarikan
3.       Pengetahuan mengenai kehidupan di laut harus ditingkatkan
4.      Kebijaksanaan samudera harus meliputi dunia
5.      Kebijaksanaan samudera harus mencakup semua system air tawar, atmosfer, dan samudera.
6.      Lalulintas samudera harus aman dan tertib.
7.      Harus dibentuk satu otorita saumudera dunia
8.      Samudera harus digunakan untuk perdamaian bukan untuk perang
9.      Semua Negara harus memikul tanggungjawab menjadi penjaga, pengelola, sumber daya bahan
mineral, ikan dan lainsebagainya atas perairan lepas pantai sampai 200 mil yang telah ditetapkan

F.Wawasan Nusantara Dan ZEE Untuk Pengawasan , Keamanan Dan Eksplotasi Laut

Faktor - faktor yang mempengaruhi dalam wawasan Nusantara :


1) Wilayah ( Geografis)
2) Kepulauan Indonesia
3)Konsep tentang wilayah laut

Unsur - unsur dasar wawasan Nusantara :


1) Wujud wilayah
- Tata inti organisasi
- Tata kelengkapan organisasi
- I si wawasan nusantara
2) Isi wawasan nusantara
Hakekat wawasan nusantara
Keutuhan nusantara dalam pengertian dalam pengertian cara pandang yang utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap bangsa
dan negara dan aparatur negra harus bersikap, berfikir dan bertindak secara utuh menyeluruh
demi kepentingan bangsa negara indonesia.

Kedudukan fungsi dan tujuan wawasan nusantara :

1) Kedudukan

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional merupakan ajaran yang diyakini kebenaran
nya agar tidak menyesatkan bangsa demi mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Wawasan nusantara merupakan paradigma nasional.

2) Fungsi

Wawasan nusantara berfungsi sebgai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu - rambu
dalam menentukan sgala dalam jenis kebijaksanan, keputusan, dantindakan bagi
penyelengara negara tingkat pusat dan daerah maupun surul masyarakat bangsa dan negara.

3) Tujuan

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala


aspekkehidupan negara indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
induvidualisme.

Wilayah perairan laut Indonesia dapat di bedakan menjadi tiga macam, Yaitu
1) Zona Laut Teritorial
2) Zona Landas Kontinen
3) Zona Ekonomi Eksklusif
1) Zona Laut Teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari laut garis dasar ke
arah laut lepas. JIka ada dua negara auat lebih menguasai suatub suatu lautan, sedangkan
lebar lautan itu kutrang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis
masing - masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial
di sebut Laut teritorial, Laut yang terletak disebelah dalam gatis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis kyal yangmenghubungkan titik - titik dari ujung - ujung pulau.

2) Zona landas kontinen adalah Landas laut yang secara geologis maupun morfologis
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen(benu) kedalaman lautnya kurang dri 150 meter.
Indonesia terletak pada sebuah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen asia dan landasan
kontinen Australia Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebui menguasai lautan di atas landasan kontgen,
maka batas negara tersebut ditarik samajauh dari baris dasar masing- masing negara.

3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah terbuka diukur
dari garis dasar. Didalam zona ekonomi eksklusif ini,Indonesia maendapat kesempatan
pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Didalam zona ekonomi ini kebebasan
pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai
denagn prinsip - prinsip hukum laut internasional.

Anda mungkin juga menyukai