Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN Semakin ketatnya tingkat persaingan

bisnis, mengakibatkan perusahaan dihadapkan


DAN KOMPENSASI TERHADAP pada tantangan untuk mempertahankan
KINERJA PEGAWAI PT. DWIGUNA kelangsungan hidup. Oleh karena itu perusahaan
harus mampu bersaing dan salah satunya adalah
INTIJATI DI JAKARTA alat yang digunakan perusahaan adalah
kompensasi. Jika program kompensasi
diarasakan adil dan kompetitif terhadap
karyawan , maka perusahaan akan lebih mudah
Proposal untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk manarik karyawan yang potensial,
mata kuliah metode penelitian administrasi - mempertahankannya dan memotivasi karyawan
kuantitatif agar lebih meningkatkan kinerjanya sehingga
produktivitas meningkat dan perusahaan mampu
menghasilkan produk dengan harga yang
kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan
hanya unggul dalam persaingan, namun juga
mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya, bahkan mampu meningkatkan
profitabilitasnya dan mengembangkan usahanya.

Kompensasi adalah total dari semua


penghargaan yang diberikan pada pegawai
sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan
kepada organisasi (Poltak Lijan dan Sinambela
Sartono, 2019:448). Kompensasi memegang
peranan penting dalam meningkatkan kinerja
pegawai, salah satu alasan utama seseorang
bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Seseorang akan bekerja secara
Ananda Miftah Jannah – 216301928053 maksimal agar mendapat kompensasi yang
sesuai.
SEKOLAH PASCASARJANA Kepemimpinan merupakan proses dalam
UNIVERSITAS NASIONAL memimpin dan berusaha untuk mempengaruhi
JAKARTA orang lain untuk bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kegiatan
2022 mempengaruhi orang-orang agar mereka mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
1.1 Latar Belakang diinginkan (Kartono dalam Lisa Paramita,2014).
Dengan perkembangan zaman yang Gaya kepemimpinan merupakan salah satu unsur
semakin maju dan pesatnya dunia usaha yang penting, karena dalam kenyataannya para
tanpa batas, tentunya hal ini menjadi tantangan pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan
bagi perusahaan-perusahaan sejenis baik kecil, kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja,
menengah, maupun besar dalam meningkatkan tingkat prestasi, dan terutama peningkatan
pengelolaan perusahaannya, sehingga dapat kinerja karyawannya. Dalam kepemimpinan
mengikuti perubahan-perubahan yang terus pasti memiliki gaya kepemimpinan (leadership
terjadi. Oleh karena itu, manajemen sumber style) menurut (Rivai dan mulyadi dalam
daya manusia merupakan sarana untuk kumala dan agustina, 2018:27) sekumpulan ciri
meningkatkan kualitas manusia, dan tentunya yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi
dengan memperbaiki sumber daya manusia, bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau
serta meningkatkan produktivitas dan dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
kinerjanya. adalah pola perilaku dan strategis yang disukai
serta sering diterapkan oleh seorang pemimpin. persyaratan untuk suksesnya pemimpin
Gaya Kepemimpinan itu sendiri seringkali seseorang.
terjadi dihadapi beberapa perusahaan yaitu e. Memiliki daya yang kuat
bagaimana meningkatkan gairah dan semangat Seorang pemimpin yang modern sering
kerja karyawan agar mampu mencapai kinerja dihadapkan kepada informasi yang volumenya
yang sesuai dan hasil yang di kehendaki oleh besar, juga dihadapkan pada orang jumlahnya
perusahaan. banyak. Dengan daya inget yang kuat
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang diharapkan dapat menyaring hal-hal mana dan
penting dalam mempengaruhi cara kerja siapa-siapa yang relevan dalam melaksanakan
pegawai, gaya kepemimpinan akan memberikan tugas-tugas kepemimpinan.
dampak positif maupun negatif terhadap kinerja f. Keterampilan berkomunikasi
pegawai yang dipimpinnya, karena Dalam memberikan perintah, petunjuk,
kepemimpinan merupakan kekuatan pedoman dan nasehat, seorang pemimpin harus
aspirasional, kekuatan semangat dan kekuatan menguasai tehnik-tehnik berkomunikasi.
moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi g. Keterampilan mendidik
para anggota untuk mengubah sikap mereka Semakin tinggi kedudukan seorang dalam
sehingga selaras dengan keinginan pemimpin. berorganisasi, perlu memiliki keberanian yang
Banyak fenomena yang terjadi dalam sebuah besar dalam menjalankan tugas-tugasnya.
perusahaan mengenai gaya kepemimpinan dan h. Ketegasan
kompensasi dalam mempengaruhi kinerja para Ketegasan dalam menghadapi bawahan dan
pegawai. Hal tersebut terlihat dalam kenyataan menghadapi ketidak tentuan, sangat penting
dan fakta yang terjadi, dimana demonstrasi yang bagi seorang pemimpin.
terjadi dalam sebuah perusahaan diakibatkan
kurangnya kompensasi perusahaan terhadap 2.2 Kompensasi
karyawan, gaya kepemimpinan yang tidak sesuai Kompensasi adalah pengaturan
dengan harapan karyawan, keseluruhan pemberian balas jada bagi
employers maupun employees, baik yang
2.1 Gaya Kepemimpinan langsung berupa uang (finansial) maupun yang
menurut James A.F.Stoner (2003:165) gaya tidak langsung berupa uang, Martoyo (2007).
kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah Rivai dan Sagala (2011) mendefinisikan
laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses kompensasi adalah sesuatu yang diterima
mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.9 Ciri- pegawai sebagai pengganti kontribusi jasa
ciri kepemimpinan antara lain sebagai berikut: mereka pada organisasi. Dari beberapa
a. Pendidikan yang umum dan luas pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa
Mempunyai pendidikan umum yang luas kompensasi adalah segala sesuatu yang
tidak perlu diidentikan dengan pendidikan tinggi diberikan oleh organisasi kepada anggotannya
yang memiliki gelar akademis. (pegawai) baik dalam bentuk uang maupun
b. Kemampuan berkembang secara mental bukan sebagai ganti kontribusi yang telah
Seorang pemimpin jika tidak tumbuh secara diberikan oleh anggota (pegawai) untuk bekerja
mental sesungguhnya telah dimulai dalam proses sama mencapai tujuan yang diharapkan
kehidupan kepemimpinannya.
c. Ingin tahu 2.2 Kinerja Karyawan
Kesadaran tentang perubahan-perubahan yang Kinerja merupakan faktor yang untuk
memungkinkan seorang pemimpin menjadi diperhatikan, hal ini dikarenakan maju
inovatif dan kreatif. Salah satu hal yang kiranya mundurnya perusahaan terlihat dari kinerja yang
perlu dihindari oleh seorang pemimpin adalah ada pada perusahaan tersebut. Banyak batasan
perasaan puas terhadap hal yang telah yang diberikan oleh para pakar mengenai istilah
dicapainya. kinerja. Semua mempunyai definisi yang
d. Kemampuan analitis berbeda. Menurut para ahli :
Kemampuan menganalisa situasi yang dihadapi
secara teliti, matang dan mantap merupakan
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara jumlah skala yang telah ditentukan dan
(2005:67) bahwa kinerja adalah hasil kerja dilakukan dengan mengukur jumlah pengamatan
secara kuantitas yang dicapai oleh seorang dan hasil pengukuran tingkat pengaruh gaya
pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja
dengan tanggung jawab yang diberikan karyawan, hal ini dapat dilihat tabel sebagai
kepadanya. Menurut Amstrong dan Baron berikut.
(1998:15) kinerja merupakan hasil pekerjaan
yang mempunyai hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan Tabel 3.1
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan Pengukuran Skala Likert
memberikan kontribusi ekonomi.
Mengenai kinerja banyak faktor yang Jumlah
Keterangan
mempengaruhi kinerja dari pegawai, dimaksud skala
kinerja pegawai adalah “kemampuan pegawai Sangat Setuju 5
untuk dapat memberikan hasil nyata yang Setuju 4
diharapkan dan direncanakan oleh organisasi Ragu-Ragu 3
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan Tidak Setuju 2
baik”. Sangat Tidak
1
Setuju
METODE PENELITIAN
3.3 Instrumen Penelitian
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa kuesioner, dimana terdapat 3 variabel
diperoleh dari pemberian kuesioner melalui yang digunakan, yaitu (X1) Gaya
google form kepada pegawai PT. Kepemimpinan dan (X2) Kompensasi Pegawai
terhadap (Y) Kinerja Pegawai. Terdapat
DWIGUNA INTIJATI.
beberapa dimensi dan indikator dari setiap
variabel dengan total pertanyaan sebanyak 36
3.2 Metode Pengambilan Sampel pertanyaan, terdiri dari 12 pertanyaan mengenai
Metode pengambilan sampel pada penelitian perencanaan kinerja, 12 pertanyaan mengenai
ini adalah purposive sampling. Sampel motivasi kerja dan 12 pertanyaan mengenai
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu disiplin kerja. Tabel 1 menunjukkan kisi-kisi
atau syarat-syarat yang sudah ditentukan instrument yang digunakan dalam penelitian
sebelumnya oleh peneliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data dengan kuisioner, yaitu pertanyaan tertulis
yang diajukan kepada responden atau obyek
riset. Kuisioner ini dapat disampaikan langsung
kepada responden atau melalui media-media
lainya. Teknik pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh keterangan berupa data-data
kualitatif menggunakan skala Likert
(RS.Likert,1932), skala likert adalah suatu skala
yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau
fenomena sosial (Sinambela, 2017).22 Dengan
Kisi-kisi Instrumen Gaya Kepemimpinan , Melayu hasibuan (2007) Tabel 4.10
DIMENSI INDIKATOR BUTIR PERTANYAAN
Arahan 1,2 Distribusi Skor Jawaban Kinerja
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Otoritas 3,4
Kerjasama 5,6
Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Partisipasi 7,8 Skor Jawaban
Jawaban
Tanggung jawab 9,10 Jumlah Persentase
Delegatif
Peraturan 11,12
Sangat Setuju ( 5 ) 164 45,6%

Kisi-kisi Instrumen Kompensasi, Sinambela (2019)


Setuju ( 4 ) 167 46,4%
DIMENSI INDIKATOR BUTIR PERTANYAAN Ragu-tagu( 3 ) 20 5,6%
Kesesuaian 13,14
Gaji & Upah
Ketepatan 15,16 Tidak Setuju ( 2 ) 8 2,2%
Pencapaian 17,18
Bonus Sangat Tidak Setuju
Harapan 19,20 1 0.2%
Kebutuhan 21,22 (1)
Tunjangan
Kesejahteraan 23,24 Jumlah 360 100%

Kisi-kisi Instrumen Kinerja Karyawan, Robbins (2006)


DIMENSI INDIKATOR BUTIR PERTANYAAN
Tugas 25,26 4.1 Rangkuman
Kualitas
Tanggung jawab 27,28 Berdasarkan hasil penelitian setelah diolah
Ketepatan 29,30
Efektifitas
Kegiatan 31,32
dengan menggunakan alat analisis yang
Kehadiran 33,34 digunakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ketepatan waktu
Penggunaan waktu 35,36 Dari hasil analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan program SPSS 18
Tabel 4.7 didapat hasil Y = 24, 878 + 0,423X1 + 0,148X2
Distribusi Skor Jawaban Pertanyaan variable Gaya Berdasarkan rumus model tersebut memiliki
Kepemimpinan implikasi terhadap persamaan regresi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut nilai pada
Skor Jawaban variabel konstanta sebesar 24,878 menyatakan
Jawaban
Jumlah Persentase jika tidak ada Kompensasi, Gaya kepemimpinan,
Sangat Setuju ( 5 ) 101 28% Disiplin ( X1, X2,= 0 ), maka Kinerja berada di
Setuju ( 4 ) 197 54,7% posisi positif 24,878
Ragu-ragu ( 3 ) 57 15,8% a. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai
Tidak Setuju ( 2 ) 4 1,1% koefisien korelasi sebesar 0, 644. Hal ini
SangatTidak Setuju menunjukan hubungan yang kuat antara Gaya
1 0.4%
(1) Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap
Jumlah 360 100% kinerja karyawan.
Adjusted R Square disebut koefisien
determinasi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh
Tabel 4.8 angka Adjusted R2 (R square) sebesar 0,871
Distribusi Skor Jawaban Pertanyaan Kompensasi atau 87,1%. Hal ini menunjukan bahwa 87,1%
kinerja dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan
Skor Jawaban dan Kompensasi. Sedangkan sisanya sebesar
Jawaban
Jumlah Persentase 12,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
Sangat Setuju ( 5 ) 96 26,7% tidak diteliti.
Setuju ( 4 ) 130 36,1% b. Nilai F hitung sebesar 9,557. dengan
tingkat signifikan 0,001. setelah nilai F hitung
Ragu-ragu ( 3 ) 68 18,9%
maka harus dicari nilai F tabel ( = 0,05) adalah
Tidak Setuju ( 2 ) 41 11,39% 3,13. Karena nilai F hitung lebih besar
SangatTidak dibandingkan dengan F tabel (9,557> 3,13)
22 6,91%
Setuju ( 1 ) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka
Jumlah 360 100% dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, berarti
Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi secara kinerja karyawan. Saran-saran tersebut sebagai
simultan berpengaruh terhadap Kinerja. berikut :
1. Hubungan Gaya kepemimpinan, dan
c. Dari hasil uji t didapatkan : Kompensasi secara bersama-sama
1) Variabel Kepemimpinan bahwa nilai t berpengaruh terhadap Kinerja di
hitung sebesar 2.869. dan signifikan 0,008, PT.DWIGUNA INTIJATI serta
setelah nilai t hitung maka harus dicari nilai t mempunyai tingkat kualifikasi yang
tabel ( = 0,05 ) adalah 2,00. Karena nilai t sangat baik. Hal ini perlu dipertahankan
hitung < t tabel yaitu (2.869>2,00) dengan dan ditingkatkan agar hubungan Gaya
tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 <0,05 ) maka kepemimpinan, dan Kompensasi dapat
Ho ditolak, kesimpulannya bahwa gaya meningkatkan kinerja kerja karyawan
kepemimpinan secara parsial berpengaruh dan dapat berjalan dengan baik.
signifikan dan positif terhadap Kinerja 2. Dalam pelaksanaan gaya kepemimpinan
2) Variabel Kompensasi bahwa t hitung disini perusahaan sudah baik untuk
sebesar 1,334 dan signifikan 0,193, setelah nilai meningkatkan kinerja kerja karyawan.
t hitung maka harus dicari t tabel ( = 0,05 ) Dengan diadakan kepemimpinan yang
adalah 2,00. Karena nilai t hitung > t tabel yaitu baik diharapkan dapat mengembangkan
(1,334 > 2,02 ) dengan tingkat signifikansi < keahlian karyawan untuk bekerja lebih
0,05 ( 0,000<0,05 ) maka Ho ditolak, baik dan dapat meningkatkan hasil kerja
kesimpulannya bahwa Kompensasi secara yang maksimal.
parsial berpengaruh signifikan dan positif 3. Dalam menerapkan kompensasi,
terhadap Kinerja perusahaan harus melihat karyawan
3) variabel Kinerja Pegawai bahwa nilai F mana yang pantas atau layak untuk
hitung sebesar 9.557. dengan tingkat signifikan diterapkan. Dengan adanya kompensasi
0,001. setelah nilai F hitung maka harus dicari ini diharapkan dapat meningkatkan
nilai F tabel ( = 0,05) adalah 3,13. Karena nilai semangat karyawan dalam bekerja.
F hitung lebih besar dibandingkan dengan F
tabel (9.557> 3,13) dengan tingkat signifikan
0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak, berarti Gaya Kepemimpinan dan
Kompensasi secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja.

Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan


maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Gaya Kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan di
PT.DWIGUNA INTIJATI.
2. Kompensasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di
PT.DWIGUNA INTIJATI.
3. Kompensasi, Gaya kepemimpinan, dan
Disiplin berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan di PT.DWIGUNA
INTIJATI.

5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis
mencoba untuk mengemukakan beberapa saran
untuk menyempurnakan lebih lanjut mengenai
Daftar Pustaka

Desler, G. 2008. Manajemen Sumber Daya


Manusia, Edisi empat belas. Jakarta: Salemba
Empat

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2017.


Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Bandung : Remaja Rosdakarya

Poltak Lijan dan Sinambela Sarton. (2019).


Manajemen Kinerja : Pengelolaan,
Pengukuran, dan Implikasi Kinerja. Cetakan
Kesatu. Depok: PT. RAJA GRAFINDO
PERSADA.
2021. METODOLOGI
PENELITIAN KUANTITATIF : Teoritik dan
Praktik, Edisi kesatu. Depok: PT. RAJA
GRAFINDO PERSADA

Kartono dan Kartini. 2014. Pemimpin dan


Kepemimpinan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.

Kumala, H. R., & Agustina, T. (2018).


Pengaruh Gaya Kepemimpinan TErhadap
Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, II(1).

Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber


Daya Manusia, Edisi kesembilan. Jakarta:
Bumi Aksara.
2005. Penilaian Kinerja,
Edisi ketujuh. Jakarta: Bumi Aksara.

2007. Gaya Kepemimpinan.


Edisi kesembilan. Jakarta: Bumi Aksara.

Stoner, J.A.F. 2003 Manajemen Terjemah Drs.


Alexander Sindoro. Jakarta: PT.
Prenhallindo.

Mathis, L Robert. & Jackson, H,John., 2006,


Human Resource Management (Terjemahan
Diana Angelica), Edisi Sepuluh; Jakarta:
Salemba Empat.

https://eprints.umm.ac.id/34814/

Anda mungkin juga menyukai